• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencaaan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Untuk Meningkatkan Kepercayaan (Trust) Stakeholders Di TK Amal

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN (TRUST)

D. Metode Penelitian

1. Perencaaan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Untuk Meningkatkan Kepercayaan (Trust) Stakeholders Di TK Amal

Insani Depok, Sleman

Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah perencanaan pemasaran dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen sekolah, sekolah melakukan analisis terhadap keinginan dan kebutuhan wali murid. Dengan demikian, apa yang diinginkan dan dibutuhkan wali murid dapat dipenuhi sekolah. TK Amal Insani melakukan interview terhadap wali murid calon peserta didik baru.

b. Analisis sekolah

Analisis SWOT terdiri dari 4 bagian yaitu kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan tantangan (threats).

Lingkungan internal sekolah dapat berupa kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan dan kelemahan yang dimiliki TK Amal Insani, adalah:

1. Kekuatan

Kekuatan (strenght) adalah faktor-faktor internal sekolah yang menguntungkan sekolah. Kekuatan yang dimiliki TK Amal Insani, adalah:

1) Sistem pembelajaran yang menggunakan sentra 2) Service yang mengutamakan anak

3) Sekolah berbasis karakter 4) Prestasi-prestasi siswa 2. Kelemahan

Kelemahan (weakness) adalah faktor-faktor internal sekolah yang dapat merendahkan penilaian terhadap sekolah.

1) SDM guru yang tidak sesuai kualifikasi

2) Kurangnya pengurus yang berasal dari pendidikan 3) Ruang bermain yang terbatas

3. Peluang (opportunity)

Peluang adalah kondisi eksternal yang menguntungkan sekolah. Adapun peluang yang dimiliki TK Amal Insani, adalah sebagai berikut :

1) Kerjasama yang baik dengan TK percontohan DIY

2) Pelanggan yang loyal

3) Hubungan yang baik dan dekat dengan wali murid 4. Tantangan (threats)

Tantangan adalah faktor-faktor luar sekolah yang dihadapi sekolah pada saat sekarang maupun masa depan. Hal ini tidak menguntungkan sekolah. Adapun tantangan di TK Amal Insani, adalah:

1) Banyaknya persaingan dengan sekolah-sekolah lain yang lebih bagus.

2) Guru baru yang belum memahami visi misi TK Amal

Insani

3) Komunikasi antar guru yang kurang harmonis

Berdasarkan analisis SWOT di atas maka TK Amal Insani membuat beberapa program untuk meningkatkan service kepada anak :

a. Pemeriksaan kesehatan umum dan gigi

b. Memberikan pelatihan

d. Program layanan sharing dan konsultasi melalui WA e. Parenting class

c. Strategi pemilihan pasar

Adapun strategi pemilihan pasar yang dilakukan TK Amal Insani adalah

a. Segmentasi pasar

Berikut segmentasi pasar yang dilakukan TK Amal Insani: TK Amal Insani melihat segmentasi pasar berdasarkan demografis (usia dan agama). TK Amal Insani hanya menerima calon peserta didik dengan usia 5 tahun dan yang beragama Islam. Sedangkan dari jenis kelamin, TK Amal Insani tidak menentukan jumlah antara laki-laki dan perempuan. Segmentasi kedua yang dilakukan TK Amal Insani berdasarkan banyaknya peminat layanan pendidikan anak usia dini. Berdasarkan realitas dilapangan, terdapat banyak usia prasekolah disekitar desa Nanggulan. Melihat peluang tersebut, pendiri TK Amal Insani membuka Taman kanak-kanak reluger yang dibuka pada jam 07.30-12.00 WIB.

b. Targeting yaitu, tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.10Berdasarkan segmentasi yang dilakukan TK Amal Insani langkah selanjutnya adalah melakukan Targeting. Sasaran pasar yang dituju TK Amal Insani adalah anak usia pra sekolah dengan rentang usia

5-6 tahun yang beragama Islam baik orangtuanya yang keduanya bekerja maupun tidak. Dengan kata lain, TK Amal Insani akan mengakomodir siswa yang mendaftar ke TK Amal Insani. Meskipun demikian, TK Amal Insani mempunyai aturan tersendiri dalam penerimaan siswa baru. c. Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.11.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, TK reguler maupun dengan sistem fullday school cukup banyak. Apalagi dengan mengusung nilai-nilai Islam, maka akan banyak sekali TK yang seperti itu. Untuk dapat berkompetisi dengan lembaga lainnya penetapan posisi pasar yang dilakukan TK Amal Insani adalah sekolah berbasis karakter. Sekolah berbasis karakter sudah dimulai di TK Amal Insani sejak tahun 2014. Di dalam proses pembelajaran disisipkan satu atau dua karakter. Karakter yang ditanamkan sesuai dengan ajaran Islam.

d. Analisis kompetitor sekolah

Kompetitor sekolah memiliki potensi untuk menawarkan produk dan sasaran jasa pendidikan yang sama. Sekolah perlu mengetahui siapa sekolah kompetitornya. Sehingga dapat

diketahui informasi tentang sekolah kompetitor dalam melayani pelanggan jasa pendidikan

Berdasarkan observasi dan wawancara letak kompetitor TK

fullday dengan TK Amal Insani terbilang jauh. Dalam satu

kecamatan hanya terdapat 2 sekolah yang menawarkan sistem

fullday school. Sedangkan TK reguler dan tempat penitipan

anak lainnya mengelilingi TK Amal Insani dan letaknya cukup berdekatan dengan TK Amal Insani. Adapun sekolah fullday yang menawarkan produk yang sama dengan TK Amal Insani adalah TK Budi Mulia dan TK Salman Al-Farisi. TK Budi Mulia dan TK Salman Al-farisi menawarkan sistem fullday

school dan mengutamakan PAI untuk anak usia dini seperti TK

Amal Insani. Sedangkan TK reguler yang berada disekitar TK Amal Insani adalah TK An-Nur I, TK An-Nur III, TK Mardisiswi, TK PKK dsb.

Setelah melakukan analisis kebutuhan terhadap wali murid, analisis sekolah, analisis kompetitor sekolah, dan strategi pemilihan pasar maka TK Amal Insani menentukan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 7P, yaitu: product,

price, place, promotion, process dan physical evidence. Adapun

uraiannya bauran pemasaran TK Amal Insani, adalah:

a. Product

Produk adalah sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses yang dapat menghasilkan kepuasan atau manfaat bagi pengguna yang ditawarkan ke pasar dan akan

mempengaruhi persepsi pelanggan dalam melakukan pembelian.12 Dalam pemasaran jasa pendidikan anak usia dini, produk atau jasa yang ditawarkan kepada orang tua

wali murid adalah proses pembelajaran yang

mengembangkan semua aspek perkembangan anak baik nilai agama dan moral fisik-motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan seni. Adapun produk dalam pemasaran jasa pendidikan terdapat 4 tingkatan, yaitu: 1) Core benefit atau produk utama, yaitu manfaat yang

sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan. Dalam hal ini di TK Amal Insani, anak-anak sudah dibekali dengan pembiasaan-pembiasaan sesuai dengan ajaran Islam dan akhlakul karimah. Seperti hafalan doa sehari-hari, hafalan surat-surat pendek, hadis, tata cara sholat, wudhu. Sedangkan akhlak karimah anak diajarkan bagaimana bersikap dengan orang tua, guru, teman-teman. Selain itu anak dibiasakan untuk mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dapat diajarkan melalui pembiasaan dari anak masuk sampai pulang. Seperti meletakkan sepatu ke loker, makan sendiri, ke toilet sendiri. Sedangkan tanggung jawab dapat diajarkan dalam proses pembelajaran untuk menyelesaikan tugasnya sendiri. Dengan demikian,

ketika anak lulus dari sekolah bisa mempraktikkan apa yang diajarkan disekolah.

2) Produk generik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi). Sebagaimana yang tercantum dalam visi TK Amal Insani, yaitu cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkan visi tersebut dapat dilakukan dengan pembelajaran sentra. TK Amal Insani menawarkan 6 sentra kepada konsumen. Keenam sentra tersebut adalah sentra persiapan, sentra balok, sentra seni, sentra main peran, dan sentra main peran. Keenam sentra tersebut dapat merangsang semua aspek perkembangan anak. 3) Produk harapan (expected product), yaitu produk formal

yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Kurikulum yang ditawarkan oleh TK Amal Insani adalah kurikulum integratif yang mengintegrasikan kurikulum yang diterbitkan oleh dinas pendidikan nasional, pengembangan kurikulum PAI yang berasal dari yayasan dan muatan lokal.

4) Produk pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan. Untuk memberikan tambahan

kepuasan di TK Amal Insani mengadakan kegiatan field

trip. Field trip merupakan kegiatan mengunjungi tempat

sesuai dengan tema. Misalnya tema pada saat itu tentang air, api dan udara. Kemudian sekolah mengunjungi pemadam kebakaran. Dengan demikian pembelajaran anak lebih bermakna. Selain itu, untuk menambah layanan agar konsumen puas di TK Amal Insani menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan secara umum untuk anak setiap sebulan sekali, pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali, kunjungan kepada anak yang perkembangannya terlambat dan disertai laporan perkembangan anak baik dalam pembelajaran serta kesehatannya.

b. Price (harga)

Harga dalam pemasaran adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga dalam konteks jasa pendidikan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan jasa

pendidikan yang ditawarkan.13 TK Amal Insani

menggunakan penetapan harga berdasarkan biaya (cost

based pricing). Untuk penerimaan siswa baru tahun ini

harga SPP di TK Amal Insani untuk fullday sebesar Rp. 490.000,00. Pada awalnya sekolah membuat anggaran

selama satu tahun apa saja yang diperlukan kemudian diajukan ke yayasan untuk diberi masukan.

Sebagai sekolah yang menetapkan sistem fullday school, harga SPP yang ditetapkan terbilang murah jika dibandingkan dengan TK fullday lainnya. Karena dengan harga yang murah, kualitas yang diberikan juga tidak kalah dengan TK fullday lainnya. Sedangkan dengan TK reguler lainnya harga yang ditetapkan TK Amal Insani terbilang relatif.

c. Place

Tempat (place) berarti berhubungan dengan dimana perusahaan jasa harus bermarkas dan melakukan aktivitas kegiatannya.14 Lokasi yang strategis menjadi daya tarik sendiri dan menjadi preferensi untuk pengambilan keputusan dari perilaku konsumen.

Lokasi TK Amal Insani terletak di jalan Ringroad Utara No. 04 Maguwoharjo, Depok, Sleman. Jika dilihat letak geografisnya, TK Amal Insani tidak jauh dari Bandara Adisutjipto kurang lebih 1,5 km. Sebelah selatan TK Amal Insani, lansung berbatasan dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (STIPARY) Yogyakarta. Sebelah timur terdapat pemukiman warga Nanggulan. Sebelah barat langsung menghadap jalan raya besar. Dengan demikian, setiap orang

yang melewati jalan Ringroad Utara dapat dipastikan langsung melihat TK Amal Insani.

Pertama, akses. Secara umum, guru, karyawan dan orang tua wali murid dapat dengan mudah mengakses TK Amal Insani baik melalui kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. TK Amal Insani juga tidak jauh dari shelter Trans Jogja. Dengan demikian, orang tua wali murid dapat menggunakan Trans Jogja.

Kedua, visibilitas. Dari segi visibilitas, TK Amal Insani dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.

Ketiga, tempat parkir yang luas. Di TK Amal Insani tidak hanya parkir kendaraan roda dua, melalinkan kendaraan roda empat juga dapat parkir.

Keempat, desain ruang kelas yang menarik untuk anak. perpaduan warna yang serasi, gambar-gambar didinding yang sesuai dengan perkembangan anak.

d. Promotion

Promotion adalah kegiatan mengkomunikasikan produk

di pasaran dan berhubungan langsung dengan masyarakat. Promosi bertujuan untuk memberikan informasi dan meyakinkan konsumen akan manfaat produk yang dihasilkan. Kegiatan promosi yang dilakukan di TK Amal insani menggunakan 3 cara, yaitu: yang pertama, promosi secara langsung dengan menggunakan brosur dan menggunakan website TK Amal Insani.

Kedua, menggunakan public relations. Untuk mempromosikan sekolahnya, TK Amal Insani mengadakan kegiatan untuk menarik warga sekitar. Kegiatan tersebut diadakan pada saat wisuda atau kartinian. Pada saat wisuda atau kartinian, TK Amal Insani mengadakan sembako murah atau bazar. Kemudian memberikan kupon kepada warga sekitar.

Ketiga, word of mouth. Promosi yang paling banyak mendatangkan konsumen diakui oleh TK Amal Insani adalah melalui word of mouth. Pelanggan TK Amal Insani

biasanya menceritakan pengalaman menyekolahkan

anaknya kepada teman-teman atau tetangganya. Kepuasan pelanggan yang dirasakan membuat mereka dengan sendirinya mempromosikan TK Amal Insani.

e. People

Orang yang terlibat untuk menyediakan jasa pendidikan. Dalam hal ini orang yang terlibat dalam penyampaian jasa pendidikan adalah guru dan karyawan. Sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan ini sangat penting bahkan menjadi ujung tombak dalam proses pemberian layanan pendidikan kepada para siswa.15

Sumber daya manusia yang dimiliki TK Amal Insani dikelompokkan menjadi 3, yaitu pengurus, guru dan karyawan.

Pengurus sekolah terdiri dari kepala sekolah TK, kepala sekolah KB dan bidang keuangan. Pengurus sekolah bertanggungjawab terhadap pengelolaan sekolah dan permasalahan yang ada disekolah.

Guru. Untuk para guru diadakan berbagai pelatihan diantaranya adalah pertama, Pelatihan kurikulum, kedua, Pelatihan skill guru dan ketiga, Magang untuk guru baru. Selain itu, diadakan motivasi untuk guru agar lebih semangat dalam bekerja di TK Amal Insani.

Karyawan di TK Amal Insani berjumlah 3 orang. Pertama, bagian keuangan dengan job describtion dari bagian keuangan adalah mengelola keuangan TK Amal Insani dimulai dari pembayaran SPP siswa, pembayaran gaji guru dan pegawai, pengeluaran dana yang digunakan untuk membeli barang habis pakai, sarana dan prasarana dsb. Kedua, tenaga masak, job describtion dari tenaga masak adalah memasak makanan untuk guru dan siswa baik makanan ringan/snak maupun makan berat. Ketiga, tenaga kebersihan. Adapun job describtion dari tenaga kebersihan adalah membersihkan TK Amal Insani.

f. Physical evidence

Sarana fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan.16 Jasa

merupakan sesuatu yang tidak berwujud (intangible) kemudian dengan adanya bukti fisik membuat jasa lebih (tangible) berwujud. Bukti fisik terbagi menjadi 2, yaitu bukti penting (essential evidence) dan kedua, bukti pendukung (peripheral evidence). Bukti fisik di TK Amal Insani diantaranya bukti penting berupa ruang kelas yang didesain menarik untuk anak, perpaduan warna yang serasi, permainan yang lengkap, perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang menarik untuk anak, ruang bermain. Bukti

pendukung di TK Amal Insani adalah laporan

perkembangan anak setiap bulannya, rapot persemester. g. Process

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.17 Dalam konteks jasa pendidikan proses adalah proses pendidikan yang meliputi segala kegiatan yang mendukung terselenggarannya proses kegiatan belajar-mengajar guna terbentuknya produk/lulusan yang diinginkan.18

Proses merupakan hal yang penting dalam penyampaian jasa. Konsumen akan merasakan sistem yang ada dalam proses tersebut. Proses penyampaian jasa dari produsen ke konsumen harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran merupakan produk utama dalam pemasaran

jasa penddikan. Proses pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan 6 sentra. Adapun sentra yang digunakan adalah sentra persiapan, sentra balok, sentra main peran, sentra bahan alam, sentra seni dan sentra imtaq. Sedangkan metode yang digunakan adalah learning by

playing (belajar melalui bermain), habbit forming

(pembiasaan), learning by expert (belajar langsung dengan ahli), dan learning by doing (belajar dengan melakukan). Dari segi SDM guru. Guru tidak dibebani dengan tugas administrasi yang memberatkan. Tugas guru hanyalah mengajar anak. Sehingga guru hanya fokus kepada anak. Dengan demikian pembelajaran akan lebih maksimal. Sedangkan pengurus sekolah juga cukup jelas yaitu mengelola sekolah, dari penerimaan siswa baru, penerimaan guru, pengadaan sarana dan prasarana dan bertanggung jawab atas masalah yang terjadi pada sekolah. Dari segi pengelolaan proses pembelajaran. Dengan demikian, proses penyampaian jasa dapat berjalan secara efektif dan efisien, tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan yang satu dengan yang lain.

2. Penerapan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Untuk