• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Perencanaan dan Perancangan

Carpenter et al. (1975) menyatakan bahwa untuk membuat sebuah lanskap yang sesuai dengan rencana, dibutuhkan sebuah tim yang terdiri dari perencana, kontrakor/pelaksana, supervisor pemeliharaan dan nursery. Seluruh bagian dalam tim tersebut saling melengkapi serta memiliki tugas dan fungsi masing-masing untuk menciptakan suatu produk lanskap yang berkelanjutan.

4.5.1 Perencanaan dan Perancangan Lanskap Cluster Padma Nirwana

Sebelum dilaksanakan kegiatan pelaksanaan fisik pekerjaan, dilaksanakan kegiatan perencanaan dan perancangan lanskap untuk Cluster Padma Nirwana. Kegiatan perencanaan dan perancangan dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan suatu konsep pada area yang akan dikerjakan sehingga memiliki suatu ciri khas dibandingkan dengan area lain.

Proses perencanaan dan perancangan dilaksanakan oleh Ahmad Rifa`i selaku kontraktor lanskap yang mengerjakan pekerjaan lanskap di area ini (Lampiran 9). Area ini direncanakan sebagai sebuah cluster permukiman dengan fasilitas rekreasi bagi penghuninya. Sesuai dengan hasil perencanaan yang dilakukan, di area tersebut, maka dirancang sebuah neighborhood park sebagai area rekreasi bagi penghuni (Lampiran 12). Jenis tanaman yang dipilih adalah

37 tanaman yang memiliki bentuk yang menarik dan memiliki bunga dan daun yang berwarna-warni. Pola lanskap yang digunakan didominasi oleh pola-pola organik. Selain neighborhood park, dirancang pula lanskap untuk median jalan, welcome

area, taman kantong dan berm jalan.

Pada neighborhood park digunakan berbagai macam jenis vegetasi, yang terdiri dari pohon, palem, perdu, semak dan groundcover (Tabel 4). Pemilihan jenis tanaman yang terdapat di neighborhood park ditujukan untuk menciptakan suasana atraktif dan nyaman untuk berekreasi bagi penghuni.

Tabel 4. Daftar Nama Tanaman pada Neighborhood Park Nama Tanaman No

Nama Lokal Nama Latin

Pohon

1 Trembesi Samanea saman

2 Ketapang kencana Terminalia catappa

3 Bambu Jepang Arundinaria pumila

4 Palem Washington Washingtonia robusta

5 Phoenix Phoenix dactalyfera

Perdu

1 Kamboja merah Plumeria rubra

2 Dracaena Dracaaena sp.

3 Puring Codiaeum variegatum

5 Batavia Jathropa sp.

Semak

1 Lantana Lantana sp.

2 Walisongo Schefflera arboricola

3 Soka Ixora sp.

4 Euphorbia Euphorbia milii

Herba

38 Tabel 4.(Lanjutan)

2 Keladi hitam Caladium sp.

3 Adam hawa Rhoeo discolor

4 Lidah mertua Sansivieria sp.

5 Nanas hias Ananas sp.

6 Anggrek tanah Spatoglothis sp. Groundcover

1 Kucai mini Carrex morrowi

2 Sambang darah Hemigraphis colorata

3 Bawang-bawangan Zephyranthes sp.

4 Pandan kuning Pandanus sp.

5 Blue eyes Nemophilla menziesii

6 Rumput gajah mini Axonopus compressus dwarf

Sumber : Observasi lapang (BNR, 2008)

Sedangkan untuk median jalan, vegetasi yang digunakan didominasi oleh jenis palem, yaitu Palem Ekor Tupai (Wodyetia bifurcata), Palem Sadeng (Livistona chinensis), dan Palem Phoenix (Phoenix roebelenii) (Lampiran 11 dan 13). Semak yang digunakan didominasi oleh Bugenvil (Bougainvillea sp.). Pemilihan Bugenvil sebagai semak pada median jalan dinilai tepat karena bugenvil merupakan salah satu jenis tanaman yang efektif dalam menyerap polutan. Untuk lanskap berm jalan, digunakan jenis Rumput Gajah Mini (Axonopus compressus dwarf). Pada lanskap berm jalan ini dipilih Tabebuia (Tabebuia sp.) yang berfungsi sebagai pengarah.

4.5.2 Perencanaan dan Perancangan Lanskap Orchard Walk

Sebagai sebuah area komersial, perencanaan dan perancangan yang dilakukan pada Orchard Walk tentunya akan memiliki perbedaan dibandingkan dengan perencanaan dan perancangan pada area perumahan/cluster. Tujuan perencanaan dan perancangan lanskap di area ini adalah untuk membuat pengunjung tertarik untuk mengunjungi area tersebut, serta menjadikan pengunjung merasa nyaman berada di area tersebut.

39 Kegiatan perencanaan dan perancangan lanskap Orchard Walk ini dilakukan oleh PT. Lisakonsulindo sebagai sebuah konsultan yang bergerak di bidang lanskap. Lanskap di area ini direncanakan sebagai lanskap yang atraktif dan rekreatif. Konsep tata hijau area ini adalah konsep area rekreasi dimana diperlukan pemilihan jenis tanaman dengan bentuk tajuk, bunga dan daun yang indah serta penataan warna bunga dan daun pada vegetasi. Berdasarkan hasil perencanaan tersebut, proses perancangan dilaksanakan dengan pemilihan dan pengaturan komposisi jenis tanaman sesuai dengan konsep yang diberikan.

Pekerjaan perencanaan dan perancangan yang dilakukan oleh PT. Lisakonsulindo didasarkan pada keterangan lingkup pekerjaan yang terlampir pada surat penawaran biaya design. Lingkup dan batasan pekerjaan PT. Lisakonsulindo adalah:

a. Perencanaan dan perancangan softscape (Site plan dan detail)

Pemilihan dan peletakan jenis tanaman seperti pohon, perdu, semak, dan groundcover yang disesuaikan dengan fungsi ruang yang ingin diciptakan dan dapat menjadi landmark setempat, disesuaikan dengan habitatnya, dan komposisi estetikanya.

b. Perencanaan bentukan muka tanah dengan memperhatikan pula aliran air permukaan dan arah pembuangan ke drainase.

c. Penempatan titik-titik siram.

d. Panduan untuk penanaman dan perawatan tanaman.

Berdasarkan lingkup pekerjaan di atas, PT. Lisakonsulindo dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan batasan yang ada dan berhak untuk melakukan penolakan dan di luar tanggung jawab mereka jika pekerjaan yang diberikan diluar batasan dan lingkup yang telah diberikan. Secara garis besar kegiatan perencanaan dan perancangan dilakukan dengan tahap pekerjaan sebagai berikut:

a. Inventarisasi (telaah dokumen, site visit). b. Pembuatan kriteria design dan konsep.

c. Review dan persetujuan klien terhadap konsep. d. Mempersiapkan gambar detail.

40 e. Membuat draft spesifikasi teknis material tanaman secara detail.

f. Review dan persetujuan klien atas detail design.

g. Penyelesaian design dan gambar detail yang diperlukan untuk konstruksi.

h. Penyelesaian spesifikasi teknis.

i. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk masing-masing pekerjaan.

Orchard Walk Arcade merupakan area komersial dengan bangunan arcade yang tersusun secara linear dan dilengkapi dengan pedestrian track yang cukup lebar. Pada area ini diperlukan adanya tanaman yang memiliki fungsi sebagai peneduh pada pedestrian track agar kenyamanan pejalan kaki tetap terjaga. Sesuai dengan hasil perancangan yang dilakukan, tanaman peneduh yang dipilih adalah Trembesi (Samanea saman) dan Flamboyan Kuning (Peltophorum pterocarpum). Namun, Flamboyan Kuning diganti oleh Sengon (Paraserianthes falcataria) karena pertumbuhan Sengon lebih cepat dibandingkan Flamboyan dan Flamboyan sering menggugurkan daunnya yang menimbulkan kesan kotor (Lampiran 5). Pada bagian belakang Orchard Walk Arcade yang berbatasan dengan Cluster Tirta Nirwana dan Padma Nirwana, dipilih Bambu Pagar (Bambusa vulgaris) yang berfungsi sebagai pembatas antara area komersial dengan area residensial.

Pada welcome area dari Orchard Walk Mall, dipilih jenis Palem washington (Washingtonia robusta) dengan tinggi tajuk 4 meter. Jenis palem ini dipilih karena memiliki bentuk batang yang khas dan memiliki kesan kokoh dan kuat sehingga dapat memberikan kesan megah pada welcome area. Sedangkan pada bagian teras depan dari Orchard Walk Mall, dipilih jenis Palem Sadeng (Livistona chinensis) yang memiliki tajuk yang khas dan bentuk batang yang tidak besar dengan tinggi tajuk 4 meter. Pada bagian belakang dari Orchard Walk Mall dipilih jenis Palem Kurma (Phoenix dactalyfera) yang ditempatkan pada bak tanaman pada tangga (Lampiran 6).

Untuk area parkir Orchard Walk, dipilih jenis Pulai (Alstonia scholaris) sebagai tanaman peneduh. Pemilihan jenis pohon ini karena space median yang tersedia tidak begitu besar sehingga diperlukan jenis tanaman yang dapat