• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN KEBUTUHAN DEPENDEN

Dalam dokumen MATERIALS REQUIREMENT PLANNING MENUJU (Halaman 49-53)

BAB 4: MATERIALS REQUIREMENT PLANNING (MRP)

A. KONSEP MATERIALS REQUIREMENT PLANNING.

Materials Requirement Planning (MRP) adalah teknik perencanaan dan teknik penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan manufaktur sebagai sarana bagaimana setiap pekerja yang terkait melakukan komunikasi perihal aliran material atau barang. Teknik atau metoda MRP menitik beratkan pada perencanaan, karena memang seperti telah disebutkan sebelumnya pada dasarnya MRP adalah teknik perencanaan dan penjadwalan. Teknik ini sebetulnya sangat sederhana yaitu sekedar menggunakan logika matematik untuk merencanakan jumlah barang yang diperlukan dan menjadwalkan kapan barang dimaksud diperlukan. Meskipun sangat sederhana tetapi dari praktek diketahui bahwa justru karena perencanaan dan penjadwalan inilah sering kali suatu proses produksi atau manufaktur itu dapat berhasil atau tidak. Perencanaan dengan MRP adalah tipikal perencanaan dan penjadwalan yang digunakan dalam suatu perusahaan manufaktur mengenai alur barang ke dan melalui proses pembuatan barang jadi.

Setiap usaha bisnis selalu menghasilkan apakah barang atau jasa tertentu. Barang atau jasa ini haruslah sesuatu yang dibutuhkan dan diperlukan oleh pelanggan. Dalam hubungan ini maka dalam bisnis, biasanya ada 3 faktor penting, yaitu keluaran (output), masukan (input) dan proses, di mana masukan, melalui suatu proses, diolah menjadi keluaran. Ini adalah hakekat dari suatu produksi, apakah itu produksi barang atau produksi jasa.

 Keluaran.

Adalah barang atau jasa yang dikehendaki dan diperlukan oleh para pelanggan. Orientasi keluaran haruslah pada para pelanggan, sebab tanpa ada pelanggan, usaha bisnis tidak ada artinya.

 Masukan.

Masukan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh proses produksi agar suatu keluaran itu dapat dihasilkan. Ini juga adalah semua sumber daya (resources) yang dimiliki dan dibutuhkan oleh perusahaan.

 Proses.

Proses adalah cara atau dengan apa masukan itu dirubah menjadi keluaran. Adalah juga bagaimna perusahaan itu menggabungkan semua sumber daya yang dimiliki sedemikian rupa sehingga menghasilkan keluaran yang dibutuhkan para pelanggan tadi.

Hubungan 3 faktor penting ini, yang disebut sistem, secara sederhana dapat dilukiskan seperti pada Gambar 11.

Gambar 11 Sistem

Masukan Keluaran Proses

Sistem yang telah disebut terdahulu adalah sejumlah langkah atau proses yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan pelaksanaan suatu fungsi tertentu yang dalam hal ini menghasilkan keluaran yang dikehendaki. Selanjutnya, jumlah, jenis, mutu, frekuensi keluaran haruslah diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan perusahaan untuk menjual atau menyalurkan. Demikian pula, jumlah, jenis, mutu tersedianya masukan juga harus diatur sedemikian rupa sehingga menjamin pelaksanaan proses yang menghasilkan keluaran tersebut, sesuai pula dengan tersedianya sumber daya yang ada maupun penggunaan sumber daya tersebut secara efisien. Ini semua diatur dan dikerjakan oleh manusia dengan suatu kemampuan dan ketrampilan tertentu. Maka diperlukan penanganan manajemen. Gambar 11 dengan demikian dapat dilengkapi menjadi Gambar 12 sebagai berikut ini.

Gambar 12

Sistem yang Dikembangkan Manajemen

Masukan Keluaran Proses

Orang-Orang

B. MRP SEBAGAI ALAT PENGENDALI PERSEDIAAN.

Di atas sudah disebutkan bahwa MRP merupakan alat perencanaan dan penjadwalan aliran barang. Yang dimaksud dengan barang di sini adalah barang, baik yang berupa produk jadi atau keluaran dari proses pembuatan maupun barang dalam bentuk bahan baku atau bahan setengah jadi, yang merupakan masukan proses pembuatan barang. Dari segi lain, perencanaan dan penjadwalan arus barang disebut pula sebagai manajemen atau pengendalian persediaan sepanjang barang itu dikelola melalui suatu proses penyimpanan barang, karena persediaan artinya adalah barang yang disimpan. Namun

pengertian persediaan atau disebut juga inventory atau stock materials itu tidak lagi hanya barang yang betul-betul secara fisik ada di gudang, tetapi sering kali termasuk juga barang yang sedang dipesan, atau barang yang sedang diangkut, dan sebagainya, termasuk juga pengertian persediaan maya (virtual inventory), yaitu persediaan yang dicatat secara elektronik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa MRP adalah juga suatu teknik atau metoda pengendalian persediaan. MRP sebenarnya adalah pula teknik pengendalian persediaan yang dikembangkan untuk memperbaiki teknik atau sistem pengendalian persediaan konvensional/lama, yang memiliki perbedaan-perbedaan sebagai tertera dalam Tabel 14 berikut.

Tabel 14

Perbedaan Sistem Lama dan MRP

--- Sistem konvensional Sistem MRP

(sistem EOQ dan sebagainya)

--- * Dihitung berdasarkan independent demand. * Dihitung berdasarkan derived demand. * Pemesanan kembali didasarkan hanya untuk * Didasarkan atas pemakaian yang lalu dan penggantian barang yang dipakai. keperluan yang akan datang.

* Perencanaan lebih didasarkan atas sesuatu * Lebih didasarkan atas keperluan yang keperluan yang telah berlalu. akan datang.

* Pemesanan dimaksudkan untuk pengisian * Pemesanan dimaksudkan untuk kembali persediaan. keperluan nyata.

* Meramalkan semua barang. * Meramalkan barang dalam Master Production Schedule.

* Atas dasar reorder point. * Atas dasar berkala.

* Just-in-case. * Just-in-time.

* Berorientasi pada bagian atau suku cadang. * Berorientasi pada produksi atau pemeliharaan.

--- .

Seperti telah disinggung sebelumnya, independent demand adalah permintaan yang independen atau bebas, yaitu suatu permintaan yang tidak ada hubungannya dengan permintaan yang lain. Sedangkan derived demand atau dependent demand atau permintaan terikat adalah permintaan barang yang sangat erat berhubungan dan tergantung dari permintaan barang lain. Sistem atau metoda ini merupakan metoda yang dikembangkan dan digunakan tanpa harus mengubah secara prinsipiil sistem atau rumus-rumus pemesanan kembali yang sudah ada, tetapi hanya perlu disesuaikan seperlunya, seperti nanti diberikan contoh dalam pembicaraan selanjutnya. Gambar 13 dan 14 secara lebih jelas melukiskan hubungan antara beberapa komponen dalam sistem MRP.

MRP sebetulnya merupakan singkatan dari 2 istilah dan pengertian yang agak berbeda, yaitu :

• MRP sebagai singkatan dari Material Requirements Planning, yang oleh APICS Dictionery (American Production and Inventory Control Society), dirumuskan sebagai ‘as a set of techniques that uses bill of materials, inventory data and the master production schedule to calculate requirements for materials’

• Arti MRP yang lain, yang sering disebut MRP II adalah Manufacturing Resource Planning, yang sesuai dengan APICS Dictionery didefinisikan sebagai ‘as a method for the effective planning of all resources of a manufacturing company’

Pengertian kedua ini meliputi manufacturing planning yang mengintegrasikan perencanaan dari seluruh fungsi terkait misalnya business planning, production planning, master production scheduling, materials requirement planning, capacity requirement planning dan semua support system planning yang terutama berhubungan dengan anggaran dan keuangan. Mengenai MRP II ini, secara lebih terinci akan dibahas di bagian berikut sesudah pembahasan MRP ini.

Gambar 13

Hubungan Komponen dalam MRP

Jadwal Produksi Induk

Daftar Kebu Sistem Catatan tuhan Barang MRP Persediaan

Pesanan yang Direncanakan

Gambar 14

Masukan dan Keluaran dalam MRP Manajemen

Masukan Proses Keluaran MRP

1. Daftar Kebutuhan Barang 1. Jadwal pemesanan kembali

2. Data persediaan 2. Catatan perubahan jadwal

Dalam dokumen MATERIALS REQUIREMENT PLANNING MENUJU (Halaman 49-53)