IV. PETUNJUK KETENTUAN PENGADAAN BARANG/JASA
1. Perencanaan Pengadaan
Perencanaan Pengadaan yang alokasi pagunya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L)
setelah penetapan Pagu Indikatif.
Ruang lingkup Pengendalian Perencanaan Pengadaan meliputi pengendalian proses perencanaan
pengadaan sejak penetapan Pagu Indikatif sampai dengan tersusunnya Rencana Umum Pengadaan (RUP).
Secara umum kegiatan pengendalian perencanaan pengadaan meliputi pemeriksaan terhadap:
a. Kebutuhan berdasarkan rencana kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Satker;
b. Kesiapan dokumen Readiness Criteria;
c. Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d. Rencana anggaran pengadaan barang/jasa, yang sudah menganggarkan biaya pelaksanaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);
e. Pemaketan pengadaan barang/jasa;
f. Cara pengadaan barang/jasa, melalui penyedia atau swakelola;
g. Jadwal pengadaan barang/jasa;
h. Organisasi pengadaan; dan
i. Rencana Umum Pengadaan (RUP).
Kegiatan perencanaan pengadaan secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Identifikasi Kebutuhan
Untuk kegiatan konstruksi, hal yang perlu dilakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan Pekerjaan
Konstruksi adalah sebagai berikut:
1) Dapat dilakukan sebelum penetapan pagu indikatif untuk pengadaan strategis yang sudah masuk
dalam Renstra Kementerian/Unit Organisasi;
2) Menentukan jenis, fungsi/kegunaan, target/sasaran yang akan dicapai;
3) Menentukan waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi, apakah lebih dari 12 bulan, atau lebih dari 1
tahun anggaran, dan maksimal 3 tahun anggaran;
4) Memperhatikan ketersediaan sumber material yang digunakan;
5) Memastikan desain pekerjaan sudah siap;
6) Bila memerlukan pembebasan lahan, pastikan bahwa pembebasan lahan dan akses menuju lokasi
sudah aman. Jika memerlukan perizinan, maka harus sudah selesai sebelum surat penunjukan
penyedia barang/jasa diterbitkan.
Untuk kegiatan konsultansi, hal yang perlu dilakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan Pekerjaan
Konsultansi adalah sebagai berikut:
1) Menentukan jenis, dan manfaat jasa konsultansi yang dibutuhkan;
2) Menentukan waktu pelaksanaan pekerjaan;
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar 57
3) Memperhatikan pelaku usaha/jasa konsultansi yang tersedia dan sesuai;
4) Untuk jasa konsultansi pengawasan konstruksi maka harus dipastikan waktu dimulainya pekerjaan
konstruksi, waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi; dan
5) Memastikan jumlah tenaga ahli pengawas sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.
b. Ketentuan Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan spesifikasi teknis perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1) Kesesuaian dengan kebutuhan Satker;
2) Penggunaan material dalam negeri sepanjang tersedia dan tercukupi;
3) Penggunaan produk bersertifikat SNI sepanjang tersedia dan tercukupi;
4) Tidak mengarah pada merek/produk tertentu kecuali bagian dari 1 (satu) sistem yang sudah ada,
barang/jasa dalam katalog elektronik, atau barang/jasa melalui tender cepat;
5) Kejelasan mutu/kualitas, jumlah, waktu, dan pelayanan;
6) Untuk jasa konsultansi, spesifikasi teknis perlu diperhatian:
o Kejelasan uraian pekerjaan; latar belakang, maksud tujuan, lokasi pekerjaan, produk yang
dihasilkan;
o Kejelasan waktu pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan batas akhir efektif tahun
anggaran;
o Kompetensi dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan, dan kompetensi badan usaha; dan
o Kejelasan sumber pendanaan dan perkiraan biaya pekerjaan.
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya meliputi seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk pelaksanaan kegiatan yang
meliputi rencana biaya paket pekerjaan dan rencana biaya pendukung pelaksanaan pengadaan.
Biaya paket pekerjaan ialah biaya yang dibutuhkan untuk:
1) Menghasilkan barang/jasa sesuai spesifikasi teknis/KAK; dan
2) Biaya pelaksanaan K3, yang harus terakomodasi dalam usulan Rencana Anggaran Biaya dengan
besaran biasa disesuaikan pada kompleksitas pekerjaan.
Komponen Biaya K3 meliputi: biaya perlengkapan keselamatan kerja seperti safety net, safety deck,
penyedian Alat Pemadam Api Ringan (APAR), perlengkapan lain yang diperlukan dalam jumlah yang
cukup, biaya personel tenaga kerja/supervisor Program Keselamatan Kerja, biaya Alat Pelindung
Diri (APD) untuk pihak yang ikut serta dalam proses proyek, serta biaya pembuatan spanduk dan
banner/rambu-rambu keselamatan kerja.
Sedangkan biaya pendukung ialah biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelelangan termasuk biaya
pelatihan, biaya instalasi dan testing, biaya administrasi (biaya pengumuman, survei lapangan, survei
pasar, honor, dokumentasi), dan biaya lain (biaya pendapat ahli hukum kontrak, biaya rapat, biaya sewa,
komunikasi).
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar 58
Langkah dalam pemeriksaan rencana anggaran yaitu:
1) Memastikan bahwa perkiraan anggaran yang tersedia untuk paket pekerjaan dalam dokumen
anggaran mencukupi; dan
2) Memastikan dokumen anggaran sesuai dengan peruntukan dan jenis pengeluaran.
d. Pemaketan Pekerjaan
Ketentuan dalam pemaketan pekerjaan perlu memperhatikan:
1) Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri;
2) Kesesuaian hasil pekerjaan dan volume barang/jasa dengan kebutuhan Satker;
3) Ketersediaan barang/jasa di pasar;
4) Kemampuan penyedia dalam memenuhi spesifikasi/KAK;
5) Ketersediaan anggaran;
6) Kesatuan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan;
7) Larangan menyatukan beberapa paket pekerjaan yang nilainya dapat dilakukan oleh usaha kecil;
8) Larangan menyatukan atau memusatkan beberapa paket pekerjaan di beberapa lokasi yang
memiliki sifat pekerjaan sama yang tingkat efisiensinya lebih baik dilakukan di beberapa
lokasi/daerah;
9) Larangan menyatukan beberapa paket pekerjaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya harus
dipisah untuk mendapat penyedia yang sesuai; dan/atau
10) Larangan memecah paket pekerjaan dengan maksud menghindari tender/seleksi.
e. Jadwal Pengadaan
Jadwal pengadaan meliputi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan jadwal persiapan pengadaan. Dalam
penyusunan jadwal perlu memeriksa kembali:
1) Jenis/karakteristik barang atau pekerjaan yang dibutuhkan;
2) Metode dan waktu pengiriman barang/jasa;
3) Kapan waktu pemanfaatan barang/jasa tersebut;
4) Metode pemilihan yang dilakukan;
5) Jangka waktu proses pemilihan penyedia; dan
6) Ketersediaan barang/jasa di pasar.
f. Konsolidasi Pengadaan
Konsolidasi pengadaan dapat dilakukan pada tahap perencanan pengadaan, persiapan pengadaaan
melalui penyedia, dan/atau persiapan pemilihan penyedia. Konsolidasi dapat dilakukan sebelum atau
sesudah pengumuman RUP. Kegiatan konsolidasi perlu memperhatikan kebijakan pemaketan pekerjaan.
Pelaksanaan konsolidasi dilakukan oleh PA/KPA/PPK dan/atau Unit Kerja PBJ sesuai dengan
kewenangannya.
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar 59
g. Rencana Umum Pengadaan
Rencana Umum Pengadaan (RUP) harus memuat informasi:
1) Nama dan alamat PA/KPA;
2) Nama paket pekerjaan;
3) Uraian pekerjaan;
4) Volume pekerjaan
5) Lokasi pekerjaan;
6) Sumber dana;
7) Total perkiraan biaya perkerjaan;
8) Spesfikasi/KAK;
9) Metode pemilihan (melalui penyedia); dan
10) Perkiraan jadwal pengadaan barang/jasa.
Pengumuman RUP dilakukan setelah penetapan alokasi pagu anggaran. Pastikan kesesuaian antara
DIPA dengan RUP. Pengumuman RUP dilakukan melalui aplikasi SIRUP. RUP harus diumumkan
kembali bila terjadi revisi paket pengadaan atau DIPA. Dokumen RUP harus disimpan oleh PA/KPA.
Dalam dokumen
PETUNJUK PELAKSANAAN PEDOMAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH/MADRASAH, PTN/PTKIN, DAN PASAR
(Halaman 56-59)