• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unless I heard it incorrectly, …

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. HASIL TEMUAN

1 Bentuk Mitigasi pada Tindak Tutur Memerintah (Commanding) dalam dua seri novel Harry Potter dan Terjemahannya

1.2 Pergeseran Terjemahan

Hal menarik lain yang menjadi fokus perhatian dalam kajian terjemahan ini ialah fenomena pergeseran yang terjadi dalam wujud terjemahan bentuk mitigasi pada masing-masing wujud tindak tutur memerintah. Adapun yang dimaksud dengan pergeseran di sini ialah bergesernya bentuk mitigasi dalam BSu ke dalam bentuk mitigasi lain dalam Bsa ketika diterjemahkan atau dihilangkannya bentuk mitigasi dalam BSu ketika diterjemahkan ke dalam BSa. Secara umum, dari terjemahan bentuk atau perangkat mitigasi dengan frekuensi penerapan total sebanyak 155 kali pada total 108 buah data tindak tutur memerintah, wujud pergeseran yang peneliti temukan dapat peneliti gambarkan pada Tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13 Pergeseran Terjemahan Bentuk Mitigasi Tindak Tutur Memerintah Bentuk Mitigasi Frekuensi

Penerapan

Pergeseran

T B H

Indirectness (Ketaklangsungan) 6 6 -

-Immediacy (Pernyataan) 10 9 1

-Conditional (Pengandaian) 13 9 3 1

Disclaimer (Kesangsian/Penyangkalan) 10 6 1 3

Relevance Hedge (Hedge Relevansi) 2 2 -

-Hedging Modal Verb (Kata Kerja Bantu Penghalus)

31 26 4 1

Mitigating Hedge (Adverbia/Interjeksi Penghalus)

33 22 2 9

Identitiy Marker (Sapaan) 44 43 1

-Tag Question (Penegasan) 6 5 1

-Jumlah 155

Tercatat dari total 155 (100%) kali penerapan bentuk mitigasi pada tindak tutur memerintah, 128 (83, 2%) bentuk mitigasi tidak mengalami pergeseran atau tetap diterjemahkan ke dalam bentuk perangkat yang sama, 13 (7, 7%) mengalami pergeseran atau diterjemahkan ke dalam bentuk perangkat mitigasi lain, dan 14 (9,0%) perangkat sisanya mengalami penghilangan bentuk mitigasi atau dihilangkan ketika diterjemahkan. Berikut peneliti paparkan secara lebih spesifik wujud pergeseran yang peneliti temukan dalam terjemahan bentuk mitigasi pada BSa-nya.

a. Pergeseran Bentuk Immediacy (Penyertaan)

Dari total 10 temuan bentuk mitigasi immediacy, 1 buah data peneliti cermati mengalami pergeseran dalam wujud terjemahannya sementara 10 buah data lainnya tidak mengalami pergeseran.

TTMTLD-25/HPPA/69/20- TTMTLD-25/HPPA/69/33 BSu

“So?” snapped Uncle Vernon, taking his car keys from a hook next to the door.

“I need you to sign the permission form,” said Harry in a rush.

BSa

Jadi?” tukas Paman Vernon, mengambil kunci mobilnya dari kaitan dekat pintu.

“Formulirnya perlu ditandatangani Paman,” kata Harry terburu-buru.

Bentuk performatif “I need you to sign the permission form” pada BSu tidak diterjemahkan ke dalam bentuk mitigasi serupa melainkan diterjemahkan ke dalam bentuk mitigasi lain yakni dalam bentuk indirectness (ketaklangsungan) dengan mengimpersonalisasikannya dalam konstruksi pasif “Formulirnya perlu ditandatangani Paman”. Pergeseran tentu saja terjadi karena fokus atau sudut pandang pada BSu yang semula menitikberatkan pada subyek pelaku suruh ‘I’ dalam konstruksi suruh “I need you to sign the permission form” berubah menjadi subjek penderita pasif ‘formulirnya’ dalam konstruksi pasif “Formulirnya perlu ditandatangani Paman”.

b. Pergeseran Bentuk Conditional (Pengandaian)

Dalam temuan bentuk pengandaian (conditional), dari total temuan sebanyak 13 kali penerapan, 4 buah data peneliti cermati mengalami pergeseran wujud terjemahan. Rata-rata pergeseran terjadi pada bentuk pengandaian yang memiliki fungsi sebagai pengandaian semu (pseudo-conditional), sementara bentuk pengandaian dengan fungsi klausa pengandaian (conditional clause) tidak mengalami pergeseran sama sekali. Berikut peneliti paparkan beberapa contohnya.

TTMTLD-26/HPPA/77/47-HPTA/77/66 BSu

“If you’ll follow me, Mr. Potter,” he said. “I’ve already taken your things up….”

BSa

“Silakan ikut aku, Mr. Potter,” katanya. “Aku sudah membawa barang-barangmu ke atas…”

Penerjemahan bentuk conditional “If you’ll follow me, Mr. Potter” dalam BSu menjadi “Silakan ikut aku, Mr. Potter” dalam BSa, peneliti cermati sebagai sebuah wujud pergeseran terjemahan. Bentuk klausa pengandaian berorientasi petutur (hearer oriented-downtoner) ‘If you’ll follow me’ diterjemahkan ke dalam bentuk

perangkat penghalus lain yakni sebuah adverbia penghalus (mitigating hedge) berorientasi isi ungkapan atau tuturan (content or other oriented–downtoner) ’please’

dalam BSa. Kendati demikian, makna persilaan atau ajakan yang terkandung dalam BSu tetap tersampaikan dengan baik dalam BSa.

Lain halnya dengan pergeseran pada data berikut ini, bentuk pengandaian semu (pseudo-conditional) pada tuturan berikut tidak diterjemahkan ke dalam bentuk mitigasi lain melainkan ke dalam sebuah interjeksi penyangat yang cenderung memperkuat daya impositif yang dimiliki tuturan tersebut.

TTMTLD-36/HPPA/101/130-HPTA/101/166 BSu

“Right then,” said Professor Lupin, when everyone was ready.

“If you’d follow me.”

BSa

“Baiklah,” kata Profesor Lupin, ketika semua sudah siap,

“Ayo, ikut aku.”

Bentuk conditional berorientasi petutur (hearer oriented-downtoner) “If you’d follow me” dalam BSu diterjemahkan menjadi “Ayo, ikut aku” yang tidak mengindikasikan bentuk mitigasi sama sekali dalam BSa. Sebaliknya, kata ‘Ayo’

dalam tuturan “Ayo ikut aku” peneliti identifikasi sebagai sebuah upaya penguatan tindak ilokusi (booster) bukan sebuah upaya mitigasi. Peneliti mencermati adanya distorsi makna dalam terjemahan bentuk mitigasi ini.

c. Pergeseran Bentuk Disclaimer (Kesangsian/Penyangkalan)

Pergeseran dalam perangkat penghalus leksikal (lexical device) ini peneliti temukan pada 4 buah data. Dari total temuan 10 data, 4 buah data mengalami pergeseran wujud terjemahan, yakni 1 buah data bergeser ke dalam bentuk penghalus lain dan 3 buah data lainnya dihilangkan ketika diterjemahkan. Berikut peneliti sajikan beberapa contoh data pergeseran terjemahan bentuk penghalus ini.

TTMTLI-03/HPSS/03/11-HPBB/03/24 BSu

“Couldn’t make us a cup of tea, could yeh? It’s not been an easy journey…”

BSa

“Bisa bikinin teh, kan?” Tidak gampang datang ke sini…”

Bentuk disclaimer (kesangsian/penyangkalan) pada contoh tuturan di atas tertuang dalam wujud hedging modal verb negatif yang digunakan sebagai kata bantu tanya negatif ‘couldn’t’ dalam konstruksi bertanya “Couldn’t make us a cup of tea, could yeh? It’s not been an easy journey…” Dalam terjemahannya, bentuk tersebut tidak diterjemahkan ke dalam bentuk penghalus yang sama yakni bentuk disclaimer, yang notabene menyiratkan asumsi kesangsian si penutur akan ketakmampuan petutur dalam melakukan isi ungkapan, namun diterjemahkan ke dalam bentuk hedging modal verb (kata bantu penghalus) yang menyiratkan kemampuan (ability)’Bisa’ dalam “Bisa bikinin teh, kan?” Sebetulnya, penerjemah dapat saja menerjemahkan bentuk disclaimer dalam “Couldn’t make us a cup of tea, could yeh? menjadi “Tak bisa bikinin teh, ya? Namun demikian, sesuai dengan konteks situasi yang ada yang didukung pula oleh tuturan “It’s not been an easy journey…”

kedua wujud terjemahan tersebut masih memuat makna dan pesan yang sama sebagaimana termuat dalam BSu sebagai sebuah impositif ‘suruh’ atau ‘perintah’

yang disamarkan dalam sebuah tuturan dengan kesan ‘sindiran’.

Apabila pada contoh data di atas BSu diterjemahkan ke dalam bentuk atau perangkat mitigasi lain dalam BSa, sajian data berikut memilki fenomena pergeseran yang berbeda. Bentuk mitigasi dalam BSu tidak diterjemahkan ke dalam BSa atau dihilangkan.

TTMTLD-40/HPPA/120/162-HPTA/120/203 BSu

Professor Dumbledore told them as Professor McGonagall and Flitwick closed all the doors in the hall. “I’m afraid that, for your own safety, you will have to spend

the night here. I want the prefects to ….”

BSa

Profesor Dumbledore menjelaskan kepada mereka sementara Profesor McGonagall dan Filtwick menutup semua pintu masuk ke aula. “Demi keselamatan kalian

sendiri, kalian terpaksa harus menginap di sini. Aku ingin para Prefek menjaga…”

Pada contoh data di atas, bentuk disclaimer ‘I’m afraid that’ dalam “I’m afraid that, for your own safety, you will have to spend the night here” tak diterjemahkan ke dalam BSa atau dihilangkan sebagaimana terlihat dalam BSa-nya

“Demi keselamatan kalian, kalian terpaksa harud menginap di sini”. Penghilangan tersebut bersifat optional karena makna dan pesan dalam BSu tetap disampaikan dengan baik ke dalam BSa meskipun bentuk mitigasi tersebut dihilangkan. Hal serupa dapat kita cermati pada contoh berikut ini.

TTMTLI-13/HPPA/107/135-HPTA/107/171 BSu

“No, no, you misunderstand me,” said Professor Lupin, now smiling.

“I wonder, could you tell us what sort of clothes your grandmother usually wears?”

BSa

“Tidak, tidak, kau salah paham,” kata Profesor Lupin, yang sekarang tersenyum.

“Bisakah kau memberitahu kami pakaian seperti apa yang biasa dipakai nenekmu?”

Sama halnya dengan contoh data sebelumnya, bentuk disclaimer ‘I wonder’

pada tuturan “I wonder, could you tell us what sort of clothes your grandmother usually wears?” di atas mengalami penghilangan dalam terjemahannya. Kendati demikian, penghilangan tersebut tidak mengakibatkan distorsi makna karena inti pesan dalam BSu yang mengindikasikan sebuah permintaan halus tetap tersampaikan dengan baik.

d. Pergeseran Bentuk Hedging Modal Verb (Kata Kerja Bantu Penghalus) Dari total temuan 31 data bentuk penghalus ini, 5 buah data dalam wujud tak langsung interogatif peneliti cermati mengalami pergeseran terjemahan, sementara 26

buah data lain tidak mengalami pergeseran sama sekali ketika diterjemahkan. Berikut beberapa contoh pergeseran dalam bentuk penghalusan ini.

TTMTLI-04/HPSS/18/42-HPBB/18/73 BSu

Harry gulped, but no words came out.

“Could you write it down?” Harry suggested.

BSa

Hagrid menelan ludah, tapi tak ada suara yang keluar.

“Bagaimana kalau ditulis saja?” Harry mengusulkan

Seperti dapat kita cermati bersama, bentuk hedging modal verb (kata kerja bantu penghalus) ‘could’ yang digunakan sebagai kata bantu tanya dalam konstruksi Yes/No Question “Could you write it down?” sebagai wujud penghalusan tindak tutur memerintah tak langsung interogatif, tidak diterjemahkan dalam penghalus dan konstruksi interogatif yang sama. Penghalus ‘Could’ yang seyogyanya diterjemahkan menjadi ‘dapatkah’ atau ‘bisakah’ dengan makna ilokusi permintaan halus yang tertuang di dalamnya, diterjemahkan menjadi ‘Bagaimana’ dalam “Bagaimana kalau ditulis saja?” yang lebih menyiratkan sebuah saran. Selain itu, tuturan “Could you write it down?” yang merupakan wujud penghalus leksikal (lexical device) dalam konstruksi Yes/No Question diterjemahkan menjadi konstruksi WH-Question

“Bagaimana kalau ditulis saja?” dengan verba pasif ‘ditulis’ sebagai pengisi predikatnya. Pengalihan ke dalam konstruksi pasif dalam wujud interogatif ini jelas menggeser bentuk mitigasi yang semula diterapkan dalam BSu karena bentuk penghalus leksikal (lexical device) diterjemahkan menjadi strategi ketaklangsungan (indirecteness) dalam konstruksi pasif (passive construction). Meski demikian, pesan terjemahan tetap tersampaikan dengan baik karena kedua tuturan tersebut pada dasarnya memuat makna dan pesan yang sama sebagaimana konteks situasi yang ada

Dalam contoh data berikutnya, bentuk hedging modal verb ‘would’ dalam konstruksi bertanya “Would you mind leaving while we change?” yang notabene

merupakan sebuah permintaan halus diterjemahkan menjadi sebuah persilaan dalam

“Silakan menyingkir selama kami berganti pakaian.”

TTMTLI-07/HPSS/27/88-HPBB/27/138 BSu

“Scabbers has been fighting, not us,” said Ron, scowling at her. “Would you mind leaving while we change?”

BSa

“Scabbers yang berkelahi, bukan kami,” kata Ron sebal. “Silakan menyingkir selama kami berganti pakaian.”

Pengalihan pesan dari permintaan halus “Would you mind leaving while we change?” dalam konstruksi bertanya ke dalam sebuah persilaan “Silakan menyingkir selama kami berganti pakaian” dalam konstruksi perintah langsung, peneliti cermati sebagai wujud pergeseran terjemahan bentuk penghalusan yang digunakan. Bentuk hedging modal verb ‘Would’ dalam konstruksi bertanya Yes/No Question pada BSu merupakan sebuah perangkat leksikal (lexical device) berorientasi pada petutur (hearer oriented-downtoner) sementara kata‘Silakan’ dalam konstruksi perintah langsung pada BSa merupakan sebuah perangkat leksikal (lexical device) berorientasi pada isi ungkapan atau tuturan (content or other-oriented downtoner). Tidak hanya bentuk atau perangkat mitigasi saja, makna yang semula terkandung dalam BSu pun bergeser. Dengan demikian, peneliti mencermati terjadinya distorsi makna dalam wujud terjemahannya.

e. Pergeseran Bentuk Mitigating Hedge (Adverbia / Interjeksi Penghalus) Dalam terjemahan bentuk penghalusan ini, dari total temuan 33 data, peneliti menemukan 11 kasus pergeseran dengan rincian 2 buah data diterjemahkan ke dalam bentuk penghalus lain dan 9 buah data lainnya dihilangkan ketika diterjemahkan.

Berikut peneliti sajikan beberapa contoh pergeserannya.

TTML-02/HPSS/06/14-HPBB/06/29 BSu

His aunt was back outside the door.

“Are you up yet?” she demanded.

“Nearly,” said Harry.

“Well, get a move on, I want you to look after the bacon. And don’t you dare let it burn, I want everything perfect on Duddy’s birthday.”

BSa

Bibinya sudah kembali berada di depan pintu kamarnya.

“Kau sudah bangun belum?” tuntutnya.

“Hampir,” jawab Harry.

“Ayo, cepat. Aku mau kau yang menggoreng daging asap. Jangan sampai gosong.

Aku ingin segalanya

sempurna pada hari ulang tahun Dudley.”

Mitigating hedge dalam bentuk interjeksi ‘Well’ dalam tuturan “Well, get a move on, I want you to look after the bacon” diterjemahkan menjadi ‘Ayo’ dalam terjemahannya “Ayo, cepat. Aku mau kau yang menggoreng daging asap”. Wujud terjemahan ini peneliti cermati sebagai wujud pergeseran terjemahan karena interjeksi

‘well’ yang sejatinya merupakan sebuah perangkat penghalus leksikal (lexical device) berorientasi inti tuturan (content or other-oriented downtoner) diterjemahkan ke dalam bentuk interjeksi ‘Ayo’ yang cenderung menguatkan daya impositif tuturan.

Dengan demikian, peneliti mencermati bahwa dalam wujud terjemahan ini selain pergeseran bentuk mitigasi, terjadi pula distorsi makna penghalusan dalam wujud terjemahannya.

Pada conoth data yang akan peneliti paparkan berikut, wujud mitigasi tindak tutur memerintah dalam bentuk mitigating hedge tidak diterjemahkan ke dalam bentuk perangkat mitigasi lain melainkan dihilangkan.

TTML-30/HPPA/91/108-HPTA/91/139 BSu

“I think we will leave the lesson here for today,” said Professor Trelawney in her mistiest voice. “Yes…. please pack away your things…”

BSa

“Kurasa pelajaran kita hari ini cukup sekian saja,” kata Professor Trelawney dengan suara sangat sayup. “Ya… bereskan barang-barang kalian.”

Bentuk adverbia penghalus ‘please’ pada tuturan “Yes…. please pack away your things” tidak diterjemahkan ke dalam BSa atau dihilangkan. Penghilangan ini mengakibatkan makna ilokusi permintaan yang tersirat dalam bentuk penghalus

‘please’ yang diterapkan pada tuturan tersebut berubah menjadi impositif perintah sebagaimana tercermin dalam wujud terjemahannya “Ya… bereskan barang-barang kalian”. Dihilangkannya perangkat penghalus tersebut tidak hanya berdampak pada pergeseran bentuk penghalusan tetapi juga pada kurang tersampaikannya pesan dari BSu ke dalam BSa.

Delapan buah data lainnya mengalami kasus pergeseran yang kurang lebih sama, yakni bentuk mitigasi dalam BSu dihilangkan ketika diterjemahkan ke dalam BSa. Berikut contoh lainnya.

TTML-31/HPPA/103/131-HPTA/103/167 BSu

Professor Lupin gave a small sigh and took out his wand.

“This is a useful little spell,” he told the class over his shoulder. “Please watch closely.”

BSa

Profesor Lupin menghela nafas dan mengeluarkan tongkatnya.

“Ini mantra kecil yang berguna,” katanya seraya menoleh kepada murid-muridnya.

“Lihat baik-baik.”

Contoh data ini mengalami kasus penerjemahan yang sama dengan contoh data sebelumnya yakni sama-sama mengalami penghilangan bentuk atau perangkat mitigasi ketika diterjemahkan. Adverbia penghalus ‘please’ dalam BSu tak diterjemahkan atau dihilangkan dalam BSa. Hal ini pun sama-sama berdampak pada makna dan pesan yang menjadi kurang tersampaikan dengan baik.

f. Pergeseran Bentuk Identitiy Marker (Sapaan) dan Tag (Penegasan)

Pergeseran pada dua bentuk mitigasi ini hanya terjadi masing-masing 1 kali.

Bentuk mitigasi pada masing-masing data diterjemahkan ke dalam bentuk perangkat lain. Berikut peneliti paparkan keduanya.

TTML-38/HPPA/125/196-HPTA/125/244 BSu

“And get another box of Jelly Slugs, dear, they’ve nearly cleaned us out –“ said a woman’s

voice.

BSa

“Dan ambil sekotak Siput Jeli, ya, ini sudah hampir habis…” terdengar suara seorang wanita.

Bentuk sapaan (identitiy marker) ‘dear’ dalam tuturan “And get another box of Jelly Slugs, dear, they’ve nearly cleaned us out” yang digunakan untuk memperhalus tindak tutur memerintah langsung yang dilekatinya diterjemahkan ke dalam bentuk perangkat penghalus lain yakni ‘ya’ yang lebih cenderung menyiratkan penegasan dalam “Dan ambil sekotak Siput Jeli, ya, ini sudah hampir habis”.

Wujud terjemahan tersebut jelas peneliti cermati sebagai sebuah pergeseran karena perangkat penghalus berupa sapaan ‘dear’ yang diterapkan sebagai penghalus dan pemodifikasi impositif memerintah langsung diterjemahkan ke dalam bentuk penegasan ‘ya’ yang memang memiliki fungsi penghalusan berbeda.

Pada dasarnya, pergeseran pada bentuk tag tidak begitu jauh berbeda dengan kasus pergeseran yang terjadi pada bentuk sapaan di atas. Bentuk penghalusan yang digunakan pada BSu diterjemahkan ke dalam bentuk penghalusan dengan peran dan fungsi berbeda dalam BSa sehingga sedikit banyak berdampak pada keakuratan pengalihan pesan terjemahan.

TTML-16/HPSS/51/200-HPBB/51/

BSu

“Ah, Hagrid, the last tree – put it in the far corner, would you?

BSa

“Ah, Hagrid, pohon terakhir…. Taruh saja di sudut paling jauh.”

Bentuk mitigasi tag ‘would you?’ yang digunakan sebagai penghalus dalam tindak tutur memerintah langsung “put it in the far corner” diterjemahkan menjadi sebuah approximator ‘saja’ dalam “Taruh saja di sudut paling jauh”. Wujud terjemahan tersebut peneliti cermati sebagai sebuah pergeseran karena bentuk tag

‘would you?’ yang merupakan sebuah perangkat penghalus sintaksis (syntactical device) diterjemahkan ke dalam bentuk penghalus dengan peran dan fungsi berbeda yakni menjadi sebuah approximator ‘saja’ yang merupakan sebuah perangkat leksikal (lexical device) berorientasi isi tuturan (content or other-oriented downtoner). Pergeseran ini tentu saja berdampak pada keakuratan pengalihan pesan di mana pesan terjemahan tidak tersampaikan dengan baik.

2 Teknik Penerjemahan Bentuk Mitigasi pada Tindak Tutur Memerintah