• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Life Cycle Assessment

4.3.5 Perhitungan Impact Assessment

Tahap selanjutnya yaitu melakukan impact assessment berdasarkan metode EDIP 2003. Hasil impact assessment terdapat 4 hasil output yaitu berdasarkan characterization, normalization, weighting dan single score. Characterization merupakan penilaian besarnya substansi yang berkontribusi pada kategori impact. Pada weighting dapat diketahui besarnya dampak setalah adanya pembobotan pada nilai normalization antar kategori dampak yang ada sehingga output merupakan hasil akhir yang menggambarkan sesuai dengan tingkat kepentingan dari dampak tersebut. Sedangkan pada single score dapat digunakan untuk membandingkan jenis kontribusi dampak pada tiap proses yang ada. Hasil dari impact assessment tiap proses adalah sebagai berikut:

1. Impact assessment proses transportasi bahan baku

Transportasi bahan baku lembar plastik menggunakan truk dengan kapasitas sebesar 3T. Tahap pertama adalah characterization, tahap ini mengidentifikasi emisi yang dihasilkan pada tiap kategori dampak lingkungan dengan unit yang berbeda pada tiap kategori dampak lingkungan. Gambar 4.10 menunjukkan diagram characterization transportasi bahan baku lembar plastik. Nilai characterization dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.10 Diagram characterization transportasi bahan baku

Pada Gambar 4.10 characterization transportasi bahan baku lembar plastik hanya menunjukkan warna biru karena hanya terdapat satu input yaitu truk dengan muatan 3 ton.

Diagram characterization menunjukkan kategori dampak lingkungan apa saja yang timbul dari transportasi bahan baku lembar plastik dan seberapa besar kontribusi input terhadap

suatu kategori dampak. Terdapat 4 kategori dampak yang tidak memiliki nilai 100% pada tahap characterization yang berarti tidak memiliki pengaruh selama proses transportasi bahan baku diantaranya adalaha hazardous waste, slags/ashes, bulk waste, dan radioactive waste. Berikut adalah hasil characterization yang dapat dilihat pada Gambar 4.11

Gambar 4.11 hasil characterization transportasi bahan baku

Pada tahap characterization belum dapat menunjukkan perbandingan nilai dampak mana yang terbesar karena unit dari tahap characterization masih berbeda-beda, sehingga dilakukan tahap normalization. Tahap ini dilakukan untuk menyeragamkan satuan agar lebih mudah dalam membandingkan impact category. Diagram normalization transportasi bahan baku lembar plastik pada Gambar 4.12, dan nilainya dapat dilihat pada Gambar 4.13

Gambar 4.12 Diagram normalization transportasi bahan baku

Gambar 4.12 menunjukkan perbandingan kategori dampak lingkungan setelah nilai kategori dampak lingkungan pada tahap characterization dinormalkan. Pada diagram normalization transportasi bahan baku menunjukkan bahwa dampak terbesar yang timbul dari proses ini adalah ozone formation (human), atau terbentuknya ozon yang mempengaruhi kesehatan manusia. Berikut adalah nilai normalization yang dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 hasil normalization transportasi bahan baku

Nilai normalization didapat dari nilai characterization dikali nilai normal yang tersedia dalam metode EDIP 2003. Nilai normalization dapat dilihat pada Lampiran 2.

Berikut merupakan contoh perhitungan normalization pada global warming.

Nilai normalization = Nilai characterization x Nilai normal

= 3,51x104 x 1,29x10-4

= 4,52

Kemudian dilakukan weighting atau pembobotan. Pembobotan dilakukan untuk membandingkan kategori dampak lingkungan sehingga diketahui dampak mana yang memiliki nilai paling besar berdasarkan tingkat kepentingannya. Pada Gambar 4.14 menunjukkan diagram kategori impact assessment tahap weighting transportasi bahan baku. Nilai Impact assessment dapat lebih jelas dilihat pada tabel 4.16.

Gambar 4.14 diagram weighting transportasi bahan baku

Gambar 4.15 hasil weighting tranportasi bahan baku

Nilai pada tahap weighting diperoleh dengan melakukan perkalian nilai normalization dengan nilai bobot pada metode EDIP 2003. Nilai characterization dapat dilihat pada Lampiran 2. Berikut contoh perhitungan weighting pada ozone depletion.

Nilai weighting = Nilai normalization x Nilai bobot

= 0,0143 x 63

= 0,898

Diagram single score menunjukkan perbandingan kategori dampak lingkungan dari tiap input proses. Diagram single score pada transportasi bahan baku biji plastik disajikan pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 diagram single score proses transportasi bahan baku

Hasil dari perhitungan impact assessment pada tahap weighting menunjukkan bahwa pada transportasi bahan baku dampak potensial terbesar yang dapat timbul adalah ozone depletion atau penipisan lapisan ozon yang menyebabkan sinar ultra violet lebih banyak menembus lapisan atmosfer bumi. Ozone depletion menjadi dampak terbesar dengan nilai 0,898 Pt. Berbeda dengan hasil pada normalization, kategori dampak ozone depletion meningkat dari hasil perhitungan tahap normalization yaitu ozone formation. Hal ini

menunjukkan bahwa ozone depletion memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi untuk ditangani.

2. Impact assessment proses pemanasan

Gambar 4.17 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap characterization proses pemanasan. Nilai characterization dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Gambar 4.17 Diagram characterization proses pemanasan

Pada diagram characterization menunjukkan hampir semua kategori dampak bernilai 100%, kecuali dampak aquatic eutrophication (P), Hazardous waste, slags/ashes, dan radioactive waste dikarenakan selama proses pemanasan tidak menghasilkan zat yang dapat menyebabkan 4 kategori dampak tersebut.

Gambar 4.18 Hasil characterization proses pemanasan

Tahap selanjutnya adalah perhitungan normalization. Hasil pengolahan normalization dapat dilihat pada Gambar 4.19 dan nilainya dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Gambar 4.19 Diagram normalization proses pemanasan

Hasil dari perhitungan tahap normalization proses pemanasan menunjukkan bahwa kategori dampak lingkungan terbesar adalah acidification, yaitu Peningkatan kadar SO2

yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Input proses yang menjadi penyumbang terbesar dampak lingkungan yang timbul adalah mesin pemanas.

Gambar 4.20 Hasil normalization proses pemanasan

Kemudian dilakukan weighting agar dapat dilakukan perbandingan antar kategori yaitu dengan melakukan perkalian nilai normalization dengan bobot pada metode EDIP 2003. sehingga diketahui dampak mana yang memiliki nilai paling besar berdasarkan tingkat kepentingannya. Pada Gambar 4.21 menunjukkan diagram kategori impact assessment tahap weighting proses pemanasan. Nilai weighting dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 4.22.

Gambar 4.21 Diagram weighting proses pemanasan

Gambar 4.22 Hasil weighting proses pemanasan

Diagram single score menunjukkan perbandingan kategori dampak lingkungan dari tiap input proses. Diagram single score pada proses pemanasan disajikan pada Gambar 4.23

Gambar 4.23 Hasil single score proses pemanasan

Hasil dari perhitungan impact assessment pada tahap weighting menunjukkan bahwa pada proses pemanasan dampak potensial terbesar yang dapat timbul adalah acidification.

Acidification adalah peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Acidification menjadi dampak terbesar dengan nilai 3,05 Pt.

3. Impact Assessment proses pendinginan

Gambar 4.24 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap characterization proses pendinginan. Nilai characterization ditunjukkan pada Gambar 4.25.

Gambar 4.24 Diagram characterization proses pendinginan

Pada diagram characterization menunjukkan bahwa input proses pendinginan yang ditunjukkan oleh warna biru menjadi input proses yang memiliki persentase kontribusi terbesar di semua kategori dampak lingkungan. Terdapat 5 kategori dampak yang tidak memilik nilai 100% pada diagram characterization yang berarti tidak memiliki pengaruh selama proses pendinginan diantaranya adalah hazardous waste, aquatic eutrophication (P),bulk wasste, slags/ashes, dan radioactive waste. Nilai characterization ditunjukkan pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25 Hasil characterization proses pendinginan

Gambar 4.26 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap normalization dari proses pendinginan.

Gambar 4.26 Diagram normalization proses pendinginan

Dari hasil normalization menunjukkan bahwa dampak terbesar yang timbul adalah acidification atau peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Input proses yang menjadi penyumbang terbesar timbulnya dampak tersebut adalah pompa air. Nilai normalization dapat dilihat pada Gambar 4.27.

Gambar 4.27 Hasil normalization proses pendinginan

Gambar 4.28 menunjukkan diagram batang kategori impact asessment pada tahap weighting, nilai weighting dapat dilihat pada Gambar 4.29. Kemudian perbandingan kategori pada single score dapat dilihat pada Gambar 4.30.

Gambar 4.28 Diagram weighting proses pendinginan

Gambar 4.29 Hasil weighting proses pendinginan

Gambar 4.30 diagram single score proses pendinginan

Hasil perhitungan impact assessment pada tahap weighting proses pendinginan menunjukkan bahwa kategori dampak lingkungan terbesar pada proses pendinginan adalah acidification atau peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Pada proses pendinginan, input proses yang menjadi sumber dampak terbesar adalah pada pompa air. Hal ini menunjukkan bahwa dampak acifidication memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi untuk ditangani . Acidification menjadi dampak terbesar dengan nilai 409 mPt.

4. Impact Assessment proses pemotongan

Gambar 4.31 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap characterization proses pemotongan.

Gambar 4.31 Diagram characterization proses pemotongan

Pada diagram characterization menunjukkan bahwa mesin pemotong menjadi input proses yang memiliki kontribusi terbesar pada tiap kategori dampak lingkungan. Terdapat 5 kategori dampak yang tidak memiliki nilai 100% pada tahap characterization yang berarti tidak memiliki kontribusi selama proses pemotongan diantaranya adalah dampak aquatic eutrophication (P), hazardous waste, slags/ashes, bulk waste, dan radioactive waste. Nilai characterization dapat dilihat pada Gambar 4.32.

Gambar 4.32 Hasil Characterization Proses Pemotongan

Gambar 4.33 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap normalization.

Gambar 4.33 Diagram normalization proses pemotongan

Dari hasil normalization menunjukkan bahwa dampak terbesar yang timbul adalah acidification atau peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Input proses yang berkontribusi besar pada timbulnya dampak tersebut adalah mesin pemotong. Nilai normalization dapat dilihat pada Gambar 4.34.

Gambar 4.34 Hasil Normalization Proses Pemotongan

Gambar 4.35 menunjukkan diagram batang kategori impact asessment pada tahap weighting, nilai weighting dapat dilihat pada Gambar 4.36. Kemudian perbandingan kategori pada single score dapat dilihat pada Gambar 4.37.

Gambar 4.35 Diagram weighting proses pemotongan

Gambar 4.36 Hasil Weighting Proses Pemotongan

Gambar 4.37 Diagram single score proses pemotongan

Hasil perhitungan impact assessment pada tahap weighting proses pemotongan menunjukkan bahwa kategori dampak lingkungan terbesar pada proses pemotongan adalah acidification atau peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Pada proses pemotongan, input proses yang menjadi sumber dampak terbesar adalah mesin pemotong. Hal ini menunjukkan bahwa dampak acifidication memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi untuk ditangani . Acidification menjadi dampak terbesar dengan nilai 81,8 mPt.

5. Impact Assessment proses packaging

Gambar 4.38 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap characterization proses packaging.

Gambar 4.38 Diagram characterization proses packaging

Pada diagram characterization menunjukkan bahwa timbangan elektrik menjadi input proses yang memiliki kontribusi terbesar pada tiap kategori dampak lingkungan. Terdapat 5 kategori dampak yang tidak memiliki nilai 100% pada tahap characterization yang berarti tidak memiliki kontribusi selama proses packaging diantaranya adalah dampak aquatic eutrophication, hazardous waste, slags/ashes, bulk waste, dan radioactive waste.

Nilai characterization ditunjukkan pada Gambar 4.39.

Gambar 4.39 Hasil Characterization proses Packaging.

Gambar 4.40 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap normalization.

Gambar 4.40 Diagram normalization proses packaging

Dari hasil normalization menunjukkan bahwa dampak terbesar yang timbul adalah acidification atau peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Input proses yang berkontribusi besar pada timbulnya dampak tersebut adalah timbangan elektrik. Nilai normalization dapat dilihat pada Gambar 4.41.

Gambar 4.41 Hasil Normalization proses Packaging.

Gambar 4.42 menunjukkan diagram batang kategori impact asessment pada tahap weighting, nilai weighting dapat dilihat pada Gambar 4.43. Kemudian perbandingan kategori pada single score dapat dilihat pada Gambar 4.44.

Gambar 4.42 Diagram weighting proses packaging

Gambar 4.43 Hasil weighting proses packaging

Gambar 4.44 Diagram single score proses packaging

Hasil perhitungan impact assessment pada tahap weighting proses packaging menunjukkan bahwa kategori dampak lingkungan terbesar pada proses packaging adalah acidification atau peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan. Input proses yang mempengaruhi dampak tersebut adalah timbangan elektrik. Acidification menjadi dampak terbesar dengan nilai 27,3 mPt.

6. Impact Assessment proses distribusi produk jadi

Gambar 4.45 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap characterization proses distribusi produk jadi. Nilai characterization ditunjukkan pada Gambar 4.46.

Gambar 4.45 Diagram characterization proses distribusi produk jadi

Pada diagram characterization proses distribusi produk jadi terdapat 4 kategori dampak yang tidak memiliki nilai 100% yang berarti keempat kategori dampak tersebut tidak memiliki kontribusi selama proses distribusi produk jadi diantaranya adalah hazardous waste, slags/ashes, bulk waste, dan radioactive waste.

Gambar 4.46 Hasil characterization proses distribusi produk jadi

Gambar 4.47 menunjukkan diagram batang kategori impact assessment pada tahap normalization. Nilai normalization dapat dilihat pada Gambar 4.48.

Gambar 4.47 Diagram normalization proses distribusi produk jadi

Pada diagram normalization dampak terbesar yaitu ozone formation, yaitu pembentukan ozon yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Gambar 4.48 Hasil normalization proses distribusi produk jadi

Gambar 4.49 menunjukkan diagram batang kategori impact asessment pada tahap weighting, nilai weighting dapat dilihat pada Gambar 4.50.

Gambar 4.49 Diagram weighting proses distribusi produk jadi

Gambar 4.50 Hasil weighting proses distribusi produk jadi

Hasil dari perhitungan impact assessment pada tahap weighting menunjukkan bahwa pada proses distribusi produk jadi dengan truk muatan 16 ton dampak potensial terbesar yang dapat timbul adalah ozone depletion atau penipisan lapisan ozon yang menyebabkan sinar ultra violet lebih banyak menembus lapisan atmosfer bumi. Ozone depletion menjadi

dampak terbesar dengan nilai 8,41 Pt. Gambar 4.51 menunjukkan output single score pada proses distribusi produk jadi.

Gambar 4.51 Diagram single score proses distribusi produk jadi

Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa dampak terbesar dihasilkan oleh truk muatan 16 ton dengan dampak ozone depletion dengan nilai 8,41 pt. Hal ini dikarenakan truk muatan 16 ton memiliki jarak transportasi yang jauh yaitu ke pulau sumatera.

4.5.2.1 Perbandingan Hasil Seluruh Proses

Berdasarkan hasil output SimaPro, maka dapat dibandingkan antara proses ekstraksi, transportasi, produksi serta distribusi, sehingga dapat diketahui proses mana yang memberikan dampak terbesar bagi lingkungan menurut metode EDIP 2003.

1. Hasil characterization

Berdasarkan perbandingan dari output characterization, seperti pada gambar 4.52 dapat dilihat bahwa proses yang paling banyak menghasilkan dampak 100% adalah proses distribusi produk jadi dimana terjadi sebanyak 12 dampak, yaitu ozone depletion, ozone formation (vegetation), ozone formation (human) terrestrial eutrophication, aquatic eurotrophication (N), aquatic eutrophication (P), human toxicity air, human toxicity soil, ecotoxicity water chronic, ecotoxicity water acute, ecotoxicity soil chronic, resources (all)

. Proses lainnya yang memberikan dampak 100% adalah proses pemanasan sebanyak 4 kategori dampak. Gambar 4.53 menunjukkan hasil characterization pada perbandingan seluruh proses.

Gambar 4.52 Diagram characterization perbandingan seluruh proses

Gambar 4.53 Hasil characterization perbandingan seluruh proses 2. Hasil normalization

Gambar 4.54 menunjukkan hasil normalization dari seluruh proses yang terjadi dalam proses produksi biji plastik daur ulang. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa kategori dampak terbesar adalah acidification yang disebabkan oleh proses pemanasan. Kategori dampak terbesar selanjutnya adalah ozone formation yang disebabkan oleh proses pemanasan. Proses pemanassan membutuhkan jumlah listrik yang cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan beberapa dampak lingkungan. Nilai normalization dapat dilihat pada Gambar 4.55.

Gambar 4.54 Diagram normalization perbandingan seluruh proses

Gambar 4.55 Hasil normalization perbandingan seluruh proses

Pada diagram normalization perbandingan seluruh proses menunjukkan dampak terbesar adalah acidification atau peningkatan kadar SO2 yang berdampak pada tanah, air tanah, air permukaan organisme, ekosistem dan material atau bangunan.

3. Hasil weighting

Gambar 4.56 menunjukkan diagram batang kategori impact asessment pada tahap weighting, nilai weighting dapat dilihat pada Gambar 4.57. Kemudian perbandingan kategori pada single score dapat dilihat pada Gambar 4.58.

Gambar 4.56 Diagram weighting perbandingan seluruh proses

Gambar 4.57 Hasil weighting perbandingan seluruh proses

Gambar 4.57 menunjukkan hasil weighting dari seluruh proses yang terjadi dalam proses produksi biji plastik daur ulang. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa kategori

dampak terbesar adalah ozone depletion yang disebabkan oleh proses distribusi produk jadi. Kategori dampak terbesar selanjutnya adalah acidification yang disebabkan oleh proses pemanasan. Proses pemanasan membutuhkan jumlah listrik yang cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan beberapa dampak lingkungan.

4. Hasil single score

Pada gambar 4.58 dan gambar 4.59 adalah hasil single score dari perbandingan seluruh proses. Dapat dilihat dari gambar tersebut bahwa proses yang memiliki dampak terbesar adalah proses pemanasan yaitu sebesar 38,3 Pt. Selanjutnya diikuti oleh distribusi produk jadi (13,4 Pt), proses pendinginan (5,12 Pt), transportasi bahan baku (1,33 Pt), proses pemotongan (1,02 Pt), dan yang terakhir proses packaging (0,341 Pt).

Gambar 4.58 Diagram single score perbandingan seluruh proses

Gambar 4.59 hasil single score perbandingan seluruh proses

Hasil single score menunjukkan bahwa dampak lingkungan terbesar berasal dari proses distribusi produk jadi dengan nilai 13,4 pt pada dampak ozone depletion atau penipisan lapisan ozon yang menyebabkan sinar ultra violet lebih banyak menembus atmosfer bumi.

Dokumen terkait