• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.1 ANALISIS PROSES SERTIFIKASI HALAL

4.1.3.2 Perhitungan Secara Statistik

Perhitungan secara statistik terdiri dari beberapa tahap, yaitu (1) interpretasi data ke dalam skala rasio, (2) analisis pengaruh kriteria produk dan pengaruh tahapan proses sertifikasi terhadap rentang waktu proses sertifikasi dengan metode nonparametrik Kruskal-Wallis (3) uji lanjut pengaruh kriteria produk dan pengaruh tahapan proses sertifikasi terhadap rentang waktu proses sertifikasi dengan metode perbandingan berganda Uji Dunn, dan (4) penghitungan rata-rata waktu yang dilalui proses sertifikasi

4.1.3.3.1 Interpretasi data

Interpretasi data merupakan proses interpretasi data ke dalam skala rasio. Skala rasio merupakan skala pengukuran tertinggi. Pada skala rasio antara dua nilai yang berurutan mempunyai jarak yang sama. Nilai-nilai pada skala rasio dapat dibandingkan karena mempunyai nilai dasar yang mutlak (Mattjik dan Sumertajaya, 2002). Interpretasi data menjadi skala rasio diperlukan untuk dianalisis pada tahap berikutnya. Data berupa keterangan tanggal dari setiap tahap diinterpretasikan ke dalam jumlah hari tahap tersebut dilakukan. Kemudian jumlah hari dari setiap tahap dijumlahkan sehingga diperoleh total hari dalam satu kali proses sertifikasi. Proses interpretasi dilakukan secara manual untuk seluruh sampel.

4.1.3.3.2 Analisis Pengaruh Kriteria Produk dan Pengaruh Tahapan Proses

Data yang sudah diiterpretasikan dalam skala rasio kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Kruskal Wallis untuk mengetahui pengaruh kriteria produk terhadap rentang waktu proses sertifikasi. Analisis dengan metode ini menggunakan program Minitab 15.

Untuk mengukur pengaruh kriteria produk terhadap rentang waktu proses sertifikasi maka data yang ada dikelompokkan ke dalam empat kriteria, yaitu No Risk, Low Risk, Risk, dan Very High Risk. Kemudian data dari total jumlah hari seluruh perusahaan dari masing-masing kriteria diinput ke dalam worksheet yang terdapat pada program Minitab 15. Data diinput pada kolom C1 sebagai jumlah hari dan kriteria diinput pada kolom C2 sebagai kolom untuk kriteria pertama hingga kriteria keempat. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan icon Stat, lalu dipilih icon Nonparametrics, dan pilih icon

Kruskal Wallis. Selanjutnya masukkan nama kolom C1 pada kotak ‗respon‘ dan nama kolom Cβ pada kotak ‗faktor‘.

Adapun untuk mengukur pengaruh tahapan proses terhadap rentang waktu proses sertifikasi, data pada setiap tahapan diinput ke dalam worksheet yang terdapat pada program Minitab 15 berurutan dari tahap pertama hingga tahap ketujuh. Data diinput pada kolom C1 sebagai kolom untuk jumlah hari dan tahapan diinput pada kolom C2 sebagai kolom untuk tahap pertama hingga tahap ketujuh. Kemudian tahap berikutnya sama dengan pada pengukuran pengaruh kriteria produk.

Pada analisis dengan metode Kruskal Wallis ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 = kriteria produk/tahapan memberikan pengaruh yang sama terhadap rentang waktu sertifikasi pada

taraf α (alfa) 5 persen atau 0,05.

H1 = paling sedikit terdapat sepasang kriteria produk/tahapan memberikan pengaruh berbeda terhadap rentang waktu sertifikasi pada taraf α (alfa) 5 persen atau 0,05.

Jika nilai Pvalue lebih kecil dibandingkan nilai alfa (0,05) maka kesimpulan yang diambil adalah tolak H0 atau terima H1, dan sebaliknya.

4.1.3.3.3 Uji Lanjut Perbandingan Berganda (Uji Dunn)

Jika hasil analisis pengaruh kriteria produk dan tahapan proses terhadap rentang waktu sertifikasi memberikan hasil tolak H0 atau terima H1 yang berarti paling sedikit terdapat sepasang kriteria produk/tahapan yang memberikan pengaruh berbeda terhadap rentang waktu sertifikasi. Pengujian lanjut dilakukan secara manual menggunakan rumus pada prosedur perbandingan berganda Uji Dunn. Karena pada data ditemukan pengulangan angka (ties), maka untuk tolak H0 digunakan rumus:

dimana

dan = rata-rata peringkat untuk contoh/perlakuan ke –i dan ke-j

t = banyaknya ties

N = n1 + n2 + ... + nn

K = jumlah perlakuan

ni dan nj = jumlah data pada perlakuan ke-i dan ke-j

4.1.3.2.4 Perhitungan Rata-rata Waktu dalam Proses Sertifikasi

Perhitungan rata-rata proses sertifikasi dilakukan dengan program Microsoft Excel. Perhitungan rata-rata ini meliputi rata-rata waktu berdasarkan kriteria produk dan rata-rata waktu untuk setiap tahapan proses sertifikasi. Perhitungan rata-rata waktu berdasarkan kriteria produk terbagi menjadi dua. Pertama, perhitungan rata-rata waktu untuk keseluran sampel dan rata-rata waktu setiap kriteria. Pada perhitungan ini data yang ada dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian 1 (dari proses pendaftaran menuju audit) dan bagian 2 (dari audit hingga menuju ke Komisi Fatwa). Kedua, perhitungan rata-rata waktu untuk setiap tahapan yang dilalui dalam proses sertifikasi. Pada perhitungan ini data yang digunakan tidak dibagi menjadi 2 bagian.

Gambar 10. Diagram alir metode penelitian analisis proses sertifikasi halal

4.2 KAJIAN ILMIAH KHAMR DAN ALKOHOL

Kajian ilmiah yang dilakukan adalah penelitian mengenai profil fermentasi perasan buah berdasarkan tinjauan hadist yang ditinjau dari aspek biokimia dan fisiologi serta menganalisis senyawa penciri hasil fermentasi secara statistik dan membuat model matematika fermentasi. Senyawa yang dianalisis terdiri atas profil gula (fruktosa, glukosa, sukrosa), alkohol, dan asam organik selama proses fermentasi berlangsung.

4.2.1 BAHAN

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah anggur Vitis vinifera, kurma Deglet Nour (Tunisia), Apel varietas Malang, dan air matang. Bahan-bahan untuk analisis terdiri atas asam sitrat, asam tartarat, asam malat, asam asetat, metanol, etanol, propanol, butanol, fruktosa, glukosa, sukrosa, buffer fosfat, asetonitril 75 %, asam sulfat 0.01 N, dan air bebas ion.

Rata-rata tahapan & proses Pemilihan data/sampling Analisis Statistik Analisis pengaruh kriteria produk Analisis pengaruh tahapan proses

Uji lanjut Dunn Uji lanjut Dunn

Perhitungan rata-rata untuk kriteria dan tahapan 136 data

sampel

Tolak H0/terimaH1

Tolak

H0/terimaH1 Rata-rata waktu untuk kriteria dan tahapan Output kriteria Output tahapan

4.2.1.2 ALAT

Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini terdiri atas timbangan analitik, pisau, panci, botol propilen ukuran 100 ml, botol vial 10 ml, juicer, sarung tangan, baskom/mangkuk, kain Muslin, pipet tetes, pipet Mohr 25 ml, gelas ukur 1 liter, termometer, inkubator suhu 29⁰C, sentrifus 10.000 rpm, membrane filter Whatman ukuran 0.2 µm, membrane filter cartridge, syringe, tube 1.5 ml, mikropipet, satu set HPLC tipe 10 APV (detektor RID (Refractive Index Detector), kolom RH Phenomenex tipe Rezex ROA-organic acid H+, dimensi 250 x 4.6 mm, pori 8 µm, kolom amino Pinnacle II, pori 5 µm, panjang 150 x 4,6 mm Restek) dan HPLC Shimadzu LC 250 AB (detektor UV, kolom C18).

4.2.2 METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini terdiri atas beberapa tahap. Tahap pertama yaitu pemilihan buah yang akan dipergunakan dalam penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu pembuatan perasan buah atau jus buah. Tahap ketiga yaitu proses fermentasi perasan buah atau jus buah. Tahap keempat yaitu analisis kimia perasan buah yang terfermentasi. Analisis ini menghasilkan profil fermentasi buah selama 5 hari berturut-turut. Tahap kelima adalah analisis korelasi antara waktu fermentasi (hari) dengan senyawa hasil fermentasi. Pada tahap ini akan diperoleh senyawa yang memiliki korelasi paling kuat dan memiliki signifikansi terbesar pada ketiga perasan buah. Tahap keenam adalah analisis pengaruh waktu fermentasi (hari) terhadap kadar senyawa yang diperoleh dari tahap lima pada ketiga perasan buah. Tahap ketujuh adalah analisis kesamaan pola fermentasi pada senyawa yang diperoleh dari tahap lima pada ketiga perasan buah. Tahap kedelapan atau tahap terakhir adalah membuat permodelan matematika dan rasio fraksi untuk profil gula, etanol, dan asam pada ketiga perasan buah. Secara umum diagram alir metode penelitian ditampilkan pada Gambar 10.

4.2.2.1 Pemilihan Buah

Tahap ini merupakan tahap menentukan buah apa saja yang akan digunakan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan buah yang sangat beragam jenis dan varietasnya sehingga tidak memungkinkan untuk dianalisis seluruhnya sekaligus. Secara garis besar, pemilihan buah didasarkan pada literatur

syar‘i yang dapat menggambarkan kondisi saat hadis turun dan kondisi saat ini.

Anggur dan kurma dipilih berdasarkan literatur yang disebutkan dalam Al-Qur‘an, ―Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rizki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang- orang yang berpikir.” (Qu‘ran Surat An-Nahl : 67). Selain itu, dalam Muzakarah Nasional LPPOM- MUI (1994) menyebutkan bahwa ayat ini mengisyaratkan akan kebiasaan meminum minuman keras yang dibuat dari kurma dan anggur di kalangan bangsa Arab Mekkah. Anggur dan kurma hingga saat ini masih dinikmati sebagai wine di beberapa negara. Anggur yang digunakan adalah varietas Vitis vinifera, sedangkan kurma yang digunakan adalah jenis Deglet Nour yang berasal dari Tunisia atau disebut palm fruit.

Apel dipilih untuk menggambarkan kondisi saat ini. Apel banyak diolah menjadi berbagai jenis minuman, seperti cider, sari buah, sirup, cuka apel, dan jus buah. Apel juga merupakan komoditi yang mudah diperoleh di Indonesia. Adapun varietas apel yang digunakan adalah varietas Apel Malang.

Gambar 11. Diagram alir metode penelitian kajian ilmiah khamr dan alkohol Pemilihan Buah

Apel Anggur Kurma Pembuatan perasan apel Perasan Anggur Perasan Apel Perasan Kurma Fermentasi Perasan apel terfermentasi Pembuatan perasan anggur Pembuatan perasan kurma Fermentasi Fermentasi Perasan anggur terfermentasi Perasan kurma terfermentasi Analisis kimia (HPLC) Identifikasi& kadar alkohol Identifikasi &kadar gula Identifikasi& kadar asam Analisis statistik(Pearson) Senyawa signifikan

ANOVA dan Klaster

Permodelan Matematika Model Matematika &rasio fraksi

4.2.2.2 Pembuatan Perasan atau Jus Buah