PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
2.1. PERKEMBANGAN INFLASI 1 INFLASI TAHUNAN ( yoy )
Tekanan inflasi tahunan Kota Manado tercatat meningkat pada triwulan II 2014 dibandingkan triwulan sebelumnya. Angka inflasi bergerak dari 5,67% (yoy) di triwulan I 2014 menjadi 6,27% (yoy) pada triwulan laporan. Bertambahnya tekanan inflasi Kota Manado bersumber dari inflasi kelompok bahan makanan terutama tomat sayur yang harganya melambung akibat terganggunya produksi oleh faktor cuaca. Meningkatnya inflasi Kota Manado terjadi di tengah tren perlambatan inflasi nasional dan wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua). Meski demikian, pada triwulan II 2014 angka inflasi Kota Manado tetap berada di bawah inflasi nasional maupun Sulampua yang masing-masing tercatat sebesar 6,70% (yoy) dan 6,68% (yoy) (grafik 2.1).
Berdasarkan kelompoknya, seluruh kelompok barang dan jasa tercatat mengalami inflasi di triwulan II 2014. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar masih merupakan kelompok penyumbang utama inflasi di triwulan laporan meski melambat dibanding triwulan sebelumnya, dengan inflasi sebesar 7,76% (yoy) dan sumbangan 2,24% terhadap inflasi tahunan. Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan upah tukang bangunan dan kenaikan harga LPG 12 kg yang terjadi di triwulan I 2014. Sementara itu inflasi terbesar terjadi pada kelompok Bahan Makanan yang tercatat mencapai 9,45% (yoy) atau melonjak dari triwulan sebelumnya karena terdapat tekanan dari sisi pasokan, dengan sumbangan mencapai 2,00%. Tekanan inflasi kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mereda di triwulan II 2014 seiring berkurangnya dampak kenaikan BBM bersubsidi di tahun 2013 sehingga inflasi menjadi sebesar 7,37% (yoy) dengan sumbangan 1,13%. Empat kelompok barang dan jasa lainnya (Makanan Jadi, Sandang, Kesehatan, Pendidikan) tercatat mengalami inflasi di bawah 0,5% dengan total sumbangan yang terbatas, yaitu sebesar 0,90% (Grafik 2.3).
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
1 Bahan Makanan -5,19 3,01 8,63 11,51 16,54 7,60 12,92 13,33 3,89 9,45
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2,95 3,36 3,89 3,71 2,97 3,06 2,24 2,67 2,61 2,27 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4,73 5,70 5,64 5,29 3,27 2,48 4,13 4,73 7,90 7,76
4 Sandang 5,68 4,52 1,29 2,57 1,19 -0,20 0,55 -0,04 2,67 3,76
5 Kesehatan 4,48 2,52 2,08 1,61 0,95 2,03 2,82 2,96 2,48 2,84
6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 9,22 9,41 8,46 8,59 8,56 8,47 0,70 1,15 1,66 2,26
7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,35 0,17 0,81 0,85 1,45 8,46 18,02 17,92 11,71 7,37
0,95 3,73 5,23 6,04 6,83 4,95 7,73 8,12 5,67 6,27
No Kelompok
Umum
2014
2012 2013
Tabel 2.1.
Inflasi Tahunan Kota Manado Menurut Kelompok Barang dan Jasa (%)
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah
Dilihat dari komoditasnya, tomat sayur menjadi penyumbang inflasi tahunan terbesar dengan inflasi mencapai 229,22% (yoy) dan sumbangan sebesar 1,22% terhadap inflasi tahunan.
Melambungnya harga tomat sayur tak lepas dari terganggunya produksi lokal akibat curah hujan tinggi yang melanda sentra produksi tomat di Minahasa. Biaya tukang bukan mandor menjadi penyumbang terbesar selanjutnya dengan kontribusi 0,61% yang disebabkan kenaikan upah tukang bangunan di awal tahun. Sementara itu pengaruh kenaikan BBM bersubsidi mulai berkurang dengan menurunnya kontribusi bensin dan angkutan dalam kota terhadap inflasi tahunan menjadi masing-masing sebesar 0,53% dan 0,51%. Di sisi lain, harga cabai rawit yang kembali normal di triwulan laporan berperan menahan laju inflasi dengan sumbangan -0,30%
terhadap inflasi tahunan, disusul angkutan udara dan ikan tindarung yang masing-masing memiliki sumbangan -0,24% dan -0,11% (Tabel 2.2).
Tabel 2.2.
Komoditas Penyumbang Inflasi Tahunan Kota Manado (%)
Grafik 2.3
Inflasi & Sumbangan per Kelompok Juni 2014
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara , diolah Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara , diolah
2.1.2 INFLASI TRIWULANAN (qtq)
Inflasi triwulanan Kota Manado kembali melambat di triwulan II 2014. Inflasi pada triwulan laporan tercatat sebesar 0,82% (qtq), atau lebih rendah dibanding triwulan I 2014 yang mengalami inflasi 1,15% (qtq). Perlambatan inflasi triwulanan disebabkan oleh meredanya tekanan inflasi perumahan, meskipun di sisi lain tekanan inflasi bahan makanan dan transportasi tercatat meningkat akibat gejolak harga tomat dan bawang serta kenaikan tarif angkutan udara.
BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 21,59 0,41
SEWA RUMAH 5,01 0,32
Grafik 2.4
Laju Inflasi Kota Manado, Zona Sulampua dan Nasional (mtm)
Berdasarkan kelompoknya, inflasi terutama bersumber dari kelompok Bahan Makanan yang mengalami inflasi 1,28% (qtq) dengan sumbangan sebesar 0,28% terhadap inflasi umum.
Inflasi kelompok tersebut didorong oleh tekanan harga tomat sayur dan bawang yang mengalami supply shock.
Pada kelompok Transportasi, terjadi inflasi sebesar 1,69% (qtq) dengan sumbangan sebesar 0,26% yang didorong inflasi angkutan udara. Selain kelompok-kelompok tersebut, inflasi pada 5 kelompok lainnya memberi sumbangan yang relatif terbatas terhadap inflasi triwulanan, yaitu berkisar 0,04-0,09%.
2.1.3 INFLASI BULANAN (mtm)
Laju inflasi bulanan Kota Manado di akhir triwulan II 2014 menunjukkan peningkatan setelah sempat mengalami deflasi di pertengahan triwulan. Meningkatnya inflasi di akhir triwulan sejalan dengan pergerakan inflasi nasional dan wilayah Sulampua (Grafik 2.4). Pada bulan April 2014 inflasi Kota Manado tercatat sebesar 0,30% (mtm) disebabkan oleh masih tingginya harga cabai rawit di pasaran. Deflasi sebesar 0,15% (mtm) terjadi di bulan Mei 2014 seiring
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
1 Bahan Makanan 1,86 2,66 1,66 4,89 6,45 -5,21 6,70 5,27 -2,19 1,28
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 1,51 0,50 1,23 0,42 0,78 0,59 0,42 0,85 1,21 0,26 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 3,29 1,31 0,35 0,27 1,30 0,54 1,96 0,85 4,22 0,31
4 Sandang 0,50 0,05 1,78 0,22 -0,84 -1,33 2,55 -0,37 0,97 0,90
5 Kesehatan 0,97 0,05 0,46 0,12 0,32 1,12 1,24 0,25 0,56 1,23
6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,16 0,14 8,20 0,06 0,13 0,06 0,45 0,51 0,31 0,66
7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,81 0,58 0,77 0,33 -0,22 7,52 9,66 0,24 0,82 1,69
1,59 1,28 1,40 1,64 2,34 -0,51 4,09 2,01 1,15 0,82
Umum
No Kelompok 2012 2013 2014
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah
Tabel 2.3
Inflasi Triwulanan Kota Manado Menurut Kelompok Barang dan Jasa (%)
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara , diolah
0,67%
mtm Manado mtm Sulampua mtm Nasional
Grafik 2.5.
Inflasi dan Andil Inflasi Kota Manado April 2014 Menurut Kelompok Barang & Jasa
koreksi harga cabai rawit serta turunnya harga ikan meski dibayangi peningkatan harga tomat.
Tekanan inflasi kembali meningkat di bulan Juni 2014 yang mencatat inflasi sebesar 0,67%
(mtm) disebabkan oleh peningkatan harga pangan, kenaikan tarif transportasi dan harga sandang, serta kenaikan tarif listrik rumah tangga.
APRIL 2014
Pada bulan April 2014 Kota Manado tercatat mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm) dengan laju inflasi tahunan yang meningkat menjadi sebesar 6,12% (yoy).
Inflasi Kota Manado bersumber dari kelompok Bahan Makanan yang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,12% (mtm) dengan andil sebesar 0,24%. Empat kelompok mengalami inflasi dengan sumbangan yang terbatas (0,01-0,03%), antara lain kelompok Makanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Kesehatan, dan kelompok
Pendidikan. Sementara itu kelompok Transportasi dan kelompok Sandang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,17% (mtm) dan 0,21% (mtm) dengan sumbangan masing-masing terhadap inflasi bulan April sebesar -0,03% dan -0,01%.
Tekanan inflasi bulan April bersumber dari berlanjutnya gejolak harga cabai rawit serta beberapa bahan makanan yang dipengaruhi tekanan permintaan seiring perayaan Paskah. Di sisi lain, deflasi pada kelompok transportasi disebabkan kenaikan fuel surcharge pesawat udara dapat tertahan oleh masih berlangsungnya periode low season.
MEI 2014
Kota Manado tercatat mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm) pada bulan Mei 2014, atau secara tahunan inflasi sedikit menurun ke angka 6,07%
(yoy).
Berdasarkan kelompoknya, deflasi Bahan Makanan sebesar 1,26% (mtm) menjadi pendorong utama deflasi bulanan, dengan andil sebesar -0,27%. Sub kelompok bumbu-bumbuan dan ikan segar menjadi pendorong deflasi pada kelompok bahan
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara , diolah
Grafik 2.6.
Inflasi dan Andil Inflasi Kota Manado April 2014 Menurut Kelompok Barang dan Jasa
1,12
Sumber: BPS Sulawesi Utara , diolah.
makanan dengan sumbangan masing-masing sebesar -0,48% dan -0,15% terhadap deflasi umum. Di sisi lain, deflasi kelompok Bahan Makanan masih tertahan oleh inflasi sub kelompok sayur-sayuran dengan kontribusi 0,39%. Sementara itu kelompok lainnya mengalami inflasi dengan sumbangan yang relatif terbatas.
Kembali normalnya harga cabai rawit pasca tingginya permintaan sepanjang perayaan Paskah pada periode sebelumnya diperkirakan menjadi faktor utama yang menarik angka inflasi ke level yang lebih rendah. Membaiknya kondisi cuaca juga menyebabkan komoditas ikan segar mengalami deflasi. Di sisi lain, meski cabai rawit mengalami penurunan harga, kelompok bumbu lainnya dan sayuran masih menunjukkan adanya tekanan harga yang tinggi, yaitu tomat sayur, bawang merah, dan bawang putih.
JUNI 2014
Tekanan inflasi Kota Manado kembali meningkat di akhir triwulan II 2014 setelah mengalami deflasi di pertengahan triwulan. Realisasi inflasi bulan Juni 2014 mencapai 0,67% (mtm), dengan inflasi tahunan yang turut meningkat ke angka 6,27%
(yoy).
Kelompok Bahan Makanan menjadi penyumbang utama inflasi bulan Juni dengan inflasi sebesar 1,43% (mtm) dan sumbangan 0,31%, yang terutama bersumber dari sub kelompok sayur-sayuran, disusul kelompok Transportasi yang
mengalami inflasi 1,47% (mtm) dengan sumbangan 0,23% terhadap inflasi bulanan.
Sementara itu kelima kelompok lainnya tercatat mengalami inflasi dengan sumbangan relatif minim.
Inflasi bulan Juni terutama didorong oleh tren kenaikan harga tomat sayur dan bawang (merah maupun putih) yang terus berlanjut, dipengaruhi oleh berkurangnya produksi akibat kondisi curah hujan yang tinggi di sentra produksi tomat di Minahasa. Di sisi lain, inflasi pangan relatif tertahan oleh masih berlanjutnya penurunan harga cabai rawit. Sementara itu, pada kelompok Transportasi inflasi disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara seiring dimulainya masa liburan sekolah dan masa kampanye pemilihan presiden. Inflasi secara umum juga bersumber dari kenaikan harga sandang seiring liburan sekolah dan kenaikan kelas, serta kenaikan tarif listrik rumah tangga kelompok tertentu, meski sumbangan keduanya relatif terbatas.
Grafik 2.7.
Inflasi dan Andil Inflasi Kota Manado Juni 2014 Menurut Kelompok Barang dan Jasa
1,43