• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Mutakhir Kajian Tasawuf.

STUDI TEOLOGI ISLAM Pendahuluan.

STUDI TASAWUF

G. Perkembangan Mutakhir Kajian Tasawuf.

Di dalam pengetahuan Islam sendiri, tasawuf merupakan kekuatan yang besar meski harus menghadapi serangan bertubi-bertubi dari sayap kanan dan kiri namun tetap eksis berdiri sepanjang zaman, tak sedikit kaum sufi menjadi korban dari fatwa-fatwa fuqaha yang menganggap ajaran ini sesat, lalu terjadilah perburuan dan pengeksekusian. Tasawuf merupakan khazanah besar sepanjang penggalian pengetahuan alam.

Pada masa belakangan ini keadaan tasawuf tak jauh berbeda dari sejak awal keberadaannya, pro dan kontra tetap menghiasi perjalannya, namun perhatian dan

penafsiran paham kepada tasawuf semakin melebar, karena masuknya pengaruh paham popularisme dan materialisme. Orang-orang modern memandang bahwa materialism dan popularisme sesuatu yang bersifat rohani, immateri, sehingga banyak orang yang kembali memperhatikan tasawuf.

Perusahaan-perusahaan, instansi pemerintahan dan berbagai lembaga menggunakan metode yang biasa dipraktekkan oleh para sufi untuk mengembangkan kecerdasan iman kepribadian karyawannya. ESQ,

Begitu juga partai-partai politik, organisasi-organisasi social kemasyarakatan, media massa mengekpos secara besar-besaran pagelaran zikir. Yang sebenarnya ini merupakan manifestasi dari penerimaan ajaran tasawuf, walaupun dikemas dengan cara yang modern.

TAREKAT

A. Pendahuluan

Ajaran Islam berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pemikiran penganutnya. Perkembangan ini mengarah pada keluasan dan kerincian substansi ajarannya, sehingga terasa lebih spesifik dan lebih mudah diterima serta diamalkan. Hal ini terjadi hampir pada semua aspek ajarannya, termasuk dalam kehidupan kerohanian yang terkenal dengan tarekat.

Tarekat, yang dalam spesifikasi pemaknaannya, merupakan sebuah pola hidup dengan cara pensucian jiwa melalui metode tertentu untuk mencari keridhaan Allah. Pemahaman ini, sesungguhnya telah mengalami pergeseran kepada yang lebih bersifat fungsional praktis daripada sekedar peristilahan yang mementingkan rasional teoritis. Dus, tarekat dalam perkembangannya menjadi sebuah pola hidup, lembaga dan komunal yang memiliki struktur yang jelas, layaknya sebuah organisasi.

Menurut suatu teori, syari’ah digambarkan dengan suatu lingkaran,

sedangkan tarekat (thariqah) adalah jari-jari yang terdapat di dalam lingkaran tersebut. Setiap jari-jari yang terdapat di dalam lingkaran itu ditarik menuju sebuah titik, yaitu hakikat (haqiqah), yang terdapat di pusat lingkaran. Gambaran tersebut memberikan pengertian bahwa jalan yang ditempuh oleh seorang sufi dalam

bertasawuf adalah jalan menuju Tuhan melalui pengalaman syari’at dan tarekat.169

Makalah ini merupakan pengantar bagi pembaca dalam memahami tarekat, yakni tentang pengertian, latar historis timbulnya, ajaran dasar, aliran-aliran dan pengaruhnya di dunia Islam.

B. Pengertian

Berbicara masalah tarekat sangatlah erat hubungannya dengan tasawuf. Secara sederhana tasawuf adalah upaya pendekatan kepada Allah dengan menggunakan energi ruhaniah/spiritual yang ada pada diri manusia, sedangkan tarekat (makna literalnya jalan, metode) adalah rumusan doktrin, metode dan

169

Soekama Karya, dkk, Ensiklopedi Mini; Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta : Logos, 1996), h. 131.

teknik-teknik tertentu yang diyakini bisa membawa pada pencapaian sasaran tasawuf. Tujuan utama perumusan doktrin dan metode ini adalah sebagai basis ajaran sekaligus panduan teknis pengalaman ajaran tesebut.170

Tarekat berasal dari bahasa Arab yang telah diIndonesiakan yang berarti jalan, cara, garis, kedudukan, keyakinan dan agama.171 Pengertian seperti ini terdapat pada Sembilan ayat Alquran yakni pada Surah an-Nisa : 169 dan 169,

Surah Thaha : 63, 77 dan 104, Surah Ahqaf : 30, Surah Almu’minun : 17, Surah Jin

: 11 dan 16.

Dalam ensiklopedi Islam, tariqah atau tarekat atau disebut torikot bermakna : jalan, cara (al-kaifiyah), metode, sistem (al-uslub), mazhab, aliran, haluan (al- mazhab), pohon kurma yang tinggi (an-nahlah at-thawilah), tiang tempat berteduh,

tongkat payung (‘amud al-mizallah), yang mulia, terkemuka dari kaum (syarif al- qaum).172 Lousi Ma’luf mengartikannya dengan jalan, keadaan aliran dan garis

pada sesuatu.173

Ibn Arabi mendefinisikan bahwa tarekat adalah menghindari yang haram dan yang makruh dan berlebih-lebihan dalam hal yang mubah dan melaksanakan yang diwajibkan serta hal-hal yang sunat sebatas kemampuan di bawah bimbingan seorang arif dan ahli nihayah.174

Harun Nasution mengatakan kata tarekat itu merupakan jalan yang harus ditempuh seorang sufi dalam tujuan sedekat mungkin dengan Tuhan. Tarekat kemudian mengandung arti organisasi (tarikat), dan tiap tarekat mempunyai syeikh, upacara ritual bentuk zikir sendiri.175

170

Hasan Asari, Pembentukan dan Perkembangan Awal Tarekat di Indonesia, dalam Hasan Asari dan Amroeni Drajat (ed), Antologi Kajian Islam, (Bandung : Cita Pustaka Media, 2004), h. 228.

171

H. Fuad Said,Hakikat Tarekat Naqsabandiah, (Jakarta : Alhusna Zikra, 1993), h. 1.

172

Ensiklopedi Islam, Jilid V, ( Jakarta : Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1993), h. 66.

173

Louis Ma’luf,Al-Munjid Fi al-Lughah, ( Beirut : Dar al-Masyriq,1973), h. 465.

174

Ibn Arabi,Al-Futuhat al-Makkiyah, (Beirut : Dar Shadir, tt), h. 495-496.

175

Ahmad Rifai Siregar, Tasawuf Dari Sufisme Klasik Ke Neo Sufisme, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999) h. 259.

Menurut istilah tarekat berarti perjalanan seorang salik/pengikut tarekat menuju Tuhan dengan cara mensucikan diri, atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dalap mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan.176

Dengan demikian yang dimaksud dengan tarekat dalam hal ini adalah cara atau jalan tertentu yang dipilih oleh para sufi untuk mensucikan diri dalam upaya pendekatan diri kepada Allah. Dalam perkembangannya cara ini menjadi metode yang disusun sedemikian rupa oleh seorang sufi peimpinan sebuah tarekat, sehingga menjadi khas tertentu yang membedakannya dengan tarekat yang lain. Lebih jauh dari itu, tarekat juga berkembang menjadi sebuah sistem atau lembaga yang menyangkut keilmuan, amalan dan pembentukan sikap yang memiliki pimpinan dan tempat tertentu yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan dalam lembaga terekat itu. Karena itu setiap tarekat bisa berbeda dengan tarekat lainnya terutama metode amalannya. Namun perlu dijelaskan bahwa semua tarekat memiliki tujuan sama yaitu untuk mensucikan jiwa agar dapat dekat dengan Allah swt.

Mursyid, adalah guru atau pembimbing spiritual bagi kehidupan dunia tarekat. Transformasi ajaran ruhaniah yang berkesinambungan dari mursyid yang satu kepada mursyid yang selanjutnya disebut silsilah tarekat. Silsilah ini disamping berfungsi sebagai alat bagi melegitimasi suatu tarekat, ia juga merupakan syarat utama dalam mengajarkan atau memimpin suatu tarekat.177

Perjalanan dunia tarekat, dalam konteks yang sangat sederhana, dimulai dari kehidupan guru dan murid yang tinggal dalam asrama sufi dengan aturan yang sederhana, kemudian ajaran dan metode-metode kolektif tersebut mulai ditransmisikan secara teratur dan terorganisir dengan tradisi yang mulai membaku.

Bentuk keberagamaan tarekat dalam perkembangannya melahirkan dua pengertian, yakni tarekat dalam perspektif amaliah sebagai pendidikan kerohanian yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin menjalani kehidupan sufi dengan aktifitas ritual sentral melibatkan pertemuan-pertemuan kelompok secara regular

176

Ensiklopedi Islam, Jilid V,Loc.Cit.

177

Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta : Djambatan, 1992), h. 857.

untuk melakukan pembacaan do’a, syair dan ayat-ayat pilihan dari Alquran.178Pada fase selanjutnya akibat pengaruh zaman tarekat tersebut berubah dalam bentuk lembaga-lembaga dimana seorang syeikh mengajarkan amalan tasawuf menurut aliran tarekat yang dianutnya, kemudian diamalkan oleh murid-muridnya secara bersama dalam suatu tempat yang disebutribath179, zawiyah180atau taqiyah.