• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAS DAN ASAP

1.2 Permasalahan dengan Gas dan Asap

Subbab 1.1.1 memperlihatkan bahwa gas dan asap memiliki banyak kegunaan mulai dari menjadi indikator sampai cara untuk mendapatkan pasangan. Gas dan asap juga dapat digunakan sebagai senjata, contohnya gas air mata yang sering digunakan un-tuk membubarkan kumpulan massa anarkis. Ada banyak contoh lain efek dari gas yang tidak begitu menyenangkan bagi sebagian besar manusia, misalnya bau akibat bertumpuknya sampah dan bangkai binatang. Bau busuk yang dibawa udara ini sangat tidak nyaman dicium hidung dan membuat mual. Selain itu, udara secara alami juga mengandung banyak zat-zat yang berbahaya bagi manusia. Artinya, baik gas atau asap memiliki potensi menjadi petaka dan harus diwaspadai dengan sungguh-sungguh. Per-masalahan yang muncul karena gas dan asap dapat berupa bau tidak enak, kebocoran gas, penyebaran gas beracun, dan kebakaran. Pada bagian ini, kita akan melihat lebih jauh mengenai permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul di daerah pemukiman penduduk, industri, dan hutan.

1.2.1 Permasalahan Pada Daerah Perumahan

Gambar 1.5: Kompor dan Tabung Gas

Kawasan perumahan umumnya merupakan daerah dengan jumlah penduduk yang banyak. Pada daerah seperti ini permasalahan dengan udara umumnya disebabkan karena kekurang hati-hatian manusia. Hampir seluruh rumah sekarang ini menggu-nakan tabung gas LPG (Liquified Petroleum Gas) atau gas minyak bumi yang dicairkan

sebagai pengganti kompor minyak untuk memasak. Jika ada kebocoran dari tabung gas tersebut, maka bau yang tidak sedap akan memenuhi ruang masak dimana tabung terse-but ditempatkan. Tanpa adanya sirkulasi udara yang baik, maka sedikit percikan api akan menghasilkan ledakan yang besar.

Hal lain yang juga menggunakan gas yang mudah terbakar seperti tabung gas LPG adalah pemanas air elektrik. Beberapa pemanas air elektrik juga menggunakan gas se-bagai salah satu cara untuk memanaskan air sehingga air yang kita gunakan untuk mandi menjadi terasa hangat. Meskipun banyak keuntungan yang ditawarkan dengan pemanas air jenis ini, hal ini tidak menutupi bahwa ada kekurangan yang dapat membahayakan penghuni rumah tersebut yaitu kebocoran gas.

Oleh sebab itu, ketika kita menyadari ada bau yang berasal dari tabung gas atau dari pemanas air, dengan sigap kita akan membuka jendela dan pintu untuk memberikan sirkulasi udara yang cukup. Kita juga bisa membawa tabung gas tersebut keluar ruangan untuk menghindari ledakan. Sayangnya banyak kejadian dari kebocoran gas ini yang kurang disadari lebih awal sehingga ledakan dari tabung gas tidak dapat dihindari lagi.

Permasalahan yang berhubungan dengan gas dan asap bisa datang dari aliran listrik arus pendek yang sering menyebabkan kebakaran. Aliran listrik arus pendek diawali de-ngan panas yang berlebih yang menyebabkan saklar menjadi hangus sebelum akhirnya terbakar. Saklar yang hangus ini pasti akan menghasilkan asap dan bau yang tidak sedap. Sering kali ini kasus seperti ini terjadi pada malam hari saat penghuni rumah sedang terlelap sehingga mereka tidak sadar akan adanya saklar yang sedang terbakar.

Seperti yang dapat terlihat, permasalahan yang berawal dari asap dan gas dapat ber-ada di sekeliling kita. Masalah-masalah ini dapat diatasi dengan baik jika sumber per-masalahan dapat diketemukan dengan cepat. Namun, sering kali kita terlambat dalam menemukan sumber permasalahan yang ada di sekitar hingga akhirnya kita menyadari bahwa semuanya telah terlambat.

1.2.2 Permasalahan Pada Daerah Industri

Permasalahan pada daerah industri lebih kompleks jika dibandingkan dengan perma-salahan pada daerah perumahan. Permaperma-salahan di daerah ini tidak hanya berhubungan dengan gas-gas yang mudah terbakar, tetapi juga berhubungan dengan gas-gas beracun. Sama seperti di dalam lingkungan kita, gas-gas yang mudah terbakar umumnya digu-nakan sebagai bahan bakar. Sementara itu, gas-gas beracun biasa digudigu-nakan sebagai bahan pelengkap dari suatu proses produksi [11].

Industri kimia seperti industri yang memproduksi titanium menggunakan gas ti-tanium tetracholride dalam produksi mereka, atau industri kimia yang berhubungan dengan plastik dan karet menggunakan methyl chloride yang diketahui sebagai gas be-racun. Industri-industri seperti ini tidak selamanya menggunakan gas-gas tersebut

se-cara langsung, umumnya gas-gas tersebut terbentuk sebagai hasil sampingan dari suatu proses. Gas-gas beracun ini juga bisa berasal dari zat-zat cair yang berbahaya dan mu-dah menguap. Oleh karena itulah biasanya para pekerja yang berurusan dengan gas ini menggunakan perlindungan yang lengkap.

Jika zat-zat yang berwujud gas tersebut bocor ke luar, maka hal ini dapat memba-hayakan nyawa dari para pekerja yang berada disekitar area dimana gas tersebut ber-ada. Evakuasi dan sterilisasi daerah beracun tersebut adalah satu-satunya cara untuk menangani masalah ini. Penanganan lebih lanjut umumnya diserahkan kepada pihak kepolisian. Pencarian sumber kebocoran gas jenis ini menjadi pencarian yang memper-taruhkan nyawa.

Jika kebocoran gas beracun berurusan dengan nyawa manusia, maka gas yang mu-dah terbakar atau mumu-dah meledak berurusan dengan nyawa manusia sekaligus kelang-sungan dari pabrik tersebut. Sudah jelas terlihat, jika gas tersebut tersulut oleh api maka sudah pasti akan terjadi ledakan dan kebakaran yang besar. Kebakaran yang besar seperti ini sulit untuk ditangani oleh pihak pemadam kebakaran karena luasnya area yang harus ditangani. Oleh sebab bahaya besar yang dibawa oleh gas tersebut, standardisasi untuk melakukan pemasangan alarm kebakaran dan fire hydrant maupun penempatan tabung-tabung pemadam merupakan suatu hal yang perlu untuk dipatuhi.

Meski berbagai usaha pencegahan untuk menangani baik gas beracun maupun gas mudah terbakar telah dilakukan, sering kali hal ini tetap lolos hingga akhirnya menjadi sebuah masalah bagi pekerja, perusahaan dan masyarakat sekitar. Diperlukan penang-anan yang lebih baik dari solusi yang dimiliki saat ini.

1.2.3 Permasalahan di Hutan

Hutan yang merupakan paru-paru dunia dengan keindahannya menyimpan sejumlah bahaya besar yang harus diwaspadai. Sebagai contohnya adalah penyebaran penyakit hewan serta kebakaran hutan. Masalah pertama yang dapat terjadi di hutan adalah penyebaran penyakit yang dapat membunuh mahluk hidup di dalam hutan tersebut. Masalah akan menjadi bertambah serius jika hutan tersebut merupakan hutan lindung atau suaka marga satwa dimana hewan-hewan langka dapat punah oleh karena penyakit tersebut. Tidak hanya hal itu saja, masyarakat yang tinggal disekitar hutan pun dapat ter-ancam kehidupannya. Seperti yang kita tahu hutan merupakan tempat dimana tumbuh-tumbuhan tumbuh dalam wilayah yang luas, oleh karena itu kematian hewan-hewan mungkin saja tidak terdeteksi dari luar. Mayat akan menghasilkan bau yang cukup menyengat dalam radius yang relatif kecil. Jika mayat manusia seperti ini dibuang ke hutan maka bau dari mayat tersebut tidak akan tercium meski dari pemukiman pen-duduk terdekat.

pencegahan dari tindakan seperti ini perlu dilakukan. Salah satu penanganan yang saat ini tersedia adalah dengan menempatkan pos-pos penjaga untuk setiap jalan keluar/ma-suk menjauhi hutan atau menuju hutan. Cara ini diharapkan dapat mencegah tindak pembuangan mayat ke hutan dan mempercepat penangkapan pelaku kejahatan tersebut. Meski telah ditempatkan pos-pos penjaga untuk setiap jalan masuk ke hutan, hal ini tidak dapat menanggulangi masalah pembuangan mayat ke hutan secara sempurna. Hal ini disebabkan oleh jalan ke hutan tidak selalu harus melalui jalan yang terdapat pos penjaganya, banyak jalan-jalan ”tikus” menuju hutan yang dapat digunakan untuk masuk dan keluar hutan dengan mudah. Alternatif penanganan lain perlu dilakukan untuk menangani masalah ini.

Contoh lain dari masalah asap dan gas adalah asap yang dihasilkan oleh ranting atau dahan kering yang mulai terbakar. Jika ranting atau dahan kering tersebut terbakar di-hutan, maka asap tersebut dapat menjadi pertanda dari kebakaran hutan yang mungkin terjadi. Jika kebakaran terjadi pada hutan yang luas, maka pencarian sumber asap un-tuk menghindari terjadinya kebakaran akan sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh area pencarian yang sangat luas. Selain itu, tim pencari sumber asap juga akan meng-alami kesulitan dengan wilayah jelajah yang tidak rata. Tentu saja tim pencari dapat melakukan pencarian asap dengan menggunakan helikopter, sehingga penjelajahan area yang luas dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Namun, umumnya asap yang dapat dideteksi dari udara merupakan asap yang berasal dari sumber kebakaran yang sangat besar.

Untuk menangani masalah kebakaran hutan, saat ini masyarakat dan pemerintah mencoba menggunakan metode yang digunakan untuk menanggulangi masalah pem-buangan mayat ke hutan, yaitu dengan pembuatan pos-pos. Pos-pos dibuat setiap jarak tertentu agar memudahkan dalam melakukan penanganan awal jika muncul asap disek-itar maupun di dalam hutan. Para penjaga pada setiap pos juga seharusnya dilengkapi dengan anjing pelacak sehingga potensi-potensi kebakaran dapat dideteksi lebih dini.