• Tidak ada hasil yang ditemukan

Level Pertama: Tujuan Pelaporan Keuangan

Dalam dokumen TEORI AKUNTANSI (Halaman 123-127)

TEORI AKUNTANSI NORMATIF: KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

1. Level Pertama: Tujuan Pelaporan Keuangan

investasi, dan distribusi dari dan kepada pemilik (investment by and distribution to owners).

Laporan arus kas (cash flow statement) berisi rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang berasal dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan dari suatu kesatuan usaha selama suatu periode tertentu.

Catatan atas laporan Keuangan (notes to financial statement) berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan keuangan diatas, yang mengungkapkan seluruh prisnip, prosedur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.

Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, (langsung/ tidak langsung) dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi yang disediakan seperti informasi tentang sumber daya perusahaan, earning, current cost, informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup.

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang faktual, akurat, objektif, dan informatif yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis yang berguna untuk memprediksi, membandingkan earnings power tersebut. Perlu diketahui bahwa informasi yang diperlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat subjektif, oleh karena itu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari evaluasi dan prediksi tersebut harus diungkapkan.

secara umum tujuan pelaporan yaitu “To provide information that is useful in making business and economic decision.” Dengan tujuan ini tersirat bahwa sasaran pelaporan adalah para pelaku dalam dunia bisnis dan perekonomian suatu Negara. FASB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan fikiran yaitu, bahwa:

1. Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hokum, politis, dan sosian tempat akuntansi diterapkan.

2. Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakterisitik dan keterbatasan informasi yang dapat disampaikan melalui mekanisme pelaporan keuangan.

3. Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk menghindari terlalu umumnya informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan informasinya.

FASB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat steril dari lingkungan penerapan pelaporan keuangan. Ini berarti bahwa tujuan laporan harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik Negara.

Oleh karena itu, tujuan pelaporan harus dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik yang para pemakai informasi terlibat didalamnya. Tujuan pelaporan FASB didasarkan atas lingkungan ekonomik, hokum, politis, dan social di Amerika. Lingkungan penerapan akuntansi di Amerika diberi ciri sebagai berikut:

1. Sistem ekonomi pasar yang maju (highly developed exchange economy).

2. Sistem produksi, keuangan, dan perbankan yang canggih.

3. Pemisahan antara pemilikan dan manajemen. Kegiatan perusahaan dijalankan melalui perusahaan / badan usaha milik investor (investor-owned business enterprises).

4. Pasar modal sebagai sarana pemenuhan modal utama selain lembaga keuangan.

5. Pemilikan pribadi sumber ekonomi diakui dan dilindungi

lebih banyak dikelola swasta / pribadi dari pada oleh pemerintah dan pemerintah bertindak sebagai regulator.

6. Pemerintah membantu kegiatan ekonomik dan bisnis dengan menyediakan informasi publik yang sebagian berasal dari informasi pelaporan keuangan yang disediakan oleh tiap badan usaha.

7. Reliabilitas atau kredibilitas informasi dan pelaporan keuangan dicapai melalui pengauditan oleh auditor independen.

Menurut SFAC No.1 tujuan pelaporan keuangan adalah:

1. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.

2. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk pada perusahaan;

3. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.

Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:

a. Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.

b. Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.

c. Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim, dan perubahannya.

Dalam paragrap berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan tentang kinerja dan earnings

a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.

b. Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earnings power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.

c. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen.

Sementara itu, bagi organisasi nir laba (non bisnis) tujuan pelaporan keuangan akan berbeda dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis. Perbedaan tujuan tersebut dikarenakan karakteristik organisasi yang berbeda. Berikut ini adalah karakteristik dari organisasi non bisnis antara lain:

a. Tidak terdapatnya indikator kinerja seperti pada perusahaan bisnis b. Tujuannya tidak untuk mencari keuntungan

c. Jumlah sumber daya yang diterima dari penyedia sumber daya, maka penyedia sumber daya tersebut tidak berharap menerima pembayaran atau manfaat ekonomi dari sumber daya yang diberikannya.

d. Hak kepemilikan tidak dapat dijual, ditransfer, atau ditebus, atau tidak terdapat hak untuk memperoleh bagian distribusi sumber daya residual ketika orhanisasi tersebut dilikuidasi.

SFAC mengemukakan bahwa tujuan pelaporan keuangan organisasi non bisnis sebagai berikut:

a. Memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna dalam mengambil keputusan rasional tentang alokasi sumber daya dalam organisasi.

b. Memberikan informasi yang berguna bagi penyedia sumber daya

c. Memberikan informasi yang berguna untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja manajer organisasi non bisnis dalam melaksanakan tugasnya seperti akuntuabilitasnya.

d. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya, aktivitas organisasi, atau sumeber daya bersih dari organisasi non bisnis tersebut.

2. Level Kedua: Karakteristik Kualitatif dan Elemen Laporan

Dalam dokumen TEORI AKUNTANSI (Halaman 123-127)