• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUMUSAN KERANGKA KONSEPTUAL

Dalam dokumen TEORI AKUNTANSI (Halaman 118-123)

TEORI AKUNTANSI NORMATIF: KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

3. PERUMUSAN KERANGKA KONSEPTUAL

Dalam perkembangannya FASB telah menerbitkan memorandum diskusi, yakni conceptual framework of accounting and reporting consideration of the report of the study group on the objective of financial statements pada tahun 1974. Selanjutnya FASB menerbitkan suatu Prounouncement yang disebut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC No. 1 s.d. 6) antara lain:

SFAC JUDUL TAHUN

1 Objective of Financial Reporting by Business Enterprise 1978 2 Qualitative Characteristic of Accounting Information 1980 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprise 1980 4 Objectives of Financial Reporting by Non-Business Organization 1980 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprise 1984

6 Elements of Financial Statement (mengganti SFAC No. 3) 1985

7 Using Cash Flow 1985

Apabila digambarkan, kerangka konseptual tersebut akan terlihat seperti gambar berikut (Belkaoui)

Objective SFAC No. 1 dan 4

Elemen SFAC No. 3 dan 4

Karakteristik Kualitatif SFAC No.2

Kriteria Pengakuan

SFAC No.5

Laporan Keuangan Vs

Pelaporan Keuangan

Pengukuran SFAC No.33 (Percobaan)

Pelaporan Earning

Pelaporan Aliran Dana dan Likuiditas

Pelaporan Posisi

Tingkat pertama : Pernyataan konsep akuntansi keunagan mengenai rumusan tujuan pelaporan keuangan suatu kesatuan bisnis (organisasi bisnis) SFAC No.1. SFAC No. 4 tujuan pelaporan keuangan non bisnis organisasi nir laba.

Tingkat ke dua : Pernyataan tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi SFAC No. 2. Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan bisnis SFAC No. 3, kemudian diganti dengan SFAC No. 6, yang mengatur tentang unsur-unsur laporqan keuangan baik untuk perusahaan bisnis maupun organisasi nir laba (sektor publik)

Tingkat ketiga : Rumusan tentang pengakuan dan pengukuran laporan dan pelaporan keuangan SFAC N0. 5. SFAC No. 33, mengatur pelaporan keuangan dengan penyesuaian tingkat harga (tingkat inflasi). Karena struktur akuntansi sekarang, pelaporan keuangannya didasarkan pada historical costn-nya dan SFAC ini mengatur bagaimana penyajian kembali (restated) laporan keuangan historical yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (inflasi) yang di proxi-kan dengan indeks harganya. Tetapi laporan keuangan dengan penyesuaian tingkat harga ini sifatnya belum menjadi keharusan (mandatory) sifatnya hanya sebagai informasi tambahan saja.

Tingkat Keempat : Pelaporan posisis keuangan, pelaporan arus kas dan likuiditas, pelaporan earnings (dalam hal ini adalah laporan laba rugi).

Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan mempunyai tujuan untuk digunakan sebagai acuan bagi:

2. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.

3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

4. Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi. (1999, par. 01) Sementara itu Vernon Kam (1986) dengan mengacu pada FASB, menjelaskan bahwa fungsi rerangka konseptual kurang lebih sama dengan tujuan KDPPLK di atas. Menurutnya rerangka konseptual berfungsi untuk:

1. Mengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan standar akuntansi.

2. Memberikan landasan konseptual untuk memecahkan masalah perlakuan akuntansi tertentu bila ada standar yang mengaturnya.

3. Memberikan batas keleluasaan (bounds for judgement) dalam menyusun laporan keuangan.

4. Meningkatkan keterbandingan atau comparability dari laporan keuangan. (p.37)

Rerangka acuan konseptual bukanlah suatu standar akuntansi atau prinsip akuntansi oleh karena itu rerangka acuan konseptual tidak mendefenisikan standar untuk permasalahan pengukuran (measurement) dan pengungkapan (disclousure). Tuanakotta (1992) menyebutkan paling tidak rerangka acuan konseptual berguna bagi 3 golongan: kelompok akademis, kalangan bisnis dan profesi dan para pembuat standar. Bagi akademis rerangka konseptual menyediakan dasar pemikiran dan analasis darimana mereka dapat mereduksi kesimpulan atas masalah praktis. Penyimpangan yang terjadi dan alasannya dapat dipelajari, dianalisis dan dievaluasi. Dengan demikian oleh akademis mereka yang mempelajari akuntansi lebih mengerti dinamika proses pembuatan standar dan pengaruh berbagai kekuatan politis dalam penyelesaian

Bagi kalangan bisnis dan profesi adanya rerangka konseptual dapat mengetahui secara lebih baik dasar yang digunakan untuk mengambil keputusan oleh pembuat standar, dengan demikian kemampuan melakukan prediksi akan bertambah baik. Selain itu partisipasi profesi dan bisnis meningkat karena masing-masing pihak menggunakan aturan main dan acuan yang sama.

Kelompok penerima manfaat paling besar dengan adanya rerangka konseptual adalah pembuat standar. Mereka dapat menganalisis masalah dengan efisien, karena mungkin banyak masalah yang mempunyai sifat atau variabel yang sama sehingga mereka tidak perlu dipirjan lebih awal lagi setiap kali ditemukan suatu permasalahan.

Berbagai masalah dapat diselesaikan lebih konsisten karena standar akuntansinya bertitik tolak dari rerangka yang sama.

Sebelum membahas tujuan pelaporan keuangan terlebih dahulu apa pengertian laporan keuangan (financial statement) dan pelaporan keuangan(financial repoting)

Laporan Keuangan (Financial Statement)

Laporan Keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.

Laporan keuangan merupakan seperangkat laporan keuangan formal (full set) yang terdiri dari:

Neraca (balance sheet) yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu kesatuan usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva, utang, dan modal pada suatu tanggal tertentu.

Laporan laba-rugi (income statement) merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.

Laporan Perubahan Ekuitas (statement of changes of equity) adalah

investasi, dan distribusi dari dan kepada pemilik (investment by and distribution to owners).

Laporan arus kas (cash flow statement) berisi rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang berasal dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan dari suatu kesatuan usaha selama suatu periode tertentu.

Catatan atas laporan Keuangan (notes to financial statement) berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan keuangan diatas, yang mengungkapkan seluruh prisnip, prosedur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.

Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, (langsung/ tidak langsung) dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi yang disediakan seperti informasi tentang sumber daya perusahaan, earning, current cost, informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup.

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang faktual, akurat, objektif, dan informatif yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis yang berguna untuk memprediksi, membandingkan earnings power tersebut. Perlu diketahui bahwa informasi yang diperlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat subjektif, oleh karena itu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari evaluasi dan prediksi tersebut harus diungkapkan.

Dalam dokumen TEORI AKUNTANSI (Halaman 118-123)