• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM dan STANDAR AKUNTANSI

Dalam dokumen TEORI AKUNTANSI (Halaman 72-78)

LINGKUNGAN PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

2. PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM dan STANDAR AKUNTANSI

 Technical Bulletin.

Keempat penerbitan resmi tersebut masing-masing diberi nomor urut yang menggambarkan kronologi masing-masing penerbitannya.

Dalam perjalanannya FASB lebih produktif disbanding dengan badan-badan sebelumnya dalam menghasilkan SFAS, interpretasi dan technical bulletines. Sebagai tambahan selama periode mulai tahun 1978 sampai tahun 1985 fASB telah mengeluarkan 6 (enam) Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC).

Dalam menjalankan tugasnya FASB memperoleh saran-saran dari the Financial Accounting Standard Advisory Council (FASAC) yang memberikan saran atau usulan-usulan yang berkaitan dengan rencana proyek dan operasi, agenda dan prioritas, pertunjukan satuan tugas serta isu-isu teknis pada umumnya.

Dengan adanya badan-badan penerbitan yang diuraikan di atas

generally accepted accounting principles/ GAAP (prinsip akuntansi berterima umum).

Sebagai pedoman operasional, PABU akhirnya akan menjadi kriteria untuk menentukan apakah statemen keuangan sebagai media pelaporan keuangan telah menyajikan informasi keuangan yang baik, benar, dan jujur yang secara teknis disebut menyajikan secara wajar.

Standar akuntansi hanya merupakan salah satu kriteria untuk menentukan kewajaran. Auditing Standard Board (ASB) memberi pendapat dalam laporan audit standar sebagai berikut:

In ouar opinion, the financial statement referred to above present fairly, in all material respect, the financial position of X company as of (at) December 31, 19XX, and the result of its operations and its cash flow for the year then ended, in conformity with generally accepted accounting principles.

Mengapa kriteria kewajaran penyajian laporan keuangan adalah PABU bukan standar akuntansi keuangan (di Indonesia) atau Financial Accounting Standard (di Amerika)?. Alasan yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah:

1. Tidak semua ketentuan perlakuan akuntansi dapat atau dituangkan dalam bentuk standar akuntansi. Kewajaran penyajian juga harus dievaluasi secara luas atas dasar ketentuan-ketentuan lain yang mengikat. Termasuk dalam ketentuan lain adalah peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan oleh badan selain penyusun standar (misal BAPEPAM).

2. Bila standar akuntansi secara eksplisit dijadikan kriteria dan dinyatakan dalam laporan auditor, dikhawatirkan terjadi bahwa kewajaran hanyalah bersifat formal, bukan bersifat substantif.

Artinya, standar akuntansi akan dijadikan standar minimal dan ada kemungkinan evaluator atau auditor hanya memenuhi standar

hal penting yang tidak diatur dalam standar akuntansi tidak dipertimbagkan secara seksama atau bahkan diabaikan.

3. Untuk mencapai kualitas informasi yang tinggi, ukuran kewajaran harus merupakan suatu rerangka pedoman yang cukup komprehensif meliputi aspek teknis dan konseptual. Pedoman semacam itu mirip dengan apa yang terjadi dalam penentuan kriteria perbuatan etis. Apakah suatu perbuatan dikatakan etis secara profesional harus dinilai atas dasar rerangka pedoman (di Amerika dikenal sebagai kode etik profesional) yang komprehensif.

Rerangka pedoman ini terdiri dari standar ideal, kaidah atau aturan perbuatan, penjelasan resmi, dan petunjuk teknis yang keseluruhannya membentuk hirarki. Kaidah perbuatan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi agar secara profesional suatu perbuatan akuntan dapat dikatakan etis atau tidak. Kaidah ini dapat dipaksakan penegakannya oleh profesi dan pelanggaran terhadapnya dikenai sanksi etis.

Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda, dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. Tersedia secara teoritis maksudnya prinsip tersebut masih dalam bentuk gagasan akademik yang belum dipraktikkan tetapi memiliki manfaat dan potensi yang besar untuk diterapkan. Tersedia secara praktis artinya prinsip tesebut telah dipraktikkan dan dianggap praktik yang baik dan bermanfaat. Praktik ini dapat terjadi dalam negeri atau negara lain.

Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan/ negara dan dituangkan dalam suatu betuk dokumen yang resmi guna

akuntansi ditetapkan untuk menjadi pedoman utama dalam memperlakukan suatu objek (transaksi).

Prinsip akuntansi berterima umum adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.

Accounting Principles Board (APB) menyatakan:

Generally accepted accounting principles encompass the conventions, rules, and procedures necessary to define accounting practice at a particular time. The standard of “generally accepted accounting principles” includes not only board guideliness of general application, but also detailed practices and procedures.

Makna “standar” dalam defenisi APB tersebut sebenarnya adalah apa yang dalam pembahasan ini disebut rerangka pedoman. Rubin (1984) menyebutkannya sebagai ”The House of GAAP”. Dapat disimpulkan bahwa PABU tidak sama dengan standar akuntansi dan keduanya juga harus dibedakan dengan pengertian prinsip akuntansi.

Ketiga pengertian tersebut saling berkaitan dan membentuk pengertian PABU sebagai suatu rerangka pedoman. Berikut gambar hubungan antara ketiga hal tersebut:

Hubungan Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi dan PABU

3.

PENDEKATAN PENENTUAN STANDAR AKUNTANSI

Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar tersebut disebut standar akuntansi yang di Indonesia disebut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), yang kemudian diganti menjadi standar akuntansi keuangan (SAK).

Ketentuan/ praktik yang tidak diatur dalam standar akuntansi termasuk peraturan

badan autoritatif lain, kebiasaan, dan konvensi

Prinsip-prinsip akuntansi: Semua konsep, ketentuan, prosedur, metode, dan teknik yang tersedia secara teoritis maupun

praktis

Dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (yang berwewenang) untuk mencapai tujuan pelaporan di lingkungan (negara)

tertentu

Dipilih dan diterapkan oleh penyaji laporan keuangan sepanjang sesuai dengan rerangka

konseptual dan tidak menyesatkan pemakai

Standar Akuntansi (accounting standards)

Praktik sehat (sound practices)

Prinsip Akuntansi Berterima Umum

(generally accepted accounting principles)

Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini merupakan konsensus/

kesepakatan bersama pada tentang pengakuan, pengukuran, penilaian, pengungkapan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahnnya kedalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus diukur, dinilai dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.

Standar akuntansi ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui oleh pemerintah, profesi dan umum. Di Indonesia, lembaga yang berwenang untuk menyusun ini adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada dibawah naungan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) melalui diskusi dan dengar pendapat dengan kalangan profesi, akademisi, dan hasil akhirnya akan ditetapkan dan disahkan delam kongres IAI. Sedangkan di Amerika Serikat, lembaga yang berwenang untuk mengesahkan Standar Akuntansi (Standard Setting Body) adalah Financial Accounting Standard Board (FASB) yang bebasa dari pengaruh profesi secara langung.

Standar Akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya.

Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa, sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan terus menerus berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat/ lingkungan.

Setiap akuntan di dalam menjalankan profesinya tidak bisa lepas dari standar akuntansi. Standar-standar tersebut akan terus berubah, dihapus (diamandemen) dan/ atau ditambahkan baik itu di Amerika Serikat maupun di negara-negara lainnya. Standar menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah, yang terkait dengan tugas-tugas akuntan.

Standar secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti sanksi terhadap ketidakpatuhan terhadapnya. Standar akuntansi

1. Uraian masalah yang harus diatasi

2. Pembahasan dengan penalaran (kemungkina dengan menggali teori dasar) atau cara-cara pemecahan masalah

3. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, dan solusi yang ditetapkan

Ada sejumlah pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang perlu dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi, serta tujuan sosial lainnya.

Standar menghasilkan prisnip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, penyebarluasan standar akan menghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan, baik dalam lingkungan praktik maupun akademik yang merupakan sebuah keadaan yang lebih baik daripada apatis.

Standar akuntansi ini pada umumnya disusun oleh sebuah lembaga yang resmi dan yang telah diakui oleh pemerintah, profesi, dan umum. Di Indonesia, badan yang berwenang untuk menyusun standar akuntansi adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang saat ini berada dibawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Dalam penyusunan Standar Akuntansi ada beberapa lembaga atau badan yang berkaitan dengan penyusunan standar tersebut. Berikut ini merupakan lembaga atau badan-badan yang terlibat dalam penyusunan standar akuntansi.

Dalam dokumen TEORI AKUNTANSI (Halaman 72-78)