PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA
C. PROGRAM– PROGRAM PEMBANGUNAN.
3.4.7.4. Perumahan dan Permukiman
Pemenuhan terhadap kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak dan sehat merupakan salah satu tujuan utama pembangunan perumahan dan permukiman. Pemenuhan kebutuhan rumah antara lain dilakukan oleh masyarakat antara lain dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sendiri yaitu berkisar antara 70-80 persen dan lainnya oleh Perumnas, REI dan swasta lainnya. Namun demikian, sampai dengan akhir tahun 2004 backlog rumah di Jawa Timur telah mencapai 678.700 unit rumah.
Selain terbatasnya ketersediaan rumah, semakin meluasnya kawasan kumuh juga merupakan permasalahan perumahan dan permukiman yang perlu mendapatkan perhatian. Tumbuhnya permukiman kumuh antara lain disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak diiringi dengan kemampuan pemerintah
untuk membiayai kebutuhan dasar masyarakat, khususnya yang terkait dengan prasarana dan sarana dasar permukiman.
Pembangunan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan (air limbah, persampahan dan drainase) yang telah dilakukan telah mengalami banyak kemajuan, namun demikian cakupan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan masih jauh dari memadai. Pada akhir tahun 2004 tingkat pelayanan air bersih perpipaan Jawa Timur di kawasan perkotaan baru mencapai 38 persen, sedangkan di kawasan perdesaan hanya mencapai 5,5 persen. Untuk prasarana dan sarana pengolahan air limbah dasar cakupan pelayanannya telah mencapai 85,7 % persen untuk perkotaan dan 47,4 % untuk perdesaan. Sedangkan tingkat pengelolaan persampahan mencapai 74 % dan luas daerah genangan mencapai sekitar 43.951,12 ha.
Pembangunan yang berlangsung dalam tiga tahun terakhir menunjukkan hasil yang menggembirakan meskipun ternyata belum menunjukkan perkembangan yang merata. Gambaran kondisi seperti ini menunjukkan bahwa dibeberapa daerah di Jawa Timur masih terjadi disparitas wilayah khususnya terkait dengan masih terkonsentrasi beberapa aktifitas ekonomi pada wilayah tertentu (terjadi aglomerasi), tidak selarasnya hubungan perkotaan dan perdesaan, terhambatnya pembangunan infrastruktur akibat krisis yang berkepanjangan. Selain itu dengan adanya penerapan Otonomi Daerah, masing Kabupaten/Kota bergairah untuk pengembangan wilayah masing-masing tanpa melihat konteks kepentingan regional dan terkesan berjalan sendiri-sendiri.
A. SASARAN
Sasaran umum yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan permukiman antara lain adalah : (1) terwujudnya pemenuhan kebutuhan masyarakat Jawa Timur akan hunian yang layak dan sehat.; (2) terwujudnya keterlibatan usaha swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan agar tercipta pasar primer yang sehat, efisien, akuntabel, tidak diskriminatif, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; (3) terbentuknya pola subsidi yang tepat sasaran dan pola pembiayaan untuk perbaikan dan pembangunan rumah baru; (4) tercapainya penurunan luasan kawasan kumuh; (5) tercapainya
peningkatan pemahaman peraturan jasa konstruksi dan peningkatan kinerja pengeloaan/pembangunan gedung negara; (6) terwujudnya pengembangan teknologi tepat guna dalam bidang pembangunan perumahan dan permukiman; (7) meningkatnya cakupan pelayanan air minum perpipaan; (8) tercapainya penurunan kebocoran air minum; (9) terpenuhinya kuantitas dan kualitas air baku untuk air minum; (10) tercapainya peningkatan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah; (11) terwujudnya sistem air limbah terpusat dengan pemanfaatan instalasi pengolah limbah di perkotaan; (12) tercapainya peningkatan cakupan pelayanan prasarana sanitasi di perdesaan; (13) meningkatnya akses sanitasi dasar; (14) meningkatnya volume sampah terangkut di kawasan perkotaan serta meningkatnya kinerja pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan (environmental friendly); (15) terwujudnya kerjasama antar daerah dalam pengelolaan persampahan; (16) tercapaianya peningkatan peran serta swasta dalam pembangunan dan pengelolaan sampah; (17) tercapainya peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan sarana persampahan dan drainase serta peningkatan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS); (18) tercapainya kinerja dan SDM aparat pengelola sampah dan drainase; (19) tercapainya fungsi saluran drainase sebagai pematus air hujan sehingga dapat mengurangi luasan daerah genangan; (20) Terkendalinya pertumbuhan kota metropolitan dan kota-kota besar lainnya dalam suatu sistem wilayah pembangunan metropolitan yang nyaman dan efisien dalam pengelolaan guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan; (21) Terwujudnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar wilayah perkotaan dan perdesaan yang sinergis dan saling menguntungkan.
Sedangkan sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan perumahan dan permukiman sampai tahun 2008 antara lain adalah : (1) menurunnya jumlah backlog rumah menjadi sekitar 309.528 unit (10,6%) di perkotaan dan 329.430 unit (7,1%) di perdesaan; (2) Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih di perkotaan sebesar kurang lebih 42,89% dan di perdesaan sebesar kurang lebih 11,69% (3) Meningkatnya cakupan pelayanan Air Limbah di perkotaan sebesar kurang lebih 87,71% dan di perdesaan sebesar kurang lebih 59,25% (4) Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan sebesar kurang lebih 79,33%
(6) Terciptanya sistem pengembangan wialyah kota-kota kecil dan menengah semakin terintegrasi; (7) Menurunnya rasio jumlah penduduk kota metropolitan, besar terhadap total penduduk Jawa Timur.
B. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan yang akan dikembangkan untuk mencapai sasaran sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut :
1). Mendukung Gerakan Nasional Pembangunan Sejuta Rumah (GNPSR) melalui penyediaan hunian rumah sederhana sehat, rumah susun sewa dengan melibatkan semua stakeholders;
2). Mendorong pembangunan perumahan yang bertumpu pada kemandirian (swadaya) kelompok masyarakat;
3). Menciptakan pola subsidi baru pembangunan perumahan yang tepat sasaran;
4). Meningkatkan pemahaman peraturan jasa konstruksi dan pembinaan teknis pengelolaan/pembangunan gedung negara;
5). Mengembangka teknologi pembangunan bidang perumahan permukiman; 6). Meningkatkan peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai
sarasan target cakupan pelayanan air minum di perkotaan dan perdesaan; 7). Menunjang pelaksanaan pengendalian kebocoran air minum;
8). Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air minum;
9). Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah di perkotaan dan perdesaan;
10). Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam pelestarian sumber air serta dalam pemeliharaan dan pengelolaan sarana air minum dan air limbah;
11). Mendorong upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sarana air minum dan air limbah dengan mitra usaha swasta;
perkotaan;
13). Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana sanitasi di perdesaan;
14). Meningkatkan peran serta seluruh stakeholder dalam mencapai sasaran pembangunan persampahan dengan prinsip 3R;
15). Meningkatkan upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sampah dengan mitra usaha swasta;
16). Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan sarana persampahan dan drainase serta peningkatan kesadaran berperilaku hidup dan sehat (PHBS);
17). Meningkatkan kinerja pengelola sampah dan drainase;
18). Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan persampahan;
19). Meningkatkan peran serta seluruh stakeholder dalam mencapai sasaran pembangunan drainase guna pengendalian banjir.
20). Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan antar kota-kota metropolitan, besar, menengah, dan kecil dengan meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi (forward and backward linkages).
21). Meningkatkan percepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah agar dapat menjalankan perannya sebagai motor penggerak pembangunan wilayah-wilayah di sekitarnya; serta
22). Mengendalikan pertumbuhan kota metropolitan dan kota – kota besar lainnya dalam suatu ‘sistem wilayah pembangunan metropolitan’ yang compact, nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan pembangunan yang berkelanjutan;
C. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk mencapai sasaran dan arah kebijakan sebagaimana disebutkan di atas maka kegiatan-kegiatan pokok akan dilakukan melalui program-program sebagai berikut :
I. PROGRAM UTAMA
a. Program Pengembangan Perumahan
Program ini bertujuan untuk mendorong pemenuhan kebutuhan rumah yang layak, sehat, aman, dan terjangkau, dengan menitikberatkan kepada masyarakat miskin dan berpendapatan rendah, melalui penyediaan prasarana dan sarana dasar kawasan perumahan, pemberdayaan dan peningkatan kinerja pasar primer perumahan; pengembangan sistem pembiayaan perumahan jangka panjang; pengembangan Kasiba/Lisiba; serta pengembangan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA).
Kegiatan Utama :
1). Standarisasi penyediaan infrastruktur perumahan;
2). Penyediaan rumah sederhana sehat dan prasarana lingkungan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
3). Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) di perkotaan;
4). Revitalisasi kawasan kumuh melalui perbaikan lingkungan permukiman.
5). Pembinaan teknologi pengelolaan dan pembangunan gedung negara serta sosialisasi peraturan jasa konstruksi dan norma standar pedoman manual (NSPM).
6). Pemulihan perumahan yang rusak akibat bencana alam;
7). Pengembangan teknologi tepat guna dan penelitian bidang perumahan dan sarana permukiman.
Kegiatan Penunjang :
1) Pengembangan kawasan siap bangun dan atau lingkungan siap bangun di kota-kota metropolitan dan kota-kota besar.
2) Pengembangan pola subsidi yang tepat sasaran, efisien dan efektif sebagai pengganti subsidi selisih bunga;
b. Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum Dan Air Limbah
Program ini ditujukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum dan air limbah secara optimal, efisien, dan berkelanjutan.
Kegiatan Utama :
1) Pembangunan sarana air minum di perkotaan dan perdesaan meliputi bangunan produksi sampai jaringan distribusi;
2) Pendataan dan identikasi potensi air baku untuk air minum dan pengembangan pemanfaatan sumber air secara terintegrasi lintas kabupaten/kota;
3) Pemulihan sarana air minum dan air limbah yang rusak pada lokasi bencana alam.
Kegiatan Penunjang :
1) Revitalisasi dan perbaikan sarana air minum untuk menunjang peningkatan pemeliharaan guna pengendalian kebocoran;
2) Revitalisasi IPAL/IPLT dan rintisan pengembangan jaringan pembuangan air limbah di perkotaan;
3) Pembangunan sarana sanitasi (jamban keluarga/komunal) di perdesaaan;
c. Program Peningkatan Kinerja Pembangunan Persampahan Dan Drainase
Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan persampahan, berkurangnya luasan wilayah tergenang, meningkatnya pemanfaatan teknologi tepat guna, serta meningkatnya kinerja pengelola persampahan dan drainase.
Kegiatan Utama :
1) Peningkatan kualitas pengelolaan sampah yang meliputi pengolahan dan pembuangan akhir;
2) Pembangunan dan normalisasi saluran drainase primer dan sekunder lintas Kab/Kota serta menunjang pengendalian banjir di perkotaan. Kegiatan Penunjang :
1) Revitalisasi dan peningkatan operasional TPA;
2) Pengembangan teknologi tepat guna pengolahan sampah;
d. Program Pengendalian Pembangunan Kota-Kota Besar Dan Metropolitan
Program ini bertujuan untuk mengelola dan mengendalikan pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan agar pertumbuhan dan perkembangannya sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Kota-kota di Jawa Timur yang berkembang menjadi kota metropolitan adalah kota Surabaya serta kota Malang yang mulai menunjukkan kecenderungan menjadi kota besar.
Perkembangan Surabaya Metropolitan Area antara lain dipicu oleh perkembangan Surabaya sebagai pusat distribusi barang dan jasa. Disisi lain perkembangan Surabaya ini mengakibatkan multiplier effect dan memacu konurbasi atau penyatuan wilayah dengan wilayah di sekitarnya. Di lain pihak kota Malang termasuk wilayah yang paling potensial berkembang di Jawa Timur, dan dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang ada membuat perkembangan fisik kota ini menjadi semakin pesat.
Kegiatan Utama :
1). Penataan kota-kota metropolitan dan kota besar dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan perkotaan.
2). Pengembalian fungsi-fungsi kawasan kota melalui peremajaan kembali (redevelopment) dan revitalisasi (revitalization) kawasan perkotaan, kawasan bersejarah dan sosial budaya.
3). Peningkatan kerjasama dan pembangunan terpadu antar kota inti dan kota-kota satelit di wilayah metropolitan.
Kegiatan Penunjang :
1). Penguatan dan pemberian ruang bagi sektor informal yang mampu membuka banyak peluang lapangan kerja.
2). Pengelolaan aset-aset tidur milik pemerintah di pusat-pusat kota. II. PROGRAM PENUNJANG
a. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perumahan melalui penguatan lembaga komunitas dalam rangka pemberdayaan sosial kemasyarakatan agar tercipta masyarakat yang produktif secara ekonomi dan berkemampuan mewujudkan terciptanya lingkungan permukiman yang sehat, harmonis dan berkelanjutan.
Kegiatan Utama :
1) Fasilitasi dan bantuan teknis perbaikan rumah pada kawasan kumuh; 2) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swadaya yang
berbasis pemberdayaan masyarakat. Kegiatan Penunjang :
1) Fasilitasi kerjasama dengan pengembang dalam pelaksanaan pembangunan perumahan;
2) Peningkatan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan rumah.
b. Program Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Air Minum Dan Air Limbah
Program ini ditujukan untuk melakukan penataan kembali kelembagaan yang terkait dengan pembangunan air minum dan air limbah serta mewujudkan sistem kelembagaan dan tata laksana pembangunan air minum dan air limbah yang efektif.
Kegiatan Utama :
1) Menunjang pelaksanaan penyehatan PDAM serta pembinaan teknis dan manajemen bagi HIPPAM dan instansi pengelola air limbah;
2) Fasilitasi pengembangan pengelolaan air minum dan air limbah yang berbasis kelompok masyarakat serta menunjang pelaksanaan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kegiatan Penunjang :
1) Fasilitasi kerjasama instansi pengelola air minum dan air limbah dengan swasta;
c. Program Pengembangan Kelembagaan Pembangunan
Persampahan Dan Drainase
Program ini ditujukan untuk mewujudkan tata kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan transparan serta meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama antarwilayah dalam penanganan persampahan secara terpadu dan drainase.
Kegiatan Utama :
1) Fasilitasi kerjasama pengelolaan sampah terpadu untuk kota-kota besar dan Metropolitan;
2) Pembinaan teknis dan menajemen pengelolaan sampah dan drainase.
Kegiatan Penunjang :
1) Fasilitasi kerjasama pengelolaan dengan swasta berdasarkan konsep bussines plan;
2) Fasilitasi pengembangan pengelolaan sampah dan drainase yang berbasis masyarakat serta menunjang pelaksanaan sosialisasi PHBS;
3.5. AGENDA OPTIMALISASI PENGENDALIAN SUMBER DAYA ALAM,