• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil perhitungan matriks IFE (Tabel 13) menunjukan secara rata-rata responden yaitu Pemilik Mangestoni Putri PS dan anggota mitra lebih memperhatikan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki Mangestoni Putri PS dibandingkan dengan kelemahan yang dimiliki, hal itu terlihat dari nilai kekuatan dan kelemahan yang dihasilkan. Total nilai kekuatan adalah 2,082 sedangkan nilai kelemahan adalah 0,751 sehingga total nilai kekuatan dan kelemahan adalah 2,833. Faktor internal kekuatan yang memiliki nilai terbesar yaitu dukungan

72 modal Mangestoni Putri PS yang kuat dengan nilai 0,417. Dukungan modal merupakan hal utama dalam setiap usaha, Mangestoni Putri PS menggunakan modal sendiri untuk menjalankan usaha ayamnya. Keuntungan modal mandiri adalah penggunaan diatur sesuai dengan keperluan dan tidak mempunyai beban bayar jatuh tempo yang telah ditentukan oleh pemberi pinjaman. Dengan sokongan modal yang kuat Mangestoni Putri PS dapat bekerjasama dengan pemasok-pemasok input produksi dan juga dapat membentuk kemitraan dengan penduduk setempat.

Tabel 13. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal

Faktor Internal Bobot Rating Total Kekuatan

Sudah memiliki pemasok input-input produksi

(DOC, pakan, vitamin dan vaksin) 0.110 3.5 0.384 Ayam petelur jantan/produk memiliki sifat tahan

terhadap penyakit dan teknologi budidayanya mudah dikuasai

0.063 3.0 0.188 Mangestoni Putri PS menggunakan input-input

produksi (DOC dan pakan) yang berkualitas dalam peternakan ayam petelur jantan

0.100 3.5 0.351 Nama Mangestoni sudah banyak dikenal

masyarakat sekitar dan mempunyai bargaining position yang kuat di Kecamatan Sanden

0.076 3.5 0.265

Dukungan modal Mangestoni Putri PS yang

kuat 0.104 4.0 0.417

Mangestoni Putri PS memiliki kemitraan 0.080 3.5 0.278 Pionir dalam budidaya ayam petelur jantan di

Kecamatan Sanden 0.057 3.5 0.199

Jumlah 2,082 Kelemahan

FCR > 1 yaitu 2,2 0.102 2.0 0.205

Indeks performance ”\DLWX120 0.100 2.0 0.201

Kapasitas produksi kandang belum maksimal

dimanfaatkan 0.072 1.5 0.108

Masa panen ayam petelur jantan relatif lama yaitu

40-60 hari 0.066 2.0 0.133

Kapasitas produksi belum memenuhi permintaan

pasar 0.070 1.5 0.105

Jumlah 0,751

73 Faktor kelemahan yang menjadi faktor yang berpengaruh adalah nilai FCR yang lebih dari satu. FCR yang tinggi merupakan indikator bagi keberhasilan peternakan ayam. Tingkat FCR yang tinggi menunjukan bahwa peternakan tersebut belum efisien dalam manajemen pakan, tingginya FCR semakin menambah biaya variabel dalam usaha tersebut. Sehingga akan menurunkan penerimaan, karena biaya pakan merupakan biaya terbesar dalam usaha peternakan ini.

Hasil perhitungan matriks EFE (Tabel 14) menunjukan responden lebih memperhatikan faktor-faktor peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan Mangestoni Putri PS dibandingkan dengan ancaman yang dihadapi, hal itu terlihat dari nilai peluang yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ancaman yang diperoleh. Nilai peluang adalah 1,717 sedangkan nilai ancaman adalah 0,997. Berdasarkan nilai peluang dan ancaman yang diperoleh, peluang-peluang yang ada belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh Mangestoni Putri PS diantaranya hari-hari libur panjang sekolah dan libur akhir tahun. Oleh karena itu, Mangestoni Putri PS harus bisa memanfaatkan peluang hari-hari libur panjang sekolah dan libur akhir tahun dengan meningkatkan produksi ayamnya pada waktu tersebut, hal ini bukan berarti mengabaikan faktor peluang yang lain tapi berdasarkan hasil perhitungan matriks EFE faktor eksternal yang harus didahulukan untuk dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan produksi adalah faktor peluang yaitu liburan sekolah dan libur akhir tahun atau tahun baru dengan nilai 0,363. Hal ini berarti Mangestoni Putri PS harus mengetahui waktu hari-hari libur tersebut tiba, di daerah mana saja yang potensi permintaan pada saat hari-hari libur tersebut tinggi dan juga harus bisa memperkirakan seberapa besar permintaannya agar dapat diatur pola produksi yang diterapkan di Mangestoni Putri PS. Pada saat liburan sekolah sekarang ini tempat-tempat wisata seperti Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tujuan untuk wisata liburan, dengan meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke DI Yogyakarta permintaan ayam pada restoran atau warung-warung makan di DI Yogyakarta juga turut mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Mangestoni Putri PS untuk meraih keuntungan untuk kemajuan usahanya. Oleh karena itu, Mangestoni Putri PS perlu mempunyai perencanaan produksi yang

74 tepat untuk menghadapi datangnya waktu liburan yang mengakibatkan naiknya permintaan ayam.

Tabel 14. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal

Faktor Eksternal Bobot Rating Total Peluang

Peraturan Pemerintah No.7/2007 tentang

pembebasan pajak terhadap produk pertanian 0.058 1.5 0.087 Hari-hari besar keagamaan seperti menjelang

Puasa, Puasa, Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal 0.082 4 0.330

Liburan sekolah dan libur akhir tahun/ tahun

baru 0.091 4 0.363

Peningkatan jumlah penduduk DI Yogyakarta rata-

rata satu persen per tahun (2007-2010) 0.070 2.5 0.175 Peningkatan pendapatan masyarakat DI Yogyakarta

rata-rata setiap tahun tiga persen (2009-2010) 0.070 2.5 0.175 Infrastruktur jalan yang memadai di Kabupaten

Bantul 0.063 2.5 0.158

Wilayah Kecamatan Sanden yang cocok untuk peternakan ayam yaitu perbukitan, pesisir dan lahan-lahan marjinal

0.063 2.5 0.158 Rumah Makan Ny. Suharti memiliki beberapa

cabang 0.091 3 0.272

Jumlah 1.717 Ancaman

Bencana alam seperti letusan gunung merapi

tahun 2010 0.065 3 0.194

Cuaca buruk dan ketidakpastian musim 0.065 2.5 0.161 Tingkat rata-rata inflasi tiap tahun 7,961 (2004-

2010) 0.066 2.5 0.165

Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar 0.066 2 0.132 Daya beli masyarakat terhadap daging ayam rata-

rata 0,93 persen dari pengeluaran untuk makanan (2005-2009)

0.065 2 0.129 Pesaing lama maupun baru sebagai pemasok di

Rumah Makan Ny. Suharti 0.087 2 0.173

Jumlah 0.954 Total 2.671

Sedangkan faktor eksternal yang berupa ancaman yang berpengaruh besar pada saat penelitian terhadap kegiatan operasional Mangestoni Puti PS berdasarkan perhitungan matriks EFE adalah bencana alam seperti letusan gunung merapi tahun 2010, peristiwa tersebut berdampak pada penurunan permintaan

75 ayam petelur jantan di wilayah sekitar gunung merapi yang terkena dampak fisik maupun psikologis, dampak lanjutan dari turunnya permintaan adalah turunnya harga ayam petelur jantan di bawah BEP yang mengakibatkan kerugian pada Mangestoni Putri PS. Nilai faktor eksternal bencana alam seperti letusan gunung merapi tahun 2010 merupakan faktor ancaman dengan nilai terbesar yakni 0,194.

6.2.1. Posisi Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE dan EFE, nilai total IFE yang diperoleh 2,833 dan matriks EFE nilai yang diperoleh 2,671. Dengan nilai tersebut menempatkan posisi Mangestoni Putri PS di kuadran V dalam matriks eksternal dan internal (Gambar 6). Strategi yang cocok untuk dijalankan Mangestoni Putri PS adalah pertahankan dan pelihara (hold and maintain), strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang dapat dilakukan untuk kuadran ini.

Gambar 6. Posisi Matriks Internal Eksternal Mangestoni Putri PS

Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk ayam petelur jantan yang sudah ada saat ini melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini dapat dijalankan dengan cara Mangestoni Putri PS mengatur pola produksi ayam petelur jantan untuk memenuhi pasokan ayam ke rumah makan Ny. Suharti Yogyakarta. Rumah

TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT

TOTAL NILAI EFE YA

NG DIBERI BOBOT Kuat 3,0 ± 4,0 Rata-rata 2,0 ± 2,99 Lemah 1,0 ± 1,99 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0±4,0 3,0 Growth & build Growth & build Hold & maintain Sedang 2,0±2,99 2,0 Growth & build Hold & maintain Harvest/ divest Rendah 1,0± 1,99 1,0 Hold & maintain Harvest/ divest Harvest/ divest

76 makan Ny. Suharti merupakan rumah makan yang sudah lama berdiri dan memiliki produk yang melekat kuat pada pelanggan setianya. Selain itu, rumah makan Ny. Suharti memiliki 16 cabang yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Bandung, Tangerang, Semarang, Kutoarjo dan Sumatera (Lampiran 6). Rumah makan Ny. Suharti tidak terpatok terhadap pemasok tertentu saja, rumah makan Ny. Suharti akan menjalin kerjasama dengan pihak yang dapat memenuhi permintaan ayam sesuai dengan spesifikasinya yaitu ayam yang memiliki bobot 7-9 ons per ekor. Oleh karena itu, rumah makan Ny. Suharti harus mengatur pola produksi agar dapat memenuhi pasokan ke Ny. Suharti.

Strategi pengembangan produk adalah mencari kenaikan penjualan dengan memperbaiki produk yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. Pada produk ayam Mangestoni Putri PS strategi yang dapat dijalankan adalah memproduksi ayam dengan bobot panen 7-9 ons per ekor. Bobot tersebut merupakan standar umum yang ditetapkan oleh restoran atau rumah makan. Umumnya, restoran atau rumah makan tidak akan mengambil ayam yang memiliki bobot lebih dari 7-9 ons.

Ayam dengan bobot 7-9 ons memilki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam yang memiliki bobot lebih dari 7-9 ons per ekor. Karena, perhitungan di rumah makan menggunakan satuan ekor dalam transaksinya, bobot ayam yang berbeda-beda akan dikenakan dengan harga yang sama. Bobot ayam 7-9 ons maupun yang lebih akan memiliki harga sama. Jadi, ayam yang memiliki bobot 7-9 ons per ekor memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam yang memiliki bobot lebih dari 7-9 ons per ekor. Dampak dari memproduksi ayam dengan bobot 7-9 ons per ekor dibandingkan dengan memproduksi ayam dengan bobot lebih dari itu adalah adanya kenaikan penjualan bagi Mangestoni Putri PS. Karena, harga ayam yang di pasok ke restoran atau rumah makan berbanding terbalik dengan bobotnya. Bobot ayam yang rendah memiliki harga yang tinggi dan sebaliknya.

6.2.2. Alternatif Strategi

Analisis SWOT berdasarkan lingkungan internal dan eksternal menghasilkan enam alternatif strategi sebagai berikut:

77

Gambar 7. Hasil Matriks SWOT

KEKUATAN (S)

1.Sudah memiliki pemasok input- input produksi (DOC, pakan, vitamin dan vaksin)

2.Ayam petelur jantan/produk memiliki sifat tahan terhadap penyakit dan teknologi budidayanya mudah dikuasai

3.Mangestoni Putri PS menggunakan input-input produksi (DOC dan pakan) yang berkualitas dalam peternakan ayam petelur jantan 4.Nama Mangestoni sudah banyak

dikenal masyarakat sekitar dan mempunyai bargaining position yang kuat di Kecamatan Sanden 5.Dukungan modal Mangestoni Putri

PS yang kuat

6.Mangestoni Putri PS memiliki kemitraan

7.Pionir dalam budidaya ayam petelur jantan di Kecamatan Sanden KELEMAHAN (W) 1.FCR > 1 yaitu 2,2 2.Indeks performance ”\DLWX120 3.Kapasitas produksi kandang belum maksimal dimanfaatkan

4.Masa panen ayam petelur jantan relatif lama yaitu 40-60 hari 5.Kapasitas produksi

belum memenuhi permintaan pasar

PELUANG (O)

1.Peraturan Pemerintah No.7/2007 tentang pembebasan pajak terhadap produk pertanian

2.Hari-hari besar keagamaan seperti menjelang Puasa, Puasa, Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal

3.Liburan sekolah dan libur akhir tahun/ tahun baru

4. Peningkatan jumlah penduduk DI Yogyakarta rata-rata satu persen per tahun (2007-2010)

5.Peningkatan pendapatan

masyarakat DI Yogyakarta rata-rata setiap tahun tiga persen (2009- 2010)

6.Infrastruktur jalan yang memadai di Kabupaten Bantul

7.Wilayah Kecamatan Sanden yang cocok untuk peternakan ayam yaitu perbukitan, pesisir dan lahan-lahan marjinal

8.Rumah Makan Ny. Suharti

memiliki beberapa cabang

STRATEGI SO

1. Mengatur produksi ayam dengan pola produksi ternak yang tepat untuk memenuhi pasokan ke Ny Suharti (S1, S2, S3, S5, S6, O2, O3, O4, O8)

STRATEGI WO