• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian kerja yang mengatur setiap kegiatan perusahaan agar setiap tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dapat terlihat jelas. Struktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan (siapa melapor kepada siapa). Mangestoni Putri PS tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan secara umum struktur organisasi di Manggetoni Putri PS adalah antara pemilik, karyawan dan anggota mitra. Secara struktural organisasi Mangestoni Putri PS ada empat bagian, bagian pertama bagian pakan, kedua bagian peternakan ayam, ketiga bagian kesehatan ayam dan ketiga bagian kemitraan.

Gambar5. Struktur Organisasi Mangestoni Putri PS Sumber: Mangestoni Putri PS (2011)

Struktur organisasi di Mangestoni Putri PS tergolong kedalam struktur organisasi garis, ciri dari struktur organisasi garis adalah kekuasaan mengalir secara langsung dari atas ke bawahan dan setiap bagian menjalankan semua fungsinya. Di Mangestoni Putri PS tidak hanya bagian yang menjalankan fungsinya tetapi pemiliknya juga tidak jarang harus menguasai fungsi-fungsi di setiap bagian, hal tersebut mengharuskan pimpinan memiliki kecakapan atau keterampilan dan berpengetahuan luas. Kekurangan dari struktur organisasi garis antara lain: pertumbuhan fungsi garis tanpa perkembangan fungsi staf akan

Pemilik Mangestoni Putri Poultry Shop (Galih AN) Bagian Pakan (Parjiman) Bagian Peternakan Ayam (Samin) Bagian Kesehatan (Jati) Bagian Kemitraan (Galih AN)

43 membebani tanggung jawab administratif secara berlebihan, sulit untuk memperoleh dan melatih karyawan yang serba bisa, tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien, dan kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.

Sedangkan kelebihan dari struktur organisasi garis adalah: garis tanggungjawab dan wewenang yang langsung bersifat sedehana serta mudah dimengerti, disiplin dan pengawasan dipermudah karena jelasnya saluran perintah, keputusan dapat dibuat lebih cepat, jika digunakan secara tepat dapat memiliki fleksibilitas terhadap perubahan keadaan, pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain, pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan, menghemat biaya sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.

Selama ini Mangestoni Putri PS bertumpu pada satu orang yaitu pemiliknya baik dalam hal keputusan maupun wewenang, hal ini akan menjadi sulit ketika pimpinan dibutuhkan tetapi tidak ada ditempat, selain itu desain seperti itu akan membuat struktur organisasi tidak efisien dan efektif karena membebankan semua keputusan dan wewenang kepada satu orang. Apalagi jika skala usaha Mangestoni Putri PS bertambah semakin besar pekerjaan dan masalah pun akan bertambah, jika skala usaha Mangestoni Putri PS semakin besar pemilik harus bisa mempercayai fungsi-fungsi organisasi kepada bagiannya. Single fighting yang dilakukan pemilik itu terjadi karena pemilik memegang prinsip

³SHUFD\DNHSDGDRUDQJODLQDGDODKEDLNWHWDSLPHQJHFHNDWDXPHODNXNDQVHQGLUL MDXKOHELKEDLN´ Di sisi lain prinsip tersebut memiliki arti pemilik mengendalikan mutu dari Mangestoni Putri PS.

Selain memiliki kandang yang terletak di Dusun Wonoroto, Mangestoni Putri PS memiliki aset peternak mitra yang bergabung dengan Mangestoni Putri PS. Sampai saat ini Mangestoni Putri PS berkembang dengan memiliki tujuh kelompok peternak mitra (Tabel 7). Bagian kemitraan ini dikelola oleh pemiliknya sendiri yaitu Galih Adi Nugroho, tugas dari bagian ini adalah melakukan pengawasan terhadap jalannya pemeliharaan ayam. Dari sekian peternak mitra Mangestoni Putri PS hanya Nanang yang sudah memiliki pengetahuan dan skill

44 tentang beternak ayam, enam yang lainnya adalah para peternak pemula yang sama sekali belum mempunyai pengetahuan dan skill tentang beternak ayam. Hal itu terlihat dari produksi enam peternak mitra yang lain yang memiliki produksi ayam yang rendah. Alasan dari pemilik Mangestoni Putri PS melakukan kerjasama dengan para peternak pemula adalah mempertimbangan dua hal yaitu komitmen dan kejujuran. Pengetahuan dan keterampilan tentang beternak ayam akan secara langsung dapat diperoleh dengan terjun langsung dalam pemeliharaan ayam, tetapi komitmen dan kejujuran sulit dipelajari dan diperoleh dalam waktu yang singkat. Karena dalam melakukan kerjasama antara satu pihak dan pihak yang lain komitmen dan kejujuran merupakan kunci keberhasilan.

Tabel 7. Kelompok Mitra Peternak Mangestoni Putri PS No Nama Usia

(tahun) Profesi Lain Lokasi

Kapasitas (ekor)

Produksi (ekor) 1 Nanang 35 Penjual Telur Tegal

Layang

3.500 3.000

2 Sugiharjo 46 Kepala Dusun Ndagan 5.000 1.000 3 Pur 25 Petani Padi Kerangean 1.500 700

4 Eko 38 Supir Tegal

Layang

5.000 2.000

5 Sukir 45 Lurah Ndagan 10.000 2.000

6 Hanan 28 Pembudidaya

Ikan

Kalimundu 2.000 500

7 Saridal 45 Kepala Dusun Sanden 4.000 600

Total 31.000 9.800

Sumber: Mangestoni Putri PS (2011)

Walaupun kerjasama kemitraan antara Mangestoni Putri PS dan mitra kerjanya tidak dengan kontrak, tetapi kerjasama tersebut memiliki aturan. Berikut adalah tujuh poin pola kerjasama Mangestoni Putri PS dengan mitra:

1. Mitra kerja menyediakan kandang, peralatan kandang, tenaga kandang, lampu emergency 4, serta tanki semprot.

45 2. Mitra kerja dilarang memelihara hewan unggas jenis lain selain yang

dimitrakan.

3. Mangestoni Putri PS menyediakan permodalan (DOC, pakan, obat, vaksin, listrik, sekam, gas) yang berkaitan dengan kegiatan peternakan.

4. Apabila kegiatan peternakan mendapatkan keuntungan, maka keuntungan tersebut dibagi sama besar antara Mangestoni Putri PS dengan meitra kerja setelah dipotong 2,5 persen untuk zakat.

5. Apabila kegiatan peternakan mengalami kerugian maka kerugian tersebut dibagi sama besar antara Mangestoni Putri PS dengan mitra kerja.

6. Mitra kerja harus mentaati program pemeliharaan yang diberikan oleh Mangestoni Putri PS.

7. Segala kegiatan yang tidak mengacu atau mentaati program pemeliharaan yang telah diberikan oleh Mangestoni Putri PS dan tanpa sepengetahuan Mangestoni Putri PS di luar tanggung jawab Mangestoni Putri PS.

Gambar 6. Pola kemitraan Kerjasama Operasional Agrbisnis Sumber: Sumardjo, Sulaksana dan Aris (2004)

Status mitra di Mangestoni Putri PS adalah bagian eksternal, karena mitra tidak diberi upah. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Mangestoni Putri

Perusahaan Mitra Kelompok Mitra Lahan Sarana Teknologi Biaya Modal Teknologi Manajemen

46 PS dan studi refrensi, penulis menggolongkan kemitraan yang berlaku di Mangestoni Putri PS tergolong dalam pola Kemitraan kerjasama Operasional Agribisnis (KOA). KOA merupakan pola hubungan bisnis yang dijalankan oleh kelompok mitra dan perusahaan mitra. Kelompok mitra menyediakan lahan, sarana, dan tenaga kerja, sedangkan pihak perusahaan mitra menyediakan biaya, modal manajemen, dan pengadaaan sarana produksi untuk mengusahakan atau membudidayakan suatu komoditas pertanian. Disamping itu, perusahaan mitra juga sering berperan sebagai penjamin pasar produk. Dalam KOA terdapat kesepakatan tentang pembagian hasil dan dan risiko dalam usaha komoditas pertanian yang dimitrakan (Sumardjo, Sulaksana dan Aris 2004).

5.5. Aspek Sumberdaya Perusahaan