• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 PETRUS Pasal: 1 2 3

Dalam dokumen Introduksi Perjanjian Baru.pdf (Halaman 108-111)

1. Mengapa Petrus Menulis?

Pendapat bahwa gereja-gereja dalam Perjanjian Baru tidak mempunyai masalah merupakan suatu kekeliruan. Para pembaca dari surat ini sedang berada dalam bahaya yang nyata.

1) Mereka harus meneruskan apa yang telah mereka mulai dan tidak menyerah kepada godaan untuk berdiam diri. Terdapat kesempatan luas untuk bertumbuh.

2) Di daerah tempat mereka berada sedang berkembang banyak ajaran palsu yang jahat. Para pengajar memaksakan ajaran tersebut mengatakan bahwa mereka adalah Kristen, tetapi cara hidup mereka jauh menyimpang dari hal-hal yang diajarkan oleh Yesus. Seakan-akan mereka mengatakan bahwa mereka memiliki suatu pengetahuan istimewa yang memperbolehkan mereka tidak menaati peraturan. Oleh karena itu, mereka mendukung perbuatan seksual secara liar dan melakukannya atas nama Kristus! Mereka sudah kehilangan rasa malu, dan tidak lagi peduli siapa yang mereka seret bersama mereka. Karena pada waktu itu cara hidup begitu bebas, maka ajaran ini menarik banyak orang yang tidak sungguh-sungguh ingin meninggalkan cara hidup mereka yang lama.

3) Kelompok lain adalah mereka yang menjadi sangat sinis tentang janji kedatangan Yesus kembali. Tahun-tahun telah berlalu dan tidak terjadi apa- apa, oleh karena itu mereka mulai meragukan apakah benar hal itu akan terjadi.

Semua keadaan itu sangat mengganggu jemaat Kristen yang masih muda, dan Petrus menulis untuk meluruskan beberapa masalah di samping untuk mendorong mereka agar tetap percaya kepada Tuhan.

2. Siapa Pembacanya?

Kita tidak tahu - sebab nama mereka tidak disebutkan dalam surat ini. Ada kemungkinan mereka itu adalah kelompok yang sama dengan penerima surat pertama, tetapi kita tidak pasti. Rupanya Petrus menulis surat ini karena merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Ia mengatakan bahwa tidak lama lagi ia akan meninggalkan mereka dan kondisi ini adalah salah satu alasan mengapa ia ingin menuliskan sesuatu di atas kertas selagi ia masih bisa melakukannya.

Tetapi kalau kita bandingkan dengan 3:1 jelaslah bahwa surat 2 Petrus dialamatkan kepada orang-orang yang sudah menerima suratnya yang pertama.

Surat 1 Petrus berisikan nasihat-nasihat tentang masalah penganiayaan, yaitu bahaya yang datang dari luar. Surat 2 Petrus lebih memusatkan pada bahaya rohani di antara para pembaca sendiri. Bahaya itu lebih menakutkan daripada ba haya penganiayaan, dan membutuhkan peringatan yang lebih keras. Maksud surat 2 Petrus adalah memberikan peringatan terhadap pengajar-pengdjar sesat yang membentangkan "pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan" (2:1).

3. Isi Kitab: Isi Kitab II Petrus memperingatkan para pembacanya untuk bertumbuh di

dalam imannya. Di mana pertumbuhan iman dapat berjalan terus, walaupun ada pengajar-pengajar palsu yang datang, pengejek-pengejek menyerang, karena Allah telah menganugerahkan kuasa Ilahi bagi orang Kristen yang melawannya.

4. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Petrus

 Tema surat ini adalah "Waspadalah Terhadap Penyesat-penyesat". Kita harus bertanya: Penyesat-penyesat mana yang dimaksudkan ?

Menurut para penafsir maka ajaran sesat yang diajarkan di tengah-tengah jemaat itu adalah fase pertama dari ajaran Guostik. (lihat surat Kolose). Kita tidak perlu mengambil banyak waktu untuk menerangkan ajaran Gnostik. Yang penting adalah supaya kita mengerti akan beberapa akibat ajaran itu supaya kita sendiri luput dari bahaya itu.

a. Cara hidup mereka dikuasai oleh hawa nafsu (1 Ptr. 2:2,13 dst.).

b. Mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan nafsu untuk menyesatkan orang-orang yang barumenjadi Kristen (2 Ptr. 2:18).

c. Mereka adalah orang-orang yang kikir, yang terlatih dalam keserakahan. "Mereka adalah orang-orang yang terkutuk" (2 Ptr. 2:14-15).

d. Mereka tidak segan-segan menghujat kemuliaan (2 Ptr. 2:10 dst). e. Kebinasaan tersedia bagi mereka (2 Ptr. 2:1, 3, 9,12).

f. Mereka menyangkal kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya (2 Ptr.3:1-7).

 Surat 2 Petrus ditulis untuk menghadapi masalah-masalah seperti itu. Dalam tiga fasal yang pendek itu Petrus menguraikan temannya, yaitu "waspadalah terhadap

orang-orang yang datang dengan ajaran-ajaran bahkan cara hidup yang menyesatkan".

 Pasal 1 (2Pet 1:1-21).

 Fasal pertama menekankan bahwa hanya pengenalan akan Allah dan akan Yesus Kristus dapat membendung bahaya kesesatan (1:2, 3, 5, 8). Yang dimaksudkan oleh Petrus bukan sekedar menambah pengetahuan saja tetapi satu pengetahuan yang memberikan keyakinan tentang keunggulan kebenaran Firman Tuhan. Dengan kata lain, bukan menambah pengenalan, melainkan pengenalan akan Allah yang menambahkan ilmu.

Oleh karena itu ada bahaya yang ditekankan dalam fasal pertama, yaitu:

o Bahaya pengenalan yang statis yang mengakibatkan hidup tanpa pertumbuhan atau kemajuan (1:3-8). Dimana pengenalan yang benar akan Allah diabaikan, tidak mungkin ada pertumbuhan rohani.

o Bahaya pengenalan yang tidak disertai oleh perbuatan (1:9-,15).  Pasal 2 (2Pet 2:1-22).

Pengajaran peringatan untuk orang Kristen agar sadar akan adanya penghalang-penghalang dari guru-guru palsu.

a. Fasal kedua cukup keras menentang pengajar-pengajar yang sesat. Fasal ini sangat aktuil juga pada masa kini. Biasanya kita kurang senang diperhadapkan dengan perkataan yang sedemikian kerasnya dan yang bernada hukuman terhadap orang lain. Kita lebih cenderung untuk membiarkan segala macam masuk ke dalam gereja-gereja kita.

Rumusan Petrus adalah bahwa segala sesuatu yang tidak memuliakan Kristus dan yang membinasakan jiwa, tidak boleh dibiarkan. Segala ajaran harus diuji, dan ajaran yang sesat janganlah disambut di tengah-tengah jemaat. Sidlow Baxter berkata "Seekor ular memang indah, tapi membawa maut.” Kalau kita berkompromi dengan kenajisan dan ajaran sesat, kita tidak lagi boleh disebut Kristen, tetapi murtad.

 Pasal 3 (2Pet 3:1-38).

Pengajaran tentang menghadapi atau melawan para pengejek yang berusaha menghancurkan pengharapan orang-orang Kristen.

Dalam fasal 3, Petrus secara khusus membahas pertanyaan-pertanyaan tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Sebagaimana disinggung di atas, maka para penyesat menyangkal Tuhan Yesus. Untuk menyelamatknn situasi itu maka Petrus menekankan beberapa hal, antara lain :

 Tuhan pasti akan datang kembali. Oleh karena itu bersiap-sedialah untuk menyambutNya. "Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri" (2 Ptr. 3:8-10).

 Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr. 3:8).

 Dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus sikap orang-orang Kristen sangat penting, yaitu "menantikan dan mempercepat kedatangan Allah" melalui keterlibatan kita di dalam tugas misi dapat kita bekerja bersama-sama dengan Allah untuk mempercepat kedatanganNya.

 Kesimpulan

Ada dua hal yang penting yang ditekankan di dalam surat ini, yaitu "pengenalan

yang benar" dan "pengharapan yang pasti." Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan

satu dari yang lain. Pengenalan yang benar adalah dasar untuk pengajaran yang benar, yang senantiasa bertalian dengan hidup yang suci. Kita sudah melihat bahwa pengajaran yang sesat bertalian dengan hidup yang tidak suci (1:5-10; 3:14,17,1; 2:1,10,14,19). Dengan demikian surat dua Petrus menjadi aktuil bagi kita yang hidup pada abad ini.

5. Ayat Mas: 2 Petrus 5:10 6. Tugas:

1 YOHANES

Dalam dokumen Introduksi Perjanjian Baru.pdf (Halaman 108-111)

Dokumen terkait