• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.1.4.4. Potensi Ekonomi Daerah

Berbagai potensi investasi ekonomi yang terdapat di Kabupaten Trenggalek dapat dipergunakan untuk meningkatkan daya saing daerah, yang dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Diantara potensi-potensi tersebut adalah : 1). Potensi sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan; 2). Potensi sektor peternakan; 3). Potensi sektor kelautan dan perikanan; 4). Potensi sektor Pariwisata; 5). Potensi sektor industri; dan 6). Potensi sektor pertambangan;

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Pada tahun 2014 produksi pertanian tanaman pangan untuk padi dengan luas panen 28.411 ha mencapai 169.608 ton, jagung dengan luas panen 12.953 ha menghasilkan 76.294 ton, ubi kayu dengan luas panen 16.485 ha produksinya mencapai 425.617 ton, ubi jalar dengan luas panen 27 ha produksinya mencapai 509 ton, kacang tanah dengan luas panen 1.395 ha hasil produksinya 2.059 ton, dan produksi kedelai dengan luas panen 5.049 ha mencapai produksi 8.367 ton. Apabila dilihat dari wilayah penghasil produksi tertinggi, maka untuk komoditas padi tertinggi pada wilayah Kecamatan Panggul, ubi kayu pada Kecamatan Dongko, kacang tanah pada wilayah Kecamatan Durenan, produksi jagung tertinggi pada Kecamatan Tugu dan produksi tertinggi kedelai pada Kecamatan Tugu dan Kecamatan Gandusari. Produksi Hasil Pertanian Tahun 2010-2014 dijelaskan pada Tabel berikut.

Tabel 2.39. Produksi Hasil Pertanian (ton)

Uraian Th 2010 Th 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Padi 192.154 149.220 173.003 177.636 169.608 Jagung 84.695 64.438 79.663 63.423 76.294 Ubi kayu 328.073 350.463 402.063 336.309 425.617 Ubi jalar 400 1.668 350 341 509 Kacang tanah 3.034 2.857 1.593 3.559 2.059 Kacang kedelai 2.081 7.019 7.528 5.933 8.367

Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2015

Sedangkan potensi produksi tanaman pangan Kabupaten Trenggalek tahun 2014 tersebut jika dikaitkan dengan ketersediaan dan kebutuhan pangan pada tahun 2014 sebagaimana dijabarkan pada Tabel di bawah ini :

Tabel 2.40. Ketersediaan dan Kebutuhan Bahan Pangan Kab. Trenggalek Tahun 2014 No. Komoditi Ketersediaan (ton) penduduk Jumlah Konsumsi/kapita/ tahun (ton) Kebutuhan (ton) Plus/(Minus) (ton)

1 Padi 155.908,69 837.753 0,0886 74.225 81.683,60

2 Jagung 67.537,15 837.753 0,0037 3.099,09 64.437,46

3 Kedelai 7.951,88 837.753 0,0124 10.388,16 (2.436,28)

4 Kacang Tanah 1.872,64 837.753 0,0004 167,55 1.537,54

5 Ubi Kayu 417.049,67 837.753 0,0146 12.231,22 404.818,45

Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kab. Trenggalek, 2015

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 43 Dari 5 komoditas unggulan tanaman pangan Kabupaten Trenggalek pada tahun 2014 terdapat 1 komoditas yang ketersediaannya belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Trenggalek yaitu komoditas kedelai, kurang 2.436,28 ton. Sedangkan surplus ketersediaan pangan tertinggi dialami komoditas ubi kayu sebanyak 404.818,45 ton.

Pengembangan tanaman perkebunan di Kabupaten Trenggalek dituntut untuk tetap memperhatikan keseimbangan aspek ekonomi, ekologi dan sosial yang merupakan indikator pengelolaan sumber daya perkebunan dan kehutanan yang lestari. Jenis komoditi perkebunan yang cukup potensial dan merupakan tanaman unggulan di Kabupaten Trenggalek antara lain adalah kelapa, nilam, coklat, cengkeh, dan tebu. Tabel berikut menjelaskan jumlah produksi hasil perkebunan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2014.

Tabel 2.41. Produksi Hasil Perkebunan (ton)

Uraian Th 2010 Th 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Kelapa 10.682,00 10.609,75 10.652,50 8.689,25 10.475,75 Cengkeh 607,75 536,75 589,25 319,75 551,25 Kopi 394,75 170,25 179,25 174,5 179,75 Coklat 893,75 759,25 767,75 664,75 869,75 Tebu 59.720 39.850 39.030 49.010 51.113 Vanili 26,00 10,30 10,55 10,10 11,53 Jambu mete 49,25 12,25 27,14 26,38 27,15 Nilam 847,00 - 828,50 360,75 313,75 Kapuk randu 78,25 23,95 45,30 44,64 46,30

Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2015

Komoditi sayuran pada umumnya terjadi fluktuasi produksi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 produksi cabe 4.522 kwintal dan tahun 2011 turun menjadi 4.342 kwintal, tahun 2012 kembali meningkat mencapai 5.074 kwintal, tahun 2013 kembali turun menjadi 4.912 kwintal dan pada tahun 2014 kembali meningkat menjadi 6.400 kwintal. Untuk buah-buahan, komoditi terbanyak produksinya pada tahun 2014 adalah durian dengan produksi 452.031 kwintal disusul pisang dengan produksi 71.940 kwintal. Adapun Tabel berikut menjelaskan tentang jumlah produksi komoditas sayur-sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Trenggalek tahun 2010-2014.

Tabel 2.42. Produksi Sayur- Sayuran (kwintal)

Jenis Sayur Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Bawang putih 25 - - - - Bawang merah - - 90 - - Kubis 30 - - - - Sawi 897 1.381 1.123 609 940 Kacang-kacangan 3.105 2.313 2.540 3.497 3.500 Lombok/ Cabe 4.522 4.342 5.074 4.912 6.400 Tomat 119 1.141 524 320 170 Terong 4.145 2.712 2.332 2.421 2.240 Buncis 1.747 1.027 572 789 580 Ketimun 90 634 516 550 940 Labu Siam 5.999 2.955 2.933 7.227 2.440 Kangkung 1.456 2.815 2.176 2.653 1.970 Bayam 630 674 339 340 470 Kentang - - - 456 190 Jumlah 22.765 19.994 18.219 23.774 19.840

Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2015

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 44 Tabel 2.43. Produksi Buah-Buahan (kwintal)

Jenis Buah 2010 2011 2012 2013 2014 Alpokad 7.244 3.684 51.056 176.423 17.860 Mangga 30.954 53.225 72.654 61.364 58.160 Rambutan 4.673 11.778 25.309 87.078 16.790 Duku 2.591 36 3.518 10.871 4.080 Jeruk 325 12 32 250 260 Salak 24.709 21.615 34.402 111.799 61.240 Durian 41.232 25.594 142.764 452.031 71.940 Jambu air 786 539 934 939 760 Jambu biji 737 446 1.484 1.023 970 Sawo 1.973 619 3.385 9.216 970 Papaya 6.543 3.651 3.929 4.824 9.330 Pisang 104.780 11.7658 118.991 260.484 250.470 Nanas 12 45 63 76 40 Manggis 2.330 2.542 5.076 15.179 620 Jumlah 228.889 241.444 463.597 1.191.557 493.490

Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2015

Berdasarkan data kehutanan di Kabupaten Trenggalek memiliki total luas Hutan 62.024,50 ha. Terdapat 17.988,40 ha Hutan Lindung, dan 44.036,10 ha Hutan Produksi. Hutan terluas terdapat di Kec. Watulimo seluas 11.145,20 ha dengan klasifikasi Hutan Lindung seluas 5.826,60 ha dan Hutan Produksi seluas 5.318,60 ha. Sedangkan Kec. Pule, Panggul dan Suruh memiliki hutan rakyat yang terluas di Kabupaten Trenggalek.

Tabel 2.44. Luas Hutan Menurut Fungsi Hutan di Kabupaten Trenggalek (ha) No. Kecamatan Hutan

Lindung Produksi Hutan Wisata Hutan Lainnya Hutan Jumlah

1 PANGGUL 525,50 5.902,10 - - 6.427,60 2 MUNJUNGAN 7.183,60 2.880,00 - - 10.063,60 3 WATULIMO 5.826,60 5.318,60 - - 11.145,20 4 KAMPAK 634,10 4.340,80 - - 4.974,90 5 DONGKO 1.468,40 5.806,20 - - 7.274,60 6 PULE 238,80 3.609,90 - - 3.848,70 7 KARANGAN 92,80 609,60 - - 702,40 8 SURUH 15,60 2.163,50 - - 2.179,10 9 GANDUSARI 3,10 1.760,80 - - 1.763,90 10 DURENAN 81,30 1.184,30 - - 1.265,60 11 POGALAN 390,70 1.005,01 - - 1.395,71 12 TRENGGALEK 74,90 2.152,40 - - 2.227,30 13 TUGU 78,60 2.576,00 - - 2.654,60 14 BENDUNGAN 1.374,40 4.726,80 - - 6.101,20 Jumlah 17.988,40 44.036,01 - - 62.024,41

Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2015

Komoditas unggulan kehutanan berupa kayu-kayuan yang ada di Kabupaten Trenggalek meliputi 4 komoditas unggulan (hasil produksi tertinggi) sebagaimana diuraikan Tabel di bawah ini :

Tabel 2.45. Produksi Kehutanan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 No. Komoditas Unggulan Produksi Kayu Bulat (m3) Produksi Kayu Bakar (m3)

1 Sengon 106.688,81 8.535,10

2 Jati 1.342,14 107,37

3 Mahoni 2.185,77 174,86

4 Pinus 750,20 60,02

Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2015

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 45 Peternakan

Komoditas unggulan peternakan di Kabupaten Trenggalek tahun 2014 dengan populasi tertinggi ada 7 hewan ternak, sebagaimanadiuraikan pada lokasi konsentrasi sebagai berikut :

Tabel 2.46. Potensi Produksi Peternakan Tahun 2010-2014

No. Komoditas Unggulan Jumlah Populasi (Ekor) Lokasi Konsentrasi (Kecamatan)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Sapi Potong 26.353 42.560 43.411 29.905 31.431 Bendungan, Panggul, Tugu, Karangan

2 Sapi Perah 6.748 5.405 5.554 4.347 4.567 Bendungan, Pule, Suruh

3 Kambing 170.705 226.470 229.377 233.965 340.635 Pule, Dongko, Panggul, Kampak

4 Ayam Potong 778.921 167.940 503.711 509.098 1.864.000 Kampak, Gandusari, Karangan, Durenan

5 Ayam Buras 404.167 575.682 792.386 824.081 853.450 Pule, Tugu, Dongko, Pogalan

6 Itik 64.665 94.274 90.368 92.179 165.200 Durenan, Gandusari, Pogalan, Tugu

7 Burung Puyuh 5.428 63.554 140.102 142.904 148.523 Durenan, Kampak, Gandusari, Karangan

Sumber : Dinas Peternakan Kab. Trenggalek, 2015

Produksi Daging untuk ternak besar pada tahun 2014 adalah Daging Sapi sebesar 4.135 ton yang menyebar di 14 Kecamatan. Untuk ternak kecil produksi terbesar adalah kambing sebesar 46.342 ton. Sedangkan produksi daging unggas terbesar adalah Ayam Ras sebesar 1.914.984 ton. Tabel berikut menjelaskan produksi daging komunitas peternakan untuk masing-masing kecamatan di Kab. Trenggalek.

Tabel 2.47. Produksi Daging Komoditas Peternakan Kab. Trenggalek Tahun 2014 NO KECAMATAN

Produksi Daging (Ton)

Ternak Besar Ternak Kecil Unggas

Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Kelinci Ayam Buras Ayam Ras Itik Enthok

1 TRENGGALEK 858 59 4 6.006 454 - 522 62.741 11.112 635 1.540 2 POGALAN 845 - 1 10.252 372 - 82 50.913 18.888 2.007 2.111 3 BENDUNGAN 27 27 - 910 143 - 283 45.590 112 99 203 4 DURENAN 78 4 - 4.209 93 - 447 100.586 48.180 8.834 5.834 5 KARANGAN 749 - 2 4.966 175 - 355 89.113 287.102 544 1.862 6 TUGU 610 7 6 5.007 171 - 616 95.985 21.483 868 1.364 7 PULE 28 7 - 845 88 - 1.315 112.095 33.180 155 410 8 GANDUSARI 88 2 3 2.174 92 - 498 119.376 531.089 3.408 4.295 9 KAMPAK 38 1 - 1.154 73 - 207 68.320 914.985 805 861 10 WATULIMO 74 39 - 1.113 212 - 52 28.940 12.089 264 286 11 PANGGUL 375 7 - 3.827 375 - 309 74.535 1.204 215 3.332 12 DONGKO 30 9 - 1.938 43 - 722 76.392 6.690 351 310 13 MUNJUNGAN 271 67 - 1.670 471 - 111 29.047 5.652 444 859 14 SURUH 54 - 1 2.201 56 - 523 41.681 23.218 359 974 JUMLAH 4.135 229 17 46.342 2.818 - 6.042 995.314 1.914.984 18.988 24.241 4.381 55.202 2.953.527

Sumber: Dinas Peternakan Kab. Trenggalek, 2015

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 46 Total Produksi telur unggas pada tahun 2014 mencapai 2.731,61 ton, naik dari tahun tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013 produksi telur unggas hanya mencapai 1.917,51 ton. Pada tahun 2014 telur ayam buras produksinya mencapai 617,68 ton, telur ayam ras mencapai 972,36 ton, telur itik 1.049,02 ton dan telur enthok 92,55 ton.

Kecenderungan Produksi susu baik susu sapi maupun susu kambing dari tahun ke tahun volumenya semakin menurun, dimana pada tahun 2010 produksi susu mencapai 10,9 Juta liter, pada tahun 2011 turun menjadi 8,03 juta liter, pada tahun 2012 turun menjadi 7,53 juta liter, dan pada tahun 2013 kembali turun menjadi 6,237 juta liter. Sedangkan produksi susu pada tahun 2014 sedikit mengalami peningkatan menjadi 6,387 juta liter.

Tabel 2.48. Produksi Telur dan Susu Komoditas Peternakan Tahun 2014 NO KECAMATAN

Produksi Telur (Ton)

Produksi Susu (Lt) Unggas

Ayam Buras Ayam Ras Itik Enthok

1 TRENGGALEK 16,65 42,96 37,69 6,01 19.253,90 2 POGALAN 65,69 42,00 102,46 7,86 33.219,85 3 BENDUNGAN 26,61 2,16 5,02 1,04 5.421.703,85 4 DURENAN 36,35 43,92 520,36 21,37 10.255,16 5 KARANGAN 41,22 158,40 13,80 7,05 22.117,25 6 TUGU 74,41 17,40 53,74 4,85 33.745,57 7 PULE 76,56 - 8,26 1,85 585.683,11 8 GANDUSARI 51,53 73,68 194,89 16,06 4.294,95 9 KAMPAK 15,52 176,88 38,89 3,12 13.118,38 10 WATULIMO 49,15 56,64 11,97 1,27 22.906,25 11 PANGGUL 59,68 1,56 8,78 12,48 44.380,77 12 DONGKO 70,33 1,08 17,30 1,50 11.920,53 13 MUNJUNGAN 16,99 15,48 17,98 3,12 1.431,61 14 SURUH 16,99 340,20 17,88 4,97 163.468,82 JUMLAH 617,68 972,36 1.049,02 92,55 6.387.500,00 2.731,61

Sumber: Dinas Peternakan Kab. Trenggalek, 2015

Kelautan dan Perikanan

Potensi kelautan Perikanan di Kabupaten Trenggalek sangat besar dengan panjang pantai mencapai 96,00 km dan luas wilayah laut ZEE mencapai ± 213.350 Ha. Potensi perikanan darat dan laut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pengembangan potensi perikanan mulai direalisasikan dengan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Pantai Prigi dengan harapan bisa mengentaskan kemiskinan para nelayan setempat. PPN Prigi kedepannya akan dikembangkan menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) yang didukung dengan pengembangan Jalan Lintas selatan (JLS). Tabel berikut menjelaskan mengenai potensi kelautan dan perikanan tahun 2010-2014.

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 47 Tabel 2.49. Potensi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2014

No URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014

1 Panjang Pantai 96,00 Km 96,00 Km 96,00 Km 96,00 Km 96,00 Km

2 - Luas Wilayah laut 4 mil ± 71.117 Ha ± 71.117 Ha ± 71.117 Ha ± 71.117 Ha ± 71.117 Ha

- Luas Wilayah laut 12 mil (ZEE) ± 213.350 Ha ± 213.350 Ha ± 213.350 Ha ± 213.350 Ha ± 213.350 Ha

- Luas Wilayah laut 200 mil (ZEEI) ±3.555.850 Ha ±3.555.850 Ha ±3.555.850 Ha ±3.555.850 Ha ±3.555.850 Ha

3 Tingkat pemanfaatan 20% 20% 20% 20% 20%

4 Jumlah pulau – pulau kecil 57 buah 57 buah 57 buah 57 buah 57 buah

5 Kawasan hutan bakau 108 Ha 136,40 Ha 140,60 Ha 141,00 Ha 169,60 Ha

6 Kawasan terumbu karang 122 Ha 225,70 Ha 122 Ha 122 Ha 165,00 Ha

7 Jumlah armada perikanan 2.068 Unit 2.068 Unit 2.105 Unit 1.185 Unit 1.185 Unit

8 Jumlah alat tangkap 2.910 Unit 2.850 Unit 4.538 Unit 1.246 Unit 1.759 Unit

9 Jumlah nelayan 9.655 Orang 9.656 Orang 9.962 Orang 9.656 Orang 9.656 Orang

10 Jumlah Pembudiyaan ikan 2.145 Orang 2.235 Orang 2.544 Orang 2.544 Orang 2.635 Orang

11 Jumlah pengolahan ikan 551 Orang 596 Orang 642 Orang 619 Orang 621 Orang

12 - Potensi areal tambak ± 1.000 Ha ± 1.000 Ha ± 1.000 Ha ± 1.000 Ha ± 1.000 Ha

- Termanfaatkan 17,6 Ha 17,6 Ha 17,6 Ha 17,6 Ha 17,6 Ha

13 - Potensi budidaya laut ± 3.500 Ha ± 3.500 Ha ± 3.500 Ha ± 3.500 Ha ± 3.500 Ha

- Termanfaatkan 40,5 Ha 40,5 Ha 40,5 Ha - -

14 - Potensi budidaya kolam ± 100 Ha ± 100 Ha ± 100 Ha ± 100 Ha ± 100 Ha

- Termanfaatkan 16,77 Ha 17,14 Ha 17,99 Ha 18,72 Ha 19,25 Ha

15 Potensi perairan umum ± 17 Ha ± 17 Ha ± 17 Ha

- Waduk 20,9 Ha 26, 746 Ha

- Sungai 323,5 Km 297,506 Km

16 Produksi hasil penangkapan

- Laut 7.839.174 Kg 41.085.702 Kg 37.070.400 Kg 33.203.390 Kg 18.532.230 Kg

- Perairan umum 14.578 Kg 15.478 Kg 16.390 Kg 17.898 Kg 18. 100 Kg

17 Produksi budidaya di kolam 1.893.902 Kg 2.433.197 Kg 2.566.786 Kg 2.744.437 Kg 3.236.759 Kg

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Trenggalek, 2015

Dari data produksi hasil kelautan dan perikanan Tahun 2010-2014, produksi hasil laut atau perikanan tangkap menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2014 produksi perikanan tangkap mencapai 18.532 Ton jauh menurun jika dibandingkan produksi Tahun 2011 yang mencapai 41.085 ton. Penurunan produksi perikanan tangkap ini diakibatkan musim penghujan yang dominan sepanjang Tahun 2014. Sedangkan produksi sedangkan dari produksi perikanan budidaya dan perairan umum mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada Tahun 2014 produksi perikanan budidaya mencapai 3.236 ton dan produksi penangkapan diperairan umum mencapai 18 ton. Produksi Hasil kelautan dan perikanan Tahun 2010-2014 dapat dilihat sebagaimana Grafik berikut.

Grafik 2.15. Produksi Hasil Kelautan dan Perikanan (kg)

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Trenggalek, 2015

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 7.839.174 41.085.702 37.070.400 33.203.390 18.532.230 14.578 15.478 16.390 17.898 18.100 1.893.902 2.433.197 2.566.786 2.744.437 3.236.759

Laut Perairan umum Budidaya

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 48 Jumlah rumah tangga perikanan Tahun 2014 tercatat sebanyak 3.549 rumah tangga terdiri dari 1.185 rumah tangga perikanan laut dan 2.364 rumah tangga perikanan darat. Rumah tangga perikanan laut terdapat pada 3 kecamatan yaitu Panggul, Munjungan dan Watulimo. Tabel dibawah ini menjelaskan tentang Jumlah Rumah Tangga Perikanan menurut jenisnya per kecamatan.

Tabel 2.50.

Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenisnya (RT)

No. Kecamatan Perikanan Laut Perairan Umum Perikanan Darat Budidaya Kolam Jumlah

1 PANGGUL 195 13 47 60 2 MUNJUNGAN 259 20 - 20 3 WATULIMO 731 15 163 178 4 KAMPAK 16 64 80 5 DONGKO 9 23 32 6 PULE 23 23 7 KARANGAN 30 265 295 8 SURUH 65 65 9 GANDUSARI 33 157 190 10 DURENAN 56 364 420 11 POGALAN 11 273 284 12 TRENGGALEK 30 219 249 13 TUGU 55 231 286 14 BENDUNGAN 24 158 182 Jumlah 1.185 400 1.964 2.364

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Trenggalek, 2015

Berdasarkan kondisi wilayah Kabupaten Trenggalek yang berada di pesisir selatan Jawa Timur maka Kabupaten Trenggalek berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan minapolitan baik berbasis perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Potensi perikanan budidaya yang dapat dikembangkan di Kabupaten Trenggalek adalah budidaya ikan gurame, nila dan ikan lele di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan sebagai pusat kegiatan minapolitan serta budidaya ikan lele di Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek sebagai kawasan hinterland. Sedangkan kawasan minapolitan berbasis tangkap dikembangkan di Kecamatan Watulimo dengan Kec Panggul dan Munjungan sebagai hinterland-nya.

Ada 4 komoditas unggulan dari perikanan tangkap di Kabupaten Trenggalek, yaitu Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Layur dan Lobster dengan capaian produksi Tahun 2014 untuk Ikan Cakalang sebesar 506.500 Ton, Ikan Tuna sebesar 283.770 Ton, Ikan layur sebesar 265.670 ton, dan Lobster sebesar 2.490 Ton.Sedangkan produksi Perikanan Budidaya, komoditas yang diunggulkan meliputi 3 komoditas, yaitu Ikan Lele, Gurami dan Nila dengan capaian produksi tahun 2014 untuk Ikan Lele sebesar 3.080.347 ton, Ikan Gurami sebesar 112.336 ton, dan Ikan Nila sebesar 36.021 ton.

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 49 Pariwisata

Objek wisata di kabupaten Trenggalek dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu objek wisata alam, objek wisata budaya dan objek wisata minat khusus. Hingga akhir 2014 jumlah obyek wisata yang telah dikelola dan potensi objek wisata yang layak jual di Kabupaten Trenggalek sebanyak 21 obyek wisata alam yang terdiri dari obyek wisata pantai, goa, pemandian, agrowisata, air terjun, dan telaga. Selain obyek wisata alam, di Kabupaten Trenggalek juga ada obyek wisata budaya dan minat khusus. Jenis objek wisata di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 2.51. Objek Wisata Alam di Kabupaten Trenggalek

No. Obyek Wisata Jenis Wisata Lokasi Kecamatan

1 Pantai Prigi Wisata Alam Watulimo

2 Pantai Karangongso Wisata Alam Watulimo

3 Pantai Damas Wisata Alam Watulimo

4 Pantai Cengkrong Wisata Alam Watulimo

5 Pantai Pelang Wisata Alam Panggul

6 Pantai Konang Wisata Alam Panggul

7 Pantai Blado Wisata Alam Munjungan

8 Pantai Ngampiran Wisata Alam Munjungan

9 Gua Lowo Wisata Alam Watulimo

10 Gua Suruban Wisata Alam Watulimo

11 Gua Ngerit Wisata Alam Kampak

12 Gua Gajah Wisata Alam Bendungan

13 Gua Kalimati Wisata Alam Dongko

14 Gua Pringapus Wisata Alam Dongko

15 Pemandian Tapan Wisata Alam Karangan

16 Wonowisata Wisata Alam Trenggalek

17 Agrowisata Dilem Wisata Alam Bendungan

18 Air Terjun Kalianak Wisata Alam Tugu

19 Air Terjun Jero Guih Wisata Alam Karangan

20 Telaga Beji Maron Wisata Alam Gandusari

21 Taman Kili-Kili Wisata Alam Panggul

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2015

Tabel 2.52. Obyek Wisata Budaya

No. Obyek Wisata Jenis Wisata Lokasi Kecamatan

1 Upacara Larung Sembonyo Wisata Budaya Watulimo

2 Upacara Longkangan Wisata Budaya Munjungan

3 Prasasti Kamulan Wisata Budaya Durenan

4 Tradisi Tiban Wisata Budaya Trenggalek

5 Jaranan Turonggo Yakso Wisata Budaya Dongko

6 Tradisi Baritan Wisata Budaya Dongko

7 Tradisi Religi Kupatan Wisata Budaya Durenan dan Trenggalek

8 Bersih Dam Bagong Wisata Budaya Trenggalek

9 Bersih Belik Sumbergedong Wisata Budaya Durenan dan Trenggalek

10 Tradisi Ngitung Batih Wisata Budaya Dongko

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2015

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 50 Tabel 2.53. Objek Wisata Minat Khusus

No. Obyek Wisata Jenis Wisata Lokasi Kecamatan

1 Panjat Tebing Gunung Linggo Minat Khusus Karangan

2 Panjat Tebing Gunung Sepikul Minat Khusus Watulimo

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2015

Jumlah kunjungan wisata di kabupaten Trenggalek di tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun tahun sebelumnya dimana jumlahnya mencapai 535.499 orang, naik dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 482.161 orang. Intensifikasi dan ekstensifikasi obyek wisata tentunya harus terus dilakukan untuk menjaga eksistensi Kabupaten Trenggalek sebagai daerah wisata dan tentunya jumlah wisatawan ini berpengaruh terhadap potensi peningkatan PAD yang dihasilkan.

Grafik 2.16. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisata Tahun 2010-2014 (orang)

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2015

Obyek wisata di Trenggalek memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan untuk masa kini dan mendatang. Hal ini tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan. Tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Trenggalek sebanyak 535.499 orang dari 5 Obyek Wisata Unggulan, yaitu Pantai Prigi, Pantai Karanggongso, Pantai Pelang, Goa Lowo dan Kolam Renang Tirta Jwalita. Jumlah kunjungan wisatawan tertinggi di Pantai Karanggongso sebanyak 341.405 orang. Jumlah kunjungan wisata masing-masing obyek wisata secara terinci sebagaimana diuraikan pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.54. Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Kab. Trenggalek Tahun 2014 No. Obyek Wisata Unggulan Lokasi Wisatawan Jumlah

(orang)

1 Pantai Prigi Kec. Watulimo 82.211

2 Pantai Karanggongso Kec. Watulimo 341.405

3 Pantai Pelang Kec. Panggul 29.187

4 Goa Lowo Kec. Watulimo 38.263

5 Kolam Renang Tirta Jwalita Kec. Trenggalek 44.433

Jumlah 535.499

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2015

2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kunjungan Wisata 484.544 389.931 449.803 482.161 535.499

484.544 389.931 449.803 482.161 535.499 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000

Jumlah Kunjungan Wisata

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 51 Adapun dari pengelolaan potensi pariwisata tersebut secara tidak langsung meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata dengan besaran sebagaimana ditunjukkan Grafik dimana pada tahun 2010 PAD sektor pariwisata hanya sebesar Rp. 1,934 Milyar dan pada tahun 2014 meningkat 180,46% hingga mencapai Rp. 5,424 Milyar.

Grafik 2.17. Capaian PAD Pariwisata Tahun 2010-2014

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2015

Koperasi dan UKM

Dengan memperhatikan berbagai karakter dan potensi koperasi terutama dalam hal ketahanannya menghadapi kondisi perekonomian nasional yang belum berpihak kepada kelompok miskin maka sudah sepatutnya koperasi lebih diberdayakan. Kepentingan pemberdayaan koperasi terkait dengan penggunaan modal, bahan baku lokal, serta kemampuan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu maka dalam rangka mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan, pemberdayaan koperasi menjadi salah satu opsi yang perlu diperhitungkan.

Persentase perkembangan jumlah koperasi aktif untuk periode 2010-2014, tercatat mengalami fluktuasi naik dan turun. Pada tahun 2010persentase koperasi aktif hanya 51,08 % dari total 558 koperasi yang ada, sedangkan di tahun 2013persentase koperasi aktif di Kabupaten Trenggalek mencapai 71,50 % dari total 379 koperasi yang ada. Pada Tahun 2014 Jumlah koperasi aktif mengalami penurunan cukup signifikan menjadi hanya 172 koperasi dari 609 koperasi yang ada, sehingga dibutuhkan upaya yang lebih untuk mengaktifkan kembali koperasi-koperasi yang ada.

Tabel 2.55. Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah koperasi 558 584 596 379 609

Koperasi aktif 285 309 329 271 172

Persentase koperasi aktif (%) 51,08 52,91 55,20 71,50 28,24

Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2015

Dengan melihat perkembangan kelembagaan yang ada, terlihat bahwa animo masyarakat terhadap keberadaan koperasi mulai meningkat terutama pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Ada hal menarik yang menjadi catatan dalam menganalisis perkembangan jumlah koperasi, koperasi aktif, koperasi tidak aktif dimana dapat dijelaskan bahwa

1.934,17 2.220,82 2.862,67 4.109,31 5.424,48 -1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014

BAPPEDA

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 52 peningkatan jumlah koperasi aktif juga dibarengi dengan peningkatan jumlah kopersi tidak aktif. Hal tersebut dimungkinkan karena sebagian besar disumbang oleh tumbuhnya koperasi baru, bukan dari berkembangnya koperasi tidak aktif menjadi aktif.

Permasalahan eksternal yang paling mendasar yang dihadapi oleh koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat adalah masalah iklim usaha. Belum membaiknya iklim usaha dilingkungan koperasi antara lain diindikasikan dari kesulitan koperasi untuk mengembangkan permodalan, teknologi produksi, pemasaran, dan informasi. Kesulitan tersebut berpangkal dari adanya berbagai kondisi baik yang terbentuk secara alami sebagai derivasi dari sistem perekonomian yang dilaksanakan, maupun yang timbul dari berbagai peraturan perundang-undangan. Oleh karenanya dukungan iklim usaha yang kondusif bagi terbukanya peluang untuk berbisnis dan mengembangkan bisnis sangat diperlukan bagi mereka.

Tabel 2.56. Upah Minimum Kabupaten Trenggalek 2010-2015

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

UMK Kabupaten

Trenggalek (Rp.) 635.000 700.000 760.000 903.900 1.000.000 1.150.000 Persentase kenaikan

(%) 10,24 8,57 18,93 10,63 15,00

Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. Trenggalek, 2015

Industri

Perkembangan Industri Kecil, Menengah (IKM) dan kerajinan selama periode 2007-2014 menunjukan trend naik turun. Jumlah IKM dan kerajinantertinggipada tahun 2010sejumlah 595 unit. Akan tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 545 unit, penurunan ini didominasi oleh berkurangnya industri rokok dan genting. Sedangkan di tahun 2012 jumlah IKM kembali mengalami kenaikan menjadi 558 unit, dan pada tahun 2013 kembali mengalami penurunan. Pada akhir 2014 tercatat jumlah IKM kembali meningkat menjadi 465 unit. Perkembangan Jumlah IKM Dan Kerajinan (unit) Tahun 2007-2014 dapat dilihat pada Grafik sedangkan profil Industri Kab. Trenggalek secara keseluruhan Tahun 2010-2013 dapat dilihat pada Tabel berikut.

Grafik 2.18. Perkembangan Jumlah IKM dan Kerajinan (unit) Tahun 2010-2014

Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2015

0 100 200 300 400 500 600 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 595 545 558 458 465

BAPPEDA

BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN II - 53 Tabel 2.57. Profil Industri Kab. Trenggalek Tahun 2010-2014

No. Uraian Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014

1. Industri Besar

a. Jumlah Unit 1 1 1 1 1

b. Jumlah Tenaga Kerja 80 80 80 85 90

c. Jumlah Nilai Investasi 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000

d. Jumlah Nilai Produksi 12.325.000.000 12.325.000.000 13.200.000.000 14.450.000.000 15.300.000.000

2. Industri Kecil dan Menengah

a. Jumlah Unit 445 545 558 458 465

b. Jumlah Tenaga Kerja 5.216 4.167 4.572 3.640 3.735

c. Jumlah Nilai Investasi 174.539.903.150 420.002.715.815 49.243.170.565 35.213.305.396 35.907.061.896

d. Jumlah Nilai Produksi 425.766.149.079 988.999.573.200 1.029.842.973.200 1.002.138.420.200 1.043.561.649.800

3. Sentra Industri

a. Jumlah Sentra 82 86 91 95 105

b. Jumlah Unit 2.927 8.449 8.310 8.467 9.183

c. Jumlah Tenaga Kerja 9.572 20.047 19.289 19.255 20.645

d. Jumlah Nilai Investasi 11.680.157.500 37.221.062.162 35.983.299.638 29.921.695.638 31.030.874.333

e. Jumlah Nilai Produksi 7.772.643.270.000 9.920.905.508.500 1.029.842.973.200 760.000.557.320 775.834.687.320

4. Industri Non Formal

a. Jumlah Unit 20.669 20.720 22.747 23.596 23.228

b. Jumlah Tenaga Kerja 59.022 61.002 63.936 68.585 65.325

c. Jumlah Nilai Investasi 5.634.942.660 25.560.000.760 45.482.286.363 49.871.162.453 49.958.874.953

d. Jumlah Nilai Produksi 63.916.730.860 263.916.008.000 499.268.116.900 563.897.648.952 573.647.541.717

5. Jumlah Industri

a. Jumlah Sentra 82 86 91 95 95

b. Jumlah Unit 24.042 29.715 31.616 32.064 32.877

c. Jumlah Tenaga Kerja 73.890 85.296 87.877 87.925 39.795

d. Jumlah Nilai Investasi 221.855.003.310 512.783.778.737 160.708.756.566 145.006.163.487 146.896.811.182

e. Jumlah Nilai Produksi 8.274.651.149.939 11.186.146.089.700 2.558.967.263.300 2.340.486.626.472 2.408.343.878.837

Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2015

Pertambangan

Kabupaten Trenggalek sebenarnya memiliki kekayaan tambang yang tersebar di beberapa lokasi tetapi belum dikembangkan secara optimal. Potensi tambang terbesar di Kabupaten Trenggalek adalah batu gamping dan marmer. Jumlah potensi batu gamping sebesar 256 juta tona menyebar di Kecamatan Bendungan, Tugu, Trenggalek, Pogalan, Durenan, Gandusari, Kampak, Pule, Dongko, Panggul, Munjungan, Watulimo. Sedangkan potensi marmer sebesar 250 juta ton menyebar di Kecamatan Bendungan, Dongko, Watulimo. Potensi tambang di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2.58. Jenis dan Persebaran Potensi Bahan Tambang dan Mineral No. Komoditas Unggulan Jumlah Potensi (juta ton) Lokasi (Kecamatan)

1 Andesit Diorite 155,3 Tugu, Trenggalek, Watulimo, Munjungan, Panggul, Gandusari, Suruh,

Bendungan, Pogalan, Durenan, Karangan, Kampak, Pule

2 Kalsit 0,18 Bendungan, Gandusari, Kampak, Watulimo

3 Batu Gamping 256 Bendungan, Tugu, Trenggalek, Pogalan, Durenan, Gandusari, Kampak,

Pule, Dongko, Panggul, Munjungan, Watulimo

4 Feldspar 120 Karangan, Suruh, Gandusari, Trenggalek, Kampak, Pule, Dongko

5 Tanah Liat 20,4 Bendungan, Tugu, Trenggalek, Pogalan, Durenan,Karangan, Suruh,