Potensi wisata di Aceh saat ini sangatlah besar, dan banyak yang belum dimanfaatkan sebagai obyek wisata disetiap daerah. Hampir semua kabupaten di Aceh memiliki keunggulan dibidang pariwisata baik itu wisata pantai maupun pegunungan dan perbukitan. Aceh Selatan termasuk daerah yang banyak memiliki potensi alamnya, sehingga pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata berperan penting dalam mengolah dan meningkatkan fasilitas dan sarana akomodasi yang mendukung perkembangan obyek-obyek wisata yang ada.
Berdasarkan dokumen RTRW Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2011, wilayah kawasan wisata Kabupaten Aceh Selatan salah satunya adalah Kecamatan Tapaktuan. Potensi pariwisata didaerah ini sebenarnya cukup besar. Tidak kurang dari 24 obyek wisata yang dijadikan sebagai obyek wisata andalan dari obyek-obyek wisata lainnya. Obyek wisata tersebut terutama berbasis budaya, sejarah, dan alam (Tabel 4.3) namun keterpaduan antara perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana belum tampak.
Tabel 4.3 Obyek dan Jenis Wisata di Kabupaten Aceh Selatan
No Nama Obyek Wisata Jenis Obyek Wisata
1 Krueng Baru Alam
2 Pesantren Darussalam Religi
3 Air Terjun Alam
4 Pantai Pasir Putih Alam
5 Gunung Lampu Tuan Tapa Sejarah
6 Panorama Hatta Sejarah dan Alam
7 Panjupian Alam
8 Pasir Situmpuk Alam
9 Suak Belimbing Alam
10 Arung Jram Simpali Alam
11 Flora dan Fauna laut Bangko Agrowisata Flora dan Fauna
12 Pulau Dua Alam
13 Benteng Trumon Sejarah
14 Kolam Aroya Alam
15 Sirudung Alam
16 Pasi Tuan Hilang Alam
17 Twi Lhok Alam
18 Batu Berlayar Alam
19 Sikabu Alam
20 Rindu Alam Alam
21 Air Terjun Tingkat Tujuh Alam dan Sejarah
22 Lubuk Simerah Alam
23 Goa kalam Alam dan Sejarah
24 Makam Tuan Tapa Sejarah
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh selatan 2012
Sebagian besar obyek wisata tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal, kurang dikelola secara profesional dan volume investasi juga sangat kecil. Kendati pemerintah terus melaksanakan promosi, dan pengembangan pariwisata ke arah yang lebih baik lagi, tampaknya usaha tersebut tidak serta-merta membuahkan hasil secara cepat.
Dari 24 obyek wisata andalan, hanya 5 (lima) obyek wisata yang akan peneliti jadikan bahan penelitian, karena menurut data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh selatan 5 (lima) objek wisata ini memiliki tingkat wisatawan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan objek wisata lainnya (Tabel 4.4) dan memiliki keunikkan akan atraksi serta cerita legenda didalamnya yang dapat menarik pengunjung untuk datang. Adapun ke 5 (lima) objek wisata tersebut adalah (Gambar 4.5).
Tabel 4.4 Jumlah Wisatawan
No Objek wisata Jumlah wisatawan
1 Gunung Lampu Tuan Tapa 8.072 jiwa 2 Air Terjun Tingkat Tujuh 9.748 jiwa 3 Pantai Rindu Alam 9.700 jiwa
4 Ie Seujuk 38.700 jiwa
5 Pantai Pasir Putih 133.907 jiwa Sumber: Data Dinas Pariwisata Kab. Aceh selatan 2012
1. Gunung Lampu Tuan Tapa
Terletak di kota Tapaktuan, gunung lampu adalah sebuah bukit yang terletak dipinggir laut dan terpisah dari gunung lainnya. Di puncak Gunung Lampu ini terdapat lampu suar dan bangunan pemancar transmisi TVRI. Pada kaki gunung lampu menuju ke arah laut terdapat dua buah kolam kecil di atas batu karang dengan ukuran 2 meter berbentuk tapak kaki manusia, konon sejarahnya ini adalah “Tapak Kaki Tuan”. Bila laut sedang pasang, air laut akan masuk ke dalam “Tapak”, sedangkan pada waktu laut sedang surut, di tengah laut akan terlihat tonggak batu yang disebut “Tongkat Tuan Tapa”. Kemudian 5 Km dari tongkat Tuan Tapa ke tengah laut terdapat batu yang disebut dengan “Topi Tuan” serta 1 Km dari kaki bukit gunung lampu terdapat kuburan Tuan Tapa (bangunan makam purbakala ini dipercaya oleh penduduk setempat sebagai kuburan Tuan Tapa), dengan ukuran 4 x 15 meter. Terjadinya Tapaktuan, topi, tongkat dan kuburan Tuan Tapa tersebut ada cerita legenda yang merakyat (Gambar 4.6).
Menurut kepercayaan masyarakat setempat pada area bersejarah ini tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor dan kata-kata yang secara tidak langsung meremehkan area ini, karena akan terjadi sesuatu yang buruk bagi yang mengucapkannya. Saat ini oleh pemerintah telah membuat semacam replika tapak kaki Tuan Tapa, tetapi tapak kaki aslinya masih berada tidak jauh dari replikanya, menurut pemerintah hal ini dilakukan supaya menjaga situs
bersejarah agar tidak terkikis oleh air laut dan wisatawan masih bisa melihat tapak kaki yang aslinya.
Gambar 4.6 Tapak Kaki Tuan Tapa dan Makam Tuan Tapa Sumber: Pengamatan langsung, dan citra satelit 2013
Atraksi yang ditawarakan pada objek wisata ini sangat penting dan memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat Tapaktuan, dimana objek wisata ini adalah ciri khas atau identitas dari kota Tapaktuan. Namun sayangnya tidak didukung oleh aksesibilitas menuju objek wisata ini. Kondisi jalan yang sudah tidak
dalam kondisi mulus, banyaknya terdapat lubang-lubang dibadan jalan, serta jalan setapak mendaki gunung yang menghantarkan kita untuk melihat Tapak kaki Tuan Tapa, masih dalam kondisi bebatuan (Gambar 4.7). Inilah yang menjadi salah satu satu faktor kurangnya wisatawan ke lokasi objek wisata ini.
Gambar 4.7 Akses menuju objek wisata Gunung Lampu Tuan Tapa
Sama halnya dengan aksesibilitas, dari segi amenitas atau fasilitas pendukung kegiatan wisata masih sangat minim. Hanya terdapat satu warung makan yang ditata sedemikian rupa yang menawarkan pandangan lepas ke Samudra Hindia (gambar 4.8), namun fasilitas inilah yang diandalkan bagi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersbut. Masih belum tersedianya MCK, tempat ibadah dan tempat parkir kendaraan.
Gambar 4.8 Warung makan di sekitar objek wisata Gunung Lampu Tuan Tapa 2. Air Terjun Tingkat Tujuh
Terletak di Desa Batu Itam, 4,7 Km dari kota Tapaktuan juga merupakan air terjun yang dirancang oleh alam menjadi kolam yang bertingkat tujuh, tiap-tiap tingkat ketinggiannya antara 6-10 meter, dan diameter kolam rata-rata 15 meter, airnya jernih dan mengalir dicelah-celah bebatuan (Gambar 4.9). Menurut Legenda Tapaktuan, kolam tingkat tujuh ini dulunya tempat berleha-leha dan mandinya putri bungsu. Disetiap tingkatan memiliki ceritanya masing-masing, para wisatwan umumnya sangat tertantang untuk sampai ke tingkat tujuh dari air terjun ini, karena wisatawan yang berhasil sampai pada tingkat ke tujuh memiliki kebanggan tersendiri. Sangat jarang wisatawan lokal maupun wisatawan luar dapat sampai pada air terjun tingkatan yang ketujuh, dibutuhkan tenaga yang ekstra, karena jalan menuju tingkat terakhir ini memerlukan waktu kurang lebih 1 (satu) jam untuk sampai ke lokasi tersebut.
Gambar 4.9 Pemandian Air Terjun Tujuh Tingkat
Dari segi aksesibilitas, kondisi jalan menuju objek wisata masih dalam proses pengaspalan. Untuk sekarang kondisi jalan masih dalam kondisi bebatuan yang ketika hujan ini bisa membahayakan para pengunjung karena selain bebatuan juga bercampur dengan tanah lempung yang apabila terkena air hujan akan menjadi licin (Gambar 4.10).
Sedangkan dari segi amenitas, pada objek wisata ini cukup memiliki sarana dan prasaran yang mendukung, namun masih dalam kategori sedikit. Diantaranya memiliki satu warung dan adanya tempat ibadah.
3. Pantai Rindu Alam
Terletak di kelurahan Lhok Keutapang, sekitar 1 Km dari ibu kota Tapaktuan ke arah barat. Dari sini bisa dinikmati pemandangan alam pantai yang indah dan elok (Gambar 4.11). Tempat ini juga dijadikan sebagai tempat bersantai dan rekreasi bagi wisatawan lokal.
Gambar 4.11 Pantai Rindu Alam
Dari segi aksesibilitas, objek wisata ini termasuk memiliki kondisi jalan yang sudah sangat bagus, karena terletak di pinggir jalan yang kondisi jalannya sudah beraspal dan memiliki dua lajur, sehingga untuk menuju ke objek wisata ini sangat mudah sekali. Tetapi dari segi amenitas terdapat satu keunikan tersendiri, dimana hanya terdapat satu cafe yang bernama Cafe
Rindu Alam. Fasilitas di cafe ini cukup memadai seperti sudah adanya tempat beribadah, MCK. Dapat kita dilihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 kondisi jalan dan Cafe di Objek Wisata Rindu Alam
4. Pantai Pasir Putih
Terletak di Desa Bate Tunggai, terbentang lautan lepas dengan riak gelombang laut yang tak putus-putusnya yang memungkinkan untuk berselancar. Pantai lautnya dibalut pasir putih yang sangat indah indah dipandang ketika sang mentari hendak tenggelam.
Pesisirnya dipenuhi oleh pohon kelapa dan beberapa pohon aru yang rampak menjulang. Masyarakat sekitar yang sadar akan pentingnya membuat pengunjung nyaman lalu membuat tempat duduk sederhana sekedar untuk melepaskan lelah dibawah pohon aru itu sambil menikmati semilir angin.
Lokasi wisata Pantai Putih berada di Kecamatan Samadua merupakan tempat rekreasi yang patut dikunjungi. Jarak tempuh dari kota Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan hanya sekitar 15 menit. Ombak di pantai ini tidak besar sehingga tidak membayakan bagi pengunjung yang menceburkan diri dipantai ini, apalagi kadar garamnya tidak tinggi sehingga tidak memerihkan mata (Gambar 4.13).
Gambar 4.13 Pantai Pasir Putih
Di kawasan obyek wisata Pantai Pasir Putih ini terdapat beberapa atraksi wisata lainnya yang dapat dinikmati wisatawan, yakni:
a. Air Terjun
Terletak di Desa Batee Tunggai, Kecamatan Samadua 16 Km dari ibu kota Tapaktuan ke arah Utara. Ketinggian air terjun 25 m, keadaan alam yang indah merupakan gabungan alam pegunungan (Gambar 4.14). Didepannya terbentang lautan lepas dengan riak gelombang laut yang tak putus-putusnya yang memungkinkan untuk berselancar.
b. Kolam Renang Pasir Putih
Wisata buatan yaitu kolam pemandian, dimana kolam buatan ini menyediakan tiga kolam renang yang berbeda-beda peruntukan nya, satu kolam untuk anak-anak, 2 kolam untuk dewasa. Suasana di kolam pemandian air dingin ini sangat nyaman, pengunjung diberikan suguhan latar belakang pantai pasir putih yang indah (Gambar 4.15).
Gambar 4.15 Kolam Buatan Pantai Pasir Putih
Dari segi aksesibilitas, kondisi jalan sangat baik. Jalan yang beraspal dan banyak dilalui angkutan umum membuat objek wisata ini mudah untuk
dicapai oleh para pengunjung, selain itu objek wisata ini memiliki amenitas yang memenuhi kebutuhan para pengunjung yaitu terdiri dari restauran, tempat ibadah, tempat parkir, losmen, toko souvenir, seperti terlihat pada Gambar 4.16.
Untuk objek wisata Pantai Pasir Putih ini sudah memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan menjadi objek wisata andalan. Selain lokasinya yang sangat indah dan strategis (Gambar 4.17), juga dilihat dari segi aktrasi, aksesibilitas, dan amneitas sudah sangat memadai.
Gambar 4.17 Pantai Pasir Putih di lihat dari citra spot 5 Sumber: BAPPEDA Kabupaten Aceh Selatan, 2014 5. Taman Wisata Ie Sejuk
Terletak di desa Panjupian, taman wisata air ini menyuguhkan kolam-kolam renang dengan berbagai ukuran, anak-anak dan dewasa, dimana air kolamnya
langsung berasal dari mata air pengunungan Panjupian, tak jarang tempat pemandian ini disebut air sejuk karena air kolamnya yang dingin atau sejuk. Selain bisa mencoba sensasi berenang di air yang dingin, wisatawan juga bisa memanjakkan diri dialiran sungainya serta wisatawan juga bisa langsung ke mata airnya dengan menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh menelusuri aliran sungainya (Gambar 4.18).
Gambar 4.18 objek wisata pemandian Ie Sejuk
4.3 Rangkuman
Rangkuman ini berisi gambaran tentang perbedaan atraksi wisata di lokasi penelitian dengan melihat jenis, jumlah, dan mutu atraksi dari masing-masing objek wisata, sebagai berikut pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Atraksi Wisata
No Objek Wisata Jlh
Atraksi
Jenis Atraksi Daya Tarik
1 Gunung lampu tapak
Tuan Tapa 4
1. Tapak Kaki Tuan Tapa
2. Tongkat Tuan
Tapa
3. Topi Tuan Tapa 4. Makam Tuan Tapa
Pemerlihatkan bukti-bukti dari legenda Tuan Tapa yang menjadi asal mula Kota
Tapaktuan 2 Air Terjun Tingkat Tujuh 1 Air terjun tujuh tingkat
Legenda tempat pemandian putri naga
3 Pantai Rindu Alam 1
Pantai dengan pasir yang putih dan air laut
yang jernih
Air lautnya yang jernih
memungkinkita untuk melihat terumbu karang yang kokoh hewan-hewan laut.
4 Ie sejuk 2
1. Kolam pemandian buatan
2. sungai.
Airnya yang dingin yang bersumber dari mata air asli pegunungan yang
5 Pantai Pasir Putih 3
1. Laut 2. Air Terjun
3. Kolam Pemandian
Pantai nya yang panjang, air laut yang biru, adanya air terjun yang dingin yaang berasal dari air pegunungan serta adanya kolam pemandian buatan yang menawarkan latar belakang laut lepas dan pasir putih.
Dari segi atraksi budaya, Tabel 4.6 memaparkan budaya dan adat istiadat apa saja yang berlaku di setiap objek wisaya yang diteliti, serta dapat kita lihat apakah kebudayaan tersebut hingga saat ini masih terlaksana.
Tabel 4.6 Atraksi Budaya
No Objek wisata Jumlah
atraksi
Jenis atraksi Status atraksi
1 Gunung Lampu Tuan Tapa - -
Tidak pernah dilakukan ritual budaya di kawasan objek wisata
2 Air Terjun Tingkat Tujuh 2 Makan-makan dan meugang Budaya makan-makan masih dilakukan pada saat menyambut bulan ramdhan dan hari meugang.
3 Rindu Alam 1 Makan-makan
Budaya makan-makan masih dilakukan pada saat menyambut bulan ramdhan dan hari meugang. 4 Ie seujuk 2 Makan-makan dan meugang Budaya makan-makan menyambut bulan ramdhan dan hari meugang.
Tabel 4.6 (Lanjutan)
No Objek wisata Jumlah atraksi Jenis atraksi Status atraksi
5 Pantai Pasir Putih 3
Tulak Bala, Makan-makan, dan Meugang Ritual budaya masih dilakukan di kawasan objek wisata ini.
Dalam gambaran tentang perkembangan pariwisata, faktor keterjangkauan objek wisata memainkan peran strategis. Mutu infastruktur transportasi ke destinasi tersebut sangat mendukung arus wisatawan, arus barang, dan jasa ke dan dari destinasi. Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana transportasi dipakai sebagai indikator perkembangan pariwista. Data pada Tabel 4.7 menunjukkan perbedaan mutu dan panjang jalan antara satu lokasi dengan lokasi lainnya.
Tabel 4.7 Kondisi aksesibilitas No Objek
wisata
Akses Jalan Angkutan
Jenis Mutu Lebar Jenis jumlah frekuensi Ongkos 1 Gunug Lampu Tuan Tapa Bebatuan Kurang baik 2,5 m Menuju objek wisata hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki - - - 2 Air Terjun Tingkat Tujuh Sirtu Sedang dalam pengaspalan
3,5 m Labi-labi 10 unit Sering Rp.3000
3 Rindu Alam
Aspal Sangat Baik 7 m Labi-labi 15 unit Sering Rp.3000 4 Ie Seujuk Aspal Baik 3 m Mopen 43 unit
(tersebar) 2 kali dalam sehari Rp.5000 5 Pantai Pasir Putih
Aspal Sangat baik 7 m Labi-labi dan Mopen 39 unit, (15 unit labi labi), 2 kali dalam sehari Rp.5000
Kekuatan suatu kawasan objek wisata juga terletak pada keragaman amenitas yaitu fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan wisata seperti, jasa penginapan, rumah makan, toko sovenir, dan lain-lain. Minimnya fasilitas di kawasan wisata mengindikasikan bahwa kawasan wisata tersebut belum mampu “mengikat” wisatawan dalam jumlah yang besar dan untuk tinggal lama di destinasi. Tabel 4.8 akan dipaparkan aspek amenitas apa saja yang sudah ada di kawasan objek-objek wisata yang diteliti.
Tabel 4.8 Keanekaragaman Amenitas No Objek
Wisata
Jumlah, jenis jasa penginapan
Mutu Fasilitas pendukung lainnya Jlh Rumah Makan Jlh Mesjid Souvenir 1 Gunung Lampu Tuan Tapa - - - 2 Air Terjun Tingkat Tujuh - Baik 1 1 -
3 Rindu Alam - Baik 1 1 -
4 Ie Seujuk - Baik 2 1 -
5 Pantai Pasir