• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TRADISI MENGAJI DI KELURAHAN BALEKAMBANG

B. Kegiatan Belajar Mengaji di TPA Al-Irfan

1. Praktik Kegiatan Mengaji al-Qur’an

Pada saat murid-murid datang di TPA mereka langsung baris mengantri untuk menyetorkan bacaan al-Qur’an dan iqro yang mereka baca sebelumnya kepada masing-masing guru kelas. Biasanya para anak membaca al-Qur’an dan iqro mereka sesuai dengan yang ditunjuk oleh gurunya. Guru tersebut menyimak setiap ayat demi ayat yang mereka baca, apabila ada kesalahan pada lafal bacaan ayat, para guru mengoreksi dan meminta anak tersebut mengulang bacaannya sampai bacaan itu benar.

Setelah membaca al-Qur’an para guru menanyakan hukum tajwid pada setiap ayat-ayat yang telah mereka baca. Kegiatan menyetor bacaan al-Qur’an ini berlangsung dimulai pukul 15.00 hingga pukul 15.30.18

Para pukul 15.30 bel berbunyi dan para murid bergegas untuk masuk di kelasnya masing-masing. Proses belajar di kelas diawali dengan pembacaan tadarus al-Qur’an mulai dari Q.S. al-Fātihah sampai dengan bacaan tadarus terakhir yang mereka baca dan hafalkan. Pada saat penulis melakukan observasi ke TPA ini murid-murid kelas 5 sudah membaca dan menghafalkan dari Q.S. al-Fātihah sampai Q.S. al-Fajr. Pada kegiatan tadarus al-Qur’an ini, guru memimpin bacaan tadarus ayat-ayat demi ayat kemudian diikuti oleh para murid.

۞ ِميِحَّرلا ِن ْحَّْرلا ِالله ِمْسِب ِّﺮْسَي اَذِّا ِّلْيَّﻟاَو ۞ ِّۙﺮْتَﻮْﻟاَو ِّعْفَّشﻟاَّو ۞ ٍۙﺮْشَع ٍلﺎَيَﻟَو ۞ ِّۙﺮْجَفْﻟاَو

۞

Setelah para murid mulai bisa membaca dan menghafal bacaan ayat-ayat tersebut, guru mulai menulis di depan kelas lengkap dengan ketentuan al-Qur’an beserta makna dan tajwidnya. Guru menuliskan dengan contoh kalimat selanjutnya siswa dituntun untuk mengucapkan dan membaca dengan benar sesuai aturan makhrajnya. Setelah siswa mampu membaca dengan benar, selanjutnya siswa menuliskannya dalam catatan

18 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 13 Maret 2020.

65 masing. Catatan inilah yang menjadi bahan untuk mengulangi bacaan dirumah dan diharapkan didampingi oleh orang tua dan keluarga lainnya. 19

Untuk memberikan hasil yang baik dalam pendidikan maka materi pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan peserta didik. Dan sesuai dengan tujuannya maka materi pembelajaran baca tulis al-Qur’an di TPA Al-Irfan difokuskan kepada materi pokok. Adapun materi yang dimaksud disini adalah materi yang harus dikuasai benar-benar oleh para siswa. Siswa yang sudah memiliki kemampuan dasar dalam membaca dan menulis dapat mempergunakan al-Qur’an sebagai materi pokoknya. Sedangkan siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an maka mereka harus menggunakan buku-buku khusus sebagai materi pokoknya. Materi pokok lainnya yang penting untuk dikuasai oleh peserta didik adalah:20

1. Ilmu tajwid

Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Tujuan mempelajari ilmu tajwid ialah memelihara bacaan al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca al-Qur’an.

Pelajaran tajwid ini biasa diadakan seminggu sekali setiap hari selasa.

Para siswa diajarkan hukum-hukum tajwid oleh para guru. Guru menjelaskan hukum bacaan tajwid beserta contoh-contohnya. Setelah guru selesai menjelaskan, para murid diberi tugas ntuk mencari ayat-ayat yang mengandung hukum bacaan tajwid tersebut Misalnya seperti hukum bacaan ikhfa syafawi, mereka dijelaskan mengenai pengertian dari ikhfa syafawi, jumlah huruf-hurufnya dan contoh bacaanya. Mereka mencari di dalam

19 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 13 Maret 2020.

20 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 13 Maret 2020.

Qur’an kemudian di tulis di buku tulis masing-masing murid untuk selanjutnya dikumpulkan kepada guru mereka untuk di koreksi.

2. Hafalan

Materi hapalan ini meliputi hafalan surah-surah pendek seperti yang ada pada juz 30 di dalam al-Qur’an mulai dari surah Nās sampai surah an-Nabā. Ada juga ayat-ayat pilihan dan doa-doa harian yang biasa digunakan sehari-hari. Dari materi ini diharapkan para murid dapat menggunakan dan mengamalkannya dalam kehidupan mereka.

3. Praktik Sholat

Praktik sholat ini diadakan setiap hari jum’at, para murid diajarkan tata cara sholat yang benar mulai dari niat hingga salam mereka juga diajarkan bacaan sholat mulai dari takbiratul ihram, doa iftitah, ta’awudz, surah al-Fātihah, doa I’tidal, doa ruku’, doa sujud, doa di antara dua sujud, doa tasyahhud, Bacaan salam. Dapat disimpulkan bahwa pedoman materi-materi yang wajib dihapal oleh para murid secara umum adalah bacaan sholat. Pelajaran ini sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didik agar mereka terbiasa melaksanakan sholat 5 waktu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Adab dan Doa Harian

Materi Adab dan Doa sehari-hari adalah bahan pengajaran yang terdiri dari do’a harian dan adab yang menyertainya. Pada level pertama berlangsung selama dua semester terdiri dari 19 do’a-do’a harian dan pada level kedua berlangsung selama satu semester terdapat 10 do’a beserta adabnya. Do’a-do’a harian ini wajib dihapal oleh para murid. Do’a-do’a ini yang bisa dibaca setiap melakukan aktivitas misalnya seperti doa sebelum mengaji, doa untuk kedua orang tua, doa mensyukuri nikmat, doa keluar rumah, doa setelah adzan, niat wudhu, selesai wudhu, masuk dan keluar masjid, makan dan selesai makan, masuk dan keluar kamar kecil, doa tidur

67 dan bangun tidur, kebaikan dunia dan akhirat, mohon pertolongan untuk mengikuti kebaikan dan menjauhi kebatilan, dll. Dalam pembelajaran baca tulis al-Qur’an siswa siswi juga ditekankan untuk menghapal dan mempelajari do’a sehari-hari agar para siswa terbiasa membaca doa sebelum melakukan sesuatu dan mereka juga sudah terbiasa dari sejak dini untuk menghapal dan mencintai kitab suci al-Qur’an.

Materi adab yang diajarkan di TPA al-Irfan ini ialah Dinul Islam. Materi ini berupa pembelajaran pengetahuan dasar tentang ajaran agama Islam yang terdiri dari ajarana aqidah, syari’ah, dan akhlak. Dan ada juga materi Tahsinul Kitabah yaitu pengajaran tentang cara belajar menulis huruf al-Qur’an beserta bilangan angka Arab.

3. Ayat-ayat pilihan

Ayat pilihan adalah sejumlah ayat al-Qur’an yang dipilih dari surah-surah tertentu yang berisi tuntunan aqidah, syari’ah, akhlak, dan ayat-ayat kauniah. Pembelajaran membaca dan menghafal ini berlangsung selama 4 semester dengan pembagiaan sebagai berikut :

1. Pada level B berlangsung selama dua semester dengan 5 ayat pilihan yaitu :

a. Q.S. Al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi) b. Q.S. Al-Baqarah ayat 284-286

c. Q.S. Ali-‘Imran ayat 133-136 d. Q.S. Al-Mu’minun ayat 1-11 e. Q.S. Al-Luqman ayat 12-15

2. Pada level C berlangsung selama dua semester dengan ayat pilihan yaitu :

a. Q.S. An-Nahl ayat 65-69 b. Q,S. Al-Fath ayat 28-29 c. Q.S. Ar-Rahman ayat 1-16

d. Q.S. Al-Jumu’ah ayat 9-11.

Ayat-ayat pilihan ini biasanya diajarkan untuk kelas 4 sampai kelas 6.

Mereka diwajibkan untuk menghafalkan ayat-ayat tersebut. karna menghafal ayat-ayat pilihan ini adalah salah satu syarat munaqosah para peserta didik.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa hapalan dalam materi pembelajaran baca tulis al-Qur’an sangatlah penting bagi peserta didik tidak hanya di TPA akan tetapi juga bermanfaat bagi diri mereka sendiri.21

Sebagaimana manfaat dan keutamaan orang yang menghapal al-Qur’an maka pada hari kiamat kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih indah dari cahaya matahari yang masuk di dalam rumah-rumah di dunia. Barang siapa yang menghafal al-Qur’an Allah menjadikan baginya kedudukan dan kemuliaan, menghapal al-Qur’an menjadikan ucapan pemiliknya selamat dan benar dan membantu lisannya lancar berbicara dan cepat mengucapkan ayat-ayat al-Qur’an, membantu terhadap kekuatan daya ingat, para penghafal al-Qur’an mereka termasuk dari manusia terbaik seperti hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim menjelaskan mengenai janji Allah Subḥanahu wa ta‘ālā kepada penghafal al-Qur’an yakni akan bersama para malaikat dan juga mendapatkan pahala meski terbata-bata.

Pelajaran-pelajaran yang diajarkan di TPA Al-Irfan ini, berlangsung kurang lebih selama 4 bulan kemudian siswa belajar rangkaian huruf yang lebih panjang lagi dengan mengunakan tajwid, ini masih pengunaan papan tulis dan siswa mencatat dalam buku catatannya. Faktor kehadiran menjadi amat penting karena pelajaran pertama sangat berkaitan dengan pelajaran sebelumnya, sebagaimana ungkapan ibu Rusdawati “Siswa tidak hadir pada satu materi akan sulit memahami materi selanjutnya akibatnya ia sulit

21 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 13 Maret 2020.

69 mengikuti pelajaran dan sulit menempuh pembelajaran membaca al-Qur’an Untuk itu dalam 6 bulan pertama anak-anak sangat diharapkan tidak boleh absen sama sekali. 6 Bulan pertama ini adalah kunci untuk bisa pindah dalam tahapan membaca al-Qur’an langsung.”22 Dari gambaran diatas, 6 bulan pertama adalah kunci keberhasilan anak untuk dapat al-Qur’an dengan baik dan benar karena proses pembelajaran 6 bulan pertama adalah dasar-dasar untuk aturan membaca al-Qur’an.

Anak-anak diajarkan untuk memuliakan, menghargai dan mencintai al-Qur’an. Ketika mereka membacakan ayat demi ayat Tidak boleh memotong kalimat ayat al-Qur’an tersebut sembarangan karena bisa menyebabkan salah arti. Sebagaimana peristiwa yang terjadi pada tanggal 13 Maret 2020 teguran guru ibu Rusdawati terhadap amin yang sedang membaca al-Qur’an

“Alifah ketika membaca al-Qur’an jangan dipotong di tengah ayat, artinya bisa Salah” al-Qur’an juga harus berada di atas pinggang, didekap di dada tidak boleh sejajar dengan kaki, seperti yang dikatakan oleh ibu rusdawati

“anak-anak, ketika membawa al-Qur’an harus didekap didada, jangan di taruh di bawah lutut atau sejajar dengan kaki, tidak memegang al-Qur’an dengan tangan kiri, dan disaat ada teman yang sedang membaca al-Qur’an, teman yang lainnya harus menyimak dan menegur atas kesalahan teman dalam membaca al-Qur’an dengan cara yang baik dan benar23.