• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROFIL WILAYAH BALEKAMBANG

C. Profil Lembaga yang Diteliti

3. Masjid Nurul Huda

Masjid Nurul Huda beralamat di Jl. Munggang Rt.008 Rw.01 Kel.Balekambang Kec.Kramatjati Masjid ini menjadi salah satu tempat observasi penelitian dalam bentuk program kegiatan keagamaan

a. Sejarah Berdirinya Masjid Jami’ Nurul Huda

Pendirian Masjid Jami’ Nurul Huda Kelurahan Balekambang Kecamatan Kramatjati Kota Jakarta Timur.pada awalnya masih dinamakan musholah Nurul Huda yang dikelola oleh KH. Mursali bin Mugeni (Alm).

Ketika itu tepatnya pada tahun 1968 beliau merupakan satu-satunya pemuka agama yang berada di daerah tersebut, tanah musholah tersebut merupakan wakaf dari salah seorang jamaah yang bernama H. Harun bin Busri (Alm).

11 Helwani (Kepala Yayasan TPA Al-Irfan dan Majelis Al-Irfan Jakarta). Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 13 Maret 2020, Jakarta Timur.

Dalam kepemimpinannya dahulu beliau langsung yang mengajarkan kaum bapak belajar membaca al-Qur’an dan kitab-kitab ba’da shalat maghrib, dan juga diadakan taklim rutin kaum bapak pada malam sabtu ba’da maghrib yang mengajarkannya adalah KH. Abdul Azis dari Kalibata.

Setelah beliau wafat kepimpinan musholla di gantikan oleh Bapak H.

Muhammad Yusuf salah seorang menantu beliau.

Untuk memperjelas status penggunaan hal tanah tersebut pada tanggal 18 Maret 1997 di buatkanlah ikrar wakaf dan dilanjutkan dengan pembuatan sertifikat tanah untuk wakaf Musholla Nurul Huda dengan luas tanah 307 m² pada tanggal 05 Mei tahun 1997.

Dalam perjalanannya setelah puluhan tahun dan seiring perkembangan dan kebutuhan masyarakat untuk kegiatan ibadah maka masyarakat sekitar menginginkan status musholla ditingkatkan menjadi masjid, hal ini direspon positif oleh pengurus dengan meminta pendapat para alim ulama setempat di antaranya Alm. KH. Abdul Hadi, Alm. KH. Abdul Rochim, Ustd H. Abdul Halim dan sesepuh lainnya, dan mereka menyambut positif keinginan menjadi Masjid Jami’ Nurul Huda.

Pada tanggal 07 Maret 2011 bersamaan dengan acara peringatan maulid Nabi Besar Muhammad Ṣalla Allāh ‘alaihi wa sallam diumumkan bahwa dalam waktu dekat akan diresmikan musholla Nurul Huda menjadi Masjid Jami’ Nurul Huda dan dua bulan kemudian tepatnya pada tanggal 12 April 2011 diputuskanlah bahwa peresmian masjid Jami’ Nurul Huda akan diadakan pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2011 dan pelaksanaan sholat Jum’at perdana pada tanggal 13 Mei 2011. Pada waktu yang bersamaan dilaksanakan pemilihan pengurus, pemilihan tersebut dilaksnakan dengan musyawarah mufakat dan yang terpilih menjadi ketua masjid adalah salah seorang putra dari almarhum KH. Mursalo yang bernama Drs. H. Adi Zayadi.

53 Dalam perngertian itulah adanya perubahan musholla menjadi masjid disebabkan pula pada jumlah jama’ah yang semakin lama semakin bertambah sehingga ruang untuk beribadah menjadi sempit dan menyebabkan para jama’ah yang melaksanakan ibadah ditempat tersebut menjadi tidak nyaman. Dan dalam tiga bulan kemudian tepatnya tanggal 14 Ramadhan 1432 dimulailah dengan peletakan batu pertama pembangunan masjid Jami’ Nurul Huda yang dihadiri oleh Bapak Camat Kramatjati dan Bapak Lurah Condet Balekambang dan para Habaib dan Alim Ulama setempat diantaranya Habib Ahmad bin Ali Assegaf, Ustd H. Abdul Halim, KH. Faisyah Lc dan tokoh masyarakat lainnya.

Dalam perjalanannya kini masjid Jami’ Nurul Huda yang baru beberapa tahun berdiri mengalami perubahan yang signifikan dari upaya program kerja, kemudian pembentukan pengurus harian untuk dapat memudahlan konsolidasi dalam renovasi pembangunan masjid untuk dapat menciptakan rasa aman dan nyaman ketika jama’ah datang untuk beribadah.

Pada akhirnya masyarakat serta pengurus hanya bisa berharap agar keberadaan Masjid Jami’ Nurul Huda dapat menjadi pusat syiar Islam dan dapat membina warga sekitar guna mengatasi permasalahan khususnya di wilayah Rw.01 Kelurahan Condet Balekambang.12

b. Visi dan Misi

Keberadaan Masjid Jami’ Nurul Huda di Wilayah Rw.01 Condet Kelurahan Balekambang Jakarta Timur dimaksudkan untuk :

1. Melengkapi tempat beribadah masyarakat sekitar

2. Ikut serta berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan agama Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subḥanahu wa ta‘ālā.

12 Adi Zayadi (Ketua Masjid Nurul Huda Balekambang. Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 03 April 2020, Jakarta Timur.

3. Sebagai sarana tempat pembinaan umat, khususnya masyarakat di lingkungan sekitar Masjid Jami’ Nurul Huda.

c. Sturuktur Kepengurusan

Struktur Pengurus Masjid Jami’ Nurul Huda Tahun 2011- 2020 1. Ketua Umum : Drs. Adi Zayadi

2. Ketua Harian : H. Muhammad Yusuf 3. Sekretaris : Ismail, S.St

4. Wakil Sekretaris ; Muhammad Soleh, S.E 5. Bendahara : Drs. H. Endang Supriatna 6. Wakil Bendahara : H. Abdul Aziz

7. Ketua Bidang Peribadatan : Ustd. Syafe’i 8. Ketua Bidang Pemeliharaan dan

Pengembangan Fisik : M. Nurdin 9. Ketua Bidang Perlengkapan dan

Peralatan : Abdul Salam

10. Ketua Bidang Sosial : H. Rahman Edi 11. Ketua Bidang Kepemudaan : M. Baehaqi S.Pd a. Program Kegiatan

Berikut ini adalah susunan Program kegiatan Masjid Jami’ Nurul Huda : 1. Pengajian Malam Sabtu

Agenda pengajian pada malam sabtu ini di khususkan untuk kegiatan ngaji kitab tafsir. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin disetiap bulannya kecuali pada bulan suci Ramadhan.

2. Pengajian Malam Kamis

Agenda pengajian pada malam kamis ini di khususkan untuk kegiatan ngaji kitab tafsir. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin di setiap bulannya kecuali pada bulan suci Ramadhan.

3. Pengajian Kaum Ibu-ibu

55 Agenda pengajian ini diadakan setiap rabu ketiga pada setiap bulannya.

Pada Kegiatan ini ibu-ibu mengaji al-Qur’an, yasin dan tahlil, selanjutnya diakhiri dengan ceramah yang dipimpin oleh seorang Ustadzah.

4. Taman Pendidikan al-Qur’an

Kegiatan ini dilaksanakan bagi anak-anak mulai usia 4-10 tahun.

Diadakan rutin setiap hari terkecuali pada hari libur sabtu dan minggu. TPQ ini dibagi menjadi 2 gelombang, gelombang pertama diadakan pada jam 14.00-15.00 dan gelombang kedua pada pukul 15.00-16.00.

5. Peringatan Hari – hari Besar Islam : 1. Peringatan Maulid Nabi

2. Peringatan Isra Mi’raj

3. Peringatan Tahun Baru Islam 6. Majelis Dzikir dan Maulid

Agenda kegiatan ini, diadakan setiap malam jum’at. Kegiatan ini meliputi pembacaan yasin dan tahlil yang diikuti oleh kaum remaja dan bapak-bapak.

7. Penerimaan dan Penyaluran ZIS (Zakat Infaq Shodaqoh)

Kegiatan ini sering diadakan oleh pihak masjid dalam menerima dan penyalurkan ZIS. Penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqoh di distribusikan kepada fakir, miskin yang ada di sekitar masjid.

8. Kuliah Ramadhan

Agenda kegiatan ini rutin diadakan setiap bulan suci Ramadhan, dilakukan setiap hari minggu setelah sholat shubuh berjama’ah. Para jama’ah mengikuti kuliah Ramadhan yang di dalamnya mengadakan tadarus al-Qur’an dan ceramah.

9. Buka Puasa Bersama

Program kegiatan buka puasa bersama ini rutin di adakan setiap tanggal 15 Ramadhan. Kegiatan ini juga sekaligus berbarengan dengan kegiatan khatmil al-Qur’an.

10. Penerimaan dan Penyaluran Hewan Qurban

Program kegiatan ini dilakukan setiap Idul Adha. Masjid Nurul Huda menerima hewan-hewan qurban kemudian menyalurkannya kepada masyarakat sekitar.

57 BAB IV

TRADISI MENGAJI DI KELURAHAN BALEKAMBANG

A. Program Tadarus al-Qur’an di SMK Adi Luhur

Sebagai salah satu sekolah SMK di wilayah Condet yang mayoritas muridnya pemeluk agama Islam, kegiatan tadarus sangat diperlukan bagi mereka. Salah satu tujuannya adalah agar mereka senantiasa bisa lancar membaca al-Qur’an. Setiap harinya mereka selalu mengalawali hari dengan sholat Dhuha dan tadarus al-Qur’an mengharap agar murid dan guru-guru senantiasa mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah Subḥanahu wa ta‘ālā.

Kegiatan tadarus di Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Adi Luhur berlangsung setiap hari, dilaksanakan pada pagi hari sebelum para siswa memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh civitas akademik SMK Pariwisata Adi Luhur yang beragama Islam, para guru dan tentunya para siswa siswi. Kegiatan ini dilakukan di Musholah yang berada di lingkungan sekolah.

1

Ketentuan kegiatan tadarus ini secara umum diawali dengan sholat Dhuha berjama’ah yang dipimpin oleh guru atau siswa. Setelah itu tadarus al-Qur’an dimulai. Tadarus dipimpin oleh guru laki-laki yang mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di depan para siswa-siswi, satu demi satu ayat kemudian diikuti oleh semua peserta tadarus. Setelah dibacakan ayat tersebut secara bersama-sama kemudian guru menunjuk salah satu siswa atau siswi untuk membacakan ayat yang telah diajarkan

1 Catatan Observasi Lapangan Langsung pada tanggal 10 Februari 2020.

(tanpa diikuti oleh peserta lain). Bapak guru tersebut juga mengajarkan hukum tajwid pada setiap bacaan yang mereka baca.2

Setelah tadarus selesai dilanjutkan dengan tausiah dan motivasi yang dipimpin para siswa-siswi yang digilir dari tiap kelas. Kemudian guru menambahkan atau menerangkan (apabila ada yang kurang jelas) dari tausiyah yang disampaikan oleh siswa tersebut. Kemudian kegiatan diakhiri dengan membaca doa sebelum siswa-siswi memasuki kelas masing-masing.

Akan tetapi, sebelum para siswa siswi masuk ke kelasnya masing-masing mereka harus melakukan murojaah bacaan yang telah dibaca tadi kepada para guru-guru yang hadir dalam kegiatan tadarus. Muroja’ah ini berlangsung setiap hari, akan tetapi setiap hari Rabu para siswa siswi diwajibkan untuk menyetorkan hafalan surah-surah yang telah mereka baca.

Kegiatan tadarus di sekolah ini difokuskan pada juz 30 saja. Setiap hari para siswa siswi muroja’ah ayat-ayat al-Qur’an yang telah mereka baca dan hafalkan.3

1. Praktik Kegiatan Tadarus

Observasi terhadap praktik kegiatan tadarus al-Qur’an di SMK Adiluhur yang penulis saksikan pada tanggal 10 Februari 2020 berlangsung sebagai berikut. Pada pukul 06.40 siswa siswi dan para guru sudah berkumpul di mushola sekolah, mereka langsung bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah. Imam sholat Dhuha dipimpin oleh guru agama yaitu bapak Ahmad Budiman.4

Setelah kegiatan sholat Dhuha selesai kemudian dimulailah kegiatan tadarus al-Qur’an. Guru agama memimpin kegiatan tadarus ini, diawali dengan pembacaan Q.S. al-Fātihah dilanjutkan dengan bacaan hafalan Q.S.

2 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 10 Februari 2020.

3 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 10 Februari 2020.

4 Budiman (Guru Agama SMK Pariwisata Adi Luhur Jakarta). Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 10 Februari 2020, Jakarta Timur.

59 an-Nas sampai Q.S. al-Ghashiyah, kemudian dilanjutkan dengan bacaan tambahan hafalan Q.S. al-‘Ala dipimpin oleh bapak Budiman yang memimpin pembacaan dan siswa menirukan setelahnya.

Pak Budiman membacakan ayatnya:

۞ ِميِحَّرلا ِن ْحَّْرلا ِالله ِمْسِب

۞ ۙىَلۡعَ ۡلَا َكِّٰبَر َمۡﺳا ِّحِّٰبَﺳ

Kemudian diikuti oleh para siswa. Setelah itu ia melanjutkan dengan ayat sesudahnya:

۞ ىهٰﻮَسَف َقَلَخ ۡىِّذَّﻟا

Para siswa-siswi pun mengikuti bacaan ayat tersebut, lalu memuroja’ah kembali ke ayat pertama. Begitu seterusnya sampai mereka bisa membaca dan menghafalkannya dengan lancar dan tartil. Setiap hari mereka hanya menghafalkan dua atau tiga ayat pada setiap surah yang baru mereka baca.

Setelah ayat demi ayat dibacakan bersama-sama, selanjutnya bapak Budiman menunjuk salah satu siswa siswi untuk mengetes bacaan yang baru saja mereka baca. Kemudian guru agama menyimak bacaan para siswa dan mengoreksi bacaan mereka apabila makhorijul hurufnya masih terdapat kekeliruan.5

Selesai kegiatan tadarus dilaksanakan bapak Budiman mengajak para siswa siswi untuk berdo’a bersama. Dalam wawancara yang penulis lakukan, pak Budiman juga menjelaskan bahwa ia terkadang memberikan motivasi kepada para siswa-siswinya agar selalu semangat dalam belajar, selalu mentaati ajaran agama, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah Subḥanahu wa ta‘ālā.6

5 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 10 Februari 2020.

6 Budiman, Wawancara.

2. Manfaat Kegiatan Tadarus al-Qur’an

Menurut Bapak Budiman manfaat dari kegiatan tadarus al-Qur’an di ruang lingkup sekolah SMK Pariwisata Adi Luhur ini, antara lain: agar mendekatkan diri kepada Allah Subḥanahu wa ta‘ālā, para siswa siswi bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih banyak tentang al-Qur’an, agar mereka bisa mengenal bacaan al-Qur’an dan memahaminya. Dengan tadarus al-Qur’an ini, menurutnya, para siswa ataupun siswi mampu belajar dan memahami isi kandungan al-Qur’an. Selain itu, dengan adanya belajar al-Qur’an juga dapat memudahkan siswa-siswi dalam memahami apa yang guru ajarkan, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, mempererat ukhuwah islamiyah antar siswa siswi maupun antar guru-guru, jiwa menjadi lebih tenang dan tentram, mencegah terjadinya kenakalan-kenakalan yang terjadi antar siswa siswi, dan mendapatkan syafa’at di hari kiamat.7

Beragam manfaat kegiatan tadarus yang diuraikan oleh Bapak Budiman juga diakui oleh beberapa siswa yang penulis wawancarai. Aisyah siswi kelas XI Akomodasi Perhotelan mengatakan bahwa dengan kegiatan ini memberikan banyak manfaat di dirinya,

“Kalau Aisyah pribadi merasakan manfaat yang lumayan besar, saya jadi lebih mudah buat menghafal surat – surat yang diajarkan, dan alhamdulillah surat-syrat yang tadinya saya ga hafal jadi hafal karna kalo tadarus sendiri kan jarang dilakukan, dan disekolah kebetulan juga mengadakan tadarus bareng jadi enak saya lebih cepet menghafal dan belajarnya juga ga terburu-buru.”8

Manfaat ini juga dirasakan oleh seorang siswa yang bernama Risky kelas XI Akomodasi Perhotelan ia mengatakan bahwa :

7 Budiman, Wawancara

8 Aisyah (Siswi kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK Pariwisata Adi Luhur Jakarta).

Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 10 Februari 2020, Jakarta Timur.

61

“Kegiatan yang saya rasain ketika mengikuti tadarus setiap pagi ini bisa membentuk karakter supaya lebih disiplin lagi, karna wajib mengikuti kegiatan ini, abi (panggilan kepada Pak Budiman) selalu ngajarin tentang disiplin, harus tepat waktu, harus nurut sama bapak ibu guru. Karna tadarus ini juga Risky merasa hari jadi lebih tenang gitu”9

Sabila siswi kelas X juga merasakan manfaat yang ia dapati ketika mengikuti kegiatan ini ia mengatakan

“Banyak manfaat yang saya dapetin setelah mengikuti kegiatan tadarus di sekolah SMK Pariwisata Adi Luhur ini salah satunya bisa menambah hafalan surat-surat, terus juga bisa bikin saya tenang kalau saya sedang merasa sedih, belajarnya juga jadi lebih mudah setelah tadarus al-Qur’an”10

Egy siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan mengatakan bahwa selama mengikuti kegiatan tadarus al-Qur’an alhamdulillah saya bisa menambah pahala, saya juga bisa menghafal ayat-ayat al-Qur’an, di rumah juga kadang saya sering mengulang surah-surah yang sudah saya hafalkan di sekolah, kegiatan belajar di kelas juga jadi lebih tenang setelah tadarus bersama, pelajaran juga jadi lebih paham.11

3. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan tadarus al-Qur’an di SMK Pariwisata Adi Luhur

Berdasarkan hasil observasi penulis, pelaksanaan kegiatan tadarus al-Qur’an di sekolah ini sudah cukup baik, hanya saja yang menjadi faktor penghambat dari kegiatan ini masih banyak anak-anak yang masih kurang

9 Risky (Siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK Pariwisata Adi Luhur Jakarta).

Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 10 Februari 2020, Jakarta Timur.

10 Sabila (Siswi kelas X Akomodasi Perhotelan SMK Pariwisata Adi Luhur Jakarta).

Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 10 Februari 2020, Jakarta Timur.

11 Egy (Siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK Pariwisata Adi Luhur Jakarta).

Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 10 Februari 2020, Jakarta Timur.

sadar akan kegiatan yang dilakukan setiap pagi ini, masih banyak anak-anak yang tidak membawa juz ‘amma, dan tidak membawa perlengkapan sholat.

Mereka juga masih kurang serius dalam menghafal al-Qur’an sehingga banyak di antara mereka yang tidak hafal surah-surah yang telah dibaca.12 Faktor pendukung berlangsungnya kegiatan ini adalah tersedianya musholah sekolah yang mampu menampung semua peserta didik untuk melakukan kegiatan tadarus ini, sarana prasana seperti toilet, tempat wudhu, dan speaker disekolah ini juga cukup lengkap sehingga kegiatan ini berlangsung dengan baik, ketersediaan guru agama dan guru lainnya juga turut serta membantu mengawasi anak-anak saat tadarus dilakukan.13

Dari faktor penghambat diatas solusi yang akan diatasi agar kegiatan ini berjalan dengan lancar yaitu pada saat para siswa hadir di sekolah di anjurkan untuk langsung hadir ke mushola dan segera mengambil wudhu untuk meminimalisir waktu yang terbuang hanya karna menunngu anak-anak yang masih males-malesan mengikuti tadarus ini, bagi siswa siswi yang tidak membawa perlengkapan sholat, juz ‘amma di wajibkan menghafalkan beberapa surah yang telah mereka hafal sebelumnya, atau diberi hukuman agar mereka tidak mengulagi kembali. 14

B. Kegiatan Belajar Mengaji di TPA Al-Irfan

“Proses pembelajaran di TPA Al-Irfan ini sesuai dengan kalender pendidikan sekolah formal, hal ini dimaksudkan agar bisa membagi waktu antara libur sekolah dengan libur mengaji, sehingga para murid ketika berlibur tidak lagi mempunyai kekhawatiran tertinggal materi-materi pelajaran madrasah dan pelajaran yang ada di TPA. Pembelajaraan berlangsung sesuai dengan Kalender Akademik, dimana setiap persemester

12 Budiman, Wawancara.

13 Observas Pada tanggal 10 Februari 2020.

14 Budiman, Wawancara

63 dilakukan Ujian untuk mengasah pengetahuan para murid-murid tentang apa yang telah mereka pelajari. Di TPA Al-Irfan ini dibagi menjadi 3 kelas.

Kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 15.00 s.d 17.00.15

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa proses pendidikan belajar membaca al-Qur’an anak-anak dilakukan tiap hari kecuali hari Sabtu, Minggu dan hari-hari besar. Dalam pembagian kelas di bagi atas 3 kelompok yang dikelola oleh 3 wali kelas dan satu guru pendamping, masing-masing kelas diisi sesuai dengan tingkatan sekolah madrasahnya.

Satu kelas berisi kurang lebih 20 murid yang dalam satu kelas dikelola oleh 2 orang guru. Sebagaimana ungkapan ibu Helwani, selaku pengelola TPA Al-Irfan “murid dibagi atas 3 kelas yaitu kelas 2 dan 3, kelas 3 dan 4, kelas 5 dan 6 dengan masing lokal terdiri dari 10 sampai 20 tergantung tingkatan bacaan al-Qur’an mereka”.16

Adapun memberikan materi pembelajaran dibagi dalam 2 tahapan yaitu Tahap awal memperkenalkan, mengucapkan ,menulis, merangkai huruf hijaiyah. Murid-murid yang sebelumnya sudah menjadi bagian dari RA Al-Irfan di perbolehkan melanjutkan bacaan Iqro yang telah ia baca pada waktu masih di pendidikan RA dengan syarat bacaan sudah lancar dan makharijul hurufnya jelas. Bagi yang belum lancar mereka wajib mengulang dari Iqro 1. Begitu pula murid-murid baru mereka di test bacaan al-Qur’an apabila mereka lancar, bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Sebelum mereka memulai belajar di kelas, mereka tertib mengantri untuk menyetorkan bacaan Iqro atau al-Qur’an yang mereka baca dengan para guru.17

15 Ratna Ningsih (Guru TPA Al-Irfan Jakarta). ). Diwawancarai oleh Winda Ayu Pertiwi, Condet, 13 Maret 2020, Jakarta Timur.

16 Helwani, Wawancara.

17 Helwani, Wawancara.

1. Praktik Kegiatan Mengaji al-Qur’an

Pada saat murid-murid datang di TPA mereka langsung baris mengantri untuk menyetorkan bacaan al-Qur’an dan iqro yang mereka baca sebelumnya kepada masing-masing guru kelas. Biasanya para anak membaca al-Qur’an dan iqro mereka sesuai dengan yang ditunjuk oleh gurunya. Guru tersebut menyimak setiap ayat demi ayat yang mereka baca, apabila ada kesalahan pada lafal bacaan ayat, para guru mengoreksi dan meminta anak tersebut mengulang bacaannya sampai bacaan itu benar.

Setelah membaca al-Qur’an para guru menanyakan hukum tajwid pada setiap ayat-ayat yang telah mereka baca. Kegiatan menyetor bacaan al-Qur’an ini berlangsung dimulai pukul 15.00 hingga pukul 15.30.18

Para pukul 15.30 bel berbunyi dan para murid bergegas untuk masuk di kelasnya masing-masing. Proses belajar di kelas diawali dengan pembacaan tadarus al-Qur’an mulai dari Q.S. al-Fātihah sampai dengan bacaan tadarus terakhir yang mereka baca dan hafalkan. Pada saat penulis melakukan observasi ke TPA ini murid-murid kelas 5 sudah membaca dan menghafalkan dari Q.S. al-Fātihah sampai Q.S. al-Fajr. Pada kegiatan tadarus al-Qur’an ini, guru memimpin bacaan tadarus ayat-ayat demi ayat kemudian diikuti oleh para murid.

۞ ِميِحَّرلا ِن ْحَّْرلا ِالله ِمْسِب ِّﺮْسَي اَذِّا ِّلْيَّﻟاَو ۞ ِّۙﺮْتَﻮْﻟاَو ِّعْفَّشﻟاَّو ۞ ٍۙﺮْشَع ٍلﺎَيَﻟَو ۞ ِّۙﺮْجَفْﻟاَو

۞

Setelah para murid mulai bisa membaca dan menghafal bacaan ayat-ayat tersebut, guru mulai menulis di depan kelas lengkap dengan ketentuan al-Qur’an beserta makna dan tajwidnya. Guru menuliskan dengan contoh kalimat selanjutnya siswa dituntun untuk mengucapkan dan membaca dengan benar sesuai aturan makhrajnya. Setelah siswa mampu membaca dengan benar, selanjutnya siswa menuliskannya dalam catatan

18 Catatan Observasi Lapangan Langsung tanggal 13 Maret 2020.

65 masing. Catatan inilah yang menjadi bahan untuk mengulangi bacaan dirumah dan diharapkan didampingi oleh orang tua dan keluarga lainnya. 19

Untuk memberikan hasil yang baik dalam pendidikan maka materi pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan peserta didik. Dan sesuai dengan tujuannya maka materi pembelajaran baca tulis al-Qur’an di TPA Al-Irfan difokuskan kepada materi pokok. Adapun materi yang dimaksud disini adalah materi yang harus dikuasai benar-benar oleh para siswa. Siswa yang sudah memiliki kemampuan dasar dalam membaca dan menulis dapat mempergunakan al-Qur’an sebagai materi pokoknya. Sedangkan siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an maka mereka harus menggunakan buku-buku khusus sebagai materi pokoknya. Materi pokok lainnya yang penting untuk dikuasai oleh peserta didik adalah:20

1. Ilmu tajwid

Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Tujuan mempelajari ilmu tajwid ialah memelihara bacaan al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca al-Qur’an.

Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Tujuan mempelajari ilmu tajwid ialah memelihara bacaan al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca al-Qur’an.