• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi HIV/AIDS

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

B. Angka Kesakitan

4. Prevalensi HIV/AIDS

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positif T-sel dan makrofagus komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome dan menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah dijadikan sebagai penyebab AIDS.

Penderita HIV positif adalah seseorang yang telah terinfeksi virus HIV, dapat menularkan penyakitnya walaupun nampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Sedangkan pengertian penderita AIDS adalah seseorang yang menunjukkan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit yang memerlukan pengobatan, setelah sekian waktu terinfeksi HIV. Perjalanan waktu sejak seorang penderita tertular HIV hingga menderita AIDS dapat berlangsung lama antara 3 sampai 10 tahun tergantung dengan daya tahan tubuh penderita.

Pada stadium awal orang yang terinfeksi virus HIV pada 12 minggu pertama akan mengalami masa ”periode jendela”, artinya bila dilakukan test HIV belum terbentuk antibodi sehingga hasilnya masih negatif, tetapi orang tersebut sudah dapat menularkan ke orang lain. Pada stadium berikutnya

| Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2012 25

biasanya tanpa gejala, tetapi orang tersebut sangat potensial untuk menularkan HIV kepada orang lain.

Cara penularan melalui 3 cairan yaitu: cairan darah (lewat tranfusi, pengguna suntikan bersama-sama, kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris yang tercemar HIV), cairan sperma dan vagina (hubungan seks kedalam vagina atau anus), cairan air susu ibu (penularan dari ibu ke janin selama kehamilan, persalinan atau menyusui. Tidak pernah dilaporkan penularan melalui air mata, keringat, air liur/ludah, air kencing dan melaui perantara nyamuk. HIV tidak menular melalui jabat tangan, makan bersama, renang dan kontak sosial lainnya. Demikian juga kontak serumah dengan pemakaian piring, alat makan atau makan bersama-sama.

Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan pelayanan sesuai standar. Tatalaksana penderita HIV/AIDS meliputi Voluntary Counseling Testing (VCT) yaitu tes konseling secara sukarela, perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti Retroviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus spesifik.

| Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2012 26

Gambar 3.9

Distribusi Penderita HIV/AIDS menurut Kecamatan Di Kabupaten Jepara Tahun 2012

Selama tahun 2012 ditemukan penderita baru HIV/AIDS 69 penderita, (10 penderita HIV dan 59 penderita AIDS) lebih tinggi dari tahun 2011 yaitu 54 kasus (6 penderita HIV dan 48 penderita AIDS). Menurut perhitungan estimasi di Jawa Tengah, Kabupaten Jepara tahun 2012 ditargetkan menemukan kasus HIV/AIDS sejumlah 56 penderita, dan kumulatif sampai tahun 2012 sejumlah

KASUS HIV & AIDS SAAT DITEMUKAN DI KAB. JEPARA 1997 - 2012

0 10 20 30 40 50 60 70 80 HIV 1 2 0 3 2 1 2 3 2 2 7 13 16 16 6 10 AIDS 0 0 0 0 1 0 4 8 5 13 8 26 39 31 48 59 Jml 1 2 0 3 3 1 6 11 7 15 15 39 55 47 54 69 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

| Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2012 27

281 penderita. Dengan demikian Kabupaten Jepara sudah melampaui target MDGs yang ditetapkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam penemuan penderita HIV AIDS. Meski target terlampaui namun sebagian besar penderita ditemukan sudah dalam kondisi AIDS, yang berarti keterlambatan dalam penemuan deteksi dini kasus (tabel 14).

Adanya trend kenaikan kasus HIV/AIDS perlu mendapatkan perhatian. Tindakan yang telah dilakukan adalah dengan kegiatan skrining donor darah melalui PMI, juga pengambilan sampel di beberapa lokasi yang tersebar di Kabupaten Jepara dan pengawasan yang melekat terhadap warga Jepara yang bekerja di luar Jepara yang berisiko tinggi.

Tabel 3.10

Penderita HIV/AIDS Kabupaten Jepara Tahun 1997 – 2012

No Kecamatan

Jenis Kelamin

Kondisi Saat

Ditemukan Kondisi Saat Ini Total L P HIV AIDS Meninggal Hidup Penderita

1 Jepara 25 13 16 22 18 20 38 2 Tahunan 7 10 3 14 5 12 17 3 Batealit 16 8 7 17 9 15 24 4 Kedung 6 13 4 15 8 11 19 5 Pecangaan 12 14 6 20 8 18 26 6 Kalinyamatan 2 3 1 4 0 5 5 7 Welahan 7 5 5 7 4 8 12 8 Mayong 5 4 2 7 3 6 9 9 Nalumsari 8 5 6 7 6 7 13 10 Mlonggo 13 19 6 26 14 18 32 11 Pakis Aji 12 7 4 15 8 11 19 12 Bangsri 11 26 8 29 20 17 37 13 Kembang 6 20 4 22 9 17 26 14 Keling 1 18 6 13 14 5 19 15 Donorojo 7 23 10 20 15 15 30 16 Karimun Jawa 1 1 1 1 1 1 2 Jumlah 139 189 89 239 142 186 328

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jepara cukup besar, salah satu penunjangnya karena banyak dari warga Jepara yang bekerja di luar Jepara dan kembali dengan membawa AIDS dengan jumlah akumulasi total kasus dari

| Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2012 28

tahun 1997 sampai dengan tahun 2012 kasus HIV/AIDS sebesar 328 kasus sedangkan kasus HIV positif ada 89 kasus dan AIDS ada 239 kasus, tersebar di semua kecamatan dengan jumlah penderita mati 142 orang (43,3 %) dan 186 penderita HIV AIDS yang masih hidup, 126 penderita (67 %) orang diantaranya harus minum obat Anti Retro Viral (ARV) yang disediakan RSU RA Kartini Jepara. Jumlah ini ada kenaikan dari tahun 2011 yang hanya 60 penderita. Dilihat dari jenis kelamin, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Jepara didominasi oleh perempuan 189 orang (57.6 %) dibanding laki-laki 139 (orang 42,4 %). Dilihat distribusi sesuai dengan tampilan dibawah ini:

Gambar 3.11

Distribusi Penderita HIV/AIDS menurut Umur Di Kabupaten Jepara Tahun 2012

Distribusi menurut umur sebagian terbesar pada golongan usia produktif 26-40 tahun sebesar 191 kasus (63 %) mengalami kenaikan dari tahun 2011 sebesar 118 (58 %) kasus. Untuk usia 0-5 tahun juga mengalami kenaikan kasus dari 16 kasus menjadi 24 kasus. ini berarti kemungkinan besar penularan balita ini dari sang ibu yang sudah menderita HIV/AIDS.

0-5 th 8% 6-15 th 1% 16-25 th 21% 26-40 th 63% 41-60 th 7% > 60 th 0%

| Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2012 29

Berdasarkan proporsi penderita HIV/AIDS menurut faktor risiko:

Gambar 3.12

Proporsi Penderita HIV/AIDS menurut Faktor Risiko Di Kabupaten Jepara Tahun 2012

Proporsi menurut faktor risiko tertular HIV, sebagian besar ditularkan melalui hubungan heterosex sebesar 293 kasus, homosex 3 kasus, penularan HIV dari ibu ke anak/perinatal 28 kasus (0-5 tahun ada 24 kasus dan 6-15 tahun 4 kasus), dan penularan melaui jarum suntik (Injection Drug User) sebesar 4 kasus.

Dilihat dari proprosi menurut jenis pekerjaan:

Gambar 3.13

Proporsi Penderita HIV/AIDS menurut Faktor Risiko Di Kabupaten Jepara Tahun 2012

Dilihat dari gambar diatas menunjukkan bahwa kasus terbesar dari kalangan swasta yaitu (34,1 %), Pekerja Seks Komersil/PSK (19.8 %), Ibu rumah tangga

Heterosex 89% Perinatal 9% IDU 1% Homosex 1% IRT 29,0% PSK 19,8% Buruh 4,6% Swasta 34,1% ABRI 0,3% Nelayan 0,6% Narapidana 0,3% Sopir 2,7% Anak 8,5%

| Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2012 30

(29 %), buruh (4.6 % ), ABRI (0,3 %), sopir (2,7 %), narapidana (0,3 %), nelayan (0,6 %) dan anak (8,5 %).

Kematian yang diakibatkan oleh penyakit HIV/AIDS dari kasus baru pada tahun 2012 adalah sebanyak 12 orang, laki-laki 8 orang dan perempuan 4 orang lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011 sejumlah 6 orang, laki-laki 2 orang dan perempuan 4 orang.

Berdasarkan skrining donor darah terhadap HIV positif oleh UTTD PMI Jepara tahun 2012, dari 9.635 sampel darah yang diperiksa ditemukan 8 orang positip HIV, 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.

Dokumen terkait