KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA TEORETIS A.Deskripsi Teoretis
2. Model Problem Based Instruction
a. Pengertian Model Problem Based Instruction (PBI)
Pengertian model pembelajaran Problem Based Instruction pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama dengan pembelajaran berbasis masalah, yakni pembelajaran yang menyajikan permasalahan untuk dicari pemecahannya dengan baik. Istilah pembelajaran berbasis masalah ini diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Instruction (PBI). Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Model pembelajaran problem solving merupakan tujuan yang prinsipil dalam proses pembelajaran, khususnya di bidang sains dan teknologi, juga merupakan salah satu variabel penting yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Muhibbin Syah menyatakan bahwa belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau secara matematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas serta meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.19
Pembelajaran berbasis masalah (problem based instruction) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai dasar materi pembelajaran bagi siswa. Sehingga siswa dapat belajar berpikir kritis dan terampil memecahkan berbagai masalah untuk memperoleh konsep/pengetahuan yang esensial.20
Sedangkan menurut Arends pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dirancang terutama untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010), h.121.
20 Arif Rohman, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: LaksBang Mediatama Yogyakarta, 2009), h.189.
menyelesaikan masalah, dan keterampilan intelektualnya; mempelajari peran orang dewasa dengan mengalaminya melalui berbagai situasi riil atau simulasi yang disimulasikan; dan menjadi pelajar yang mandiri dan otonom.21 Pembelajaran berbasis masalah dapat didefinisikan sebagai suatu proses penyelidikan yang menyelesaikan pertanyaan, keingintahuan, keraguan, dan ketidakpastian tentang fenomena yang kompleks dalam kehidupan. masalah keraguan, kesulitan, atau ketidakpastian yang mengundang atau membutuhkan beberapa jenis resolusi.22
Pendapat lain berasal dari Hmelo-Silver yang menjelaskan, “Problem Based Instruction sebagai suatu metode instructional dimana para siswa belajar memecahkan masalah yang kompleks yang tidak hanya memiliki satu jawaban yang benar ”23
Dengan demikian PBI menghendaki agar siswa aktif untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Agar siswa aktif maka diperlukan desain bahan ajar yang sesuai dengan mempertimbangkan pengetahuan siswa serta guru dapat memberikan bantuan atau intervensi berupa petunjuk (scaffolding) yang mengarahkan siswa untuk menemukan solusinya.24
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk menggali pengetahuannya dan keterampilan berpikirnya pada tingkatan yang lebih tinggi dalam memecahkan suatu masalah, sehingga didapatkan alternatif penyelesaian dari masalah-masalah yang ada.
21 Arends, Learning To Teach, (Penerjemah Helly Prajitno dan Sri Mulyantini), (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), h. 43.
22 John Barell, Problem-Based Learning An Inquiry Approach, (California: Corwin Press, 2007), h. 3.
23 John R. Savery, “Overview Of Problem-Based Learning: Definition and Distinctions The Interdisciplinary,”Journal of Problem-Based Learning, Volume 1, No. 1, 2006, h. 12.
24 Fachrurazi, “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Edisi Khusu,s No.1, Agustus 2011, h.80.
b. Ciri-ciri Problem Based Instruction (PBI)
Problem based instruction (pembelajaran berbasis masalah) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Berikut ciri-ciri problem based instruction, yakni:
1) Pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, karena siswa tidak hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghapal materi pelajaran, akan tetapi siswa dituntut untuk aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah dan melalui pembelajaran berbasis masalah ini, masalah dijadikan sebagai kata kunci dari proses pembelajaran.
3) Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.25
c. Tujuan Problem Based Instruction
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, pembelajaran berbasis masalah memiliki tujuan:
1) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah.
2) Belajar peranan orang dewasa yang autentik. 3) Menjadi pembelajar yang mandiri.26
d. Kelebihan dan kekurangan Problem Based Instruction 1) Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran, pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
a) Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus utk lebih memahami isi pelajaran.
25 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h.214-215.
26 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 94.
b) Pemecahan masalah dpt menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengertahuan baru bagi siswa
c) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
d) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e) Pemecahan masalah dapat membantu siswa utuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembeljaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
f) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa bukan hanya sekedar dari guru atau dari buku-buku saja
g) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa
h) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa utk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru
i) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
j) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.27
27 Sanjaya, op. cit., h. 220.
2) Kelemahan
Disamping keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba
b) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan
c) Tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.28
e. Sintaks/tahapan Problem Based Instruction
Menurut Ibrahim, dkk dalam Trianto, di dalam kelas PBI, peran guru berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru di dalam kelas PBI antara lain sebagai berikut:
1) Mengajukan masalah atau mengorientasiakn siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari
2) Memfasilitasi atau membimbing penyelidikan, misalnya melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen atau percobaan
3) Memfasilitasi dialog siswa 4) Mendukung belajar siswa29
Pengajaran berbasis masalah terdiri dari 5 langkah utama yang dimulai dengan memperkenalkan siswa kepada suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut dijelaskan berdasarkan pada langkah-langkah di bawah ini :30
28 Ibid., h.221.
29 Trianto, op. cit., h. 97.
30 Muslimin Ibrahim dan M. Nur, Pembelajaran Berbasis Masalah, (Surabaya: UNESA-University press, 2001), h. 13.
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap-1
Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih. Tahap-2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Tahap-3
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
Tahap-4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya Tahap-5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
3. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill)