BAB III METODE PENELITIAN
3.4 Prosedur Penelitian
perencanaan, peneliti merancang desain media pembelajaran bersama
dengan albumnya dan beberapa instrumen seperti kuesioner dan tes yang
digunakan pada saat penelitian. Peneliti kemudian membuat produk
berdasarkan lima karakteristik media pembelajaran berbasis metode
Montessori pada tahap pengembangan bentuk awal produk. Selanjutnya,
produk tersebut divalidasi oleh beberapa ahli. Pada tahap validasi produk
sebelum digunakan pada tahap uji coba lapangan terbatas.
Bagan 3.3 Prosedur yang digunakan dalam penelitian
3.4Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dan pengembangan mengadopsi model yang
dipaparkan oleh Borg dan Gall (1989) dan Sugiyono (2015:408:427).
Peneliti memodifikasi tahap penelitian menjadi 5 langkah yaitu 1) Potensi
dan masalah 2) perencanaan 3) Pengembangan bentuk awal produk 4)
Validasi Produk 5) Uji Coba lapangan terbatas. Kelima tahap penelitian
dan pengembangan disajikan dalam bagan 3.4 tentang prosedur penelitian.
Potensi dan Masalah (Sugiyono)
Penyusunan rencana (Borg dan Gall)
Pengembangan bentuk awal produk (Sugiyono & Borg dan
Gall)
Validasi Produk (Sugiyono & Borg dan
Gall) Uji coba terbatas
(Sugiyono & Borg dan Gall)
40 TAHAP PERTAMA Potensi Masalah TAHAP KEDUA Perencanaan TAHAP KETIGA
Pengembangan Bentuk Awal Produk
TAHAP KEEMPAT Validasi Produk
TAHAP KELIMA Uji coba lapangan terbatas
Konsep pembuatan media pembelajaran Desain media pembelajaran Desain album media pembelajaran Instrumen Revisi Revisi Revisi Uji keterbacaan instrumen oleh
guru dan siswa
Desain media pembelajaran Desain album media pembelajaran Pengumpulan bahan Pembuatan media pembelajaran dan album Media pembelajaran dan album siap
divalidasi Revisi Desain Identifikasi Masalah Pedoman Observasi Pedoman Wawancara Validasi oleh ahli IPA dan Montessori
Observasi
Wawancara
Data ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran serta kesulitan belajar siswa
Analisis karakteristik media pembelajaran Montessori
Analisis karakteristik siswa
Pembuatan kuesioner analisis kebutuhan
Validasi ahli IPA, Montessori, dan guru Uji keterbacaan
instrumen oleh guru dan siswa
Revisih hjii Penyebaran kuesioner Data analisis kebutuhan
Data analisis kebutuhan
T es
Kuesioner validasi produk
Validasi guru
Validasi ahli IPA dan Montessori
Uji Empiris
Uji keterbacaan
soal oleh siswa Revisi
Instrumen siap digunakan Media pembelajaran Album media pembelajaran
Validasi oleh ahli pembelajaran IPA, Montessori dan guru
Validasi oleh ahli pembelajaran IPA dan Montessori
Revisi produk
Media pembelajaran dan album siap digunakan untuk uji coba lapangan
terbatas
Pretest Uji coba
terbatas Posttest T anggapan mengenai produk oleh siswa produkRevisi
Prototipe media pembelajaran IPA SD materi Panca Indera
Manusia berbasis metode Montessori Validasi oleh ahli IPA, Montessori dan guru Revisi Revisi Desain Revisi Desain
41 3.4.1 Potensi dan masalah
Tahap pertama penelitian ini adalah potensi dan masalah. Peneliti
melakukan identifikasi terhadap potensi dan masalah masalah dengan
melakukan observasi dan wawancara. Setelah melakukan observasi dan
wawancara, peneliti menyusun instrumen analisis kebutuhan, kemudian
melakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan kuisioner untuk
mengetahui kebutuhan media pembelajaran siswa dan guru di SD penelitian.
Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen observasi,
wawancara serta kuisioner di validasi oleh ahli bahasa. Wawancara
dilakukan kepada kepala sekolah, guru dan dua orang siswa SD kelas I.
Potensi yang ditemukan oleh peneliti adalah tersedianya bahan baku kayu
serta banyaknya pengrajin kayu di sekitar sekolah tersebut, mengingat kayu
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan media pembelajaran. Potensi lain
yang ditemukan oleh peneliti adalah keinginan guru untuk membuat media
pembelajaran. Pada kenyataanya, penggunaan media pembelajaran masih
sangat terbatas, bahkan di kelas bawah tidak ditemukan penggunaan media
pembelajaran IPA. Potensi yang ada akan menjadi masalah bila tidak
dimanfaatkan dengan maksimal.
Selain melakukan identifikasi masalah dengan wawancara, peneliti
juga melakukan observasi yang berkaitan dengan pembelajaran IPA di kelas
I. Langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis hasil wawancara dan
hasil observasi untuk mengetahui ketersediaan media pembelajaran serta
kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA di kelas. Hasil tersebut kemudian
42
Pembuatan kuesioner memperhatikan karakteristik media Montessori
dan karakterisitik anak usia kelas I SD. Kuesioner diberikan kepada siswa
dan guru kelas I SD. Sebelum disebarkan kepada siswa dan guru instrumen
kuesioner divalidasi terlebih dahulu guru SD Setara, serta di uji
keterbacaannya oleh siswa kelas I SD Setara. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kelayakan kuesioner sebelum digunakan. Selain itu peneliti juga
melakukan uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan kepada guru dan
siswa kelas I SD setara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman guru dan siswa terhadap kalimat pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner. Selanjutnya peneliti melakukan revisi berdasarkan analisis uji
keterbacaan oleh guru dan siswa. Setelah di revisi analisis kebutuhan
diberikan kepada guru dan siswa kelas I SD Penelitian.
3.4.2 Perencanaan
Tahap kedua dalam penelitian ini adalah perencanaan. Pada tahap ini
peneliti membuat konsep media pembelajaran yang akan dibuat. Pada tahap
perencanaan ini peneliti membuat konsep media pembelajaran yang akan
dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru kelas 1. Peneliti
mulai merancang desain media pembelajaran dan album petunjuk
penggunaanya. Desain media pembelajaran tersebut selanjutnya
dikonsultasikan kepada ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran
Montessori untuk diberi saran dan masukan. Kemudian peneliti melakukan
revisi desain berdasarkan saran dan masukan para ahli. Kemudian, media
43
Peneliti juga membuat beberapa instrumen yang digunakan dalam
penelitian seperti tes dan kuesioner validasi produk. Instrumen tes yang
telah dibuat digunakan sebagai pretest dan posttest. Instrumen dibuat
dengan bentuk pilihan ganda. Sebelum dijadikan instrumen pretest dan
posttest pada SD Penelitian, peneliti melakukan uji empiris terlebih dahulu
pada SD setara untuk mengetahui kevalidan soal. Hasil uji Empiris diolah
dengan menggunakan Test Analysis Program untuk mengetahui validitas
dan reabilitas intrumen tes. Peneliti melakukan revisi soal jika dalam
instrumen test terdapat soal yang tidak valid. Setelah melakukan uji empiris
dan soal telah valid, maka instrumen test siap diujikan kepada siswa SD
penelitian untuk pretest dan posttest.
Peneliti juga membuat kuesioner validasi produk untuk ahli dan guru
serta kuesioner tanggapan mengenai produk untuk siswa. Sebelum
digunakan, kuesioner tersebut terlebih dahulu divalidasi oleh ahli bahasa.
Selanjutnya peneliti melakukan uji keterbacaan kepada siswa kelas I SD
Setara. Melalui hasil uji keterbacaan tersebut, peneliti dapat mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pernyataan pada kuesioner.
Hasil uji keterbacaan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan revisi.
Setelah diperbaiki, kuesioner mengenai tanggapan produk untuk siswa siap
untuk digunakan dalam uji coba lapangan terbatas.
3.4.3Pengembangan Bentuk Awal Produk
Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk awal
produk. Pada tahap ini peneliti membuat media pembelajaran berdasarkan
44
tersebut dikembangkan berdasarkan lima karakteristik media pembelajaran
Montessori yaitu (1) auto-education, (2) auto-correction, (3) menarik, (4)
bergradasi, dan (5) kontekstual. Peneliti kemudian mengumpulkan
bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan media pembelajaran. Selain itu,
peneliti juga membuat album media pembelajaran yang dapat digunakan
untuk pedoman penggunaan media pembelajaran. Setelah keduanya selesai
maka diperoleh prototipe media pembelajaran yang siap divalidasikan
kepada ahli.
3.4.4 Validasi Produk
Tahap keempat dalam penelitian ini adalah validasi produk. Media
pembelajaran dan album yang telah selesai dibuat di validasi oleh ahli
pembelajaran IPA, Ahli Montessori dan guru validasi dilakukan untuk
menilai kelayakan produk sebelum diuji coba secara terbatas di lapangan.
Setelah itu peneliti melakukan analisis mengenai kualitas media
pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan validasi dari para ahli. Peneliti
melakukan revisi produk apabila terdapat kekurangan dalam media
pembelajaran yang telah dibuat, setelah melakukan revisi produk maka
selanjutnya media pembelajaran tersebut siap digunakan untuk uji coba
terbatas.
3.4.5 Uji Coba Lapangan Terbatas
Tahap kelima dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas.
Produk yang telah dibuat, divalidasi dan telah direvisi diujikan kepada 17
siswa kelas I SD Penelitian. Kesepuluh siswa tersebut diberikan posttest dan
45
media pembelajaran maupun sesudah penggunaan media pembelajaran. Pada
akhir penelitian, peneliti membagikan kuesioner tanggapan mengenai produk
untuk siswa. Hasil validasi oleh ahli, guru dan siswa selanjutnya menjadi
bahan pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan revisi yang terakhir pada
produk .
Penelitian ini dimodifikasi kedalam lima tahap yaitu potensi dan
masalah, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk,
dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian hanya dibatasi sampai pada
prototipe media pembelajaran panca Indera berbasis metode Montessori.