• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.3 Prosedur Pengembangan

seperdua puluh

. Alat peraga dilengkapi dengan kartu soal, lembar kerja untuk

latihan, dan album pembelajaran sebagai panduan dalam pembelajaran.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas IV semester genap tahun ajaran 2013/2014 di SD Kanisius JomegatanYogyakarta. Jumlah siswa yang dipilih sebanyak enam (6) anak, yang terdiri atas tiga (3) siswa putra dan tiga (3) siswa putri. Pemilihan sekelompok siswa tersebut didasarkan pada pemerolehan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Matematika. Dalam hal ini, guru menetapkan KKM sebesar 65 untuk mata pelajaran Matematika. Pemilihan siswa yang menjadi subjek penelitian juga berdasarkan rekomendasi guru dan pemeriksaan dokumen nilai siswa. Di samping itu, peneliti memberikan masukan kepada guru dalam memilih siswa tertentu berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian R and D ini dilaksanakan di SD Kanisius Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta sebagai lokasi sampel uji coba lapangan terbatas. Peneliti memilih sekolah ini sebagai sampel karena secara umum prestasi siswa di bidang akademik cukup baik, meskipun nilai akreditasi sekolah “B”.

Selain itu, lokasi sekolah yang berada di kawasan Yogyakarta, khususnya di kawasan pedesaan, masih memungkinkan untuk memperoleh bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan potensinya sebagai sumber belajar siswa. Alasan selanjutnya adalah kemampuan siswa yang beragam dan karakteristik siswa yang berbeda-beda, misalnya saja nilai siswa yang berbeda satu dengan yang lain.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian R and D dilaksanakan mulai bulan September 2013 hingga Mei 2014. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih delapan bulan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan alat peraga dalam penelitian R and D ini merupakan adopsi dari langkah-langkah penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008) dan sepuluh langkah penelitian Borg dan Gall (1983).

34 Penelitian R and D dalam bidang pendidikan yang dikemukakan Sugiyono berangkat dari adanya potensi atau masalah di bidang pendidikan. Potensi atau masalah yang terjadi ini ditunjukkan dengan data-data empirik yang diperoleh peneliti secara langsung atau dokumentasi laporan maupun penelitian lain yang terkini. Data tersebut dikumpulkan sebagai bahan perencanaan. Produk yang akan dihasilkan lalu didesain dalam wujud gambar atau bagan sebagai pegangan pembuatan dan penilaian. Desain produk ini divalidasi atau dinilai untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya berdasarkan pemikiran rasional oleh para ahli atau ahli di bidangnya (Sugiyono, 2010: 414). Desain produk dibuat dalam bentuk prototipe suatu benda, dalam hal ini alat peraga, yang kemudian diujicobakan secara terbatas untuk divalidasi atau dinilai. Bila hasil penilaian menunjukkan bahwa produk atau alat peraga itu perlu diperbaiki atau direvisi lebih lanjut, maka harus dilakukan penyempuranaan. Selanjutnya, produk atau alat peraga dapat diuji coba pemakaiannya dan diproduksi secara massal bila telah melalui beberapa kali pengujian. Berikut ini gambaran alur penelitian R and D

menurut Sugiyono (2010: 409).

Bagan 3.1Langkah R and Ddari Sugiyono

Menurut Borg dan Gall (1983), penelitian R and D terdiri atas 10 langkah utama, yaitu :

1. Penelitian dan pengumpulan data, yang berupa studi literatur, observasi kelas, dan pertimbangan lain.

Potensi dan masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Massal

35 2. Perencanaan, meliputi penentuan keterampilan yang diperlukan dalam penelitian, menentukan tujuan yang hendak dicapai, serta menentukan desain penelitian dalam skala kecil.

3. Pengembangan draft produk, meliputi bahan pembelajaran, buku pegangan, dan alat evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal, yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket.

5. Merevisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan awal.

6. Uji coba lapangan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10 sekolah, dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Kemudian data yang diperoleh dikumpulkan dan dievaluasi

7. Revisi produk secara operasional berdasarkan hasil uji coba lapangan. 8. Uji pelaksanaan lapangan, yang melibatkan lebih banyak sekolah antara

10-30 sekolah dan siswa sebanyak 40-200 siswa sebagai subjek. Pengujian dilakukan dengan angket, wawancara, dan observasi.

9. Penyempurnaan produk akhir berdasarkan saran yang dilihat dari hasil uji pelaksanaan lapangan.

10.Diseminasi dan implementasi untuk melaporkan hasil penelitian dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal, bekerja sama dengan penerbit, dan melakukan monitor pada penyebaran produk serta kontrol kualitas. Penelitian R and D yang akan dilakukan adalah pengembangan alat peraga matematika berbasis metode Montessori berupa blok pecahan. Langkah pengembangan alat peraga ini mengadopsi dan memodifikasi langkah penelitian dari Sugiyono, serta dari Borg dan Gall. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas dan menghasilkan prototipe alat peraga matematika blok pecahan berbasis metode Montessori. Langkah penelitian ini terdiri atas lima tahap, yaitu kajian standar kompetensi dan kompetensi dasar, analisis kebutuhan, produksi alat peraga, pembuatan instrumen penelitian, dan validasi alat peraga. Kelima tahap tersebut tersaji pada bagan di bawah ini yang terdiri atas langkah-langkah sistematis di setiap tahapnya.

36 Bagan 3.2 Tahap Pengembangan Alat Peraga Blok Pecahan

Tahap I penelitian ini dimulai dengan mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran. Standar Kompetensi yang peneliti ambil dari

37 pembelajaran Matematika kelas IV, yaitu Standar Kompetensi 6 “Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah”. Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam penelitian adalah pada KD 6.3 “Menjumlahkan pecahan”dan 6.4 “Mengurangkan pecahan”.

Tahap II penelitian ini yaitu membuat kuesioner validasi analisis kebutuhan. Tujuannya adalah untuk menguji kelayakan instrumen sebelum disebarkan di sekolah yang peneliti gunakan untuk penelitian, yaitu SD Kanisius Jomegatan Yogyakarta. Penyusunan kuesioner ini dilakukan dengan menganalisis karakter alat peraga Montessori dan karakteristik siswa. Kuesioner ini divalidasi oleh beberapa ahli, yaitu ahli pembelajaran matematika, ahli bahasa, guru, dan siswa. Setelah divalidasi oleh para ahli, peneliti melakukan analisis hasil dan melakukan revisi pada bagian yang perlu diperbaiki. Kuesioner analisis kebutuhan yang telah diuji kelayakan dan melalui tahap revisi, siap untuk disebarkan di SD penelitian.

Tahap III penelitian adalah tahap pembuatan desain hingga produksi alat peraga. Pada tahap ini, peneliti membuat konsep alat peraga berdasarkan kajian SK dan KD, serta hasil analisis kebutuhan yang diberikan kepada guru dan siswa. Desain alat peraga tersebut diproduksi menggunakan bahan-bahan pembuat alat peraga yang telah terkumpul. Alat peraga ini dilengkapi dengan album pembelajaran. Pada tahap ini, album pembelajaran yang disusun berupa kerangka atau outline.

Tahap IV merupakan tahap pembuatan instrumen penelitian, yaitu tes dan kuesioner validasi produk. Uji validitas tes yang berupa pretest dan posttest

dilakukan untuk mengetahui kevalidan isi dan konstruksi item soal yang diujikan secara empiris kepada siswa kelas IV di SDN Sonosewu. Kuesioner validitas produk diuji kelayakan oleh para ahli dan dianalisis hasilnya untuk diperbaiki. Hasil perbaikan dari uji kelayakan instrumen dapat digunakan di lapangan pada penelitian pengembangan alat peraga.

Tahap V adalah validasi alat peraga dan uji coba lapangan secara terbatas. Sebelum diujicobakan secara terbatas kepada sejumlah siswa, alat peraga divalidasi oleh ahli, yang meliputi ahli pembelajaran Montessori, ahli pembelajaran Matematika, dan guru Matematika. Hasil validasi produk menjadi

Dokumen terkait