BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Validasi Instrumen
4.4.1 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes
Pengujian instrumen tes dilakukan oleh dua orang dosen sebagai ahli pembelajaran matematika. Penilaian dilakukan pada tanggal 19 November 2013 oleh ahli 1 dan 20 November 2013 oleh ahli 2. Kedua dosen bertugas mengajar sebagai dosen Pendidikan Matematika di program studi PGSD Universitas Sanata Dharma. Kedua ahli melakukan penilaian berdasarkan panduan penilaian instrumen. Para ahli menilai kesesuaian soal yang disusun oleh peneliti dengan SK dan KD, indikator, bentuk muka instrumen, penggunaan Bahasa Indonesia, dan tata tulis instrumen. Hasil penilaian oleh ahli dapat dilihat pada bagian Lampiran 3.1. Berikut ini peneliti sajikan tabel rekapitulasi skor penilaian instrumen tes yang dilakukan oleh kedua ahli.
Tabel 4.13 Skor Penilaian Instrumen Tes oleh Ahli Pembelajaran Matematika
Ahli Skor Item Pernyataan Total Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 35 3,5 Sangat
baik
2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 33 3,3 Baik
Rerata 68 3,4 Baik
Rerata skor menunjukkan angka 3,4. Bila dibandingkan dengan Tabel 4.2di halaman 51, instrumen ini berada pada kategori “baik”. Oleh sebab itu,
instrumen ini sudah layak untuk digunakan pada uji empiris selanjutnya.
Kedua ahli pembelajaran Matematika juga memberikan komentar terhadap instrumen tes yang telah peneliti susun. Komentar ahli 1 dan 2 menjadi masukan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen yang telah dibuat. Tabel 4.14 berikut ini menyajikan komentar ahli dan keputusan peneliti menanggapi komentar tersebut.
65 Tabel 4.14 Komentar Terhadap Instrumen Tes oleh Ahli Pembelajaran
Matematika
Penilai Komentar Keputusan
Ahli 1
Indikator masih dapat dikembangkan ke arah yang lebih kontekstual
Peneliti mempertahankan indikator karena arah kegiatan pembelajaran semakin jelas dengan “melakukan”, terutama karena penelitian ini menggunakan alat peraga yang konkret.
Perilaku dapat ditambah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, kontekstual
Penliti menambahkan beberapa gambar pada soal nomor 8 dan 24.
Mempertahankan item soal cerita. Perintah umum tidak
cocok dengan soal
penjumlahan –
pengurangan (indikator 4)
Mengganti kata “penjumlahan” menjadi “pengurangan”
Ahli 2
Bisa ditambah gambar seperti pada pecahan (indikator 2, 3, dan 5)
Menambahkan gambar pecahan campuran pada item soal nomor 8 dan 24
Penggunaan kalimat petunjuk pengerjaan soal
Sebelum perbaikan Setelah perbaikan
Hitung hasil penjumlahan berikut ini dengan langkah yang tepat!
Untuk soal nomor 3-15, hitung hasil penjumlahan pecahan berikut ini dengan langkah yang tepat! Untuk soal nomor 18-30, hitung hasil pengurangan pecahan berikut ini dengan langkah yang tepat!
4.4.1.2 Guru
Pengujian instrumen tes juga dilakukan oleh dua orang guru kelas IV A dan B SD N Sonosewu Bantul sebagai ahli 1 dan 2. Kedua ahli melakukan penilaian berdasarkan panduan penilaian instrumen. Ahli 1 dan 2menilai kesesuaian soal yang disusun oleh peneliti dengan SK dan KD, indikator, bentuk muka instrumen, penggunaan Bahasa Indonesia, dan tata tulis instrumen. Penilaian dilakukan dilakukan pada tanggal 21 November 2013. Berikut ini peneliti sajikan hasil rekapitulasi skor penilaian dari guru dalam menilai instrumen tes sebelum digunakan dalam uji coba empiris terhadap siswa.
Tabel 4.15 Skor Penilaian Instrumen Tes oleh Guru
Guru Skor Item Pernyataan Total Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 3,8 Sangat baik
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 3,8 Sangat baik
66 Guru sebagai ahli 1 dan 2 memberikan penilaian yang sama. Berdasarkan rerata skor dari penilaian kedua ahli yang diperoleh, maka instrumen
masuk kategori “sangat baik” berdasarkan Tabel 4.2 di halaman 51 dan layak untuk digunakan. Ahli tidak memberikan komentar secara tertulis akan tetapi secara lisan, menyatakan bahwa soal ini sudah sesuai dengan indikator dan materi yang dipelajari di kelas IV.
Secara umum, peneliti mempertimbangkan komentar yang diberikan dua orang dosen sebagai ahli pembelajaran Matematika dan guru kelas IV A dan IV B. Komentar tersebut peneliti gunakan sebagai bahan perbaikan instrumen tes sebelum diujikan secara empiris kepada siswa. Peneliti melakukan beberapa perbaikan, terutama pada bagian yang dikomentari oleh ahli pembelajaran matematika yang telah peneliti perbaiki pada Tabel 4.14 di halaman 65.
4.4.1.3 Siswa
Uji validitas tes secara empiris dilakukan di SD N Sonosewu Bantul. Jumlah siswa yang melakukan uji soal empiris sebanyak 56 siswa, dari kelas IV A sebanyak 31 siswa dan IV B 25 siswa. Dari 30 soal yang diujikan, keseluruhan soal valid. Validitas soal diamati dari besarnya r hitung lebih dari r tabel. Hasil uji validitas butir soal dengan SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada bagian Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Empiris Tes
nomor soal r hitung r tabel Sig. (2-tailed) keputusan
1 0,275 0,259 0,041 valid 2 0,304 0,259 0,023 valid 3 0,274 0,259 0,041 valid 4 0,462 0,259 0,000 valid 5 0,722 0,259 0,000 valid 6 0,710 0,259 0,000 valid 7 0,730 0,259 0,000 valid 8 0,806 0,259 0,000 valid 9 0,728 0,259 0,000 valid 10 0,692 0,259 0,000 valid 11 0,655 0,259 0,000 valid 12 0,753 0,259 0,000 valid 13 0,772 0,259 0,000 valid 14 0,727 0,259 0,000 valid 15 0,695 0,259 0,000 valid 16 0,669 0,259 0,000 valid 17 0,667 0,259 0,000 valid 18 0,657 0,259 0,000 valid 19 0,529 0,259 0,000 valid 20 0,717 0,259 0,000 valid
67
nomor soal r hitung r tabel Sig. (2-tailed) keputusan
21 0,774 0,259 0,000 valid 22 0,803 0,259 0,000 valid 23 0,788 0,259 0,000 valid 24 0,763 0,259 0,000 valid 25 0,826 0,259 0,000 valid 26 0,851 0,259 0,000 valid 27 0,774 0,259 0,000 valid 28 0,767 0,259 0,000 valid 29 0,848 0,259 0,000 valid 30 0,853 0,259 0,000 valid
Keseluruhan soal dianggap valid karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel yang besarnya 0,259 pada N=56 dan memiliki taraf signifikansi (2-tailed) kurang dari 0,05. Dari 30 soal valid, diambil 12 soal sebagai soal pretest
dan posttest. Pengambilan 12 butir soal didasarkan pada jumlah indikator yang hendak dicapai, sehingga setiap indikator diambil 2 butir soal yang mewakili. Sebelum digunakan menjadi soal jadi dalam pretest dan posttest, kedua belas soal juga telah diuji reliabilitasnya. Skor Cronbach’s Alpha mencapai 0,922, sehingga masuk dalam kategori soal yang reliabel. Kedua belas soal dimasukkan ke dalam kisi-kisi soal sebagai berikut.
Tabel 4.17 Indikator Tes
SK : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
KD No Indikator Nomor soal
6.3 Menjumlahkan
pecahan 1. Melakukan penjumlahan antarpecahan biasa. 1, 2
2. Melakukan penjumlahan pecahan biasa dengan
pecahan campuran. 3, 4
3. Melakukan penjumlahan antarpecahan
campuran. 5, 6
6.4 Mengurangkan
pecahan 4. Melakukan pengurangan antarpecahan biasa. 7, 8
5. Melakukan pengurangan pecahan biasa dengan
pecahan campuran. 9, 10
6. Melakukan pengurangan antarpecahan
campuran. 11, 12
Kedua belas soal yang valid tadi peneliti kelompokkan bersama. Kemudian, peneliti menyusun 12 butir soal valid menjadi satu dan melihat kembali bila masih ada kesalahan atau kekurangan dalam menuliskan kata maupun tanda bacanya. Setelah itu, soal sudah siap digunakan untuk pretest dan
68
4.4.2 Uji Keterbacaan Instrumen Validasi Produk 4.4.2.1 Ahli Pembelajaran Matematika
Instrumen validasi produk diuji keterbacaannya oleh ahli Matematika yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Dosen ini berlaku sebagai ahli pembelajaran Matematika untuk memvalidasi keterbacaan item pernyataan dalam kuesioner. Dosen Matematika dipilih karena kuesioner ini berkaitan dengan pembelajaran matematika yang diterapkan dengan alat peraga.
Tabel 4.18 Skor Keterbacaan Validasi Produk oleh Ahli Matematika
Ahli Indikator Total Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Matematika 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 3,2 Baik
Ahli memberikan penilaian dengan rerata skor 3,2. Berdasarkan Tabel 4.2, rerata skor ini sudah masuk dalam kategori “baik”. Kategori ini menunjukkan
bahwa instrumen sudah layak untuk digunakan. Ahli tidak memberikan komentar secara tertulis terhadap instrumen yang telah dibuat, sehingga peneliti mempertimbangkan pendapat ahli yang lain untuk melakukan perbaikan.
4.4.2.2 Ahli Bahasa
Ahli selanjutnya yang melakukan penilaian terhadap keterbacaan instrumen ini adalah dosen Bahasa Indonesia dari Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma. Ahli bahasa diperlukan untuk memvalidasi terlebih dahulu menilai instrumen ini karena unsur kebahasaan juga menjadi faktor penting sebagai sarana komunikasi tertulis peneliti dengan subjek penelitian melalui kuesioner. Peneliti menganalisis perolehan skor yang diberikan oleh ahli dalam kategori yang “sangat baik” dengan menggunakan pedoman Tabel 4.2.
Berikut ini adalah rekpitulasi skor penilaian dari ahli bahasa.
Tabel 4.19 Skor Keterbacaan Validasi Produk oleh Ahli Bahasa
Ahli Indikator Total Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bahasa 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 37 3,7 Sangat baik
Ahli bahasa memberikan penilaian dengan rerata skor 3,7. Berdasarkan Tabel 4.2 di halaman 51, skor tersebut berada dalam kategori yang “sangat baik”.
69 skor, ahli juga memberikan komentar secara tertulis. Komentar ahli adalah hendaknya peneliti memberikan penjelasan secara lisan dari pernyataan yang ada pada kuesioner. Secara keseluruhan, instrumen validasi produk ini sudah layak digunakan. Kriteria ini dapat dibandingkan dengan tabel kriteria skor yang dilampirkan pada bagian lampiran.
4.4.2.3 Guru
Pengujian keterbacaan instrumen dilakukan oleh guru kelas IV A dan IV B SD N Sonosewu Bantul. Guru bertindak sebagai ahli 1 dan 2. Kedua ahli memberikan penilaian yang senada. Berikut ini tabel rekapitulasi skor penilaian keterbacaan instrumen oleh guru.
Tabel 4.20 Skor Keterbacaan Validasi Produk oleh Guru
Guru Indikator Total Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 29 2,9 Baik
2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 29 2,9 Baik
Rata-rata 29 2,9 Baik
Hasil perthitungan rerata skor ahli 1 dan 2 diperoleh angka 2,9. Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen masuk dalam kategori “baik” dan dapat
digunakan. Kriteria skor ini dapat dibandingkan dengan Tabel 4.2 di halaman 51. Kedua guru memberikan komentar tertulis bahwa kata “memahami” pada item
pernyataan kedua yang bunyinya “Siswa dapat memahami konsep matematika secara mandiri dengan alat peraga blok pecahan” kurang operasional. Peneliti
mempertahan kata tersebut karena cakupan kata memahami lebih luas dan menggambarkan aktivitas yang akan berlangsung dengan menggunakan alat peraga.
4.4.2.4 Siswa
Instrumen diujikan keterbacaannya kepada sekelompok siswa untuk mengetahui apakah pernyataan dalam kuesioner ini dapat dipahami oleh siswa. Uji keterbacaan kalimat dilakukan oleh lima orang siswa kelas IV A SD N Sonosewu Bantul. Hampir kelima siswa memberikan skor maksimal 4 untuk setiap item pernyataan pada kuesioner. Catatan tertulis yang diberikan siswa
berupa kata “karakteristik” dan “kompetensi” yang belum dipahami menjadi
70 lain untuk memberikan penjelasan secara lisan bila diperlukan pada konteks yang belum dipahami pada saat pengisian kusioner validasi produk akhir. Rekapitulasi skor keterbacaan instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21 Skor Keterbacaan Validasi Produk oleh Siswa
Siswa Indikator Total Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 37 3,7 Sangat baik 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 37 3,7 Sangat baik 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 37 3,7 Sangat baik 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 37 3,7 Sangat baik 5 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 37 3,7 Sangat baik
Rerata 37 3,7 Sangat baik
Secara umum, kelima siswa memberikan penilaian yang baik untuk setiap item. Masing-masing siswa memiliki rerata skor sebesar 3,7 dan secara keseluruhan rerata skor semua siswa mencapai 3,7. Bila dibandingkan dengan Tabel 4.2 di halaman 51, skor 3,7 masuk kategori “sangat baik”, sehingga
menunjukkan bahwa instrumen ini layak untuk digunakan.