• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3.1 Prosedur Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Langkah-langkah dalam penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV sekolah dasar yang peneliti susun terdiri dari enam tahapan yaitu penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk awal, validasi produk, uji coba lapangan terbatas, revisi dan laporan hasil pengembangan. Pada tahap penelitian dan pengumpulan data peneliti melakukannya melalui pengamatan atau observasi di dalam kelas dan wawancara, sebelum melakukan observasi dan wawancara peneliti menyusun pedoman wawancara dan observasi yang akan digunakan. Kemudian peneliti memulai penelitian di dalam kelas dengan cara observasi pada saat kegiatan belajar mengajar, menurut data yang didapatkan oleh peneliti selama pengamatan di dalam kelas, peneliti mendapatkan beberapa data yang menyebutkan total siswa di dalam kelas 30 siswa. Setelah melakukan observasi, peneliti melanjutkan dengan mewawancarai beberapa sumber seperti guru kelas IV dan guru kelas (guru mata pelajaran). Langkah selanjutnya yaitu peneliti menganalisis hasil observasi dan wawancara untuk mencari kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh siswa terutama kebutuhan pada aspek sosial. Tahap selanjutnya yaitu, peneliti melakukan perencanaan dalam menyusun skala kecemasan aspek sosial.

Tahap perencanaan ini menyesuaikan dengan data yang didapat oleh peneliti berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dimana langkah peneliti selanjutnya adalah menyusun kisi-kisi dalam menyusun skala kecemasan aspek sosial. Setelah menyusun kisi-kisi skala kecemasan, peneliti memulai menyusun instrumen yang akan digunakan di dalam skala kecemasan aspek sosial. Dalam penyusunan instrumen skala kecemasn terdapat beberapa instrumen seperti: lembar validasi oleh para ahli dan lembar tanggapan produk oleh siswa.. Pada tahap ini peneliti memulai menyusun produk skala kecemasan dengan menyesuaikan kebutuhan siswa. Setelah menetapakn instrumen, peneliti

72 melanjutkan tahap selanjutnya yaitu mendesain produk dengan menyesuaikan kelas dan ranah apa yang telah dipilih, dalam tahap mendesain ini peneliti memilih penggunaan ukuran font, jenis tulisan dan penggunaan gambar dan warna yang menarik minat siswa dalam mengerjakan setiap pernyataan didalam skala kecemasan yang telah peneliti susun. Pemilihan warna, gambar dan lain-lainnya, dapat mempengaruhi hasil yang akan didapatkan oleh peneliti, oleh karena itu peneliti menyusun skala kecemasan ini dengan menyesuaikan kebutuhan-kebuthan apa saja yang diperlukan oleh siswa. Produk yang telah disusun kemudian peneliti serahkan kepada para ahli untuk melihat apakah produk skala keceamasan yang telah peneliti susun sudah baik atau masih memerlukan perbaikan. Dalam memvalidasi produk skala kecemasan ini, peneliti menyerahkan kepada ahli psikologi, ahli bahasa, guru kelas IV, dan guru kelas. Tahapan selanjutnya adalah tahapan dimana produk disebar pada siswa, apakah skala kecemasan aspek sosial tersebut dapat mengukur kecemasan aspek sosial yang dialami oleh siswa kelas IV. Setelah menyebarkan produk skala kecemasan, kemudian peneliti menganalisis hasil jawaban siswa dan dari hasil analisis jawaban siswa dapat terlihat siswa-siswa mana saja yang mengalami kecemasan sosial dan tingkat kecemasan apa yang dialaminya. Pada tahapan terakhir ini peneliti melakukan tahapan revisi dan menyusun hasil laporan terhadap hasil produk yang telah diisi oleh siswa. Berdasarkan definisi metode penelitian R&D, Sukmadinata (2007: 164), mengatakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pada saat melakukan pengamatan peneliti dapat mengkategorikan siswa tersebut membutuhkan penangan yang sedikit lebih intens dikarenakan apabila diteruskan dengan menggunakan metode yang sudah lama peneliti khawatir kesulitan yang dialami siswa tersebut tidak akan dapat terselesaikan dikarenakan dengan pengamatan secara langssung di dalam kelas dan melihat dari daftar nilai siswa tersebut, hal lain yang memperkuatnya peneliti yaitu adanya sifat-sifat seperti yang telah dikemukakan oleh Desiningrum (2016:57) mengenai kecemasan. Pada peneliti ini peneliti melihat kesulitan guru dalam memahami kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh siswanya, dikarenakan setiap

73 siswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terutama pada siswa-siswa yang memiliki kesulitan-kesulitan dalam menjalani kegiatan belajar di dalam kelas, dari kesulitan tersebut maka dapat terlihat siswa tersebut mengalami kecemasan pada aspek apa dan pada saat sudah mengetahui kecemasan dan aspeknya peneliti akan lebih mudah dalam menyusun produk yang akan digunakan oleh guru dalam mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan siswanya. Oleh karena itu peneliti menyusun sebuah alat ukur (skala kecemasan), yang dimana tujuan dari penyusunan alat ukur ini ditujukan untuk mengetahui tingkatan-tingkatan kecemasan, dan penyusunan alat ukur kecemasan ini dapat memberikan solusi bagaimana seharusnya menangani dan mencari metode yang tepat untuk melaksanakannya

Penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV sekolah dasar diawali dengan pemilihan indikator, pada saat pemilihan indikator untuk digunakan pada skala kecemasan aspek sosial ini peneliti sedikit mendapatkan hambatan, dikarenakan teori atau pembahasan mengenai kecemasan sosial ini sudah jarang sekali digunakan sebagai salah satu penelitian. Berdasarkan penelusuran peneliti pada saat mencari data mengenai kecemasan sosial hanya ditemukan beberapa penelitian saja, banyak dari penelitian yang ditemukan oleh peneliti menjelaskan kecemasan pada aspek fisik dan kognitif. Setelah mendapatkan indikator tepat untuk dijadikan indikator dalam skala kecemasan yang nanti akan peneliti susun dan indikator tersebut dikemukakan oleh Desingrum (2016:57), setelah menentukan indikator apa yang akan digunakan peneliti melanjutkan dengan menyusun print, isi dalam penyusunan blue-print tersebut terdiri dari indikator yang digunakan, variabel, dan pernyatan favorabel dan unfavorabel.

Pada penyusunan item yang akan digunakan penenltii menetapkan total item yang peneliti susun berjumlah 24 item. Peneliti kemudian melanjutkan dengan meminta validasi dari beberapa ahli seperti ahli psikologi, ahli bahasa, guru kelas IV dan guru kelas. Kemudian setelah mendapatkan hasil dari penilaian para ahli kemudian peneliti memcoba untuk memperbaiki produk dengan menggunakan saran-saran yang telah diberikan oleh para ahli, setelah tahap perbaikan selesai kemudian peneliti melanjutkan dengan mengembangkannya

74 produk tersebut menjadi sebuah buku dengan ukuran A5, peneliti menggunakan ukuran A5 agar menarik minat siswa untuk mengerjakan setiap pernyataan-pernyataan yang telah disesuaikan dengan indikator kecemasan menurut Desingrum (2016:57) dan penggunaan kertas A5 ditujukan karena ukuran tersebut sudah termasuk ideal dan tidak terlalu besar untuk anak-anak, alasan lain mengapa pemilihan ukuran A5 dikarenakan peneliti menghindari kesan siswa terhadap produk (skala kecemasan) tersebut sebagai buku pelajaran yang memiliki kesan serius, oleh karena peneliti menyusun dengan sangat memperhatikan detail yang akan digunakan terutama perihal penggunaan cover yang bagus dan menarik minat siswa pada saat melihat pada pandangan pertama.

Mengenai penyajian tampilan peneliti menentukan format dan tata letak agar siswa mudah dalam membaca setiap pernyataan, untuk pemilihan model jawaban peneliti menggunakan skala Likert dengan model empat pilihan jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Tujuan peneliti memilih model empat pilihan jawaban dikarenakan peneliti menjauhkan kemungkinan siswa dalam memilih jawaban netral atau ragu-ragu, oleh karena itu pemilihan model pilihan jawaban sudah cocok untuk melengkapi produk yang peneliti susun. Dalam pemilihan warna untuk skala kecemasan aspek sosial peneliti menekankan pada warna biru dan putih, pemilihan warna biru dalam skala kecemasan ini untuk melambangkan ketenangan, kelembutan, dan kedamaian. Kemudian pemilihan warna putih untuk skala kecemasan ini melambangkan kesucian, perpaduan warna biru dan putih ini dipilih agar menarik minat siswa pada saat mengisi produk, pemilihan warna pada produk memiliki peran yang penting dikarenakan pemilihan warna ini akan mempengarahui cover yang menjadi muka dari produk (skala kecemasan). Setelah menyusun skala kecemasan agar terlihat menarik langkah selanjutnya peneliti meminta validasi dari beberapa ahli seperti ahli psikologi, ahli bahasa, guru wali kelas IV, dan guru kelas.

Berdasakan hasil validasi yang peneliti dapat para ahli memberikan beberapa kritik dan saran yang akan bermanfaat pada saat memperbaiki skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Setelah melewati tahap validasi langkah selanjutnya peneliti sudah dapat menyebar di sekolah untuk

75 siswa mengisi. Pada saat siswa mengisi sebelumnya peneliti telah memberikan arahan atau petunjuk penggunaan pada saat mengisi skala kecemasan, pengisian skala kecemasan dilakukan di lakukan di dalam kelas, namun pada pertemuan pertama terdapat beberapa siswa tidak masuk sekolah dan peneliti melanjutkannya pada hari selanjutnya untuk siswa-siswa yang belum sempat mengisi skala kecemasan, dikarenakan dari siswa yang tidak masuk pada hari pertama terdapat siswa yang menjadi objek peneliti dalam penelitian ini. Setelah selesai peneliti memberikan lembar tanggapan siswa terhadap produk yang telah peneliti susun dan peneliti meminta siswa untuk mengisi dan memberikan tanggapan melalui komentar. Langkah selanjutnya yaitu peneliti mengumpulkan hasil dari produk yang telah siswa isi dan merekapitulasi hasil tanggapan siswa pada produk.

4.3.2 Kualitas Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa