• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK SOSIAL UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Kelvin Oktavian NIM: 141134205. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan berkat kesehatan, kelancaran dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Kedua orang tuaku, Bapak Antonius Subiantoro dan Ibu Sih Panglipur yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan, memberikan semangat dan doa pada anakmu ini. 3. Kedua adik-adikku, Daniel Ardian dan Caroline Karin Kristanti yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam menyelsaikan tugas akhir ini. 4. Teman terbaik dan istimewaku, Bernadeta Hesti Charita yang selalu memberikan semangat, dukungan, doa dan selalu mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan. 5. Teman-temanku untuk semua kebersamaan dan keceriaan saat kita di dalam kelas. 6. Para dosen PGSD Sanata Dharma. 7. Segala pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini yang saya tidak dapat sebutkan satu per satu.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Setiap orang siap untuk menang, tetapi tidak semua orang siap untuk kalah”. Rifat Sungkar. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 31 Oktober 2019. Peneliti. Kelvin Oktavian. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMUAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Kelvin Oktavian. Nomor Mahasiswa. : 141134205. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK SOSIAL UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR”. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 Oktober 2019 Yang menyatakan. Kelvin Oktavian. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENYUSUNAN SKALA KECEMASAN ASPEK SOSIAL UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Kelvin Oktavian Universitas Sanata Dharma 141134205 Dalam penyusunan skala kecemasan, peneliti memfokuskan pada kebutuhan guru dalam mengetahui tingkat “kecemasan” yang dialami oleh siswa di dalam kelas. Karenakan kurangnya pemahaman mengenai kecemasan terutama pada aspek sosial, oleh karena itu peneliti menyusun sebuah alat ukur kecemasan. Dalam membuktikan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kecemasan dapat terlihat berdasarkan hasil jawaban siswa pada skala kecemasan. Dalam wawancara, peneliti menanyakan kepada guru apakah memerlukan sebuah alat ukur kecemasan. Guru mengatakan kepada peneliti bahwa beliau membutuhkan sebuah alat ukur kecemasan untuk mengetahui tingkat kecemasan yang dialami oleh siswa. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini ditujukan untuk mengetahui prosedur penyusunan skala kecemasan dan dapat membuktikan bahwa kualitas skala kecemasan dapat mengetahui kecemasan yang dialami oleh siswa kelas IV di SD Negeri Puren Sleman. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dan dilengkapi dengan mengunakan skala Likert model 4 pilihan jawaban. Pemilihan skala Likert dengan model 4 pilihan jawaban ditujukan untuk menghindari adanya jawaban yang ragu-ragu atau netral. Instrumen hasil skala kecemasan dievaluasi oleh ahli psikologi, ahli bahasa, wali kelas IV, dan guru wali kelas IV yang mengajar di tahun sebelumnya. Hasil penilaian yang didapatkan peneliti oleh ahli psikologi memberi nilai 3,18, ahli bahasa memberi nilai 3,27, guru kelas IV memberi nilai 3,45, dan wali kelas IV sebelumnya memberi nilai 3,36. Hasil dari rerata yang didapat dari keseluruhan penilaian sebesar 3,3. Kesimpulan yang dapat peneliti dapatkan berdasarkan kriteria kelayakan produk, instrumen yang disusun oleh peneliti yaitu “Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Kelas Dasar” masuk dalam kriteria “Sangat Layak Digunakan”. Kata Kunci : Skala Kecemasan, Aspek Sosial, Siswa SD. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Preparation of Social Aspect Anxiety Scale for Elementary School Student Grade IV Kelvin Oktavian Universitas Sanata Dharma 141134205 In the preparation of anxiety scale, the researcher focused on the teacher’s need to know about “anxiety” level taht experienced by the students in the class. Because the lack of understanding about anxiety especially on social aspect, the researcher arranged a measuring instrument. In proving that the student have an anxiety that can be seen based on the student’s answer result on anxiety scale. On interview, the researcher asked the teacher “ Did it need a measuring instrument ?“. The teacher said to the researcher that she needed a measuring instrument to know about the anxiety level that experienced by the students. The researcher purpose did this research to know about the preparation of anxiety scale procedures and be able to prove the quality of anxiety scale be able to know anxiety that experienced by the 4th elementary school student Puren, Sleman, Yogyakarta. The method used is Research and Development (R&D) and be equipped by using Likert scale model 4 answer choices. Likert scale selection with answer choices is intended to avoid if there is a choice of answer that are hesitant or neutral. The instrument anxiety scale are evaluated by a psychologist, linguist, the 4th guide class, and guide class in the previous years. The valuation result that obtained by the researcher from the psychology give a value of 3,18,the linguist give a value of 3,27,the 4th grade teacher give a value of 3,45 and the last evaluation is the homeroom teacher give a value of 3,36. The avarage result that got from totality valutation is 3,3. Based on the product eligibility criteria, the instrument that arranged by the researcher namely “ The Anxiety Scale in The Social Aspect for The 4th Grade Student” include to the “Very Feasible to Use” Keyword: Anxiety Scale, Social Aspect, The elemtary school student. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.. 2.. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.. 3.. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.. 4.. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing 1 yang senantiasa membimbing, mendidik, mengingatkan agar cepat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.. 5.. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. selaku dosen pembimbing 2 yang senantiasa memberi semangat dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.. 6.. Bapak dan Ibu dosen PGSD USD yang senantiasa mendidik dan membimbing peneliti selama menempuh ilmu di PGSD, serta seluruh karyawan dan karyawati sekretariat PGSD USD yang telah memberikan bantuan dan bimbingan baik dalam hal administrasi dan teknis pelaksanaan setiap hal yang menjadi kebutuhan peneliti.. 7.. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Wijiyati, S.Pd. selaku Wali Kelas IV SD Negeri Puren.. 8.. Bapak Ertoha TAG, S.Pd. selaku guru kelas SD Negeri Puren.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9.. Seluruh guru, karyawan, dan siswa-siswi SD Negeri Puren yang telah memberikan ijin, bimbingan, pengelaman, semangat, dan dukungan selama peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Puren.. 10. Ucapan terima kasih kepada kedua orang tuaku Bapak Antonius Subiantoro dan Ibu Sih Panglipur. 11. Adik-adikku tercinta Daniel Ardian dan Caroline Karin Kristanti yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada peneliti. 12. Teman istimewaku Bernadeta Hesti Charita yang selalu memberikan motivasi, mendoakan, menghibur, dan menguatkan peneliti ketika peneliti mengalami kesulitan. 13. Teman-teman penelitian payung R&D skala kecemasan atas kerja sama dari awal sampai akhir dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, sahabat, dan teman yang telah membantu dan tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.. Peneliti. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halam an HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................4 1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................5 1.5 Spesifikasi Produk .....................................................................................5 1.5.1 Sampul Buku ..............................................................................................5 1.5.2 Isi................................................................................................................6 1.6 Definisi Operasional ..................................................................................7 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................8 2.1 Kajian Teori ...............................................................................................8 2.1.1 Perkembangan Sosial Anak Selama Masa Sekolah Dasar .........................8 2.1.1.1 Hakikat Perkembangan Sosial ...................................................................8 2.1.1.2 Karakteristik Perkembangan Sosial ...........................................................8 2.1.2 Kecemasan .................................................................................................9 2.1.2.1 Definisi Kecemasan ...................................................................................9 2.1.2.2 Dampak Kecemasan.................................................................................10 2.1.2.3 Gangguan Kecemasan Pada Anak ...........................................................10 2.1.2.4 Kecemasan Sosial ....................................................................................11 2.1.2.5 Gangguan Kecemasan Sosial ...................................................................12 2.1.2.6 Tingkat Kecemasan ..................................................................................13 2.1.3 Skala.........................................................................................................14 2.1.3.1 Definisi Skala ...........................................................................................14 2.1.3.2 Skala Likert ..............................................................................................15 2.1.3.3 Karakteristik Skala Psikologi ...................................................................16 2.1.3.4 Skala Kecemasan .....................................................................................16 2.1.3.5 Tampilan Skala ........................................................................................17 2.2 Penelitian yang Relevan ...........................................................................18 2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................20 xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.4 Pertanyaan Penelitian ...............................................................................23 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................24 3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................24 3.2 Setting Penelitian .....................................................................................25 3.2.1 Subjek Penelitian .....................................................................................25 3.2.2 Objek Penelitian .......................................................................................25 3.2.3 Lokasi Penelitian ......................................................................................25 3.2.4 Waktu Penelitian ......................................................................................26 3.3 Rancangan Penelitian ...............................................................................26 3.4 Prosedur Penelitian ..................................................................................29 3.4.1 Pengumpulan Data ...................................................................................30 3.4.2 Perencanaan .............................................................................................31 3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk ......................................................31 3.4.4 Validasi Produk ........................................................................................31 3.4.5 Uji Coba Lapangan ..................................................................................32 3.4.6 Revisi dan Laporan Hasil Pengembangan ...............................................32 3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................32 3.5.1 Observasi..................................................................................................32 3.5.2 Wawancara ...............................................................................................33 3.5.3 Kuesioner .................................................................................................33 3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................34 3.6.1 Pedoman Observasi ..................................................................................34 3.6.2 Pedoman Wawancara ...............................................................................35 3.6.2.1 Wawancara Guru Wali Kelas IV SD Negeri Puren .................................35 3.6.2.2 Wawancara Guru Kelas ...........................................................................36 3.6.3 Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial .........................37 3.6.4 Validitas dan Reliabilitas .........................................................................39 3.6.4.1 Validitas ...................................................................................................39 3.6.4.2 Reliabilitas ...............................................................................................42 3.7 Teknik Analisis Data................................................................................42 3.7.1 Analisis Data Kuantitaitf..........................................................................43 3.7.2 Analisis Data Kualitatif............................................................................45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................46 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................46 4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Data ...........................................................46 4.1.1.1 Identifikasi Masalah .................................................................................47 4.1.1.2 Analisis Kebutuhan ..................................................................................51 4.1.2 Perencanaan .............................................................................................52 4.1.2.1 Penyusunan Blue-Print Skala Kecemasan Aspek Sosial .........................53 4.1.2.2 Penyusunan Instrumen Validasi Produk ..................................................56 4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk ......................................................56 4.1.3.1 Sampul Buku Skala Psikologi ..................................................................57 4.1.3.2 Isi Buku Skala Psikologi ..........................................................................57 4.1.4 Validasi Produk ........................................................................................60 4.1.4.1 Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi ...........................................................61 4.1.4.2 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa ..............................................................62 4.1.4.3 Hasil Validasi oleh Guru Kelas IV ..........................................................62 4.1.4.4 Hasil Validasi oleh Guru Kelas................................................................63. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.1.4.5 Rekapitulasi Hasil Validasi ......................................................................64 4.1.5 Uji Coba Lapangan ..................................................................................65 4.1.5.1 Data dan Analisis Hasil ........................................................................66 4.1.5.2 Validasi Konstruk .................................................................................68 4.1.6 Revisi dan Laporan Pengembangan .........................................................70 4.2 Pembahasan..............................................................................................71 4.2.1 Prosedur Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ......................................................71 4.2.2 Kualitas Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Sswa Kelas IV Sekolah Dasar .......................................................75 BAB V KESIMPULAN .......................................................................................80 5.1 Kesimpulan ..............................................................................................80 5.2 Ketebatasan Penelitian .............................................................................81 5.3 Saran ........................................................................................................81 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................83. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halam an Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4. Pedoman Penelitian untuk Melakukan Observasi ................................35 Rencana Wawancara dengan Guru Kelas IV .......................................36 Rencana Wawancara dengan Guru Kelas ............................................36 Blue-Print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial dalam Bentuk Angka ............................................................................37 Tabel 3.5 Blue-Print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial dalam Bentuk kalimat ...........................................................................37 Tabel 3.6 Komponen Validasi Produk .................................................................40 Tabel 3.7 Komponen Lembar Tanggapan Produk oleh Siswa .............................41 Tabel 3.8 Kriteria Pedoman Penilaian Instrumen Validasi Produk .....................43 Tabel 3.9 Kriteria Pedoman Penilaian pada Instrumen Tanggapan Produk oleh Siswa ............................................................43 Tabel 3.10 Kriteria Kelayakan Instrumen ..............................................................45 Tabel 3.11 Tingkatan Kecemasan ..........................................................................45 Tabel 4.1 Hasil Observasi Pembelajaran (akademik) di Dalam Kelas.................47 Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV ............................................49 Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas .................................................51 Tabel 4.4 Daftar Nilai Siswa ................................................................................52 Tabel 4.5 Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial Dalam Bentuk Angka yang Telah Disesuaikan dengan Indikator ......54 Tabel 4.6 Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial Dalam Bentuk Kalimat yang Telah Disesuaikan dengan Indikator ................55 Tabel 4.7 Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi ......................................................61 Tabel 4.8 Rekapitulasi Catatan dan Komentar Umum oleh Ahli Psikologi .......61 Tabel 4.9 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa ...........................................................62 Tabel 4.10 Hasil Validasi oleh Guru Kelas IV .....................................................63 Tabel 4.11 Hasil Validasi oleh Guru Kelas ...........................................................63 Tabel 4.12 Rekapitulasi Catatan dan Komentar Umum oleh Guru Kelas .............63 Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Validasi ..................................................................64 Tabel 4.14 Hasil Perbaikan Skala Kecemasan .......................................................65 Tabel 4.15 Hasil Analisis Data Jawaban Siswa .....................................................66 Tabel 4.16 Hasil Tanggapan oleh Siswa Mengenai Produk Skala Kecemasan.................................................................................67 Tabel 4.17 Hasil Tanggapan oleh Siswa Mengenai Produk Skala Kecemasan ....68 Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Konstruk ............................................................69 Tabel 4.19 Jumlah Aitem Valid dan Tidak Valid ................................................69. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Hala man Gambar 1.1 Ukuran Buku Skala Psikologi .............................................................5 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan oleh Peneliti ..........................................................30 Gambar 3.2 Rumus Menghitung Rerata Hasil Penilai dengan Skala Likert .............................................................44 Gambar 3.3 Rumus Perhitungan Jarak Interval ....................................................44 Gambar 3.4 Contoh Perhitungan Interval .............................................................44 Gambar 4.1 Sampul Buku .....................................................................................57 Gambar 4.2 Lembar Permohonan Pengisian Skala Kecemasan ...........................58 Gambar 4.3 Petunjuk Pengisian ............................................................................59 Gambar 4.4 Tampilan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar .........................................................59 Gambar 4.5 Lembar Ucapan Terima Kasih ..........................................................60 Gambar 4.6 Tampilan Sampul Bagian Depan dan Belakang Setelah Perbaikan ..............................................................................70. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN Hala man Bagan 2.1 Literatur Map .......................................................................................20 Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Sugiyono (2015: 35-36) ........................................................27 Bagan 3.2 Modifikasi Model Penelitian dan Pengembangan oleh Peneliti .........................................................................................29. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halam an Lampiran 1 Surat Penelitian Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................86 Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................87 Lampiran 2 Hasil Wawancara Lampiran 2.1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV ......................................88 Lampiran 2.2 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas ...........................................89 Lampiran 3 Hasil Validasi Lampiran 3.1 Hasil Validasi oleh Ahli Psikologi ................................................91 Lampiran 3.2 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa ....................................................93 Lampiran 3.3 Hasil Validasi oleh Guru Kelas IV ................................................95 Lampiran 3.4 Hasil Validasi oleh Guru Kelas .....................................................97 Lampiran 3.5 Hasil Validasi Siswa Melalui Kuisioner Tanggapan Produk ........................................................................99 Lampiran 4 Hasil Perhitungan Jawaban Siswa Lampiran 4.1 Perhitungan Jawaban Siswa Skala Kecemasan Aspek Sosial ................................................................................126 Lampiran 4.2 Hasil Analisis Jawaban Siswa ...................................................127 Lampiran 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................128 Lampiran 5 Dokumentasi Lampiran 5.1 Dokumentasi Peneliti dan Siswa .................................................138 Lampiran 6 Tampilan Produk Skala Kecemasan Aspek Sosial Lampiran 6.1 Produk Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ....................................................141 Lampiran Curriculum Vitae Lampiran 7.1 Curriculum Vitae .........................................................................150. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Uraian dalam bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang diharapkan.. 1.1. Latar Belakang Peneliti melihat setiap siswa memiliki masa dimana dirinya masuk pada. keadaan tertentu dan kedaan tersebut membuat dirinya akan mengalami kesulitan yang akan berujung pada permasalahan. Permasalahan yang dialami setiap siswa pada saat peneliti melakukan pengamatan bermacam-macam dan yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah permasalahan anak yang berhubungan dengan kecemasan, seseorang dengan ciri-ciri kecemasan akan mengalami kesulitan dan hal tersebut dapat mengganggu kegiatannya sehari-hari. Keadaan cemas atau khawatir yang berlebih merupakan keadaan dimana siswa tersebut merasa tertekan atau bahkan membuat dirinya tersudutkan oleh beberapa faktor. Chaplin (2000: 33) mengatakan kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Mendukung pendapat sebelumnya mengenai kecemasan, Tsuraya (2013: 39) mengatakan bahwa kecemasan umum adalah perasaan takut yang berlangsung terus-menerus serta tidak dapat dikendalikan. Kecemasan oleh rasa takut akan sesuatu yang berasal dari dalam dan luar menjadikan seseorang lebih waspada terhadap ancaman yang mengancam dirinya, tetapi apabila seseorang tidak mampu untuk mengatasi kecemasannya akan mengakibatkan masalah pada dirinya sendiri, kecemasan yang dialami oleh siswa di SD Negeri Puren ini termasuk kepada kecemasan pada aspek sosial. Berdasarkan pengamatan selama proses penelitian, peneliti mendapati beberapa siswa memiliki beberapa gangguan-gangguan kecemasan didalam kelas, gangguan tersebut mengarahkan kepada peneliti bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kecemasan dan beberapa contohnya seperti sulit berkomunikasi dengan teman sebayanya, lebih memilih. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. untuk menyendiri dan tidak ingin diganggu oleh teman-teman lainnya. Beberapa faktor yang mengakibatkan siswa memiliki gangguan kecemasan dapat diakibatkan oleh lingkungan bermainnya, kemampuan siswa dalam belajar, dan faktor terakhir yaitu lingkungan keluarga anak pun memiliki pengaruh besar pada kondisi sosial anak tersebut. Beberapa gangguan kecemasan pada anak dapat terlihat melalui beberapa tanda seperti gugup, badan gemetaran, denyut jantung yang semakin cepat dan mudah berkeringat. Kecemasan juga merupakan suatu perasaan yang tidak dapat dikendalikan dan berlangsung terus menerus, dikarenakan perasaan yang tidak dapat dikendalikan tersebutlah yang mengakibatkan orang tersebut akan mendapatkan masalah. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas IV yang dimulai pada bulan november, peneliti melihat terdapat siswa yang terlihat mengalami ciri-ciri kecemasan namun peneliti dan guru kelas IV belum bisa memastikan bahwa siswa tersebut memiliki kecemasan atau tidak. Pengalaman sosial yang traumatik mungkin juga meluas kembali ke masamasa sulit di masa kanak-kanak. Ketika anak-anak mengalami serangan brutal dari teman-teman sebayanya yang berusaha menanamkan dominasi mereka. Pengalaman ini dapat menghasilkan kecemasan dan panik yang direproduksi di dalam situasi-situasi sosial di masa mendatang Durand (dalam Prawoto, 2010: 1314). Oleh karena itu peneliti menyusun suatu alat ukur untuk mengetahui siswa tersebut memiliki kecemasan terutama pada aspek sosial siswa kelas IV sekolah dasar dan untuk mengetahui hasilnya dapat terlihat pada alat ukur tersebut, selain itu juga peneliti dapat membantu guru untuk mengetahui tingkatan kecemasan yang di alami siswa-siswanya. Kecemasan yang di alami oleh seseorang memiliki tingkatan dan jenis yang berbeda, dikarenakan setiap orang memiliki tekanan atau beban pikiran yang berbeda-beda. Beberapa contoh kecemasan yang dialami setiap orang yaitu kecemasan secara fisik, kecemasan sosial, kecemasan emosi dan lain-lainnya, pada pembahasan ini peneliti akan memfokuskan kepada kecemasan sosial, alasan peneliti memilih kecemasan pada aspek sosial dikarenakan beberapa kasus anakanak dengan ciri kecemasan sosial ini akan diasingkan, sulit berkomunikasi dengan teman sebayanya bahkan beberapa anak akan lebih memilih untuk. 2.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menghindari orang-orang atau teman sebayanya. Dampak yang ditimbulkan dari kecemasan sosial ini akan membuat dirinya menjadi anak-anak yang anti-sosial dan saat anak tersebut diberikan sebuah tanggung jawab didalam kelompok anak tersebut akan sulit untuk berdinamika dengan orang sekitarnya. Kecemasan sosial merupakan suatu keadaan seseorang dimana diri merasa tidak mampu berpikir secara jernih dan tidak dapat berprilaku dengan baik pada saat dirinya sedang berada di dalam kegiatan berdinamika bersama orang lain. Baron dan Byrne (2003:5) mengatakan bahwa sosial merupakan suatu pemahaman mengenai bagaimana, mengapa individu berperilaku, berpikir, dan memiliki perasaan tertentu dalam konteks situasi sosial. Ranah sosial ini pun dapat dikaitkan dengan beberapa aspek seperti pendidikan, kebudayaan, IPTEK, dll. Menurut Meggitt (2012: 1) perkembangan adalah proses dimana seseorang anak tumbuh dan mengalami berbagai perubahan sepanjang hidupnya. Perkembangan tersebut dapat ditentukan secara genetik, serta dapat dipengaruhi dan dimodifikasi oleh berbagai faktor lingkungan, perkembangan dibagi kembali menjadi beberapa bagian yaitu: (a) Perkembangan Fisik, (b) Perkembangan Kognitif, (c) Perkembangan Komunikasi dan Berbahasa, (d) Perkembangan Personal, Emosional, dan Sosial, (e) Perkembangan Moral dan Spritual. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada hari Rabu, 21 November 2018, peneliti mengamati siswa pada saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Peneliti melihat siswa-siswa memiliki pemahaman yang berbeda pada saat menerima materi yang diajarkan oleh guru pada saat di dalam kelas, terutama pada saat pembelajaran yang berdasar akademik. Hasil pengamatan terhadap siswa diketahui beberapa siswa terlihat memiliki tanda atau ciri kecemasan, hal tersebut dapat peneliti lihat pada saat siswa diberikan tugas dan siswa merasa takut pada saat diminta maju untuk mengerjakan sesuatu dan beberapa siswa pun terlihat lebih pasif pada saat kegiatan belajar didalam kelas. Kesimpulan pada pengamatan dan wawancara tersebut menyatakan bahwa 30 siswa kelas IV terdapat 10 siswa yang memiliki kecemasan hasil tersebut didapatkan berdasarkan hasil skala kecemasan yang telah diisi oleh siswa itu sendiri. Peneliti menentukan beberapa siswa tersebut berdasarkan indikator yang telah peneliti sesuaikan untuk menentukan siswa tersebut memiliki kecemasan atau tidak pada saat peneliti. 3.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. melakukan pengamatan, kecemasan yang dialami oleh siswa berawal dari kondisi sosial yang dimilikinya yang mengakibatkan siswa tersebut berujung dengan adanya kecemasan pada aspek sosialnya. Wali kelas IV sebelumnya sesungguhnya sudah sedikit mengetahui terdapat beberapa anak yang memiliki kecemasan namun guru tidak dapat mengetahui tingkat kecemasan yang dimiliki siswanya dan dikarenakan adanya pergantian wali kelas IV yang memungkinkan wali kelas yang baru harus mengetahui dan mempelajari lebih dalam kembali mengenai karakteristik siswa-siswa yang akan diajari. Maka dari itu peneliti membantu dengan menyusun sebuah skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Penyusunan skala kecemasan ini didasari oleh kebutuhan guru untuk mengetahui tingkat kecemasan yang dialami oleh siswa dan yang diharapkan peneliti dengan adanya produk ini akan membantu guru untuk mengetahui lebih rinci dan lebih baik lagi setiap kebutuhan yang dibutuhkan siswanya. Peneliti hanya dibatasi pada tahap menghasilkan sebuah produk untuk skala kecemasan aspek sosial yang sudah diuji secara ilmiah oleh beberapa ahli yang dilakukan melalui uji coba lapangan terbatas.. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan permasalahan sebagai. berikut: 1.2.1 Bagaimana prosedur penyusunan skala kecemasan untuk siswa kelas IV sekolah dasar ? 1.2.2 Bagaimana kualitas skala kecemasan untuk siswa kelas IV sekolah dasar ?. 1.3. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:. 1.3.1 Mengetahui prosedur penyusunan skala kecemasan untuk siswa kelas IV SD. 1.3.2 Mengetahui hasil kualitas skala kecemasan untuk siswa kelas IV SD.. 4.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak,. manfaat tersebut adalah: 1.4.1 Bagi Peneliti Peneliti mengetahui prosedur penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV sekolah dasar. 1.4.2 Bagi Guru Pada penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi guru untuk mengetahui tingkat kecemasan dengan menggunakan skala kecemasan aspek sosial untuk kelas IV sekolah dasar. 1.4.3 Bagi Sekolah Pada penelitian ini diharapkan mampu untuk membantu sekolah dalam mengetahui tingkat kecemasan siswa dengan menggunakan skala aspek kecemasan tersebut.. 1.5. Spesifikasi Produk Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti yaitu skala kecemasan aspek. sosial yang disusun dalam sebuah buku (booklet). Penyusunan skala kecemasan ini dicetak dengan ukuran A5 ( 14,8 cm x 21 cm). 14,8 cm. 21 cm. Gambar 1.1 Ukuran Buku Skala Psikologi. 1.5.1. Sampul Buku Pada peneliti ini, pemilihan warna dapat mempengaruhi minat siswa dalam. mengerjakan dan menentukan jawaban yang akan dipilih. Dalam skala yang. 5.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. digunakan, peneliti menggunakan warna biru karena memiliki makna damai, tenang, dan possitive feeling (Marysa dan Anggraita, 2016: 48). Pile dan Birren (dalam Sari, 2004: 152) mengatakan bahwa pemilihan warna putih pada produk dikarenakan memiliki makna bersih dan terbuka. Pemilihan warna untuk cover juga menggunakan penggabungan atau dapat disebut gradasi warna. Peneliti menggabungkan dari kedua warna yaitu biru sebagai warna utama dan warna putih untuk warna gradasinya. Peneliti mendesain angket dengan tambahan hiasan gambar anak-anak yang sedang menggelilingi sebuah buku yang dimana buku yang berada di tengah anak-anak. Gambar tersebut ditujukan untuk penggambaran ilmu. pengetahuan. dapat. didapatkan. sejak. dini. dan. gambar. tersebut. menggambarkan dunia yang luas dan dapat diartikan kembali bahwa pengetahuan diseluruh dunia dapat kita dapatkan pada sebuah buku. Gambar di bagian tengah cover diberikan efek pantulan cahaya ditujukan untuk menarik minat siswa, dikarenakan anak-anak akan tertarik dengan buku atau tulisan yang di dalamnya disertakan gambar yang menarik dan indah. Peneliti pun mengkombinasikan warna dan gambar menjadi sedikit lebih terang dengan tujuan agar tulisan pada cover dan pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa. Pemilihan sampul pada buku yang berjudul “SKALA PSIKOLOGI UNTUK KELAS IV ”, dan ditulis dengan font Times New Romans dengan ukuran font 25 pt untuk bagian atas judul, 38 pt untuk bagian tengah judul, dan 18 pt untuk bagian bawah judul. Penempatan judul diletakkan pada bagian tengah atas untuk memfokuskan tentang isi yang akan diisi dan dikerjakan oleh siswa. 1.5.2. Isi Jumlah pertanyaan berjumlah 24 buah dengan menggunakan skala Likert. model dengan empat pilihan jawaban. Pilihan jawaban yang digunakan adalah: SS. :. Apabila pernyataan sangat sesuai dengan kondisi siswa.. S. :. Apabila pernyataan sesuai dengan kondisi siswa.. TS. :. Apabila pernyataan tidak sesuai dengan kondisi siswa.. STS :. Apabila pernyataan sangat tidak sesuai dengan kondisi siswa.. Pengembangan pernyataan di setiap nomor didasarkan pada indikator kecemasan yang dikemukakan oleh Desiningrum (2016:56-57). Terdapat. 6.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. indikator yang mencirikan seseorang memiliki kecemasan sosial. Dalam pernyataan yang telah disusun, peneliti sesuaikan dengan aspek kecemasan oleh Colhun dan Acocella (dalam Sobur, 2003: 70) menyebutkan terdapat tiga reaksi yang merupakan aspek-aspek kecemasan yaitu reaksi emosional, reaksi kognitif, dan reaksi fisiologis.. 1.6. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, definisi operasionalnya antara lain:. 1.6.1 Perkembangan adalah rangkaian perubahan jasmani dan rohani yang bersifat kualitatif menuju kearah yang lebih maju dan sempurna. 1.6.2 Kecemasan adalah kondisi seseorang yang dirasakan dengan rasa khawatir dan takut akan sesuatu yang buruk yang akan terjadi pada dirinya. 1.6.3 Kecemasan sosial adalah keadaan dimana dirinya tidak dapat menerima keadaan pada lingkungan tempat dia berada. 1.6.4 Skala merupakan sebuah alat ukur yang memiliki nilai untuk menghitung variabel yang akan diukur sehingga dapat menghasilkan data kuantitatif.. 7.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. 2.5. Kajian Teori Pada subbab ini peneliti membahas perkembangan sosial anak selama masa. sekolah dasar, kecemasan, kecemasan sosial dan skala.. 2.5.1 Perkembangan Sosial Anak Selama Masa Sekolah Dasar Uraian tentang perkembangan sosial anak selama masa sekolah dasar ini membahas perkembangan sosial dan karakteristik perkembangan sosial.. 2.5.1.1 Hakikat Perkembangan Sosial Setiap anak memiliki perkembangan sosial yang berbeda-beda dengan anak-anak lainnya. Slavin (2011:100-102) mengatakan bahwa perkembangan yang dialami oleh anak-anak usia sekolah dasar terbagi menjadi 3 bagian yaitu: a) perkembangan fisik b) perkembangan kognisi c) perkembangan sosioemosi. Peneliti menekankan kepada aspek sosial anak sekolah dasar. Mendukung pendapat sebelumnya, Hapsari (2016: 8) mengatakan bahwa perkembangan sosial berkaitan dengan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya yaitu dengan keluarga, teman sebaya, dan orang-orang di sekitarnya.. 2.5.1.2. Karakteristik Perkembangan Sosial Perkembangan sosial pada anak yang berkaitan dengan usia anak. tersebut dibedakan menjadi beberapa karakteristik. Hapsari (2016: 254) mengatakan bahwa perkembangan sosial dikarakteristikan menjadi enam yaitu: a) adanya korelasi yang tinggi antara keadaan dimana jasmani (keterampilan, kesehatan) berhubungan dengan prestasi di sekolah, b) bersikap tunduk pada peraturan permaian tradisional, c) memiliki kecenderungan untuk memuji diri sendiri, d) suka membandingkan dirinya dengan orang lain, terutama bila. 8.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menguntungkan dirinya, e) anak belum menggangap bahwa tugas itu penting, sehingga mereka tidak mempersoalkan bahwa tugas atau soal harus diselesaikan atau tidak, f) anak menginginkan nilai rapot yang baik walaupun mereka tidak selalu memperdulikan apakah prestasinya dapat dinilai baik atau tidak baik (harapan terhadap prestasi kurang realistis). American Acedemy of Pediatrics (2012) mengatakan bahwa perkembangan sosial anak mengacu pada kemampuan anak untuk memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosi secara baik emosi positif maupun emosi negatif serta mampu menjalin hubungan dengan anak-anak lainnya dan orang dewasa di lingkungannya. Dalam hal ini, peneliti menyimpulkan bahwa perkembangan sosial sangat dipengaruhi oleh perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak-anak dalam mengenalkan berbagai macam aspek kehidupan sosial dan norma dalam bermasyarakat. Proses tersebut dapat disebut juga dengan sosialisasi yang dimana tingkah laku bukan hanya sekedar hasil dari kematangan namun dari sesuatu yang telah dipelajari.. 2.5.2 Kecemasan 2.5.2.1 Definisi Kecemasan Kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak dapat dikendalikan dan berlangsung terus menerus (Tsuraya, 2013: 39). Pendapat lain mengatakan mengenai kecemasan menurut Chaplin (2000: 33) adalah perasaan yang berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Kecemasan juga dapat menimbulkan berbagai macam efek samping seperti perubahan sikap seseorang, meningkatnya tingkat emosi, dan lain-lainnya. Atkinson dkk (2001) menyebutkan bahwa kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan, ditandai dengan istilah-istilah keprihatinan, kekhawatiran, dan rasa takut yang kadang-kadang dialami dalam tingkatan yang berbeda-beda. Ramaiah (2003: 10) mengatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang menekan kehidupan seseorang, kecemasan juga dapat muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat di atas bahwa kecemasan merupakan rasa takut atau khawatir pada sesuatu yang sangat. 9.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengancam dirinya, yang menyebabkan kegelisahan karena adanya ketakutan akan sesuatu yang buruk dimasa yang akan datang.. 2.5.2.2 Dampak Kecemasan Rasa takut dan cemas dapat menetapkan bahkan meningkat meski situasi yang betul-betul mengancam tidak ada, dan ketika emosi tumbuh berlebihan dibandingkan dengan bahaya yang sesungguhnya, emosi ini menjadi tidak terkontrol. Cutler (2004: 304) menjelaskan kecemasan yang berlebihan dapat mempunyai dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan dapat menimbulkan penyakit-penyakit fisik. Melengkapi pendapat sebelumnya, Ramaiah (2003: 9) mengatakan bahwa kecemasan biasanya menyebabkan dua macam akibat, yaitu: a) Gagal mengetahui terlebih dahulu bahayanya dan mengambil tindakan pencegahan yang kurang. b) Kepanikan yang amat sangat, oleh karena itu gagal berfungsi secara normal atau menyesuaikan diri pada situasi. Berdasarkan pendapat ahli di atas diketahui bahwa kecemasan menyebabkan kepanikan yang berlebih dan gagal mengetahui ancaman atau bahaya yang akan terjadi sehinga mengakibatkan seseorang mengambil pencegahan yang tidak sesuai.. 2.5.2.3 Gangguan Kecemasan Pada Anak Kecemasan pada anak memiliki beberapa faktor yang mengakibatkan anak-anak terutama anak pada masa sekolah dasar mengalami gangguan, menurut (Slavin, 2011:102-103) mengatakan bahwa anak-anak pada masa sekolah dasar cenderung menggunakan perbadingan sosial untuk mengevaluasi diri mereka dan anak-anak juga cenderung menilai sesuatu dengan berlebihan. Gangguan kecemasan menurut pendapat lain, Desiningrum (2016: 55-57) gangguan kecemasan terbagi menjadi empat jenis, yaitu: a). Gangguan Kecemasan akan Perpisahan Gangguan kecemsan pemisahan adalah salah satu gangguan kecemasan. berupa “Gangguan Pertama Didiagnosa dalam Infancy, Childhood, atau. 10.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Remaja” di DSM-IV-TR. Anak-anak dengan gangguan kecemasan pemisahan memiliki tanda seperti mengeluh sakit sakit kepala atau perut, menangis, dan khawatir. Beberapa tanda yang dialami oleh seseorang diakibatkan oleh rasa khawatir yang berlebih dikarenakan adanya perpisahan. b) Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder) Gangguan kecemasan umum biasanya melibatkan kecemasan yang berlebih dan khawatir tanpa sebab peristiwa atau kegiatan baru/khusus. Kekhawatiran yang disertai dengan gejala fisik sakit kepala, nyeri otot, kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, dan kesulitan tidur. Gangguan kecemasan umum ini dialami oleh anak-anak yang sering khawatir dengan kinerja sekolah atau kompetensi dalam acara olahraga. c). Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxienty Disorder) Pemalu, terlihat pendiam, atau menarik diri ketika bertemu dengan. orang-orang atau situasi baru/asing. Gejala emosional yang sering terlihat seperti rasa takut berlebih, pengawasan interpersonal, dan merasa takut atau mendapat penghinaan. d) Gangguan Panik (Panic Disorder) Jantung berdebar, merasa lemas dan pusing, perasaan mual dan perasaan takut akan sesuatu yang buruk akan terjadi. Anak-anak yang memiliki gangguan panik akan mengalaminya pada periode-periode tertentu, namun sayangnya beberapa anak masih belum dapat mengatasi serangan. kepanikan. yang. dialaminya.. Dikarenakan. serangan. ini. berhubungan dengan rangsangan eksternal, dan gangguan ini jarang terindentifikasi pada anak-anak.. 2.5.2.4 Kecemasan Sosial Seseorang yang memiliki kecemasan biasanya akan mengalami keadaan dimana dirinya tidak dapat menerima segala keadaan yang berada di sekitar dirinya. Desiningrum (2016: 56-57) mengatakan bahwa seseorang dengan ciri kecemasan sosial memiliki ketakutan terus menerus dan berlebihan dari situasi. 11.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sosial, pengawasan interpersonal, dan merasa takut malu atau mendapat penghinaan.. 2.5.2.5 Gangguan Kecemasan Sosial Gangguan kecemasan sosial merupakan. keadaan dimana seseorang. memiliki rasa takut yang berlebih dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Desiningrum (2016: 56) mengatakan bahwa seseorang dengan gangguan kecemasan sosial memiliki ketakutan yang terus-menerus dan berlebihan dari situasi sosial, pengawasan interpersonal, dan merasa takut malu apabila mendapat penghinaan dari orang lain. Gangguan-gangguan kecemasan sosial menurut Desiningrum (2016: 56-57) memiliki ciri-ciri seperti: 1. Pemalu Jung (dalam Nursyahrurahmah, 2017: 114) mengatakan bahwa tipe pemalu merasa sangat awas di sekitar orang asing dan menjadi sangat gugup pada lingkungan yang kurang dikenal. 2. Pendiam Kepribadian pendiam atau introvert, merupakan kepribadian yang tertutup, sehingga anak-anak cenderung memilih sendiri atau bertemu dengan sedikit teman. Alavinia (dalam Nursyahrurahmah, 2017: 114) mengatakan bahwa kepribadian pendiam atau introvert, tidak selalu bersikap pasif, pemurung atau tidak bergaul. Kepribadian pendiam bisa saja individu yang aktif, periang, dan suka bersosialisasi, namun kepribadian pendiam juga memerlukan privacy, dan butuh ketenangan. 3. Menarik Diri Sukmadinata (2007: 412) mengatakan bahwa perilaku menarik diri merupakan gangguan emosional yang muncul pada seseorang karena adanya ketidakcocokan atau ketidakberhasilan dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungannya. 4. Merasa Takut Sukmadinata (2007: 411) mengatakan perasaan takut, gugup, atau cemas menghadapi sesuatu termasuk dalam gangguan emosional yang dimana gangguan emosional ada yang tampak keluar, apalagi peserta didik ini memiliki beberapa kelebihan, bakat, dan kecerdasan yang tinggi dalam suatu bidang tertentu.. 12.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Kurang Percaya Diri Sukmadinata (2007: 422) menjelaskan bahwa sikap kurang percaya diri merupakan suatu reaksi emosional untuk menutupi kecemasan atau rasa takut, dengan melakukan kegiatan lain. 6. Mudah Menangis Sukmadinata (2007: 418) menegaskan bahwa sikap mudah menangis merupakan suatu reaksi untuk menyatakan kekecewaan, ketidaksetujuan ataupun penentang terhadap sesuatu yang pasif. Kesimpulan yang peneliti dapatkan adalah bahwa sikap-sikap yang telah disebutkan di atas, seperti pemalu merupakan sikap yang akan terlihat pada saat seseorang berada di lingkungan yang kurang dikenal, kemudian pendiam atau introvert merupakan kepribadian yang tertutup, dan cenderung memilih menyendiri atau bertemu dengan sedikit teman. Namun seseorang dengan kepribadian pendiam ini tidak selalu bersikap pasif, namun seseorang dengan kepribadian seperti ini tetap memerlukan situasi yang lebih tenang dan private. Menarik diri adalah sikap dimana seseorang akan berusaha mengasingkan dirinya dikarenakan adanya ketidaksesuaian dengan lingkungannya, merasa takut pun merupakan sikap seseorang yang mengalami gangguan emosional, yang dikarenakan adanya beberapa kelebihan bakat atau hal-hal lain dalam bidang tertentu. Sikap kurang percaya diri pun termasuk ke dalam gangguan emosional, yang pada dasarnya diawali dengan adanya reaksi emosional untuk menutupi kecemasan yang di alaminya. Sikap mudah menangis pun termasuk dalam gangguan emosional, sikap ini akan terlihat ketika seseorang menyatakan kekecewaannya pada sesuatu yang tidak disenanginya atau terhadap sesuatu yang pasif. Oleh karena itu peneliti menyusun sebuah alat ukut untuk mengetahui apakah anak-anak tersebut memiliki kecemasan atau tidak.. 2.5.2.6 Tingkat Kecemasan Stuart dan Sundeen (2000), menguraikan tingkat kecemasan dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu kecemasan ringan, sedang, dan berat.. 13.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1) Kecemasan Ringan (mild anxiety) Kecemasan ringan ini berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang membuat seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kemampuan meilhat dan mendengar yang menderita kecemasan ringan ini juga meningkat yang dapat membuat seseorang ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan kreatifitasnya sendiri. 2) Kecemasan Sedang (moderate axiety). Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memfokuskan pada satu hal penting dan mengesampingkan hal lainnya, sehingga seseoarang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah lagi. 3) Kecemasan Berat (severe anxiety) Kecemasan berat di sini sangatlah membatasi lahan persepsinya, dikarenakan seseorang cenderung untuk memfokuskan pada sesuatu yang lebih terperinci, spesifik, dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan, orang tersebut memerlukan banyak sekali pengarahan sehingga dapat memusatkan pada objek lainnya.. 2.5.3 Skala Uraian tentang kecemasan membahas definisi skala, jenis skala yang digunakan, karakteristik skala psikologi, skala kecemasan, tampilan skala.. 2.5.3.1 Definisi Skala Skala merupakan salah satu alat ukur untuk mengukur objek-objek yang akan diteliti lebih lanjut oleh peneliti. Ridwan (2016: 6) mengatakan bahwa skala adalah pengukuran untuk mengklasifikasi variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menganalisis data yang akan diteliti. Menanggapi pendapat di atas, Widoyoko (2015: 102) mengatakan bahwa skala adalah sebuah acuan untuk menentukan panjang dan pendeknya sebuah interval dalam alat ukur sehingga dapat menghasilkan data kuantitatif. Kesimpulan pada pendapat di atas bahwa skala adalah sebuah alat yang memiliki beberapa nilai angka yang dapat diklasifikasikan variabelnya yang kemudian dapat diukur dan menghasilkan sebuah data kuantitatif.. 14.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.5.3.2 Skala Likert Skala Likert memiliki prinsip pokok yaitu menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap yang dimulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Penentuan lokasi dilakukan untuk mengkuantifikasi respon seseorang terhadap butir pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan. Dengan menggunakan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, yang kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak menyusun butir-butir instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden (Widoyoko, 2015: 104). Widoyoko (2015: 104) mengatakan bahwa jawaban dari setiap butir instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari yang sangat positif menuju ke sangat negatif, dan penggunaan skala Likert ini dibagi kembali menjadi tiga cara penggunaan yaitu a) model skala tiga, b) model skala empat, c) model skala lima. Setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan dan pada model skala tiga memiliki kelemahan pada variabilitas respon terlalu terbatas yang mengakibatkan kurang mampunya mengungkap secara maksimal perbedaan sikap responden, dan pada model skala tiga ini memiliki alternatif lain yaitu pada jawaban tengah yang dapat dianggap sebagai jawaban yang paling aman. Kemudian model skala empat memiliki kelebihan dikarenakan pada model skala empat ini terdapat variabilitas respon yang lebih baik dan lebih lengkap dibandingkan skala tiga, sehingga mampu mengungkap lebih maksimal perbedaan sikap responden dan pada model skala empat ini juga tidak memberikan peluang bagi responden untuk bersikap netral sehingga memaksa responden untuk menentukan sikap terhadap fenomena sosial yang ditanyakan atau dinyatakan dalam instrumen. Model skala lima memiliki kelebihan dari dua skala sebelumnya dikarenakan pada model skala lima ini variabilitas respon yang didapatkan lebih baik dan lebih maksimal pada saat mengungkap perbedaan sikap responden. Namun pada model ini juga memiliki kelemahan yang dimana adanya kecenderungan responden untuk memilih alternatif tengah sebagai pilihan jawaban yang menurut responden paling aman (cukup,netral atau ragu-ragu). Oleh. 15.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. karena itu untuk menghindari kecenderungan tersebut, peneliti menghindari penggunaan istilah “cukup, netral, dan ragu-ragu” namun gunakanlah alternatif pilihan tengah dengan istilah “kurang” (Widoyoko, 2015: 104-107).. 2.5.3.3 Karakteristik Skala Psikologi Sebagai alat ukur skala psikologi harus memiliki karakteristik khusus menurut Azwar (2009: 3) mengatakan bahwa hal yang membedakannya adalah pengambilan data dapat didapatkan dengan menggunakan angket (questionnaire), daftar isian, inventori, dan lain-lainnya. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari skala disebut dengan nama lain dari tes, namun dalam pengembangan instrumen ukur umumnya isitilah tes digunakan untuk penyebutan alat ukur kemampuan kognitif sedangkan istilah skala lebih banyak dipakai untuk menamakan alat ukur afektif. Dengan penjelaskan di atas, skala memiliki beberapa karakteristik yaitu: 1) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak di ukur melainkan indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. 2) Atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item, maka dari itu skala psikologi selalu berisi banyak item-item, dan jawaban subjek terhadap suatu item merupakan bagian dari banyak indikasi mengenai atribut yang di ukur sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru apabila semua item telah direspon. 3) Respon yang berasal dari subjek tidak langsung diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”, melainkan semua jawaban dapat diterima ketika jawaban yang diterima diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh.. 2.5.3.4 Skala Kecemasan Skala kecemasan adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan yang sedang dialami seseorang. Peneliti menggunakan indikator kecemasan yang dikemukakan oleh Desiningrum (2016:54) yang mengatakan bahwa kecemasan merupakan. gejala psikologis seseorang yang. meliputi kondisi emosi dan pikiran seseorang yang mengalami kecemasan seperti. 16.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. takut dan khawatir yang tidak terkendali, merasa tertekan, merasa tidak mudah menghadapi sesuatu yang buruk yang akan terjadi, terus menerus mengeluh tentang perasaan takut terhadap masa depan, mudah percaya sesuatu yang menakutkan akan terjadi dengan sebab yang tidak jelas. Mendukung pendapat di atas, Sundari (2004:64) mengatakan bahwa gejala-gejala yang bersifat fisik di antaranya jari-jari tangan yang dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, tidak dapat tidur nyenyak, dada sesak, dan gejala yang bersifat mental yaitu ketakutan akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tentram. 2.5.3.5 Tampilan Skala Dalam penyusunan skala, peneliti memperhatikan kebutuhan yang diperlukan siswa dan salah satu yang diperlukan adalah tampilan skala itu sendiri. Azwar (2009:73), menjelaskan beberapa hal yang diperlukan dalam membuat skala adalah format dan tata letak, pemilihan warna, lembar jawaban, dan data identitas. Keempat hal tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Format dan tata letak Format yang dijelaskan pada bahasan ini adalah bentuk item yang dipilih seperti bentuk pilihan ganda, bentuk dikotomi “ya-tidak” atau bentuk “setujutidak setuju”. Pemilihan bentuk pilihan jawaban ini ditujukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik dari objek atau responden. Penyusunan skala ini terlihat lebih menarik dan mudah dimengerti oleh responden ketika skala yang disajikan dengan menggunakan format buku dibandingkan dengan menggunakan format folio. Dalam menyajikan skala dalam format buku, peneliti juga harus memperhatikan format lainnya seperti pemilihan ukuran huruf dan jenis huruf yang akan digunakan agar mempermudah responden pada saat membaca. Hal lain yang harus diperhatikan adalah tata letak. Peneliti harus menyusun sedemikian rupa agar skala yang akan diisikan oleh responden tidak terlihat berdesak-desakan atau bahkan sampai responden tidak mendapat membaca dengan baik. 2) Pemilihan warna Dalam pemilihan warna, peneliti harus memperhatikan agar responden tidak mudah bosan pada saat mengisikan skala yang telah dibuat. Karena dalam. 17.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pemilihan warna untuk skala, peneliti memberikan beberapa kesan seperti menyenangkan, menenangkan, dan tidak adanya paksaan dalam mengisi. 3) Lembar Jawaban Dalam hal lembar jawaban, peneliti harus memperhatikan beberapa hal seperti penggunakan kertas atau jumlahnya, alasan tersebut dapat tujukan untuk alasan penghematan terutama apabila banyak item-item yang digunakan. 4) Data Identitas Data identitas sangat penting dalam pengisian skala baik menggunakan lembar jawaban atau tidak menggunakan data identitas sangatlah penting. Peneliti mencantumkan data diri atau keterangan yang menyangkut dirinya. Untuk mendiagnosis individual atau apabila dalam kegiatan penelitian skor, subjek akan dikorelasikan dengan skor atau variabel lain. Oleh karena itu nama subjek harus dicantumkan. 5) Instruksi atau Petunjuk Pengerjaan Meskipun format penyajian item-item dalam skala dapat langsung dijawab oleh responden, penyajian skala harus disertakan beberapa pentunjuk untuk memberikan jawaban.. 2.6. Penelitian yang Relevan. a) Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013) yang berjudul “Hubungan Antara motivasi belajar dan Kecemasan VI Sekolah Dasar di Denpasar Menjelang Ujian Nasional”. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat hubungan antara kecemasan yang dialami dialami siswa sekolah dasar di denpasar dengan motivasi belajar. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VI yang berjumlah 100 orang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif korelasional dan hasil yang didapatkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan siswa kelas VI dengan motivasi belajar pada saat menjelang ujian nasional. Penelitian yang dilakukan oleh Putri ini ditujukam untuk melihat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan kecemasan yang di alami oleh siswa kelas VI sekolah dasar di Denpasar. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat ujian nasional yang akan dijalankan oleh siswa kelas VI di sekolah. 18.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dasar di Denpasar ini mempunyai efek yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. b) Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu (2016) yang berjudul “Hubungan Antara Konsepsi Penilaian dan Kecemasan Siswa Sekolah Dasar di Kelas Matematika”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kecemasan siswa pada mata pelajaran yang mengakibatkan kecemasan dengan dengan menggunakan suatu alat ukur yaitu sebuah instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebuah angket kecemasan. Subjek penelitian ini adalah 40 siswa sekolah dasar di Bekasi. Peneliti menemukan temuan yang mengidikasikan bahwa siswa-siswa yang cenderung memiliki kecemasan tersebut harus didampingi dengan cara berbeda. Penelitian ini memfokuskan penelitian kepada konsepsi penilaian siswa dengan kecemasan yang di alami oleh siswa pada saat mengikuti pembelajaran matematika. Peneliti menggunakan sebuah alat ukur yang mirip dengan alat ukur yang digunakan oleh Wahyu (2016), yaitu sebuah angket kecemasan yang di dalam angket tersebut berisikan pernyataanpernyataan dan instrumen untuk mengetahui tingkatan kecemasan yang di alami siswa tersebut. c) Penelitian yang dilakukan oleh Darti (2013) ditujukan pada pengembangan instrumen kecemasan pada siswa sekolah dasar kelas VI di Kota Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek dan indikator kecemasan siswa terhadap sekolah, langkah yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menyusun blue print pengembangan instrumen kecemasan siswa, kemudian langkah selanjutnya untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen kecemasan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VI di kota Denpasar. Penelitian yang dilakukan oleh Darti, ditujukan untuk mengembangkan instrumen yang digunakan untuk meneliti kecemasan oleh siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan blue-print sebagai pedoman dalam mengembangkan instrumen kecemasan yang pada tujuan akhirnya untuk mengertahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen kecemasan tersebut.. 19.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kesimpulan dari ketiga penelitian di atas adalah membahas mengenai kecemasan dan bagaimana cara mengukur tingkat kecemasan yang dialami seseorang dengan cara mengukurnya menggunakan sebuah alat ukur, dan pada penelitian ini peneliti membuat pembaharuan dalam. mengukur tingkatan. kecemasan dengan menyusun sebuah alat ukur untuk membantu guru agar dapat mengetahui tingkat kecemasan yang dialami siswa ketika di dalam kelas dan alat ukur tersebut berbentuk sebuah pernyataan-pernyataan yang disusun ke dalam sebuah booklet yang kemudian akan disebar kepada siswa dan hasil dari siswa akan dianalisis dan dari hasil tersebut peneliti akan mendapatkan pernyataan bahwa siswa tersebut memiliki kecemasan atau tidak. Penelitian tentang pengembangan skala. Putri (2013) Hubungan Kecemasan dengan Faktor Pendukungnya. Wahyu (2016) Pengembangan Alat Ukur Kecemasan Sosial. Darti (2013) Pengembangan Instrumen Kecemasan Siswa Terhadap Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Kelvin (2018) Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV SD. Bagan 2.1 Literatur Map. 2.7. Kerangka Berpikir Dalam proses belajar mengajar guru menghadapi berbagai macam. karakteristik anak dalam satu kelas, dan setiap karakteristik tersebut memiliki ciri khas masing-masing yang dimana guru pada saat di dalam kelas setidaknya memahami cara-cara dasar untuk menangani setiap anak tersebut. Setiap anak di dalam kelas pun memiliki potensi-potensi prestasi yang berbeda-beda dan selama. 20.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. masa proses tersebut pasti setiap anak memiliki batasan yang pada akhirnya, anak tersebut membutuhkan bimbingan atau pendampingan dari guru wali kelasnya dikarenakan guru ketika di dalam kelas dapat mengganti peran orang tua meskipun hanya sementara. Namun hal tersebut memiliki dampak yang mempengaruhi prestasi anak, oleh karena itu guru pun dapat disebut orang tua kedua selain orang tua kandung, namun dalam proses yang dialami guru terdapat permasalahan-permasalahan yang sedikit-sedikit muncul dan permasalahan yang cukup menjadi perhatian yaitu mengenai hal-hal yang membuat anak tersebut menjadi tidak nyaman ketika di dalam kelas, meskipun guru memiliki cara-cara yang dapat menyelesaikan namun guru tidak memahami sepenuhnya mengenai permasalahan yang sedang di alami oleh siswanya ketika di dalam kelas. Pada penelitian ini, peneliti mempunyai solusi untuk membantu guru dalam menyelesaikan permasalahan yang di alami oleh guru dengan menyusunan sebuah produk alat ukur kecemasan yaitu sebuah skala kecemasan untuk aspek sosial, penyusunan skala kecemasan ini ditujukan sebagai salah satu alat ukur tingkat kecemasan siswa dan alat ini dapat mempermudah guru dalam memahami tingkatan kecemasan yang di alami siswanya, dengan adanya alat ukur kecemasan ini guru dapat mengatasinya dengan memberikan metode pembelajaran yang sedikit lebih intens kepada siswa yang memiliki kecemasan pada tingkatan yang membutuhkan penanganan yang sedikit berbeda dengan siswa lainnya ketika proses belajar mengajar di dalam kelas. Pembahasan pada penelitian ini mengenai kecemasan, dalam hal ini kecemasan merupakan suatu perasaan cemas atau khawatir yang berlebih yang akan terjadi pada seseorang yang memiliki gangguan kecemasan seperti ketakutan yang berlebih dan rasa terancam yang akan membahayakan dirinya, setiap orang memiliki tingkatan kecemasan yang berbeda. Dalam tingkatan kecemasan dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang, dan yang terakhir kecemasan tinggi, dalam setiap tingkatan kecemasan memiliki cara penangan yang berbeda-beda pada setiap tingkatannya. Dalam penelitian ini peneliti pada saat melakukan observasi di dalam kelas dan di luar kelas melihat beberapa siswa memiliki ciri-ciri kecemasan seperti yang dikatakan oleh Desiningrum, beberapa siswa memperlihatkan ciri-ciri seperti pemalu, pendiam,. 21.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menarik diri, penakut, sulit menentukan pilihan, dan mudah sekali menangis. Ciriciri tersebut terlihat ketika peneliti melakukan observasi di dalam kelas, terlihat beberapa siswa memperlihatkan ciri-ciri tersebut. Setiap anak memiliki perkembangan dan hal tersebut bersifat terus-menerus. Hal tersebut juga dialami oleh siswa sekolah dasar yang dimana tugas perkembangan yang dialami oleh siswa masih bergantung pada usia masing-masing siswa. Skala merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan yang sedang dialami seseorang. Menurut Widoyoko (2015: 102) mengatakan bahwa skala adalah sebuah acuan untuk menentukan panjang dan pendeknya sebuah interval dalam alat ukur sehingga dapat menghasilkan data kuantitatif. Jenis skala yang digunakan oleh peneliti adalah skala Likert, pemilihan skala Likert dikarenakan pada skala ini pada saat variabel yang akan diukur kemudian akan dijabarkan menjadi indikator variabel setelah itu indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam menyusun butir-butir instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang akan di jawab oleh responden. Dalam skala yang disusun oleh peneliti terdapat pernyataan dan pilihan-pilihan jawaban, di setiap pernyataan yang telah peneliti susun sudah disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi responden (siswa kelas IV). Selain memberikan produk, peneliti pun memberikan kuisioner tanggapan kepada siswa untuk menilai bahwa produk (skala kecemasan) yang peneliti susun sudah sesuai dan masuk ke dalam kriteria baik dan sudah layak digunakan. Indikator dalam setiap pernyataan di dalam skala menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Desiningrum (2016: 57). Peneliti memilih Desingrum sebagai acuan dalam penggunaan indikator, dikarenakan pada setiap indikatornya sesuai dengan ciri-ciri seseorang yang mengalami kecemasan pada aspek sosial. Hasil dari produk (skala kecemasan) yang telah disusun kemudian akan divalidasi oleh beberapa ahli seperti ahli psikologi, ahli bahasa, guru kelas IV, dan guru kelas, hasil dari penilaian dari beberapa ahli tersebut kemudian akan rekapitulasi dan akan mendapatkan rata-rata yang menunjukan bahwa produk yang peneliti susun sudah masuk ke dalam kriteria baik dan sudah layak digunakan. Menurut Agustina (2014: 4) perkembangan adalah perubahan kualitatif yang berfungsi untuk mencapai penyempurnaan fungsi psikologi dalam. 22.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menunjukan peserta didik bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Pada setiap tahapan usia memiliki ciri khas perkembangannya masing-masing dan salah satu perkembangan yang terjadi pada siswa adalah perkembangan sosial. Perkembangan sosial yang dialami oleh siswa dapat diamati melalui kemampuan siswa tersebut dalam aspek sosial mereka, perkembangan sosial yang dialami oleh siswa dapat dirasakan secara cepat maupun lambat. Perkembangan sosial yang dialami oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung seperti lingkungan, teman sebaya, dan orang tua. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada bagan 2.1, menggambarkan bagaimana proses pengembangan alat ukur kecemasan dan pengembangan instrumen kecemasan, kemudian peneliti mengembangkan penelitiannya dengan menyusun sebuah skala kecemasan. Kecemasan dapat terjadi pada setiap peserta didik, namun beberapa sudah mampu dapat mengatasinya namun terdapat juga beberapa yang masih mengalami kesulitan dalam mengatasi dan mencari cara penyelesaiannya. Peneliti pun pada penelitian ini bertujuan untuk membantu guru dalam mengetahui tingkat kecemasan yang di alami oleh siswa kelas IV, melalui penelitian R & D “Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.. 2.8 1.. Pertanyaan Penelitian Bagaimana tahapan penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV SD ?. 2.. Bagaimana kualitas skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV SD ?. 23.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data.. 3.8. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian dan. pengembangan atau lebih sering disebut Research and Development (R & D). Research and Development menurut Sukmadinata (2008: 164) mengatakan bahwa R&D adalah metode untuk mengembangkan sebuah produk yang menggunakan langkah-langkah untuk menyempurnakan produk yang telah ada. R&D merupakan metode penelitian yang memerhatikan cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaannya yang akan menghasilkan produk dan dapat. menguji. produk tersebut. (Sugiyono,2015: 2). Sependapat dengan dua pendapat di atas mengenai penelitian dan pengembangan menurut Mulyatiningsih (2014: 161) mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development) bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan dan dalam penelitian ini memadukan beberapa metode-metode penelitian seperti: a) survei dengan eksperimen, b) action research dengan evaluasi. Metode penelitian dan pengembangan ini memiliki tujuan yang dapat dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan dengan berupa sebuah proses, proses, dan rancangan. Dalam proses pada saat menggunakan metode penelitian dan pengembangan ini peneliti hanya menggunakan kurun waktu tertentu saja Setyosari (2010: 223-224), selain memiliki tujuan dalam melaksanakan metode tersebut terdapat pula karakteritik yang dimiliki oleh metode tersebut seperti produk-produk yang telah melalui tahap uji coba dan telah disesuaikan dengan kebutuhan, dan karakteristik lainnya yaitu sebelum menjadi sebuah produk yang akan di uji coba sebelumnya akan melalui tahap analisis yang juga telah disesuaikan dengan kebutuhan. Peneliti menggunakan metode R&D dikarekan metode ini memiliki tujuan yang dinilai. 24.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. oleh peneliti cocok untuk mengembangkan sebuah produk yaitu skala kecemasan untuk siswa kelas IV sekolah dasar di salah satu SD di daerah Yogyakarta, penelitian ini dibatasi sampai pada pembuatan produk skala kecemasan.. 3.9. Setting Penelitian Setting penelitian membahas mengenai subjek penelitian, objek penelitian,. lokasi penelitian, dan waktu penelitian.. 3.9.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas IV yang terdiri dari 16 siswa putra dan 14 siswa putri pada tahun ajaran 2017/2018 di SD Negeri Puren. Peneliti memilih kelas IV tersebut berdasarkan hasil wawancara dan rekomendasi dari guru-guru di SD dan wali kelas IV, selain berdasarkan hasil wawancara dan rekomendasi guru wali kelas IV peneliti memilih berdasarkan pengamatan di dalam kelas dan hasil belajar siswa tersebut. Desmita (2009: 35) mengatakan bahwa siswa kelas IV sekolah dasar termasuk ke dalam masa kanak-kanak akhir (10-12). Rasa cemas sering dijumpai pada masa sekolah awal dan cenderung meningkat pada masa kanak-kanak, terutama dari kelas IV sampai kelas VI sekolah dasar. Kecemasan akan berkurang kemudian bergantung pada lingkungan hidup anak atau tekanan untuk mencapai sesuatu di luar kemampuan mereka (Hurlock, 2010: 221).. 3.9.2 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kecemasan aspek sosial yang dialami oleh siswa kelas IV di SD Puren. 3.9.3 Lokasi Penelitian Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SD Negeri Puren. SD Negeri Puren terletak di Jalan Tantular Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Negeri Puren sebagai lokasi penelitiaan dikarenakan masih minimnya media pembelajaran di SD tersebut pada saat pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.. 25.

Referensi

Dokumen terkait

4 www.. pengobatan gratis yang bersifat masal, sunatan masal dan kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan. c) Makan bareng yatim : program ini merupakan program paket

Jika terdapat lebih dari satu transaksi dengan pihak lawan Eksternal yang sama, maka mohon kepada pemegang rekening menggunakan A ggrement Code yang berbeda dan

PERLUNYA MERANCANG SEBUAH KARAKTER SERIAL ANIMASI WAYANG SEBAGAI PELESTARIAN DAN PEMBELAJARAN KESENIAN WAYANG BAGI GENERASI MUDA 6 PROBLEM YANG DIPECAHKAN WHAT TO SAY :

Peneliti akan mencari dan mengumpulkan data yang sama dengan melakukan wawancara, mengumpulkan dokumentasi dan melakukan observasi, yang mana kegiatannya mengamati dan

Berdasarkan hasil penelitian ini, sistem rekomendasi dapat digunakan oleh calon siswa untuk menentukan pilihan sekolah menengah atas sesuai dengan kriteria yang diajukan

Untuk total rata-rata perubahan nilai dari masing-masing jenis kelamin adalah 12,44 untuk pengguna laki-laki, 12,89 untuk pengguna perempuan Hasil analisis deskriptif pada kelompok

ABTSRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi agen hayati Trichoderma sp. yang di aplikasi dengan beberapa metode untuk mengendalikan patogen tanaman secara alami

Dalam penelitian ini di desain sebuah alat pengisi untuk kopi berbentuk bubuk (powder) dengan pengukur berat kopi menggunakan load cell sehingga penimbangan