• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Jawa Tengah tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.014.074,2 miliar.

 Ekonomi Jawa Tengah tahun 2015 tumbuh 5,4 persen meningkat dibanding tahun 2014 (5,3 persen). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan (9,7 persen). Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (5,2 persen).  Ekonomi Jawa Tengah triwulan IV-2015 tumbuh sebesar 6,1 persen dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y),

meningkat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,6 persen.

 Ekonomi Jawa Tengah triwulan IV-2015 mengalami kontraksi 2,6 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh minus 29,7 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan adanya kontraksi pertumbuhan pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga dan Net Ekspor.

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha 2015

9,7 9,5 8,1 0,3 3,0 2,9 0 2 4 6 8 10 12

Jasa Perusahaan Infokom Jasa Keuangan dan Asuransi Pertumbuhan

Distribusi

No. 13/02/33/Th.X, 5 Februari 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

J

AWA

T

ENGAH

T

AHUN

2015

EKONOMI

JAWA

TENGAH

TAHUN

2015

TUMBUH

5,4

PERSEN

MENCAPAI

PERTUMBUHAN

TERTINGGI

SELAMA

LIMA

TAHUN

TERAKHIR

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 (c-to-c)

Perekonomian Jawa Tengah tahun 2015 tumbuh sebesar 5,4 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar 3,3 persen. Jasa Perusahaan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,7 persen, diikuti oleh Informasi dan komunikasi sebesar 9,5 persen dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,1 persen.

Struktur perekonomian Jawa Tengah menurut lapangan usaha tahun 2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (35,3 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (15,5 persen) dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (13,3 persen).

(2)

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2015, Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,6 persen, diikuti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,8 persen; dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,6 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y)

Pada triwulan 2015 Ekonomi Jawa Tengah tumbuh 6,1 persen bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Satu lapangan usaha terjadi kontraksi yaitu Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,6 persen. Jasa Keuangan dan Asuransi merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 13,7 persen, diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar 8,6 persen dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 8,2 persen.

Struktur perekonomian Jawa Tengah pada triwulan IV-2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (36,2 persen); Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (13,7 persen) dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (12,5 persen).

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah Triwulan IV-2015 adalah Industri Pengolahan sebesar 1,7 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 1,2 persen: dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,8 persen serta Konstruksi sebesar 0,8 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan III-2015(q-to-q)

Ekonomi Jawa Tengah triwulan IV-2015 mengalami kontraksi 2,6 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini didorong oleh efek musiman beberapa komoditi Pertanian, Kehutanan dan Perikanan seperti padi yang memasuki musim tanam dan beberapa komoditi perkebunan lain yang telah Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB

Menurut Lapangan Usaha

5,1 5,3 5,4 -1 0 1 2 3 4 5 6 2013 2014 2015 Lainnya Konstruksi Perdagangan Pertanian Industri PDRB -15 -5 5 15 25

(3)

2,9 2,6 2,7 0,4 0,2 0,3 1,4 1,2 1,5 0,4 1,3 1,0 5,1 5,3 5,4 0 1 2 3 4 5 6 2013 2014 2015

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran

PKRT PKP PMTB

Lainnya PDRB

persen. Lapangan usaha lain yang mengalami kontraksi adalah Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,3 persen serta Jasa Perusahaan sebesar 1,5 persen. Jasa Pendidikan merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 7,8 persen, diikuti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 6,8 persen dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 6,0 persen.

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan IV-2015 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 5,4 persen didukung oleh hampir seluruh komponen kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,1 persen. Komponen Ekspor merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,0 persen, diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,2 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,5 persen.

Struktur Ekonomi Jawa Tengah tahun 2015 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (61,1 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (30,3 persen) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (8,5 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2015, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,7 persen, diikuti PMTB sebesar 1,5 persen.

(4)

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y)

Pada triwulan 2015, ekonomi Jawa Tengah tumbuh 6,1 persen bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y). Pertumbuhan ini didukung oleh semua komponen, kecuali Komponen Ekspor dan Impor yang mengalami kontraksi pertumbuhan. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 4,8 persen, Pengeluaran Konsumsi LNPRT 8,1 persen, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,6 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto 7,0 persen.

Struktur PDRB Jawa Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Tengah. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto, Impor Barang dan Jasa, Ekspor Barang dan Jasa, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Perubahan Inventori relatif kecil.

Dibandingkan dengan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada triwulan IV-2014, peranan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto mengalami peningkatan, yaitu mencapai 13,1 persen dan 31,9 persen pada triwulan ini. Sedangkan untuk Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mengalami penurunan peran yaitu dari 63,3 persen pada triwulan IV-2014 menjadi 62,1 persen pada triwulan IV-2015. Peran Ekspor Neto pada triwulan ini masih tetap negatif yaitu sebesar minus 4,8.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan III-2015 (q-to-q)

Ekonomi Jawa Tengah triwulan IV-2015 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,6 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa komponen, yaitu Pengeluaran Rumah Tangga

(minus 0,2 persen), Ekspor (minus 19,4 persen), dan

(5)

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen)

Lapangan Usaha Triw IV- 2015 terhadap Triw III-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014 Laju Pertumbuhan 2015 Sumber Pertumbuhan 2015 (1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -29,7 6,9 5,6 0,8

B Pertambangan dan Penggalian -0,3 4,7 3,6 0,1

C Industri Pengolahan 2,2 4,6 4,6 1,6

D Pengadaan Listrik dan Gas 2,1 -0,6 -3,3 0,0

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,8 1,7 1,6 0,0

F Konstruksi 4,5 7,4 6,0 0,6

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,1 8,2 4,2 0,6

H Transportasi dan Pergudangan 3,7 3,9 7,9 0,3

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,5 7,0 7,1 0,2

J Informasi dan Komunikasi 1,9 8,6 9,5 0,4

K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,0 13,7 8,1 0,2

L Real Estat 1,0 7,8 7,6 0,1

M,N Jasa Perusahaan -1,5 6,2 9,7 0,0

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,4 3,4 5,3 0,1

P Jasa Pendidikan 7,8 2,8 7,1 0,3

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,8 7,5 7,1 0,1

R,S,T,U Jasa Lainnya 4,9 4,1 3,2 0,0

Produk Domestik Bruto (PDRB) -2,6 6,1 5,4 5,4

(6)

Tabel 2. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Tahun 2015 (Persen) Lapangan Usaha Triw IV- 2015 terhadap Triw III-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014 Laju Pertumbuhan 2015 Sumber Pertumbuhan 2015 (1) (2) (3) (4) (5)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga -0,2 4,8 4,5 2,7

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 4,0 8,1 -3,1 -0,0

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 50,5 3,6 3,7 0,3

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 3,4 7,0 5,2 1,5

5 Perubahan Inventori1) -446,3 -859,5 -71,6 -1,5

6 Ekspor Barang dan Jasa -19,4 -1,9 11,1 3,8

7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa -6,4 -7,8 3,7 1,3

Produk Domestik Bruto (PDRB) -2,6 6,1 5,4 5,4

Tabel 3

PDRB Perkapita Jawa Tengah Tahun 2013–2015

Uraian 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

PDB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku

- Nilai (Juta rupiah) 25,0 27,6 30,0

Gambar

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Lapangan Usaha
Tabel 2. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010  Tahun 2015 (Persen)  Lapangan Usaha  Triw IV- 2015 terhadap  Triw III-2015  Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014  Laju  Pertumbuhan 2015  Sumber  Pertumbuhan 2015  (1)  (2)  (3)  (4)  (5)

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini tidak hanya akan melihat bagaimana proses partisipasi masyarakat dalam penyusunan undang-undang, namun secara mendalam akan melihat latar belakang

Dana Jumlah 1 Kesehatan Bagaimana menanamkan pemahaman kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan dan menggosok gigi Penyuluhan Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan 100

Elita Dewi, M.SP , selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen pembimbing

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada data-data yang berkaitan dengan proses penanaman nilai-nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam dan faktor-pendukung

Percobaan kemampuan individu predator menekan populasi mangsa yang berbeda selama 3 hari menunjukkan bahwa jumlah predator yang digunakan memiliki korelasi positif

(1994), kegiatan Hasil pengukuran seismik dan magnetik dengan vulkanisme di Jawa ditunjukkan oleh keterdapatan lava lintasan berarah barat laut – tenggara yang memotong

tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga- banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu

Penanda genetik env SU dengan metode RT- PCR atau PCR dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sapi Bali yang dicurigai terin- feksi penyakit