• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

; PDRB Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2011 meningkat sebesar 1,8 persen dibandingkan triwulan I tahun 2011 (q-to-q). Pertumbuhan ini terjadi pada semua sektor, kecuali sektor pertanian.

; Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 8,1 persen sedangkan petumbuhan terendah terjadi pada sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,1 persen.

; PDRB Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2011 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2010 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen.

; Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan II tahun 2011 mencapai Rp 124.422,3 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp 49.743,7 milyar.

; Di sisi penggunaan, sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumahtangga sebesar 63,1 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto dan perubahan stok sebesar 26,5 persen, konsumsi pemerintah 10,8 persen, konsumsi lembaga non profit 1,3 persen. ; Konsumsi rumahtangga pada triwulan II tahun 2011 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011

(q-to-q) mengalami pertumbuhan yaitu sebesar 2,4 persen, konsumsi lembaga non profit tumbuh 2,4 persen, komponen ekspor 18,1 persen, komponen impor 27,5 persen, konsumsi pemerintah sebesar 4,3 persen dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 3,9 persen.

; Dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2010 (y on y), hampir semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen impor sebesar 13,9 persen.

No.43/08/33/Th.V, 5 Agustus 2011

PERTUMBUHAN

EKONOMI

JAWA

TENGAH

TRIWULAN

II

TAHUN

2011

A. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II TAHUN 2011

Kinerja perekonomian Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2011 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 124.422,3 milyar meningkat dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011 yang sebesar Rp 121.264,2 milyar. Selanjutnya jika dilihat atas dasar harga konstan 2000, PDRB triwulan II tahun 2011 sebesar Rp

(2)

49.743,7 milyar meningkat dibanding triwulan I tahun 2011 yang sebesar Rp 48.884,3 milyar. Dengan demikian, perekonomian triwulan II tahun 2011 dibandingkan triwulan I tahun 2011 mengalami pertumbuhan 1,8 persen.

Selama triwulan II tahun 2011, sebagian besar sektor ekonomi yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan kecuali sektor pertanian. Pertumbuhan tertinggi adalah sektor pertambangan dan penggalian (8,1 persen), diikuti sektor listrik, gas dan air bersih (5,3 persen) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (3,1 persen). Sementara sektor yang lain mengalami pertumbuhan di bawah 3 persen.

Sektor pertanian pada triwulan II tahun 2011 mengalami pertumbuhan negatif 2,1 persen terhadap triwulan I tahun 2011, dimana hal tersebut disebabkan penurunan pertumbuhan subsektor tabama sebesar minus 4,1 persen. Sementara itu subsektor lain pada sektor pertanian mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi dialami oleh subsektor perikanan sebesar 8,1 persen; disusul subsektor perkebunan sebesar 6,4 persen; subsektor kehutanan sebesar 0,9 persen dan subsektor peternakan 0,3 persen.

Sektor industri pengolahan, pada triwulan II tahun 2011 mengalami pertumbuhan 2,7 persen terhadap triwulan I tahun 2011. Pertumbuhan tersebut disumbang oleh pertumbuhan subsektor industri migas sebesar 2,9 persen dan subsektor industri non migas sebesar 2,7 persen.

Besarnya sumbangan masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan selama triwulan II tahun 2011 merupakan sisi lain yang perlu dicermati. Sektor ekonomi yang nilai nominalnya besar tetap akan menjadi penyumbang bagi pertumbuhan. Andil pertumbuhan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 1

Nilai PDRB Triwulan I & Triwulan II 2011 (Milyar Rupiah)

Atas DasarHarga Berlaku Atas DasarHarga Konstan 2000 Sektor Ekonomi

Triw I 2011 *) Triw II 2011 **) Triw I 2011 *) Triw II 2011 **)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan 25.836,4 25.616,6 9.832,4 9.629,5 2. Pertambangan dan Penggalian 1.098,7 1.233,6 527,8 570,7 3. Industri Pengolahan 39.371,0 40.719,2 15.752,1 16.185,2 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.181,9 1.249,4 402,5 423,8 5. Konstruksi 7.100,3 7.285,5 2,844,1 2.873,7 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 23.140,1 23.926,8 10,281,3 10.565,0 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6.921,6 7.182,8 2.554,7 2.633,1 8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 4.239,6 4.392,0 1.818,0 1.871,2 9. Jasa-jasa 12.374,5 12.816,4 4.871,5 4.991,3

PDRB 121.264,2 124.422,3 48.884,3 49.743,7

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2011 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (y-on-y) mengalami pertumbuhan 6,0 persen. Pertumbuhan tersebut didukung semua sektor ekonomi, dimana sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11,0 persen, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 8,0 persen; sektor

(3)

keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar 7,6 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 7,2 persen; sektor jasa-jasa sebesar 6,8 persen; sektor konstruksi sebesar 6,5 persen; sektor industri pengolahan sebesar 6,1 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 4,1 persen dan sektor pertanian sebesar 2,2 persen.

Tabel 2

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Menurut Sektor Ekonomi (Persentase) Triw II 2011**) Terhadap Triw I 2011**) (Q to Q) Triw II 2011**) Terhadap Triw II 2010*) (Y on Y) Semester 2011**) Terhadap Semester I 2010*) (C to C) Sektor Ekonomi

Laju Sumber Laju Sumber Laju Sumber

(1) (2) (3) (4) (5) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan - 2,1 - 0,4 2,2 0,4 1.9 0,4 2. Pertambangan dan Penggalian 8,1 0,1 8,0 0,1 5,0 0,1

3. Industri Pengolahan 2,7 0,9 6,1 2,0 6,6 2,1

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,3 0,0 4,1 0,0 4,5 0,0

5. Konstruksi 1,0 0,1 6,5 0,4 6,0 0,3

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,8 0,6 7,2 1,5 7,1 1,5

7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,1 0,2 11,0 0,6 9,8 0,5

8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 2,9 0,1 7,6 0,3 6,2 0,2

9. Jasa-jasa 2,5 0,2 6,8 0,7 7,5 0,7 Produk Domestik Regional Bruto 1,8 1,8 6,0 6,0 5,9 5,9

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Jika kita bandingkan semester I tahun 2011 terhadap periode yang sama tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah mencapai angka 5,9 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,8 persen, disusul sektor jasa-jasa yang tumbuh 7,5 persen. Pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertanian sebesar 1,9 persen. Data rinci tentang pertumbuhan PDRB Jawa Tengah berdasarkan periode penghitungannya dapat dilihat pada tabel 2 diatas.

B. STRUKTUR PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN 2009-2010,

DAN TRIWULAN II 2011

Pada triwulan II tahun 2011, sektor ekonomi yang sumbangannya besar dalam perekonomian Jawa Tengah adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 32,7 persen, diikuti oleh sektor pertanian sebesar 20,6 persen, dan sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 19,2 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai sumbangan sebesar 72,5 persen dalam PDRB. Dengan demikian peranan enam sektor lainnya terhadap PDRB sebesar 27,5 persen.

(4)

Struktur PDRB Jawa Tengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 dan Triwulan II 2010-2011

Triwulan II Sektor Ekonomi 2009 2010*)

2010*) 2011**)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 19,9 19,4 20,6 20,6 2. Pertambangan dan Penggalian 1,0 1,0 1,0 1,0 3. Industri Pengolahan 32,8 32,9 32,5 32,7 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,0 1,0 1,0 1,0 5. Konstruksi 6,1 6,1 6,0 5,9 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,7 19,6 19,0 19,2 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,0 5,9 5,7 5,8 8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 3,6 3,6 3,5 3,5 9. Jasa-jasa 9,9 10,5 10,8 10,3

Produk Domestik Regional Bruto 100,0 100,0 100,0 100,0

C. PDRB MENURUT PENGGUNAAN

Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDRB Jawa Tengah dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga non profit, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal atau investasi, dan ekspor - impor.

PDRB atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2011 senilai Rp 124.422,3 milyar, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumahtangga sebesar Rp 78.470,8 milyar. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran konsumsi lembaga non profit sebesar Rp 1.651,3 milyar, konsumsi pemerintah sebesar Rp 13.435,9 milyar, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik sebesar Rp 22.842,7 milyar, transaksi ekspor sebesar Rp 58.370,9 milyar dan impor Rp 60.426,7 milyar. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (triwulan I tahun 2011) PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp 121.264,2 milyar menjadi Rp 124.422,3 milyar. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan beberapa komponen, seperti terlihat pada tabel berikut :

(5)

Tabel 4

Nilai PDRB Jawa Tengah Menurut Penggunaan Triwulan I 2011 dan Triwulan II 2011

Atas Dasar Harga Berlaku

(Milyar Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Komponen Penggunaan

Triw I 2011*) Triw II 2011**) Triw I 2010*) Triw II 2011**)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumah Tangga 77.230,7 78.470,8 31.156,7 31.895,0 2. Konsumsi Lembaga Non Profit 1.599,8 1.651,3 629,8 644,9 3. Konsumsi Pemerintah 12.781,3 13.435,9 5.661,1 5.904,1 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 21.729,0 22.842,7 8.912,5 9.263,7 5. Perubahan Stok 1) 5.952,6 10.077,4 937,3 2.101,0

6. Ekspor 48.725,6 58.371,0 22.302,5 26.349,6 7. Dikurangi Impor 46.754,8 60.426,7 20.715,6 26.414,5

PDRB 121.264,2 124.422,3 48.884,3 49.743,7 1) Selisih statistik *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2011 tercatat sebesar 1,8 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh semua komponen PDRB Penggunaan, yaitu konsumsi rumahtangga sebesar 2,4 persen; konsumsi lembaga non profit sebesar 2,4 persen; konsumsi pemerintah sebesar 4,3 persen; pembentukan modal tetap bruto sebesar 3,9 persen; komponen ekspor sebesar 18,1 persen dan komponen impor sebesar 27,5 persen.

Apabila dilihat dari andil atau sumber pertumbuhan masing-masing komponen, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2011 sebagian besar bersumber dari komponen ekspor dan impor masing-masing sebesar 11,7 persen dan 8,3 persen serta konsumsi rumahtangga sebesar 1,5 persen. Sedangkan komponen konsumsi pemerintah dan komponen pembentukan modal tetap bruto masing-masing mempunyai andil sebesar 0,5 persen dan 0,7 persen.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang merupakan penyumbang terbesar diantara komponen pengeluaran lainnya, secara riil (atas dasar harga konstan 2000) meningkat sebesar 2,4 persen pada triwulan II tahun 2011 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011. Peningkatan pengeluaran konsumsi rumahtangga tersebut terutama terjadi pada komoditas bukan makanan sebesar 3,6 persen. Demikian juga pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp. 77.230,7 milyar pada triwulan I tahun 2011 menjadi Rp. 78.470,8 milyar pada triwulan II tahun 2011 atau naik sebesar 1,6 persen.

Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba tumbuh sebesar 2,4 persen pada triwulan II tahun 2011 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011. Demikian juga pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba atas dasar harga berlaku naik dari Rp 1.599,8 milyar pada triwulan I tahun 2011 menjadi Rp 1.651,3 milyar pada triwulan II tahun 2011 atau naik sebesar 3,2 persen. Pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan II tahun 2011 mengalami peningkatan yang terutama disebabkan oleh kenaikan belanja barang pemerintah. Besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku naik dari Rp 12.781,3 milyar pada triwulan I tahun 2011 menjadi Rp 13.435,9 milyar pada triwulan II tahun 2011 atau naik sebesar 5,1 persen. Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II tahun 2011 naik sebesar 4,3 persen.

(6)

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 21.729 milyar pada triwulan I tahun 2011 menjadi Rp 22.842,7 milyar pada triwulan II tahun 2011 atau naik sebesar 5,1 persen. PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II tahun 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 3,9 persen bila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011. Peningkatan PMTB atas dasar harga konstan 2000 tersebut terutama terjadi pada barang modal berupa bangunan.

Nilai ekspor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 48.725,6 milyar pada triwulan I tahun 2011 menjadi Rp 58.371 milyar pada triwulan II tahun 2011, atau tumbuh sebesar 19,8 persen. Begitu juga, jika dilihat atas dasar harga konstan mengalami kenaikan sebesar 18,1 persen. Akan tetapi jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2010 (y-on-y), ekspor barang-jasa mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,2 persen.

Nilai impor Jawa Tengah atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 46.754,8 milyar pada triwulan I tahun 2011 menjadi Rp 60.426,7 milyar pada triwulan II tahun 2011, atau naik sebesar 29,2 persen. Peningkatan impor tersebut terjadi baik pada impor barang maupun jasa. Begitu juga nilai impor Jawa Tengah atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan sebesar 27,5 persen, dari Rp 20.715,6 milyar pada triwulan I tahun 2011 menjadi Rp 26.414,5 milyar pada triwulan II tahun 2011.

Tabel 5

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Menurut Penggunaan

Triw II 2011**) Terhadap Triw I 2011**) (Q to Q) Triw II 2011**) Terhadap Triw II 2010*) (Y on Y) Semester I 2011**) Terhadap Semester I 2010*) (C to C) Komponen Penggunaan

Laju Sumber Laju Sumber Laju Sumber

(1) (2) (4) (4) (5)

1. Konsumsi Rumah Tangga 2,4 1,5 7,5 4,7 7,0 4,4 2. Konsumsi Lembaga Non

Profit 2,4 0,0 -3,8 -0,1 -4,0 -0,1 3. Konsumsi Pemerintah 4,3 0,5 10,3 1,2 11,1 1,2 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,9 0,7 10,1 1,8 8,3 1,5 5. Ekspor 18,1 8,3 9,2 4,7 1,1 0,5 6. Dikurangi Impor 27,5 11,7 13,9 6,9 4,0 2,0 PDRB 1,8 - 6,0 - 5,9 -

1) Selisih statistik *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya (2010) secara umum pada triwulan II tahun 2011 hampir semua komponen penggunaan menunjukkan peningkatan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada komponen impor yang mencapai 13,9 persen, diikuti oleh komponen konsumsi pemerintah sebesar 10,3 persen, kemudian komponen pembentukan modal tetap bruto dan komponen ekspor serta komponen konsumsi rumahtangga yang tumbuh masing-masing sebesar 10,1 persen dan 9,2 persen serta 7,5 persen; sedangkan komponen konsumsi lembaga non profit mengalami penurunan.

Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, tampak bahwa konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Jawa Tengah akan tetapi porsinya mengalami penurunan dari 63,7 persen pada triwulan I 2011 menjadi sebesar 63,1 persen pada triwulanan II 2011.

(7)

Jika kita membandingkan semester I tahun 2011 dengan periode yang sama di tahun 2010, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi pemerintah sebesar 11,1 persen; disusul oleh komponen pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 8,3 persen. Pertumbuhan terendah terjadi pada komponen konsumsi lembaga non profit, yaitu minus 4,0 persen.

Tabel 6

Distribusi PDRB Jawa Tengah Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)

Komponen Penggunaan Triw I 2011 **) Triw II 2011 **)

(1) (2) (3)

1. Konsumsi Rumah Tangga 63,7 63,1 2. Konsumsi Lembaga Non Profit 1,3 1,3 3. Konsumsi Pemerintah 10,5 10,8 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto & Perubahan Stok 22,8 26,5

5. Ekspor Neto 1,6 -1,7

PDRB 100,0 100,0

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Selain komponen konsumsi rumah tangga, ada komponen PDRB penggunaan yang mengalami penurunan pada triwulan II tahun 2011 dari triwulan I 2011 yaitu komponen ekspor neto dari 1,6 persen menjadi -1,7 persen. Sedangkan komponen konsumsi pemerintah serta komponen pembentukan modal tetap bruto dan perubahan stok mengalami peningkatan masing-masing dari 10,5 persen menjadi 10,8 persen dan dari 22,8 persen menjadi 26,5 persen. Untuk konsumsi lembaga non profit tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 1,3 persen.

Referensi

Dokumen terkait

1. Data .txt tersebut diimport ke software Geopsy dengan cara membuka software Geopsy, lalu pada toolbar File, klik Import dan pilih data-datanya. Nama komponen dan frekuensi

Karena itu, dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat tersebut dan jumlah

Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat Mapadegat dalam pengembangan pariwisata di obyek wisata pantai Mapadegat, sudah ikut serta mendukung

(3) Selama pelepasan masih dapat dicabut, maka atas perintah jaksa tempat dimana dia berada, orang yang dilepaskan bersyarat dapat ditahan guna menjaga ketertiban

Catatan yang diperoleh masih merupakan data yang di observasi, maka suatu keharusan bagi peneliti untuk melakukan catatan yang lebih komprehensif untuk

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual sudah berjalan dengan baik hal ini berdasarkan perolehan rata-rata 83%, keaktifan

Biaya Sediaan 3 5 Total pertahun dalam Juta Rupiah Grafik 4.5 Grafik Fungsi Tingkat Sediaan Pasir Optimum 500 600 700 Tingkat Sediaan (IVp/th ) ».. Biaya Sediaan Total pertahun

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada data-data yang berkaitan dengan proses penanaman nilai-nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam dan faktor-pendukung