• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.3. Proses Kepatuhan Memenuhi Standar Pelayanan Gigi dan

Kepatuhan adalah upaya perilaku yang timbul akibat adanya keinginan untuk mencapai suatu hasil yang baik yang sesuai dengan aturan dan berdisiplin di dalam pelayanan poli gigi puskesmas. Pembagian tugas, penanganan kasus atau keluhan dari pasien yang datang mampu menciptakan pelayanan yang baik sesuai yang diharapkan. Program JKN sendiri juga memberikan cakupan pelayanan yang dijamin untuk pelayanan poli gigi.

Hasil wawancara tentang tindakan pelayanan yang ditangani di poli gigi puskesmas adalah sebagai berikut :

”Kita melakukan penambalan, pembersihan karang gigi dan pencabutan, kita juga memberikan penyuluhan atau edukasi, sikat gigi ya pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur.”(Dokter gigi Puskesmas Muliorejo)

”Pencabutan, penambalan, pembuatan protesa, pembersihan karang gigi/scaling.”(Dokter gigi Puskesmas Muliorejo)

”Kasus pencabutan gigi, penambalan gigi, pembersihan karang gigi.”(Perawat gigi Puskesmas Muliorejo)

”Paling pengobatan, paling penambalan tapi tidak terlalu banyak, sama scaling pun ada juga, paling daruratnya incisi sekali-kali.”(Dokter Gigi Puskesmas Tj.Morawa)

”Ya yang mau cabut gigi, pengobatan, scaling/pembersihan karang gigi, nempel gigi, penambalan sekali- kali, tapi penambalannya yang belum mengenai saraf bukan perawatan saraf gigi tapi penambalan. Tapi itupun gimana mau nambal ya alatnya ya aja gak lengkap, tidak bisa kerja kan.”

(Perawat Gigi Puskesmas Tj.Morawa)

”Paling gigi yang berlubang, gigi yang gangrein, gigi yang goyang, atau yang sudah tumbuh berlapis.”(Perawat Gigi Puskesmas Tj.Morawa)

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa untuk tindakan pelayanan yang dilakukan di poli gigi adalah pencabutan, penambalan, pembersihan karang gigi dan pengobatan juga rujukan.

Untuk menangani kasus pasien yang datang maka diperlukan adanya penyampaian informasi yang baik, untuk itu kepekaan dari petugas akan kebutuhan pasien perlu diberikan.

Hasil wawancara tentang kemampuan petugas dalam menanggapi keluhan pasien yang datang berobat ke poli gigi puskesmas adalah sebagai berikut :

”Misal untuk cabut gigi, pasien datang kan langsung meminta untuk cabut gigi, kita periksa dulu bagaimana tensinya, kan tidak sembarangan apalagi orangtua, kita jelaskan kalau kondisinya bisa atau tidak untuk dicabut.”(Dokter gigi Puskesmas Muliorejo)

”Ya misalnya dia keluhannya sakit, kita periksa, kita lihat kondisi giginya, kita lakukan perkusi, kalau pada saat perkusi masih sakit, kita lihat ada terjadi abses kita lakukan pemberian obat dulu. Kalau kita lakukan perkusi tidak ada apa-apa, tidak terjadi pembengkakan, misalnya giginya minta dicabut ya kita cabut, kalau masih bisa dirawat kita sarankan dirawat saluran akar.”(Dokter gigi Puskesmas Muliorejo)

”Kalau disitu melihat kondisi diagnosa pasien, bila perlu langsung dilaksanakan, bila tidak diberikan resep pengobatan. Apabila mau dilakukan penambalan jadi disuruh pasiennya menjaga kebersihan giginya agar giginya tidak rusak jadi setelah itu dilakukan penambalan baru dilakukan penyuluhan, memeriksakan gigi paling lama 6 bulan sekali, biar lebih dini kita mengetahui ada kelainan di dalam mulut.”(Perawat gigi Puskesmas Muliorejo)

”Misalnya cabut gigi, Iyalah harus dijelaskan, kalau kita langsung cabut gak mungkin kita anamnesa gitu nanya ke dia, kan gak mungkin kita langsung cabut. Gak ngerti lah mereka jadi harus dijelaskan. Atau misalnya dia minta cabut gigi yang ini dan disini ada juga, ada 2 misalnya kanan kiri, tapi gusinya yang paling sehat adalah sebelah sini untuk gigi gerahamnya, kita bilang ini gak bisa, memang dua-dua gak pernah sakit tapi nanti bu ini pasti sakit dan ibu gak pernah cabut, jadi itu contohnya, kita terangkan, jika ini saya cabut pasti ibu trauma jika langsung cabut ini, ini gusinya tidak sehat, akan sakit sekali, ini masih perlu obat kalau yang satu lagi gak perlu obat.”(Dokter Gigi Puskesmas Tj.Morawa)

”Pemeriksaanlah, kita lihat dulu keadaan giginya yang mana yang sakit, kalau misalnya giginya misalnya gangrein kita lihat, maksudnya bengkak apa gak, kalau misalnya akar atau bengkak, kita kasi pengobatan, kalau misalnya pulpitis yang masih berlobang, lagi sakit kali sementara kita kasi apalah pengobatan eugenol itu kita masukkan ke lobang giginya.” (Perawat Gigi Puskesmas Tj.Morawa)

Ya..kalau masih sakit giginya, kata dokter makan obat dulu, kalau sudah sembuh beberapa hari lagi baru datang lagi kalau mau dicabut. Ya..kalau memang keadaan giginya gak harus dicabut, kita kasih motivasilah, sayang dicabut, kan ada gitu dia pingin kali dicabut padahal giginya masih bisa dipertahankan.” (Perawat Gigi Puskesmas Tj.Morawa)

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa untuk melakukan tindakan pelayanan kepada pasien, petugas kesehatan sudah memberikan penjelasan akan hal – hal apa yang akan dilakukan terhadap keluhan pasien seperti pencabutan gigi, apakah sudah bisa dilakukan tindakan atau masih perlu memakan obat sampai kondisi gigi tidak sakit, pemeliharaan kebersihan gigi, pemberian eugenol terhadap gigi yang berlobang dan sakit sebelum ditambal. Namun menurut pengamatan peneliti, saat pasien datang dengan keluhannya, untuk beberapa kasus tidak memberikan penjelasan ataupun pemeriksaan kepada pasien di kursi dental unit.

Pada program JKN ini, Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Menurut Peraturan BPJS Kesehatan No.1 Tahun 2014, Cakupan Pelayanan yang akan diterima oleh peserta yang datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di poli gigi meliputi : Administrasi pelayanan, terdiri atas biaya pendaftaran pasien dan biaya administrasi lain yang terjadi selama proses perawatan atau pelayanan kesehatan lain ; Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis ; Premedikasi ; Kegawatdaruratan oro-dental ; Pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi) ; Pencabutan gigi permanen tanpa penyulit ; Obat pasca ekstraksi ; Tumpatan komposit/GIC ; Skeling gigi (1x dalam setahun).

Hasil wawancara tentang pelayanan di poli gigi puskesmas adalah sebagai berikut :

”Untuk pasien JKN, kita tidak ada meminta biaya.”(Dokter Gigi Muliorejo)

”Kalau pemegang kartu, gratis semuanya.”(Dokter Gigi Muliorejo)

”Ya, untuk pasien JKN kita tidak minta biaya, tapi untuk bersihkan karang gigi ya dokter meminta biayanya, kalau pembersihan Rp.50000, kan itu lumayan pekerjaan ya.”(Perawat Gigi Muliorejo)

”scaling kan manual, trus lama, namanya manual, jaranglah, paling maulah sekali kali,itupun cari hari yang sunyi, karena kan lama, jika ada ya 15 atau 10 kadang mau kalau dia banyak kali sampai ke 20, tapi 15 lah.”(Dokter Gigi Tanjung Morawa)

”Yaa itulah kemarin melakukan tindakan bersihkan karang gigi, baru itu, tapi saya diminta biayanya Rp.25 rb gitulah” (Pasien 1 Puskesmas Muliorejo)

Berdasarkan hasil wawancara dengan sumber informasi di atas menunjukkan bahwa setelah melakukan tindakan pelayanan kepada pasien, pasien tidak dikenakan biaya, namun untuk pelayanan pembersihan karang gigi, pasien dikenakan tarif.