• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 melalui proses pembuktian yang sangat ketat Islam memiliki mekanisme [pembuktian yang

disebut ahkam baiyyinat. Alatbuktinyapun telah ditetapkan oleh syariat, yaitu berupa pengakuan yang berzina, saksi yang melihat langsung yaitu 4 orang (bukan rekaman), dan hamilnya perempuan yang belum menikah. Islam setiap hukuman brdimensi dua, pertama menimbulkan efek jera dan yang kedua pengampunan dosa. Sehingga seorang yang terbukti berzina lalu dihukum rajam atau cambuk maka akan diampuni dosa-dosanya.

T: Bagaimana pendapat Anda tentang sikap ibu Annisa?

J: Mungkin Ibu Annisa tau anaknya tidak berzina, karena itu dia mengatakan demikian untuk melindungi. Tapi dalam Islam tidak ada syarat maksum (besih dari dosa dan kesalahan) untuk dapat melakukan eksekusi hukuman (termasuk rajam). Jika maksum menjadi syarat maka yang boleh melakukan tentu hanya Nabi dan Rasul. Padahal pada masa Nabi sendiri yang melakukan eksekusi rajam adalah para sahabat, padahal sahabat bukan orang yang maksum.

T: Salah satu kakak Annisa mengatakan bahwa perempuan sudah mendapatkan surganya tanpa berpendapat. Apa tanggapan Anda?

J: Pekataan ini apa dasarnya? Perkataan ini tidak ada dalam Alquran. Dalam hadist juga saya tidak penah mendapatkannya. Justru dalam banyak hadist menunjukan peran perempuan (khususnya istri nabi) dalam setiap keputusan yang diambil Nabi. Misalnya dalam kasus penolakan sahabat terhadap hasil perjanjian damai Hudaibiyah. Salah seorang istri Nabi menyaranan kepada Nabi untuk bertahallul dengan mencukur rambut dan menyembelih hewan kurban dan hal itu dijalankan Nabi serta diikuti para sahabat.

Kegiatan ekonomi

T: Dalam film Perempuan Berkalung Sorban, diperlihatkan bahwa Kalsum (istri kedua Samsudin) tidak bisa pergi dari Samsudin karena secara ekonomi ia bergantung pada Samsudin. Ia berkata tidak mungkin ia pergi karena ia punya anak dan ia tidak bisa sendirian membiayai anaknya. Jika Anda berada di posisi Kalsum, apa yang akan Anda lakukan?

J: Menuntut suami menjalankan kewajibannya, yaitu memberi nafkah. Jika tidak seorang istri boleh mengambil sebagian harta suami tanpa sepengetahuannya sekedar untuk keperluan hidup karena hal itu merupakan haknya. Jika suami tetap tidak memenuhi kewajibannya dalam Islam ada mekanisme pengaduan kepada hakim, karena itu bagian dari kezaliman.

T: Menurut Anda, mana yang lebih baik, perempuan menjadi hanya ibu rumah tangga atau juga bekerja?

J: Tugas utama seorang perempuan adalah ibu dan pengatur rumah tangga. Tapi Islam tidak mengharamkan perempuan bekerja. Bekerja hukumnya boleh (mubah), tentu pada sektor pekerjaan yang dibolehkan.

T: Menurut Anda, apa yang baiknya dilakukan seorang istri ketika suaminya tidak setuju istrinya bekerja dengan alasan istri punya kewajiban mengurus rumah tangga dan anak-anak?

J: Kewajiban istri adalah taat

T: Bagaimana jika pendapatan istri lebih tinggi daripada pendapatan suami?

J: Boleh, tapi kepemimpinan keluarga tetap pada suami.

Kegiatan domestik

T: Ketika Annisa protes karena tidak boleh kuliah di Jogja dan kemudian menanyakan apa gunanya dia, abinya berkata “Ya nanti kamu mengerti setelah menikah, membangun keluarga sendiri, punya

8

suami, punya anak-anak. Itu sumber pahala kamu, Nisa.” Bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini?

J: Orang yang berilmu dimuliakan Allah termasuk perempuan (al mujadalah: 11). Apa guna ilmu yang tinggi bagi perempuan? Sangat banyak, termasuk saat berumah tangga, bagaimana mangatur keuangan keluarga, bagaimana mendidik anak yang baik, dsb. Justru saat wanita bekerja kesempatan mereka untuk terus belajar jadi berkurang.

T: Khudori dan Annisa beberapa kali diperlihatkan memasak, mencuci, atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya secara bersama-sama. Apa pendapat Anda mengenai hal ini?

J: Apakah sudah menikah?kalo belum maka itu pelanggaran syariat. Karena Nabi bersabda:

Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali perempuan tersebut disertai mahramnya karena yang ketiga adalah syaitan(HR. Muslim dari Ibnu ‘Abbas)

Memilih pasangan

T: Dalam film Perempuan Berkalung Sorban, mematuhi perintah orang tua, termasuk menikah dengan seseorang yang dipilihkan orang tua merupakan bentuk rasa hormat terhadap orang tua. Ini juga alasan mengapa Annisa menikah dengan Samsudin. Apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut?

J: Islam melarang orang tua memaksa anaknya untuk menikah pada orang tertentu.

Dari Ibnu Abbas diriwayatkan bahwasanya seorang gadis telah datang kepada Rasulullah SAW. Lalu menceritakan bahwa bapaknya telah (memaksa) menikahkannya, namun ia tidak suka. Maka Nabi saw memberikan kepada (wanita) tersebut pilihan (boleh menolak atau menuruti bapaknya). Diriwayatkan pula dari Khunsa binti Khadam Al Anshari bahwasanya bapaknya telah (memaksa) menikahkannya sementara ia adalah seorang janda dan tidak suka dengan (calonnya), kemudian ia datang kepada Rasulullah saw. lalu beliau membatalkan perkawinannya itu. Hadits-hadits ini seluruhnya menunjukkan dengan jelas bahwa seorang wanita jika tidak dimintakan ijinnya, maka tidak sempurnalah perkawinannya. Dan apabila ia menolak pernikahannya itu atau menikah secara paksa, maka aqad perkawinan fasakh, kecuali jika ia berbalik pikiran atau ridla.

T: Ketika Samsudin akan menikah dengan Kalsum, seorang kiai berkata kepadanya bahwa seorang laki-laki boleh mempunyai beberapa orang istri, asal dapat berlaku adil.

Apakah Anda setuju bahwa laki-laki bisa menikahi beberapa orang istri?

J: Setuju karena alquran dan hadist nabi membolehkan, Allah berfirman:

Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja (an Nisa: 4).

Ayat ini diturunkan kepada Nabi saw pada tahun ke delapan hijriah. Diturunkan untuk membatasi jumlah isteri pada batas (maksimal) empat orang saja. Sebelum ayat ini diturunkam jumlah isteri tidak ada batasannya bagi seorang laki-laki.

T: Apakah Anda setuju bahwa laki-laki bisa berlaku adil?

J: Adil bukan menjadi syarat poligami. Berikut saya lampirkan kutipan dari salah satu Kitab Hizbut Tahrir, yaitu kitab An nizham Al ijtima’I fil Islam (sistem pergaulan dalam islam).

9