• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut ini adalah proses analisa pemberian BNI KUR di unit bisnis yang berlaku saat ini (Gambar 2.4.) :

1. Sales Agent (SA) akan memasarkan produk dengan cara mengunjungi

tempat calon debitur yang usahanya layak untuk diberikan kredit sesuai dengan skim BNI KUR. Bila data debitur telah dinyatakan layak, maka data calon debitur tersebut dikumpulkan sesuai dengan persyaratan minimal yang harus dipenuhi dan dibuatkan Neraca keuangan. Bila data sudah lengkap, SA melakukan pengecekan calon debitur tersebut melalui fasilitas on line SID BI yang menunjukkan status calon debitur apakah telah memiliki fasilitas kredit di tempat lain beserta kolektibilitasnya. Selain itu perlu dilakukan pengecekan pada Daftar Hitam Nasional (DHN). Jika calon debitur mempunyai riwayat pembayaran dengan koletibilitas satu maka proses selanjutnya akan dilakukan data entry.

2. Dokumen-dokumen tersebut diberikan kepada Penyelia Kredit Standar (PKS). PKS kemudian melakukan checking kelengkapan data dan memeriksa kelayakan dari data-data yang telah dikumpulkan SA. Apabila masih terdapat data yang kurang lengkap maka PKS berhak menugaskan kembali SA untuk melengkapi kekurangannya.

3. Sales Agent membuat Surat Permohonan Penilaian Jaminan kepada

Appraisal Independent (AI)/Analis Kredit Standar (RO/AKS) Silang untuk

dilakukan proses taksasi nilai agunan. Data entry juga menginput data milik calon debitur ke dalam sistem eLO (Electronic Loan Origination),

seluruh pengurusnya melalui fasilitas SID BI dan dimintakan DHN ke PNC Cabang.

Gambar 2.4. Proses penyaluran BNI KUR

4. PKS melakukan validasi terhadap data yang telah diinput oleh Data

Entry pada sistem eLO dan meneruskan hasil validasi tersebut kepada

Penyelia Analis Kredit Standar (PAKS) untuk dilakukan verifikasi dan

assignment ke Analis Kredit Standar (RO/AKS).

5. Analis Kredit Standar (RO/AKS) akan memverifikasi kelengkapan dan keabsahan data dari tim Sales Agent (SA) dan memeriksa hasil input

dari Data Entry (DE) sesuai dengan persyaratan dalam proses verifikasi data.

6. Penyelia Analis Kredit Standar (PAKS) bersama dengan RO/AKS (Analis Kredit Standar) melakukan pengecekan atas berkas

Sales Inputter PKS PAKS AKS Wakil Pemimpin

Cari calon debitur dan terima permohonan

kredit

Baik / buruk

Info BI Checking

Input Data ELO ke menu Penyelia Kredit Standar

Input data reject

Surat penolakan ke calon debitur Data nasabah

Terima permohonan kredit calon debitur beserta kelengkapan data calon debitur

Terima delegasi dari PAKS

OTS

Buat analisa awal “ - kelayakan usaha - karakter debitur - kemampuan bayar - kecukupan agunan Tambah Data Nasabah Hasil Pre-screening dan validasi buruk baik Penunjukan appraisal

Appraisal (RO Silang) - cetak BATA dan

plotting Periksa hasil taksasi - analisa kredit - scoring data - FRP - call memo Hasil scoring Buat MPK Checklist kepatuhan -Validasi MPK

-pendapat PAKS keputusan kredit

Hasil Cetak SKK Cetak surat penolakan terima tolak pass reject Tidak memenuhi memenuhi

Input data eLo - info nasabah - info BI - laporan keuangan - agunan Persetujuan hasil taksasi Penunjukan AKS

permohonan milik calon debitur dengan cara melakukan On The Spot

(OTS) untuk memverifikasi atau memeriksa kebenaran data dan kondisi usahanya. Hasil verifikasi ini harus memuat informasi mengenai aspek umum, aspek manajemen, aspek legalitas, aspek usaha, aspek pemasaran, aspek teknis/produksinya, dan juga aspek keuangan usahanya serta kelayakan jaminan yang diberikan. Hasil dari OTS tersebut dituangkan dalam Formulir Analisa Keuangan, Formulir Kunjungan Setempat (FKS) dan Call Memo. Selain itu jaminan yang telah selesai ditaksasi oleh Appraisal Independent juga dijadikan acuan apakah jaminan yang menjadi second way out tersebut dapat atau tidak

mengcover besarnya maksimum kredit yang diajukan calon debitur.

7. Analis Kredit Standar (RO/AKS) menyusun Formulir Analisa Keuangan (FAK), melakukan analisa penyusunan proyeksi arus kas dalam skenario yang wajar untuk menentukan kebutuhan modal kerja, menyusun schedule penarikan atau pelunasan kredit dan jangka waktu kredit, menyusun FKS Formulir Kunjungan Setempat, Berita Acara taksasi Agunan (BATA), dan Plotting jaminan. RO/AKS juga melakukan input proses Appraisal, proses Analisa Kredit, Call Memo dan Proses

scoring terhadap data-data calon debitur tersebut pada sistem eLO.

Sistem eLO akan secara otomatis menilai (scoring) apakah calon debitur tersebut dikategorikan layak atau tidak layak dalam pemberian kredit. Selain itu, RO/AKS juga mengisi checklist kepatuhan terhadap prosedur pemberian dan analisa kredit di sistem eLO.

8. Jika sistem eLO menilai permohonan calon debitur tersebut dikategorikan layak maka hasil analisa dan scoring tersebut akan dituangkan kedalam dalam MPK (Memorandum Pengusulan Kredit). Jika hasil scoring ternyata reject (ditolak), maka RO/AKS membuat Surat Penolakan yang kemudian disampaikan melalui Sales Agent (SA) kepada calon debitur.

9. Analis Kredit Standar (RO/AKS) akan menyusun semua berkas permohonan kredit, analisa kredit dan dokumen calon debitur sebagai advis untuk dimintakan persetujuan kepada Pejabat Pemutus Kredit (PPK). Bila dalam tahap validasi, verifikasi, analisa serta pengambilan keputusan dimana data-data calon debitur tersebut dinyatakan tidak

layak oleh PPK, maka RO/AKS membuat Surat Penolakan yang kemudian disampaikan melalui SA kepada calon debitur.

10. Bila dinyatakan layak, (RO/AKS) membuat dan mencetak Surat Keputusan Kredit (SKK) untuk diminta persetujuannya kepada Wakil Pemimpin SKC dan diteruskan kepada unit ADC untuk dilanjutkan ke tahap pembuatan Perjanjian Kredit (PK), pembukaan rekening pinjaman serta order asuransi jiwa dan kebakaran. Sebelum PK dicetak, calon debitur harus menyerahkan surat-surat asli (file asli) barang-barang yang dijadikan jaminan serta menyiapkan biaya propisi dan administrasi. 11. Perjanjian Kredit (PK) ditandatangani oleh calon debitur dihadapan Notaris/PPAT dan pegawai Bank. Bila telah selesai ditandatangani dan syarat-syarat disposisi telah dipenuhi, maka dilakukan pencairan kredit dan penutupan asuransi jiwa dan kebakaran.

12. RO/AKS harus selalu memantau pembayaran angsuran dan pembayaran bunga dari kredit yang diberikan kepada debitur. RO/AKS harus memelihara tingkat kolektibilitas debitur agar selalu berada di

performing loan (kolektibiliti 1 dan 2).