APLIKASI REIKI UNTUK KESEHATAN Pengantar
1. Proses racun masuk dalam tubuh
Tuj uan terapi dalam m etode peny em buhan Reiki adalah untuk proses detoksifikasi, y aitu m engeluarkan racun dari dalam tubuh. Sebelum m elihat cara kerj a Reiki dalam proses m em buang racun, sebaikny a kita m elihat dulu m ekanism e y ang terj adi sehingga racun-racun bisa m enum puk dalam tubuh fisik kita.
Dalam beraktivitas setiap hari suka atau tidak suka, kita m em asukkan sebagian racun ke dalam tubuh, m isalny a m elalui m akanan. Makanan y ang kita m asukan ke dalam tubuh fisik, seperti nasi y ang berasal dari beras, m isalny a, m engandung racun, m eskipun tingkat kadar keracunan sangat kecil. Tetapi karena dilakukan secara berulang kali dalam periode waktu y ang lam a, racun bisa m enum puk.
Beras y ang kita m asak setiap hari sudah tidak alam i lagi. Ini berbeda dengan orangtua kita di kam pung y ang m enum buk padi untuk m enghasilkan beras dengan m enggunakan
lesung, sehingga m asih ada kulit berasny a y ang m engandung vitam in B Kom pleks. Kalau dim akan tidak akan berdam pak buruk bagi kesehatan, karena tidak m engandung zat kim ia. Sekarang beras y ang kita m akan tidak lagi m enggunakan alat sederhana seperti lesung, tetapi sem uay a digiling dengan m enggunakan m esin giling. Akibatny a kulit ari dari beras itu hilang dan dengan sendiriny a kandungan Vitam in B Kom plkes pun y ang sangat dibutuhkan oleh tubuh langsung m enghilang.
Seiring dengan perkem bangan gay a dan pola hidup m odern, selera m asy arakat pun m ulai tum buh dan berubah. Masy arakat lebih suka m engkonsum si beras y ang putih dan bersih. Sebagian besar m asy arakat tidak m engetahui atau boleh j adi m em ang sengaj a tidak m au tahu bagaim ana proses terj adiny a beras hingga berwarna putih cem erlang. Setelah ditelusuri terny ata beras y ang kelihatan bagus, putih, dan bersih itu sudah dicam pur dengan zat kim ia seperti pem utih. Itu berarti beras itu sudah m em bawa racun ke dalam tubuh saat dim asak m enj adi nasi.
Selain itu m eningkatny a j um lah penduduk secara langsung berpengaruh terhadap perm intaan beras y ang sem akin tinggi, dan ini secara otom otis m endorong usaha untuk m em produksi beras dalam j um lah y ang bany ak. Untuk m elay ani perm itaan y ang sem akin bany ak m aka harus diproduksi dalam j um lah y ang besar, kem udian disim pan dalam waktu y ang lam a, m isalny a beras im por.
Untuk m em pertahankan kualitas beras dan tidak m udah rusak m aka digunakan bahan pengawet, selain pem utih. Sem ua bahan y ang dicam purkan dalam beras itu adalah bahan kim ia y ang bersifat racun. Mau tidak m au kita m asukan ke dalam tubuh saat m akan dan kita pun tidak bisa m enolakny a.
Di sam ping beras kita j uga m engkom sum si say ur-say uran y ang dibeli dari pasar. Seperti beras, perm intaan dan kebutuhan akan say ur m ay ur j uga m eningkat seiring dengan pertam bahan j um lah penduduk. Untuk m elay ani perm intaan say ur dalam volum e y ang bany ak, m aka tidak bisa dihindari dilakukan upay a m enggiatkan produksi dalam j um lah y ang m elim pah.
m enggunakan pupuk buatan saat m enanam . Ham pir pasti sem ua pupuk buatan m engadung zat kim ia. Itu berarti say uran kita santap setiap hari, m ulai dari batang, akar, um bi, buah hingga daun-daunny a m eny erap bahan kim ia.
Selain itu, untuk m em pertahankan daun tetap bagus dan tum buh rim bun, serta tidak dim akan serangga, m aka disem prot dengan m enggunakan pestisida. Meskipun say uran dicuci sebelum dim asak untuk m enghilangkan perstisida, tetapi sebagian kecil unsur pestisida itu m asih m elekat pada say ur y ang akan kita m akan.
Saat say ur dim asak pun kita j uga m enggunakan bahan-bahan kim ia, seperti bum bu peny edap rasa y ang dikenal dengan istilah m onosodium glutam ate (vecin, sasa, roy co dan m asako). Itu berarti kita m em asukkan racun dalam tubuh lewat say ur.
Selain dari m akanan, dalam beraktivitas kita j uga m em asukkan racun ke dalam tubuh fisik lewat pernapasan. Udara y ang kita hirup tidak lagi bersih, tetapi sudah m engandung polusi, baik polusi dari kendaraan berm otor, debu, asap pabrik, m aupun asap rokok. Mekanism e y ang terj adi saat m akan adalah kita m em asukkan m akanan lewat m ulut, kerongkongan, kem udian turun ke lam bung hingga ke usus.
Racun pun turut serta lewat m akanan itu. Sem entara udara y ang sudah terkontam inasi racun atau polusi m asuk m elalui paru-paru dan terus ke bagian sistem peredaran darah. Sem ua racun itu begitu saj a m asuk ke dalam tubuh fisik kita, dan dalam periode y ang lam a racun sem akin bany ak sehingga m enum puk. Seperti sel, racun itu m encari m akanan dalam organ tubuh, sehingga m em percepat proses degeneratif tubuh fisik. Tetapi kita j uga m encatat, m eskipun nasi atau say ur y ang kita m akan m engandung racun, nam un keny ataan ada begitu bany ak orang y ang sehat secara fisik, dan hany a sebagian kecil y ang sakit. Tentu pertany aan adalah m engapa dalam sebuah keluarga ada sebagian anggota keluarga y ang sehat, tapi ada j uga y ang sakit, m eskipun m engkonsum si j enis m akanan y ang sam a.
Pertany aan y ang sam a j uga m enj angkau soal ketersediaan m akanan. Kalau m akanan dij adikan ukuran hidup sehat, m aka m engapa orang kay a y ang m em iliki kelim pahan m akanan ada y ang j atuh sakit. Sebalikny a m engapa bany ak orang m iskin y ang m ungkin persediaan m akanan dan m enu m akanan sangat terbatas, hidupny a sehat-sehat saj a.
Kalau ukuran pada m akanan em pat sehat lim a sem purna m aka sem ua orang kay a pasti sehat, karena m ereka m am pu untuk m em enuhi. Nam un, keny ataan tidak dem ikian, sebab m asih ada j uga y ang sakit.
Makanan terny ata tidak cukup m em buat kita m enj adi sehat. Karena itu, sesungguhny a kita sakit bukan karena kurangny a j um lah dan kualitas m akanan, tetapi lebih disebabkan tubuh tidak m am pu m engeluarkan racun y ang m asuk lewat m akanan atau udara y ang kita hirup. Racun y ang m enum puk itu lam a kelam aan m erusak sistem kerj a sel-sel dalam tubuh, sehingga kita j atuh sakit.
Terkait dengan persoalan ini tentu saj a m uncul pertany aan bagaim ana cara kerj a racun-racun itu sehingga m em percepat kerusakan sel. Zat-zat kim ia y ang berubah sifatny a m enj adi racun saat m asuk dalam tubuh lewat m akanan dan udara m enj adi “Radikal Bebas”. Di sebut radikal bebas karena di dalam unsur atom ny a dari zat-zat y ang beracun itu hany a m em peroleh satu proton atau satu elektron saj a.
Seharusny a proton dan elektron berpasangan. Begitu radikal bebas itu ada dalam tubuh, m aka dia m eram pok proton atau elektron y ang dim iliki oleh sel-sel dalam tubuh. Sel-sel dalam tubuh m em iliki pasangan proton dan elektron, sehingga bisa hidup. Seperti sel, zat beracun itu ingin tetap hidup dalam tubuh. Supay a dia bisa bertahan hidup m aka dia m eram pok proton atau elektron dari sel-sel, sehingga dia m em iliki pasangan proton dan elektron.
Ketika salah satu pasangan dari sel itu hilang karena diram pok, entah proton atau elektron, sel itu m enj adi rusak. Kerusakan itu dalam istilah m edis disebut degeneratif sel. Karena terus diserang oleh radikal bebas lam a kelam aan sel itu m engalam i penurunan fungsi (degeneratif). Kalau proses degeneratif itu berlangsung lam a, m aka akan terj adi kerusakan y ang perm anen. Inilah y ang m eny ebabkan sakit pada tubuh fisik kita. Selain m erusak sel, tum pukan racun y ang sudah bertahun-tahun dalam tubuh berubah sifat m enj adi zat karsinogenik, y aitu zat y ang m eny ebabkan terj adiny a kanker dalam tubuh. Cara kerj a zat kasnogenik ini adalah seperti sel-sel dalam tubuh y ang setiap saat m engalam i proses pem belahan diri untuk regenerasi sel. Tuj uan pem belahan diri ini adalah untuk m enggantikan sel-sel y ang rusak dengan sel y ang baru.
Supay a proses pem belahan diri ini berj alan dengan baik, m aka tubuh secara fisik m em butuhkan em pat unsur utam a, y aitu karbohidrat, protein, vitam in, dan m ineral. Kekurangan vitam in dan protein akan m em buat proses pem belahan diri itu m engalam i m asalah, sehingga kita gam pang keriput. Misalny a, orang-orang y ang tinggal di daerah terpencil di m ana kelengkapan em pat unsur tadi tidak terpenuhi dengan baik, m aka m ereka lebih cepat keriput.
Zat karsinogenik y ang tinggal dalam bagian tubuh tertentu akan m erangsang sel-sel untuk m em belah diri lebih cepat dari seharusny a. Misalny a, secara norm al sel-sel akan m engalam i pem belahan diri dua kali dalam sem enit, tapi karena ada rangsangan dari zat y ang j ahat ini m aka terj adi pem belahan diri em pat kali lebih cepat dalam sem enit. Pem belahan diri y ang abnorm al ini m engakibatkan terj adiny a benj olan y ang kem udian berkem bang m enj adi tum or. Kalau terj adi dalam proses y ang lam a, m aka tum or ini berkem bang m enj adi kanker. Tetapi kanker itu baru terasa setelah naik dari stadium satu ke stadium dua.