• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN

2.2 Kerangka Konsep Penelitian Teori

2.2.13 Radio

peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari awal pertama kali diciptakan.

d. Film

Film atau motion pictures ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Tujuan khalayak menonton film adalah untuk memperoleh hiburan. Pengaruh film terhadap jiwa manusia (penonton) tidak hanya sewaktu atau selama duduk di gedung bioskop. Namun terus berlangsung sampai waktu yang cukup lama, misalnya peniruan terhadap cara berpakaian atau model rambut. (Muda, 2003: 5-7)

3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web). Situ website kini tidak hanya dapat diakses melalui perangkat komputer, namun juga dapat diakses melalui telepon genggam sehingga media online menajdi media yang dianggap lebih praktis.

2.2.13 Radio

Menurut The Encylopedia of Americana International, radio is

for radio communication are similar to light and heat waves, but generally much lover in frequency (radio adalah alat komunikasi yang

menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah). Sedang Swanell dalam The Little Oxford Dictionary of Current English, mendifinisikan, radio transmission

reception of messages by electrnic waves without connecting wires (radio

adalah pengiriman dan penerimaan pesan – pesan oleh gelombang elektormagnetik tanpa sambungan kabel).

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi. Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa pada pendengar kalau gelombang- gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, kata-kata terucapkan, maupun nada – nada, atau sesuatu yang berirama. Radio adalah suatu medium komunikasi, dimana pesan berupa suara diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan dari suatu sumber (a sender), dengan antene pemancar, tanpa perangkat kabel, melalui gelombang elektromanetik, kemudian diterima oleh antene penerima, pada pesawat penerima (a receiver), yang mengubah sinyal suara menjadi pesan berupa suara kembali. Pola hubungan dari satu titik ke titik yang lain ini, ternyata

membuahkan suatu perubahan yang baru dalam komunikasi. Radio tidak membutuhkan sentuhan langsung antara sumber dan penerima, sebab antene pemancar melepaskan tradisi energi dalam bentuk gelombang radio di udara (Triartanto, 2010:30).

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002, Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan sarana tranmisi di darat, di laut, atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan / atau media lainya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Sedangkan stasiun penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik stasiun penyiaran publik, stasiun penyiaran swasta, stasiun penyiaran komunitas, maupun stasiun penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Walaupun radio siaran adalah media yang konvensional, namun hingga kini radio siaran masih dapat menyatakan eksistensinya dalam dunia komunikasi karena karekteristiknya yang masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Triartanto, berikut sifat-sifat radio siaran menurut karakteristiknya :

1. Imajinatif

Karena radio siaran hanya bisa di dengar, Imajinasi pendengar bisa beragam persepsinya. Radio menciptakan theater of mind. Pendengar bisa terhanyut perasaannya saat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan.

2. Auditori

Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa di konsumsi oleh telinga. Maka dari itu, apa yang di dengar oleh telinga kemampuannya cukup terbatas. Untuk itu, pesan radio siaran harus jelas, singkat dan sepintas lalu.

3. Akrab

Media Radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan pesannya secara personal/individu. Walaupun radio itu di dengar oleh orang banyak, sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar secara seorang diri, seakan-akan berada di sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi ”teman” di kala seseorang sedang sedih ataupun gembira.

4. Gaya percakapan

Bahasa yang digunakan bukan bahasa tulisan, tetapi gaya percakapan sehari-hari. Tak heran bahasa-bahasa percakapan yang unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan penyiar menjadi sesuatu yang trend.

Adapun keunggulan radio sebagai berikut6 :

1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki.

2. Radio bersifat mobile dan portable. Orang bisa membawa radio kemana saja. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya, mulai dari mobil hingga telepon genggam. Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan media lain.

3. Radio bersifat instrutif, memiliki daya tembus yang tinggi. Radio bisa menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk.

4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dan secepatnya membuat perubahan.

5. Radio itu sederhana: sederhana mengoperasikannya, sederhana dalam pengelolaannya, dan sederhana isinya.

Sementara menurut Meeske (2003), radio pun memiliki beberapa kelemahan terkait dengan karakteristiknya. Berikut kelemahan radio siaran :

6Astuti, Santi Indra, Jurnalisme Radio: Teori dan Praktik (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), hal 39.

1. Radio is aural only. Satu-satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah bunyi (sound), karena radio tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk menyampaikan pesan lewat gambar.

2. Radio message are short lived. Pesan radio bersifat satu arah, sekilas dan tak dapat ditarik lagi begitu diudarakan. Karena itu, menyampaikan pesan melalui radio dilakukan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab.

3. Radio listening is prone to distraction. Mendengarkan radio itu rentan gangguan. Radio hanya berurusan dengan satu indra saja; pendengaran. Jika pendengaran terganggu dengan adanya noise, maka tak ada lagi cerita radio dalam kehidupan seseorang.

Dalam setiap radio siaran, terapat sejumlah program-program yang direncanakan sedemikian rupa yang sesuai dengan identitas radio itu sendiri. Kata Program berasal dari bahasa Inggris ”programme” yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran. Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan

(services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini adalah pendengar (audience).

Menurut Joseph Dominick (Broadcasting, Cable, Internet and Beyond, An Introduction to Modern Electronic Media, USA), format stasiun penyiaran radio ketika diterjemahkan dalam kegiatan siaran harus disesuaikan dengan : Kepribadian, Pilihan musik dan lagu, Pilihan Gaya Tutur, Pilihan Spot atau kemasan iklan, jingle, dan bentuk-bentuk promosi acara radio lainnya7. Bagian program bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audiens. Bagian program harus bisa memperkirakan selera audiens.

Dokumen terkait