• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

para pendengar setia dan hal ini sangat mendukung keberlangsungan hidup radio Gen Fm.

5. Penyusunan strategi yang dibentuk oleh Public Relations selalu mengikut perkembangan zaman yang ada, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pendengar secara tepat, dan terciptanya kesetiaan para pendengar.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi Radio Gen Fm khususnya di Divisi

Public Relations yaitu sebagai berikut :

1. Sebaiknya Public Relations Gen Fm dapat membuat sebuah media komunikasi yang rutin, yaitu bulletin bulanan, dan email yang dikirimkan secara rutin setiap minggunya kepada pendengar, agar mereka bisa mendapatkan informasi tentang Gen Fm secara berkala.

2. Sebaiknya salah satu program member card Kasogen (Kartu Sobat Gen) dapat diaktifkan kembali dan dikembangkan dengan matang, karena peneliti menilai berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa Kasogen tersebut dapat menambah rasa keterikatan pendengar terhadap Gen Fm.

3. Hendaknya Public Relations Gen Fm merancang sebuah program berupa

gathering rutin antara penyiar-penyiar dengan pendengarnya yang

memang dijadwalkan secara konsisten, guna memperkuat rasa keterikatan pendengar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebeni, Beni. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Ardianto, Elvinaro. 2007. Komala, Likiati, dan Karlinah Siti. Komunikasi Massa

Suatu Pengantar. Bandung : Sambiosa Rekatama Media

Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook of PR. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.. Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkasan. Bandung:

Armico.

Astuti, Santi Indra. 2008. Jurnalisme Radio Teori dan Praktek. Bandung.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Dominick, Joseph R. 2002. The Dynamics of Mass Communication: Media in the

Digital Age (7th ed.). New York: McGraw-Hill.

Effendy, U. Onong. 1986. Human Relation dan Public Relation dalam Manajament. Bandung : Alumni.

---. 2005. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya

Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Penerjemah: Haris Munandar. Jakarta: Erlangga.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen PR: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

---. 2003. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

---. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Pustaka Umum Grafiti.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Masduki. 1998. Dasar-dasar Jurnalistik Radio. Yogyakarta: LKiS.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya

Morissan, 2009. Manajemen Media Penyiaran ; strategi mengelola radio dan

televisi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

---. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Ruslan, Rosadi. 1997. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ruslan, Rosady. 2010. Manajamen PR dan Media Komunikasi: Konsepsi dan

Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Salim, Agus. 2001. Teori dan Paradigma: Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: SRM.

Tracy, Laquey. 1997. Sahabat Internet. Bandung : ITB Bandung

Wibowo, Fred. 2012. Teknik Produksi Program Radio Siaran. Jakarta: Grasia Book.

Website:

LAMPIRAN 1

STRUKTUR ORGANISASI RADIO GEN FM JAKARTA

LAMPIRAN 2

Transkrip Wawancara dengan Ainur Rafikah

Head of Marketing Public Relations Radio Gen Fm Jakarta

Tempat : Kantor Radio Gen Fm Jakarta, Meeting Room Waktu : 14 Agustus 2015, Pukul 13.00-14.30 WIB

P : Halo mba Fika, terimakasih banyak untuk waktunya ya mba.. N : Iya sama-sama Mba Tasha. Jadi kita mulai wawancaranya?

P : Iya mba Fika, saya langsung aja ya. Jadi, bisa tolong dijelaskan gak mba tentang perkembangan Gen Fm dari awal hingga dapat menjadi radio besar seperti sekarang?

N : Oh oke mba Tasha. Dulu awal tercetus keinginan untuk membuat radio Gen fm ini dimulai dari sejumlah insan muda radio yang udah menjalankan satu stasiun radio namanya Radio One, yang punya keinginan untuk mengembangkan usahanya. Sebelum bikin Gen Fm, mereka udah membangun satu stasiun radio baru yaitu Jak Fm dengan frekuensi 101. Radio Jak Fm ini target pasarnya untuk orang-orang muda, yang suka dengerin music-musik tahun 90-an. Ya mungkin spesifiknya, sekitar umur 25 sampai 30 tahun, pengusaha muda ataupun karyawan swasta. Nah, orang-orang dibalik Radio One dan Jak Fm ini gak mau hanya segitu aja usaha radionya, mereka pengen lebih ngembangin usahanya. Dari situ, dibuatlah riset situasi music di Jakarta. Hasilnya ya itu, ketahuan kalau ternyata dulu itu ditahun 2007, masih sedikit banget, atau bahkan kalau engga salah sama sekali engga ada radio yang muterin lagu-lagu Indonesia. Disitulah mereka lihat peluang untuk bikin radio yang emang khusus muterin lagu-lagu Indonesia, sekaligus para pendiri Gen Fm ini pengen juga melestarikan music Indonesia. Terus gak Cuma itu, mereka pun langsung bikin survey target pendengarnya kira-kira siapa, lagu-lagu genre apa aja yang akan diputer dan gimana caranya radio baru ini bisa punya ciri khas yang akan diinget sama pendengar. Dibuatlah radio baru bernama Gen Fm yang pertama kali mengudara tanpa adanya penyiar yang ngomong, maksudnya ya cuma muterin lagu-lagu Indonesia aja.

Pada awal peluncuran, kita cukup kaget, karena sambutan dari pendengar itu positif banget, dan Gen Fm langsung menjadi the fenomenal station karena banyak pendengarnya dalam waktu satu tahun. Kita sangat bersyukur ya mba.

P : Pernah gak mba, ada krisis pendengar?

N : Kalo krisis pendengar Alhamdulillah gak pernah ada ya mba. Tapi paling ya kita pernah mencapai jumlah pendengar yang lebih banyak dari tahun ini, yang sampe 4juta pendengar.

P : Pada usia yang ke-8 tahun ini, bagaimana sih mba perkembangan hubungan dengan Sobat Gen?

N : Kalo sekarang banyak pendengar yang in and out ya, entah karena umur dan mungkin karena masih juga pendengar itu masih menyesuaikan dengan konten kita sih, kan selera engga bisa di control nih. Tapi masih banyak juga pendengar yang tau banget kita, dari awal siapa aja penyiar kita, dan mereka masih dengerin. BAnyak juga pendengar baru yang malah ternyata sangat loyal. Dan salah satu cara kita untuk mendekati pendengar ya itu dengan melalui penyiar-penyar kita, yang berusaha menganggap pendengar itu sebagai teman. Jadi penyiar gak sekedar kasih informasi-informasi aja, tapi juga menyapa mereka juga minimal by phone atau lewat social media mereka masing-masing juga.

P : Nah oke mba, lalu visi dan misi Gen Fm apa sih mba?

N : Visi misi nya sih sebenernya jadi radio yang menjadi tolok ukur di industry radio seindonesia bahkan internasional sih, jadi standarnya kita pengen jadi standar yang emang diakui secara internasional. Kita juga ingin bisa menghasilkan broadcaster yang bisa kemana-mana. Jadi mungkin setelah dari sini mereka bisa kedunia luar atau internasional dan kualitasnya gak usah di ragukan lagi. Gitu sih mba. Dan tujuan dari dibentuknya Radio Gen Fm ini adalah untuk dapat memajukan industri musik Indonesia, yang mana di tahun 2007 lalu di masa awal terbentuknya Gen Fm, sedikit banget radio yang ada di Jakarta yang sering memutarkan lagu-lagu anak negri. Nah, dari situ kami segelintir orang-orang muda yang memiliki visi untuk dapat memajukan musik Indonesia, berusaha bersama untuk membentuk radio Gen Fm ini. Tapi kita lihat dulu nih, bagaimana situasi dan kondisi yang lagi berkembang di kalangan anak muda Jakarta. Dan dari situlah, kami membentuk banyak program-program yang bisa memajukan musik Indonesia sekaligus program itu juga bisa bikin pendengar jadi lagi-lagi merasakan sense of belonging yang kuat dengan Gen Fm

P : Nah Segmentasinya Gen Fm sendiri gimana nih mba? Kan tadi udah dibahas sedikit, tapi mungkin bisa lebih detail ya mba..

N : Kalo Sobat Gen target pendengarnya itu sebenarnya agak cukup luas, kalo dari range usia dari 18 hingga 35-an, Gen masih masuk, tapi fokusknya untuk aktivitasnya mayoritas itu untuk anak kuliahan. Jadi 18 sampe 25 tahun. Jadi yang kuliah sampe first jobber lah. Mereka masih suka hang out sama temen-temennya, masih punya kegiatan yang bisa bermanfaat untuk sekitarnya, yah dan asih dinamilah hidupnya.

P : Dan kalo untuk gaya hidupnya gimana mba?

N : Kalo dari status sosial ekonomi sih kita lebih menyasar sama kelas ekonomi B dan C, kaya gitu, jadi emang menengah kebawah. Tapi gak menutup kemungkinan juga yang diatasnya bisa menikmati Gen Fm. Karena musiknya kan universal, dan Gen fm punya misi sendiri untuk membesarkan industry music Indonesia, terus juga kalo misalnya apa ya, mereka tuh dibaratkan jadi orang itu mereka adalah anak muda, yang pada dasarnya eeh mereka senang music, terutama music Indonesia, terus wawasannya luas dan mereka juga kepercayaan dirinya cukup aktif, mereka suka sosialiasi, jadi itu yang kita sasar sebenarnya.

P : Apa sih mba alasan menyasar ke segmentasi itu semua?

N : KArena mereka yang bisa membantu industry music Indonesia mba. Karena selain itu juga eh, kita pengen punya talent yang semakin baik kan, jadi dengan kita mengedukasi orang-orang ini kita bisa membuat generasi mereka lebih matang kan. Kita juga berharap kita dapat orang-orang kreatif untuk bekerja dalam Gen ini dari pendengar juga. Yang tadinya bukan penyiar bukan orang yang ebrpengalaman kerja di Radio, tapi antusiasmenya dengan dunia radio cukup tinggi, bisa kita hire nantinya. Nah, kenapa engga kan? P : Tapi memang ada mba, dari pendengar yang sampai bekerja disini?

N : Ada beberapa disini, mba. Salah satunya ya itu penyiar kita Diaz Danar kan tadinya dia Cuma pendengar yang suka ikut-ikut aktivitas Gen, lama-lama dia masuk tim aktivasi dan kita hire jadi penyiar.

P : Nah lalu program acara unggulan dari Gen Fm ini apa mba?

N : Program unggulannya kalo saat ini sih yang paling cukup digemari itu Semangat Pagi, terus feature didalamnya yang emang terfaforit itu salah sambung.Nah itu yang masih tinggi banget. Jadi dar awal Gen Fm berdiri dari tahun 2010 itu salah satunya Salah Sambung uda ada. Jadi itu berawal dari melihat keseharian anak muda Jakarta aja, yang oh jad sering nih orang kena salah sambung tapi kok jadinya malah lucu ya. Kayanya bisa dibikin parody danitu deket sama kehidupan sehari-hari. Itu yang bikin besar sih..dan bisa ngelibatin pendengar secara langsung juga.

P : Ok, itu kayak gimana tuh?

N : Misalkan mba Tasha jadi korbannya, nah tasha kan direkomendasiin sama temennya Tasha, untuk jadi korban. Eh tolong dong kerjain temen gue namanya Tasha, dia lagi ngerjain skripsi dan lagi panic banget nih, Kema sama Tj jadi dosen deh kerjain dia sampe pusing. Nah kebanyakan tuh yang jadi korbannya malah seneng, yang tadinya sebel jadi wah ini siapa sih yang ngerjain gue, yampun gue masuk radio, seru. Gitu sih, malah si korban nyampein pengalamannya ke orang lain, jadi tersebar banget deh mba, word of mouth untuk kitanya dapet, tapi juga pendengar ngerasa dilibatin dan lumayan eksis sebentar di radio Jakarta. Haha..

P : Oke, Gen Fm ini bagaimana caranya dalam melihat tubuh perusahaan sendiri?

N : Untuk melihat gimana kondisi perusahaan, yang pasti dengan SWOT mba. Dari situ nanti kami pasti bisa tahu, apa kekuatan dan kekurangannya, dan engga cuma itu, kesempatan yang ada didepan mata juga engga akan lewat P : Oke mba.. Lalu, apa sih mba kekuatan yang dimiliki oleh Gen fm?

N : Kekuatan yang dimiliki oleh Gen Fm ini membuat radio kami berkembang cukup cepat. Dari kerjasama antar karyawan dan juga antar divisi yang kompak, kami dapat membuat banyak program acara yang menarik, yang memang dibentuk sedemikian rupa berdasarkan hasil dari survey kami terhadap pendengar setia. Tidak hanya itu, Gen fm juga memiliki 12 penyiar yang semuanya dapat berhubungan baik dengan pendengar. Disini kami memang mengutamakan hubungan pertemanan dengan pendengar dan menjalin kedekatan yang bukan hanya sekedar hubungan penyiar dengan

pendengar. Jadi pendengar dapat merasakan sense of belonging terhadap stasiun radio kami. Acara off air dan event-event regular yang kami selenggarakan juga dilaksanakan dengan melibatkan pendengar, yaitu Sobat Gen.

P : Lalu apa kelemahannya Gen Fm sendri dan gimana sih Gen Fm menyikapi kekurangannya itu?

N : Kelemahan dari radio kami menurut saya tidak signifikan dan tidak membuat kami menjadi lemah ataupun down, ya mba. Justru jika kami melihat adanya kelemahan dalam perusahaan, kami langsung cari cara dan strategi untuk mengantisipasi, menutupi, sampai menghilangkan kelemahan itu, mba. Dan Gen Fm hingga saat ini juga masih menjadi radio panutan di Jakarta, ya itu membuat kami juga yakin bahwa pendengar kami pun masih setia dengan Gen fm

P : Wah bagus sekali ya mba. Lalu kira-kira apa sih kesempatan atau peluang yang sekarang ini dimiliki Gen fm?

N : Berdasar dari survey internal yang diadakan langsung oleh Gen Fm, kami mendapat data bahwa banyak anak-anak muda di Jakarta yang memiliki keinginan besar untuk terlibat dalam dunia radio semenjak dini. Mereka ingin mendapatkan pengalaman baru, tapi gak hanya itu, mereka juga mau dan berusaha menunjukan eksistensi diri mereka dengan cara terlibat di media massa, salah satunya ya radio sejak mereka muda. Sekitar umur-umur 18 sampai 25 tahun ini, sesuai dengan target pendengar Gen Fm, mereka lagi dalam proses pencarian jati diri, yang bikin mereka membutuhkan sebuah saluran atau media yang bisa membantu proses perkembangan mereka itu. Gitu sih mba peluang besar Gen Fm yang kita dapati dan sadari.

P : Kalo untuk ancaman perusahaan sendiri, ada gak mba?

N : Hmm ancaman ya, nah kalo untuk ancaman sendiri, sekarang ini banyak sekali radio-radio baru yang muncul di Jakarta ini, mba.. Dan radio-radio itu punya target pendengar yang serupa dengan Gen Fm, otomatis isi program acara, lagu-lagu yang dimainkan sampai gaya bicara penyiarnyapun dibuat semirip mungkin dengan Gen Fm, Karena lagi-lagi ya Gen Fm kan sampai sekarang masih pioneer pasar radio anak muda. Tapi ya ini menyebabkan persaingan semakin ketat, dan kemungkinan untuk para pendengar memindahkan frekuensi radionya cukup besar. Dan dari situlah kami lihat juga, apa nih yang harus dibikin sama Gen untuk bisa tetap jadi radio nomor 1, pendengar gak lari kemana-mana dan yah bisa jadi panutan untuk tahun-tahun kedepannya.

P : Baiklah mab, saya paham.. Dan selanjutnya nih mba, gimana sih cara tim Gen Fm sendiri untuk bikin program-program yang ada? Dan seperti apa sih program-program di Gen ini?

N : Beberapa program acara yang dibuat Gen Fm ini sangat fokus kepada industri musik Indonesia dan juga tentunya bagaimana kita bisa merangkul pendengar lebih dekat. Seperti salah satunya, acara besar yang kami adakan di awal tahun ini, kita milih untuk memajukan satu penyiar andalan Gen fm, yaitu TJ, sebagai icon anti pembajakan musik Indonesia dengan tagline

acara car free day senayan tanggal 18 Januari. Program itu kami bentuk dengan melihat data tingginya angka pembajakan di negara kita, yang rasanya bener-bener kok orang Indonesia ini engga bisa ya menghargai karya anak bangsa. Dari situlah kami bikin programnya, dan engga lupa, di program ini kita juga pengen seluruh pendengar Gen Fm turut ambil andil, apakah dengan jadi panitia, penonton, mengisi panggung hiburan kah atau apapun yang bisa mereka berikan untuk sama-sama terlibat deh. Kita milih TJ juga karena orang Indonesia pasti tau siapa TJ, jadi akan lebih gampang menyampaikan pesan ke masyarakat dengan seorang public figure yang udah engga asing lagi.

Untuk program acara yang ada, kami juga engga pernah langsung bergerak tanpa riset, mba Tasha. Jadi dari Gen Fm sendiri kami punya tim riset internal yang bekerja sama dengan Public Relations dan juga divisi program acara. Disana kami divisi Public Relations akan membantu tim riset untuk kasih masukan-masukan kayak apa saja faktor yang harus dilihat di kondisi musik Indonesia saat ini, kira-kira trend komunikasi yang lagi menjamur di Ibu Kota seperti apa, sampai bagaimana kondisi pendengar saat ini terhadap radio kita. Seperti itu sih, mba. Oh dan yang gak lupa dan penting juga, ngeliat gimana kondisi kompetitior, bukannya kami membandingkan tapi sampe sejauh mana mereka meniru program-program yang ada di Gen. P : Nah, gimana pandangan Gen Fm dalam menilai publiknya mba? Yang

internal seperti apa dan bagaimana yang eskternal juga?

N : Disini kita sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan, karena kami percaya banget kalau karyawan dan semua pekerja radio bekerja dengan hati dan dalam lingkungan yang menyenangkan, buah pekerjaan yang akan dihasilkan pasti bagus. Jadi, sebelum memperhatikan publik eksternal, kita selalu kasih yang terbaik dulu buat orang-orang dalem. Yah, bekerja selayaknya di rumah, penuh rasa kekeluargaan. Culture kita pun isini adalah kekeluargaan, memang kami punya atasan dan sejumlah aturan, tapikita jalanin sama-sama dengan rasa memiliki sebuah keluarga. Gitu mba.

P : Lalu yang eksternal, alias pendengarnya mba?

N : Ya kita harus kenal betul kan saiapa publiknua, siapa pendengarnya bahkan siapa sih yang akan beeriklan dengan kita. Kayak yang tadi saya jelaskan, dari awal pembentukan Radio Gen Fm ini kami udah melakukan riset dan survey tentang siapa saja pendengar potensial radio ini nantinya. Dan sekarang ini, seperti yang kita semua tahu, pendengar buat stasiun radio sendiri ibarat jantungnya, kita engga akan bisa hidup tanpa mereka, jadi kita engga boleh asal-asalan berasumsi seperti apa pendengar kita. Tim riset yang kami bantu rutin mengadakan survey ke sobat gen, tentang bagaimana antusiasme mereka terhadap Gen fm, apa yang mereka mau, mereka mau diperlakukan kayak gimana dan kita lihat juga selera music pendengar Gen nih seperti apa sih. Berangkat dari sana, kami akan menyesuaikan program-program Gen dengan hasil itu.

P : Jadi dengan paham betul mengenai siapa saja pendengarnya, baru berangkat menyesuaikan pembuatan program berdasar data yang ada ya mba? Dan

N : Iya benar mba Tasha, fondasi kita untuk bikin program itu ya gimana sih pendengar kita, karakteristiknya gimana dan langsung dibuat deh program yang dinilai sesuai permintaan mereka juga. Dan balik lagi ya kalo ngomongin tujuan, Gen Fm mau dapat memajukan industry music Indonesia. Hal ini sangat penting, karena banyak banget anak-anak muda jaman sekarang yang lebih suka dengerin lagu-lagu barat atau bahkan yang juga lagi tren itu kan K-pop. Kita engga mau nih semua anak muda mendadak ninggalin karya anak bangsa, jadi kita fokuskan seluruh kegiatan, rancangan program sesuai dengan tujuan itu.

P : Terus mba, hubungan pembentukan program dengan pendengar sendiri gimana ya?

N : Gini sih mba Tasha, kita pengen pesan untuk memajukan music Indonesia ini sampe ke seluruh anak muda yang ada di Jakarta, gimana caranya ya kira-kira? Ya langsung aja libatkan sobat Gen yang notabene memang anak muda Jakarta, untuk mereka bisa kasih influence ke sekitarnya untuk suka juga sama lagu-lagu Indonesia. As simple as that, sebenernya sih.. Jadi anak muda Jakata dengerin Gen fm, kita rangkul untuk sama-sama majuin music Indonesia dan menyebar deh ke pelosok Jakarta.

P : Waah, bagus sekali mba. Nah sekarang, gimana sih cara membangun hubungan dengan pendenagr versinya Gen Fm nih?

N : Salah satu strategi yang sering kami lakukan, bahkan selalu kami lakukan adalah mengundang pendengar dalam setiap kegiatan off-air kami yang memang diperuntukan buat public eksternal. Kayak contohnya setiap hari ulang tahun Gen Fm, kita selalu undang mereka, yang pendengar setia bangetnya Gen Fm, untuk sama-sama ngerayain di kantor, jadi mereka bisa blend-in bareng penyiar, bahkan artis-artis yang juga kami undang. Kita engga pernah membeda-bedakan pendengar atau bahkan jaga jarak. Malah justru kita yang terjun dan nyari pendengar untuk jalin hubungan baik. Penyiar-penyiar Gen pun sangat sayang ya sama pendengarnya, jadi yah itu salah satu strategi terbaik kami untuk mempertahankan pendengar. Dengan

Dokumen terkait