• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

STRATEGI PUBLIC RELATIONS RADIO GEN FM JAKARTA

DALAM MEMPERTAHANKAN PENDENGAR

Diajukan Oleh :

NAMA : TASHA SUSANTI WIDYANINGTIAS

NIM : 2012 – 41 – 201

KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih sayang dan kekuatanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Strategi Public Relations Radio Gen Fm Jakarta Dalam Mempertahankan Pendengar”. Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang strategi apa yang digunakan oleh PR dari Radio Gen Fm Jakarta, untuk dapat mempertahankan para pendengarnya yang diberi sebutan Sobat Gen, dalam ketatnya persaingan radio swasta yang ditujukan untuk anak muda di Jakarta.

Dalam penyusunan skrpsi ini penulis menyadari bahwa skrispsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, oleh karenanya dengan lapang dada dan tanan terbuka penulis meneriam setiap kritik dan saran untuk perbaikan penulisan skripsi ini.

Jakarta, Oktober 2015

(3)

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang senantiasa menjadi inspirasi, penopang dan teman terbaik penulis di sepanjang hidupnya. Hanya karena kasih karunia dan anugerah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berkeyakinan bahwa semua tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Orang tua penulis, Mama Nitra Widhiyanti dan Romo S. Satria Wisesa yang memberikan kasih sayang, kebahagiaan dan dukungan kepada penulis. Juga kepada Om Purnomohadi Suwiryo yang sudah menjadi Papa yang baik bagi penulis, yang begitu menyayangi penulis dan memberikan dukungan berupa moril dan materi dalam kehidupan penulis.

2. Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si. Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) 3. Dr. H. Hanafi Murtani, MM. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof.

Dr. Moestopo (Beragama)

4. Dr. Hendri Prasetya, S.Sos, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

5. Drs. Nono Sungkono, MM. Pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan dan membimbing penulis hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

6. Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM. Pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi dengan baik.

(4)

7. Seluruh dosen dan tim pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah memberikan ilmu, pengarahan dan pengalaman berharga kepada penulis.

8. Ainur Rafikah, S.Sos, selaku Head of Public Relations Radio Gen Fm Jakarta yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan informasi, data-data, semangat dan rela meluangkan waktunya untuk penulis melakukan penelitian. Vega dan Tutuk, selaku staff PR Gen Fm, yang bersedia membantu penulis mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

9. Kakak-kakak tercinta Hugo Setyo Aji Wisesa, Wiryawan Narendro Putro dan Reski Wiwoho A.W yang memberi keceriaan, semangat dan dukungan penuh dalam penulis menyelesaikan penelitian skripsi.

10. Gerson Gilrandy Tirasbudi yang tidak lelah memberikan perhatiannya, kasih, dukungan, motivasi, kepercayaan dan semangat, hingga kesediaannya untuk meluangkan waktu untuk menemani penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 11. Sahabat-sahabat terkasih Andini Imaniar Putri dan Margaretha Anggrina

Nainggolan yang selalu memberi perhatian, semangat dan juga meluangkan waktunya untuk menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada seluruh teman-teman Persekutuan Mahasiswa Kristen Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Stella, Jevina, Miya, Raisa, Putri, Lydia, Charlie, Junge, Vito, Kevin, Stephanie, Agatha, Jonathan, Rio, Faris, dan yang namanya tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih atas dukungan doa, motivasi, semangat dan bantuan tenaga yang sudah diberikan selama penulis berkuliah selama ini.

(5)

13. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswa Fikom UPDM (B), Fara, Tasya, Adrie Indrayadi, Keyzia, Dhane, Boris, Yola, Nada, Tami, Vena, Nabil, dan teman-teman kelas A (Pagi) angkatan 2012 yang telah banyak memberi bantuan dan pengalaman indah selama penulis berkuliah.

14. Semua pihak yang karena keterbatasannya penulis tidak dapat sebutkan persatu, telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Terimakasih banyak semuanya atas kebaikan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Semoga Tuhan membalasnya dengan kebaikan yang setimpal.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaaat dan berarti serta berguna, serta memberi referensi baru dalam dunia Public Relations dan dalam kehidupan.

Jakarta, Oktober 2015

(6)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i UCAPAN TERIMAKASIH ... ii DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKS ... xii

ABSTRACT ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 7

1.3 Pertanyaan Penelitian ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 12

1.5 Signifikansi Penelitian ... 13

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sebelumnya ... 14

2.2 Kerangka Konsep Penelitian Teori ... 16

(7)

2.2.3 Kegiatan Public Relations ... 21

2.2.4 Strategi Public Relations ... 23

2.2.5 Fungsi Public Relations ... 28

2.2.6 Tujuan Public Relations ... 30

2.2.7 Model 9 Steps Public Relations Strategy ... 31

2.2.8 Komunikasi Massa ... 44

2.2.9 Fungsi Komunikasi Massa ... 45

2.2.10 Karakteristik Komunikasi Massa ... 46

2.2.11 Media Massa ... 49

2.2.12 Jenis-jenis Media Massa ... 50

2.2.13 Radio ... 54

2.2.14 Segmentasi Radio ... 60

2.3 Bagan Alur Pikir ... 62

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ... 64

3.2 Pendekatan Penelitian ... 66

3.3 Sifat Penelitian ... 68

3.4 Metode Penelitian ... 70

3.5 Objek dan Subjek Penelitian ... 71

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 72

3.7 Teknik Keabsahan Data ... 74

(8)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek ... 79

4.1.1 Sejarah Radio Gen Fm Jakarta ... 79

4.1.2 Visi dan Misi ... 81

4.1.3 Logo Radio Gen Fm Jakarta ... 82

4.1.4 Struktur Organisasi ... 83

4.1.5 Penghargaan Yang Pernah Diraih ... 85

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian ... 85

4.2.1. Sejarah Head of Public Relations ... 85

4.2.2. Sejarah Sobat Gen ... 87

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 88

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 120

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 140

5.2 Saran ... 141

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Profil Pendengar Radio Gen Fm ... 4

Gambar 1.2 Jumlah Pendengar Gen Fm ... 5

Gambar 2.1 Model 9 Steps PR Strategy ... 31

Gambar 4.1 Logo Maskot Radio Gen Fm Jakarta “GENERO” ... 82

Gambar 4.2. Sobat Gen mengikuti aksi pemotongan rambut Tj. ... 101

Gambar 4.3. Sobat Gen menjadi Panitia acara Botakin Tj ... 102

Gambar 4.4. Penyiar Gen Fm, Kemal dan Tj dalam acara Botakin Tj, dengan latar ribuan Sobat Gen ... 102

Gambar 4.5. Digital Poster acara kuis Bukber bersama penyiar Gen Fm dan pameran drama radio “Ramadhan di Atas Awan” ... 104

Gambar 4.6 Sobat Gen berfoto bersama penyiar Gen Fm dan bintang drama radio “Ramadhan di Atas Awan” ... 104

Gambar 4.7. Tampilan halaman depan website Gen Fm ... 106

Gambar 4.8. Tampilan halaman isi website Gen Fm ... 107

Gambar 4.9. Tampilan Facebook Gen Fm ... 108

Gambar 4.10 Tampilan Instagram Gen Fm ... 110

Gambar 4.11. Tampilan salah satu konten Instagram Gen FM ... 111

Gambar 4.12. Tampilan Twitter Gen Fm ... 113

Gambar 4.13. Tampilan Youtube Gen Fm ... 113

(11)

Gambar 4.15 Tampilan Informasi acara off-air pada home akun Line Gen Fm (kiri), tampilan pesan pribadi yang dikirimkan kepada

pendengar (kanan) ... 116 Gambar 4.16. Kartu Sobat Gen ... 118 Gambar 4.17. Jumlah Pengikut Sosial Media Gen FM Hingga Mei 2015 134

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Struktur Organisasi Radio Gen Fm Jakarta

LAMPIRAN 2 Transkrip Wawancara Head of Public Relations Radio Gen Fm Jakarta

LAMPIRAN 3 Transkrip Wawancara Pendengar 1 LAMPIRAN 4 Transkrip Wawancara Pendengar 2 LAMPIRAN 5 Dokumentasi Wawancara

(13)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : Tasha Susanti Widyaningtias NIM : 2012-41-201

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul Skirpsi : Strategi Public Relations Radio Gen Fm Jakarta Dalam Mempertahankan Pendengar

Jumlah Bab : V Bab + 141 Halaman Bibliografi : 28 Buku

Pembimbing I : Drs. Nono Sungkono, MM. Pembimbing II : Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM.

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini turut mempercepat perkembangan pesat pada bentuk media komunikasi yang ada. Perkembangan media massa tersebut memunculkan adanya internet dan new media, yang dinilai dapat menggeser media massa konvensional, yaitu tv dan radio. Namun pada kenyataannya, stasiun radio masih dibutuhkan oleh masyarakat dengan kelebihan sebagai media penyampaian pesan dimana saja dan kapan saja.

Radio Gen Fm Jakarta adalah radio dengan jumlah pendengar terbanyak di Jakarta, yang mengudara dengan frekuensi 98.7 FM. Gen Fm lahir pada 9 Agustus 2007, yang berarti tahun ini adalah tahun ke-8 Gen FM menemani masyarakat Jakarta. Dalam tingginya persaingan antar radio-radio di Ibu Kota, Gen Fm dituntut untuk dapat terus berkarya dan mempertahankan pendengarnya demi terwujudnya tujuan perusahaan, yaitu memajukan industry musik Indonesia.

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan metode penelitian menggunakan penelitian fenomenologi deskriptif yang menjelaskan atau menggambarkan suatu yang berhubungan dengan objek penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam (in-depth interview). Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations Radio Gen FM Jakarta, untuk mempertahankan para pendengar di tengah ketatnya persaingan radio untuk anak muda di Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan oleh Public Relations Radio Gen Fm Jakarta dalam mempertahankan pendengar.

Pada penelitian ini landasan teori yang digunakan adalah Strategi Public Relations

(14)

Strategi, Mengembangkan Strategi Pesan yang Efektif, Memilih Taktik Komunikasi,Impelementasi Perencanaan Strategi, dan Evaluaasi. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teori kegiatan Public Relations yaitu

Research-Listening (Penelitian dan Mendengarkan), Planing-Decision (Perencanaan dan

mengambil Keputusan), Communication-Action (Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan), Evaluation. Penggunaan teori-teori tersebut untuk menjelaskan mengenai strategi Public Relations Gen Fm dalam mempertahankan pendengarnya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi Public Relations Gen Fm dalam mempertahankan pendengar adalah dengan engagement atau melibatkan pendengar dalam tiap program-program acara on-air maupun off-air. Gen Fm juga menjadikan pendengar sebagai bagian dari keluarga besar Gen Fm, sehingga pendengar akan bertahan hingga menjadi pendengar loyal.

(15)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRACT

Name : Tasha Susanti Widyaningtias

NIM : 2012-41-201

Major : Hubungan Masyarakat

Thesis Title : The Public Relations Strategy of Radio Gen Fm Jakarta in

Maintaining its Listeners

Chapters : V chapters + 141 pages Bibliografi : 28 Books

Pembimbing I : Drs. Nono Sungkono, MM. Pembimbing II : Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM.

The development of technology presents to accelerate rapid development on the existing forms of communication media. Nowadays, the development of the mass media invented a new media and also the internet which are considered to replace the conventional media, such as Tv and radio. But in fact, radio stations are still needed by people because its excess as a media that can be used anywhere, anytime.

Gen Fm Jakarta with its frequency 98,7 FM, is the number one radio station which has the most listeners in Jakarta. Gen Fm was born in 9th of August 2007, which means this year is the 8th year airing for the station in the city. In the high level of competition between radio stations in Jakarta, Gen Fm required to continue to work and to maintain its listeners in order to reach the company‟s goal, to developing the Music Industry in Indonesia.

This research uses a constructivist paradigm, and the research method using descriptive phenomenology research that explains or describes a related object. This research used a qualitative approach and data collection techniques are in-depth interviews. The focus of the problem in this research is how the Public Relations of Gen Fm maintaining its listeners amid the tight competition between radio stations for youth in Jakarta. The purpose of this study was to determine the strategy of Public Relations Gen Fm in maintaining its listeners.

In this research the theoretical basis used is the Public Relations Strategy 9 Step of Strategic Public Relations belongs to Ronald D. Smith namely Analyzing The Situation, Analyzing the Organization, Analyzing the Public's, Establishing Goals

(16)

and Objectives, formulating Action and Response Strategies, Effective Communication Design, Selecting Communication Tactics, Implementing the Strategic Plan, and Evaluation. Furthermore, this research is also use a theory about the activity of Public Relations, which are Research and Listening, Planing and Decision, Communication and Action, and Evaluation. The uses of these theories are to explain the Strategy of Public Relations Gen Fm on how to maintain its listeners.

The Result of this research showed that Public Relations strategy of Gen Fm in maintaining its listeners is by involving the listeners in every on-air and off-air programs Gen Fm also trying to make its listeners to be the part of the big family, so they‟ll become a loyal listener.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Ditengah perkembangan zaman dan kemajuan tekonologi saat ini, media komunikasi pun turut berkembang pesat. Media penyiaran, yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Selain TV dan Radio, kini dengan adanya internet manusia dapat berkomunikasi dengan lebih cepat dan efektif dengan orang di seluruh dunia. Namun hal ini tidak dapat menyingkirkan peran radio yang masih dibutuhkan oleh manusia, dengan kelebihan yang masih dimiliki yaitu sebagai media penyampaian pesan dimana saja dan kapan saja.

Dewasa ini, perkembangan stasiun radio di Jakarta semakin pesat dan banyak bermunculan stasiun-stasiun radio baru di tiap segmennya. Seiring dengan kemajuan teknologi, tidak hanya stasiun radio yang berbentuk konvensional (menggunakan spektrum frekuensi radio) yang menjamur di Ibu Kota, namun juga munculnya stasiun radio yang dapat diakses melalui internet

(streaming).

Kehidupan masyarakat di Ibu Kota yang sangat mobile atau selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, membuat mereka membutuhkan satu media yang mudah, cepat dan efektif dalam mendapatkan informasi. Hal

(18)

informasi, dan juga sebagaimana fungsi media massa yaitu untuk menyalurkan kebutuhan akan hiburan (to entertaint).

Di tengah persaingan yang semakin ketat, stasiun radio dituntut untuk memiliki mutu yang baik dan sehat, baik secara bisnis (financial); isi siaran (content); dan memiliki kedekatan dengan pendengar (approximately) (Iriantara, 2004: 19). Stasiun radio harus membuat sejumlah program-program yang dikemas sedemikian rupa agar menarik dan disesuaikan dengan segmentasi pendengarnya. Jumlah stasiun radio yang semakin banyak mengharuskan pengelola stasiun untuk semakin jeli dalam membidik audiennya. Namun, tidak hanya faktor isi atau konten yang terpenting dari sebuah stasiun radio untuk terus dapat bertahan, tapi hubungan dengan pendengar pun harus menjadi perhatian utama.

Seperti yang kita ketahui, keberlangsungan hidup media termasuk stasiun radio adalah dari para pemasang iklan, dimana pemasang iklan akan melihat seberapa banyak pendengar dari radio siaran tersebut. Banyaknya pendengar akan berbanding lurus dengan keuntungan yang didapatkan dengan beriklan. Sehingga hal ini lah yang juga menjadi salah satu dasar bagi stasiun-stasiun radio untuk terus meningkatkan hubungan baik dengan pendengarnya, menjadikannya pendengar setia dan memelihara hubungan tersebut. Oleh sebab itu, jika pengelolaan hubungan baik dengan pendengar tidak dilakukan, dapat menjadi faktor penyebab usia radio tersebut tidak bertahan lama.

Public Relations merupakan penghubung atau mediator yang berada

(19)

hubungan masyarakat internal maupun eksternal1. Dengan peranan yang dimiliki oleh Public Relations ini dapat menjadikan sebuah stasiun radio dapat menjangkau pendengarnya dan terus membina hubungan baik antar kedua belah pihak.

Hal ini mengasumsikan bahwa pendengar stasiun radio bisa meningkatkan financial atau keuntungan bagi stasiun radio itu sendiri. Melalui pengelolaan hubungan hingga akhirnya bisa menciptakan sense of belonging dan timbulnya juga loyalitas terhadap stasiun radio yang mereka sukai.

Dengan berbagai cara, stasiun radio khususnya yang berada di Jakarta berusaha untuk “mengikat” para pendengarnya dengan program-program yang kreatif dan menarik. Salah satunya dengan memberikan nama penyebutanuntuk para pendengarnya. Tidak hanya sebuah sebutan biasa, namun para pendengar setia pun senantiasa akan menjadi pendengar loyal bagi stasiun radio tersebut.

Radio Gen Fm Jakarta yang mengudara dengan frekuensi 98.7 FM lahir pada 9 Agustus 2007, yang berarti tahun ini adalah tahun ke-8 Gen FM menemani masyarakat Jakarta. Pada satu bulan pertama, siaran radio ini hanya memperkenalkan musik-musik saja, barulah setelah itu Radio Gen FM siaran dengan program yang lengkap beserta para penyiar yang membawakan acara. Radio Gen FM didirikan sebagai bentuk apresiasi terhadap musik-musik terbaik khususnya dari musisi Indonesia.

Hanya dengan waktu singkat melalui berbagai acara dan program yang unik, Radio Gen FM berhasil menciptakan awareness yang kuat sebagai radio

(20)

yang fun dengan segmentasi pendengar yaitu anak muda berumur 18-24 tahun. Pendengar radio Gen FM Jakarta dari sudut pandang sosial ekonominya, 37% berada pada tingkat ekonomi B dan 42% dari tingkat ekonomi C. Sementara radio Gen FM Jakarta lebih memusatkan segmentasinya pada pelajar dan mahasiswa sebanyak 28%, sementara blue collar sebanyak 29%.

Gambar 1.1 Profil Pendengar Gen Fm Jakarta2

Radio Gen Fm Jakarta memiliki panggilan khusus bagi para pendengar Gen FM yaitu “Sobat Gen”, yang menjadi panggilan umum bagi para pendengar Gen FM. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan adanya kedekatan antara stasiun radio dengan pendengarnya.

Berdasarkan hasil riset AC Nielsen pada Juni 2011, radio Gen FM Jakarta berhasil menjadi radio yang memiliki pendengar terbanyak di Ibu Kota dengan jumlah mencapai 4.148.000 pendengar. Hal ini merupakan sesuatu yang

(21)

istimewa, karena Gen FM berhasil menjadi radio pertama non-dangdut di Jakarta dengan jumlah pendengar lebih dari 4 juta orang.

Berikut jumlah pendengar radio Gen FM Jakarta berdasarkan data internal perusahaan yang di dapat dari lembaga riset AC Nielsen dari tahun 2011 hingga 2015 :

Gambar 1.2 Jumlah Pendengar Gen Fm/Wave Tahun 2011-20153

Lembaga riset AC Nielsen selalu mengeluarkan data jumlah pendengar sebanyak empat kali di setiap tahunnya, yang disebut dengan sebutan wave. Jumlah pendengar Gen Fm dihitung dan disurvey tiap wave, kurang lebih selama tiga bulan sekali. Data terakhir berdasarkan gambar di atas menunjukan total pendengar Gen Fm pada wave kedua di tahun 2015, atau sekitar bulan Juni yaitu sebanyak 2.634.000 orang. Angka tersebut walaupun bukan pencapaian

(22)

pendengar tertinggi dari Gen Fm, tapi tetap berhasil menjadikan Gen Fm sebagai radio nomor satu di Ibu Kota.

Namun jika dilihat kembali pada perkembangan radio di Jakarta, banyaknya radio siaran baru yang bermunculan menyebabkan timbulnya persaingan ketat dalam mendapatkan pendengar. Tidak hanya itu, para pendengar setia pun dapat berpindah ke stasiun radio lainnya, jika hubungan baik tidak dipelihara dengan strategi khusus. Menurut Product and Brand

Manager Radio Gen FM Jakarta, Christie Augusta, ada beberapa stasiun radio

yang memiliki segmentasi pasar serupa dengan Gen FM antara lain4 : 1. Radio Prambors dengan frekuensi 102,2 FM

2. Trax FM dengan frekuensi 101,4 FM 3. Oz Radio Jakarta dengan frekuensi 90,8 FM 4. Hits FM dengan frekuensi 96,7 FM

Keempat stasiun radio diatas termasuk sebagai kompetitor dari Gen Fm, dimana persaingan perebutan pendengar dapat terjadi dengan stasiun-stasiun radio tersebut. Menurut Christie dan berdasarkan hasil riset internal yang rutin dilakukan, Radio Gen FM Jakarta hingga kini masih menjadi leader dan role

model bagi para kompetitor. Namun hal ini tidak boleh menjadikan Radio Gen

FM menomor duakan strategi untuk ”merangkul” Sobat Gen.

Inilah yang akan menjadi tugas dari Public Relations yang bekerjasama dengan Divisi Program, yang hendak mempertahankan hubungan baik dengan pendengar. Untuk mempertahankan Sobat Gen yang setia selama 8 tahun ini,

(23)

diperlukan strategi komunikasi yang tepat untuk dapat mempertahankan pendengar tidak berpindah ke stasiun radio lainnya.

1.2 Fokus Penelitian

Dewasa ini banyaknya stasiun radio baru yang bermunculan dan perkembangan radio siaran di Jakarta semakin pesat. Tidak hanya radio siaran konvensional (yang menggunakan spektrum frekuensi radio) namun juga munculnya radio siaran yang dapat diakses melalui internet (streaming). Hal ini menjadikan timbulnya persaingan ketat antara radio-radio siaran dengan target

audience yang sama di wilayah Jakarta.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka fokus masalah dari penelitian ini adalah “Strategi apa yang dilakukan oleh Public Relations Radio Gen FM Jakarta, untuk mempertahankan para pendengar di tengah ketatnya persaingan radio untuk anak muda di Jakarta”.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya suatu perumusan masalah agar dapat tepat sasaran dalam memperoleh hasil yang maksimal. Berdasarkan fokus masalah diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah

“Bagaimana strategi Public Relations Radio Gen FM Jakarta untuk dapat mempertahankan Sobat Gen?”

(24)

1.3.1 Pembatasan Materi

Penelitian ini hanya dibatasi pada strategi yang dilakukan oleh

Public Relations radio Gen FM Jakarta dalam upayanya untuk dapat

mempertahankan Sobat Gen.

1.3.2 Pembatasan Istilah a. Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah kegiatan dalam waktu tertentu. Agar suatu rencana dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan strategi yang tepat dan terencana.

Menurut Stephen Robbins, strategi adalah“The determination

of the basic long-term goals and objectives of an enterprise, and the adoption of course of anction and the allocation of resources necessary for carrying out thisgoals”. Artinya yaitu penentuan

tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan (Morissan,2008:152).

Menurut Prof. Onong Uchjana, pada hakikatnya strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik

(25)

b. Public Relations

Sedangkan Public Relations menurut (British) Institue of Pulic

Relations (IPR) yang dikutip oleh Frank Jefkins (2004: 9) “Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana

dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”.

Public Relations memfokuskan pekerjaannnya dalam pola

yang panjang, yaitu Public Relations mempunyai interaksi yang begitu kuat dengan organisasi dan seluruh publiknya. Public

Relations juga merupakan suatu fungsi manajemen dalam membantu,

menciptakan, dan memelihara komunikasi yang menguntungkan dan bekerja sama antara suatu organisasi atau lembaga dengan masyarakat.

Tujuan Public Relations adalah ”membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation) serta memperoleh opini publik yang favorable, citra yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Ruslan, 1999:31).

c. Strategi Public Relations

(26)

organisasi dengan audience luar untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik sehingga Public Relations dapat mengembangkan suatu pesan atau informasi yang konsisten dan secara tepat merefleksikan organisasi dengan cara yang diinginkan organisasi. Dengan strategi Public Relations, organisasi dapat terus menerus membangun dan mempertahankan serta saling pengertian dalam mencapai tujuan utama yaitu mencapai posisi khusus yang akan melampaui tujuan bagi audience yang berbeda-beda.

d. Stasiun Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Radio Siaran (2012:1) menyatakan bahwa Radio adalah suatu medium komunikasi, dimana pesan berupa suara diubah menjadi sinyal suara, yang dipancarkan dari suatu sumber melalui pemancar dan diterim oleh antene penerima, pada pesawat penerima yang mengubah sinyal suara menjadi pesan berupa suara kembali.

(27)

dan sarana tranmisi di darat, di laut, atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan / atau media lainya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Sedangkan stasiun penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik stasiun penyiaran publik, stasiun penyiaran swasta, stasiun penyiaran komunitas, maupun stasiun penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam setiap stasiun radio, terapat sejumlah program-program yang direncanakan sedemikian rupa yang sesuai dengan identitas radio itu sendiri. Kata Program berasal dari bahasa Inggris

”programme” yang berarti acara atau rencana. Program adalah

segala hal yang ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audiens tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran. Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini adalah pendengar (audience).

Menurut Joseph Dominick (Broadcasting, Cable, Internet and

Beyond, An Introduction to Modern Electronic Media, USA), format

(28)

harus disesuaikan dengan: Kepribadian, Pilihan musik dan lagu, Pilihan Gaya Tutur, Pilihan Spot atau kemasan iklan, jingle, dan bentuk-bentuk promosi acara radio lainnya5. Bagian program bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audiens. Bagian program harus bisa memperkirakan selera audiens.

e. Pendengar

Menurut McQuail (1994:202) audience adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu bagi masalah menikmati, mengagumi, mempelajari, merasa gembira, tegang, kasihan atau lega. Audience dalam penelitian ini adalah pendengar, sebagai sasaran komunikasi massa yang dituju oleh sebuah stasiun radio. Komunikasi dapat dikatakan efektif, apabila pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya dan melakukan kegiatan apa yang diinginkan si pembicara.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Public Relations Radio Gen Fm Jakarta dalam mempertahankan Sobat Gen.

(29)

1.5 Signifikansi Penelitian 1.5.1 Signifikansi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Strategi Public

Relations dalam mempertahankan para pendengarnya yaitu Sobat Gen.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Signifikansi praktis yang dimaksud adalah berkaitan dengan hal-hal yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terhadap suatu individu, kelompok, maupun organisasi dan sebagainya. Hasil dari penelitian ini ini juga diharapkan menjadi masukan kepada Public

Relations Radio Gen FM Jakarta, dan nantinya berguna untuk perusahaan

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka - Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian sebelumnya yang telah dilakukan sebagai landasan teori penelitiannya, penulis mengambil dua buah penelitian sebagai perbandingan, antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Yusfi dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Radio Komunitas Awang-Awang Dalam Mempertahankan Loyalitas Pendengar.”

Penelitian tersebut merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma penelitian yaitu konstruktivis. Untuk mendiskripsikan strategi yang digunakan oleh Public Relations Radio Awang-Awang dalam mempertahankan loyalitas pendengar.

2. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Ardiansyah Nasution, dengan judul “Strategi Radio Prambors Dalam Upaya Mempertahankan Pendengar Siaran Putuss Sama Nataya”

Penelitian tersebut juga merupakan penelitian melalui observasi dan wawancara, serta metode penelitian deskriptif. Untuk mendiskripsikan strategi yang digunakan oleh Radio Prambors dalam upaya mempertahankan pendengar siaran Putuss Sama Nataya di Prambors Yogyakarta.

(31)

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sejenis Nama Peneliti/ Konsentrasi/ Tahun Yusfi Rahmansyah Fakultas Dakwah 2010 Ardiansyah Nasution Komunikasi Islam 2010 Tasha Susanti Widyaningtias Hubungan Masyarakat, 2015 Judul Penelitian Strategi

Komunikasi Public Relations Radio Komunitas Awang-Awang Dalam Mempertahankan Loyalitas Pendengar. Strategi Radio Prambors Dalam Upaya Mempertahankan Pendengar Siaran Putuss Sama Nataya Di Prambors Yogyakarta. Strategi Public RelationsRadio Gen FM Jakarta Dalam Mempertahankan Komunitas Sobat Gen.

Tujuan Penelitian Untuk

mendiskripsikan strategi yang digunakan oleh Public Relations Radio Awang-Awang dalam mempertahankan loyalitas pendengar. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana upaya Radio Prambors Yogyakarta dalam mempertahankan pendengar melalui program Putuss Sama Nataya. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Public Relations Radio Gen FM Jakarta Dalam Mempertahankan Komunitas Sobat Gen.

Metode Penelitian Kualitatif dengan paradigma Konstruktivis dan metode penelitian deskriptif. Kualitatif, melalui observasi dan wawancara Serta metode penelitian Deskriptif. Penelitian Kualitatif dengan paradigma Konstruktivis serta metode penelitian deskriptif.

Teori Uses and

Gratification. -Strategi Kesesuaian -Strategi Pembentukan Kebiasaan -Strategi Pengontrolan Arus Pendengar -Strategi Penyimpanan Sumber-Sumber Program -Strategi Daya Penarik Massa

Ronald D. Smith, 9 Steps

Public Relations

(32)

Hasil Penelitian Pemaparan strategi-strategi yang dilakukan dengan baik dengan mampu mempublikasikan program siaran radio awing-awang melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukannya Strategi yang dilakukan sesuai dengan 5 tahapan teori . Strategi yang dilaksanakan sesuai dengan model 9 steps

Public Relations Strategy

oleh Ronald D. Smith

2.2 Kerangka Konsep Penelitian Teori 2.2.1 Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu hal yang sangat mendasar dalam hidup manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Tindakan komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, baik secara verbal (dalam bentuk kata-kata baik lisan dan/atau tulisan) maupun dengan cara non-verbal (tidak dalam bentuk kata-kata, misalkan melalui mimik muka, gerak tubuh dan berbagai bentuk tanda lainnya) .

Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi vital dari kehidupan manusia. Melalui komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya atau perasaan hati nuraninya kepada orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(33)

Istilah Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau

Comunis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Jika kita

sedang berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha untuk apa yang kita sampaikan kepada orang tersebut bisa menjadi miliknya. Definisi dari Ilmu Komunikasi sendiri merupakan sebuah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya atau maksud dalam pikirannya atau kehendaknya kepada manusia lain. Komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Menurut David K. Berlo (1960) ia memperkenalkan sebuah model komunikasi yang dikenal dengan model SMCR atau Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima). Saat ini model Berlo disempurnakan dengan ditambahkan Feedback atau respon balik dari penerima atau Receiver kepada sumber atau source. (Mulyana.2010:162)

Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah sikap dan tingkah laku. (Lukiati Komala, 2009:73) Komunikasi merupakan suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah perilaku orang lain (khalayak). (Olii, 2006 :16)

(34)

2.2.2 Public Relations

Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan

manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi Public Relations berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman di antara konstituen organisasi dan masyarakat (Lattimore, Baskin, Heiman, & Toth, 2010: 4). Selain itu Public Relations (Wilcox & Cameron, 2009: 6) merupakan praktek seni dan ilmu sosial yang menganalisis tren, memprediksi konsekuensi mereka, konseling pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan rencana program dan melayani kepentingan publik maupun organisasi. Dalam pengertian tersebut Public Relations merupakan sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi dengan melakukan berbagai kegiatan komunikasi dan menjalin hubungan langsung dengan pihak internal dan eksternal perusahaan.

2.2.2.1 Publik

(35)

para pihak (stakeholder). Bahkan sering terkesan, stakeholder pun disamakan dengan publik organisasi. Meski tak sama betul antara publik dan para pihak, namun dalam konteks ini kita bisa menyamakan antara publik dan para pihak tersebut. Keduanya sama-sama sebagai pihak yang dilayani dan dijembatani melalui berbagai kegiatan Public Relations (Iriantara, 2010: 7). Menurut Wheelen dan Hunger dalam buku (Iriantara, 2010: 7) menyatakan bahwa para pihak, adalah kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan aktivitas organisasi, dan lantaran berkepentingan maka kelompok-kelompok tersebut memengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan. Adapula menurut Rhenald Kesali dalam buku (Iriantara, 2010: 7), para pihak adalah “setiap kelompok yang berada di 20 dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan”. Dengan demikian, publik bisa juga dinyatakan sebagai pihak-pihak yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung terhadap suatu organisasi. Diantara organisasi dan publik terjadi hubungan saling memengaruhi, sehingga terjadinya perubahan pada pihak lain. Perubahan selera publik misalnya akan mengubah jenis produk yang dihasilkan suatu organisasi. Dalam teorinya Rhenald Kesali dalam buku (Iriantara, 2010: 8-9) membagi publik organisasi menjadi sebagai berikut:

(36)

1. Publik internal dan publik eksternal

Publik internal adalah publik yang berada di dalam organisasi, seperti karyawan, manajer, dan pemegang saham. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar organisasi seperti bank atau pemasok. 2. Publik primer, sekunder dan marginal

Dalam menjalankan kegiatan Public Relations tentunya tidak semua stakeholder akan diterpa oleh pesan-pesan yang disampaikan, sehingga disusunlah prioritas. Berdasarkan prioritas itu maka ditetapkan mana publik primer yang merupakan publik yang paling penting, publik yang kurang penting atau publik sekunder, dan publik yang bisa diabaikan yakni publik marginal.

3. Publik tradisional dan publik masa depan

Publik tradisional adalah publik yang pada saat sekarang sudah berhubungan dengan organisasi seperti karyawan dan pelanggan. Sedangkan publik masa depan adalah publik yang pada masa depan diperkirakan akan memberikan pengaruhnya pada organisasi seperti mahasiswa, peneliti, dan konsumen potensial.

4. Proponents, opponents dan uncommitted

Di antara publik-publik itu, tentu ada publik yang menentang organisasi (opponents), yang berpihak pada organisasi (proponents) dan publik yang tak peduli (uncommitted).

(37)

5. Silent majority dan vocal majority

Dari kalangan publik yang menentang atau memihak organisasi tentu ada yang menyatakan penentangan atau dukungannya secara global namun ada pula yang menyatakannya secara pasif (silent).

2.2.3 Kegiatan Public Relations

Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan, Public Relations harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Menurut Cutlip dan Center, (Ruslan : 2006: 148) terdapar empat proses Public Relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Berikut adalah keempat proses kegiatan tersebut adalah:

1. Research-Listening (Penelitian dan Mendengarkan)

Dalam kegiatan ini, penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan suatu organisasi atau institusi. Setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta, dan informasi yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya.

Dengan melakukan penelitian awal atau yang juga biasa disebut

fact finding, maka institusi atau organisasi dapat mengetahui secara

persis siapa publik yang dihadapi, segmentasinya, sikap dan pendapatnya tentang organisasi yang kemudian menjadi landasan

(38)

manajemen dan landasan kegiatan komunikasinya. Kata kunci yang menjadi acuan dalam tahap ini adalah “What‟s our problem?”.

2. Planing-Decision (Perencanaan dan mengambil Keputusan)

Setelah tahap penelitian dan pencarian data, selanjutnya masuk ke tahap perencanaan. Dalam tahap ini, Public Relations melakukan penyusunan masalah. Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan suksesnya pekerjaan Public Relations secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan PR. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan kebijakan organisasi yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should

we do and why?”

3. Communication-Action (Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan) Komunikasi sering kali dilakukan berdasarkan asumsi pribadi oleh Public Relations. Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan. Tahap ini dilewati untuk mendapatkan jawaban pertanyaan, “How do we do it and say it”.

Tujuan dan obyektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh Public

(39)

Relations. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelaksanaan program

sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan kegiatan

Public Relations sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan

kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional.

4. Evaluation (Mengevaluasi)

Pada kegiatan yang terakhir, Public Relations mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari program-program kerja atau aktivitas Public Relations yang telah dilaksanakan. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan.

Pada tahap ini, Public Relations pun dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “How did we do?” menjadi kata kunci dalam tahap ini.

2.2.4 Strategi Public Relations

Rosady Ruslan dalam bukunya kiat dan strategi kampanye Public

(40)

tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. Untuk mencapai tujuan awal perusahaan, seorang Public Relations memiliki tugas-tugas operasional yang berkaitan dengan komunikasi.

Dalam tugasnya, Public Relations harus memiliki strategi-strategi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil suatu tindakan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relations dikemukakan oleh Ruslan dalam (Nova, 2009: 41-43) :

1. Publications

Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Dalam hal ini, tugas Public Relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers atau wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

2. Event

Merencanakan sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan juga dapat mempengaruhi opini publik.

3. News

Berupaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin, dan lain-lain. Untuk itulah seorang Public Relations harus

(41)

mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas yang baik.

4. Community Involvement

Keterlibatan komunitas berguna untuk menjaga dan membina hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

5. Inform of Image

Untuk memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan baik berupa citra positif.

6. Lobbying and Negotiating

Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Public

Relations. Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan (deal) atau

memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

7. Social Responsibility

Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public Relations menjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan sosial ini dianggap sebagai salah satu aktivitas yang berdampak besar bagi perusahaan seperti kegiatan peduli banjir atau peduli anak yatim. Dengan dilakukannya strategi-strategi Public

(42)

membangun brand awareness perusahaannya, walaupun tidak dalam kurun waktu yang singkat. Seperti yang dikatakan oleh (Nova, 2009: 44), bahwa hasil dari proses Public Relations tidak terlihat secara cepat.

Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for Effective Communication, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut :

1. To secure understanding

Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi.

2. To establish acceptance

Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik. 3. To motive action

Penggiatan untuk memunculkan adanya motivasi. 4. The goals which the communicator sought to achieve

Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.

Public Relationsberfungsi untuk menciptakan iklim yang kondusif

dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat

Public Relations dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk

mewujudkan tujuan bersama. Fungsi tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa aspek-aspek pendekatan atau strategi Public Relations (Ruslan, 2006:142-144):

(43)

1. Strategi operasional

Melalui pelaksanaan program Public Relations yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media massa. Artinya pihak Public Relations mutlak bersikap atau berkemampuan mendengarkan (listening), dan bukan sekedar mendengar (hear) mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut. 2. Pendekatan persuasif dan edukatif

Fungsi Public Relationsadalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebaginya.

3. Pendekatan tanggung jawab sosial Public Relations

Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.

4. Pendekatan kerja sama

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun

(44)

hubungan ke luar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama.

Public Relationsberkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang

diwakilinya agar diterima oleh atau mendapat dukungan masyarakat (publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual undestranding).

5. Pendekatan koordinatif dan integratif

Untuk memperluas peranan Public Relations di masyarakat, maka fungsi

Public Relations dalam arti sempit hanya mewakili lembaga/institusinya.

Tetapi peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankamnas.

2.2.5 Fungsi Public Relations

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam bukunya dasar-dasar Public Relations (2010:89) menjelaskan bahwa Public Relations menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi/lembaga dengan publiknya untuk menciptakan saling pengertian (public

understanding) dan dukungan (public support) bagi terciptanya tujuan,

kebijakan, dan langkah serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik.

(45)

Bertrand R. Canfield (1989:137) dalam bukunya Public

Relations, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi Public Relations, yakni :

a. Mengabdi kepada kepentingan umum (It Should serve the public‟s

interest).

b. Memelihara komunikasi yang baik (Maintain good communication). c. Menitik-beratkan moral dan tingkah laku yang baik (And Stress good

morals and manners)

Menurut Cultip dan Center serta Canfield, fungsi Public

Relations dirumuskan sebagai berikut :

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik baik

publik ekstern maupun intern.

c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

Salah satu fungsi Public Relations adalah menjalin komunikasi dan relasi dengan publik-publik organisasi. Dampak dari terwujudnya fungsi ini adalah pencapaian tujuan organisasi. Tujuan organisasi itu dibantu pencapaiannya melalui kegiatan Public Relations dengan meningkatkan, menjaga atau memperbaiki prestise organisasi, mendeteksi

(46)

dan menangani isu-isu yang berkembang, dan mengatasi kesalahpahaman dan prasangka (Iriantara, 2004b:17).

2.2.6 Tujuan Public Relations

Menurut Jefkins (1995:56-57) menjelaskan bahwa tujuan Public

Relations yaitu sebagai berikut :

a. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh pemerintah atau organisasi. Tujuannya agar supaya kegiatan-kegiatan baru itu mendapatkan sambutan positif dari khalayaknya.

b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan atau organisasi kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

d. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya sehubungan dengan yang telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman.

e. Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

f. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak-pihak lain.

Jadi tujuan Public Relations secara garis besar adalah memperoleh, meningkatkan dan mempertahankan reputasi yang baik dan

(47)

menguntungkan agar mendapatkan dukungan dari publik serta kebijakan atau program dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.

2.2.7 Model 9 Steps Public Relations Strategy

Menurut para ahli terdapat beberapa strategi Public Relations yang dapat diterapkan dalam manajemen Public Relations. Ronald D.Smith menjelaskan tentang 9 tahap Public Relations Strategic, yaitu:

Model 9 Steps Public Relations Strategies 1. Phase One : FORMATIVE RESEARCH

Step 1 : Analizing the Situation Step 2 : Analizing the Organization Step 3 : Analizing the Public 2. Phase Two : STRATEGY

Step 4 : Estabilishing Goals and Objectives

Step 5 : Formating Action and Response Strategies Step 6 : Using Effective Communication

3. Phase Three : TACTICS

Step 7 : Choosing Communication Tactics Step 8 : Implementing the Strategic Plan 4. Phase 4 : EVALUATIVE RESEARCH

Step 9 : Evaluating the Strategic Plan

(48)

1. Phase One : Formative Research

Fase pertama dalam proses perencanaan strategi menurut Smith adalah riset formatif atau riset stategis adalah kegiatan pendahuluan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menganalisa situasi yang dihadapi (Smith, 2005:11). Dalam fase ini terdapat tiga tahap yakni analisis situasi, analisis organisasi dan analisis publik. Situasi adalah satu set keadaan yang dihadapi oleh organisasi. Situasi memiliki makna yang sama dengan masalah. Sehingga analisis situasi adalah pernyataan tentang peluang dan hambatan yang dihadapi oleh program komunikasi.

Tanpa adanya pernyataan situasi yang dihadapi dengan jelas dan dini maka efisiensi riset tidak dapat dilakukan. Sedangkan yang termasuk dalam analisis organisasi meliputi aspek lingkungan internal, persepsi publik dan lingkungan eksternal yang dihadapi meliputi pesaing maupun pendukung. Dalam fase ini diperlukan tiga langkah yaitu:

a. Step 1 : Analisis Situasi (Analyzing the Situation)

Menganalisa situasi adalah langkah pertama yang dilakukan dalam strategi Public Relations. Mengenal dengan baik situasi yang terjadi di dalam dan luar perusahaan. Situasi dapat bersifat positif atau negatif. Situasi memiliki makna yang sama dengan masalah. Sehingga analisis situasi adalah pernyataan tentang peluang dan hambatan yang dihadapi oleh program komunikasi. Situasi yang sering terjadi di perusahaan berkaitan dengan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa tersebut, seperti kelengkapan fasilitas, dukungan SDM, keresediaan

(49)

sarana prasarana. Apabila dibiarkan situasi tersebut akan berdampak buruk bagi perusahaan itu sendiri. sehingga perusahaan dituntut harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa pelayanan secara cepat dan tepat. Cepat artinya pelayanan yang diberikan dilaksanakan dalam waktu yang singkat, sedangkan tepat maksudnya dapat memenuhi kebutuhan jasa seperti yang dikehendaki pelanggan.

Situasi ini dapat diidentifikasi sebagai peluang atau hambatan. Jika Public Relations melihat situasi dari sisi positif ini dapat memberi peluang/keuntungan yang potensial kepada perusahaan dan publik. Walaupun perusahaan dalam posisi krisis, suatu halangan dapat menjadi peluang jika masalah tersebut bukan datang dari pihak kita sendiri. Analisa ini melibatkan perencana, klien, supervisor, key person, dan para pengambil keputusan dalam menggambarkan seluk beluk peluang dan kemungkinan rintangan program yang akan dikembangkan.

Dalam menganalisa situasi, alangkah baiknya kita mengenal

‟issues management‟. Issues management is the process by which an organization tries to anticipate emerging issues and respond to them before they get out of hand.

Ini adalah proses proses dimana organisasi berusaha mengantisipasi dan merespon isu yang penting. Apabila isu dibiarkan maka akan menjadi „Crisis Management‟. Bagian yang lain dari menganalisa situasi harus mempengaruhi aspek etika.

(50)

b. Step 2 : Analisis Organisasi (Analyzing the Organization)

Langkah kedua dalam strategi perencanaan adalah proses mempengaruhi audit Public Relations, yang artinya menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang biasa di sebut analisa SWOT. Sedangkan yang termasuk dalam analisis organisasi meliputi aspek lingkungan internal seperti kelemahan dan kekuatan perusahaan, persepsi publik dan lingkungan eksternal yang dihadapi meliputi pesaing maupun pendukung. Dalam menganalisa ini dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu:

1) Internal Environmental; terdiri dari misi, sumber daya dan

performance. Dalam aspek ini menganalisa apakah aktivitas sesuai

dengan misi perusahaan, bagaimana sumberdaya yang dimiliki dan bagaimana kinerja karyawan dalam menjalankan aktivitasnya.

2) Public Perception; Persepsi ini berlandaskan dua macam persepsi yang ada, yaitu persepsi yang terlihat dan jug reputasi.

a) Visibility refers to the extent to which an organization is known atau keadaan dimana perusahaan dapat diketahui oleh khalayak yang luas.

b) Reputation is based on visibility, but it deals with how people evaluate the information they have.

3) External Environment; an important aspect of the external analisis is

to consider the nature of any rivalry thet may exist. Hal yang

(51)

mengetahui pesaing yang mungkin ada disekitar perusahaan seperti; kompetitor/pesaing, opponents/ pihak yang tidak setuju dan pihak pendukung.

c. Step 3 : Analisis Publik (Analyzing the Public)

Dalam langkah ini, dapat dilakukan dengan mengenal publik. Baik publik internal (karyawan, keluarga karyawan, manajemen, dan investor) maupun publik eksternal (media, pemerintah, konsumen, masyarakat dan LSM). Penting bagi suatu perusahaan mengenali & membatasi khalayak. Berikut 4 kategori publik :

1) Customers are those publics that receive the products orservicean

organization, such as current or potential consumers, purchaser and client. Atau publik yang memakai produk/jasa yang dihasilkan suatu perusahaan

2) Producers are those publics that provide input to the organization. 3) Enablers are those publics that serve as regulators by setting the

norms or standards for organization

Selain publik-publik yang tersebut diatas, terdapat istilah key

public. Key Public adalah khalayak yang akan terlibat pada proses

komunikasi dengan organisasi. Mengetahui key public sebuah organisasi dapat membuat organisasi tersebut lebih mudah memusatkan proses komunikasi. Key Public dapat dibedakan menjadi:

(52)

1) Non Public is a group that does not share any issues with the

organization, and no real consequences exist to or from the organization.

2) Latent Public is a publics that share an issues with organization but

does not yet recognize this situation or its potential.

3) Apathetic Public; an aware public that faces an issue and perceives

the consequences as being relevant, but it is not organized to discuss and act on the issue.

4) Aware Public recognizes that its shares an issues and perceives the consequences as being relevant, but it is not organized to discuss and act on the issues.

5) Active Public has reachedbthe fullness of what we identity as a public.

2. Phase Two : Strategy

Fase yang kedua adalah perencanaan keseluruhan organisasi. Meliputi bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai.

Strategi merupakan jantungnya perencanaan Public Relations maupun komunikasi pemasaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki dua fokus yakni aksi yang dilakukan organisasi dan isi pesan. Strategi memiliki tiga tahap, yakni

(53)

menetapkan tujuan dan sasaran, memformulasikan aksi dan strategi respon, kemudian menggunakan komunikasi efektif. Tujuan merupakan pernyataan tentang suatu isu dan gambaran bagaimana mencapai harapan yang diinginkan. Tujuan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni reputation management goal, yang berhubungan dengan identitas dan persepsi organisasi, relationship managementgoal yang berkaitan dengan hubungan organisasi dengan para publiknya dan taskmanagement goal yang berhubungan dengan cara melakukan sesuatu tugas (Smith, 2005: 69). Sasaran atau objective adalah pernyataan yang muncul dari tujuan organisasi. Sasaran harus dinyatakan dengan jelas dan dapat diukur, memusatkan pada publik dan dampak, dan dinyatakan waktu untuk pencapaian sasaran (Smith, 2005: 71).

Pada tahap ke lima memformulasikan aksi dan strategi respon untuk

Public Relations yang efektif didalamnya membutuhkan gabungan antara

pesan yang efektif dan program yang kuat. Idealnya aksi dan pesan diformulasikan sehingga bekerja saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Pada tahap ini proses perencanaan berfokus pada keputusan dalam strategi aksi yang disiapkan untuk mencapai tujuan organisasi (Smith, 2005: 82).

a. Step 4 : Establishing Goals and Objectives

Tahapan ini berfokus pada posisi puncak yang akan dicapai oleh organisasi untuk produk atau layanannya. Langkah ini membantu kita membangun tujuan yang jelas, spesifik dan terukur dalam menentukan

(54)

apa yang ingin dicapai oleh organisasi misalnya awareness, penerimaan atau aksi dari publik.

1) Goals is a statement rooted in the organization mission and vision.

In general, communication goals can be categorized as relating to three different types of management situation; reputation management goals, which deal with the identity and perception of the organization; relationship management goals, which focus on how the organization connects with its publics; and task management goals, which are concerned with getting certain things done.

2) Positioning is the process of managing how an organization

distinguishes it self with a unique meaning in the mind of its public 3) Objectives is a statement emerging from the organization goals.

Awareness Objectives; focus on information, providing the cognitive, or thinking, component of the message, Acceptance Objectives; deal with the effective or feeling, part of message; Action Objectives; take aim at expression and conduct, providing the conative, or behavioral, element of the message.

b. Step 5 : Formating Action and Response Strategies

Dalam langkah ini sangat baik mempertimbangkan langkah yang akan diambil di dalam situasi tertentu. Menentukan apa yang mungkin akan dilakukan dalam berbagai situasi. Perencana komunikasi memiliki

Gambar

Gambar 1.1 Profil Pendengar Gen Fm Jakarta 2
Gambar 1.2 Jumlah Pendengar Gen Fm/Wave Tahun 2011-2015 3
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sejenis  Nama Peneliti/  Konsentrasi/  Tahun  Yusfi  Rahmansyah  Fakultas Dakwah  2010  Ardiansyah Nasution  Komunikasi Islam 2010  Tasha Susanti  Widyaningtias  Hubungan Masyarakat, 2015  Judul Penelitian  Strategi
Gambar 2.1 Model 9 Steps Public Strategy oleh Ronald D. Smith
+7

Referensi

Dokumen terkait

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan sesuai dengan apa yang diperoleh dari

Dimensi Event yaitu terdapat didalamnya mengenai Materi Pemasaran yang telah disiapkan oleh Panitia yang ikut berpartisipasi dalam Event tersebut sudah melakukan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah dipaparkan, penulis mendapatkan gambaran mengenai kebijakan yang ada pada penerbitan Bisnis Indonesia Minggu

UNIVERSITAS PROF DR MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI AKTIVITAS VIDEO BLOG SEBAGAI AJANG PEMBENTUKKAN IDENTITAS DIRI (STUDI KASUS PADA BEBERAPA VLOGGER

Moestopo (Beragama).. Dari hasil pernyataan diatas, dapat penulis analisis yakni jangka waktu Polda Metro Jaya dalam mensosialisaikan program aplikasi SIAP PMJ dimulai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penguatan identitas merek atau brand identity apa saja yang dilakukan oleh radio The All New Bahana Jakarta

Yang gua dapat dari duobudjang juga sebenarnya adanya RUU Permusikan ini dibikin pun tidak masalah tapi tergantung konteksnya, kalo misalkan kebebasan berekspresi

majalah Tempo dalam membuat cover tersebut, yaitu karena isu Cawapres pada saat itu merupakan isu yang sangat kuat dan aktual serta memiliki magnitude, dan sedang hangat dibicarakan