• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROMOSI EVENT I CAN SEE YOUR VOICE

INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN PEMIRSA MNC TV

Diajukan Oleh :

Nama : Ghaida Salsabilla

NIM : 2013 – 41 – 264

Konsentrasi : Periklanan

Untuk memenuhi sebagian dari syarat Guna mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)

i

memberikan kasih sayang dan kekuatan Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul: “Strategi Promosi Event I Can See Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemirsa MNC TV” penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Skripsi ini membahas mengenai Strategi Promosi Event I Can See Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemirsa MNC TV. Dalam upaya mengatasi/mengatisipasi penurunan rating. Untuk hal tersebut maka MNC TV memproduksi event I Can See Your Voice Indonesia, event tersebut belum pernah ada di televisi Indonesia

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi tulisan maupun penggunaan bahasa.dengan segala kerendahan hati semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukan dan juga dapat menambah wawasan informasi sekiranya dibidang komunikasi.

Akhir kata penulis dengan rendah hati, meminta maaf atas kekurangan pada penulisan skripsi ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Jakarta, 10 Juli 2017

(3)

ii

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skrispi ini, tidak akan berlanjut tanpa dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, serta doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripi ini, khususya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Bapak Aboeb loethfy dan Ibu Sri Istihasih yang telah mendukung saya memberikan doa, kasih sayang, serta dorongan baik secara moral maupun material, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakak Ghulam Al banna dan Kakak Izzatul Wafiyah tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung sehingga penulis diberi kemudahan oleh Allah SWT.

3. Bapak Prof. Dr. Rudy Harjanto, MM, M.Sn selaku Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

4. Bapak Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

(4)

iii

7. Bapak Dr.H.Hanafi Murtani. MM Selaku Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing dan meluangkan waktu serta pikiranya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Drs. Nono Sungkono, MM Selaku Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing dan meluangkan waktu serta pikiranya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah membimbing dan memotivasi untuk terus maju dan berkarya agar dapat mengembangkan diri selama kuliah. 10. Produser dan Team promo event I Can See Your Voice Indonesia yang

telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

11. Teman-teman seperjuangan saat perkuliahan Chery, Ayu, Fathia, Laras, Nadira, Dhita, Mutiara, Ivone, Lisa, Febrina, faisal, Affifa, Indri, Atika dan Teman satu bimbingan Devi Amalia yang saling suport untuk menyelesaikan skripsi ini.

(5)

iv

Annisa Maulida, Nisrina Huwaida yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai, dan telah memberikan masukan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak lepas dari banyak kekurangan dan oleh karena itu, penulis akan sangat berterima kasih kepada pihak yang memberikan kritik dan saran yang membangun. Banyak pengalaman berharga yang didapatkan oleh penulis selama mengerjakan skripsi dan melakukan penelitian ini. Penulis berharap laporan ini akan bermanfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Jakarta, 10 Juli 2017

Penulis,

(6)

v LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRAC ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 17 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 17 1.4 Tujuan Penelitian ... 18 1.5 Signifikansi Penelitian ... 18 1.5.1. Signifikansi Teoritis ... 18 1.5.2.Signifikansi Praktis ... 18

BAB II KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ... 20

(7)

vi 2.2.4 Komunikasi Massa ... 28 2.2.5 Media Massa ... 31 2.2.6 Media Cetak ... 33 2.2.7 Media Elektronik ... 34 2.2.8 Televisi ... 34 2.2.9 Event ... 35 2.2.10 Audience ... 36 2.3 Konsep Teoritis ... 36 2.3.1 Teori Fenomenologi ... 36 2.3.2 Marketing Communication ... 42

2.3.2.1 Pengertian Marketing Communication . 42

2.3.2.2. Tujuan Marketing Communication ... 44

2.3.2.3. Strategi Marketing Communication ... 44

2.3.3 Marketing Public Relations ... 46

2.4 Bagan Alur Pikir ... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ... 61

3.2 Karakteristik Paradigma Penelitian ... 66

3.3 Pendekatan Penelitian ... 67

(8)

vii

3.8 Teknik Keabsahan Data ... 82

3.9 Teknik Analisis Data ... 84

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 88

4.1.1 Gambaran Umum ... 88

4.1.2 Profil Perusahaan ... 95

4.1.3 Visi MNC TV ... 96

4.1.4 Misi MNC TV ... 96

4.1.5 Logo Perusahaan ... 96

4.2 Deskripsi Subyek Penelitian ... 97

4.2.1 Narasumber 1 (Key Informan 1) ... 97

4.2.2 Narasumber 2 (Key Informan 2) ... 97

4.2.3 Narasumber 3 (Informan 1) ... 98

4.2.4 Narasumber 4 (Informan 2) ... 98

4.2.5 Narasumber 5 (Informan 5) ... 98

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 99

(9)

viii DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

ix

(11)

x

Gambar 2.2 7 Step Strategic Planning Process ... 47

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir ... 60

Gambar 3.1 Penarikan Kesimpulan ... 65

Gambar 4.1 Tampilan Beranda Website MNC TV ... 90

Gambar 4.2 Layout Account Twitter MNC TV ... 91

Gambar 4.3 Layout Account Facebook MNC TV ... 92

Gambar 4.4 Layout Account Instagram MNC TV ... 94

(12)

xi ABSTRAK

Nama : Ghaida Salsabilla NIM : 2013-41-264 Konsentrasi : Periklanan

Judul Skripsi : Strategi Promosi Event I Can See Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemirsa MNC TV

Jumlah Bab : 5 Bab + 111 halaman

Bibliografi : 27 Buku + 4 website + 2 jurnal Pembimbing I : Dr. H. Hanafi Mutani, MM Pembimbing II : Drs. Nono Sungkono, MM

Penelitian ini membahas mengenai strategi promosi marketing communication yang dilakukan oleh MNC TV. MNC TV merupakan salah satu televisi swasta di Indonesia. MNC TV melakukan strategi promosi marketing communication, penyebarannya lebih terpenting lebih cepat dan lebih banyak referensi yang didapat oleh khalayak. Strategi promosi yang dilakukan Promo on air, media, media social dan marketing communication via event dengan diwarnai tema program atau saat menggelar audisi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui strategi promosi event I Can See Your Voice Indonesia dalam mempertahankan pemirsa MNC TV.

Teori yang digunakan dalam penelitian adalah Teori Fenomenologi, Marketing Communication, dan Marketing Public Relations. Paradigma penelitian ini Konstruktivisme berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya merupakan hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti. Jenis penelitian interpretatif menggunakan pendekatan kualitatif, metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan komponen-komponen keterangan yang analitis, konseptual dan kategoris dari data itu sendiri dan bukannya teknik-teknik yang telah dikonsepsikan sebelumnya. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam serta observasi secara langsung.

(13)

xii

yang ada, MNC TV menggunakan strategi marketing communication untuk mempertahankan pemirsa. MNC TV melakukan strategi promosi secara lengkap dan terintegrasi dengan menggunakan konsep 7 step steps strategic planning process: Situation Analysis, Setting Objectives, Defining Strategy, Identifying the targets, messages, Tactics, Evaluating the effectiveness of the plan.

(14)

xiii ABSTRACT

Name : Ghaida Salsabilla

NIM : 2013-41-264

Major : Advertising

Title Thesis : Event Promotion Strategy I Can See Your Voice Indonesia In Maintaining Audience MNC TV Number of Chapters : 5 Chapter + 111 pages

Bibliography : 27 books + 4 website + 2 journal Supervisor I : Dr. H. Hanafi Mutani, MM

Supervisor II : Drs. Nono Sungkono, MM

This research discusses the marketing promotion strategy of communications conducted by MNC TV. MNC TV is one of the private television in indonesia. MNC TV promotes marketing promotions, spreading much faster and more references are gained by audiences. Promotion strategy made Promo on air, media, social media and marketing communications via the event with the theme of the program or when holding an audition. The purpose of this research is to know the promotion strategy of I Can See Your Voice Indonesia event in maintaining MNC TV audience.

The theory used in the research is Phenomenology Theory, Marketing Communication, and Marketing Public Relations. The paradigm of this research Constructivism holds that knowledge is not only the result of experience of facts, but also the result of the constructed thought of the subject studied. The type of interpretive research uses a qualitative approach, qualitative methods allow researchers to approach the data so as to develop the analytical, conceptual and categorical data components of the data themselves rather than the previously conceived techniques. The method used is case study. Technique of taking data through in-depth interviews and direct observation.

(15)

xiv

integrated promotion strategy using the concept of step planning strategic processes: Situation Analysis, Setting Objectives, Defining Strategies, Identifying the Targets, Messages, Tactics, Evaluating the Effectiveness of the Plan.

(16)
(17)
(18)
(19)

xviii

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Desember 1994 Alamat : Perumahan Dasana Indah Blok Sf 3/15. Tangerang

Telepon/HP : 085782841188

Status : Mahasiswa Fakultas llmu Komunikasi Universitas

Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

NIM : 2013 – 41 – 264

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Periklanan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi :

Judul : Strategi Promosi Event I Can See Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemisa MNC TV

Pembimbing I : Dr. H. Hanafi Murtani, MM. Pembimbing II : Drs. Nono Sungkono, MM.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil (orisinal) dan bukan duplikasi dari skripsi orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan sanksi akademi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Jakarta, 8 Agustus 2017 Penulis

(20)

xix

Tempat, Tanggal lahir : Tangerang, 14 Desember 1994

Alamat : Perumahan Dasana Indah Blok SF 3/15

RT/RW :006/011

Kelurahan/Kec : Bojong Nangka/ Kelapa Dua Kota Provinsi : Banten

Kode Pos : 15820

Email : Ghaida.salsabilla14@gmail.com

No. Telp : 058782841188

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Status Perkawinan : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan Formal :

Tahun 2001 – 2006 : SD Islamic Village Tahun 2007 – 2009 : SMP Islamic Village

Tahun 2010 – 2013 : SMK Lab Business School

Tahun 2013 – sekarang : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Pendidikan Non Formal :

Tahun 2008 – 2009 : Bimbingan Belajar Surya Widya Tahun 2012 – 2013 : English Course Smart & Fun

(21)
(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organisasi. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan atau tak bertujuan. Konsep dasar komunikasi dipergunakan dalam pemasaran sebagai dasar dalam proses menyampaikan pesan kepada pemegang/ pemangku kepentingan (stakeholder) pada umumnya dan konsumen khusunya. Proses komunikasi mengandung unsur komunikator (sender), komunikan (receiver) sebagai penyampai dan penerima pesan, pesan, encoding, decoding, serta adanya umpan balik (feedback), respons pesan sangat dipengaruhi oleh dinamika lingkungan dan gangguan (noise) ketika pesan disalurkan melalui berbagai media.

Setiap proses komunikasi senantiasa memiliki tujuan tertentu sebagai upaya belajar mengenali diri sendiri dan orang lain; berhubungan demi meningkatkan kualitas komunikasi;

(23)

meyakinkan adanya perubahan sikap maupun perilaku; atau sekedar saran hiburan. Tujuan terpenting komunikasi dalam pemasaran adalah untuk mengubah perilaku atau sikap para pemegang kepentingan. Terdapat tiga model yang paling utama dalam komunikasi. Model linier, berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima; Model interaksional, komunikasi berlangsung dua arah; Model pengiriman transaksional, dimana penerimaan pesan yang berlansung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi dan merupakan proses yang koperatif. Berkomunikasi secara efektif dan efisien didukung oleh kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan dan juga latar belakang komunikan. Kepercayaan dan watak penerima, monopoli komunikasi, pengenalan masalah, sumber yang dipercaya, dan kontrak social merupakan segi penentu efektifitas komunikasi yang terjadi.

Hubungan antar manusia tercipta melalui komunikasi, baik komunikasi verbal (bahasa) maupun non verbal (simbol, gambar, atau media komunikasi lainnya). Selain itu, komunikasi dilakukan karena mempunyai fungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan memperoleh kebahagiaan.

Deddy Mulyana dalam bukunya, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengutip Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat

(24)

bagian. Antara lain:Fungsi Komunikasi Sosial sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan, Fungsi Komunikasi Ekspresif tidak secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, namun dapat terjadi sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen dalam menyampaikan perasaan (emosi) kita. Perasaan tersebut disampaikan melalui pesan – pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, takut, marah atau benci dapat disampaikan lewat kata – kata, namun dapat tersampaikan pula melaui perilaku nonverbal, Fungsi Komunikasi Ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara - upacara berlainan sepanjang tahun. Dalam kegiatan –kegiatan tersebut orang mengucapakan kata – kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik, Fungsi Komunikasi Instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif). Komunikasi instrumental mengandung muatan persuasif yang mempengaruhi komunikan untuk mempercayai bahwa pesan yang disampaikan komunikator akurat dan layak untuk diketahui.

(25)

Komunikasi Periklanan sangat dibutuhkan didalam perusahaan guna mempromosikan produknya. Selain itu komunikasi periklanan berguna dalam mengolah komunikasi yang terjadi di antara si penjual dan si pembeli, dalam pemilihan kata-kata serta penentuan pasar yang akan dituju dalam mempromosikan produknya.

Komunikasi Periklanan adalah penyampaian pesan penawaran mengenai suatu produk, jasa atau ide kepada khayalak (konsumen) melalui media massa dan media lainnya yang dibayar untuk mempengaruhi khayalak sehingga menggunakan produk, jasa atau ide yang ditawarkan. Maka dari itu komunikasi periklanan sangat diperlukan dalam melakukan periklanan dalam sebuah perusahaan atau instansi yang terkait. Komunikasi periklanan banyak digunakan dalam perusahaan untuk memasarkan produknya, agar konsumen dapat tertarik dan membeli barang yang ditawarkan perusahaan.

Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasat ertentu dengan biaya yang semurah murahnya (Jefkins,1997:5). Sedangkan iklan adalah promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus dibaya roleh sponsor (Supriyanto,2008:19). Sponsor dalam hal ini merupakan perusahaan tertentu yang nantinya menjadi klien penyedia jasa promosi. Tanpa iklan, mustahil sebuah televisi mempertahankan

(26)

eksistensinya. Bagi produsen iklan bukan hanya menjadi alat promosi barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan citra kepada konsumen maupun calon konsumen tentang produk yang ditawarkan. Iklan seringkali menggiring khalayak untuk percaya pada produk, sehingga mendorong calon konsumen untuk mengkonsumsi maupun mempertahankan loyalitas konsumen. Situasi pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu bisnis yang mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan efisien. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa harus mampu tampil menarik dan persuasif (Jefkins,1997:15)

Iklan bertujuan untuk meraih pencapaian perspektif positif. Iklan merupakan sumber informasi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Tujuan akhir dari sebuah iklan bagi sebuah perusahaan adalah untuk mempengaruhi sikap, persepsi dalam perilaku konsumen sehingga konsumen berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan yaitu membeli dan menggunakan produknya. Untuk menghasilkan iklan yang baik selain memperhatikan struktur iklan juga perlu memperhatikan rumus iklan. Pertama yaitu, Attention berarti bahwa iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak atau suara-suara khusus. Kedua, Interest yang mana iklan berurusan dengan

(27)

bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar mau membaca, mendengar atau menonton pesan-pesan yang disampaikan, perhatian harus segera ditingkatkanmenjadi minta agar pembeli ingin mengetahui lebih rinci. Ketiga, Desire bermakna bahwa iklan harus mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut untuk menimbulkan rasa percaya pada diri pembeli dan memberikan pandangan positif pada konsumen tentang produk sebagai acuan dalam keputusan untuk membeli.

Promosi adalah suatu aktivitas komunikasi dari pemilik produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat, dengan tujuan supaya produk atau jasa, merek dan nama perusahaan dapat dikenal masyarakat sekaligus mempengaruhi masyarakat supaya mau membeli serta menggunakan produk atau jasa perusahaan. Menurut Kusmono (2001: 374), definisi promosi adalah usaha yang dilakukan pasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.

Kegiatan promosi biasanya merupakan salah satu komponen yang menjadi prioritas dari kegiatan pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa

(28)

perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Dan sangat erat kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan ke konsumen. Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001: 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Menurut Rangkuti (2001:13), “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”. Sedangkan menurut Kotler (2000: 91), strategi adalah “Suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis”.

Strategi periklanan adalah hasil langsung dari strategi pasar. Strategi pasar berfokus pada upaya perbaikan pelaksanaan dan positioning perusahaan, sementara strategi periklanan berkonsentrasi pada upaya untuk meraih pasar yang ada secara maksimal dan mewujudkan strategi pasar yang ada dengan upaya memenuhinya (Trout dan Ries, 1999). Dalam positioning pemasar berupaya untuk menciptakan citra dan identitas produk, merek, dan perusahaannya ke benak konsumen.

(29)

Rosady Ruslan (2003) mengartikan Special Event sebagai acara yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media atau khalayak tertentu terhadap perusahaan atau produk perusahaan. Special Event program public relations adalah sebuah ajang khusus yang dirancang dan digelar secara special dalam kemasan acara kehumasan perusahaan yang dikaitkan dengan kegiatan atau peristiwa tertentu.

Special Event adalah acara khusus yang dianggap istimewa. Terdiri dari tiga jenis: Acara peresmian, seperti soft-opening, grand-opening, merger, penyerahan penghargaan, Acara peringatan, seperti ulang tahun perusahaan, Acara yang bersifat: Komersial, seperti peluncuran produk baru. Nonkomersial dan Social/Community Events, seperti penyerahan bantuan beasiswa, sumbangan pada korban gempa, tsunami, dsb.

Ada sembilan katagori utama karakteristik khalayak/konsumen menjadi dasar yang paling populer dalam menentukan segmentasi, termasuk didalamnya adalah faktor geografis, demografis, psikologis, karakteristik psikografis (gaya hidup), variabel sosial budaya, karakteristik yang berkaitan dengan pemakainan, faktor keadaan pemakaian, pencari manfaat dan bentuk segmentasi gabungan.

(30)

Pada segmentasi geografis, khalayak di kelompokkan berdasarkan daerah (misalnya propinsi – propinsi); ukuran kota (kawasan metropolitan besar, kota besar, kota kecil); kepadatan daerah (kota, pinggir kota, kota lama pedesaan); iklim (panas, sejuk, banyak hujan). Sementarapada segmentasi demografis khalayak di kelompokkan menurut umur, jenis kelamin, status marital, pendapatan/pengeluaran, pendidikan, pekerjaan. Untuk segmentasi psikologis, penggolongan nya berdasarkan motivasi kebutuhan (tempat berlindung, keselamatan, keamanan, kasih sayang, harga diri); kepribadian (terbuka, pencari hal baru, agresif, kurang dogmatis/tidak fanatik terhadap ajaran tertentu); persepsi (risiko rendah, risiko sedang, risiko tinggi); sikap (sikap positif, sikap negatif). Adapun segmentasi psikografis/gaya hidup, variablenya adalah suka berhemat, penggemar acara TV, pencari status. Segmentasi sosial budaya dapat digolongkan berdasarkan budaya (Amerika, India, Meksiko, Pakistan,dst); Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dst); Subbudaya/ras/etnis (misalnya Afrika-Amerika, Asia); kelas social (misalnya atas, menengah, bawah); siklus hidup keluarga (lajang, keluarga baru, keluarga baru, keluarga dengan anak-anak masih kecil, keluarga yang ditinggalkan anak-anak karena sudah berumah tangga). Adapun segmentasi terkait dengan pemakain dapat dibedakan berdasarkan tingkat pemakaian (pemakai berat, pemakai sedang, pemakai ringan,

(31)

bukan pemakai); keadaan kesadaran (tidak sadar, sadar,tertarik, antusias); kesetiasan pada merek (sama sekali tidak setia, sedang, kuat). Segmentasi situasi pemakaian dapat dibedakan berdasarkan waktu (senggang,kerja, terburu-buru, pagi, malam); tujuan (pribadi, pemberian, kesenangan); lokasi (di rumah, di tempat kerja, di toko, di rumah teman); Orang (diri sendiri, anggota keluaraga, teman, atasan, teman sekerja). Segmentasi manfaat dibedakan berdasarkan variabel kenyamanan, penerimaan masyarakat, tahan lama, hemat. Dan Segmentasi gabungan misalnya gabungan antara demografi/psikografis.

Televisi adalah media pertama yang bisa membawakan audio visual kedalam rumah orang dalam rumah. Seseorang dapat memperoleh informasi layaknya melihat langsung kejadian tertentu dengan duduk santai di ruang keluarga.

Perkembangan televisi, di pelopori oleh RCTI pada tahun 1989 yang melepas decorder - nya untuk siaran nasional yang kemudian diikuti oleh stasiun televisi lainnya, sampai saat ini sudah ada lima belas stasiun swasta di Indonesia, yaitu : RCTI, TPI, MNC, SCTV, INDOSIAR, ANTV, Trans TV, Trans 7, NET, KOMPAS TV, TV ONE, METRO TV, RTV, I NEWS TV. Ada pula stasiun televisi milik pemerintah, TVRI. Belum lagi stasiun televisi yang mengkhususkan diri pada siaran lokal seperti di Tangerang, Yaitu DAI TV, BANTEN TV, jumlah ini pasti kan bertambah lagi, itu belum

(32)

termasuk tv kabel (via parabola atau sinyal berlangganan) dan sejumlah stasiun TV Komunitas (lokal), yang jarak pancarannya terbatas di satu area dalam satu kota saja.Seiring ketatnya persaingan antar stasiun televisi tersebut dalam membuat program acara yang dapat menarik penonton yang tinggi sama dengan rating yang tinggi, dan dengan rating yang tinggi maka stasiun televisi tersebut bisa menarik para peingklan untuk memasang iklan pada saat acara tersebut disiarkan sekalipun tarif iklan yang dikenakan cukup tinggi. Dan banyaknya pengiklandalam suatu acara, maka stasiun televisi tersebut bisa mendapatkan penghasilan. Sehingga masing-masing stasiun televisi berusaha untuk mencari jalan keluar dalam menyajikan acara yang bisa menarik minat penontonnya.

MNCTV (dulunya TPI) adalah salah satu pelopor stasiun televisi swasta di Indonesia. Stasiun tv ini didirikan pada tahun 1990 di Jakarta, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran televisi di Indonesia. TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) dulunya didirikan oleh Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan VII. Pada awalnya TPI menyiarkan berbagai siaran dengan televisi milik pemerintah yaitu TVRI. Namun perlahan, mereka mulai menggantinya dengan acara-acara lain termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan. Hingga akhirnya TPI

(33)

berpisah dari TVRI pada pertengahan 90an. TPI berganti fokus ke penyiaran acara musik dangdut sehingga singkatan TPI pun berganti menjadi Televisi Paling Indonesia. Misinya pun juga berganti yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pun menyabet banyak penghargaan dengan program-program dangdut dan sinetronnya.

Pada Maret 2001, 75% TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Maka pada 20 Oktober 2010, TPI resmi berganti nama menjadi MNCTV. Perubahan ini ternyata dikarenakan oleh perubahan fokus perusahaan yang tidak sesuai dengan konteks tertulis pada televisi tersebut pada awal berdirinya dahulu. Maka TPI berubah menjadi MNCTV untuk mengubah citra TPI di mata masyarakat. Semenjak berubah menjadi MNCTV, slogan stasiun ini pun berubah, yaitu 'Slalu di Hati'. Logo dan merek juga ikut berubah dalam rangka memperluas pangsa pasar dan pemirsa dari stasiun ini. Visi dari stasiun tv ini adalah untuk menjadi pilihan utama pemirsa Indonesia dengan misi untuk menyajikan tayangan bercita rasa Indonesia yang menghibur dan inspiratif.

Sebagai stasiun televisi yang baru hadir pada tahun 2010 dengan tag-line atau slogan “Selalu di Hati”dan MNC TV berusaha

(34)

keras dapat menghadirkan alternatif-alternatif pilihan acara kepada masyarakat. Atas dasar tersebut, kini MNC TV terkenal dengan inovasi acaranya yang berusaha menghadirkan sebuah tayangan yang menarik dan inovatif. MNC TV memiliki program acara-acara yang unggulan, diantara acara-acara unggulan tersebut ada acara I Can See Your Voice indonesia yang terus dikembangkan dalam segi isi program acara, jam tayang demi mempertahankan pemirsa MNC TV.

Salah satunya program dengan format Mystery Music Show yang berbeda dari standard event Mystery Music Show lainnya yaitu I Can See Your Voice Indonesia. Saat ini event I Can See Your Voice Indonesia ditayangkan pada hari senin pukul 16.30 – 19.30 dengan waktu tayang selama 120 menit. Event ini berkonsep 7 kontestan yang mengaku jago nyanyi akan dihadapkan pada 1 super star & 7 Panelis/Tim Detektif. Sang Superstar akan mengeliminasi tiap tahapan hingga dibabak akhir harus memilih mana kontestan yang bisa bernyanyi untuk berduet.

Sejak ditayangkan perdana Juli 2016, acara "I Can See Your Voice Indonesia" sukses mencuri perhatian pemirsa. Acara musik yang sudah lebih dulu sukses di Korea Selatan dan Thailand itu perlahan memiliki tempat tersendiri di hati penonton Tanah Air. Event "I Can See Your Voice Indonesia Season 2". Setelah menggelar audisi di berbagai kota, akhirnya MNCTV siap

(35)

menayangkan season kedua acara ini. "I Can See Your Voice Indonesia Season 2" tayang Senin, 30 Januari 2017 pukul 16:30 WIB. Episode perdana acara ini akan menghadirkan Vidi Aldiano sebalgai superstar. Sedangkan Ayu Ting Ting, Lee Jeong Hoon, Wendi Cagur dan Vega Darwanti kembali dipercaya sebagai panelis. Season kedua acara ini akan semakin menarik untuk disaksikan sepertinya. Pasalnya kontestan dijamin makin sulit untuk ditebak apakah memiliki good voice atau bad voice. Ada juga babak eliminasi dalam season kedua acara yang dipandu Raffi Ahmad dan Indra Herlambang tersebut. Target penonton event I Can See Your Voice Indonesia adalah remaja hingga dewasa, usia 15 – 45 tahun.

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau konser. Program musik ini dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi sangat ditentukan dengan kemampuan artis yang menarik audien, tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi menarik.

Strategi promosi atau awareness dari pemirsa menggunakan berbagai team, yaitu: team promo (promo off air, promo on air) team social media, team korporat sekretariat yang berkaitan

(36)

dengan media (media online maupun media jurnalistik lain. Pendukung event ini adalah promo on air, yang disiarkan di televisi setiap hari, promo off air ditangani oleh marketing communication yang bertugas membuat desain promonya, menempatkan branding di titik-titik mana, meng-upload social media di account I Can See Your Voice dengan memanfaatkan media instagram, twitter, facebook, Youtube. Tayangan yang sudah disiarkan di televisi bisa disaksikan kembali di channel Youtube agar pemirsa bisa menyaksikan tayangan yang sudah terlewatkan. Bentuk programnya sendiri ialah program adaptasi, MNC membeli lisensi dari cjmm korea untuk bisa tayang dan adaptasi di MNC TV yang intinya program mystery music show perpaduan dari reality show, game show, music, talent search juga karena menampilkan bakat-bakat orang yang punya suara luar biasa atau orang yang berbakat-bakat mengecoh. Game show tersebut menebak pesertanya bisa menyanyi atau tidak, reality show diambil dari cerita peserta dan keseruan dalam event tersebut, talent search sendiri ialah orang-orang yang sudah di casting dan memiliki bakat luar biasa (suara bagus atau berbakat untuk mengecoh). Sesi pertama dan sesi kedua yang saat ini sedang berlangsung tidak ada perbedaan hanya di tambahkan gimik-gimik dari para peserta maupun ada surprise. Inti event ini ialah ada superstar mencari pasangan duet, dari 7 peserta yang sudah disediakan tetapi tidak semuanya bisa

(37)

menyanyi. Produser I Can See Your Voice tertarik untuk memproduksi event ini karena unik perpaduan dari reality show, game show, music, dan talent search dijadikan satu yang belum pernah ada di Indonesia. Orang-orang yang punya bakat menyanyi pun juga bisa dijadikan ajang untuk mereka menampilkan bakatnya. Sebelumnya event ini sudah lebih dahulu ada di Korea, konten yang disiarkan di Indonesia dengan di Korea tidak ada perbedaannya namun di Korea sudah 4 session yang sudah banyak macam gimik sedangkan di Indonsia baru beradaptasi 2 session dari yang di Korea. MNC TV sendiri sudah memiliki planning untuk session 3 pada bulan juni, pada bulan mei akan ada episode special. Untuk mempertahankan pemirsa team I Can See Your Voice ini memberikan kejutan-kejutan yang seru, peserta berkualitas yang berbeda, yang tidak hanya bisa menyanyi saja tetapi yang memang suaranya juga sangat bagus dan memiliki cerita yang seru. Kejutan di episode selanjutnya peserta akan didampingi oleh pemenang dari berbagai ajang pencarian bakat seperti Putri Ayu, Nowella agar bervariasi walaupun intinya sama ada superstar yang mencari pasangan duet, calon-calon pasangan duet ini didampingi oleh bintang-bintang ajang pencarian bakat.

Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, peneliti tertarik untuk melihat seberapa jauh mengenai Event I Can See Your Voice Indonesia. MNC TV selalu berusaha membangun dan

(38)

menanamkan citra yang baik kepada pemirsanya dengan cara menyajikan promosi event di televisi. Bagaimana promosi eventtersebut dikemas sedemikian rupa agar dapat membujuk pemirsa televisi untuk menonton event yang disajikan.

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus di nyatakan secara eksplisit untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian juga merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah.

Menurut Moloeng (2000), fokus penelitian di maksudkan untuk membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan yang tidak relevan, agar tidak di masukkan ke dalam sejumlah data yang sedang di kumpulkan, walaupun data itu menarik.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi foku penelitian ini, adalah strategi promosi event I Can See Your Voice Indonesia dalam mempertahankan pemirsa MNC TV.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian adalah dasar pemikiran, arah pemikiran, dan penelitian sekaligus sebagai penentu berakhirnya penelitian yang dilakukan (Herdiansyah, 2011: 22)

(39)

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka pertanyaan penelitian ini, adalah: “Bagaimana Strategi Promosi Event I Can See Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemisa MNC TV?”

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah : Untuk Mengetahui Strategi Promosi Event I Can See Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemisa MNC TV.

1.5 Signifikansi Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1.5.1 Signifikansi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah bahan informasi dan referensi penelitian di bidang periklanan khususnya mengenai strategi promosi, event, dalam strategi promosi event di stasiun televisi.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding serta masukan bagi perusahaan atau organisasi yang bergerak pada industri penyiaran. Terutama di televisi di bidang promosi dalam stasiun televisi, agar dapat

(40)

mengembangkan dan memperluas wawasan mengenai sebuah acara mystery music show dan khususnya mengenai kunci sukses sebuah program televisi didalam meraih perhatian pemirsa.

(41)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP & TEORI

2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis

Dalam Kajian literatur peneliti meninjau beberapa penelitian sejenis mengenai Strategi Promosi Event sebagai acuan penulis dan menjadi penguat dalam penelitian mengenai pembahasan Strategi Promosi Event I Can See Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemirsa MNC TV.

Pertama, Mohammad Sihabuddin mahasiswa Fakultas Dakwah Program studi Ilmu Komunikasi, Universitas IAIN Sunan Ampel Surabaya 2012. Penelitian berjudul Strategi Promosi Event Surabaya Juang Dalam Memeriahkan Hari Pahlawan 2012 di Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dan langkah-langkah promosi yang dilakukan Surabaya Juang dalam memeriahkan hari Pahlawan di Surabaya. Penelitian ini terfokus tentang masalah strategi promosi event dalam pelaksanaannya. Dimana keberlangsungan sebuah event dalam menjalankan strategi promosi berpengaruh terhadap management yang digunakan dalam suatu kelancaran promosi untuk mendapatkan target kesuksesan acara tersebut bisa berjalan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Management Event dan Direct Marketing. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dan jenis penelitiannya bersifat

(42)

Deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa promosi Surabaya Juang dalam memeriahkan Hari Pahlawan 2012 di Surabaya adalah melakukan pendekatan kepada berbagai pihak untuk menjadi stakeholder dalam acara ini. Sehingga berbagai pihak tersebut bisa secara langsung memberikan sumbangsihnya untuk terlibat dalam acara ini. Yang tentunya untuk menunjang keberhasilan menjalin relasi ini diperlukan pendekatan komunikasi secara persuasive terlebih dahulu. Penggunaan media dan sarana periklanan merupakan langkah yang ditempuh untuk mensosialisasikan informasi yang terkait dengan berjalannya acara Surabaya Juang 2012. Sehingga khalayak bisa dengan mudah mendapat informasi yang terkait dengan berjalannya acara tersebut.

Kedua, Syabil Yusrina Putri mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran Jatinangor 2015. Penelitian ini berjudul Strategi Promosi Event Berbasis Dakwah Majalah Noor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan apa dan bagaimana strategi promosi yang dilakukan majalah noor, dengan menggunakan apa yang mereka sebut dengan strategi promosi berbasis dakwah. Metodologi penilitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggali informasi yang dibutuhkan secara mendalam, objek yang dituju adalah pada bidang media promosi majalah noor.Teori yang digunakan pada penelitian ini Bauran Promosi.

(43)

Dari hasil penelitian yang diperoleh dalam penerapannya, bahwa terdapat strategi promosi Noor memaksimalkan dengan menyelenggarakan event. Salah satu event yang diadakan secara rutin tiap tahunnya adalah Lomba Rancang Busana Muslimah (LRBM). Tiga tahun terakhir LRBM dijadikan sebagai salah satu acara bergengsi Indonesia Islamc Fashion Fair (IIFF) bekerja sama dengan Indonesia Islamic Fashion Concortium (IIFC). Kunci strategi majalah NooR dalam mengadakan event adalah melobi pihak-pihak yang berpengaruh di dunia fesyen terutama fesyen islami. Hal ini diharapkannya dapat mencapai strategi yang low budget dan high impact.

(44)

Tabel 2.1.

Tabel Peerbedaan Penelitian Sejenis Nama Mohammad Sihabuddin Syabil Yusrina Putri Ghaida Salsabilla Peneliti / Tahun

Univ. IAIN Sunan Ampel Surabaya 2012 Univ. Padjajaran Jatinangor2015 Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) 2017 Judul Penelitian Strategi Promosi Event Surabaya Juang Dalam Memeriahkan Hari Pahlawan 2012 di Surabaya Strategi Promosi Event Berbasis Dakwah Majalah Noor Strategi Promosi Event I Can See

Your Voice Indonesia Dalam Mempertahankan Pemirsa MNC TV Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan memahami strategi dan Langkah-langkah promosi event Surabaya Juang 2012 dalam memeriahkan hari pahlawan di surabaya. Untuk mengungkapkan apa dan bagaimana strategi promosi yang dilakuakn majalah noor, dengan

menggunakan apa yang mereka sebut dengan strategi promosi berbasis dakwah Untuk mengetahui strategi promosi event I Can See Your Voice Indonesia dalam mempertahankan pemirsa MNC TV. Metode Penelitian Metode kualitatif deskriptif Metode kualitatif deskriptif Metode kualitatif Interpretatif Teori Manajemen Event

dan Direct Marketing

Bauran Promosi Teori Fenomenologi,

Marketing Communication,

dan Marketing Public Relations

(45)

Paradigma Konstruktivisme Konstruktivisme Konstruktivisme Hasil Penelitian 1. promosi Surabaya Juang dalam memeriahkan Hari Pahlawan 2012 di Surabaya adalah melakukan pendekatan kepada berbagai pihak untuk menjadi stakeholder dalam acara ini. Sehingga berbagai pihak tersebut bisa secara langsung memberikan sumbangsihnya untuk terlibat dalam acara ini. Yang tentunya untuk menunjang keberhasilan menjalin relasi ini diperlukan pendekatan komunikasi secara persuasive terlebih dahulu. 2. Penggunaan media dan sarana

Strategi promosi NooR

memaksimalkan dengan

menyelenggarakan event. Salah satu event yang diadakan secara rutin tiap tahunnya adalah Lomba Rancang Busana Muslimah (LRBM). Tiga tahun terakhir LRBM dijadikan sebagai salah satu acara bergengsi Indonesia Islamci Fashion Fair (IIFF) bekerja sama dengan Indonesia Islamic Fashion Concortium (IIFC). Kunci strategi majalah NooR Strategi promosi yang di gunakan melalui berbagai team, yaitu: team promo (promo off air,promo on air) team social media, team korporaite sekretariat yang berkaitan dengan media (media online maupun media jurnalistik lain. Pendukung event ini adalah promo on air, yang disiarkan di televisi setiap hari, promo off air ditangani oleh marketing communication yang bertugas membuat desain promonya, menempatkan branding di titik-titik mana, meng-upload social media di account ICan See Your

(46)

periklanan merupakan langkah yang ditempuh untuk mensosialisasikan informasi yang terkait dengan berjalannya acara Surabaya Juang 2012. Sehingga khalayak bisa dengan mudah mendapat informasi yang terkait dengan berjalannya acara tersebut. dalam mengadakan event adalah melobi pihak-pihak yang berpengaruh di dunia fesyen terutama fesyen islami. Hal ini diharapkannya dapat mencapai strategi yang low budget dan high impact. Voice dengan memanfaatkan mediainstagram, twitter, facebook, Youtube. Agar pemirsa selalu mengetahui program-program unggulan yang disiarkan MNC TV

2.2 Kerangka Konsep-konsep Penelitian dan Teori 2.2.1. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau kelompok masyarakat menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungannya. Pada umumnya, komunikasi terjadi secara lisan atau verbal. Komunikasi dapat terjadi jika ada persamaan antara penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan.

Tujuan Komunikasi adalah upaya komunikasi yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan tertentu, antara lain: Agar

(47)

yang disampaikan komunikator bisa dimengerti oleh komunikan. Maka komunikator harus menjelaskan pesan utama dengan jelas dan sedetail mungkin. Supaya bisa memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu bisa memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang sedang dibicarakan orang lain; Supaya pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi serta pendekatan persuasif adalah cara supaya gagasan kita diterima oleh orang lain. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan kita.

Menurut Harol D. Lasswell fungsi komunikasi antara lain: The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita); The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda).

Menurut Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

(48)

2.2.2. Promosi

Promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk.

Promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya. Bagian yang lain dari proses komunikasi adalah umpan balik. Umpan balik ini menunjukkan tentang apa pengaruh dari komunikasi yang dilakukan serta memberi kemungkinan untuk menyesuaikan usaha promosi terhadap keinginan pasar.

2.2.3. Startegi Promosi

Menurut Craven (1994: 499) Strategi Promosi adalah tindakan perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelanggan dan sasaran komunikasi lainnya.

Ada 2 jenis strategi promosi yang mempunyai orientasi berbeda yaitu mendorong (Push) menunjukkan dorongan usaha ke depan, dimana perusahaan mengarahkan penjualan perorangan, periklanan perdagangan, dan promosi penjualan yang berorientasi perdagangan kepada para pedagang besar

(49)

serta para pedagang ritel. Menurut (pull) menunjukkan tarikan mundur dari para konsumen ke pedagang ritel. Tarikan atau dorongan, ini merupakan hasil dari usaha periklanan dan promosi perusahaan yang berhasil kepada konsumen. Terkadang kedua strategi ini bisa dipakai bersamaan hanya saja ada salah satu yang lebih ditekankan.

2.2.4. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, massa dalam jumlah besar, yang control perhitungan jumlahnya tidak terpantau, massa yang terbesar di berbagai lapisan dan keragaman suku, agama, pendidikan, jenis pekerjaan, dan sebaigainya (heterogen).

Komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengansuatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dariberbagaikelompok dan bukanhanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Dengan demikian komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

(50)

Pada dasarnya komunikasi massamemiliki kedudukan yang sejajar dengan komunikasi yang lain, seperti pengertian umum komunikasi yang melibatkan komunikator yang menyampaikan pesan dan komunikan yang menerima pesan, lalu berkembang melibatkan saluran dan menimbulkan umpan balik.

Ciri-ciri dari komunikasi massa yang membedakannya dari komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal maupun komunikasi kelompok dan organisasi adalah:

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga.

Artinya dalam komunikasimassa bukansatu orang, tetapi kumpulan orang, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah “sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.”

2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen. Seperti yang diungkapkan oleh Herbet Blummer bahwa: 1) audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen, ia memiliki heterogenitas komposisi ditinjau dari asalnya, 2)

(51)

berisi individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain, 3) tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal. Keberadaanya terpencar, tidak saling mengenal satu sama lain, berbeda dalam berbagai hal seperti: pendidikan, jenis kelamin, usia, agama, ideology, pandangan hidup, pengalaman, kebudayaan dsb. Heterogenitas inilah yang menyulitkan komunikator dalam menyampaikan pesannya melalui media massa, karena setiap individudari khalayak tersebut menghendaki agar keinginannya dipenuhi.

3. Pesannya bersifat umum.

Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa menyangkut kepentingan umum. Seperti contoh pemberitaan Pemilu 2014.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah.

Dalam media massa seperti media cetak dan media massa online, audience tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya.Kalaupun bisa, sifatnya tertunda, meskipun seiring perkembangan zaman sudah bisa berlangsung dengan dua arah.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan.

Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan - pesannya. Serempak berarti

(52)

khalayak mampu menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis.

Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik.

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper.

Gatekeeper atau sering disebut penapis informasi adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper yang dimaksud antara lain; reporter, editor, manager pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara, dan lembaga sensor film yang semuanya mempengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam pesan dari media massamasing-masing.

2.2.5. Media Massa

Media massa merupakan suatu alat yang dapat di gunakan utnuk dapat menyampaikan pesan-pesan yang berasal dari khalayak atau penerima dengan menggunakan alat komunikasi mekanis, seperti menggunakan surat kabar, tv, radio, dan film.

(53)

Saluran komunikasi media massa terbagi ke dalam dua golongan menurut perioditasnya, yaitu media massa periodik dan media massa non-periodik. Penggolongan ini didasarkan pada ini didasarkan pada perbedaan hubungan antara komunikator media massa non-periodik dengan komunikannya. Komunikasi media massa periodik mengetahuinya. Dengan demikian, media massa periodic artinya media yang digunakan untuk menyampaikan isi pernyataan kepada banyak orang pada waktu yang telah ditentukan sbelumnya. Yang termasuk media massa periodic adalah pers (surat kabar, majalah, bulletin kantor berita, tabloid), radio, televisi dan film. Berikut jenis – jenis media massa:

1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas.Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.

(54)

2. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web)

2.2.6. Media Cetak

Media cetak adalah suatu media yang statis dan megutamakan peran-peran visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman putih. Seperti televisi dan radio dalam jajaran medium penyiaran, fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur. Media ini berbeda dengan media elektronik dalam hal kemampuannya untuk memperoleh penghargaan. Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalis d a n d iu ba h dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya. Orang-orang yang bekerja pada media cetak memperoleh penghargaan jurnalistik yang dihormati karna kredibilitasnya.

(55)

2.2.7. Media Elektronik

Media elektronik adalah informasi atau data yang dibuat, disebarkan, dan diakses dengan menggunakan suatu bentuk elektronik, energi elektromekanikal, atau alat lain yang digunakan dalam komunikasi elektronik. Yang termasuk ke dalam media elektronik antara lain: televisi, radio, komputer, handphone, dan alat lain yang mengirim dan menerima informasi dengan menggunakan elektronik.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media elektronik adalah sarana media massa yang menggunakan alat-alat elektronik modern, seperti radio, televisi, komputer, handphone, dll.

2.2.8. Televisi

TV atau televisi berasal dari bahasa Yunani yaitu tele yang berarti jauh dan bahasa Latin yaitu viso yang berarti penglihatan. Jadi, TV bisa diartikan sebagai suatu alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan.

Menurut Effendy (2002 : 21) yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya

(56)

menmbulkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.Televisi merupakan media massa yang berfungsi sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan. Selain itu sifat negatif TV adalah sepintas lalu, tidak terlalu dapat diterima dengan sempurna, dan menghadapi publik yang heterogen.

Tayangan televisi dapat diartikan sebagai adanya suatu pertunjukan acara yang ditampilkan atau disiarkan melaui media massa televisi. Tayangan tersebut bisa bersifat hiburan, informasi, ataupun edukasi seperti tayangan mengenai paendidikan.

2.2.9. Event

Menurut Any Noor (2009:7)Event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia, baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu.

Setiap event selalu mempunyai tujuan utama untuk apa diselenggarakan. Salah satu tujuan utama dari event ada pada target sasarannya atau target pengunjung yang diharapkan akan hadir dalam event yang diadakan.

(57)

2.2.10. Audience

Secara harfiah audiens sama saja dengan khalayak. Audiens adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti pendengar radio dan atau penonton televisi. Pada hakikatnya audiens bersifat dualitas, dalam arti ia merupakan kolektivitas yang terbentuk baik sebagai tanggapan terhadap isi media dan didefinisikan berdasarkan perhatian pada isi media itu, sekaligus ia merupakan sesuatu yang sudah ada dalam kehidupan sosial yang kemudian berhubungan dengan media tersebut.

2.3. Konsep Teoritis

2.3.1. Teori Fenomenologi

Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, Phainoai, yang berarti „menampak‟ dan phainomenon merujuk pada „yang menampak‟. Istilah fenomenologi diperkenalkan oleh Johann Heirinckh. Meskipun demikian pelopor aliran fenomenologi adalah Edmund Husserl.

Jika dikaji lagi Fenomenologi itu berasal dari phenomenon yang berarti realitas yang tampak. Dan logos yang berarti ilmu. Jadi fenomenologi adalah ilmu yang berorientasi untuk mendapatkan penjelasan dari realitas yang tampak.

(58)

Fenomenologi berusaha mencari pemahaman bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep penting dalam kerangka intersubyektivitas (pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain). Fenomenologi berasumsi bahwa orang-orang secara aktif menginterpretasi pengelaman - pengelamannya dan mencoba memahami dunia dengan pengelaman pribadinya. Fenomena yang tampak adalah refleksi dari realitas yang tidak dapat berdiri sendiri, karena ia memiliki makna yang memerlukan penafsiran yang lebih lanjut. Tokoh-tokoh fenomenologi ini diantaranya Edmund Husserl, Alfred Schutz dan Peter. L Berger dan lainnya. Fenomenologi menerobos fenomena untuk dapat mengetahui makna hakikat terdalam dari fenomena tersebut untuk mendapatkan hakikatnya.

Tujuan dari fenomenologi, seperti yang dikemukakan oleh Husserl, adalah untuk mempelajari fenomena manusia tanpa mempertanyakan penyebabnya, realitas yang sebenarnya, dan penampilannya. Husserl mengatakan, “Dunia kehidupan adalah dasar makna yang dilupakan oleh ilmu pengetahuan”. Kita kerap memaknai kehidupan tidak secara apa adanya, tetapi berdasarkan teori-teori, refleksi filosofis tertentu, atau berdasarkan oleh penafsiran-penafsiran yang diwarnai oleh kepentingan-kepentingan, situasi kehidupan, dan kebiasaan-kebiasaan kita. Maka fenomenologi menyerukan zuruck zu de

(59)

sachen selbst (kembali kepada benda-benda itu sendiri), yaitu upaya untuk menemukan kembali dunia kehidupan. Persoalan pokok yang hendak diterangkan oleh teori ini justru menyangkut persoalan pokok ilmu sosial sendiri, yakni bagaimanana kehidupan bermasyarakat itu dapat terbentuk. Alfred Schutz memliki teori yang bertolak belakang dari pandangan Weber. Alfred berpendapat bahwa tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti.

Fenomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dalam kesadaran. Fenomenolog mencari pemahaman seseorang dalam membangun makna dan konsep yang bersifat intersubyektif. Oleh karena itu, penelitian fenomenologi harus berupaya untuk menjelaskan makna dan pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala. Artinya fenomenologi merujuk kepada semua pandangan sosial yang menempatkan kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai fokus untuk memahami tindakan sosial.

Berdasar asumsi ontologis, penggunaan paradigma fenomeologi dalam memahami fenomena atau realitas tertentu, akan menempatkan realitas sebagai konstruksi sosial kebenaran. Realitas juga dipandang sebagai sesuatu yang sifatnya relatif,

(60)

yaitu sesuai dengan konteks spesifik yang dinilai relevan oleh para aktor sosial. Secara epistemologi, ada interaksi antara subjek dengan realitas akan dikaji melalui sudut pandang interpretasi subjek. Sementara itu dari sisi aksiologis, nilai, etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam pengungkapan makna akan interpretasi subjek.

Tradisi fenomenologi berkonsentrasi pada pengalaman pribadi termasuk bagian dari individu – individu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama lainnya. Komunikasi di pandang sebagai proses berbagi pengalaman atau informasi antar individu melalui dialog. Hubungan baik antar individu mendapat kedudukan yang tinggi dalam tradisi ini. Dalam tradisi ini mengatakan bahwa bahasa adalah mewakili suatu pemaknaan terhadap benda. Jadi, satu kata saja sudah dapat memberikan pemaknaan pada suatu hal yang ingin di maknai.

Fenomenologi juga merupakan metode dan filsafat. Sebagai metode, fenomenologi membentangkan langkah - langkah yang harus diambil sehingga kita sampai pada fenomena yang murni. Fenomenologi mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri menyingkapkan diri kepada kesadaran. Fenomenologi juga memberi pengetahuan yang perlu dan esensial mengenai apa yang ada. Dengan demikian fenomenologi dapat dijelaskan

(61)

sebagai metode kembali ke benda itu sendiri (Zu den Sachen Selbt), dan ini disebabkan benda itu sendiri merupakan objek kesadaran langsung dalam bentuk yang murni.

Edmund Gustav Albrecht Husserl (1859 – 1938) yang dikenal sebagai bapak fenomenologi sangat tertarik dengan penemuan makna dan hakikat dari pengalaman. Dia berpendapat bahwa terdapat perbedaan antara fakta dan esensi dalam fakta, atau dengan kata lain perbedaan antara yang real dan yang tidak. Berikut adalah komponen konseptual dalam fenomenologi transendental Husserl:

a. Kesengajaan (Intentionality)

Kesengajaan (intentionality) adalah orientasi pikiran terhadap suatu objek (sesuatu) yang menurut Husserl, objek atau sesuatu tersebut bisa nyata atau tidak nyata. Objek nyata seperti sebongkah batu yang dibentuk dengan tujuan tertentu maka jadilah batu permata. Objek yang tidak nyata misalnya konsep tentang tanggung jawab, kesabaran, dan konsep lain yang abstrak atau tidak real. Husserl menyatakan bahwa kesengajaan sangat terkait dengan kesadaran atau pengalaman seseorang dimana kesengajaan atau pengalaman tersebut dipengaruhi oleh faktor kesenangan (minat), penilaian awal, dan harapan terhadap objek.

(62)

Misalnya minat terhadap dunia pendidikan akan menentukan kesengajaan kuliah di bidang pendidikan.

b. Noema dan Noesis

Noema atau noesis merupakan turunan dari kesengajaan atau intentionalit dengan maksud memahami sesuatu, dimana setiap pengalaman individu memiliki sisi obyektif dan subyektif. Noema adalah sisi obyektif dari fenomena, artinya sesuatu yang bisa dilihat, didengar, dirasakan, dipikirkan, atau sekalipun sesuatu yang masih akandipikirkan (ide). Sedangkan sisi subyektif noesis adalah tindakan yang dimaksud (intended act) seperti merasa, mendengar, memikirkan, dan menilai ide.

c. Intuisi

Intuisi yakni kemampuan membedakan “yang murni” dan yang diperhatikan dari the light of reason alone (semata-mata alasannya). Intuisi lah yang membimbing manusia mendapatkan pengetahuan. Bagi Husserl, intuisi yang menghubungkan noema dan noesis. Inilah sebabnya fenomenologi Husserl dinamakan fenomenologi transendental, karena terjadi dalam diri individu secara mental (transenden).

(63)

d. Intersubjektivitas

Bahwa makna intersubjektif ini berawal dari konsep „sosial‟ dan konsep „tindakan‟. Konsep sosial didefinisikan sebagai hubungan antara dua atau lebih orang dan konsep tindakan didefinisikan sebagai perilaku yang membentuk makna subjektif. Akan tetapi, makna subjektif tersebut bukan berada di dunia privat individu melainkan dimaknai secara sama dan bersama dengan individu lain. Oleh karenanya, sebuah makna subjektif dikatakan intersubjektif karena memiliki aspek kesamaan dan kebersamaan (common and shared).

2.3.2. Marketing Communication

2.3.2.1. Pengertian Marketing Communication Ilmu Komunikasi

Imu Komunikasi Pemasaran Gambar 2.1.

Sumber: Philip Kotler (2001)

Source Encoding Message Channel Decoding Receiver Noise

Produsen Encoding Marketing massage

Media Decoding Company public

(64)

Ilmu komunikasi pemasaran merupakan gabungan dari ilmu komunikasi dan ilmu pemasan. Dari gambar diatas terlihat perbedaan dari sumber, pesan yang disampaikan, media dan juga sasaran akhirnya. Pada ilmu komunikasi sumber bias berasal darimana saja, namun pada ilmu komunikasi pemasaran sumbernya adalah produsen. Lalu pada pesan yang disampaikan pada ilmu komunikasi, pesan yang disampaikan dapat berupa segala jenis pesan. Namun pesan pada ilmu komunikasi pemasaran maka pesan yang disampaikan adalah pesan marketing. Pada pesan marketing disinilah semua pesan yang dikeluarkan bertujuan untuk mempromosikan sesuatu, lalu perbedaan pada saluran atau medianya pada ilmu komunikasi dapat menggunakan media apa saja dan menggunakan cara apa saja sehingga pesan tersampaikan.

Marketing Communication adalah sarana dimana perusahaan berusahaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempersentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta meruoakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.

Marketing Communication berperan penting bagi konsumen. Hal ini dapat dilihat ketika konsumen dapat menunjukkan bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, dimana dan kapan konsumen

Gambar

Gambar 2.3. Bagan Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan sesuai dengan apa yang diperoleh dari

Trick effect (manipulasi foto) adalah tindakan memanipulasi foto, seperti menambah, mengurangi, atau mengubah obyek dalam foto sehingga menjadi gambar yang sama sekali lain

Hasil penelitian yang dilakukan dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Online Detik Travel Terhadap Minat Berwisata (Survey MahasiswaJurusan Pariwisata Universitas

Film The Love Of Siam sendiri merupakan film drama romantis Thailand yang menceritakan tentang konflik dalam sebuah keluarga namun didalam konflik tersebut terdapat dua

ini nah mungkin nih dari sipemilik yang memilih Semar sebagai ikonnya mengharapkan kelak si batik ini setenar nama semar tadi yang selalu disukai banyak orang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian atau referensi bagi para peneliti lain serta dijadikan sebagai acuan dalam menerapkan khasanah keilmuan

Moestopo (Beragama).. Dari hasil pernyataan diatas, dapat penulis analisis yakni jangka waktu Polda Metro Jaya dalam mensosialisaikan program aplikasi SIAP PMJ dimulai

Yang gua dapat dari duobudjang juga sebenarnya adanya RUU Permusikan ini dibikin pun tidak masalah tapi tergantung konteksnya, kalo misalkan kebebasan berekspresi