• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

MAKNA FOTO JURNALISTIK KISRUH DEMO PENDUKUNG

PRABOWO-HATTA DI MAHKAMAH KONSTITUSI PADA

MEDIA ONLINE AKTUAL.COM

DIAJUKAN OLEH :

NAMA

: NUNIEK

NIM

: 2007 – 41 – 459

KONSENTRASI : JURNALISTIK

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nuniek

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 20 Desember 1988

Alamat : Jl. Damar III Blok D. 579 Perum Margahayu Jaya Bekasi Timur

Telepon/Hp : 08811434561

Status : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

NIM : 2007-41-459

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Jurnalistik Dengan ini menyatakan bahwa skripsi:

Judul : Makna Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada Media Online Aktual.com

Pembimbing I : H. M. Saefulloh, S.Sos., M.Si Pembimbing II : Dr. Bambang Winarso, Drs., M.Sc

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan Duplikasi dari skripsi orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM (B).

Jakarta, Oktober 2015 Yang Menyatakan,

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Makna Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada Media Online Aktual.com”.

Penyusunan skripsi ini memiliki tujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Komunikasi, Jurusan Periklanan pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak sekali kekurangan yang dilakukan oleh penulis, ini semua dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran, guna menyempurnakan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Agustus 2015

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan kemudahan-NYA yang teramat besar dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak H. Hermansyah, SE dan Ibuku Hendarjatie, S.Pi dan Kakakku tersayang Yogie Riyadhi, SE yang telah memberikan do’a, kasih sayang serta dukungannya selama ini baik moril maupun materil.

2. Bapak Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si, selaku Rektor Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) Jakarta.

3. Bapak Dr. H. Hanafi Murtani, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) Jakarta.

4. Bapak Dr. Hendri Prasetya, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Program Studi FIKOM Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) Jakarta.

5. Bapak H. M. Saefullah, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing I yang telah memberikan pengetahuan, senantiasa membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Bapak Dr. Bambang Winarso, Drs. M.Sc, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas waktu yang diberikan dalam memberikan arahan dan kesabarannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen serta staf pengajar FIKOM Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) yang telah mendidik dan membekali penulis dengan ilmu yang sangat bermanfaat.

(5)

8. Teman – teman WBD dan Moestopo, Dian, Henny, Meilysca, Pangestu, Anton, Denri, Ardhyca, Karina dan termasuk untuk semua teman seperjuanganku.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan, bantuan dan kerjasamanya.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat member manfaat dan berguna bagi para pembaca. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Jakarta, Agustus 2015

(6)

UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : Nuniek

NIM : 2007-41-459

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Jurnalistik

Judul Skripsi : Makna Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada Media Online Aktual.com

Jumlah Isi : V Bab + 76 halaman Daftar Pustaka : 23 buku + 2 website

Pembimbing I : H. M. Saefullah, S.Sos, M.Si Pembimbing II : Dr. Bambang Winarso, Drs, M.Sc

Latar belakang penelitian ini diawali dengan tidak diterimanya pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Prabowo-Hatta pada pemilihan Presiden 9 Juli 2014 dengan hasil penghitungan suara yang dikeluarkan KPU. Mereka lalu menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas dugaan kecurangan hasil penghitungan suara dan menginginkan pemilihan Presiden ulang. Sidang gugatan berjalan dari tanggal 6 Agustus 2014 dan putusan sidang pada tanggal 21 Agustus 2014. Namun pada sidang putusan, MK tidak mengkabulkan gugatan pasangan capres dan cawapres ini, hingga akhirnya terjadi kisruh diluar gedung MK antara pendemo pendukung Prabowo-Hatta dengan aparat kepolisian.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dengan paradigma konstruktivis. Unit analisis pada penelitian ini adalah foto, berupa foto berita pada media online Aktual.com bulan Agustus 2014. Dalam teknik pengumpulan data penelitian ini penulis mengumpulkan foto berita, wawancara dan studi kepustakaan. Sehingga tujuan akhir dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui makna foto jurnalistik kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.com dengan menggunakan analisis Semiotika Roland Barthes.

Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, maka diperoleh hasil analisa menunjukan bahwa makna foto jurnalistik pada media online Aktual.com

(7)

adalah mengenai ilmu baru bagi khalayak bagaimana khalayak dapat mengungkap arti dan tujuan foto jurnalistik kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi dan juga efek dari terjadinya kisruh demo pendukung tersebut dari penjabaran pemaknaan foto jurnalistik dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes.

(8)

UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

ABSTRACT

Name : Nuniek

NRP : 2007-41-459

Study Program : Communication Studies Major : Journalism

Thesis Title : The Meaning Supporting Photojournalistic Chaotic Demonstran Prabowo-Hatta In the Constitutional Court at Online Media Aktual.com

Number of Contents : V Chapters + 76 pages Bibliography : 23 books + 2 website

Supervisor I : H. M. Saefullah, S.Sos, M.Si Supervisor II : Dr. Bambang Winarso, Drs, M.Sc

.Background this study begins with the receipt not candidates for President and Vice President of the serial number 1, Prabowo-Hatta on July 9th, 2014 Presidential election with vote counting results issued by the Commission. They then sued the Commission to the Constitutional Court (MK) for allegedly rigging the voting result and want the re-election of the President. Lawsuit run from the date of August 6, 2014 and the decision of the trial on 21 August 2014. However, on hearing the verdict, the Court did not mengkabulkan lawsuit mate and vice presidential candidate, until finally happened chaotic outside the building between demonstrators supporting Prabowo MK-Hatta with police.

This type of research is qualitative research. With the constructivist paradigm. The unit of analysis in this study is the photo, such as photo Aktual.com news on online media in August 2014. In this research data collection techniques writer collect photos of news, interviews and literature study. So that the ultimate goal of this research is to know the meaning of photojournalism chaotic demo-Hatta Prabowo supporters in the Constitutional Court on online media Aktual.com using semiotic analysis of Roland Barthes.

Based on research and analysis conducted, the obtained results of the analysis showed that the meaning of photojournalism in online media Aktual.com is the new science for audiences how audiences can reveal the meaning and purpose of photojournalism chaotic demo-Hatta Prabowo supporters in the Constitutional Court and also the effect of the chaotic demonstration of the support of the translation of the meaning of photojournalism using semiotic analysis of Roland Barthes.

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Fokus Penelitian ... 4 1.3. Pertanyaan Penelitian ... 5 1.4. Tujuan Penelitian ... 5 1.5. Signifikansi Penelitian ... 6 1.5.1. Kegunaan Teoritis ... 6 1.5.2. Kegunaan Praktis ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ... 7

2.2. Kerangka Konsep – Konsep Penelitian dan Teori ... 12

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian ... 29

3.2. Pendekatan Penelitian ... 33

3.3. Metode Penelitian ... 33

3.4. Obyek dan Subyek Penelitian ... 36

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6. Teknik Keabsahan Data ... 39

3.7. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 44

4.2. Deskripsi Subyek Penelitian ... 45

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 75

5.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto Jurnalistik Media Online Aktual.com 2. Wawancara dengan Redaktur Foto

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui suatu media yang akan menimbulkan suatu efek tertentu. Ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang komunikasi oleh masing-masing individu, dimana lambang-lambang-lambang-lambang tersebut penuh akan makna sehingga memiliki tujuan.

Untuk menerima informasi yang dibutuhkannya, masyarakat cenderung tidak lepas dari teknologi media massa karena media massa merupakan sumber informasi yang sangat cepat penyebarannya. Kemasan berita yang menarik dalam media massa mampu membuat khalayak tertarik untuk melihat atau membaca informasi tersebut.

Dalam prakteknya media dalam penyampaian pesannya dapat melalui gambar. Pemikiran atau ide dapat disampaikan secara lisan, tulisan, gambar dan foto. Bahasa foto jauh lebih komunikatif dibandingkan dengan bahasa tulis, C. Leslie Martin (1968) menyatakan bahwa “one picture is better than a thousand words” .

Menurut Arbain Rambey fotografer Kompas, terdapat banyak cara dalam pembuatan gambar, salah satunya adalah fotografi yang merupakan salah satu seni melukis cahaya dengan menggunakan kamera sebagai alat. Indahnya suatu tempat, cantiknya seorang wanita dan betapa mencekamnya

(13)

suasana dapat diterjemahkan melalui foto karena foto bisa “bicara” 1 (Foto Media, Edisi Dasar-dasar Foto Jurnalistik, No.4 Tahun 2003, April, Hal.24)

Foto jurnalistik sebagai salah satu produk industri yang mapan dan hadir secara konsisten, dalam usaha memenuhi selara informasi serta bisa dikatakan sebagai jendela untuk menyaksikan realita.

Peneliti melihat bagaimana jika hal itu berlaku pada khazanah foto berita yang dimuat pada sebuah media massa, kali ini dalam menyelesaikan skripsi peneliti mengambil judul Analisis Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi. Prabowo-Hatta yang saat itu mencalonkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 pada pemilihan presiden 9 Juli 2014, kalah dalam pemilihan umum (pemilu). Pemilihan presiden (pilpres) dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

Tak terima dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) pasangan Prabowo-Hatta menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi dengan gugatan sengketa pilpres 2014. Persidangan berjalan dari tanggal 6 Agustus 2014 dan hasil putusan MK di umumkan pada tanggal 21 Agustus 2014.

(14)

Tim Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mendaftarkan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (25/7/2014) malam. Pasangan ini mengajukan gugatan karena meyakini ada kecurangan dalam proses Pemilu Presiden 2014. Prabowo-Hatta telah meninjau alat bukti yang dikumpulkan saksi mereka saat Pemilu 9 Juli lalu. Alat bukti tersebut kini berada di Kantor

DPP PKS yang juga menjadi Pusat Tabulasi Nasional Prabowo-Hatta.

Terdapat ratusan massa pendukung yang hadir dalam sidang putusan MK sengketa pilpres Prabowo-Hatta di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada tanggal 21 Agustus 2014. Untuk mengamankan jalannya hasil persidangan, Polri terjunkan 22 ribu personel yang ditempatkan di sejumlah perkantoran, pusat perdagangan dan obyek vital lainnya di wilayah Jakarta.

(15)

Ribuan pendukung Prabowo - Hatta yang tergabung dalam koalisi merah putih menggelar aksi di depan Gedung Makamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/8/2014). Sidang gugatan pilpres yang dilayangankan pasangan capres nomor ururt 1 Prabowo-Hatta di mulai hari ini hingga 22 Agustus mendatang.

Pembacaan hasil putusan sidang sengketa pilpres 2014 oleh Hakim MK dilakukan pada 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB, MK secara jelas menolak gugatan pasangan capres cawapres nomor urut 1 yang menginginkan pengulangan pemilihan umum di 33 TPS di Indonesia. Kisruh pun terjadi di luar gedung Mk oleh massa pendukung Prabowo-Hatta dan kepolisian, massa pendukung yang kecewa dengan hasil putusan memaksa masuk ke dalam gedung MK dan melewati barikade polisi.

1.2. Fokus Penelitian

Pemberitaan kisruhnya demonstran pendukung Prabowo-Hatta di depan gedung Mahkamah Konstitusi tanggal 21 Agustus 2014 membuat

(16)

masyarakat luas ingin mengetahui peristiwa ini. Kisruhnya para demonstran pendukung Prabowo-Hatta dikarenakan kecewa terhadap hasil putusan Mahkamah Konstitusi yang tak mengkabulkan permohonan diselenggarakannya pemilu ulang. Bukan ingin mengetahui informasinya saja, akan tetapi masyarakat ingin melihat peristiwa tersebut tanpa harus bersentuhan langsung dengan lokasi tempat kejadian.

Dari rumusan masalah tersebut, maka penulis menetapkan judul penelitian ini sebagai berikut : MAKNA FOTO JURNALISTIK KISRUH

DEMO PENDUKUNG PRABOWO-HATTA DI MAHKAMAH

KONSTITUSI PADA MEDIA ONLINE AKTUAL.COM.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah pokok penelitian adalah sebagai berikut: Bagaimana makna foto jurnallistik kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di depan

gedung Mahkamah Konstitusi?

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna foto berita kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.com.

(17)

1.5. Signifikansi Penelitian

1.5.1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini sebagai penerapan dan perluasan kajian ilmu komunikasi dalam bidang ilmu jurnalistik tentang analisis semiotika khususnya mengenai makna foto berita kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.com.

1.5.2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk pengembangan dan bahan kajian mengenai pers yang selalu dinamis dan menjadi masukan bagi para mahasiswanya dan praktisi jurnalistik dan masyarakat luas yang tertarik pada dunia jurnalistik, dalam menganalisis foto berita di dunia pers khususnya media online melalui metode analisis semiotika.

(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis

Sebagai pertimbangan penelitian ini dicantumkan penelitian terdahulu yang telah mengkaji masalah yang sama dengan penelitian penulis tentang Makna Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada Media Online Aktual.com.

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Purnomo dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP) dengan judul skripsi Makna Foto Berita Penembakan teroris Pada Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka Edisi Maret 2010.

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Dawam Syukron dari Univeritas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul skripsi , Analisi Foto Jurnalistik Majalah Travel XPOSE (Studi Analisis Semiotika Mengenai Foto Wisata Indonesia Dalam Rubrik Domestik Majalah Travel Xpose) Tahun, 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna foto jurnalistik yang ada di majalah Travel XPOSE. Makna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah makna denotasi, konotasi dan mitologi seperti yang diungkapkan Roland Barthes.yang diteliti adalah tanda-tanda dalam foto jurnalistik dalam Majalah Travel XPOSE.

Berikut adalah tabel penelitian sejenis dengan menggunakan metode semiotika Roland Barthes :

(19)

No. Kajian Peneliti 1 Peneliti 2 Penulis

1. Nama Peneliti Purnomo Dawam Syukron Nuniek

Judul Makna Foto Berita Penembakan teroris Pada Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka Edisi Maret 2010 Analisi Foto Jurnalistik Majalah Travel XPOSE (Studi Analisis Semiotika Mengenai Foto Wisata Indonesia Dalam Rubrik Domestik Majalah Travel Xpose) Analisis Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahmakah Konstitusi pada Media Online Aktual.com Tahun 2010 2013 2015

Lembaga Institut ilmu Sosial dan Ilmu politik Jakarta (IISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) 2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui makna foto berita penembakan teroris surat kabar harian rakyat merdeka ediai maret 2010

Untuk mengetahui

makna foto

jurnalistik yang ada di majalah Travel XPOSE. Makna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah makna denotasi, konotasi dan mitologi seperti yang diungkapkan Roland Barthes.yang diteliti adalah tanda-tanda dalam foto jurnalistik dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna foto berita kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.com.

(20)

Majalah Travel XPOSE.

3. Teori yang digunakan

Konstruktivis Konstruktivis Konstruktivis

4. Metodologi Analisis Semiotik Analisis Semiotika Analisis Semiotika 5. Simpulan Masalah yang

diangkat pada penelitian ini adalah

foto berita

penembakan teroris pada surat kabar harian Rakyat Merdeka edisi Maret 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana makna foto berita penembakan teroris pada surat kabar harian rakyat merdeka edisi Maret

2010. Untuk

mengungkap makna yang termuat dalam tanda di dalam foto berita, penulis menggunakan analisis semiotika. Penulis menggunakan dua tahap signifikansi Roland Barthes yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai

Dalam foto berita tentang pariwisata yang ada di Indonesia. Makna foto denotasi dapat terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tempat wisata itu berada, dari foto pertama hingga foto kelima, semuanya itu termasuk dalam makna denotasi karena merupakan gambaran yang sesungguhnya yang terjadi dalam foto. Tanpa ada proses editing sehingga foto tersebut terlihat alami. Makna konotasi dapat terlihat dari cara pengambilan foto, mulai dari teknik fotografi seperti

(21)

tahap signifikasi tersebut antara lain makna denotasi (tersurat) dan konotasi (tersirat), kemudian miots. pencahayaan, cropping sampai teknik pengamabilan foto sehingga menghasilkan foto jurnalistik.

6. Kritik Penulis menyarankan pada kepada redaksi pemberitaan harian Rakyat Merdeka khususnya bagian foto berita agar foto berita yang dibuat lebih dipertegas melalui simbol-simbol yang mewakili suatu tragedy penembakan teroris yang ditampilkan dalam foto berita tersebut.

Diupayakan untuk

dapat lebih

meningkatkan mutu dan kualitas dari foto berita, foto yang ditampilkan harus lebih menarik lagi, baik dari segi komposisi maupun

makna foto.

Fotografer pun harus lebih dipacu lagi agar menghasilkan foto-foto yang berkualitas baik dari sisi seni maupun jurnalistiknya.

-

Keterangan :

Penelitian sejenis dilakukan oleh Purnomo dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP) dengan judul skripsi Makna Foto Berita Penembakan teroris Pada Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka Edisi Maret 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna foto berita penembakan teroris surat kabar harian Rakyat Merdeka ediai Maret 2010.

(22)

Teori yang penulis gunakan adalah teori konstruktivis dan metodologi yang digunakan adalah analisis semiotika. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah foto berita penembakan teroris pada surat kabar harian Rakyat Merdeka edisi Maret 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna foto berita penembakan teroris pada surat kabar harian rakyat merdeka edisi Maret 2010. Untuk mengungkap makna yang termuat dalam tanda di dalam foto berita, penulis menggunakan analisis semiotika. Pebulis menggunakan dua tahap signifikansi Roland Barthes yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai tahap signifikasi tersebut antara lain makna denotasi (tersurat) dan konotasi (tersirat), kemudian mitos.

Selain itu, penelitian sejenis juga dilakukan oleh Dawam Syukron dari Univeritas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul skripsi , Analisi Foto Jurnalistik Majalah Travel XPOSE (Studi Analisis Semiotika Mengenai Foto Wisata Indonesia Dalam Rubrik Domestik Majalah Travel Xpose) Tahun, 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna foto jurnalistik yang ada di majalah Travel XPOSE. Makna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah makna denotasi, konotasi dan mitologi seperti yang diungkapkan Roland Barthes.yang diteliti adalah tanda-tanda dalam foto jurnalistik dalam Majalah Travel XPOSE. Teori yang penulis gunakan adalah konstruktivis. Penulis menggunakan teknik analisis data secara kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, dalam foto berita tentang pariwisata yang ada di Indonesia. Makna foto denotasi dapat terlihat dari

(23)

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tempat wisata itu berada, dari foto pertama hingga foto kelima, semuanya itu termasuk dalam makna denotasi karena merupakan gambaran yang sesungguhnya yang terjadi dalam foto. Tanpa ada proses editing sehingga foto tersebut terlihat alami. Makna konotasi dapat terlihat dari cara pengambilan foto, mulai dari teknik fotografi seperti pencahayaan, cropping sampai teknik pengamabilan foto sehingga menghasilkan foto jurnalistik.

2.2. Kerangka Konsep – Konsep Penelitian dan Teori

Sudut pandang pertama menganggap bahwa komunikasi sebagai proses, maksudnya adalah proses pernyataan antara manusia. Yang dinyatakan adalah pemikiran atau parasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya atau adanya komunikator, pesan dan komunikan, media dan efek. Definisi tersebut diperkuat oleh formula Laswell “who says what in which channel to whom what effect” (Mulyana, 2001:62)

Tanda-tanda dimaknai sebagai wujud dalam memahami kehidupan. Manusia melalui kemampuan akalnya berupaya berinteraksi dengan menggunakan tanda sebagai alat untuk berbagai tujuan, salah satu tujuan tersebut adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungan.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penukaran makna, dimana makna-makna tersebut disimpulkan

(24)

melalui bahasa, simbol-simbol, warna, gerak tubuh, suara dan gambar yang kesemua itu mengandung arti tersendiri bagi yang menyampaikannya.

Penjelasan diatas juga merujuk bahwa fotografi mengandung simbol, warna yang dikreasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu kesan dibalik tampilannya. Tugas kita adalah menyikapi makna yang terkandung dalam sebuah karya fotografi sehingga kita lebih memahami pesan yang disampaikan.

a. Foto Jurnalistik

Foto jurnalistik menurut guru besar Universitas Missouri, AS, Cliff Edom adalah paduan kata dan gambar. Sementara menurut editor majalah LIFE dari 1937-1950, Wilson Hicks, kombinasi dari kata dan gambar menghasilkan satu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan latar belakang pendidikan sosial pembacanya.

Percepatan pemakaian fotografi sebagai elemen berita dipacu besar-besaran oleh terbitnya majalah LIFE di Amerika. Dunia fotografi jurnallistik bisa dikatakan berhutang besar kepada Wilson Hicks. Hicks adalah orang yang dianggap perintis kemajuan fotografi jurnalistik di dunia.

Ada delapan karakter foto jurnalistik menurut Frank P.Hoy dari sekolah jurnalistik dan telekomunikasi serta Walter C. Cronkite, Universitas Arizona pada bukunya berjudul Photo Jurnalism The Visual Appoach adalah sebagai berikut :

(25)

1. Foto jurnalistik adalah komunikasi melalui foto. Komunikasi yang dilakukan mengekspresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu subyek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi media.

2. Medium foto jurnalistik adalah media cetak koran atau majalah dan media kabel atau satelit juga internet seperti kantor berita online. 3. Kegiatan foto jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita. 4. Foto jurnalistik adalah paduan dari teks dan foto.

5. Foto jurnalistik mengacu pada manusia. Manusia adalah subyek, sekaligus pembaca foto jurnalistik.

6. Foto jurnalistik adalah komunikasi dengan banyak orang. Ini berarti pesan yang disampaikan harus singkat dan harus segera diterima pembaca.

7. Foto jurnalistik juga merupakan hasil kerja editor foto.

8. Tujuan foto jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada sesama, sesuai amandemen kebebasan berbicara dan pers.

Pesan yang disampaikan seorang wartawan foto dapat dilakukan melalui foto jurnalistik yang merupakan salah satu pengekspresian terhadap suatu obyek, akan tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan suatu pengekspresian akan pribadi tentang sesuatu, karena foto jurnalistik adalah salah satu elemen jurnalistik dalam melaporkan suatu berita.

(26)

Foto jurnalistik memiliki beberapa kategori yang dibuat oleh badan foto jurnalistik dunia (world press photo foundation) yaitu :

1. Spot Photo

Spot photo adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal atau tidak terduga yang diambil oleh fotografer langsung dari lokasi kejadian. Misalnya, foto peristiwa kecelakaan, kebakaran, perklahian dan perang. Karena dibuat dari peristiwa yang jarang terjadi dan menampilkankonflik serta ketegangan maka foto spot harus disiarkan. Dibutuhkan keberuntungan pada fotografer dalam hal posisi dan keberadaannya, serta keberanian saat membuat foto. memperlihatkan emosi subyek yang difoto sehingga memancing emosi pembaca. 2. General News Photo

Adalah foto-foto yang diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin dan biasa. Temanya bisa bermacam-macam, yaitu politik, ekonomi dan humor.

3. People In The News Photo

Pribadi atau sosok orang yang menjadi pemberitaan atau photo profile. 4. Daily Life Photo

Foto tentang kehidupan sehari-hari manusia dipandang dari segi kemanusiaan (human interest), misal foto tentang pedagang makanan kaki lima.

(27)

Menampilkan wajah seseorang secara close up. Ditampilkan karena ada kekhasan pada wajah yang dimiliki atau kekhasan lainnya. Contoh foto close up wajah Joko Widodo pada sebuah cover majalah.

6. Sport Photo

Foto yang dibuat dari peristiwa olahraga. Dalam pembuatan foto olahraga dibutuhkan perlengkapan yang memadai, misal lensa panjang serta kamera yang menggunakan motor drive. Sehingga dapat menangkap gerakan atlet dan hal lain yang menyangkut olahraga. Contohnya, petenis perempuan Serrena Williams yang berusaha mengambil bola dari lawan mainnya.

7. Science and Technology Photo

Foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuandan teknologi. Contoh, foto pada pameran ilmu pengetahuan dan teknologi.

8. Art and Culture Photo

Foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya.

b. Tanda dan Makna Foto

1. Teks Foto

Teks foto adalah kata-kata yang menjelaskan foto. teks foto diperlukan untuk melengkapi suatu foto. tanpa teks foto maka sebuah foto hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi dibaliknya.

(28)

2. Syarat Foto Jurnalistik

Syarat foto jurnalistik setelah mengandung berita dan secara fotografi bagus, syarat lain lebih kepada foto baru mencerminkan etika atau norma hukum, baik dari pembuatannya maupun penyiarannya.

Di Indonesia etika mengatur foto jurnalistik ada pada kode etik yang disebut kode etik jurnalistik. Kode etik tersebut dirumuskan oleh Lukas Luwarso, R.H Siregar, Drs. Nasution, Tarman Azzam, S.Satria Dharma, Achmad Zihni pada tanggal 1 September 1999. Pasal-pasal yang mengatur hal itu diantaranya pasal 2 dan 3 (Mirza Alwi 2008:9)

Pasal 2 berisi, wartawan Indonesia tidak menyiarkan hal yang bersifat deskriptif dan dapat merugikan bangsa dan negara, hal yang menimbulkan kekacauan, hal yang menyinggung perasaan susila, agama, kepercayaan dan keyakinan atau suatu golongan yang dilindungi undang-undang.

Pasal 3 berisi, wartawan Indonesia menempuh jalan dan cara yang jujur untuk memperoleh bahan-bahan berita. Wartawan Indonesia meneliti kebenaran suatu berita atau karangan sebelum menyiarkan dengan juga memperhatikan kredibilitas sumber berita. Didalam menyusun berita, wartawan Indonesia membedakan antara kejadian (fakta) dan pendapat (opini). Lalu foto yang bersifat pornografi juga tidak boleh disiarkan. Foto yang dibuat dengan teknik

(29)

manipulasi komputer juga tidak boleh disiarkan jika tidak berdasarkan kebenaran.

Secara terminologis, Aart Van Zoest mendefinisikan semiotika “studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya”(Van Zoest, 1992:5).

Komunikasi terjadi dengan perantara tanda-tanda, menurut pandangan Sausure yang dikutip oleh Alex Sobur: “Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penandaan. Dengan kata lain, penandaan adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna. Jadi, penandaan adalah aspek material dari bahasa, apa yang dikatan atau apa yang didengar dan apa yang ditulis dan dibaca. Petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi petanda adalah aspek mental dan bahasa”(Sobur, 2003:46).

Hal terpenting dalam sistem tanda yang dikemukakan oleh Sausure adalah bahasa itu merupakan sistem tanda dan setiap tanda itu dibagi menjadi dua bagian, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda).

Roland Barthes salah satu pengikut Sausure dimana dalam pendekatan semiologinya lebih mengacu kepada unsur-unsur budaya, dalam pembahasan tentang tanda, Barthes mulai dengan pernyataan Sausure “signified dan signifier adalah komponen tanda menurut

(30)

Sausure tanda mempunyai tiga wajah, yakni tanda itu sendiri (sign), aspek material (suara, huruf, gambar, bentuk dan gerak) dari tanda yang berfungsi menandakan atau yang dihasilkan melalui aspek material (signifier) dan aspek mental atau konseptual yang ditunjukkan oleh aspek material (signified)(Sunardi, 2002:41).

Selain itu Roland Barthes juga melihat makna yang lebih tingkatannya yaitu mitos Barthes merupakan “cara berfikir dari suatu kebudayaantantang sesuatu, cara untuk mengkonpestualisasi atau memahami sesuatu (Subandy, 2004:121).

Berbagai tingkatan pertanda ini sangat penting dalam mencari dan memahami nilalli-nilai yang terkandung dalam sebuah budaya, moral dan spiritual. Bila kita melihat suatu foto, ,maka kita akan mengetahui suatu obyek apa yang ada di foto tersebut. Dalam situasi yang bagaimana foto itu diambil? Apa yang dilakukan obyek dalam foto? Bagaimana latar belakang obyek dalam foto? Apa yang terjadi dengn obyek? Secara keseluruhan makna apa yang tersirat dalam foto tersebut? Dan sederet pertanyaan lain yang bisa dikemukakan.

Foto dianggap sebagai fakta sejarah karena mencatat secara obyektif. Namun sang fotografer tentu memiliki subyektifitas dalam membuat foto tersebut terutama dalam memilih adegan yang diprotetnya. Seperti yang dikatakan Barthes “foto telah mengalahkan monumen sebagai pengingat masa lalu yang paling representativ”.

(31)

Aktual.com tanggal 21 Agustus 2014, Fotografer Junaidi Mahbub, dalam fotonya kisruh pendukung Prabowo-Hatta dalam sidang putusan sengketa pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi. Artinya foto sangatlah kuat dalam menceritakan kejadian-kejadian di masa lalu.

Roland Barthes menyebutkan, teks (dalam hal ini foto) adalah hasil dari “seribu sumber kebudayaan” dan karena pengarang/penulis (fotografer) saja yang bisa memberi makna kepada teks atau merupakan satu-satunya orang yang memiliki akses istimewa terhadap makna. Karena itu, Barthes menyebut “pengarang” telah mati, sementara pembaca/penonton lahir makna tidak berasal dari pengarang, maka makna harus secara aktif diciptakan oleh pembaca melalui proses analisa tekstual(Barthes, 2007:21).

Seperti yang diungkapkan Barthes diatas bahwa akan sangat salah bahwa foto hanya bisa dimaknai oleh fotografernya, karena orang yang melihat foto tersebut juga bisa melihat dan memahami apa makna dibalik foto tersebut, dan hal-hal yang lain pun bisa terjadi seperti orang mencoba menyamakan makna yang dia pahami dengan makna yang ingin dia tampilkan oleh sang fotografer.

c. Media Sebagai Agen Konstruksi Realitas

Dalam media massa pemberitaan tidak selalu bersifat objektif. Masing-masing media memiliki kebijakan dalam

(32)

menentukan isinya. Dan setiap masing-masing media pun tidak hanya melayani masyarakat yang beragam, tetapi juga menyangkut individu atau kelompok sosial.

Dalam menyajikan realitas sosial, media memiliki “bahasa” tersendiri. Keberadaan bahasa dalam media dapat menentukangambaran (makna citra) mengenai suatu realitas media yang akan muncul di benak khalayak. Bahasa yang terdiri atas seperangkat tanda tidak pernah membawa makna tunggal di dalamnya. Isi atau teks media selalu memiliki ideologi dominan yang terbentuk melalui tanda tersebut. Artinya, jika kita gali lebih dalam isi/teks media, terdapat kepentingan-kepentingan yang lebih luas dan kompleks. Oleh karenanya, pemberitaan di media haruslah dipahami sebagai hasil konstruksi realitas dari pihak media yang tidak lepas dari kepentingan atau kekuatan dibelakangnya.

Menurut Ray Eldon Hiebert dan kawan-kawan, isi media setidaknya dapat dibagi kedalam enam kategori:

1. Berita dan Informasi 2. Analisis dan Interpretasi 3. Pendidikan dan Sosialisasi

4. Hubungan Masyarakat dan Persuasi 5. Iklan dan Bentuk Penjualan

(33)

Sedangkan menurut Dennis McQuail (1996:117) dalam buku Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, menjelaskan fungsi utama dari media bagi masyarakat:

1. Informasi 2. Korelasi 3. Kesinambungan 4. Hiburan 5. Mobilisasi d. Semiotika

Secara estimologis, kata semiotika berasal dari Yunani yaitu semion yang berarti tanda. Tanda-tanda tersebut menghasilkan sebuah informasi baik secara verbal maupun non verbal sehingga bersifat komunikatif, hal tersebut memunculkan proses pemaknaan oleh yang melihat, yang pada akhirnya menerima tanda akan informasi dari pihak yang mengirim pesan melalui tanda.

Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci analisisnya (Seto, 2006:34). Barthes menggunakan versi yang jauh lebih sederhana saat membahas model Glossematic Sign (tanda-tanda glosematis), glosematis aliran yang selain berusaha memahami bahasa juga memahami sosial budaya. Tanda glosematis atau kode kultur merupakan acuan teks ke benda-benda yang sudah diketahui di kodifikasikan oleh budaya (Sobur, 2004:66).

(34)

Barthes mendefinisikan sebuah tanda (sign) sebagai sebuah sistem yang terdiri dari relasi (r=relation) antara tanda (e=expression) dan maknanya (c=content). Jadi REC adalah sebuah sistem tanda primer dapat menjadi sebuah elemen dari sebuah sistem tanda yang lebih lengkap dan memiliki makna yang berbeda ketimbang semula (Sobur, 2003:66).

Tanda primer adalah denotatif sedangkan tanda kedua adalah salah satu dari semiotika konotatif. Konsep konotatif inilah yang menjadi kunci penting dari model semiotika Roland Barthes.

Dalam pengertian umum denotasi biasanya dimengerti sebagai makna harafiah, makna yang sesungguhnya. Tetapi dalam semiologi Barthes, denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama, sementara konotasi merupakan tingkat kedua. Disini denotasi justru lebih asosiasikan dengan ketertutupan mata.

“Kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebutnya sebagai mitos dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu” (Sobur, 2006:71). Tanda memiliki kekuatan konotasi, seperti tanda dapat berpotensi sebagai tindakan sistem yang ada.

Menurut Barthes yang kemudian dikutip oleh Kris Budiman (2004:71) prosedur-prosedur dalam memaknai konotasi khususnya dalam fotografi ada enam, yaitu:

(35)

1. Trick Effect, misalnya dengan memadukan dua gambar sekaligus secara artificial.

2. Pose, dengan mengatur arh pandang mata atau cara duduk dari seorang subyek.

3. Object, misalnya dengan menyeleksi dan menata obyek-obyek tertentu.

4. Fotogenia, misalnya dengan cara mengatur eksposure, pencahayaan (lighting, manipulasi teknik cetak dan sebagainya). 5. Estetisme, misalnya apa yang disebut sebagai “poktorialisme”

atau dengan menerapkan teknik “posterisasi” sehingga sebuah foto seolah-olah menyerupai lukisan.

6. Sintaksis, dengan merangkaikan beberapa foto kedalam sebuah sekuens sehingga penanda dan petanda konotasinya tidak dapat ditemukan pada fragmen-fragmen yang lepas satusama lain, melainkan keseluruhan rangkaian.

Enam prosedur diatas digunakan pada tahapan proses produksi foto, penulis menggunakan keenam prosedur tersebut untuk mengetahui makna foto jurnalistik kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.co.

“Semiotika berarti tanda, dalam penelitian ini tanda yang akan diteliti akan dimaknai artinya. Makna sebagai kecenderungan total untuk menguak suatu bentuk bahasa”(Sobur, 2006:256).

(36)

Untuk menganalisis makna dari tanda-tanda dalam foto jurnalstik kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.co, penulis menggunakan semiotika dengan pendekatan Roland Barthes, ia membuat sebuah model yang sistematis untuk menganalisis makna dari tanda-tanda. Fokus dari model ini menggaris besarkan pada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order signification)

First Order Second Order

Reality culture signs Connotation

Signifier Form Denotation ---

Signified Content Myth

Berdasarkan gambar diatas Roland Barthes, seperti yang dikutip Fiske (2007:128) menjelaskan:

Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dallam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap ke dua. Hal ini menggambarkan

(37)

interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu denganperasaan atau emodi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Konotasi memiliki makna subyektif atau paling tidak intersubyektif. Pemilihan kata-kata kadang merupakan pilihan terhadap konotasi, misal kata “penyuapan” dengan “memberi uang pelicin”. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah obyek, sedangkan konotasi adalah bagaimana menggambarkannya.

Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos. Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah memiliki suatu dominasi. Mitos primitif misalnya, mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa, dan sebagainya. Sedangkan mitos masa kini misalnya mengenai feminitas, maskulinitas, ilmu pengetahuan dan kesuksesan.

Dari bagan signifikasi dua tahap Roland Barthes penulis menyimpulkan bahwa pemaknaan yang terjadi pada tanda melewati tiga tahap pemaknaan yaitu tahap pertama, makna denotasi yaitu mengungkapkan makna yang paling nyata dari tanda dilanjutkan tahap kedua yaitu makna konotasi, terkait dengan tanda dan pemakainya yaitu budaya yang mempengaruhi pemakai dari tanda tersebut. Kemudian masuk ke tahap yang ketiga yaitu mitos, terjadi pada saat

(38)

budaya tersebut diceeritakan dan diberikan penilaian dengan melakukan pemaknaan terhadap tanda yang dimaksud.

2.3 Bagan Alur Pikir

Media Online Aktual.com

Foto Berita Pada Media Online Aktual.com

Makna Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di

Mahkamah Konstitusi

Analisis Semiotika Roland Barthes:

Makna Denotasi Makna Konotasi

(6 Prosedur Roland Barthes)

 Trick Effect  Pose  Obyek  Fotogenia  Estetisme  Sintaksis Mitos

(39)

Keterangan:

Media online Aktual.com menyampaikan informasi kepada khalayak dengan berbagai produk jurnalistik seperti foto berita. Untuk mengetahui makna foto jurnalistik kisruh demo Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi yaitu dengan menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. Dengan analisis Barthes dapat mengethaui makna denotasi, makna konotasi dan juga mitos dalam sebuah foto. untuk memperoleh makna konotasi dalam sebuah foto dapat diketahui dengan enam tahap: tick effect, pose, object, photogenia, estetism dan syntax. Pada signifikasi tahap ketiga akan ditemukan mitos.

(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Paradigma pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun para praktisi melalui model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

Dalam penelitian mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pengembangan suatu teori itu sendiri ataupun untuk kepentingan praktis di dalam menyelenggarakan sesuatu. Dengan dilakukannya penelitian, maka dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang menjunjung sesuatu. ( Narbuko Kholid, 2005 : 11 )

Pada penelitian ini penulis memilih paradigma konstruktivis sebagai metode penelitian. Konstruktivis adalah dimana berita tidak mungkin merupakan cerminan dan refleksi dari realitas, karena itu pernyataan yang pokok adalah bagaimana media mengembangkan pemberitaanya, serta bagaimana suatu peristiwa dipahami dan dimaknai oleh media. (Eriyanto, 2004 : 25 )

Analisis semiotika termasuk kedalam paradigma kontruktivis. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang di hasilkan. Paradigma ini mempunyai pandangan

(41)

tertentu bagaimana media pada akhirnya berita harus di pahami dalam keseluruhan proses produksi dan struktur sosial.

Paradigma konstrukivis merupakan antitetis dari paham yang meletakan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Dalam proses penelitian ini peneliti berpegang pada sebuah paradigma, yang secara sederhana paradigma adalah pola pikir, aliran atau cara pandang mengenal keseluruhan proses penelitian. Sedangkan paradigma menurut bogdan dan biklen adalah “kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang di pegang bersama konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. ( Lexi J. Moleong 2001 : 30 )

Tabel 3.1

Tiga Paradigma Ilmu Sosial

( Agus Salim, 2006 : 72 ) Positivisme dan Post

Positivisme

Konstruktivisme (interpretif)

Teori Kritis

Menempatkan ilmu sosial seperti ilmu alam, yaitu metode terorganisir untuk mengkombinasikan

“deductive logic” , melalui pengamatan empiris, agar mendapatkan konfirmasi tentang hukum kausitas yang dapat digunakan memprediksi pola umum gejala sosial tertentu

Memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis atas “Socially meaningful action”, melalui pengamatan langsung terhadap aktor sosial dalam setting yang alamiah, agar dapat

memahami dan

menafsirkan bagaimana aktor sosial mencipta dan memilih dunia sosial.

Memandang ilmu sosial sebagai prose kritis mengungkapkan “the real structure” di balik ilusi dan kebutuhan palsu yang di tampakkan dunia materi, guna mengembangkan kesadaran sosial untuk memperbaiki kondisi kehidupan subjek penelitian.

(42)

3.2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bersifat Deskriptif, penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. (Jalaludin Rakhmad, 2004 : 145 )

Penelitian menggunakan analisis semiotika. Maka metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. “Metodelogi adalah proses prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban. Suatu pendekatan umum untuk mengkaji objek penelitian”.

“Sedangkan metode kualitatif yaitu penelitian mengandalkan bukti berdasarkan logika sistematis, angka, atau metode statistik. Metode penelitian kualitatif dibedakan dengan metode penelitian kuantitatif dalam arti metode penelitian tidk mengandalkan bukti logika matematis, prinsip atau angka metode statistik. ( Eriyanto, 2006 : 150 )

Dengan demikian, pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yang di pakai dalam penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa, membuat deskriptif, gambaran secara sistematis.

(43)

Dalam mencapai tujuan penelitian mengenai makna foto berita yang penulis teliti, penulis menggunakan suatu metode untuk mengetahui makna dari tanda-tanda sebagai lambang komunikasi yaitu analisis semiotik Roland Barthes dengan pendekatan kualitatif.

Analisis Semiotika yang dijabarkan Klauss Kripendorff yang dikutip Agus Sudibyo dkk (2001:19) adalah metode yang dapat dijabarkan sebagai suatu metode pendalaman terhadap makna simbol suatu pesan. Dengan mengamati tanda-tanda yang terapat dalam sebuah pesan kita dapat mengetahui ekspresi emosi dan kognisi si pembuat pesan itu, baik secara denotative, konotatif bahkan mitologis.

Lebih lanjut Alex Sobur (2004:145) mengatakan, semiotika melihat teks media sebagai struktur keseluruhan. Ia mencari makna yang laten atau konotatif.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi kualitatif. Deddy Mulyana (2001:150) menyatakan bahwa, “Metodologi kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka atau metode statistic. Pembicaraan yang sebenarnya, isyarat, dan tindakan sosial lainnya adalah bahan mental untuk analisis kualitatif”.

Penulis memahami prosedur penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif atas apa yang diamati dan tidak menggunakan perhitungan. Metode ini adalah interpretative dimana

(44)

pemaknaan hanya terjadi pada konsep mental tiap-tiap individu. Sebab itu penelitian ini bersifat subyektif.

Dapat dipahami bahwa proses pemaknaan teks dalam hal ini yaitu foto berita, peneliti boleh melakukan interpretasi secara subyektif.

3.4. Obyek dan Subyek Penelitian

Kali ini dalam menyelesaikan skripsi peneliti mengambil judul Analisis Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi. Prabowo-Prabowo-Hatta sebagai obyek penelitian, yang saat itu mencalonkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 pada pemilihan presiden 9 Juli 2014, kalah dalam pemilihan umum (pemilu). Pemilihan presiden (pilpres) dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

Tak terima dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) pasangan Prabowo-Hatta menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi dengan gugatan sengketa pilpres 2014. Persidangan berjalan dari tanggal 6 Agustus 2014 dan hasil putusan MK di umumkan pada tanggal 21 Agustus 2014.

Terdapat ratusan massa pendukung yang hadir dalam sidang putusan MK sengketa pilpres Prabowo-Hatta di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada tanggal 21 Agustus 2014. Untuk

(45)

mengamankan jalannya hasil persidangan, Polri terjunkan 22 ribu personel yang ditempatkan di sejumlah perkantoran, pusat perdagangan dan obyek vital lainnya di wilayah Jakarta.

Pembacaan hasil putusan sidang sengketa pilpres 2014 oleh Hakim MK dilakukan pada 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB, MK secara jelas menolak gugatan pasangan capres cawapres nomor urut 1 yang menginginkan pengulangan pemilihan umum di 33 TPS di Indonesia. Kisruh pun terjadi di luar gedung Mk oleh massa pendukung Prabowo-Hatta dan kepolisian, massa pendukung yang kecewa dengan hasil putusan memaksa masuk ke dalam gedung MK dan melewati barikade polisi.

Subyek penelitian dalam skripsi ini adalah foto berita pada media online Aktual.com, dalam bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai subyek penelitian tersebut.

. Aktual.com adalah media pemberitaan yang dikelola oleh PT. Cahaya Profetis (Caprof) yang memiliki kecepatan, ketepatan pemberitaan, selalu memberitakan kebenaran, terhangat serta dapat dipercaya dan teraktual. Dengan mengutamakan kebenaran, Aktual.co adalah situs berbahasa Indonesia yang menempatkan diri menjadi teman bagi pembaca selama 24 jam dalam 7 hari seminggu. Aktual.com berupaya menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam meliput peristiwa nasional dan internasional. Aktual.com tampil di layar komputer pribadi anda dan juga dapat diakses secara

(46)

mobile. Aktual.com memiliki reporter yang kapabel di bidangnya tersebar di Jakarta dan memiliki kontributor di seluruh ibu kota provinsi di Indonesia.

Selain menampilkan berita, Aktual.com juga menghadirkan rubrik interaktif antara redaksi dan pembaca. Kami juga menjadikan Aktual.co bagian dari upaya mencerdaskan bangsa melalui jurnalisme cerdas, tajam, berimbang dan menghibur. Aktual.com juga hadir dalam bentuk news video yakni konten TV Internet Streaming, sajian video visual berisi Talk Show, wawancara dan liputan khusus. Sebagai media alternatif tv berbasis internet.

Aktual.com juga menghadirkan majalah dwi mingguan, dibawah PT. Caprof Media Negeri (CMN) sebagai reportase investigatif berbekal riset data dan kompilasi dari Aktual.com News Room. Aktual.com memiliki motto yaitu “terhangat terpercaya” yang sesuai dengan misi perusahaan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data kualitatif dapat diperoleh dari kuesioner, wawancara, obeservasi, perekaman audio dan video, data dari buku dan web. Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief dalam bukunya Terampil Mengolah Data Kualitatif (2010:214). Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan foto dan wawancara dengan Redaktur Foto Aktual.com.

(47)

a. Kuesioner, kuesioner menggunakan pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat yang mendukung teori dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian.

b. Wawancara, dalam penelitian dilakukan wawancara dengan pertanyaan, sehingga responden dpat memberikan informasi yang tidak terbatas dan mendalam. Sugiyono (2011:317) ada tiga macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semitertstruktur dan tak terstruktur.

c. Observasi, observasi untuk memperoleh data dalam penelitian memerlukan ketelitian untuk mendengarkan dan perhatian yang hati-hati.

d. Perekaman audio dan video, digunakan untuk menggali isi wawancara lebih lengkap pada saat pengolahan data dilakukan

e. Data dari buku dan web, data dari buku dapat digunakan dalam pengolahan data bersama data yang lainnya. Data dari laman web seperti halnya buku. Berikut isi wawancara penulis dengan Redaktur foto Aktual.com :

(48)

Penulis melakukan wawancara dengan Redaktur foto Aktual.com, Tino Oktaviano di kantor Aktual.com pada 15 Februari 2015.

T : Alasan pengambilan foto?

J : Alasannya, itu salah satu perjalanan demokrasi Indonesia selama Pilpres 2014 dan kejadin ini (Sidang Perdana Perkara Hasil Pemilihan Umum) baru pertama kali terjadi di Indonesia, karena diduga adanya kecurangan yang disangkakan pasangan calon presiden Prabowo-Hatta kepada KPU, yang memutuskan menetapkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam Pemilu 2014 nomer urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan perolehan suara 70.997.833 atau 53,15% dari total suara sah.

T : Adakah kesulitan dalam proses pemotretan dari awal persidangan hingga putusan sidang?

J : Kalau bicara suasana di dalam ruangan persidangan, dari awal pendaftaran pasangan Prabowo-Hatta ke MK, mereka gak datang, tapi penjagaan sangat ketat, sampai kita (wartawan) harus diatur dalam proses pengambilan foto maupun gambar oleh keamanan MK yang sesuai tata tertib. Kalau selama persidangan, sih, kita (wartawan) gak nemu kesulitan berat, biasa aja, Cuma saking moment ini kan bersejarah banget, ya, gugatan sengketa, pasti semua media tumpah disitu, baik media lokal maupun media asing, jadi ruang gerak kita

(49)

terbatas. Dan sampai di tanggal 21 Agustus 2014 itu, putusan sidang ya, suasana di luar ruang persidangan memang sangat ramai dengan massa pendukung Prabowo-Hatta yang keliatannya pasti terjadi chaos, dan Polisi pun sampai menambah personilnya. Kalau udah dihadapi dengan situasi seperti itu, ya, kita sudah harus siap diri dan smart, kita harus bisa melindungi diri sendiri, entah itu pakai helm atau berlindung dibelakang barikade polisi.

T: Adakah keberpihakan Aktual.com atas pasangan Prabowo-Hatta? J : Keberpihakan itu ada, karena didasari dengan fakta yang telah kita temukan, bahwa Jokowi-JK didukung oleh pihak asing, beberapa pengusaha yang memiliki kepentingan. Meskipun pasangan ini mendapat banyak dukungan dari rakyat Indonesia karena sosoknya yang merakyat. Kita berusaha pemberitaan yang “naik” itu dapat berimbang dengan sosok Prabowo yang dinilai militer dan seakan akan membawa kita ke masa Orde Baru dan Hatta sebagai besan SBY.

3.6. Teknik Keabsahan Data

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggambungkan diri dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

(50)

Pada triangulasi dengan metode terdapat tiga strategi, yaitu: a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian beberapa teknik pengumpulan data.

b. Pengecekan derajat kepaercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama sedangkan untuk metode yang ketiga disebutkan oleh Levy J. Moelong, yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

3.7. Teknik Analisis Data

Penelitian ini mengenai foto jurnalistik kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.com pada bulan Agustus 2014. Penelitian ini dikupas dengan menggunakan metodologi kualitatif.

Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif (2011:244), terdapat tiga teknik analisis data kualitatif reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.

Pengumpulan data Display data Reduksi data Kesimpulan atau verifikasi

(51)

Keterangan : Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak oleh karena itu perlu dicatat secara teiliti. Mereduksi data berarti merangkum. Memilih hal pokok, memfokuskan dan dicari tema polanya. Display data, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Kesimpulan / verifikasi, penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal masih bersifat semntara, kesimpulan dalam kualitatif kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah.

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam skripsi ini adalah foto berita pada media online Aktual.com, dalam bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai obyek penelitian tersebut.

Dalam menyelesaikan skripsi peneliti mengambil judul Makna Foto Jurnalistik Kisruh Demo Pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi. Prabowo-Hatta sebagai obyek penelitian, yang saat itu mencalonkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 pada pemilihan presiden 9 Juli 2014, kalah dalam pemilihan umum (pemilu). Pemilihan presiden (pilpres) dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

Tak terima dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) pasangan Prabowo-Hatta menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi dengan gugatan sengketa pilpres 2014. Persidangan berjalan dari tanggal 6 Agustus 2014 dan hasil putusan MK di umumkan pada tanggal 21 Agustus 2014.

Terdapat ratusan massa pendukung yang hadir dalam sidang putusan MK sengketa pilpres Prabowo-Hatta di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada tanggal 21 Agustus 2014. Untuk mengamankan jalannya hasil persidangan, Polri terjunkan 22 ribu personel yang ditempatkan di

(53)

sejumlah perkantoran, pusat perdagangan dan obyek vital lainnya di wilayah Jakarta.

Pembacaan hasil putusan sidang sengketa pilpres 2014 oleh Hakim MK dilakukan pada 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB, MK secara jelas menolak gugatan pasangan capres cawapres nomor urut 1 yang menginginkan pengulangan pemilihan umum di 33 TPS di Indonesia. Kisruh pun terjadi di luar gedung Mk oleh massa pendukung Prabowo-Hatta dan kepolisian, massa pendukung yang kecewa dengan hasil putusan memaksa masuk ke dalam gedung MK dan melewati barikade polisi.

4.2. Deskripsi Subyek Penelitian

Aktual.com adalah media pemberitaan yang dikelola oleh PT. Cahaya Profetis (Caprof) yang memiliki kecepatan, ketepatan pemberitaan, selalu memberitakan kebenaran, terhangat serta dapat dipercaya dan teraktual. Dengan mengutamakan kebenaran, Aktual.com adalah situs berbahasa Indonesia yang menempatkan diri menjadi teman bagi pembaca selama 24 jam dalam 7 hari seminggu. Aktual.com berupaya menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam meliput peristiwa nasional dan internasional. Aktual.com tampil di layar komputer pribadi anda dan juga dapat diakses secara mobile. Aktual.com memiliki reporter yang kapabel di bidangnya tersebar di Jakarta dan memiliki kontributor di seluruh ibu kota provinsi di Indonesia.

(54)

Selain menampilkan berita, Aktual.com juga menghadirkan rubrik interaktif antara redaksi dan pembaca. Kami juga menjadikan Aktual.com bagian dari upaya mencerdaskan bangsa melalui jurnalisme cerdas, tajam, berimbang dan menghibur. Aktual.com juga hadir dalam bentuk news video yakni konten TV Internet Streaming, sajian video visual berisi Talk Show, wawancara dan liputan khusus. Sebagai media alternatif tv berbasis internet.

Aktual.com juga menghadirkan majalah dwi mingguan, dibawah PT. Caprof Media Negeri (CMN) sebagai reportase investigatif berbekal riset data dan kompilasi dari Aktual.com News Room. Aktual.com memiliki motto yaitu “terhangat terpercaya” yang sesuai dengan misi perusahaan.

Pendiri : M. Danial Nafis

Penasehat : Yudi Latif

Pemimpin Redaksi : M. Danial Nafis Wakil Pemimpin Redaksi : Faizal Rizki Arief Sekretaris Redaksi : Tsurayya Zahra

Redaktur Senior : Satrio Arismunandar, Hendrajit, Eko Maryadi

Sidang Redaksi : Faizal Rizki Arief, Satrio Arismunandar, Hendrajit, Eko Muryadi, Wahyu

Romadhony

Direktur Majalah : Wahyu Romadhony

Redaktur Berita Online : Andy Abdul Hamid, Ari Purwanto, Nebby Mahbiburrahman, Febrianto

(55)

Redaktur Foto : Tino Oktaviano

Asisten Redaktur : Ismed Eka Kusuma, Nurlail, Sukardjito Zaenal Arifin, Soemitro

Staff Redaksi : Fadlam Syam Butho, Fitria Damayanti Indra Tjahya, Maulana Khamal, M. Zaky Novrizal Sikumbang, Syahrul Saleh, Junaidi, Warnoto

IT : Radius Rasmangun, Yudi Astira

Design Grafis : Shofrul Hadi

Web Design : Jeffry Sandi Kesuma

Reporter Daerah : Masriadi Sambo (Aceh) Achmad Parandangi (Makassar) Fitra Ismu

(Meksiko), Aceng Mukkaram (Pontianak) Albertus Vincentius (Kupang) Damai Oktafianus (Medan), M. Dasuki (Semarang), Ahmad Haris (Surabaya) Nasrul Hamzah (Malang), Arie Nugraha (Bandung), Bobby Andalan (Denpasar) Fajar Sodiq (Solo), Imam Muhlas (Bojonegoro), Ikbal Kukuh (Bandung) Manejer Personalia : Rinrin Sukmariana

Manejer Sirkulasi : Widhi Maulana Manejer Keuangan : Kasep Natakusumah

(56)

Manejer Marketing : Eva Rina

Staff Admin : Zulkifli

Alur Foto Aktual.com

Keterangan: Alur foto media online Aktual.com berawal dari rapat proyeksi (perencanaan) setiap 1 minggu sekali pada pukul 20.00 WIB. Rapat proyeksi dihadiri oleh Pemimpun Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Online, Redaktur Foto, Design Grafis, Staff Redaksi dan Reporter. Rapat tersebut menghasilkan dua bagian yaitu:

1. Rapat ini menugaskan Reporter untuk pergi meliput ke lapangan mengenai suatu peristiwa yang terjadi pada setiap harinya. Setelah

INPUT PROSES OUTPUT

Rapat proyeksi (Perencanaan) Redaktur Foto 1. Layout 2. Ide Berita Penugasan Reporter Lapangan

Penugasan pewarta foto lapangan

Caption

Editing

(57)

mendapat berita Reporter menulis berita, berita kemudian dikirim ke redaktur online bagian pemberitaan dan redaktur foto untuk masing-masing diproses lebih lanjut.

2. Setelah rapat proyeksi, redaktur foto dan web design melakukan rapat untuk melakukan layout, ide berita dan infrografis. Pewarta foto yang berkerja setiap harinya harus mengirimkan fotonya kepada redaktur foto untuk dipilih sesuai dengan pemberitaan hari itu. Setelah pewarta foto tersebut mengambil gambar, kemudian pewarta foto memberikan caption (teks foto) pada fotonya, kemudian foto masuk dalam tahap selanjutnya yaitu tahap editing untuk diedit sesuai dengan photoshop. Redaktur foto memilih dan mengedit foto yang telah dikirim oleh sang pewarta foto. Setelah melalui proses editing, kemudian foto dimasukkan ke dalam kanal media online untuk di tampilkan kepada khalayak dan dapat menjadi informasi mengenai peristiwa yang terjadi. Sisa foto atau foto yang telah naik ke kanal akan masuk ke bagian dokumentasi foto.

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

Penulis akan memaparkan hasil penelitian tentang makna foto berita mengenai kisruh demo pendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi pada media online Aktual.com bulan Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Metode analisis ini

(58)

digunakan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos yang terkandung dalam foto berita yang dijadikan obyek penelitian.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Di dalam ruangan (Foto 1)

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa didampingi tim kuasa hukum dan Ketua Partai Pendukung dari Koalisi Merah Putih saat menghadiri ruang sidang gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (6/8/2014). MK menggelar sidang perdana gugatan Pilpres hari ini dan dihadiri oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 1.

1. Makna Denotasi

Makna denotasi yaitu makna yang paling nyata dari tanda (tersurat), artinya makna harafiah atau makna yang “sesungguhnya” yaitu apa yang digambarkan tanda terhadapsebuah objek.

Media online Aktual.com tanggal 6 Agustus 2014 foto 1 Judul Foto: Prabowo-Hatta Hadiri Sidang Perdana

Gambar

foto  berita
Foto Berita Pada Media Online  Aktual.com

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Online Detik Travel Terhadap Minat Berwisata (Survey MahasiswaJurusan Pariwisata Universitas

Film The Love Of Siam sendiri merupakan film drama romantis Thailand yang menceritakan tentang konflik dalam sebuah keluarga namun didalam konflik tersebut terdapat dua

ini nah mungkin nih dari sipemilik yang memilih Semar sebagai ikonnya mengharapkan kelak si batik ini setenar nama semar tadi yang selalu disukai banyak orang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian atau referensi bagi para peneliti lain serta dijadikan sebagai acuan dalam menerapkan khasanah keilmuan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana independensi seorang wartawan dalam menghadapi dominasi dari pemilik media, khususnya dalam bentuk

Saya ingin bertanya dan ingin meminta saran dari bapak, saya sedang melakukan sebuah penelitian di kuretakeso kemang hotel Jakarta dan yang saya teliti adalah strategi marketing

Strategi dalam penelitian yang dilakukan oleh Aldo Brue yaitu berupa memahami keingginan masyarakat akan suatu produk yang berkualitas, dengan melihat tempat atau lokasi serta

Penelitian kedua ditulis oleh Muhammad Nizar (UIN Syarif Hidayatullah,2014), dengan judul Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa