• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

PELAKSANAAN PROGRAM UNGGULAN TARIAN DAERAH SEBAGAI

AKTIVITAS HUMAS DALAM MENAMBAH MINAT KUNJUNGAN

WISATA TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Diajukan Oleh : Nama : Betari Citra Rivanti NIM : 2010 – 41 – 037

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya serta kemudahannya didalam proses penyelesaian skripsi ini, dengan judul, “Pelaksanaan Program Unggulan Tarian Daerah Sebagai Aktivitas Humas Dalam Menambah Minat Kunjungan Wisata TMII”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir dalam rangka menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang berlaku di Fakultas Ilmu Komunikasi Prof. DR. Moestopo (Beragama).

Penulis menyadari bahwa di dalam penyelesaian skripsi ini masih terdapat kekurangan yang harus disempurnakan. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dari dosen penguji skripsi yang bersifat membangun, guna menyempurnakan penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dalam konteks perkembangan ilmu komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan bidang studi Hubungan Masyarakat.

Jakarta, Agustus 2014

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kekuatan, kesabaran, ketangguhan dan kemudahan jalan yang diberikan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Kepada kedua orang tua saya, Bapak Bambang Triyogo, S.E dan Ibu Ir. Tuti Siswati Ningsih berkat semangat, perhatian, doa serta dukungan moral dan materiilnya kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

2. Kepada adik-adik kandung saya, Ovila Iftina Faulika dan Nabila Devana Rati yang telah memberikan semangat dan doa untuk skripsi ini kepada penulis. 3. Kepada Rezky Muhammad Fuad calon Sarjana Ekonomi yang senantiasa

membantu meluangkan waktunya dan memberikan semangat, perhatian, doa, bantuan serta dukungan kepada penulis, sekali lagi terima kasih banyak buat teman sangat terdekat pada saat ini .

4. Kepada teman-teman seperjuangan saya, yang berada di dalam maupun di luar lingkungan Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) dan kepada Tezsa Mailiki Zahara teman terdekat dalam selama pembuatan skripsi ini yang telah memberikan semangat, bantuan dan doa nya.

5. Kepada Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

6. Dekan Fakultas Ilmu Komunikas Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Dr. H. Hanafi Murtani, MM.

7. Kepada Bapak DR. Hendri Prasetyo, S. Sos, M. Si, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

8. Dosen Pembimbing I Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM yang selama ini telah memberikan banyak bantuan, pelajaran, dukungan serta motivasi dan bimbingannya.

9. Dosen Pembimbing II Drs. Nono Sungkono, MM Terima kasih atas waktu, pelajaran dukungannya, serta motivasi dan bimbingannya.

(4)

10. Kepada Kepala Konsentrasi Hubungan Masyarakat Drs. Freddy Richardo, M. Si, Selaku kepala konsentrasi humas yang telah membantu dalam penulisan usulan penelitan.

11. Kepada Pembimbing Taman Mini Indonesia Indah, Bapak Gunawan Wibisono selaku Kepala Marketing Komunikasi telah memberikan informasi, ilmu,

dukungan, dan bimbingannya kepada penulis.

12. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis.

13. Staf Perpustakaan FIKOM UPDM(B) atas kemurahan hatinya dalam membantu penulis mencari sumber informasi buku-buku literatur.

Akhir kata saya mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), khususnya bagi yang sedang menyusun skripsi yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat.

Jakarta, Agustus 2014

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi ……… i

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi……….. ii

Surat Pernyataan Orisinalitas Skripsi……….. iii

Kata Pengantar……… iv

Ucapan Terima Kasih………. v

Daftar Isi……… vii

Daftar Lampiran………... x

Abstrak………... xi

Abstract………. xiii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian…... 1

I.2 Fokus Masalah……… 8

I.3 Tujuan Penelitian………... 8

I.4 Kegunaan Penelitian………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA PEMIKIRAN II.1 Kajian Pustaka……….... 11

II.2 Tinjauan Literatur……… 16

A. Hakekat Komunikasi……… 16

B. Pengertian Komunikasi……….. 22

C. Definisi Komunikasi………. 27

(6)

E. Hubungan Masyarakat……….... 32 F. Definisi Humas………. 35 G. Tujuan Humas……….. 38 H. Fungsi Humas……….. 39 I. Special Events……….. 41 J. Penggunaan Event……….. 48

K. Tiga Evaluasi Event………. 48

L. Tujuan Special Event……….. 50

M. Fungsi Special Event……….. 52

N. Bentuk Special Event……….. 52

O. Penyusunan Program Acara Khusus………... 54

P. Konsep 5P Dalam Pemasaran Event………... 57

Q. Kerangka Teori………. 63

R. Kerangka Pemikiran……… 74

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian……….... 75

III.2 Paradigma Penelitian………. 78

III.3 Metode Pengumpulan Data………... 80

III.4 Teknik Pengumpulan Data………. 81

III.5 Subjek Dan Objek Penelitian………. 84

III.6 Waktu Dan Lokasi Penelitian………. 84

III.7 Teknik Analisis Data………. 85

III.8 Triangulasi………. 86

III.9 Conclusion Drawing atau Verivication………... 89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Sejarah Taman Mini Indonesia Indah……… 90

(7)

IV.3 Humas Taman Mini Indonesia Indah………. 98

IV.4 Kerangka Konsep………. 111

IV.5 Pembahasan……… ... 124

IV.6 Hambatan dan Solusi... 132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan……… 134

V.2 Saran……….. 137

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(8)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : Betari Citra Rivanti NIM : 2010-41-037

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul Skripsi : Pelaksanaan Program Unggulan Tarian Daerah Sebagai Aktivitas HumasDalam Menambah Minat Kunjungan Wisata Taman Mini Indonesia Indah

Bab/Halaman : 5 Bab + 138 Halaman Bibilografi : 25 Buku + 1 Website

Pembimbing I : Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM Pembimbing II : Drs. Nono Sugkono, MM

Pelaksanaan Program Unggulan Tarian Daerah di Taman Mini Indonesia Indah yaitu Parade Tarian Nusantara merupakan kompetisi nasional tarian daerah yang diikuti oleh 33 provinsi dan Aktivitas Humas sangat berperan agar masyarakat tertarik menyaksikan, sekaligus berkunjung ke TMII. Fokus masalah mengenai Pelaksanaan Program Unggulan Tarian Daerah Taman Mini Indonesia Indah Sebagai Aktivitas Humas Dalam Menambah Minat Kunjungan Wisata Taman Mini Indonesia Indah. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Aktivitas Humas melalui Pelaksanaan Program Unggulan Tarian daerah dalam menambah minat kunjungan wisata di Taman Mini Indonesia Indah

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori The Promotional Mix yang terdiri dari Advertising, Public Relations / Publicity , Personal Selling, Sales Marketing, Direct Marketing dan Internet Marketing.

(9)

Paradigma penelitian yang digunakan yakni konstruktivisme. Jenis Penelitiannya bersifat deskriptif. Metode Penelitiannya adalah studi kasus. Objek penelitiannya di Humas Taman Mini Indonesia Indah. Subjek Penelitian untuk ke informan dilakukan kepada Jeremias PT Lahama, dengan jabatan Kepala Bagian Humas. Lalu, Ibu Endang Sari Dewi selaku Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Parade Tari Nusantara. Lalu, Bapak Gunawan Wibisono selaku Kepala Bagian Marketing Komunikasi ( Panitia Pelaksana ), dan Dhania April selaku Pengunjung Taman Mini Indonesia Indah. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan kajian literature. Data dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa humas Taman Mini Indonesia Indah telah melakukan aktivitas yang mengacu pada teori the promotional mix yang terdapat di dalamnya Iklan, Humas, Penjualan Perseorangan, Promosi Penjualan, Pemasaran Langsung, Pemasaran Internet, dan Publisitas untuk menjalankan program unggulan tarian Daerah Parade Tari Nusantara. Dan semua persiapan dari awal hingga akhir pelaksanaan tersebut telah dilakukan dengan matang sehingga berjalan dengan baik dan mencapai kesuksesan dalam program acara tersebut .

(10)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

ABSTRACT Name : Betari Citra Rivanti NIM : 2010 – 41 – 037 Majorty : Public Relations

Title of Thesis : Special Event Program Featured The Dance Area As Public Relations Activity In Increasing Interest In Tourism Visit Taman Mini Indonesia Indah.

Amount / Bab : I, II, III, IV, and V Bibliografi : 25 Books + 1 Web

Advisory Committee I : Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM Advisory Committee II : Drs. Nono Sugkono, MM

Special Event Program Featured the dance area at Taman Mini Indonesia Indah, Indonesia Dance Parade Event is a competition which has been started since 1981 and to date has been held for the 33 time. Dance Parade in the Archipelago nation of Indonesia is PART of the pride because it has a culture that is worth proud of where the Parade Dance Nusantara can attract enthusiastic audiences so as to exceed the capacity of the targeted. A variety of themes and titles of works of dance has been raised by regional artists to show his best work. No less than 800 artists area consisting of a dancer, musician, first dance, styling salon, music and art observer, every year present to participate in this event to compete. As for this event requires the activity of public relations so the message is the information conveyed in this unacceptable event and get an understanding of the people, and also to increase the interest of visitors to

(11)

come and witness the TMII event. The focus of the problem regarding Special Event Program Featured the dance area is Taman Mini Indonesia Indah As public relations Activity In Increasing interest in tourism visit Taman Mini Indonesia Indah. The purpose of this research is to know the public relations Activities through the Dance area in the Flagship Programs Add to the tourist interest in Taman Mini Indonesia Indah

In this study researchers using theory of The Promotional Mix of Advertising, Public Relations, Personal Selling, Sales Marketing, Direct Marketing and Internet Marketing.

Paradigms of research used the constructivism. This type of Research is descriptive. His research is case study method. The object of his research in Taman Mini Indonesia Indah Publicist. The subject of research for the informant made to Jeremias PT Lahama, with the title of head of the Department of public relations. Then, Mother Endang Sari Dewi as a Chairman of organizing the Parade Dance archipelago. Then, Mr. Gunawan Wibisono as the head of Marketing Communications (Executive Committee), and Dhania April as Visitors Taman Mini Indonesia Indah. The Research Data was collected through in-depth interviews and a review of literature. The Data were analyzed qualitatively.

The results of this research show that the publicist Taman Mini Indonesia Indah has conducted activity refers to the theory of the promotional mix contained in it's advertising, public relations, Personal Selling, sales promotion, direct marketing, Internet marketing, and publicity for the launch event of the Parade Dance archipelago. And all the preparation from start to finish of the event have been made with cooked so that it goes well and achieve success in the event program.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki beranekaragam potensi wisata, keindahan alam, budaya yang mengagumkan.Salah satu produk wisata Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah wisata budaya (cultural tourism), menurut hasil studi konsultan Perancis, Euro Asia Management 1998, wisata budaya Indonesia menempati urutan ketiga setelah wisata bisnis (bussines tourism) dan wisata pantai serta pesisir (seaside tourism).

Sejak berabad-abad negeri kita memang telah dikenal sebagai untaian zambrud di khatulistiwa, terdiri dari 17.510 pulau besar dan kecil, penduduknya tidak kurang dari 200 juta jiwa terdiri dari ratusan suku bangsa dan daerah. Kenyataan ini menunjukan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya raya, baik lingkungan alam maupun keanekaragaman masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Ibarat sebuah lukisan mozaik budaya bangsa Indonesia dibentuk oleh ragam tradisi adat dan ratusan suku bangsa yang mendiami tiap sudut kepulauannya, mulai dari Sabang sampai Marauke.

Potensi inilah yang dihadirkan dikawasan objek wisata terpadu Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kepada masyarakat luas. Dengan demikian, TMII adalah Taman Rekreasi yang menggambarkan Indonesia yang besar kedalam wujudnya yang kecil. Jelasnya dilukiskan dalam sebuah peta danau terbesar di dunia yang mengungkap pulau-pulau di Indonesia. Peta danau ini dinamakan Miniatur Arsipel Indonesia yang dikelilingi oleh rumah tradisional dari 34 propinsi.

(13)

Untuk menambah pengetahuan serta keingintahuan masyarakat luas mengenai berbagai hal, selain bangunan dari 34 anjungan daerah, sebagai cermin wajah Indonesia TMII dilengkapi dengan 15 museum yang merupakan rekaman sejarah bangsa Indonesia yang menampilkan berbagai aspek, yang kesemuanya sebagai warisan budaya, kekayaan alam dan kekuatan yang tak ternilai harganya sebagai sumber pengetahuan yang tiada batas.

Sebagai sebuah kawasan wisata berbasis budaya, dengan titik berat pada bidang pendidikan dalam arti luas, maka seluruh kegiatan TMII diupayakan berbentuk hiburan yang mendidik maupun kegiatan pendidikan yang menghibur. Saat ini TMII dilengkapi dengan berbagai sarana yang masing-masing memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri.

Budaya, tradisi, seni modern, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kekayaan flora dan fauna serta seluruh perpaduan harmonisnya dapat disaksikan di TMII.

Taman Mini Indonesia Indah semula bernama proyek Miniatur Indonesia “Indonesia indah” adalah yayasan Harapan Kita yang diketuai oleh Ibu Siti Hartinah, Isteri Presiden Republik Indonesia Jendral Soeharto yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien. TMII dibangun untuk mengemukakan suatu cita-cita atau gagasan untuk mendirikan suatu tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan tanah air Indonesia dalam bentuk mini diatas sebidang tanah yang cukup luas yang dinamakan Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”.

(14)

Humas merupakan suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, baik itu bersifat komersial maupun non komersial, pemerintah maupun pihak swasta. Humas sendiri merupakan bagian dari kegiatan manajemen yang dilakukan secara berkesinambungan oleh organisasi/ lembaga/ perusahaan untuk memelihara citra serta membentuk opini yang positif dari masyarakat serta khalayak (publik) agar organisasi lembaga/ perusahaan itu memperoleh kepercayaan dan sokongan dari masyarakat (publik), baik internal maupun eksternal, tetapi terutama dari publik di luar organisasi/ lembaga /perusahaan itu. Dengan demikian Aktivitas kehumasan dalam sebuah lembaga atau perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun citra, termasuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para staf dan juga bagian-bagian yang ada didalam lembaga tersebut. Humas TMII mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan Pelaksanaan kompetisi Parade Tari Nusantara yang telah dimulai sejak tahun 1981. Parade Tarian Nusantara di TMII merupakan kebanggaan bangsa Indonesia karena memiliki kebudayaan yang patut dibanggakan dimana Parade Tari Nusantara dapat menarik antusias penonton sehingga melebihi dari kapasitas yang ditargetkan. Beragam tema dan judul karya tari telah diangkat oleh para seniman daerah untuk menunjukan karya terbaiknya. Tak kurang dari 800 seniman daerah yang terdiri dari penari, pemusik, perias, penata tari, penata music dan pengamat seni, setiap tahun hadir untuk turut serta berkompetisi.

Parade Tari Nusantara TMII merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam bidang pelestrarian dan pengembangan seni tari secara

(15)

nasional. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang apresiasi, kompetisi, dan evaluasi dalam hal penggarapan tari, guna memacu penata tari dalam memperkaya pembendaharaan khasanah seni tari daerah.

Peserta Parade Tarian Nusantara diikuti oleh 34 anjungan Provinsi seluruh Indonesia dimana biaya ditanggung oleh masing-masing Anjungan yang ikut dalam pageleran tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin dan sudah dilaksanakan untuk yang ke 32 kalinya. Adapun data peserta Parade Tarian Nusantara pada tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1.

Peserta Parade Tarian Nusantara Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013.

NO TAHUN JUMLAH PESERTA PELAKSANAAN

1 2009 26 Provinsi 8 Agustus 2009

2 2010 29 Provinsi 7 Agustus 2010

3 2011 31 Provinsi 11 September 2011

4 2012 33 Provinsi 15 Juli 2012

5 2013 34 Provinsi 24 Agustus 2013

Sumber : Taman Mini Indonesia Indah

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah peserta Parade Tarian Nusantara dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatan.

Kendala yang dihadapi oleh Humas TMII yaitu masih rendahnya minat pengunjung terhadap budaya tarian daerah, sehingga diperlukan peran humas

(16)

untuk dapat memberikan publikasi, informasi, dan pemasaran. Terbatasnya anggaran menjadikan kendala lainnya bagi humas untuk menambah minatpengunjung karena promosi yang memerlukan biaya cukup besar .

Kunjungan masyarakat ke Taman Mini Indonesia Indah pada bulan penyelenggaraan Parade Tarian Nusantara dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 2. Data Pengunjung

Sumber : Taman Mini Indonesia Indah

(17)

Taman Mini Indonesia Indah mempunyai target pengunjung ada kenaikan sebesar 20% setiap tahun. Bedasarkan table pengunjung TMII dapat diketahui bahwa target pengunjung belum tercapai karena kisaran kenaikan rata-rata hanya 9,75% pengunjung.

Dari Tabel 2 diatas dapat diuraikan bahwa pengunjung TMII pada bulan pelaksanaan Parade Tarian Nusantara ada kecenderungan mengalami peningkatan pada tahun 2011 sampai dengan 2013. Demikian juga pengunjung yang menyaksikan Parade Tarian Nusantara selalu memenuhi kapasitas tempat duduk yang tersedia di gedung Sasono Langen Budoyo. Kapisitas yang tersedia untuk menyaksikan Parade Tarian Nusantara sebanyak 1500 kursi.TMII menargetkan program Parade Tarian Nusantara pengunjung sebesar 1500 orang setiap tahun. Tahun 2012 - 2013 banyak penonton yang menyaksikan parade tidak mendapatkan kursi sehingga penonton terpaksa berdiri. Parade Tarian Nusantara makin dikenal secara luas kepada masyarakat sebagai upaya melestarikan budaya tari daerah

Pelaksanaan Program Unggulan Tarian daerah yaitu Parade Tarian Nusantara, merupakan kegiatan humas Taman Mini Indonesia baik secara internal yaitu adanya kerja sama karyawan dengan pihak terkait maupun eksternal dalam menambah minat pengunjung guna mempromosikan program-program yang dihasilkan oleh sebuah organisasi / perusahaan dalam menarik minat khalayak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dipromosikan oleh Humas. Maka berdasarkan Program Unggulan Tarian Daerah yang dilaksanakan guna membangun citra Taman Mini Indonesia Indah, judul yang digunakan adalah

(18)

“Pelaksanaan Program Unggulan Tarian Daerah Sebagai Aktivitas Humas Dalam Menambah Minat Kunjungan Wisata Taman Mini Indonesia Indah”.

I.2. Fokus Masalah

Bedasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka penliti ingin mengambil fokus masalah mengenai Pelaksanaan Program Unggulan Tarian Daerah Taman Mini Indonesia Indah Sebagai Aktivitas Humas Dalam Menambah Minat Kunjungan Wisata Taman Mini Indonesia Indah.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah dari pelaksanaan penelitian. Dalam tujuan penelitian diuraikan apa yang akan dicapai. Oleh karena itu, biasanya tujuan penelitian disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

Tujuan penelitian menurut Husaini Usman, dan Purnomo Setiady, M.Pd adalah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai. Tujuan penelitian dicantumkan dengan maksud agar penulis dan juga pihak lain yang dengan sesungguhnya (Usman & Setiady 1996 : 23).

(19)

Untuk mengetahui Aktivitas Humas melalui Pelaksanaan Program Unggulan Tarian daerah dalam menambah minat kunjungan wisata di Taman Mini Indonesia Indah.

I.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang penulis harapkan dalam penulisan skripsi ini adalah agar dapat membawa berbagai kegunaan bagi berbagai kalangan dari dua sisi yaitu :

1. Kegunaan Akademis

Dari segi ilmiah penelitian ini diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah agar dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan sosial khususnya menambah wawasan di bidang Humas konsentrasi Public Relations FIKOM UPDMB (Universitas Prof.Dr Moestopo Beragama).

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberi bahan masukan kepada management Taman Mini Indonesia Indah dalam mengambil keputusan, khususnya bagi Humas Taman Mini Indonesia Indah demi penyelenggaran pelaksanaan program unggulan tarian daerah, agar menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang dan diharapkan program unggulan tarian daerah dapat menambah minat kunjungan wisata Taman Mini Indonesia Indah.

(20)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, TINJAUAN LITERATUR

DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II.1. Kajian Pustaka

Sebelum penulis mengulas bahasan penelitian yang akan dilakukan, penulis mengacu bahasan penelitian yang akan dilakukan penulis mengacu pada teori-teori yang termuat dalam penelitian terdahulu sehingga dari hasil penelitian terdahulu tersebut, dapat dibandingkan hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sekarang. Berikut hasil perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis.

Untuk mengkaji penelitian ini, peneliti akan melihat hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan masalah yang akan dikaji. Salah satu hasil penelitian yang terdahulu yang dikaji oleh Astried Putri Damayanthy (200641632), skripsi UNIV. PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA), dengan judul “STRATEGI HUMAS PERUMNAS DALAM EVENT GROUND BREAKING KEMAYORAN JAKARTA MENARA A4 & A5 UNTUK MENINGKATKAN CITRA POSITIF”. Latar belakang yang diambil adalah Perumnas sebagai perusahaan developer, setiap akan memulai proyek pembangunan diawali dengan mengadakan event atau upacara peletakan batu pertama (Ground breaking), sebagai tanda bahwa daerah tersebut sudah legal dan akan ada pembangun. Seperti yang baru saja terjadi pada 21/03/2013 upacara pemasangan tiang pertama (Groundbreaking) menara A4 & A5 Rusunami Bandar Kemayoran,

(21)

Jakarta yang diresmikan Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan. Dalam pelaksanaan serta program acara tersebut tentunya dengan memanfaatkan kinerja Hubungan Mayarakat (Humas) sebagai garda terdepan perusahaan dalam meningkatkan citra positif perusahaan. Perum Perumnas mengadakan Special EventGround

breaking Kemayoran, Jakarta menara A4&A5 untuk membangun citra positif bagi

perusahaan maupun produk dari Perumnas. Membangun citra positif adalah tugas berat yang harus dibangun oleh pihak Perumnas karena tidak hanya kepada masyarakat Indonesia saja tetapi juga kepada Pemerintah Indonesia dalam membantu program pemerintah untuk menyediakan tempat tinggal atau hunian bagi kalangan menengah kebawah. Strategi yang dijalankan agar Humas dan Protekoler Perumnas tentunya tidak hanya sekedar membuat event serta memberikan pesan dan informasi saja tetapi perencanaan akan event tersebut seperti ceremonial eventnya, sasaran dari event, publikasi, antisipasi kendala serta solusi dari kendala dalam event Ground breaking Kemayoran menara A4 & A5 tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat bagaimana usaha Humas dan Protekoler Perumnas dalam meningkatkan citra positif, dan diharapkan nantinya akan menambah pengetahuan baru mengenai strategi Humas dalam event perusahaan dalam dunia real. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada, yaitu wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi

Selain itu hasil penelitian yang terdahulu lainnya, ditulis oleh Jefris Eringga (200941128), skripsi UNIV. PROF.DR.(BERAGAMA), dengan judul “STRATEGI HUMAS DALAM KEGIATAN EVENT MARAS TAUN DI KABUPATEN BELITUNG”. Latar belakang yang diambil adalah Maras taon dulu hanya merupakan acara

(22)

peringatan hari panen bagi para petani padi di pulau Belitung. Dengan berkembangnya zaman acara syukuran atau boleh dibilang dengan pesta rakyat berubah, yang sekarang tidak hanya sekedar memperingati panen padi namun juga sebagai ungkapan rasa syukur dan akhirnya Maras Taun dijadikan sebagai agenda event nasional rutin pertahun dari Pemerintah Kabupaten Belitung untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang ingin berkunjung didalam event tahunan Maras Taon maka diperlukannya peran Humas Pemkab Belitung dalam melakukan strategi serta perencanaan untuk menjalankan kegiatan event Maras Taun, namun permasalahannya dalam melakukan event maras taun ini masih kurang didukung oleh SDM dari pemerintah setempat yang memadai dalam arti kata SDMnya kurang memiliki tingkat pengetahuan dalam melakukan strategi Humas, kemudian permasalahan lokasi tempat penyelenggaraan diadakannya kurang strategis. Tujuan penelitian yang diadakan adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan Humas Pemkab Belitung dalam kegiatan EventMaras Taun. Subyek Penelitian dilakukan kepada Key Informan Informan I, Informan II. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dalam penelitiannya menggunakan paradigma Konstruktivisme Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui data primer, data sekunder. Penelitian ini mengambil lokasi di Humas Pemerintahan Kabupaten Belitung.

(23)
(24)
(25)

II.2. Tinjauan Literatur

A. Hakekat Komunikasi

Manusia erat kaitannya terhadap kegiatan komunikasi. Sejak awal peradabannya, komunikasi antar manusia (human communication)

merupakan kegiatan utama manusia sebagai mahluk sosial. Apapun bentuk kegiatannya, manusia selalu melakukan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan dan tidak dapat dihindari yaitu proses komunikasi. Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan segala keinginan, yang nanti pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan fisik, baik bagi dirinya sendiri maupun untuk lingkungan sosialnya.

Pada dasarnya komunikasi merupakan proses kegiatan penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, isi pesan yang disampaikan berupa lambang-lambang yang penuh arti dan bermakna. Demikian pentingnya komunikasi sehingga manusia disebut sebagai homo communicus. Artinya, manusia merupakan mahluk sosial yang selalu mengadakan hubungan dan interaksi dengan manusia sesamanya karena mereka saling memerlukan dan juga karena manusia hanya bisa berkembang melalui komunikasi. Dilihat dari sisi etimologi “Komunikasi yang bahasa inggrisnya communication, berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam artian sama makna sehingga pengertian komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna diantara dua pihak yang terlibat”. (Onong Uchjana Effendy, 1997:9)

(26)

Kesamaan arti dalam sebuah proses komunikasi merupakan faktor penting. Karena bila hal ini tidak tercapai maka komunikasi akan gagal. Kesuksesan sebuah proses komunikasi bisa dilihat sejauh mana komunikan mengerti terhadap isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Berbicara tentang definisi ada yang terlalu sempit, ada juga yang terlalu luas. Komunikasi didefinisikan secara beragam oleh para pakar, tetapi satu definisi pun dapat menggambarkan fenomenannya secara utuh.

Pitfield yang dikutip oleh Moekijat dalam bukunya Teori Komunikasi mendefinisikan komunikasi sebagai, “Communication may be said to be the

process by which a thought is transferred from a person or persons to another person or persons”. Komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu

proses menyampaikan pikiran seseorang atau orang-orang kepada seseorang atau orang-orang lain).” (Moekijat, 1993:5)

Sedangkan Terry dan Franklin dalam bukunya Teori Komunikasi mengemukakan definisi komunikasi sebagai, “Communication is the art of

developing and attaining understanding between people. It is the process of exchanging information and feelings between two or more people, and it is essential to effective management”. (Komunikasi adalah seni

mengembangkan dan mendapatkan pengertian diantara orang-orang. Komunikasi adalah proses menukar informasi dan perasaan diantara dua

(27)

orang atau lebih, dan penting bagi manajemen yang efektif).” (Moekijat, 1997:4)

Sementara itu menurut Harold I. Hovland yang dikutip oleh Wiryanto dalam bukunya pengantar ilmu komunikasi mendefinisikan komunikasi yaitu, “The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli

(usually verbal symbol) to modify, the behavior of other individu”.

(Komunikasi adalah proses dimana individu atau komunikator mentransmisikan stimuli untuk merubah prilaku individu yang lain)” (Wiryanto, 2004:6)

Setelah melihat dan menelaah beberapa pengertian komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli diatas, maka jelas bahwa komunikasi merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

Proses komunikasi tidak akan terjadi apabila tidak ada komponen-komponen yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu, untuk mencapai proses komunikasi yang efektif perlu diperhatikan komponen-komponen yang sudah mutlak harus ada. Komponen komunikasi tersebut terdiri dari :

1) “Komunikator, yaitu individu yang berinisiatif sebagai sumber untuk menyampaikan pesan.

2) Pesan,yaitu idea tau gagasan, pikiran, dan perasaan berupa informasi, pengetahuan, ajakan, ungkapan, yang akan disampaikan oleh komunikator.

(28)

3) Komunikan, yaitu orang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator dalam menyampaikan pesan.

4) Media, yaitu sarana atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan.

5) Efek, yaitu dampak yang terjadi dalam menyampaikan pesan yang dapat berakibat positif maupun negatif berkenaan dengan tanggapan, persepsi, opini sebagai hasil komunikasi.” (Sasa Djuarsa Sendjaja, 1994:63)

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil apabila pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan menimbulkan efek kepada komunikan tersebut. Bila timbul saling pengertian yaitu jika antara kedua belah pihak antara Humas Taman Mini Indonesia Indah dengan para pegawai / pelaksana Pelaksanaaan Program Unggulan tarian daerah di Taman Mini Indonesia Indah dapat terjalin hubungan yang baik dan harmonis guna untuk kelangsungan hidup terciptanya Pelaksanaan Program Unggulan tarian daerah yaitu Parade Tarian Nusantara, dalam keadaan seperti inilah baru dapat dikatakan komunikasi telah berhasil dengan baik.

Jika tidak terjalinnya sebuah komunikasi yang baik, maka untuk menciptakan situasi yang harmonis pada Humas Taman Mini Indonesia Indah sangatlah sulit. Humas yang mempunyai tanggung jawab kepada para pengunjung Parade Tarian Nusantara tidak hanya bertugas untuk membuat

(29)

suatu program yang dapat memberikan hiburan dan edukasi kepada para pengunjung, tapi harus mensosialisasikan program tersebut dan mengajak masyarakat/pengunjung untuk menyaksikan dan mengikuti program Parade Tarian Nusantara tersebut. Komunikasi yang dilakukan Humas Taman Mini Indonesia Indah disebut komunikasi eksternal, yang merupakan penyampaian informasi oleh Humas Taman Mini Indonesia Indah kepada para pengunjung. Berfungsi agar para pengunjung memahami dan mendukung program yang diadakan oleh Humas Taman Mini Indonesia Indah. Komunikasi eksternal adalah komunikasi antar sebuah organisasi atau perusahaan dengan komunikan di luar organisasi atau perusahaan, yakni pengunjung Parade Tarian Nusantara dengan timbal balik.

B. Pengertian Komunikasi.

Manusia sebagai mahluk sosial dalam menjalankan kehidupannya akan saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan suatu kerja sama. Dalam artian bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian, ia membutuhkan orang lain. Baik demi kelangsungan hidupnya, keamanan hidupnya, maupun demi keturunannya. Alat untuk melaksanakan hubungan tersebut adalah komunikasi.

Begitu pentingnya komunikasi bagi kehidupan manusia, sehingga komunikasi yang pada mulanya hanya sebagai fenomena sosial, dalam perkembangan selanjutnya gejala tersebut berkembang menjadi ilmu dan

(30)

telah memenuhi syarat – syarat untuk disebut ilmu komunikasi. Dimana ilmu komunikasi ini apabila diaplikasikan secara benar akan mampu mencegah dan menghilangkan konflik antar pribadi, antar kelompok, antar suku, antar bangsa dan antar ras, sehingga terbina persatuan dan kesatuan diantara umat manusia.

Agar tercipta suasana yang saling mengerti, suasana yang harmonis maka diperlukan suasana yang serasi, selaras, dan seimbang. Maka dari itu kita tidak boleh putus asa dan tetap menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan dan situasi dimana hubungan tersebut berlangsung.

Keadaan dan situasi ini menunjukan suatu landasan kebudayaan dimana kita dapat menciptakan saling pengertian, saling kerja sama sesuai dengan kedudukan manusia sebagai mahluk sosial.

Setiap orang yang hidup dalam masyarakat sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrat senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial “social

relations” komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua sudut :

1. Pengertian komunikasi secara Etimologis

Secara Etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa latin

communication, dan perkataan ini bersumber pada kata communis yang

artinya sama. Maksud dari pengertian tersebut bahwa antara komunikator dan komunikan harus memiliki pandangan yang sama yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak yaitu antara komunikator dan komunikan harus mempunyai arah dan tujuan yang sama.

(31)

2. Pengertian Komunikasi secara Terminologis

Secara Terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian tersebut jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang dimana seseorang mengatakan sesuatu kepada orang lain, jadi yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia, karena itu komunikasi yang dimaksudkan disini adalah komunikasi manusia, atau dalam bahasa asing human communication, yang sering kali pula disebut dengan komunikasi sosial atau social communication. “(Effendy,1992 : 4)

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai komunikasi, seperti yang dikemukakan oleh steven mengenai komunikasi berikut ini :

“Komunikasi terjadi kapan saja suatu orgasme memberi reaksi terhadap suatu ojek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Misalnya seseorang berlindung pada suatu tempat karena diserang badai, atau kedepan mata sebagai reaksi terhadap sinar lampu, juga adalah peristiwa komunikasi”. (Cangara , 2009:18)

Berbeda dengan pendapat Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981) mengemukakan definisi komunikasi yakni sebagai berikut:

“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama lainnya,

(32)

yang pada giliran nya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam “. (Cangara, 2009:19)

Sedangkan menurut Carl II. Hovland menjelaskan pengertian komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya ilmu komunikasi adalah sebagai berikut :

“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (Komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang – lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. “ (Mulyana,2000 : 62 )

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi dapat berhasil apabila timbul saling pengertian antara kedua belah pihak yaitu si pengirim dan penerima informasi. Hal ini tidak berarti kedua belah pihak harus menyetujui gagasan tersebut, tetapi yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam keadaan seperti inilah baru dapat dikatakan komunikasi telah berhasil baik. (Komunikatif).

Seperti yang telah diketahui,komunikasi merupakan sebuah proses. Terminology Komunikasi berasal dari bahasa latin,yakni

communico yang artinya membagi,dan communis yang artinya

membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih (cangara,2009:18)

(33)

Communication dan communications. Communication adalah

proses pengoperan lambing-lambang yang mengandung arti,sedangkan communications adalah proses komunikasi yang menggunakan alat-alat mekanis,yang biasa disebut media massa (cangara,2009:3).

Mohammad Shoelhi dalam bukunya Komunikasi Internasional (2009:3) mengutip definisi Bernard Berelson dan Garry A.Stainer (1978) dalam karyanya,Human Behavior,mendefinisikan Komunikasi sebagai berikut:

“Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya. Dengan menggunakan lambing-lambang,kata-kata,gambar,bilangan,mimic wajah,gerak-gerik atau bahasa tubuh, sikap,suara,tulisan,grafik,telegram, telepon,cetakan,dan apa saja yang merupakan penemuan mutakhir.

C. Definisi Komunikasi

Menurut Harold D. Lasswelldalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yaitu “Komunikasi adalah suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa atau hasil apa”. (Mulyana, 2005:62). “Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan”. (Mulyana,2005:69).

“Harold D. Lasswell dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yaitu (Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) Who says what in which channel

(34)

to whom with what effect? Atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa

kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?”. (Mulyana, 2005:62)

Dalam proses komunikasi pesan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Harold D Lasswell juga mendefinisikan bahwa pesan / message yang disampaikan komunikator kepada komunikan merupakan seperangkat yang memiliki makna. Serta media, menurut Harold D Lasswell merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. (Effendy, 1990:115).

Komunikasi merupakan elemen penting didalam aspek kehidupan manusia karena semua kegiatan yang dilakukan manusia menggunakan komunikasi, mulai dari komunikasi intrapersonal hingga komunikasi massa.

D. Fungsi dan Tujuan Komunikasi 1. Fungsi Komunikasi

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan kesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:

a. informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang

(35)

dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

b. Sosialisasi (permasyarakatan) : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif dalam masyarakat.

c. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

d. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelsaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti yang relavan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan bersama di tingkat nasional dan lokal.

e. Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentuk watak dan pendidikan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

(36)

f. Memajukan kebudayaan: penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.

g. Hiburan : penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan image dari drama, tari, kesenian, kesusasteraan,musik, olahraga, permainan dan lain lain untuk rekreasi, kesenangan kelompok dan individu. h. Integrasi : Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu

kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain. (Widjaja,2002:9-10)

2. Tujuan Komunikasi

Dalam kehidupan kita sehari-hari apalagi kalau kita sebagai seorang pejabat atau pimpinan maka kita sering berhubungan dengan masyarakat. Dalam hal ini kita bertujuan untuk menyampaikan informasi dan mencari informasi kepada mereka, agar apa yang ingin kita sampaikan atau kita minta dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan dapat tercapai dalam bukunya komunikasi dan hubungan masyarakat.

(37)

Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain :

a. Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti. Sebagai pejabat ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) atau bawahan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.

b. Memahami orang lain.Kita sebagai pejabat atau pimpinan harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan nya, jangan mereka menginginkan arah untuk pergi ke barat tetapi kita memberikan jalan ke timur.

c. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain. Kita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasive bukan memaksakan kehendak.

d. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya. (Widjaja, 2002:10)

Jadi secara singkat yang dikutip dari buku Komunikasi dan Hubungan Masyarakat dapat kita katakan bahwa komunikasi itu bertujuan : mengharapkan pengertian, dukungan gagasan dan tindakan. Setiap kali kita bermaksud mengadakan komunikasi maka kita perlu meneliti apa yang menjadi tujuan kita. Tujuan kita tersebut :

(38)

a. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu kepada yang lain. Ini dimaksudkan apakah kita menginginkan supaya orang lain mengerti dan dapat memahami apa yang kita maksudkan.

b. Apakah kita ingin supaya orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini tentunya cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan diatas.

c. Apakah kita ingin supaya orang lain tersebut mengerjakan sesuatu atau supaya mereka mau bertindak (Widjaja, 2002:11).

E. Hubungan Masyarakat

Dewasa ini, hubungan masyarakat (Humas) atau yang sering disebut juga dengan Public Relations (PR) telah banyak dikenal di kalangan masyarakat. Bahkan humas memegang peranan serta posisi yang penting dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi dalam hal mempertahankan citra dan nama baik perusahaan maupun organisasi tersebut.

Menurut Frank Jefkins yang dikutip dari buku dasar-dasar humas yaitu, “Public Relationsadalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana (baik ke dalam / internal maupun, ke luar / eksternal) antara organisasi dengan masyarakat, dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan khusus mengenai pencapaian pengertian bersama (common understanding)” (Rudy,2005:78).

Bedasarkan definisi tersebut, humas merupakan sebuah fungsi manajemen yang memiliki tugas dalam menciptakan dan membina

(39)

hubungan yang baik antara organisasi dengan masyarakatnya. Selain itu humas juga memiliki peran dalam pencarian simpati dan dukungan publik guna melancarkan kinerja dari kegiatan humas, dalam mencapai produktivitas serta efesiensi kerja yang berguna untuk memenuhi kepentingan bersama seperti halnya yang dilakukan oleh humas Taman Mini Indonesia Indah dalam menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan program unggulan tarian daerah kepada masyarakat / publik, agar masyarakat bisa tertarik dengan program yang dibuat/dilaksanakan oleh Humas.

Hubungan Masyarakat merupakan salah satu ilmu dari ilmu komunikasi. Oleh karena itu, sudah jelas bahwa kegiatan utama dan yang paling mendasar dari humas adalah komunikasi. Namun, antara humas dengan ilmu lainnya terdapat suatu perbedaan mendasar yaitu komunikasi dalam hubungan masyarakat bersifat timbal balik (two way traffic

communication). Komunikasi timbale balik berarti mendapatkan feedback,

dimana komunikan berubah menjadi komunikator dan komunikator berubah menjadi komunikan.

Oleh karena itu, setiap pimpinan organisasi dituntut untuk berfikir dan bertindak demi mendapatkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap terhadap organisasi sehingga citra organisasi dapat terpelihara dengan baik dimata masyarakat.

Hubungan Masyarakat adalah satu bagian dari lembaga baik profit maupun non profit. Fungsi utamanya yaitu menjadi jembatan antara pihak

(40)

manajemen dengan atau pimpinan dengan publiknya, baik itu public internal maupun public eksternal, serta secara persuasive memenangkan sasaran yang menjadi tujuan pokok organisasi.

Cutlip dan Center yang dikutip dari Dasar-Dasar Humas mengatakan bahwa : “Fungsi Public Relations meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. “Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi. 2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi, dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini public pada perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.

4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan public, baik internal maupun eksternal.” (Astuti, 2004:23-24)

F. Definisi Humas

Menurut survey yang telah diadakan di Amerika serikat, 2000 orang terkemuka dalam bidang hubungan masyarakat (humas) telah mengemukakan definisi mereka tentang humas. Dari definisi-definisi yang mereka sampaikan diantaranya terdapat tanggapan-tanggapan, bahwa humas itu adalah suatu ilmu, seni, fungsi, proses, professi, metoda, kegiatan, dsb.

Salah satu definisi Humas yang terbaik dan sebagai acuan yang dikemukakan oleh J.C Seidel, Public Relations Director, Division of Housing,

(41)

Hubungan Masyarakat adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha

management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para

pelanggannya, pegawainya, dan publik umunya, kedalam dengan mengadakan analisan dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan (Abdurrachman, 2001:25).

Definisi Humas yang disepakati oleh ahli yang tergabung dalam

International Relation Association (IPRA) di Den Haag juga menyatakan

Humas itu sangatlah penting. Adapun kerja Humas yang resmi dari IPRA sebagai berikut:

PR atau Humas merupakan fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi pengertian, penerimaan dan kerjasama. Melibatkan manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan yang dalam membantu mendahului kecenderungan dan menggunakan penelitian secara teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sasaran utama. (Assumpta, 2002:2)

Sedangkan menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Centre Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk

(42)

memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya (Rosady 2005:15)

Dari definisi-definisi diatas penulis dapat melihat bahwa Humas adalah suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan pada dan dari publiknya sesuatu dan badan khususnya dari masyarakat umum.

Bedasarkan definisi diatas bahwa Humas keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan termasuk didalamnya special event. Keterkaitan dalam pembahasan ini penulis menggunakan Hubungan Masyarakat (Humas) karena Event Parade Tarian Nusantara Taman Mini Indonesia Indah,Jakarta merupakan kompetisi Tari,parade Tari Nusantara TMII yang telah dimulai sejak tahun 1981. Yang di selenggarakan oleh pihak Taman Mini Indonesia indah. Taman Mini Indonesia Indah sendiri merupakan tempat segala macam aspek kebudayaan Indonesia dihimpun, berfungsi sebagai sarana pendidikan dan sekaligus menjadi obyek pariwisata. Parade Tari Nusantara TMII merupakan sarana apresiasi seni tari daerah,serta sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam bidang pelestrarian dan pengembangan seni tari secara nasional. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang apresiasi, kompetisi, dan evaluasi dalam hal penggarapan tari, guna memacu penata tari dalam memperkaya pembendaharaan khasanah seni tari daerah.Selain itu merupakan sarana komunikasi dan interaksi untuk saling mengenal, memahami, menghayati, hakekat perbedaan yang ada

(43)

pada masyarakat. Dengan adanya humas dalam Event tersebut, event Parade Tarian Nusantara Taman Mini Indonesia Indah dapat terlaksana dengan baik serta pesan dan informasi dalam event tersebut dapat diterima dan dapat pemahaman dari masyarakat/pengunjung.

G. Tujuan Humas

“Tujuan (goals) merupakan suatu yang ingin dicapai, dituju, atau diraih. Tujuan merupakan sesuatu yang mengarah kegiatan

Public Relations, sehingga, karena Public Relations adalah fungsi

managemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan Public Relations adalah tujuan-tujuan komunikasi yaitu di implementasikan kedalam program-program Public Relations. Agar program tersebut berjalan dengan baik salah

satunya agar mendapat publisitas media maka perlu didukung oleh

media Public Relations”. (Kriyantono, 2008:6).

Dan dapat kita lihat dalam tujuan Humas merupakan program kegiatan humas yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi dan didukung oleh media-media humas agar mendapat publisitas media yang menguntungkan.

H. Fungsi Humas

Menurut Maria (2002:31), “Public Relations merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasinnya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”.

Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi Humas yaitu: 1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan,

saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

(44)

2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkatkan, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.

4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. (Assumpta, 2002:32)

Dapat dijelaskan dari fungsi Humas bahwa Humas lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi Humas yang dilaksanakan dengan baik dan benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendeketan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi Humas adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.

I. Special Events

(45)

Pengertian dari special events menurut kalangan pakar komunikasi/Public Relations (PR) dikutip dari Macnamara (1996:154), yaitu antara lain yang dihimpun dari berbagai sumber, sebagai berikut:

“A Special events is an event of which usually produce to gain favourable attention in media for your client, your company or your product. It may also be designed to convey a specific message about your company: for example the fact of your company provides equal empioyment opportunity, is a good place to work, is a sociality responsible corporate citizen, is good neighbor, is interested in progress for woman, manufactures fine products, or is as substantial taxprayer in community. A special even might also be product launch or a product publicity event.”

(Spesial events adalah sebuah event yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian pada media untuk klien, perusahaan atau produk anda. Event tersebut juga dapat didesain untuk mentransferkan pesan spesifik tentang produk anda contohnya, fakta yang menunjukan bahwa perusahaan anda memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja, perusahaan tersebut merupakan tempat yang tepat untuk bekerja, bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial, merupakan tetangga yang baik, memberikan tempat kepada kemajuan wanita, memproduksi produk berkualitas nomor satu atau perusahaan tersebut merupakan pembayar pajak yang patuh. Sebuah special events dapat juga berupa peluncuran produk atau publisitas produk).

Arti special events menurut istilahnya antara lain sebagai berikut. a. Special, atau special berarti sesuatu yang “istimewa”, pengecualian

(46)

b. Event, suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi secara internal, lokal, maupun nasional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa (event) secara internasional. (Ruslan, 2008:233)

Jadi ajang acara khusus (special events) tersebut merupakan suatu peristiwa istimewa atau yang tengah berlangsung dan dirancang secara khusus dalam program acara kehumasan yang dikaitkan dengan event tertentu (Specials events PR Program).

Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya ciri-ciri fungsi Humas dalam manajemen organisasi (Cutlip, Center & Cantefield-1982) adalah sebagai berikut :

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi, untuk menciptakan citra dan kepercayaan.

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya (publik eksternal dan internal)

c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, yaitu menyebarluaskan informasi melalui berbagai macam program acara dari organisasi kepada publik, dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

Melayani keinginan publiknya, dan mampu memberikan pandangan kepada pimpinan organisasi demi tercapainya tujuan kebaikan bersama.

Fungsi Humas diatas jika dikaitkan dengan kegiatan khusus dalam

(47)

a. Untuk memberikan informasi secara langsung (bertatap muka) dan mendapatkan hubungan timbal balik yang positif dengan publiknya melalui program kerja atau acara ajang khusus yang sengaja dirancang dan dikaitkan dengan event (peristiwa khusus) dalam kegiatan dan program kerja kehumasan tertentu.

b. Sebagai media komunikasi dan sekaligus untuk mendapatkan publikasi, dan pada akhirnya media massa atau publik sebagai target sasarannya akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, pengertian yang mendalam dan diharapkan dari acara khusus tersebut dapat menciptakan citra positif terhadap perusahaan/lembaga atau produk yang diwakilinya. (Ruslan, 2010:232)

2. Management Event

Management Eventaplikasi dari manajemen proyek, guna

membuat dan mengkreasikan sebuah acara, festival, maupun sebuah konferens. Di dalam event management memang selalu terkait dengan proyek, tentang bagaimana dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, harus bisa digelar sebuah acara untuk sebuah tujuan tertentu.

Sedikitnya ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam event

management. Pertama adalah perencanaan yang matang, perencanaan

di sini termasuk pembuatan konsep, pengaturan waktu, pembuatan desain acara, penentuan timeline acara, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan perencanaan kegiatan.

(48)

Dalam membuat event peluncuran produk baru misalnya, kita harus bisa membuat desain acara semenarik mungkin yang menonjolkan keunggulan produk baru, dan tentunya melibatkan banyak aspek, mulai perencanaan lokasi, media yang diundang, pengunjung acara yang akan dihadirkan, pengisi acara, hingga konsep acara.

Kedua adalah pembiayaan yang terukur, arus pengeluaran dan pemasukan kas, pembiayaan event juga hams dikontrol dengan jelas, sehingga tidak menjadikan penyelenggara event rugi karena tidak bisa mengelola arus kas.

Ketiga adalah tim yang andal, kita tidak akan bisa melakukan semua pekerjaan mulai dari perencanaan hingga eksekusi event sendirian.

Tentunya dibutuhkan tim dan manajemen pengelolaannya, setiap anggota tim sebaiknya memiliki tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Keempat adalah time management. Bicara event manajemen akan selalu terkait dengan dateline, karena waktu seakan berjalan dengan cepatnya, dan jika tanpa disiplin atas time management yang telah disepakati, maka event bisa berantakan. Kelima, adalah eksekusi event yang berkesan. Pastikan pasca event, pengunjung atau peserta mempunyai kesan atas acara yang terselenggara, dan pastikan

itu kesan positif.

(http://www.manusiabiasa.webs.com/manajemenmarketingeo.htm)

(49)

Dalam pelaksanaan sebuah event dibutuhkan tiga tahap kordinasi. Yaitu :

Koordinasi dilakukan untuk menjalin kerjasama demi kelancaran seluruh kegiatan persiapan dan pelaksanaan produksi event. Koordinasi pelaksanaan dilakukan melalui 3 tahap :

i. Sebelum Hari-H

Dengan menggunakan event timeline sebagai sarana EO memonitor kesiapan, perkembangan, dan kemajuan setiap kegiatan yang harus diselesaikan sebelum hari H.

ii. Pada Hari-H

Koordinasi pelaksanaan pada hari H termasuk salah satu fungsi

on-site manejemen EO. Hal ini dilakukan dengan menggunakan timeline-production schedule. EO bertanggung jawab terhadap

kelancaran jalannya jadwal acara yang telah disusun pada hari H. Dengan menggunakan timeline-production scehedule sebagai panduan dan sarana, koordinasi, kerjasama, dan supervisi dilakukan EO dari menit ke menit pada hari H untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai jadwal dan harapan.

iii. Setelah Hari-H

Pada tahap ini koordinasi dilakukan terhadap pihak-pihak terkait untuk pembenahan tempat berkas acara, evaluasi hasil, dan penyelsaian masalah-masalah lain yang masih tertunda. (Ruslan, 2008:65)

(50)

J. Penggunaan Event

PenggunaanEvent pada Parade Tarian Nusantara yaitu tidak menggunakan (Event organizer) EO. Event organizeradalah sebuah profesi yang mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan perayaan (celebration), pendidikan, pemasaran dan reuni dan bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain event, melakukan perencanaan, dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah event. Penyelenggraan Parade Tarian Nusantara tidak menggunakan EO tetapi penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Divisi Budaya dan Wisata TMII.(Natoradjo 2011:7).

K. TIGA EVALUASI EVENT

Sebagai pelaksana yang bertanggung jawab atas proses produksi, EO tidak perlu menunggu sampai event tersebut selesai untuk melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan pada setiap tahap sebagai sarana pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan dan memastikan tidak ada yang terlewatkan. Namun, prioritas evaluasi pada setiap tahap ditentukan oleh EO, sesuai kepentingan dan kebutuhannya. Ada 3 tahap dalam evaluasi

event:

1. Tahap Persiapan, misalnya :

(51)

1) Apakah target khalayak yang ditetapkan sudah tepat untuk

event?

2) Apakah tidak ada segmen-segmen pasar lain yang perlu dicoba?

3) Apakah seluruh kebutuhan dan keinginan calon pengunjung dan peserta event sudah tercakup dan relavan dengan khalayak sasaran?

b) Evaluasi kelengkapan desain event:

Apakah desain telah mencakup seluruh elemen kebutuhan event dan dikemas sesuai dengan dimensi event?

c) Evaluasi tentang event timeline:

1) Apakah susunan dan urutan pekerjaan dalam timeline sudah sesuai dengan prioritas pekerjaaan?

2) Apakah waktu yang disediakan dalam penjadwalan pekerjaan cukup memadai dan efisien.

2. Tahap Pelaksanaan, misalnya:

Evaluasi pada Hari-H, saat berlangsungnya acara: Apakah ada kekurangan yang dapat dideteksi demi perbaikan dimasa datang

3. Tahap akhir, misalnya:

Evaluasi tentang dampak atau hasil event: penilaian sampai seberapa jauh acara telah memberikan kepuasan,danMemenuhi kebutuhan serta harapan para stakeholder.

(52)

L. Tujuan Special Event

Tujuan utama diadakannya special event adalah mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih terlihat nyata bila ada liputan dari media massa sehingga muncul publisitas bagi produk atau perusahaan yang sedang di promosikan tersebut (Pudjiastuti, 2010:xx)

Menurut Dorothy I. Doty yang dikutip oleh Pudjiastuti (2010: 21), berpendapat bahwa special event adalah alat yang efektif untuk mengingatkan publik pada perusahaan dan produknya. Special Event dapat juga digunakan untuk kepentingan khusus, seperti meningkatkan arus perdagangan dan penjualan produk serta memperbaiki citra perusahaan.

Sedangkan menurut Philip Lesly yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti (2010, 25) tujuan special event yaitu:

1. Menciptakan citra baik atau citra positif. 2. Melakukan promosi pelayanan dan produksi 3. Menciptakan Good Will

4. Mencegah dan memecahkan masalah 5. Mengatasi kesalah pahaman dan prasangka 6. Meramalkan serangan-serangan

7. Mampu menarik perhatian khalayak

8. Merumuskan kebijakan-kebijakan serta mengarahkan proses sedemikian rupa

Sedangkan menurut Tom Duncan yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti (2010, 25), tujuan special event adalah :

1. Mempengaruhi khalayak sasaran.

2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tersebut.

3. Menjangkau target sasaran yang lebih luas.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk atau perusahaan.

5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak.

Referensi

Dokumen terkait

Trick effect (manipulasi foto) adalah tindakan memanipulasi foto, seperti menambah, mengurangi, atau mengubah obyek dalam foto sehingga menjadi gambar yang sama sekali lain

Hasil penelitian yang dilakukan dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Online Detik Travel Terhadap Minat Berwisata (Survey MahasiswaJurusan Pariwisata Universitas

ini nah mungkin nih dari sipemilik yang memilih Semar sebagai ikonnya mengharapkan kelak si batik ini setenar nama semar tadi yang selalu disukai banyak orang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian atau referensi bagi para peneliti lain serta dijadikan sebagai acuan dalam menerapkan khasanah keilmuan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana independensi seorang wartawan dalam menghadapi dominasi dari pemilik media, khususnya dalam bentuk

Saya ingin bertanya dan ingin meminta saran dari bapak, saya sedang melakukan sebuah penelitian di kuretakeso kemang hotel Jakarta dan yang saya teliti adalah strategi marketing

Bongkar dan Bento tidak sepenuhnya memiliki perasaan yang hanya mewakili Iwan Fals seorang yang juga penulis lagu tersebut, melainkan secara tidak langsung juga

Penelitian kedua ditulis oleh Muhammad Nizar (UIN Syarif Hidayatullah,2014), dengan judul Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa