SKRIPSI
PENGARUH IKLAN ONLINE “JARINGAN INTERNET
MYREPUBLIC” DI SMARTPHONE/ANDROID/IOS
TERHADAP MINAT BELI MAHASISWA MARKETING
COMMUNICATION INSTITUT BISNIS NUSANTARA,
JAKARTA TIMUR
Diajukan Oleh : Nama : Hari Dwi Sapto NIM : 2010 – 41 – 070 Konsentrasi : Periklanan
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna mencapai gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta 2017
i
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Nama : Hari Dwi Sapto NIM : 2010 – 41 – 070 Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Periklanan
Judul : Pengaruh Iklan Online “Jaringan Internet Myrepublic” di
Smartphone/Android/IOS Terhadap Minat Beli Mahasiswa Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta
Timur
Telah memenuhi persyaratan untuk di uji baik dari segi isi maupun segi teknis
PANITIA PEMBIMBING PENGUJI :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bambang Winarso, M.Sc. Dr. H. Hanafi Murtani, M.M. (Tanggal :...) (Tanggal :...)
Mengetahui, Ketua Program Studi
Dr. Hendri Prasetya, S.Sos., M.Si. (Tanggal:...)
ii Nama : Hari Dwi Sapto NIM : 2010 – 41 – 070 Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Periklanan
Judul : Pengaruh Iklan Online “Jaringan Internet Myrepublic” di
Smartphone/Android/IOS Terhadap Minat Beli Mahasiswa Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta
Timur
Telah dipertahankan dihadapan Penguji yang diadakan pada hari Kamis, Tanggal 16 Februari 2017 dan dinyatakan LULUS.
Penguji I Penguji II
Drs. Bambang Sudiono, MMSi Drs. Lompo Siagian, MA (Tanggal :...) (Tanggal :...)
Fakultas Ilmu Komunikasi Dekan
Dr. Prasetya Yoga Santoso, S.Sos., MM. (Tanggal:...)
iii
Nama : Hari Dwi Sapto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Dili, 15 Agustus 1992
Alamat : Jl. Gajah V, No. 155, Pondok Timur Indah 1, Bekasi Timur
Telepon/HP : 0877.8434.3140
Status : Mahasiswa
NIM : 2010 – 41 – 070
Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Periklanan Dengan ini menyatakan bahwa skripsi :
Judul Skripsi : Pengaruh Iklan Online “Jaringan Internet Myrepublic” di Smartphone/Android/IOS Terhadap Minat Beli Mahasiswa Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur
Pembimbing I : Dr. Bambang Winarso, M.Sc. Pembimbing II : Dr. H. Hanafi Murtani, M.M.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan duplikat dari skripsi orang lain.
Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM (B).
Jakarta, Februari 2017 Yang menyatakan
iv
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada ke hadirat Allah swt atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga mendapat kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi. Skripsi ini merupakan tugas akhir dalam rangka menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang berlaku di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Penulis mengangkat judul skripsi “Pengaruh Iklan Online “Jaringan Internet Myrepublic” di Smartphone/Android/IOS Terhadap Minat Beli Mahasiswa
Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur”.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyelesaian skripsi ini masih terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dari dosen penguji yang bersifat membangun, guna menyempurnakan penulisan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dalam konteks perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan bidang studi Periklanan.
Jakarta, Februari 2017
v
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah swt atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga mendapat kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi. Atas segala perjuangan serta upaya penulis dan dukungan dari berbagai pihak yang memotivasi penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Akhir kata, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Kedua orang tua ku, Bapak. Djuremi dan Ibu Sumiati yang selalu memberikan motivasi dan doa untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
2. Rektor Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) : Prof. Dr. Rudi Harjanto, S.Ikom., MM., M.Sn.
3. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) : Dr. Prasetya Yoga Santoso, S.Sos., MM.
4. Pembimbing I: Dr. Bambang Winarso, M.Sc yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini serta atas luang waktu yang diberikannya selama bimbingan.
5. Pembimbing II: Dr. H. Hanafi Murtani, M.M yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen FIKOM Universitas. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis.
7. Mahasiswa Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur.
Akhir kata, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik manfaat akademis dan praktis.
Jakarta, Februari 2017
vi
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiii ABSTRACT 1.3 Perumusan Masalah ... 9 1.4 Tujuan Penelitian 2.2 Kajian Teori ... 18 2.2.1 Advertising ... 18 2.2.1.1 Pengertian Advertising ... 18 2.2.1.2 Tujuan Periklanan ... 22 2.2.2 Iklan Online... 24
2.2.2.1 Awal Kemunculan Iklan Online ... 24
2.2.2.2 Prinsip Iklan Digital ... 25
... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 5
1.2.1 Pembatasan Materi ... 5
1.2.2 Pembatasan Istilah... 6
... 9
1.5 Kegunaan Hasil Penelitian ... 9
1.5.1 Kegunaan Teoritis ... 9
1.5.2 Kegunaan Praktis ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS ... 11
vii
2.2.3.2 Tipe-Tipe Minat Beli ... 33
2.2.4 Teori S-O-R... 33
2.2.5 Teori Advertising Value ... 35
2.2.6 Hierarchy-of-Effects Model / Model Lavidge-Gary Steiner 38 2.3 Kerangka Konsep ... 40
2.4 Operasionalisasi Konsep ... 41
2.5 Hipotesis ... 43
3.7.3 Hasil Validitas dan Reliabilitas ... 52
3.7.3.1 Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas (X) ... 52
3.7.3.2 Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat (Y) ... 53
3.8 Teknik Analisis Data ... 54
... 57
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 57
4.1.1 Profil Institut Bisnis Nusantara ... 57
4.1.2 Visi Institut Bisnis Nusantara ... 58
4.1.3 Misi Institut Bisnis Nusantara ... 58
4.1.4 Sasaran Institut Bisnis Nusantara ... 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45
3.1 Paradigma Penelitian ... 45
3.2 Jenis Penelitian ... 46
3.3 Metode Penelitian ... 46
3.4 Populasi ... 47
3.5 Teknik Pengambilan Sampel ... 47
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.6.1 Data Primer ... 48
3.6.2 Data Sekunder ... 49
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas... 50
3.7.1 Validitas ... 50
3.7.2 Reliabilitas ... 51
viii
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
4.2.1 Variabel Bebas (X)... 63
4.2.2 Variabel Terikat (Y) 5.1 Simpulan ... 94
5.2 Saran ... 95
LAMPIRAN PENELITIAN... 99
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 118
... 77
4.3 Pengujian Hipotesis ... 88
4.4 Pembahasan ... 89
ix
Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu... 14
Tabel 2.2 Perbandingan Karakteristik Advertisement ... 23
Tabel 2.3 Operasionalisasi Konsep ... 42
Tabel 3.1 Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas ... 52
Tabel 3.2 Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat ... 53
Tabel 3.3 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Hasil Pengaruh (beta) ... 56
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 60
Tabel 4.2 Usia Responden Saat Ini ... 61
Tabel 4.3 Saat ini responden masih semeseter ... 61
Tabel 4.4 Saat Ini responden menggunakan jaringan internet ... 62
Tabel 4.5 Iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android/IOS memberikan informasi yang akurat tentang produk atau jasa ... 63
Tabel 4.6 Iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android/IOS menyampaikan informasi yang relevan pada produk atau jasa ... 64
Tabel 4.7 Iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android/IOS merupakan sumber informasi yang baik . 65 Tabel 4.8 Iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android/IOS menyampaikan informasi produk atau layanan jasa yang up to date (terbaru) ... 66
Tabel 4.9 Responden merasa bahwa iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android/IOS itu meyakinkan ... 67
Tabel 4.10 Iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android/IOS dapat dipercaya ... 68
Tabel 4.11 Responden merasa bahwa iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android/IOS itu kredibel ... 69 Tabel 4.12 Responden merasa bahwa iklan online “jaringan internet
x
myrepublic” di smartphone/android/IOS itu menyenangkan ... 73 Tabel 4.15 Responden merasa bahwa iklan online “jaringan internet
myrepublic” di smartphone/android/IOS itu tidak mengganggu (irritating) ... 74 Tabel 4.16 Responden merasa bahwa iklan online “jaringan internet
myrepublic” di smartphone/android/IOS itu tidak menjengkelkan . 75 Tabel 4.17 Responden merasa bahwa iklan online “jaringan internet
myrepublic” di smartphone/android/IOS itu tidak membosankan .. 76 Tabel 4.18 Responden mengenal produk “jaringan internet MyRepublic”
pertama kali di smartphone/android/IOS ... 77 Tabel 4.19 Iklan online menyadarkan responden mengenai produk “jaringan
internet MyRepublic” ... 78 Tabel 4.20 Menurut pengetahuan Responden, Iklan online “jaringan internet
MyRepublic” memberikan informasi mengenai keunggulan produk secara jelas ... 79 Tabel 4.21 Pengetahuan responden menjadi bertambah mengenai “jaringan
internet MyRepublic” dari iklan online di smartphone/android/IOS80 Tabel 4.22 Responden suka dengan kehadiran produk “jaringan internet
MyRepublic” yang menawarkan beragam paket (seperti paket Fast, Gamerx, Nova, Gamer, Supernova) ... 81 Tabel 4.23 Responden percaya produk “jaringan internet MyRepublic” benar-benar akan memberikan kecepatan yang konsisten sepanjang hari saat Responden melakukan video streaming, download atau bermain
game online ... 82
Tabel 4.24 Iklan online “jaringan internet MyRepublic” menawarkan kualitas produk jaringan internet yang lebih istimewa dibandingkan produk lainnya ... 83 Tabel 4.25 Tampilan pengemasan pesan Iklan online “jaringan internet
xi
internet dengan kecepatan unlimited sangat meyakinkan ... 85 Tabel 4.27 Pesan iklan online “jaringan internet MyRepublic” sangat
memotivasi Responden untuk segera memasangnya dalam waktu dekat ... 87 Tabel 4.28 Model Summary ... 88 Tabel 4.29 Rakapitulasi Nilai Bobot ... 89
xii Lampiran 1: Kuisioner
Lampiran 2: Coding Sheet Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3: Hasil Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4: Coding Sheet Keseluruhan Lampiran 5: Distribusi Frekuensi Lampiran 6: Regresi Linear Sederhana Lampiran 7: Tabel R Product Moment
xiii ABSTRAK
Nama : Hari Dwi Sapto NIM : 2010 – 41 – 070 Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Periklanan
Judul : Pengaruh Iklan Online “Jaringan Internet Myrepublic” di
Smartphone/Android/IOS Terhadap Minat Beli Mahasiswa Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta
Timur
Jumlah/Bab : I, II, III, IV, dan V
Bibliografi : 16 Buku, 14 Jurnal, 1 Skripsi, 1 Website Pembimbing I : Dr. Bambang Winarso, M.Sc.
Pembimbing II : Dr. H. Hanafi Murtani, M.M.
Keberhasilan suatu iklan sangat tergantung pada pengemasan nilai iklannya. Pengemasan iklan yang dapat dipercaya dan meyakinkan konsumen dapat mempengaruhi minat beli seseorang. Terlebih lagi, kini iklan telah merambah ke perangkat ponsel maka pengiklan harus memperhatikan unsur-unsur dari nilai iklan agar konsumen berminat membelinya. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan penelitian ini meliputi 1) untuk mengetahui Untuk mengetahui Iklan Online “Jaringan Internet Myrepublic” di Smartphone/Android/IOS. 2) Untuk mengetahui minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur. 3) Untuk mengetahui pengaruh iklan online “jaringan internet myrepublic” di Smartphone/Android/IOS terhadap minat beli mahasiswa marketing
communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini Teori Stimulus-Organisme-Respon, Teori Advertising Value, dan Hierarchy-of-Effects Model / Model Lavidge-Gary Steiner.
Paradigma penelitian yang digunakan positivistik. Jenis penelitian menggunakan eksplanatif. Metode penelitiannya adalah survei. Populasi penelitian 250 mahasiswa jurusan marketing communication. Rumus sampel penelitian menggunakan Taro Yamane dengan tingkat kesalahan 10% diperoleh sampel 71 mahasiswa. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuisioner dan kajian pustaka. Teknik analisis data secara kuantitatif. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) iklan online “Jaringan Internet Myrepublic” di Smartphone/Android/IOS termasuk kategori setuju atau dengan perkataan lain iklan online menyampaikan pesan iklan yang informatif, kredibel, mengandung unsur entertainment, dan tidak terlalu mengganggu (irritation). 2) mahasiswa berminat untuk membeli/memasang jaringan internet dari brand “jaringan internet MyRepublic”. 3) Iklan online “jaringan internet myrepublic” di
Smartphone/Android/IOS berpengaruh signifikan terhadap minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur, dengan
xiv
terganggu dengan adanya iklan online. 3) sebaiknya iklan online menyampaikan pesan iklan yang kredibel sehingga benar-benar dapat dipercaya kualitas jaringan internetnya.
xv ABSTRACT
Name : Hari Dwi Sapto
NIM : 2010 – 41 – 070
Majorty : Advertising
Title of Thesis : Influence of Online Advertising “Myrepublic Internet
Network” in the Smartphone / Android / IOS Toward Interests Buy Student Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, East Jakarta
Amount/Bab : I, II, III, IV, and V
Bibliografi : 16 books, 14 Journals, 1 Scription, 1 Website Advisory Committee I : Dr. Bambang Winarso, M.Sc.
Advisory Committee II : Dr. H. Hanafi Murtani, M.M.
The success of an ad depends on the packaging of its advertising value. Packaging advertising trustworthy and convincing consumers can affect a person buying interest. Moreover, the ad has now been expanded to mobile devices advertiser should pay attention to the elements of the value of advertising that consumers are interested in buying. Based on the description, the purpose of this study include 1) to determine To find Online Advertising "Myrepublic Internet Network" in the Smartphone / Android / IOS. 2) To determine student interest in buying marketing communication Institut Bisnis Nusantara, East Jakarta. 3) To determine Influence of Online Advertising “Myrepublic Internet Network” in the Smartphone/Android/IOS Toward Interests Buy Student Marketing Communication Institut Bisnis Nusantara, East Jakarta.
The theories used in this study are Theory Stimulus-Organism-Response, Advertising Theory of Value, and Hierarchy-of-Effects Model / Model Lavidge-Gary Steiner.
Research paradigm used were positivistic. This type of research using exploratory. The research method is a survey. The study population of 250 students majoring in marketing communication. The formula using Taro Yamane sample with an error rate of 10% was obtained samples of 71 students. Techniques used in data collection questionnaire and literature review. Quantitative data analysis techniques. Hypothesis testing using simple linear regression.
The results showed that 1) online advertising "Myrepublic Internet Network" in the Smartphone /Android /IOS categorized agree or in other words, online advertising convey advertising messages informative, credible, contain elements of entertainment, and not too intrusive (irritation). 2) the student is interested in purchasing / installing Internet networks of brand "MyRepublic internet network". 3) Advertising online "internet network myrepublic" in Smartphone/Android/IOS significantly influence buying interest students of
xvi
to the Internet. 2) should the online ad posted on social media tailored to the needs of the respondents so that the respondent did not feel disturbed by their online advertising. 3) online advertising should deliver the advertising message credible so completely trustworthy quality Internet network.
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan pengguna smartphone yang terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahun membuat khalayak luas banyak memanfaatkannya untuk mengakses internet melalui mobile phone. Saat ini, masyarakat yang tinggal di kota-kota besar tidak bisa lepas dari ponsel Smartphone/Android yang terhubung langsung dengan internet.
Raksasa internet Google baru-baru ini meluncurkan hasil survei tentang perilaku masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi hingga pertengahan 2015. Survei yang dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung dengan 1.200 responden pengguna di Indonesia ini ditampilkan dalam bentuk alat ukur konsumen. Survei dilakukan sejak Januari sampai Maret 2015 dengan mempertimbangkan perwakilan populasi di setiap daerah di Indonesia. Dalam surveinya kali ini, Google bekerja sama dengan lembaga TNS Global Market Research yang lebih berfokus ke wawasan perilaku konsumen lokal yang menggunakan perangkat smartphone untuk berbagai keperluan. Dengan menggunakan consumer barometer, kalangan pemilik brand tentunya dapat menemukan informasi apapun, seperti seberapa sering masyarakat beraktivitas secara online, bagaimana mereka mencari informasi, melakukan riset, dan melakukan pembelian.
Hasilnya menunjukkan bahwa penetrasi penggunaan smartphone di tanah air mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hingga kuartal pertama 2015, lonjakan penggunaan smartphone mencapai angka 43 persen jika dibandingkan dengan penetrasi yang terjadi di tahun lalu (2014) yaitu 28 persen. Lebih lanjut, data menunjukkan bahwa 4 dari 10 orang di Indonesia lebih memilih perangkat smartphone untuk mengakses berbagai kebutuhan dibanding gadget lainnya. Lengkapnya, 43 persen perangkat
smartphone dipilih pengguna dibanding komputer yang hanya terpatok di
angka 15 persen dan perangkat tablet di angka 4 persen saja (Putri, 2015) yang berjudul “Google Indonesia: Penetrasi Smartphone di Dalam Negeri Mencapai 43%” diakses dari https://id.techinasia.com/survei-google-indonesia-penetrasi-smartphone-dalam-negeri/.
Google juga mengungkap bahwa sekitar 67 persen para pemilik
smartphone di Indonesia ternyata lebih memilih menggunakan smartphone
untuk berbelanja online. Simon Kahn selaku CMO Google Asia Pacific di kantor Google Indonesia di Jakarta, menyatakan bahwa para konsumen lokal kini telah menyadari dampak positif dari smartphone yang mereka gunakan (Putri, 2015) yang berjudul “Google Indonesia: Penetrasi Smartphone di Dalam Negeri Mencapai 43%” diakses dari https://id.techinasia.com/survei-google-indonesia-penetrasi-smartphone-dalam-negeri/.
Berangkat dari hasil riset yang dilakukan Google dan lembaga TNS Global Market Research yang berfokus pada perilaku konsumen lokal yang menggunakan perangkat smartphone, maka kini perusahaan-perusahaan mencoba memanfaatkan media ponsel smartphone/android untuk kegiatan beriklan secara online. Perusahaan melihat potensinya cukup besar apabila beriklan secara online di media smartphone/android dikarenakan pesan iklan langsung tertuju ke konsumennya dan konsumen secara otomatis langsung menerima pesan iklan online saat membuka aplikasi chatting (Blackberry
Dari uraian di atas, alasan ketertarikan mengangkat judul penelitian “pengaruh iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/android terhadap minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur”, dikarenakan pertama penelitian mengenai persepsi
advertising value (nilai iklan) dirasakan penting untuk mengetahui iklan online
yang dibuat oleh pengiklan tersebut memang sudah benar-benar memiliki kualitas nilai iklan yang bermutu bagus atau belum. Penulis merasa perlu melakukan penelitian iklan online untuk mengetahui iklan online di
Smartphone/Android/IOS telah benar-benar efektif dapat mempengaruhi
pengguna Smartphone/Android/IOS menjadi berminat membeli suatu produk atau tidak. Oleh karena itu perlu diukur kualitas nilai iklannya. Adapun kualitas nilai iklan yang dimaksud yakni penilaian konsumen pada unsur informativeness yang disampaikan pada iklan online di Smartphone/Android/IOS, lalu unsur
credibility dari iklan online tersebut apakah dapat meyakinkan konsumen untuk
tertarik membeli atau tidak, selanjutnya unsur entertainment yakni iklan online harus dapat menarik perhatian pengguna ponsel Smartphone/Android dan iklan
online tersebut harus benar-benar memberikan hiburan, dan nilai iklan
(advertising value) juga tidak terlepas dari nilai irritation (mengganggu) sehingga jangan sampai iklan online ini justru mengganggu pengguna ponsel Smartphone/Android. Kedua, penelitian mengenai minat beli dinilai penting karena untuk mengetahui sikap individu berperilaku untuk membeli atau tidak.
Adapun brand produk iklan online yang penulis teliti adalah jaringan internet ‘MyRepublic’. Jaringan internet ‘MyRepublic’ itu sendiri berada di
bawah naungan perusahaan Sinar Mas. Baru pertama kali bagi perusahaan Sinar Mas mengembangkan bisnisnya di industri telekomunikasi, khususnya pada jaringan internet. Keunggulan dari Jaringan internet ‘MyRepublic’ yakni internetnya bisa mencapai kecepatan 300 Mbps yang kini bisa konsumen nikmati di rumah yang telah didukung oleh jaringan fiber optik MyRepublic. Lalu, produk yang ditawarkan lagi seperti Interactive TV Cable, yang mana konsumen dapat menikmati ribuan tayangan lokal dan internasional melalui TV Kabel MyRepublic. Konsumen juga dapat menikmati layanan TV Streaming di gadget milik pribadi konsumen melalui MyRepublicGO.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dengan wawancara kecil dengan mahasiswa Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur, diperoleh permasalahan penelitian sebagai berikut: pertama, iklan online “jaringan internet myrepublic” yang sering muncul di Smartphone/Android/IOS cukup mengganggu (irritation) pengguna ponsel karena pengguna ponsel tidak membutuhkan jaringan internet yang berkecepatan sangat tinggi. Kedua, pengemasan iklan online “jaringan internet myrepublic” di Smartphone/Android/IOS kurang menyampaikan pesan produk yang informatif (lengkap) sehingga ada keraguan dari mahasiswa.
Temuan hasil wawancara penulis di atas, sejalan dengan pendapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa iklan internet (internet advertising) dirasakan mengganggu (annoying) dan membosankan (intrusive). Seringnya terkena terpaan (exposure) oleh iklan online dapat memberkan efek negatif seperti sikap terhadap website atau brand menjadi negatif (Tutaj dan Reijmersdal, 2012: 6) dalam Journal of Marketing
Communications yang berjudul “Effects of online advertising format and persuasion knowledge on attitude reactions”.
Dampak dari persepsi iklan online “jaringan internet myrepublic” yang kurang bagus dari sudut pandang pengguna Smartphone/Android/IOS membuat
konsumen menjadi kurang berminat untuk membeli produk yang diiklankan secara online. Menurut Wu; Yeh, dan Hsiao (2011: 32) dalam Australasian
Marketing Journal yang berjudul “The effect of store image and service quality on brand image and purchase intention for private label brands” minat beli
(purchase intention) merupakan kemungkinan bahwa konsumen akan merencanakan atau bersedia untuk membeli produk atau jasa tertentu di masa depan.
Berdasarkan uraian penjelasan latar belakang penelitian di atas, penulis mengangkat judul penelitian “pengaruh iklan online “jaringan internet myrepublic” di Smartphone/Android/IOS terhadap minat beli mahasiswa
marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur”. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian
1.2.1 Pembatasan Materi
Penulis memfokuskan materi penelitian ini pada topik iklan online “jaringan internet myrepublic” di Smartphone/Android/IOS dan minat beli. Konsep iklan online yang penulis teliti yakni terkait dengan informasi yang disampaikan, kredibilitas isi pesan iklan, unsur hiburan, dan irritation (mengganggu). Dalam mengemas suatu iklan online, unsur-unsur yang harus diperhatikan oleh pengiklan seperti informasi produk karena isi pesan yang informatif akan menambah pengetahuan khalayak online. Selanjutnya, informasi yang disampaikan itu benar-benar kredibel maka khalayak akan mempercayai produk yang diiklankan. Khalayak online akan semakin senang dengan kehadiran iklan online dikarenakan produk yang dicarinya ternyata tersedia
sehingga keberadaan iklan online dimungkinkan tidak mengganggu dirinya. dampak dari iklan online dapat mempengaruhi minat khalayak online untuk membeli. Adapun faktor-faktor yang penulis teliti pada variabel minat beli meliputi kesadaran, pengetahuan, menyukai, preference, dan keyakinan.
1.2.2 Pembatasan Istilah
Penulis melakukan pembatasan istilah dalam setiap kata dalam judul penelitian agar pihak yang membaca dapat mengerti dan memahami, berikut uraian pengertiannya:
1. Pengaruh
Menurut Umar (2002: 143) dalam bukunya yang berjudul “Metode Riset
Komunikasi Organisasi”, Pengaruh adalah pernyataan suatu hubungan yang
sudah mempunyai arah. Dari definisi di atas, dapat diartikan pengaruh menunjukkan adanya arah hubungan yang sudah jelas sehingga lebih mudah diukur.
2. Iklan Online
Menurut Morissan (2012: 17) dalam bukunya yang berjudul “Periklanan :
Komunikasi Pemasaran Terpadu”, iklan dapat didefinisikan sebagai setiap
bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Selanjutnya, menurut Park; Shenoy, dan Salvendy (2008: 356) dalam jurnal Behaviour &
Information Technology, yang berjudul “Effective advertising on mobile phones: a literature review and presentation of results from 53 case studies”.
iklan online (Online advertising) memiliki tiga karakteristik sebagai berikut: mudah didalam mencapai target yang dituju (ease of targeting), kontennya bersifat pribadi (personalised contents), dan bisa terjadi interaktif (interactivity).
3. Jaringan Internet Myrepublic
Hughes; Rowe; Batey, dan Lee (2012: 561) dalam jurnal Computers in
Human Behavior, yang berjudul “A tale of two sites: Twitter vs. Facebook and the personality predictors of social media usage”, Internet telah menjadi
sebuah komponen penting sebagai alat navigasi untuk kehidupan setiap hari. Internet memengaruhi semua aspek upaya manusia mulai dari perusahaan menjalankan aktivitasnya sampai pada orang-orang yang melakukan aktivitas berbelanja dan menghabiskan waktu luang mereka. Dalam rangka untuk menarik perhatian konsumen dan memberikan banyak keragaman yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, maka iklan yang spesifik sudah mulai menggunakan jejaring sosial dibandingkan website di iklan pemasar. Produk yang diiklankan PT Sinar Mas kepada khalayak luas bernama jaringan internet “Myrepublic”.
4. Minat Beli
Menurut Lin dan Chen (2009: 30) dalam jurnal “Tourism Review”, yang berjudul “A study on the influence of purchase intentions on repurchase
decisions: the moderating effects of reference groups and perceived risks”,
menyatakan bahwa minat beli seseorang (buyers’ purchase intentions) adalah kesediaan konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara nilai-nilai persepsi pembeli dengan kesediaannya untuk membeli.
5. Smartphones/Android/IOS
Menurut G. Taylor dan Levin (2014: 760) dalam International Journal of
Retail & Distribution Management, yang berjudul “Predicting mobile app usage for purchasing and information-sharing”, A smartphone didefinisikan
sebagai perangkat telekomunikasi seluler dengan sistem operasi (misalnya Apple IOS, Android, Windows Mobile, Palm atau Blackberry) yang menawarkan konektivitas internet dan memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi, atau aplikasi berukuran kecil. The “apps culture”, sebagai salah satu pengamat industri menjelaskan, berkembangnya mobile aplikasi bahwa jika Anda belum memiliki aplikasi, Anda mungkin akan, karena pada akhirnya setiap pengguna smartphone di planet ini diharapkan untuk membeli ke aplikasinya. Smartphones telah meraih kepopuleritasannya sebagai sebuah alat komunikasi bagi pengguna yang “smart” dalam menjalankan fungsionalnya baik itu mobile phones maupun Personal Digital
Assistants (PDA). Perangkat smartphone ini telah menjadi bagian hidup
penggunanya sehari-hari, mereka tidak hanya mempergunakan perangkat
smartphone ini untuk menghitung akan tetapi juga dipergunakan untuk
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: Seberapa Besar pengaruh iklan online “jaringan internet myrepublic” di Smartphone/Android/IOS terhadap minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak diteliti:
1. Untuk mengetahui Iklan Online “Jaringan Internet Myrepublic” di
Smartphone/Android/IOS.
2. Untuk mengetahui minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur.
3. Untuk mengetahui pengaruh iklan online “jaringan internet myrepublic” di
Smartphone/Android/IOS terhadap minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur.
1.5 Kegunaan Hasil Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu komunikasi khususnya di bidang periklanan yang terkait dengan teori SOR, Teori
Advertising Value, dan Hierarchy-of-Effects Model / Model Lavidge-Gary
Steiner sehingga kajian teori dalam penelitian ini dapat digunakan peneliti selanjutnya.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan pengiklan agar membuat iklan online yang lebih informatif, kredibel, mengandung unsur entertainment dan mengurangi terjadinya gangguan (irritation) sehingga advertising value pada iklan online di
Smartphone/Android/IOS memberikan pengaruh pada minat beli konsumen,
11 2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis
Pada penelitian sejenis terdahulu yang pertama menggunakan skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Entertaiment, Informativeness, Irritation, dan
Credibility Terhadap Advertising Value dan Consumers Attitude (Studi Pada Advertising Via Short Message Service PT. Indosat di Purwokerto), hasil karya
Sholicha dan Novandari (2012: 56—69) dari Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah.
Tujuan penelitian yang diteliti: Pertama: untuk menganalisis pengaruh
entertaiment terhadap Advertising Value. Kedua: untuk menganalisis pengaruh informativeness terhadap Advertising Value. Ketiga: untuk menganalisis
pengaruh irritation terhadap Advertising Value. Keempat: untuk menganalisis pengaruh credibility terhadap Advertising Value. Keempat: untuk mengetahui pengaruh Advertising Value terhadap attitude toward Advertising.
Selanjutnya teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
Informativeness, Irritation, Entertainment, Credibility, kemudian variabel
mediatornya : ad value, dan variabel terikatnya attitude toward Advertising. Kemudian, jenis penelitian yang digunakan eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya survei. Jumlah sampel yang menerima SMS iklan dari operator GSM Indosat sebesar 100 orang. Data dikumpulkan melalui
kuesioner. Teknik analisis data secara kuantitatif dan menggunakan rumus statistik secara multiple regresi.
Hasil penelitian menunjukkan: Terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan entertaiment terhadap Advertising Value. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan informativeness terhadap Advertising Value. Terdapat pengaruh yang negatif irritation terhadap Advertising Value pada iklan SMS. Terdapat pengaruh positif dan signifikan credibility terhadap Advertising Value. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Advertising Value terhadap attitude
toward Advertising.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis yakni perbedaannya terletak pada objek yang diteliti. Pada penelitian terdahulu objek penelitiannya pada SMS advertising, sedangkan penulis iklan online di blackberry messanger. Selanjut, pada penelitian terdahulu menghitung data penelitian perdimensi terhadap attitude toward Advertising. Sedangkan, penelitian penulis hanya menghitung antara variabel bebas dengan variabel terikat, jadi tidak terlalu diperinci. Kemudian, yang membdakan lagi, penelitian terdahulu menggunakan operator GSM Indosat, sedangkan iklan online langsung dari perusahaan yang mengiklankan.
Selanjutnya, penelitian sejenis kedua menggunakan judul “Analisis Pengaruh Informativeness, Entertainment, Irritation Isi Iklan Terhadap Attitude
toward Advertising Pada Iklan Di Surat Kabar Dimediasi oleh Ad value (Studi
Pada Iklan di Harian Solopos)”, yang merupakan karya ilmiah dari (Utomo, 2010).
Adapun tujuan penelitian yang hendak diteliti: Pertama: menguji pengaruh
ad value terhadap attitude toward Advertising. Kedua: menguji pengaruh informativeness terhadap ad value. Ketiga: menguji pengaruh informativeness
terhadap attitude toward Advertising. Keempat: menguji pengaruh ad value sebagai mediator antara informativeness dan attitude toward Advertising. Kelima: menguji pengaruh entertainment terhadap ad value. Keenam: menguji pengaruh entertainment terhadap attitude toward Advertising. Ketujuh: menguji pengaruh ad value sebagai mediator antara entertainment dan attitude toward
Advertising. Kedelapan: menguji pengaruh irritation terhadap ad value.
Kesembilan: menguji pengaruh irritation terhadap attitude toward Advertising. Kesepuluh: menguji pengaruh ad value sebagai mediator antara irritation dan
attitude toward Advertising.
Kemudian, teori yang digunakan untuk penelitian meliputi
Informativeness, Irritation, Entertainment, Credibility, selanjutnya variabel
moderatornya: ad value, dan variabel terikatnya: attitude toward Advertising. Jenis penelitian yang digunakan eksplanatif. Pendekatan yang digunakan kuantitatif, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 150 responden. Data penelitian melalui kuesioner. Rumus statistik yang digunakan multiple regresi.
Hasil penelitian menyatakan bahwa: Ad value berpengaruh signifikan terhadap attitude toward Advertising. Informativeness berpengaruh signifikan terhadap ad value. Informativeness berpengaruh signifikan terhadap attitude
toward Advertising. Terdapat pengaruh yang signifikan ad value sebagai
pengaruh yang signifikan entertainment terhadap ad value. Terdapat pengaruh yang signifikan entertainment terhadap attitude toward Advertising. Terdapat pengaruh signifikan ad value sebagai mediator antara entertainment dan attitude
toward Advertising. Terdapat pengaruh yang signifikan irritation terhadap ad value. Terdapat pengaruh yang signifikan irritation terhadap attitude toward Advertising. Terdapat pengaruh yang signifikan ad value sebagai mediator
antara irritation dan attitude toward Advertising.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis, pada penelitian terdahulu objeknya di surat kabar, sedangkan penulis melakukan penelitian pada iklan online di Smartphone/Android. Selanjutnya, yang berbeda terletak pada variabel terikatnya. Pada penelitian terdahulu variabel terikatnya mengenai sikap terhadap iklan, sedangkan penelitian penulis variabel terikatnya minat beli.
Tabel 2.1
Perbedaan Penelitian Terdahulu
Kategori Penelitian Terdahulu Penulis Perbedaan
Peneliti I Peneliti II Judul Analisis Pengaruh
Entertaiment, Informativeness, Irritation, dan Credibility Terhadap Advertising Value dan Consumers
Attitude (Studi Pada Advertising Via Short Message Service PT. Indosat di Purwokerto) Analisis Pengaruh Informativeness, Entertainment, Irritation Isi Iklan
Terhadap Attitude
toward Advertising
Pada Iklan Di Surat Kabar Dimediasi
oleh Ad value (Studi Pada Iklan di
Harian Solopos)
Pengaruh advertising
value iklan online
“jaringan internet myrepublic” di
smartphone/android
terhadap minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur Dari judul penelitian berbeda
Peneliti (Sholicha dan Novandari, 2012:
56—69)
(Utomo, 2010) Hari Dwi Sapto, 2016 Berbeda
Lembaga Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah Universitas Sebelas Maret Universitas Prof. Dr. Moestopo (B) Berbeda Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis 1. Menguji pengaruh ad 1. Untuk mengetahui Produknya berbeda,
pengaruh entertaiment terhadap Advertising Value. 2. Untuk menganalisis pengaruh informativeness terhadap Advertising Value. 3. Untuk menganalisis pengaruh irritation terhadap Advertising Value. 4. Untuk menganalisis pengaruh credibility terhadap Advertising Value. Keempat: untuk mengetahui pengaruh Advertising Value terhadap attitude toward Advertising. value terhadap attitude toward Advertising. 2. menguji pengaruh informativeness terhadap ad value. 3. menguji pengaruh informativeness terhadap attitude toward Advertising. 4. menguji pengaruh ad value sebagai mediator antara informativeness dan attitude toward Advertising. 5. menguji pengaruh entertainment terhadap ad value. 6. menguji pengaruh entertainment terhadap attitude toward Advertising. 7. menguji pengaruh ad value sebagai mediator antara entertainment dan attitude toward Advertising. 8. menguji pengaruh irritation terhadap ad value. 9. menguji pengaruh irritation terhadap attitude toward Advertising. 10. Menguji pengaruh ad value sebagai advertising value iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/andr oid. 2. Untuk mengetahui minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur. 3. Untuk mengetahui pengaruh advertising value iklan online “jaringan internet myrepublic” di smartphone/andr oid terhadap minat beli mahasiswa marketing communication Institut Bisnis Nusantara, Jakarta Timur. penelitian penulis yakni iklan online, penelitian terdahulu objek : iklan surat kabar dan iklan SMS
mediator antara irritation dan attitude toward Advertising. Teori 1. Teori Advertising Value 2. Teori Sikap pada iklan (attitude toward Advertising) 1. Teori Advertising Value 2. Teori Sikap pada iklan (attitude toward Advertising)
1. Teori SOR, dan teori advertising value 2. Hierarchy-of-Effects Model / Model Lavidge-Gary Steiner Jenis Penelitian
Eksplanatif Eksplanatif Eksplanatif Sama
Pendekatan Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Sama
Metode Penelitian
Survei Survei Survei Sama
Populasi Seluruh masyarakat Purwokerto yang menggunakan kartu provider Indosat dan pernah menerima SMS iklan dari operator GSM Indosat
5 Kecamatan di seluruh Kota Solo
Mahasiswa Institut Bisnis Nusantara
Berbeda
Sampel 100 responden 150 responden 71 responden Berbeda
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner Kuesioner Kuesioner Sama
Teknik Analisis Data a. Kuantitatif b. Rumus statistik yang digunakan multiple regresi a. Kuantitatif b. Rumus statistik yang digunakan multiple regresi a. Kuantitatif b. Regresi linear sederhana Berbeda Hasil Penelitian 1. Terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan entertaiment terhadap Advertising Value. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan informativeness terhadap Advertising Value. 3. Terdapat pengaruh yang negatif irritation 1. Ad value berpengaruh signifikan terhadap attitude toward Advertising. 2. Informativeness berpengaruh signifikan terhadap ad value. 3. Informativeness berpengaruh signifikan terhadap attitude toward Advertising. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan ad
terhadap Advertising Value pada iklan SMS. 4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan credibility terhadap Advertising Value 5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Advertising Value terhadap attitude toward Advertising value sebagai mediator antara informativeness dan attitude toward Advertising. 5. Terdapat pengaruh yang signifikan entertainment terhadap ad value. 6. Terdapat pengaruh yang signifikan entertainment terhadap attitude toward Advertising. 7. Terdapat pengaruh signifikan ad value sebagai mediator antara entertainment dan attitude toward Advertising. 8. Terdapat pengaruh yang signifikan irritation terhadap ad value. 9. Terdapat pengaruh yang signifikan irritation terhadap attitude toward Advertising. 10. Terdapat pengaruh yang signifikan ad value sebagai mediator antara irritation dan attitude toward Advertising
2.2 Kajian Teori 2.2.1 Advertising
2.2.1.1 Pengertian Advertising
Menurut Nan dan Faber (2004: 10) dalam jurnal “Marketing Theory”, yang berjudul “Advertising Theory: Reconceptualizing the Building Blocks”, definisi periklanan yang mutakhir akhir-akhir ini telah diperbaharui, tentunya dengan merujuk pada media, komunikasi massa atau beberapa istilah yang sama. Mulai dari tahun 1960-an sampai dengan 1970-an, definisi periklanan mulai memasukan sejumlah elemen-elemen yang bersifat umum seperti:
a. Periklanan merupakan sesuatu yang dibayar, b. Adanya sponsor yang mendukung produk, c. Pesan tidak ditujukan ke orang pribadi saja.
Menurut Nan dan Faber (2004: 10) dalam jurnal “Marketing Theory”, yang berjudul “Advertising Theory: Reconceptualizing the Building Blocks” buku kini menawarkan definisinya yang hampir tidak berubah dari pengertian iklan sebelumnya, kecuali pada kenyataannya bahwa ada beberapa penambahan dari tujuan periklanan, yakni membujuk atau mempengaruhi. Sebuah upaya baru yang didapat dari para ahli akademisi dan profesional, memberikan definisi periklanan yang hampir tidak jauh berbeda dengan definisi sebelumnya, yakni “periklanan adalah sesuatu yang dibayar, menghubungkan bentuk komunikasi yang sumbernya telah diketahui, yang telah dirancang untuk mempengaruhi penerima pesan supaya penerima segera bertindak sekarang juga atau mungkin dimasa mendatang.
Menurut Lasswell (1948) yang dikutip oleh Nan dan Faber (2004: 11) dalam jurnal “Marketing Theory”, yang berjudul “Advertising Theory:
Reconceptualizing the Building Blocks”, menyatakan bahwa komunikasi dapat
dijelaskan sebagai studi mengenai Who, Says What, In Which Channel, To
Whom and With What Effect. Nan dan Faber (2004: 11) melihat struktur dari
komunikasi ini untuk bertindak. Pengarang lain (McGuire, 1969; O’Keefe, 2002; Petty and Cacioppo, 1981) yang dikutip oleh Nan dan Faber (2004: 11) dalam jurnalnya yang berjudul “Advertising Theory: Reconceptualizing the Building
Blocks” menambahkan unsur noise dan feedback di dalam struktur komunikasi.
Jadi, semua penelitian komunikasi dapat dilihat sebagai kombinasi dari dua atau lebih unsur-unsur tersebut. Dari unsur-unsur struktur tersebut membentuklah komponen utama komunikasi yang terdiri dari source (who), message (says
what), media (channel), receiver (to whom), termasuk noise dan feedback yang
kesemua unsur tersebut sering digunakan dalam penelitian perubahan sikap. Berdasarkan unsur-unsur struktur komunikasi diatas, Lasswell (1948) yang dikutip oleh Nan dan Faber (2004: 11) dalam jurnal “Marketing Theory”, yang berjudul “Advertising Theory: Reconceptualizing the Building Blocks”,mengidentifikasikan tiga fungsi komunikasi, yakni:
1) Pengawasan lingkungan (surveillance of the environment).
Surveillance berkaitan dengan menggunakan media untuk mengetahui
apa yang terjadi dan sangat penting terutama dalam hal adanya ancaman potensial dan bahaya. Berita dipandang sebagai jenis konten yang terbaik dalam hal pengawasan.
2) Mengkorelasikan bagian-bagian dari masyarakat dalam upaya menanggapi lingkungan (correlation of the parts of society in
responding to the environment).
Correlation mengacu pada penggunaan media untuk menemukan
diidentifikasi sebagai contoh prototipikal dari jenis konten yang sesuai dengan fungsi korelasi karena membantu penonton menemukan merek yang paling memenuhi kebutuhan mereka.
3) Transmisi warisan sosial (the transmission of social heritage).
Transmission of social heritage mengacu pada fungsi sosialisasi
komunikasi. Hal ini dapat dikatakan bahwa semua bentuk komunikasi melayani fungsi ini. Wright (1986) menambahkan fungsi hiburan yang dinilai penting dari komunikasi. Media penyiaran seperti TV dan film merupakan perwakilan yang terbaik terbaik dari fungsi transmisi. Menurut Belch dan Belch (2009: 16) dalam bukunya yang berjudul “Advertising and Promotion: an integrated marketing communication
perspective”, iklan didefinisikan sebagai suatu bentuk komunikasi non personal
yang dibayar mengenai organisasi, produk, service, atau ide-ide yang diidentifikasikan oleh sebuah sponsor. Maksud dari unsur yang dibayar dalam difinisi ini mencerminkan fakta bahwa terdapat ruang atau waktu untuk menyampaikan sebuah pesan iklan yang secara umum pesan iklannya tersebut dapat menarik perhatian khalayak untuk membelinya. Pada definisi iklan dinyatakan terdapat ruang dan waktu yang diberikan oleh media yang artinya bahwa pengiklan harus membayar media ruang iklan tersebut dan waktu kecuali sesekali iklan mengenai layanan masyarakat. Komponen non personal yang dimaksud dalam definisi iklan di atas, yakni dapat diartikan bahwa iklan melibatkan media massa (misalnya, TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan ke kelompok besar individu, sering pada waktu yang sama. Sifat dari pesan iklan adalah non personal yang artinya secara umum tidak ada kesempatan untuk umpan balik langsung dari penerima pesan (kecuali dalam iklan tanggapan langsung). Oleh karena itu, sebelum pesan dikirim, pengiklan
harus mempertimbangkan bagaimana audiens mampu menafsirkan dan menanggapi hal itu.
Setiap individu merasa terbantu dengan komunikasi yang sifatnya interaktif dengan begitu agensi periklanan menjadi lebih mudah dalam menyampaikan konten iklan yang sifatnya personal. Sepanjang kontennya bersifat personal, individu yang terkoneksi langsung dengan iklan online akan lebih tertarik pada produk atau layanan karena pengiklan menyampaikan pesan iklan yang sesuai keinginan individu tersebut. Karakteristik dari iklan online di perangkat ponsel lebih signifikan dikarenakan pemilik ponsel dalam melakukan setting mengenai pesan iklan yang diterimanya secara personal. Di dalam perangkat ponsel, setiap orang dapat menentukan jumlah pesan yang sifatnya pribadi dapat diterima dan hampir setiap hari pasti setiap orang memegang ponsel.
Periklanan melalui perangkat mobile atau mobile iklan didefinisikan sebagai penggunaan media wireless interaktif (seperti ponsel dan pager, telepon tanpa kabel, asisten pribadi digital; bentuk komunikasi seperti radio yang bersifat dua arah, nirkabel sistem kerja yang bersih; berbasis GPS pencari, dan peta) untuk mengirimkan pesan iklan kepada konsumen dengan tujuan yang secara keseluruhan untuk mempromosikan barang dan jasa (Huang; Wang, dan Day, 2008: 217) dalam bukunya yang berjudul “Global Mobile Commerce Strategies, Implementation, and Case Studies”. Menurut Morissan (2012: 18) bukunya yang berjudul “Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu”, Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauan yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas.
2.2.1.2 Tujuan Periklanan
Menurut Sutisna (2001: 62) dalam bukunya yang berjudul “Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran” terdapat tiga tujuan utama dari periklanan, yaitu:
1) Menginformasikan
Periklanan informatif berarti pemasar harus merancang iklan sedemikian rupa agar hal-hal penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Iklan yang menonjolkan aspek manfaat produk biasanya dikategorikan sebagai iklan yang bersifat informatif. Pesan iklan untuk peluncuran produk juga biasanya bersifat informatif.
2) Membujuk
Periklanan yang bersifat membujuk berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat persaingan tinggi. Tujuan pemasar adalah untuk mencoba menyakinkan konsumen bahwa merek yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat.
3) Mengingatkan
Periklanan yang bersifat mengingatkan, pada umumnya digunakan untuk produk-produk yang sudah mapan dan mempunyai kelompok konsumen tertentu. Iklan yang bersifat mengingatkan sangat penting terutama bagi produk-produk yang dibeli dengan keterlibatan rendah, maksudnya resiko yang dihadapi pengguna tidak terlalu berat dan mengecewakan jika barangnya tersebut tidak bagus dan sesuai harapannya.
Berdasarkan uraian penjelasan di atas, dapat penulis berikan simpulan sebagai berikut: tujuan utama dari periklanan yakni menginformasikan produk kepada khalayak luas agar khalayak menyadari dan mengetahui produk, kemudian perusahaan menggunakan periklanan untuk membujuk khalayak agar membeli produk, dan tujuan memasang iklan yakni untuk mengingatkan khalayak akan keberadaan produk perusahaan. Khalayak perlu dibangkitkan kesadarannya agar ingat dengan produk perusahaan.
Pentingnya beriklan di smartphone yang terus mengalami peningkatan dikarenakan besarnya kegunaan dan kemudahan smartphone. Kim dan Han (2014: 258) dalam jurnal “Computers in Human Behavior” yang berjudul “Why
smartphone advertising attracts customers: A model of Web advertising, flow, and personalization”, telah memberikan ringkasan mengenai perbedaan media
periklanan, seperti terlihat dalam tabel. Sementara memasang iklan di ponsel (mobile advertising) memiliki keterbatasan pada fitur-fitur seperti keterbatasan dalam jumlah penulisan pesan yang akan dikirimkan, smartphone dapat mengambil fitur Web dan iklan mobile. Iklan smartphone (Smartphone
advertisements) dapat memperpanjang efek dari iklan fitur telepon pada nilai
iklan, dan kemudian memiliki niat untuk membelinya.
Tabel 2.2 Perbandingan Karakteristik Advertisement
Advertisement Traditional Web Mobile (feature phone)
Medium Print, outdoor advertising, radio,
television
Internet Mobile device
Initiation Push Pull Audience Public Targeted group or
individual
Customer adhesion No High Very high Direction One direction Bi-direction Bi-direction Repeatability No Yes
Limitation Time dan distance No limitation
Timeliness (durasi) Low High Very high Amount of message Limited No limited Limited Measuring of
immediate effect
Impossible Possible
Mobility No Limited Yes
Connection online and offline
No Limeted Yes
2.2.2 Iklan Online
2.2.2.1 Awal Kemunculan Iklan Online
Menurut Tuten (2008: 5) dalam bukunya yang berjudul “Advertising 2.0
Social Media Marketing in a Web 2.0 World”, iklan online muncul pada awal
tahun 1990-an. Melihat kehadiran online advertising tersebut maka beberapa perusahaan melihat adanya peluang yang besar untuk melakukan penjualan secara online, lalu kejadian bahwa dot.com mengalami ketenaran atau boom. Akhir-akhir ini telah diketahui karakteristik dari kemajuan teknologi baru, seiring dengan pertumbuhan penetrasi internet baik yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri maka hal itu mengubah konsumen untuk menggunakan media internet dan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi perusahaan yang terkait dengan iklan yang dimunculkan via media lainnya.
Dari mengetahui karakteristik media baru ini maka hal itu memperkaya wawasan pengiklan, hal ini telah dibuktikan dari banyaknya perpindahan iklan ke berbagai jenis media lain. Media massa masih menjadi primadona pengiklan untuk melakukan belanja iklan secara besar-besaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset ‘TNS Media Intelligence’ yang telah melakukan pengintaian mengenai persaingan dalam menghabiskan belanja iklan melaporkan bahwa untuk media televisi biaya yang dikeluarkan mencapai 44,1% dari seluruh pengeluaran iklan, media majalah mencapai 21,1%, surat kabar mencapai 17,2%, radio sebesar 7%, dan media luar ruang (outdoor) mencapai 2,6%. Sedangkan, media internet mencapai 8% dari seluruh pengeluaran. Biaya yang dikeluarkan untuk belanja iklan di media internet mungkin tampaknya
kecil karena mengingat hanya melakukan obrolan (chatter) antara penjual dengan pembeli.
2.2.2.2 Prinsip Iklan Digital
Menurut Taylor (2009: 411) dalam “International Journal of Advertising”, yang berjudul “The Six Principles of Digital Advertising”, prinsip iklan dijital telah dikaitkan dengan tingkat pemahaman konsumen. Tidak diragukan lagi, konsumen memiliki kekhawatiran tentang menerima iklan melalui media baru. Seperti iklan dapat dengan mudah ditemukan di mana-mana yang secara ekonomis telah dikembangkan oleh khalayak luas di seluruh penjuru dunia, pemasar secara sederhana harus lebih sensitif untuk perhatian pada privacy, memberikan kepercayaan kepada pengirim, dan memberikan pesan yang relevan.
Menurut Taylor (2009: 411) dalam “International Journal of Advertising”, yang berjudul “The Six Principles of Digital Advertising”, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hal penting yang harus menjadi perhatian khusus untuk mendapatkan orang-orang supaya bersedia menerima dan merespon iklan dijital yakni:
Prinsip Digital Advertising yang Pertama: Pemasar harus lebih sensitif (peka) terhadap Kekhawatiran Konsumen tentang Privasi dan Spam. Di era iPhone, BlackBerry, Androids dan perangkat multifungsi lainnya, kini konsumen dapat mempergunakannya dimana saja karena mode ‘always on’. Berbeda dengan mempergunakan media tradisional yang mana pengiklan harus meng-blok waktu tertentu agar iklannya bisa tayang, sebagian besar konsumen dalam
kesehariannya meninggalkan perangkat mobile (handphone) untuk melakukan aktivitas pekerjaan yang utama namun pada dasarnnya konsumen dapat melihat
handphone setiap saat.
Pada saat bersamaan, konsumen dapat melihat perangkat mobilenya (handphone) kemudian mengecek ‘personal space’ yang dimilikinya untuk melihat pesan yang penting mengenai isu yang dianggap rahasia (privacy) dalam konteks ini (Hart, 2008). Akibatnya, pengiklan yang hanya membombardir konsumen dengan pesan yang tidak diinginkan cenderung tidak berhasil dan, lebih buruk lagi, mengganggu konsumen.
Dari penjelasan di atas, dapat penulis tarik kesimpulan, yakni ketika konsumen mengecek pesan singkat (SMS) yang termuat dalam inbox di hp-nya kemudian setelah dicek ternyata pesan singkat tersebut tidak penting karena berisi iklan produk maka dapat dikatakan pengiklan tidak berhasil dalam mempersuasif konsumen justru malah sebaliknya, konsumen menjadi marah dengan pesan singkat tersebut karena merasa terganggu sebab konsumen sedang bekerja dan setelah dilihat pesan singkatnya tidak dibutuhkan.
Seiring semakin banyaknya pesan spam yang masuk baik melalui media internet maupun perangkat mobile (handphone), pemasar harus lebih berhati-hati mengenai pesan yang akan dikirimkan. Di awal penelitian yang dilakukan oleh Barwise dan Strong (2002) telah ditemukan bahwa ketikan konsumen mulai masuk (opt in) menerima pesan singkat (SMS), konsumen beraksi kepada pesan singkat yang dirasakan menyenangkan bagi dirinya, dan konsumen mulai berpikir bahwa secara totalitas ada tiga pesan text (yang kesemuanya itu
bersumber dari hasil semua kombinasi yang dilakukan oleh pengiklan) mengenai kebenaran. Secara umum, tidak peduli berapa banyak konsumen menyukai pengiklan, akan ada batas yang signifikan pada berapa banyak pesan yang ia / dia ingin terima pada perangkat mobile mereka. Oleh karena itu, pengiklan yang bijaksana untuk lebih berhati-hati dengan membatasi jumlah pesan.
Prinsip Digital Advertising kedua: Konsumen lebih memungkinkan menerima iklan digital yang bersumber dari marketer yang dipercaya olehnya. Sebuah penelitian dengan jumlah sampel 723 konsumen yang berusia antara 18 – 54 tahun telah dilakukan oleh Return Path (2005) yang dikutip oleh Taylor (2009: 411) dalam “International Journal of Advertising”, yang berjudul “The
Six Principles of Digital Advertising”, telah menemukan bahwa salah satu faktor
yakni email, dimana konsumen akan membacanya apabila mengetahui dan mempercayai pengirim pesan email. Faktor ini (email) menempati peringkat teratas dibanding faktor seperti janji memberikan diskon, dan hanya membuka email lalu biasanya dibaca. Demikian pula, hasil penelitian akademis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa konsumen lebih bisa menerima iklan dijital yang bersumber dari marketer yang mereka percaya. Beberapa penelitian telah ditemukan bahwa kepercayaan bagi pengiklan merupakan salah satu faktor paling penting untuk menerima kehadiran iklan digital. Khususnya, Carroll et al. (2007) yang dikutip oleh Taylor (2009: 411) dalam “International Journal of
Advertising”, yang berjudul “The Six Principles of Digital Advertising”, telah
mereka pergunakan karena provider telekomunikasi tersebut lebih memberikan jaminan dimana pesannya dikirimkan oleh sumber yang dapat dipercaya.
Prinsip Digital Advertising Ketiga: konsumen kemungkinan lebih menerima untuk merespon iklan dijital untuk produk yang dirasakan relevan dengan kebutuhan konsumen. Menurut Nasco dan Bruner (2008) yang dikutip oleh Taylor (2009: 411) dalam “International Journal of Advertising”, yang berjudul “The Six Principles of Digital Advertising”, menyatakan bahwa pesan yang relevan akan diterima sebagai sebuah faktor penting yang terkait dengan keefektivitasan dari iklan dijital. Jadi, iklan dijital dapat dikatakan efektif dan berhasil ketika pesan yang dikirimkannya tersebut relevan dengan kebutuhan konsumen.
Prinsip Digital Advertising Keempat: Pendekatan Digital yang Memasukkan Interaktivitas Lebih Kemungkinan untuk menjadi Efektif. Dalam penelitian awal mengenai efektivitas website, yang dilakukan oleh McMillan et
al. (2003) yang dikutip oleh Taylor (2009: 411) dalam “International Journal of Advertising”, yang berjudul “The Six Principles of Digital Advertising”
menemukan bahwa penelitian tentang internet menunjukkan bahwa adanya interaktif yang merupakan kunci utama dalam mencapai keberhasilan. Karena kemampuan dari internet (atau adanya kemampuan potensial) untuk lebih dekat dengan konsumen dalam jangka periode waktu yang lebih lama dan lebih mendalam daripada media tradisional, dimana di dalam media internet tersebut dapat melakukan aktivitas interaktif seperti memberikan quiz, voting, chatting atau memberikan input maupun feedback mengenai sesuatu, yang mana hal itu
semua merupakan sebuah kunci utama untuk lebih dekat dengan konsumennya dan agar konsumen lebih tertarik untuk berlama-lama di website. Penelitian akademis juga telah melakukan verifikasi mengenai pendekatan iklan di media baru yang menyatakan bahwa dengan melibatkan komunikasi timbal balik (interactivity) hal itu akan lebih membawa keberhasilan daripada tidak melakukan interactivity.
Prinsip Digital Advertising Kelima: Iklan pesan yang menghibur memiliki peluang besar untuk berhasil dalam konteks digital. Penelitian ini juga pernah dilakukan mengenai pesan yang menghibur memberikan keberhasilan dalam konteks media baru. Meskipun demikian, pesan yang menghibur kemungkinan dapat diterima di beberapa media tradisional selama pendekatan penyampaian informasinya tersebut terbilang tinggi untuk memperoleh keberhasilan di beberapa konteks, namun hal ini kurang mungkin terjadi pada lingkungan iklan yang sifatnya interaktif. Choi et al. (2008) yang dikutip oleh Taylor (2009: 411) dalam “International Journal of Advertising”, yang berjudul “The Six Principles of Digital Advertising”, menemukan bahwa pesan yang sifatnya menghibur (entertainment) dinilai penting karena memberikan pengaruh sikap yang lebih positif terhadap iklan dan minat beli baik itu terjadi di negara Amerika Serikat maupun Korea Selatan.
Prinsip Digital Advertising Keenam: Dalam jangka panjang pesan yang termuat di media baru harus dapat membangun merek menjadi lebih efektif. Dari beberapa hasil diskusi awal mengenai iklan interactive yang memfokuskan pada promosi penjualan jangka pendek meliputi teknik seperti pengiriman pesan