• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Ranah Kemampuan yang Dicapai Siswa dalam Kegiatan

a. Pengertian Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah suatu proses yang memiliki sifat menambah wawasan atau pengetahuan guna menambah hasil belajar (Harjanto, 2006: 91). Pengertian yang lain tentang ranah kognitif yaitu berhubungan dengan daya ingat mengenai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan intelektual yang terpusat melalui penilaian tes (Kuswana, 2012: 11).

Kedua pengertian tentang ranah kognitif ini dapat disimpulkan suatu proses yang berhubungan dengan daya ingat, wawasan atau pengetahuan guna menambah perolehan hasil belajar.

b. Tingkatan taksonomi Ranah Kognitif

Taksonomi kemampuan ranah kognitif menurut Bloom telah direvisi oleh Anderson and Krathwohl. Sebelum direvisi oleh Anderson and Krathwohl taksonomi ranah kognitif Bloom terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa, dan evaluasi (Muslich, 2011: 39).

Taksonomi ranah kognitif setelah direvisi terdiri dari mengingat, mengerti, memakai, menganalisis, menilai dan mencipta. Ulasan mengenai taksonomi Bloom yang telah direvisi (Siregar, 2010: 9) yaitu: Pertama yaitu mengingat. Tahap mengingat adalah meningkatkan ingatan tentang materi yang disajikan dalam berbagai bentuk. Kedua yaitu mengerti. Tahap mengerti adalah mampu membangun arti dari pesan pembelajaran dalam bentuk komunikasi lisan, tulisan ataupun grafis. Ketiga yaitu memakai. Tahap memakai artinya penggunaan suatu prosedur untuk mengerjakan latihan ataupun menyelesaikan suatu permasalahan. Keempat yaitu menganalisis. Tahap menganalisis adalah suatu proses memecahkan permasalahan ke dalam unsur-unsur pokoknya dan menentukan bagaimana hubungan satu sama lain. Kelima yaitu menilai. Tahap menilai adalah pembuatan pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Keenam adalah menciptakan. Tahap menciptakan adalah pembuatan produk baru dengan mengatur kembali unsur-unsur atau bagian ke dalam suatu pola yang belum pernah ada sebelumnya.

Penjelasan yang lain mengenai taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl sebagai berikut (Anderson and Krathwohl, 2010: 99).

Proses kognitif yang pertama yaitu mengingat. Proses mengingat adalah aktivitas menarik kembali pengetahuan yang nyata atau relevan dari ingatan jangka panjang seorang siswa. Siswa memiliki dua proses mengingat yaitu menyadari dan mengingat kembali. Proses menyadari maksudnya proses untuk menyadari aktivitas menarik kembali informasi yang relevan dari ingatan untuk membandingkan informasi dengan informasi lain yang sedang disajikan. Proses

mengingat kembali berarti proses yang mencakup aktivitas penarikan kembali informasi yang relevan dari ingatan saat didesak.

Proses kognitif yang kedua yaitu memahami. Proses memahami memiliki arti siswa mampu mengkonstruksikan makna dari materi pembelajaran dari suatu pesan-pesan atau petunjuk-petunjuk soal atau guru. Petunjuk dapat berupa komunikasi dalam bentuk lisan, tertulis, dan grafik (gambar). Siswa dapat memahami jika mampu menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya yang telah siswa miliki dengan diintegrasikan skema-skema atau kerangka kerja yang telah siswa kenali sebelumnya.

Proses kognitif yang ketiga yaitu mengaplikasikan. Proses mengaplikasi meliputi penggunaan prosedur atau cara kerja tertentu untuk mengerjakan suatu latihan atau menyelesaikan suatu masalah. Proses kognitif yang keempat yaitu menganalisis. Proses menganalisis artinya usaha untuk mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan materi secara keseluruhan. Proses kognitif yang kelima yaitu mengevaluasi. Proses mengevaluasi dapat diartikan sebagai tindakan yang membantu suatu penilaian didasarkan pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria dapat berupa kualitas, efisiensi, dan konsistensi dimana dapat ditentukan oleh guru atau siswa. Proses kognitif yang keenam menciptakan. Proses menciptakan adalah proses membentuk sesuatu yang baru dan koheren untuk membuat prosuk yang asli. Siswa harus memiliki pola pikir kreatif pada proses mencipta ini.

Taksonomi Bloom yang telah direvisi yang diulas oleh Siregar dan Anderson and Krathwohl memiliki pengertian yang sama walaupun menggunakan istilah

yang berbeda. Taksonomi Bloom yang telah direvisi dari kedua ahli dapat disimpulkan terdiri dari mengingat, mengerti atau memahami, memakai atau menerapkan, menganalisis, menilai atau mengevaluasi dan mencipta atau menciptakan.

Tahap taksonomi Bloom penelitian ini menggunakan tahap mengingat sampai tahap menerapkan. Hal ini dikarenakan pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) kemampuan kognitif anak sudah mampu mereaksi rangsangan intelektual dan melaksanakan tugas belajar (Yusuf, 2009: 178). Tahapan ini ditandai dengan tiga kemampuan baru yaitu mengelompokkan, menyusun, dan menghubungkan atau menghitung angka-angka atau bilangan. Kemampuan baru ini sesuai dengan kemampuan kognitif tahap mengingat, memahami, dan menerapkan. Mengingat merupakan tahap mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang, memahami merupakan tahapan untuk menyusun arti dari suatu materi atau persoalan, dan menerapkan merupakan tahapan untuk menggunakan suatu prosedur dalam menyelesaikan suatu persoalan.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah sesuatu yang berkaitan dengan sikap dan nilai (Sudijono, 2006: 54). Hasil belajar ranah afektif akan terlihat pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti motivasi mengikuti pelajaran, perhatiannya terhadap mata pelajaraan, menghormati guru, disiplin dalam mengikuti pelajaran. Pengertian ranah afektif yang lain yaitu siswa memiliki karakter atau sikap terhadap mata pelajaran yang membantu mencapai ketuntasan belajar secara

maksimal (Haryati, 2006: 38). Penilaian aspek afektif dapat dilakukan dengan menggunakan observasi, angket, dan wawancara.

Pengertian ranah afektif dapat ditarik kesimpulan yaitu berkaitan dengan sikap, karakter atau nilai dalam berbagai tingkah laku untuk membantu mencapai ketuntasan belajar secara maksimal. Dalam penelitian ini, peneliti selain meningkatkan kemampuan kognitif juga meningkatkan kemampuan afektif siswa khususnya pada sikap toleransi.

3. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan pada pengembangan proses mental melalui aspek-aspek otot dan membentuk keterampilan siswa. Pengembangannya dalam pendidikan mencakup proses yang menggerakkan otot, juga berkembang dengan pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan hidup (Sukardi, 2008: 76). Penjelasan yang lain mengenai ranah psikomotorik adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual atau motorik (Hamzah, 2006: 38).

Pengertian ranah psikomotorik menurut Sukardi dan Hamzah dapat disimpulkan bahwa ranah psikomotorik yaitu proses pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual atau motorik seperti aspek otot dan keterampilan siswa.

Dokumen terkait