• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Rencana Penelitian

4. Refleksi

Tahap keempat yaitu refleksi. Refleksi adalah suatu proses untuk merenungkan dan mengingat kembali suatu tindakan yang sama seperti yang telah dicatat dalam pengamatan. Melalui refleksi dapat memahami proses, permasalahan, dan kendala yang nyata terjadi. Guru dengan merefleksikan

tindakannya saat proses pembelajaran dapat menjadi evaluasi apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak. Jika tidak tercapai maka guru dapat memperbaiki pada proses pembelajaran berikutnya.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Klepu yang beralamat di jalan Klepu Sendangmulyo, Minggir Sleman, Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SD Kanisius Klepu semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 28 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu sikap toleransi meliputi menghargai siswa yang mengalami kesulitan, saling menghargai tanpa membedakan suku, gender, penampilan, budaya, kemampuan, dapat menerima hal-hal berbeda dengan yang dipercayai, menumbuhkan sikap bekerjasama dan bersinergi, mengenali potensi diri dan kemampuan kognitif sesuai dengan taksonomi Bloom yang telah direvisi pada materi penjumlahan pecahan.

4. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di akhir semester ganjil dan di semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan Oktober 2013 sampai Juli 2014.

C. Rencana Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart dengan melalui beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Rencana penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Siklus pertama dan siklus kedua dilakukan untuk memberikan tindakan kepada siswa, akan tetapi peneliti tidak menutup kemungkinan melakukan siklus ketiga jika pada siklus kedua belum melampui target akhir siklus yang telah ditentukan.

1. Persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Meminta ijin kepada kepala SD Kanisius Klepu untuk melakukan pengamatan di sekolah tersebut.

b. Melakukan pengamatan di kelas V untuk melihat kondisi kelas saat proses kegiatan pembelajaran sedang berlangsung.

c. Melakukan wawancara kepada guru kelas V untuk mengidentifikasi permasalahan.

d. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung.

e. Menentukan permasalahan serta solusi untuk menyelesaikan permasalahan. f. Menyusun instrumen non tes seperti rubrik pengamatan dan kuesioner serta

g. Melakukan kembali pengamatan dan pembagian kuesioner tentang sikap toleransi siswa kelas V SD Kanisius Klepu untuk memperoleh data kondisi awal.

h. Menyusun instrumen tes yaitu soal evaluasi serta melakukan uji validitas isi untuk instrumen tes.

i. Melakukan revisi setelah melakukan validitas isi.

j. Melakukan pengujian instrumen tes berupa soal evaluasi berjumlah 50 soal kepada siswa kelas VI SD Kanisius Klepu.

k. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok dengan guru kelas V SD Kanisius Klepu.

l. Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media, penilaian, lembar kerja siswa, lembar jawab atau kunci jawab, refleksi, aksi, lembar soal untuk pre tes dan kuis.

m. Membuat sertifikat dan kata-kata mutiara untuk penghargaan kelompok super, sangat baik, dan baik.

n. Melakukan uji validitas untuk perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, soal pre tes, dan kuis. o. Pembagian kelompok heterogen sesuai dengan rangking siswa kelas V SD

Kanisius Klepu pada semester satu dan berdasarkan gender yang berkonsultasi dengan guru kelas V.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Siklus I dan siklus II akan dilakukan selama tiga kali pertemuan dan disetiap pertemuan beralokasikan 2 x 40 menit. Kegiatan pertemuan pertama dan

pertemuan kedua memberikan tindakan dan melakukan pengamatan yang dibantu oleh guru kelas dan teman sejawat, sedangkan pertemuan ketiga untuk melakukan evaluasi dan pengisian kuesioner oleh siswa.

a. Siklus Pertama

1) Rencana Tindakan Siklus I

Peneliti pada tahap perencanaan ini melakukan analisis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dengan guru kelas. Berdasarkan analisis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), peneliti menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan indikator-indikator keberhasilan belajar dan sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Peneliti juga membuat media pembelajaran yang menunjung kegiatan pembelajaran berupa keping pecahan, menyusun lembar kerja siswa, menyusun pedoman atau instrumen yang digunakan dalam setiap siklus, dan menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator berdasarkan tahap perkembangan kognitif menurut Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl dari tahap mengingat hingga tahap mengaplikasi.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan memperhatikan komponen-kompenen dalam STAD yaitu presentasi kelas, belajar dalam tim, tes individu, skor pengembangan individu, dan penghargaan tim yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Pada tahap pelaksanaan, peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan guru kelas bertindak sebagai pengamat dibantu dengan teman sejawat peneliti. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut.

a) Pertemuan pertama

(1) Siswa mengerjakan pre tes untuk mengetahui pengetahuan awal dan menentukan skor awal masing-masing siswa.

(2) Guru memberikan motivasi yaitu siswa mencari kertas yang tertuliskan pecahan yang telah disebarkan guru disekitar kelas.

(3) Apersepsi : Siswa bersama guru bertanya jawab dari bilangan pecahan yang telah ditemukan oleh siswa dengan menunjukkan mana yang disebut penyebut dan mana yang disebut pembilang.

(4) Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu penjumlahan pecahan berpenyebut sama

(5) Guru membagikan rangkuman materi kepada siswa dan siswa diminta untuk membuka buku pegangan mata pelajaran matematika mengenai penjumlahan pecahan.

(6) Siswa memperhatikan guru yang melakukan presentasi kelas mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama.

(7) Siswa mencatat atau meringkas hal-hal penting hasil presentasi yang dilakukan oleh guru.

(8) Siswa masuk dalam kelompok yang terdiri dari empat sampai lima siswa yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan tingkat kemampuan dan jenis kelamin.

(9) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok dan mengoreksi hasil pekerjaan kelompoknya.

(10)Siswa menampilkan hasil kerja kelompok di papan tulis (11)Siswa mengerjakan kuis secara individual.

(12)Siswa mengoreksi bersama kuis yang telah siswa kerjakan. (13)Siswa bersama guru menghitung poin kemajuan.

(14)Guru memberikan penghargaan.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada silabus lampiran 1, rincian uraian rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 2a, rangkuman materi dapat dilihat pada lampiran 3a, lembar kerja siswa serta kunci jawab dan soal pre tes atau kuis beserta kunci jawab dapat dilihat pada lampiran 4, pembagian kelompok STAD dapat dilihat pada lampiran 11, dan sertifikat penghargaan dapat dilihat pada lampiran 12.

b) Pertemuan Kedua

(1) Siswa mengerjakan pre tes untuk mengetahui pengetahuan awal dan untuk mendapatkan skor awal masing-masing siswa.

(2) Guru memberikan motivasi yaitu siswa dengan kelompoknya mencari amplop yang berisi potongan pecahan dan siswa diminta untuk menyusun pecahan tersebut menjadi utuh.

(3) Apersepsi : Siswa bersama guru bertanya jawab mengenai potongan puzzle tersebut untuk menggali pengetahuan awal siswa mengenai pecahan.

(4) Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.

(5) Guru membagikan rangkuman materi kepada siswa dan siswa diminta untuk membuka buku pegangan mata pelajaran matetmatika mengenai penjumlahan pecahan.

(6) Siswa memperhatikan guru yang melakukan presentasi kelas mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.

(7) Siswa mencatat atau meringkas hal-hal penting hasil presentasi yang dilakukan oleh guru.

(8) Siswa masuk dalam kelompok yang sama pada pertemuan pertama.

(9) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok dan mengoreksi hasil pekerjaan kelompoknya.

(10)Siswa menampilkan hasil kerja kelompok di papan tulis (11)Siswa mengerjakan kuis secara individual.

(12)Siswa mengoreksi bersama pre tes dan kuis yang telah mereka kerjakan. (13)Siswa bersama guru menghitung poin kemajuan.

(14)Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.

Perincian rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 2a, rangkuman materi dapat dilihat pada lampiran 3a, lembar kerja siswa serta kunci jawab dan soal pre tes atau kuis beserta kunci jawab dapat dilihat pada lampiran 5, pembagian kelompok STAD dapat dilihat pada lampiran 11, dan sertifikat penghargaan dapat dilihat pada lampiran 12.

c) Pertemuan Ketiga

(1) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran hari ini yaitu akan diadakan ulangan dengan materi penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.

(2) Apersepsi : siswa bersama guru membahas ulang mengenai materi yang belum dipahami dengan baik oleh siswa.

(3) Motivasi : guru mengajak untuk tepuk salut. (4) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu

(5) Siswa mengisi lembar kuesioner mengenai sikap toleransi.

Rincian rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga ini dapat dilihat pada lampiran 2a, soal evaluasi dapat dilihat pada lampiran 8, dan kunci jawaban soal evaluasi dapat dilihat pada lampiran 10.

b. Siklus II

1) Rencana tindakan

Peneliti pada tahap perencanaan ini melakukan analisis standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) dan materi ajar dengan guru kelas. Berdasarkan analisis standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan materi ajar, peneliti menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan memperhatikan indikator-indikator pencapaian hasil belajar. Peneliti juga menyusun lembar kerja siswa, menyusun pedoman atau instrumen yang digunakan dalam setiap siklus dan menyusun soal evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar berdasarkan tahap perkembangan kognitif menurut

Bloom yang telah direvisi oleh Anderson and Krathwohl dari tahap mengingat hingga tahap mengaplikasi.

2) Pelaksanaan a) Pertemuan Pertama

(1) Siswa mengerjakan pre tes untuk mengetahui pengetahuan awal dan untuk mendapatkan skor awal masing-masing siswa.

(2) Guru memberikan motivasi yaitu Guru mengajak siswa bermain konsentrasi, jika guru menunjukkan pecahan biasa maka siswa memegang kedua telinga dan jika guru menunjukkan pecahan campuran maka siswa harus memegang hidungnya.

(3) Apersepsi : siswa bersama guru bertanya jawab mengenai pecahan biasa dengan pecahan campuran.

(4) Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan campuran.

(5) Guru membagikan rangkuman materi kepada siswa dan siswa diminta untuk membuka buku pegangan mata pelajaran matematika mengenai penjumlahan pecahan.

(6) Siswa memperhatikan guru yang melakukan presentasi kelas mengenai penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan campuran.

(7) Siswa mencatat atau meringkas hal-hal penting hasil presentasi yang dilakukan oleh guru.

(8) Siswa masuk dalam kelompok yang sama pada kegiatan pembelajaran sebelumnya.

(9) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok dan mengoreksi hasil pekerjaan kelompoknya.

(10) Siswa menampilkan hasil kerja kelompok di papan tulis. (11) Siswa mengerjakan kuis secara individual.

(12) Siswa mengoreksi bersama kuis yang telah selesai dikerjakan siswa. (13) Siswa bersama guru menghitung poin kemajuan.

(14) Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.

Silabus pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada lampiran 1, rincian uraian rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 2b, rangkuman materi dapat dilihat pada lampiran 3b, lembar kerja siswa serta kunci jawaban dapat dilihat pada lampiran 6, pembagian kelompok STAD dapat dilihat pada lampiran 11, dan sertifikat pengahrgaan dapat dilihat pada lampiran 12.

b) Pertemuan Kedua

(1) Siswa mengerjakan pre tes untuk mengetahui pengetahuan awal dan untuk mendapatkan skor awal masing-masing siswa.

(2) Guru memberikan motivasi yaitu siswa dengan kelompoknya harus mencari potongan kertas yang tertulis angka 0 sampai 9, dari angka-angka tersebut siswa harus membentuk pecahan campuran sebanyak 2 pecahan campuran. (3) Apersepsi : siswa bersama guru bertanya jawab mengenai pecahan campuran

yang telah mereka buat.

(4) Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu penjumlahan pecahan campuran dengan pecahan campuran.

(5) Guru membagikan rangkuman materi kepada siswa dan siswa diminta untuk membuka buku pegangan mata pelajaran matematika mengenai penjumlahan pecahan.

(6) Siswa memperhatikan guru yang melakukan presentasi kelas mengenai penjumlahan pecahan campuran dengan pecahan campuran.

(7) Siswa mencatat atau meringkas hal-hal penting hasil presentasi yang dilakukan oleh guru.

(8) Siswa masuk dalam kelompok yang sama pada kegiatan pembelajaran sebelumnya.

(9) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok dan mengoreksi hasil pekerjaan kelompoknya.

(10) Siswa menampilkan hasil kerja kelompok di papan tulis. (11) Siswa mengerjakan kuis secara individual.

(12)Siswa mengoreksi bersama pre tes dan kuis yang telah mereka kerjakan. (13)Siswa bersama guru menghitung poin kemajuan.

(14)Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.

Silabus pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada lampiran 1, rincian uraian rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 2b, rangkuman materi dapat dilihat pada lampiran 3b, lembar kerja siswa serta kunci jawaban dan soal pre tes atau kuis beserta kunci jawab dapat dilihat pada lampiran 7, pembagian kelompok STAD dapat dilihat pada lampiran 11, dan sertifikat penghargaan dapat dilihat pada lampiran 12.

c) Pertemuan Ketiga

(1) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran hari ini yaitu akan diadakan ulangan dengan materi penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan campuran dan penjumlahan pecahan campuran dengan pecahan campuran.

(2) Apersepsi : siswa bersama guru membahas ulang mengenai materi yang belum dipahami dengan baik oleh siswa.

(3) Motivasi : guru mengajak untuk tepuk salut. (4) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu

(5) Siswa mengisi lembar kuesioner mengenai sikap toleransi.

Rincian rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga ini dapat dilihat pada lampiran 2b, soal evaluasi dapat dilihat pada lampiran 9, dan kunci jawaban soal evaluasi dapat dilihat pada lampiran 10.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai sikap toleransi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan rubrik pengamatan dan melakukan pengamatan proses kegiatan pembelajaran dengan memberikan catatan-catatan. Rubrik pengamatan diisi oleh guru kelas dan dibantu oleh teman sejawat. Pengamatan dilakukan dengan metode pengamatan terstruktur. Guru dan teman sewajat melakukan pengamatan dengan memberi tanda check-list jika siswa termati melakukan indikator dalam rubik pengamatan sikap toleransi. Cacatan mengenai proses kegiatan pembelajaran ditulis oleh guru kelas sebagai pengamat.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk merenungkan kembali proses pembelajaran untuk memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan hasil pengamatan terhadap sikap toleransi siswa dan hasil belajar yang dicapai setiap siswa. Peneliti melakukan refleksi dengan guru kelas V dan teman sejwat yang membantu melakukan pengamatan. Hal ini dilakukan supaya guru kelas V dan teman sejwat memberikan masukan-masukan yang berguna untuk kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Refleksi dilakukan di setiap akhir pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga (akhir siklus). Refleksi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua untuk mengetahui kekuarangan dalam kegiatan pembelajaran dan menemukan solusi dari segala kekurangan yang berguna untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. Refleksi pada pertemuan ketiga atau akhir siklus untuk mengetahui hasil yang diperoleh selama melakukan tindakan sudah mencapai target keberhasilan atau belum.

Hasil refleksi akhir siklus I digunakan untuk perbaikan pada siklus II dan hasil refleksi pada akhir siklus II digunakan untuk pertimbangan akan melanjutkan siklus atau tidak. Jika hasil sikap toleransi dan hasil kemampuan kognitif siswa belum mencapai target keberhasilan maka refleksi ini bermanfaat untuk merancang kegiatan pembelajaran yang lebih baik pada siklus berikutnya. Jika hasil sikap toleransi dan hasil kemampuan kognitif siswa sudah mencapai target keberhasilan yang diinginkan maka siklus dapat dihentikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen terkait