• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

7.2 Rancangan Strategi dan Program Promosi Kesehatan

Setelah mendiagnosis kerangka PRECEDE, langkah selanjutnya peserta FGD mulai merancang Strategi dan Program Promosi Kesehatan. Dari hasil diagnosis faktor perilaku dan faktor lingkungan telah didapat urutan masalah sebagai berikut :

1. Perilaku ibu rumah tangga dan ibu hamil tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

2. Perilaku Tenaga Kesehatan Puskesmas/ Bidan Desa/ Kader Kesehatan yang belum melakukan kunjungan ke rumah sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab.

3. Perlunya ide kreatif/ inovasi dan pengawasan dari petugas Puskesmas

4. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan.

Tujuan dari Program Promosi Kesehatan, sebagai berikut :

1. Peningkatan pengetahuan tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

2. Peningkatan Strata PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan.

Untuk menunjang intervensi prioritas masalah diatas, diusulkan dua Strategi dan Program Promosi Kesehatan, antara lain :

1. Strategi Peningkatan Kapasitas SDM dengan Program Pelatihan Partisipatif.

2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pendidikan Kesehatan Terpadu.

Untuk lebih jelasnya kerangka logis Strategi dan Program Pemberdayaan Masyarakat seperti ditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12 Kerangka Kerja Logis Strategi dan Program Promosi Kesehatan di Desa Jebed Selatan No. Strategi dan

Program Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi

Kegiatan Pihak Terkait Sumber

Dana Jadwal

1. Tenaga Puskesmas 2. Bidan desa 3. Tokoh Masyarakat

dan Tokoh Agama 4. Kader Kesehatan/

ibu-ibu TP-PKK

Balai Desa Jebed Selatan

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang 2. Unsur Akademisi

(Universitas)

1. Revitalisasi Posyandu 2. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis Kesehatan

3. Pendidikan Kesehatan Ibu dan Anak.

1. Menghidupkan lagi fungsi Posyandu yang

1. Kader Kesehatan dan anggota

1. Dinas Kesehatan Kabupaten 4. Kader kesehatan/

ibu-ibu TP-PKK

Sumber : Hasil Forum FGD, 2007

7.2.1 Program Pelatihan Partisipatif 1. Latar Belakang Program

Upaya ini lebih ditujukan kepada pelaksana program seperti Tenaga Kesehatan (Puskesmas), Bidan desa, Tokoh Masyarakat Tokoh Agama, dan Kader Kesehatan/ ibu-ibu TP-PKK agar lebih terampil.

2. Kegiatan program.

Pelatihan Partisipatif bagi Tenaga Kesehatan, Bidan desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kader Kesehatan/ ibu-ibu TP-PKK

3. Sasaran : Tenaga Kesehatan (Puskesmas), Bidan desa, Tokoh Masyarakat Tokoh Agama, dan Kader Kesehatan/ ibu-ibu TP-PKK

4. Pihak Terkait/ Penanggung Jawab : a) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang

b) Unsur Akademisi (Universitas) 5. Lokasi Kegiatan : Desa Jebed Selatan

6. Waktu : awal bulan Juli tahun 2008 – akhir bulan Juni tahun 2009.

7. Sumber Dana : APBD Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2008-2009 8. Tujuan : meningkatkan ketrampilan pelaksana program dalam melaksanakan

Pemberdayaan Masyarakat

Strategi dan Program Promosi Kesehatan tersebut tidak berhenti pada peningkatan strata PHBS tingkat rumah tangga saja akan tetapi tetap diupayakan untuk mengintervensi implementasi Promosi Kesehatan di kelima tempat (institusi pendidikan, institusi kesehatan, tempat kerja, rumah tangga dan tempat umum) di Desa Jebed Selatan.

7.2.2 Program Pendidikan Kesehatan Terpadu 1. Latar Belakang Program

Kesehatan bukan hanya diketahui atau disadari (knowledge) dan disikapi (attitude), melainkan harus dikerjakan/ dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari (practice). Oleh karena itu, hakekat Promosi Kesehatan ialah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri sesuai dengan sosial budaya setempat. Dari hakekat tersebut, individu dan masyarakat

bukanlah objek yang pasif (sasaran), melainkan sebagai subjek (pelaku), sehingga dalam proses pembelajaran tersebut peran pendidikan kesehatan sangat tepat.

Pendidikan Kesehatan merupakan bentuk upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku individu dan masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar individu dan masyarakat menyadari dan mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka. Sehingga tujuan akhir dari pendidikan kesehatan adalah agar masyarakat dapat mempraktekkan hidup sehat bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat.

2. Kegiatan program.

Kegiatan dalam Program Kesehatan Terpadu, antara lain : a) Posyandu

Walaupun kegiatan ini sudah ada sebelumnya akan tetapi kegiatannya terkesan seadanya dan fungsi dari meja kelima tidak ada (tidak berfungsi). Oleh karena itu dengan adanya revitalisasi dalam program dengan tujuan kelima meja tersebut dapat berfungsi kembali.

b) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berbasis Kesehatan

Dalam forum FGD, peserta sangat mengharapkan apabila generasi muda dalam hal ini adalah anak-anak yang masih kecil dari awal sudah diberikan pembelajaran tentang kesehatan agar kelak dewasa anak tersebut mampu mempraktekkan hasil pembelajaran tersebut. Mengakomodir keinginan tersebut, kemudian diusulkan kegiatan PAUD yang berbasis kesehatan.

Konsepnya tetap tempat bermain hanya saja lebih banyak memberikan informasi tentang kesehatan. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan anak-anak tentang kesehatan dengan metode bermain.

c) Pendidikan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Perlunya kegiatan didasari oleh kondisi nyata masyarakat Desa Jebed Selatan dalam memberikan ASI Eksklusif bagi anaknya dan pemberian asupan makanan yang bergizi (4 sehat 5 sempurna0 bagi anaknya sangat rendah. Oleh karena itu perlunya memberikan kesadaran ibu rumah tangga melalui pendidikan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tentang arti penting ASI Eksklusif dan gizi bagi anaknya.

3. Pihak Terkait/ Penanggung Jawab : a) Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang

b) Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) c) Tokoh masyarakat dan tokoh agama

d) Kader Kesehatan/ ibu-ibu TP-PKK e) LSM yang concern terhadap kesehatan 4. Lokasi Kegiatan : Balai Desa Jebed Selatan

5. Waktu : awal bulan Juli tahun 2008 – akhir bulan Juni tahun 2009.

6. Sumber Dana : Dana APBD Kabupaten Pemalang tahun anggaran 2008-2009 dan swadaya.

8.1 Kesimpulan

Dalam mengevaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan yang dijalankan di Desa Jebed Selatan menggunakan pemikiran Green. Berikut hasil evaluasi Strategi Promosi Kesehatan .

I. Implementasi pada Institusi Pendidikan (Sekolah) Sikap dan perilaku yang telah teridentifikasi :

a. Sikap pasrah (nrimo) dengan kondisi sarana dan prasarana sekolah.

b. Tidak adanya motivasi dari para guru/ Kepala Sekolah untuk memperbaiki kondisi tersebut.

c. Masih rendahnya kreativitas dan inovasi dari petugas Puskesmas dalam memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup sehat di sekolah

II. Implementasi pada Institusi Kesehatan Sikap dan perilaku yang telah teridentifikasi :

a. Masih rendahnya tingkat kepedulian dan pengetahuan ibu dalam membawa anaknya ke Posyandu.

III. Implementasi pada Tempat Kerja

Sikap dan perilaku yang telah teridentifikasi :

a. Masih rendah Tingkat pengetahuan dari petani dan buruh tani akan kesehatan.

b. Kurangnya perhatian dan tanggung jawab dari petugas Puskesmas, Bidan Desa dan Kader Kesehatan yang diwujudkan melalui kunjungan rutin ke rumah warga.

c. Tidak adanya pengawasan atau monitoring dari Dinas Kesehatan kepada para petani terkait dampak pestisida.

d. Belum adanya pengawasan (monitoring dan evaluasi) dari Dinas terkait (Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan) setelah memberikan penyuluhan tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) kepada karyawan dan pengusaha di tempat kerja mereka.

IV. Implementasi pada Rumah Tangga

Sikap dan perilaku yang telah teridentifikasi :

a. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa Jebed Selatan (SLTP ke bawah sebesar 58,5 %)

b. Rutinitas ibu rumah tangga ketika membantu suaminya bekerja di sawah c. Jumlah tenaga Puskesmas yang sedikit sehingga tidak bisa menjangkau

semua rumah penduduk.

d. Minimnya dana operasional sehingga berpengaruh pada pelaksanaannya.

V. Implementasi pada Tempat Umum

Sikap dan perilaku yang telah teridentifikasi :

a. Belum ada upaya serius dari Dinas terkait dalam mempromosikan hidup bersih dan sehat ditempat tersebut.

Masalah yang telah teridentifikasi antara lain :

a. Masih rendahnya tingkat kepedulian dan pengetahuan ibu rumah tangga tentang kesehatan.

b. Masih rendah tingkat pengetahuan dari petani dan buruh tani akan kesehatan c. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan

d. Masih rendahnya kreativitas dan inovasi dari petugas Puskesmas

e. Kurangnya perhatian dan tanggung jawab dari petugas Puskesmas, Bidan Desa dan Kader Kesehatan yang diwujudkan melalui kunjungan rutin ke rumah warga

f. Tidak adanya pengawasan atau monitoring dari petugas Puskesmas setelah dilakukan penyuluhan atau masalah sosialisasi.

Berpedoman hasil evaluasi tersebut, maka perlu adanya perumusan Strategi dan Program Promosi Kesehatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Desa Jebed Selatan melalui forum FGD. Dalam forum FGD tersebut telah dirumuskan prioritas masalah antara lain :

1. Perilaku ibu rumah tangga dan ibu hamil tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

2. Perilaku Tenaga Kesehatan Puskesmas/ Bidan Desa/ Kader Kesehatan yang belum melakukan kunjungan ke rumah sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab.

3. Perlunya ide kreatif/ inovasi dan pengawasan dari petugas Puskesmas 4. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan

Dari prioritas masalah tersebut, kemudian peserta FGD menetapkan sasaran untuk rancangan Program Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut :

Sasaran Primer : Ibu rumah tangga

Sasaran Sekunder : Anggota Keluarga (Ayah dan Anak)

Sasaran Tersier : Petugas Kesehatan Puskesmas/ Bidan Desa/ Kader Kesehatan Selanjutnya peserta FGD merancang tujuan dari Program Promosi Kesehatan, sebagai berikut :

1. Peningkatan pengetahuan tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

2. Peningkatan Strata PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan.

Untuk menunjang intervensi prioritas masalah diatas, diusulkan dua Strategi dan Program Promosi Kesehatan, antara lain :

1. Strategi Peningkatan Kapasitas SDM dengan Program Pelatihan Partisipatif.

2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pendidikan Kesehatan Terpadu.

8.2 Rekomendasi

8.2.1 Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang perlu tetap melanjutkan kebijakan yang sudah berjalan yaitu dengan memberikan prioritas pembinaan atau penyuluhan kepada masyarakat kaitannya dengan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Selain itu, ke depan untuk mengimplementasikan program Promosi Kesehatan harus disesuaikan dengan masalah atau kondisi yang ada di daerah sehingga strategi Promosi Kesehatan bisa tepat sasaran untuk mengintervensi masalah atau kondisi daerah tersebut. Tetap membina komunikasi yang baik dan memberikan informasi yang bermanfaat

kepada masyarakat melalui kunjungan dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas sekaligus mengkampanyekan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tingkat rumah tangga. Informasi budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bisa disampaikan melalui media elektronik (RSPD Suara Widuri dan Radio swasta), media cetak (koran lokal seperti Radar Tegal atau Suara Merdeka) maupun melalui spanduk dan pamflet.

8.2.2 Pelaksana Program Promosi Kesehatan (Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tenaga Kesehatan Puskesmas, Bidan Desa dan Kader Kesehatan/ Ibu-Ibu TP-PKK)

Kepada pelaksana Program Promosi Kesehatan perlu menumbuhkan komitmen dalam mewujudkan suasana yang kondusif terhadap kesehatan sehingga keberlanjutan Program Promosi Kesehatan di Desa Jebed Selatan tetap terjaga. Pelaksana Program Promosi Kesehatan juga perlu melakukan pendekatan personal dengan cara berkunjung ke rumah atau jemput bola dalam mengkampanyekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat Desa Jebed Selatan.