• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN... I-1 (Halaman 53-61)

PEMERINTAHAN DAERAH

Terhadap 10.000 Jumlah Penduduk Usia Sekolah SD/MI dan SMP/MTs Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012

2) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah per 10.000 penduduk usia 16-18 tahun untuk jenjang pendidikan menengah selama kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami peningkatan yaitu dari 14,22 pada

II - 34

Tahun 2009 menjadi 22,04 pada tahun 2012. Kondisi rasio yang ideal adalah mendekati angka 30, sehingga kondisi di Jawa Tengah tersebut masih perlu ditingkatkan. Perkembangan rasio ketersediaan sekolah di Jawa Tengah jenjang pendidikan menengah dapat dlihat pada Tabel 2.34.

Tabel 2.34.

Rasio Ketersediaan Sekolah SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012

Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012

Jumlah SMA/ SMK/ MA 2.309 2.458 2.513 3.407

Jumlah penduduk usia

16-18 th 1.623.463 1.547.110 1.505.602 1.545.555

Rasio SMA/SMK/MA per 10.000 penduduk Usia

16 – 18 tahun 14,22 15,89 16,69 22,04

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2013 (diolah) 3) Rasio Guru terhadap Murid

Selama kurun waktu tahun 2009 - 2012 rasio ketersediaan guru per 10.000 murid SMA/SMK/MA di Jawa Tengah cenderung membaik, yaitu dari 13,13 menjadi 10,27. Rasio sebagaimana dimaksud dapat dilihat pada Tabel 2.35.

Tabel 2.35.

Rasio Guru terhadap Murid SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012 Jenjang Pendidikan SMA/SMK/MA Tahun 2009 2010 2011 2012 Jumlah guru 71.173 90.090 101.656 103.187 Jumlah murid 934.743 985.942 1.105.319 1.060.257 Rasio 13,13 10,94 9,99 10,27

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2013 (diolah) 4) Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-Rata

Ketersediaan guru terhadap murid per kelas rata-rata untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA di Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2009-2013 ditunjukkan dengan rasio sebesar 5,56 di tahun 2009 menjadi 4,17 di tahun 2012, sebagaimana Tabel 2.36.

Tabel 2.36.

Rasio Guru dan Murid Jenjang SMA/SMK/MA per Kelas Rata-Rata di Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 – 2012 Jenjang Pendidikan SMA/SMK/MA Tahun 2009 2010 2011 2012 Jumlah kelas 26.144 26.307 27.966 31.092

Rasio guru/murid per

kelas rata-rata 5,56 5,18 4,57 4,17

II - 35

c. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Selama kurun waktu tahun 2009-2013, Angka Partisipasi Kasar PAUD Provinsi Jawa Tengah meningkat dari 62,04% pada tahun 2009 menjadi 70,55% pada tahun 2013. Kondisi ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak mulai dari usia dini, sehingga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Selengkapnya kondisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.18.

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Gambar 2.18

Angka Partisipasi Kasar PAUD

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013 d. Fasilitas Pendidikan

Persentase ruang kelas sesuai standar mengalami peningkatan dari tahun 2009-2013 pada semua jenjang pendi-dikan yaitu ruang kelas SD/MI meningkat dari 62% menjadi 94,78%, ruang kelas SMP/MTs meningkat dari 68% menjadi 98,79%, dan ruang kelas SMA/SMK/MA dari 25% menjadi 80,50%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.37.

Tabel 2.37.

Kondisi Bangunan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Tengah Dalam Kondisi Baik

Tahun 2009 – 2013 (%) No Jenjang Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1 SD/MI/SDLB 62 70 85,38 94,75 94,78 2 SMP/MTs/SMPLB 68 73 82,86 96,76 98,79 3 SMA/SMK/MA 25 30 76,53 80 80,50

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2014 e. Angka Putus Sekolah (APS)

Angka Putus Sekolah (APS) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mengalami penurunan dari tahun 2009-2013 yaitu Angka Putus Sekolah SD/MI turun dari 0,22 pada tahun 2009 menjadi 0,11 pada tahun 2013, Angka putus sekolah SMP/MTs

II - 36

dari 0,72 menjadi 0,34, dan Angka putus sekolah SMA/SMK/MA turun dari 0,17 menjadi 0,07. Data selengkapnya sebagaimana Tabel 2.38.

Tabel 2.38.

Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2013

No Jenjang Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI/SDLB 0,22 0,22 0,16 0,12 0,11

2 SMP/MTs/SMPLB 0,72 0,68 0,5 0,38 0,34

3 SMA/SMK/MA 0,17 0,1 0,09 0,08 0,07

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2014 f. Angka Kelulusan

Dalam kurun waktu 2009-2013, Angka Kelulusan pada semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan yaitu untuk Angka Kelulusan SD/MI meningkat dari 95,98% pada tahun 2009 menjadi 99,95% pada tahun 2013, Angka Kelulusan SMP/MTs meningkat dari 93,96% menjadi 99,17%, dan Angka Kelulusan SMA/SMK/MA juga meningkat dari 92,03% menjadi 99,92%. Gambaran selengkapnya sebagaimana tertuang dalam Tabel 2.39.

Tabel 2.39.

Angka Kelulusan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2013

No Jenjang Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI/SDLB 95,98 96,29 98,40 99,95 99,95

2 SMP/MTs/SMPLB 93,96 94,00 99,05 99,15 99,17

3 SMA/SMK/MA 92,03 94,19 95,00 95,59 99,92

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2014

Selanjutnya, capaian Nilai Rata-Rata Ujian Nasional (UN) untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu tingkat SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB dan SMA/SMK/MA mengalami fluktuasi, sebagaimana tertuang pada Tabel 2.40.

Tabel 2.40.

Nilai Ujian Akhir Nasional

SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Tahun 2009 - 2013

No Jenjang Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI/SDLB 6,64 7,4 7,31 7,06 7,20

2 SMP/MTs/SMPLB 6,89 7,16 6,75 6,8 6,80

3 SMA/SMK/MA 7,27 7,19 7,72 7,73 7,31

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2014 g. Angka Melanjutkan

Angka Melanjutkan siswa lulusan SD/MI dan SMP/MTs ke jenjang pendidikan lebih tinggi mengalami peningkatan dalam

II - 37

kurun waktu tahun 2009-2012. Untuk Angka Melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs meningkat dari 92,01% menjadi 94,57%. Sedangkan Angka Melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA meningkat dari 74,13% menjadi 81,07% untuk kurun waktu yang sama. Gambaran selengkapnya seperti terlihat dalam Tabel 2.41.

Tabel 2.41.

Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 - 2012

No Jenjang Tahun

2009 2010 2011 2012

1

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 92,01 92,64 93,78 94,57 2 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 74,13 75,62 76,99 81,07

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2013 h. Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1/D4

Persentase pendidik yang memiliki kualifikasi S1/D4 dalam tahun 2009-2013 mengalami peningkatan pada semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Kondisi ini menunjukkan peningkatan kualitas pendidik di Jawa Tengah. Namun demikian, peningkatan capaian kualifikasi S1/D4 untuk pendidik PAUD dan SD/MI/SDLB masih cukup rendah, sehingga perlu dipacu peningkatannya. Kondisi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.42.

Tabel 2.42.

Persentase Pendidik Berkualifikasi SI/D4 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2013

No Jenjang Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pendidik PAUD berkualifikasi S1/D4 12,00 18,83 20,99 31,01 31,05 2 Pendidik SD/MI/SDLB berkualifikasi S1/D4 25,90 34,11 45,40 51,56 51,58 3 Pendidik SMP/MTs/SMPLB berkualifikasi S1/D4 74,70 76,03 78,01 84,57 85,05 4 Pendidik SMA/SMK/MA berkualifikasi S1/D4 83,20 85,81 88,48 91,85 93,06

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2014 2. Kesehatan

a. Rasio Puskesmas Per Satuan Penduduk

Selama kurun waktu 2009-2012 rasio puskesmas per satuan penduduk di Jawa Tengah cenderung fluktuatif. Pada tahun 2009, rasionya mencapai 1 per 38.528 penduduk, menjadi 1 per 38.110 penduduk di tahun 2012. Kondisi ini masih perlu

II - 38

ditingkatkan agar sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan RI yaitu satu puskesmas dapat melayani 30.000 penduduk. Secara lengkap rasio tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.43.

Tabel 2.43.

Rasio Puskesmas Terhadap Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 Tahun Puskesmas (unit) Jumlah Penduduk (orang) Jumlah Rasio

2009 853 32.864.563 1 : 38.528

2010 864 32.382.657 1 : 37.480

2011 867 32.643.612 1 : 37.651

2012 873 33.270.307 1 : 38.110

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 (diolah) b. Rasio Dokter Per Satuan Penduduk

Apabila dilihat dari jumlah dokter di Jawa Tengah selama kurun waktu 2009-2012 dapat digambarkan bahwa rasio dokter umum lebih besar dibandingkan dokter spesialis dan dokter gigi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah dokter umum yang melaksanakan pelayanan kesehatan lebih banyak dibandingkan dokter spesialis. Data perkembangan rasio dokter dapat dilihat pada Tabel 2.44.

Tabel 2.44.

Perkembangan Rasio Dokter

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012

Tahun Dokter Umum Dokter Spesialis Dokter Gigi

Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio

2009 3,578 0.109 2,149 0.065 943 0.029 2010 3,605 0.111 2,148 0.066 943 0.029 2011 4,224 0.129 2,343 0.072 1,058 0.032 2012 4,264 0.128 2,157 0.065 1,091 0.033

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013 (diolah)

c. Rasio Tenaga Paramedis Per Satuan Penduduk

Tenaga paramedis terdiri dari perawat, bidan, tenaga farmasi, dan tenaga gizi. Selama kurun waktu tahun 2009-2012, keberadaan tenaga paramedis di Jawa Tengah yang ditunjukkan dengan rasio tenaga paramedis per satuan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya. Secara rinci rasio tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.45.

Tabel 2.45.

Perkembangan Rasio Tenaga Paramedis Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012

Tahun Perawat Bidan Tenaga Farmasi Tenaga Gizi

Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio

2009 24.763 0,753 12.456 0,379 3.633 0,111 1.472 0,045 2010 24.790 0,766 12.456 0,385 3.637 0,112 1.475 0,046 2011 24.472 0,750 13.100 0,401 4.376 0,134 1.549 0,047 2012 27.404 0,824 14.443 0,434 5.347 0,161 1.575 0,047

II - 39

d. Persentase Balita Usia 0-6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif

Selama kurun waktu tahun 2009-2013, persentase bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung meningkat. Kondisi ini menunjukkan meningkatnya kesadaran ibu bayi untuk memberikan hanya ASI saja, meningkatnya pemanfaatan pojok ASI dan keberhasilan kampanye pemberian ASI eksklusif untuk ibu menyusui baik di masyarakat, instansi pemerintahan dan pabrik-pabrik diseluruh Jawa Tengah. Kondisi tersebut sebagaimana tercantum pada Tabel 2.46.

Tabel 2.46.

Persentase Balita Usia 0-6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2013

Tahun Jumlah Bayi diberi ASI Eksklusif Jumlah Bayi yang Cakupan (%)

2009 340.373 136.862 40,21

2010 488.495 181.600 37,18

2011 247.647 112.338 45,36

2012 577.407 148.059 25,60

2013 263.170 202.165 76,82

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013 (diolah) e. Kondisi Penyakit Menular yang Terdeteksi

Kondisi penyakit menular di Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2009-2013, dapat digambarkan antara lain angka kesakitan DBD yang cenderung mengalami peningkatan, angka kesakitan TB juga meningkat disebabkan karena beban ganda penyakit yang diderita pasien TB, perubahan iklim yang ekstrim dan keterlambatan rujukan penderita ke pelayanan/tenaga kesehatan; dan penemuan kasus HIV/AIDS yang juga mengalami peningkatan. Kondisi tersebut menjadi perhatian untuk meningkatkan langkah preventif melalui advokasi, dan pemberian pemahaman bagi masyarakat serta pendampingan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Kondisi penyakit menular yang terdeteksi di Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.47.

Tabel 2.47.

Kondisi Penyakit Menular

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013

Tahun IR DBD per 100.000 penduduk CFR DBD (%) CDR TB (%) CR TB (%) HIV / AIDS Kasus

HIV Kasus AIDS

2008 59,2 1,19 47,97 83,9 259 170 2009 57,9 1,42 48,15 85,01 143 430 2010 56,8 1,29 55,38 85,15 373 501 2011 15,3 0,93 59,52 82,90 755 521 2012 19,29 1,52 58,45 83,64 607 797 2013 45,52 1,21 58,46 81,39 1.045 993

II - 40

f. Persentase Rumah Sakit yang Dibina untuk Akreditasi

Jumlah Rumah Sakit (RS) yang dibina untuk akreditasi pelayanan dari Tahun 2009 - 2013 mengalami peningkatan, sehingga pelayanan di tingkat rujukan menjadi lebih optimal. Jumlah RS yang dibina untuk akreditasi tercantum pada Tabel 2.48.

Tabel 2.48.

Persentase Rumah Sakit yang Dibina Untuk Akreditasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2013

Tahun Jumlah Rumah Sakit Jumlah yang dibina untuk akreditasi Persentase

2009 227 37 16,30

2010 243 54 22,22

2011 247 44 21,86

2012 263 135 51,33

2013 271 182 67,41

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013 (diolah)

g. Jumlah Penduduk Miskin Yang Memanfaatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)

Program Jamkesmas dan Jamkesda dilaksanakan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan rendah bagi masyarakat miskin. Program Jamkesda dimulai sejak tahun 2010, dan hingga tahun 2012, persentase penduduk miskin yang terlayani Jamkesda semakin meningkat yaitu 1,75% pada Tahun 2010 menjadi 15,69% pada Tahun 2012. Gambaran jumlah penduduk miskin penerima Jamkesmas dan Jamkesda seperti terlihat pada Tabel 2.49.

Tabel 2.49.

Jumlah Penduduk Miskin Pemanfaat Jamkesmas dan Jamkesda

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012

Tahun Jumlah Penduduk Miskin (PPLS) Jumlah yang menerima Jamkesmas % Jumlah yang menerima Jamkesda % Keterangan 2009 12.938.386 11.715.881 90,55 - - jamkesda Blm ada 2010 12.801.233 11.715.881 91,52 225.000 1,75 2011 13.003.805 11.715.881 90,10 2.248.596 17,29 2012 12.447.383 12.274.134 98,61 1.954.005 15,69

II - 41

3. Pekerjaan Umum

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN... I-1 (Halaman 53-61)