• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kurikulum 2013

2.1.1.1 Rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sukmadinata, 2007: 7). Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud, 2014: 8).

Menurut Permendikbud (2014: 5-7) rasional pengembangan kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor- faktor diantaranya :

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

a. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim). c. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaksi (interaksi guru peserta didik masyarakat -lingkungan alam, sumber/media lainnya).

e. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

a. tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif.

b. penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan.

c. penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

5. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

Penyempurnaan pada Kurikulum 2013 dilihat dari kondisi guru, siswa dan sarana-prasarana. Elemen perubahan pada Kurikulum 2013 meliputi 4 elemen perubahan (Hidayat, 2013: 126-128).

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006: 48). Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap (afektif, attitude), keterampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif). Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 menyebutkan tiga kelompok sikap yang diharapkan dimiliki lulusan, yaitu sikap individu, sikap sosial, dan sikap alam (Forum Mangunwijaya VII, 2013: 193).

2. Standar Isi

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (Mulyasa, 2006: 24). Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran.

Tabel 1. Standar Isi pada Kurikulum 2013

Elemen Deskripsi

Struktur Kurikulum

(Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI)

- Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya)

- Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6

- Jumlah jam bertambah 4

JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah mata pelajaran peserta didik lebih sedikit, tapi jumlah jam bertambah menjadi lebih panjang.

3. Standar Proses

Harus memiliki kemampuan untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, bahkan sampai mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas, tapi juga boleh di luar kelas seperti perpustakaan, industri/instansi terkait, dan bahkan masyarakat sekitar. Guru bukan satu-satunya sumber belajar, tapi juga dapat diperoleh dari buku, koran, TV, radio, internet. Sikap (attitude) tidak diajarkan secara verbal, tetapi siswa akan lebih banyak melihat dari apa yang dicontohkan oleh guru dengan memberikan suri tauladan yang baik.

Tabel 2. Standar Proses pada Kurikulum 2013

Elemen Deskripsi

- Standar proses semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan

Proses Pembelajaran

Konfirmasi dilengkapi dengan

Mengamati, Menanya,

Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. - Belajar tidak hanya terjadi di

ruang kelas, tetapi juga di

lingkungan sekolah dan

masyarakat.

- Guru bukan satu-satunya sumber belajar.

- Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.

- Proses pembelajaran di SD : Tematik dan Terpadu

4. Standar Penilaian

Biasanya nilai diambil dari sebuah tes/ujian maka diubah menjadi penilaian yang otentik (mengukur semua kompetensi mulai dari sikap, ketrampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil kerja. Setiap siswa memiliki semua rekaman kegiatan berupa portofolio yang dibuat oleh siswa sendiri sebagai instrumen utama penilaian. Pramuka menjadi ekstrakurikuler yang wajib dilakukan.

Perubahan yang sangat mendasar pada Kurikulum 2013 pada semua mata pelajaran adalah materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan

penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar (siswa mencari tahu). Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio. Perubahan yang mendasar pada bidang matematika adalah pembelajaran dimulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan.

Tabel 3. Standar Penilaian pada Kurikulum 2013

Elemen Deskripsi

Penilaian Hasil Belajar - Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur

kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).

- Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). - Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga

kompetensi inti dan SKL.

- Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian.

Ekstrakurikuler - Pramuka (wajib) - UKS - PMR - Bahasa Inggris