• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONVENSI JENEWA

D. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terhadap Tawanan Perang

3. Reaksi Dunia Internasional

Hal yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa permasalah tawanan perang yang berada dalam penahanan Amerika Serikat di Teluk Guantanamo sudah sangat memprihatinkan. Perlakuan tawanan-tawanan di sanan tidak lagi memabdang hukum internasional, hak asasi manusia, maupun Konvensi Jenewa 1949.

Protes dan reaksi serta kecaman pun bermunculan dari berbagai negara terhadap perlakuan yang dilakukan pihak Amerika terhadap tawanan perangnya. Kecaman- kecaman ini muncul sebagai wujud dari keprihatinan masyarakat internasional terhadap nasib tawanan-tawanan tersebut.

Penahanan yang dilakukan terhadap tawanan-tawanan tersebut merupakan penahanan yang tidak melalui proses hukum, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa penahan tersebut adalah oenahanan semena-mena sebagai perwujudan bentuk arogansi sebuah negara dan adikuasa seperti Amerika Serikat.

Organisasi HAM terkenal di dunia, Amnesty Internasional, mengeluarkan kritikan tajam pada Amerika, dengan menuduh negara itu menginjak-nginjak hak asasi manusia dan menggunakan dunia sebagai “sebuah medan tempur raksasa” dalam “perang terhadap teror”-nya.54

Skretari Jenderal Amnesty Internasional, Irene Khan, berpendapat bahwa perilaku Amerika yang menghabiskan US$ 420,7 miliar (Rp 3.900 triliun) demi

53

54

Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.

USU Repository © 2009

membiayai kegiatan militernya,55

PBB menuntut Amerika Serikat agar segera menyelidiki segala bentuk penyiksaan terhadap tahanan di Guantanamo dapat diadili.

membuat sebuah contoh destruktif bagi negara- negara lain, dan bahwa negara-negara di dunia menggunakan perang terhadap teror sebagai sebuah alasan untuk melanggar HAM dan membungkam perbedaan pendapat.

56

Unjuk rasa penutupan penjara Guantanamo berlangsung di berbagai kota di seluruh dunia, termasuk di Paris, Prancis, dan London, Inggris. Para aktivis HAM menuntut agar para tawanan diadili sesuai dengan kesalahannya atau dibebaskan. Mereka juga menggelar aksi demonstrasi di Havana, ibukota Kuba, untuk memprotes penyiksaan yang terjadi di penjara Guantanamo.57

Didalam negeri Amerika Serikat sendiri, tindakan militer Amerika tersebut telah menuai sejumlah protes dan kritik keras dari masyarakat setempat. Beragam demonstrasi muncul di beberapa tempat untuk menentang kekejaman militer Amerika tersebut. Menurut Lembaga Pengawasan HAM di Amerika, kekejaman tentara Amerika di penjara Guantanamo jauh lebih berat jika dibandingkan dengan di Abu Ghraib.58

Jaksa Agung Inggris, Lord Goldsmith, menyatakan keberadaan penjara Guantanamo tidak bisa lagi dan tidak legal. Ia menambahkan bahwa penjara itu harus Tekanan dari seluruh penjuru Eropa pun berdatangan agar Amerika segera menutup penjara Guantanamo, karena para tahanan ditahan lebih dari lima tahun tanpa proses hukum.

55 56 www.kontras.org/buletin/indo/2006-01-02.pdf. 57 www.bbc.co.uk/indonesian/inpictures/story/2007/01/070112_guantanamoprotest.shmtl. 58

Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.

USU Repository © 2009

ditutup dan para tahanan dipindahkan ke Amerika sehingga dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku di Amerika.59

Tokoh-tokoh dari negara Erpa Barat, termasuk Kanselir Jerman Angelo Merkel, dan juga Sekretaris jenderal PBB saat itu, Kofi Annan, sudah meminta Amerika agar segera menutup Guantanamo dan segera memulai proses hukum terhadap para tawanan yang sudah menderita selama lima tahun belakangan ini.

Perlakuan terhadap tawanan Afghanistan dan Al-Qaeda serta anggota Osama bin :Laden pun disoroti oleh Kanada, sekutu dekat Washington. Kanada mendesak Amerika Serikat untuk menghormati hukum internasional tentang tawanan perang.

Desakan Kanada terhadap Washington menyangkut perlakuan yang sangat jelek terhadap tawanan perang Afghanistan terutama para tawanan yang berada di Guantanamo Bay, Kuba.

60

Setiap manusia memiliki hak untuk menolak setiap makanan yang harus masuk kek dalam tubuh. Dan dokter yang melakukan pemaksaan berarti melanggar peraturan dan harus dihukum.

Kritik terbaru terhadap perlakuan di penjara Guantanamo datang dari pakar kesehatan di seluruh dunia. Mereka menyerukan agar Amerika menghentikan pemaksaan makan terhadap tahanan yang melakuakn aksi mogok makan. Dalam surat terbuka kepada pemerintah Amerika, para pakar kesehatan itu menyatakan bahwa tindakan Amerika berlawanan dengan peraturan dan perjanjian medis.

61

Penentang dunia internasional terhadap agresi Amerika ke Irak, bila dibandingkan saat penyerangan Amerika ke Vietnam, ajuh lebih besar. Negara-negara besar seperti Rusia, Cina, Jerman, dan Prancis secara resmi memprotes Amerika,

59

Kamp Delata di Simpang Jalan, Loc.Cit.

60

M. Amien Rais, Op. Cit.

61

Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.

USU Repository © 2009

berhubung agresi tersebut tidak pernah mendapat persetujuan PBB, dan oleh karenanya tindakan tersebut adalah ilegal.62

Puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Amerika Serikat sendiri, yang tergabung dalam Center for Constitutional Rights (CCR), mengadukan pendudukan yang dilakukan oleh Amerika ke Irak tersebut kepada Mahkamah Pidana kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang di Irak.

Vatikan juga menentang penduduk Irak. Dewan Gereja Dunia yang membawahi sekitar 450 juta umat Kristiani dari lebih 100 negara menyatakan bahwa penduduk Irak tersebut adalah immoral, gegabah, dan melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB dan Konvensi Jenewa.

63

Dalam suatu kesempatan, Sekretaris Jenderal PBB kala itu, Kofi Annan menyatakan bahwa serangan Amerika terhadap Irak tidak banyak berbuat untuk Namun dengan tidak termasuknya Amerika Serikat sebagai negara yang turut mendukung dan meratifikasi tatuta Roma sebagai emrio terbentuknya Mahkamah Pidana Internasional, dengan sendirinya pengaduan yang dilakukan oleh CCR menemui jalan buntu.

Tampaknya hal ini disadari oleh pemerintah Amerika Serikat. Presiden George W. Bush mencabut dukungan yang telah diberikan oleh pendahulunya, Bill Clinton, agar dapat dengan leluasa mempersiapkan penyerbuan ke Irak.

Dengan pencabutan dukungan ini, otomatis Mahkamah Pidana Internasional tidak bisa menyentuh warga Amerika. Dakwaan memang bisa saja diajukan jaksa penuntut, namun membutuhkan persetujuan Dewan Keamanan PBB, yang ujung- ujungnya baka; diveto oleh Amerika.

62

M. Amien Rais, Loc.Cit.

63

Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.

USU Repository © 2009

meningkatkan keamanan di seluruh dunia atau menghentikan kegiatan-kegiatan teroris internasional.64

Dari Irak sendiri dikabarkan bahwa Abdul Basat al Turki yang ditunjuk Amerika menjadi Menteri Hak-Hak Asasi Manusia Irak, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai tindakan proses terhadap kekejaman militer Amerika di penjara Abu Ghraib.65