• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci • Akt ivit as

1. Reaksi Fis

Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan nuklida radioaktif menjadi nuklida- nuklida dengan nomor atom mendekati stabil. Pembelahan nuklida ini disertai

pelepasan sejumlah energi dan sejumlah neutron. Reaksi fisi inti uranium–235 dioperasikan dalam reaktor tenaga nuklir untuk pembangkit tenaga listrik. Jika inti 235U dibombardir dengan neutron, akan dihasilkan inti-inti atom yang lebih ringan, disertai pelepasan energi, juga pelepasan neutron sebanyak 2 hingga 3 buah. Jika neutron dari setiap reaksi fisi bereaksi lagi dengan inti 235U yang lain, inti-inti ini akan terurai dan melepaskan lebih banyak neutron. Oleh karena itu, terjadi reaksi yang disebut reaksi berantai (chain reaction).

Reaksi berantai adalah sederetan reaksi fisi yang berlangsung spontan dan serta merta, disebabkan oleh neutron yang dilepaskan dari reaksi fisi sebelumnya bereaksi lagi dengan inti-inti yang lain. Oleh karena satu reaksi fisi dapat menghasilkan 3 neutron, jumlah inti yang melakukan fisi berlipat secara cepat, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.17. Reaksi berantai dari fisi inti merupakan dasar dari reaktor nuklir dan senjata nuklir.

Sumber:Chem istry: The Central Science, 2000 1 0n 235 92U 91 36Kr 146 56Ba 1 0n Gambar 5.17 Reaksi berantai pada reaksi fisi

Gambar 5.19

Ledakan bom menyerupai cendawan.

Gambar 5.20

Skema bagian inti dari reaktor nuklir Sumber:Chemistry,2001

Gambar 5.18 Konstruksi bom atom

Sumber:Chem istry: The Central Science, 2000 Agar dapat memanfaatkan reaksi berantai dari suatu sampel radioaktif

yang berpotensi fisi maka reaksi fisi harus dikendalikan dengan cara mengendalikan neutron yang dilepaskan dari reaksi itu. Dengan demikian, hanya satu neutron yang dapat melangsungkan reaksi fisi berikutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan, jika sampel radioaktif terlalu sedikit, neutron-neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi meninggalkan sampel radioaktif sebelum neutron-neutron itu memiliki kesempatan untuk bereaksi dengan inti-inti radioaktif yang lain. Dengan kata lain, terdapat

massa kritis untuk bahan tertentu yang berpotensi fisi, yang dapat melangsungkan reaksi berantai (lihat Gambar 5.18). Massa kritis adalah massa terkecil dari suatu sampel yang dapat melakukan reaksi berantai. Jika massa terlalu besar (super kritis), jumlah inti yang pecah berlipat secara cepat sehingga dapat menimbulkan ledakan dan petaka bagi manusia, seperti pada bom atom. Bom atom merupakan kumpulan massa subkritis yang dapat melakukan reaksi berantai. Ketika dijatuhkan massa subkritis menyatu membentuk massa super kritis sehingga terjadi ledakan yang sangat dahsyat (Gambar 5.19).

Reaktor fisi nuklir adalah suatu tempat untuk melangsungkan reaksi berantai dari reaksi fisi yang terkendali. Energi yang dihasilkan dari reaktor ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi nuklir.

Reaktor nuklir terdiri atas pipa-pipa berisi bahan bakar radioaktif dan batang pengendali neutron yang disisipkan ke dalam pipa bahan bakar nuklir tersebut. Perhatikan Gambar 5.20.

Pendorong bat ang pengendali

Bat ang p engendali

Pipa bahan bakar

Sirkulasi air pendingin

Sumber:Chem istry : The Central Science, 2000

Pipa bahan bakar berbentuk silinder mengandung bahan yang berpotensi fisi. Dalam reaktor air ringan (1H

2O), pipa bahan bakar berisi uranium yang berpotensi melangsungkan reaksi fisi.

Uranium yang digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir mengandung isotop 235U sekitar 3%. Batang pengendali neutron dibuat dari bahan yang dapat menyerap neutron, seperti boron dan kadmium sehingga dapat mengendalikan reaksi berantai.

Massa subkritis235U

Bahan eksp losif

Pengendalian neutron dilakukan dengan cara menaikkan atau menurunkan batang pengendali yang disisipkan dalam pipa bahan bakar. Dalam keadaan darurat, batang-batang pengendali ini, dapat dimasukkan seluruhnya ke dalam pipa bahan bakar guna menghentikan reaksi fisi.

Selain batang pengendali, terdapat alat yang disebut moderator Moderator ini berguna untuk memperlambat gerakan neutron. Moderator dipasang jika bahan bakar uranium–235 merupakan fraksi terbanyak dari total bahan bakar. Moderator yang dipakai umumnya air berat (2H

2O), air ringan (1H

2O), atau grafit.

Bahan bakar nuklir, selain uranium–235, juga uranium–238 dapat dijadikan bahan bakar. Keunggulan dan kelemahan dari kedua bahan bakar tersebut, yaitu jika uranium–238, bereaksi lebih cepat dengan neutron hasil reaksi fisi dibandingkan uranium–235, tetapi uranium–235 bereaksi lebih cepat dengan neutron yang telah diperlambat oleh moderator.

Pada reaktor air ringan, 1H

2O berperan sebagai moderator, sekaligus sebagai pendingin. Gambar berikut menunjukkan rancang bangun reaktor air bertekanan atau reaktor air ringan.

Air dalam reaktor dipertahankan sekitar 350°C pada tekanan 150 atm agar tidak terjadi pendidihan. Air panas ini disirkulasikan menuju penukar kalor, di mana kalor digunakan untuk menghasilkan uap, dan uap tersebut menuju turbin untuk pembangkit listrik.

Setelah periode waktu tertentu, hasil reaksi fisi yang menyerap neutron berakumulasi dalam pipa bahan bakar. Hal ini menimbulkan interferensi dengan reaksi rantai sehingga pipa bahan bakar harus diganti secara berkala.

Gambar 5.21 Reaktor nuklir air ringan (konstruksi air bertekanan) Batang bahan bakar memanaskan air yang disirkulasikan ke penukar kalor. Uap yang dihasilkan dalam penukar kalor dilewatkan ke turbin yang m endorong generat or list rik.

Turbin uap

Gen erat or list rik Kond ensat or

Sungai 38°C 27°C

Pom pa Pem b ang kit

uap Air at au

Nat rium cair

Uap

Sumber:Chem istry: The Central Science, 2000

Mengapa isotop 238U tidak dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir, melainkan isotop 235U? Jelaskan berdasarkan hasil reaksi inti uranium dengan neutron.

Kegiatan Inkuiri

Kata Kunci

• Reakt or nuklir • Reaksi fisi • Reaksi fusi • Reaksi berant ai

• Part ikel pem bom (proyekt il) • Tolakan elekt rolisis

Buangan sisa bahan bakar menjadi limbah nuklir. Limbah ini dapat diproses ulang. Bahan bakar sisa tersebut dipisahkan secara kimia dari limbah radioaktif. Plutonium–239 adalah salah satu jenis bahan bakar hasil pemisahan dari buangan limbah nuklir. Isotop ini diproduksi selama reaktor beroperasi, yaitu pemboman uranium–238 oleh neutron. Isotop plutonium–239 juga berpotensi fisi dan dipakai untuk membuat bom atom atau senjata nuklir.

Ketersediaan isotop plutonium–239 dalam jumlah besar akan meningkatkan kesempatan negara-negara maju untuk menyalahgunakan plutonium dijadikan bom atom atau senjata nuklir pemusnah masal. Sisa bahan bakar nuklir sebaiknya tidak didaur-ulang. Masalah utama bagi lembaga tenaga nuklir adalah bagaimana membuang sampah radioaktif yang aman.

Gambar 5.22

(a) Gedung reakt or nuklir (b) Bagian pusat dari reaktor nuklir

(a) (b)

Sumber:Chem istry: The Central Science, 2000