• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

4) Refleksi

Refleksi dalam hal ini merupakan refleksi dari Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran menggunakan PPR:

a) Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran PPR sebagai berikut:

Tabel 5.9 Hasil Refleksi

Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Siklus I

No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap

komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR Sudah baik

2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR

Sudah baik

3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi permainan dalam kelompok

Baik, hanya saja terlalu sedikit waktu dalam

permainan, waktu eksplorasi anak menjadi kurang.

4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR

Baik, tetapi agak terburu-buru, karena alokasi waktunya

5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR

Hasil yang dicapai sangat baik dan perlu dijadikan pembelajaran bagi siswa

No Uraian Komentar 6 Kesan guru terhadap

minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR

Siswa berminat

7 Hambatan yang

ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR

Persiapan dan media pembelajaran yang cukup lama, serta pelaksanaan waktu yang terlalu padat 8 Hal-hal yang

mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR

Siswa senang, tidak bosan, berpartispasi (afektif), ada aspek psikomotorik, dan kognitif. 3 ranah tercapai 9 Manfaat yang diperoleh

dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR

Lebih siap secara materi, ada suatu pengalaman yang mendekati kehidupan sehari-hari

10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari

pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan

Waktu pelaksanaan, persiapan, jangan terlalu banyak mengisi kuisoner dan melakukan refleksi

11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas

Siswa sangat berminat mengikuti pembelajaran dibandingkan pembelajaran sebelumnya

12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan

menerapkan PPR dalam pembelajaran

Siswa mendalami nilai kejujuran, kerja keras dan kerja sama dengan baik Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru terhadap model pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru merasa siswa sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran de

ngan aktif dalam mengikuti proses di kelas. Komponen yang digunakan dinilai baik dan bermanfaat. Namun ada beberapa kendala yang perlu dicermati dalam proses dan persiapan pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang dan kurang efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

b) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR sebagai berikut:

Tabel 5.10 Hasil Refleksi Siswa

Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? 97,0% 3,0% Menjadi tahu jenis-jenis uang beserta teman-temannya 2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? 87,9% 12,1% Menurut saya model pembelajaran PPR dapat membuat materi yang dibahas menjadi lebih jelas

No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? 84,8% 15,2% Karena sangat menyenangkan sehingga lebih mudah dipahami 4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait? 93,9% 6,1% Karena dalam sistem pembelajaran ini tiap hal harus direfleksikan

5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja keras/pantang menyerah yang terkandung di dalam materi yang terkait?

90,9% 9,1%

Tanpa kerja keras tak ada hasil

6 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait? 93,9% 6,1% Karena dengan bekerja sama pekerjaan berat jadi terasa ringan 7 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti

kegiatan pembelajaran

48,5% 51,5%

Saya masih bisa mengikuti pembelajaran dengan baik

No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? 8 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya? 93,9% 6,1%

Jauh lebih seru dan

menyenangkan

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa terdapat respon baik dari siswa akan penerapan PPR yang dilakukan dalam penelitian ini. Sebanyak 87,9% siswa berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya. Sebanyak 93,9% siswa menanggapi secara positif bahwa pembelajaran dengan PPR dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi. Begitu pula dengan nilai kerja keras/pantang menyerah, sebanyak 90,9% siswa memberikan tanggapan positif. Namun dari berbagai hal positif di atas, sebanyak 48,5% siswa mengalami hambatan dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu pada proses diskusi permainan puzzle segitiga. Kelompok mengalami kesulitan dalam memecahkan permainan.

b. Siklus Kedua

Tahap atau pertemuan pada siklus II sama dengan siklus I. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Februari 2012 pukul 09.30 – 10.15 WIB dan tahap ke dua pada hari Sabtu, 25 Februari 2012 pukul 11.15 – 12.00 WIB. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan sama dengan siklus I. Materi yang digunakan adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.

1) Perncanaan

Perencanaan dilakukan sebelum penelitian dimulai. Perencaanaan pada siklus II ini sama dengan siklus I, namun terdapat beberapa hal yang berbeda sebagai berikut:

a) Materi Ajar

Materi ajar pada siklus II adalah permintaan dan penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.

b) Media Pembelajaran

Media yang digunakan pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan permainan, namun permainan yang digunakan adalah example non example

(lampiran 25) Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai kerja sama (compassion). Untuk meningkatkan aspek

conscience, peneliti memberikan artikel yang berjudul ‘Dua

Manusia Super di Pinggir Jalan’ untuk menggali nilai kejujuran yang ada dalam diri siswa, dan video slide yang berisi tentang cerita seseorang yang mengamati kepompong yang mulai berubah menjadi kupu-kupu untuk menggali nilai kerja keras/pantang menyerah pada diri siswa.

c) Soal Evaluasi

Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test

dan pos test yang digunakan untuk melihat perkembangan hasil

belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian pada siklus II. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran 16 dan 17)

2) Tindakan

Tahap ini hampir sama dengan siklus I, tahap implementasi dari rencana pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek competence, conscience, dan compassion. Tindakan dibagi menjadi dua kali pertemuan.

a) Pertemuan I

Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence

pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah:

(1) Konteks

Konteks dilakukan memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut antara lain: Apa yang kalian pikirkan, jika muncul keinginan untuk membeli suatu barang? (misal handphone, Buku, dll) Siapakah di antara kalian yang pernah mengalami perubahan nilai uang? Seberapa pentingkah nilai kejujuran bagimu?

(2) Pengalaman

Pengalaman diawali dengan penjelasan pengertian permintaan dan penawaran uang, selanjutnya guru membagi siswa dalam 6 kelompok untuk memainkan permainan. Dalam kelompok, guru membagikan kertas besar sebagai media dan amplop yang berisi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran beserta konsep lain sebagai pengecoh. Guru memberitahu siswa bahwa ada 5 (lima) item dari 14 (empat belas) item adalah item pengecoh yang tidak termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan maupun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. Kelompok harus memisahkan dan

menempelkan mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. Jawaban ditempelkan di kertas besar yang telah disediakan.

Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok genap dan kelompok ganjil mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi dengan cara: Guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang baik dan kurang baik dalam selembar kertas. Selanjutnya Guru meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan kesimpulan dari tulisan atas kejadian atau pengalaman. Akhirnya guru dan siswa menyimpulkan nilai kerja sama dalam mendiskusikan permainan yang diberikan. Setelah sharing, guru memberikan artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ sebagai pekerjaan rumah untuk dibaca.

b) Pertemuan II

Pada pertemuan kedua ini guru mengawali pembelajaran dengan mengingatkan siswa bahwa pembelajaran hari ini masih melanjutkan pembelajaran pertemuan sebelumnya tentang permintaan dan penawaran

uang. Pertemuan ini siswa hanya akan melihat pembelajaran nilai yang terkandung dalam permintaan dan penawaran uang. Setelah itu guru menunjuk siswa untuk

sharing akan pekerjaan rumah yang diberikan pada

pertemuan sebelumnya untuk membaca artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’. Setelah sharing guru menyimpulkan bahwa uang dapat menimbulkan berbagai cerita. Dalam hal ini uang dapat memberikan kita nilai kejujuran lewat cerita mengenai seorang anak kecil yang mampu bersikap jujur meski mereka sendiri tidak tahu apa itu kejujuran.

Selanjutnya guru memberikan pengaaman nilai kerja keras/pantang menyerah dengan menayangkan slide. Sebagai sarana untuk menggali nilai kerja keras/pantang menyerah guru membagikan secarik kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai berkut: Mengapa kupu-kupu yang digambarkan dalam slide tidak dapat terbang setelah keluar dari kepompongnya? Apa yang seharusnya terjadi agar kupu-kupu dapat terbang? Apakah menurutmu kita perlu seperti kupu-kupu bersusah payah untuk mendapatkan sesuatu? Mengapa! (Diharapkan siswa dapat mencermati dan mengambil nilai-nilai yang kerja keras dan pantang menyerah lewat tayangan slide).

Pada akhir pengalaman guru bersama dengan siswa menyimpulkan bahwa kupu-kupu dapat terbang ketika kupu-kupu bersusah payah keluar dari kepompongnya. Sebuah perjuangan yang membuahkan hasil yang menyenangkan. Kitapun seharusnya demikian. Jangan pernah menyerah dan terus bekerja keras dalam menggapai sesuatu, karena hasil yang kita dapatkan dengan bekerja keras akan setimpal dengan perjuangan kita. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran permintaan dan penawaran uang.

(3) Refleksi

Pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus I.

(4) Aksi

Pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus I.

(5) Evaluasi

Evaluasi pada siklus II ini dilakukan dengan memberikan soal pre test dan pos test. Soal pre test

dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa akan materi pembelajaran pada siklus I dan soal post test

diberikan untuk mengukur perkembangan siswa dari awal siklus I sampai akhir siklus II.

3) Observasi

Pada siklus II ini hasil observasi dapat dilihat pada uraian berikut:

a) Observasi Guru

Observasi yang dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.11

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan

2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan

3 Guru menjelaskan materi secara rinci 

4 Guru memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran

5 Guru memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran

6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik

7 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya sikap kerja keras/pantang menyerah

8 Guru berusaha meyakinkan siswa

tentang pentingnya bersikap jujur 

9 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan 

10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran

11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas

No Kegiatan Ya Tidak 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas

pengalaman saat membaca/melihat video tentang kerja keras

13 Guru menegaskan kepada siswa

pentingnya kerja sama 

14 Guru memberikan pertanyaan refleksi

selama pembelajaran 

15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan 

16 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi 

17 Guru memberikan pertanyaan aksi

(tindakan) 

18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir

19 Guru memberikan latihan soal 

20 Guru memberikan pekerjaan rumah 

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa pengelolaan guru pada siklus II sangat baik. Konteks untuk mengetahui pengalaman siswa sudah dilakukan oleh guru dalam mengawali pembelajaran. Selain menggali pengalaman, guru juga menggali pengetahuan materi siswa. Sarana untuk mengembangkan nilai kejujuran, kerja keras/pantang menyerah dan kerja sama sudah terfasilitasi dengan baik. Selain itu guru memberikan penegasan akan pentingnya nilai-nilai kejujuran, kerja keras/pantang menyerah dan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Selain nilai-nilai kehidupan, guru juga menyimpulkan materi pembelajaran pada pertemuan ini.

Setelah pembelajaran, guru memberikan refleksi untuk melihat seberapa mendalamnya nilai yang telah di endapkan

oleh siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan aksi sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan niat/aksi siswa untuk melakukan sebuah tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Selain berbagai hal positif diatas, terdapat juga poin-poin penting yang belum dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, antara lain: karena keterbatasan waktu, guru tidak menjelaskan secara rinci materi pembelajaran; guru tidak mengingatkan kembali akan nilai-nilai kehidupan yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari pada akhir pembelajaran; selain itu guru tidak memberikan latihan soal atas materi pembelajaran.

b) Observasi Siswa

Observasi untuk melihat aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 

2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan

guru 

3 Siswa mencatat hal-hal penting saat

pembelajaran berlangsung 

4 Siswa memperhatikan guru yang

mengajar 

5 Siswa menanggapi pembahasan

pembelajaran dengan baik 

6 Siswa mengajukan pertanyaan

No Kegiatan Ya Tidak 7 Siswa membaca artikel kejujuran

dengan baik 

8 Siswa mengomentari isi artikel

kejujuran dengan sungguh-sungguh 

9 Siswa berdiskusi dengan antusias 

10 Siswa memberikan pengalaman kerja

sama lewat sharing

11 Siswa mencermati isi video tentang kerja keras/pantang menyerah dengan serius

12 Siswa menanggapi/mengomentari isi video tentang kerja keras/pantang menyerah

13 Siswa menuliskan hasil refleksinya

dengan sungguh-sungguh 

14 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh

Hasil observasi pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa kegiatan siswa selama proses pembelajaran sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Siswa sangat kondusif dalam mengikuti pembelajaran, namun pada siklus II siswa kurang berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru.

c) Observasi Kelompok

Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan

example non example dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.13

Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Diskusi Permainan Example non Example

No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi 

2 Siswa memperhatikan penjelasan teman

No Kegiatan Ya Tidak 3 Siswa menanggapi pendapat teman

kelompok yang sedang menjelaskan 

4 Siswa saling mengemukakan

pendapat saat diskusi 

5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius

6 Kelompok dapat bekerja sama

dengan baik 

7 Kelompok mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan permainan 

Tabel 5.13 menunjukkan bahwa siswa sangat senang memainkan permainan, karena permainan dapat diselesaikan dengan baik oleh hampir semua kelompok. Diskusi permainan dimainkan dengan baik, siswa tampak berusaha dengan aktif berdiskusi, memperhatikan penjelasan teman, saling mengemukakan pendapat dan bekerja sama dengan baik.

4) Refleksi

Refleksi pada akhir siklus II dibagi menjadi beberapa refleksi antara lain:

a) Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran Refleksi pada siklus II sama dengan refleksi pada siklus I karena permintaan guru yang meringkas refleksi dari awal siklus I hingga akhir siklus II.

b) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR sebagai berikut:

Tabel 5.14 Hasil Refleksi Siswa

Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus II No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh?

94,7% 5,3%

Arti uang jadi lebih tahu 2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda berminat mengikuti pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? 81,6% 18,4% Baik karena interaktif dan mendalam 3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? 86,8% 13,2% Pembelajaran dengan metode PPR lebih seru. Materi bisa masuk lebih mudah 4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi? 97,4% 2,6% Dengan berperilaku jujur dalam pelajaran

No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja keras/pantang menyerah yang terkandung di dalam materi yang terkait? 100,0% 0,0% Karena permainannya perlu kerja keras 6 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait? 97,4% 2,6% Melalui kerja kelompok melatih kerja sama 7 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? 55,3% 44,7% Selama kerja kelompok hambatan yang paling banyak ditemui adalah perbedaan pendapat 8 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya? 78,9% 26,3% Karena pelajaran mudah dimengerti

Tabel 5.14 menunjukkan adanya kesan baik siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Aspek competence siswa naik dari siklus I 84,8% menjadi 86,8%. Hal ini menunjukkan adanya pemahaman siswa yang semakin bail dari tiap siklusnya. Kenaikan juga terjadi pada aspek conscience nilai kejujuran yang menunjukkan persentase siswa pada siklus I 93,9% menjadi 97,4%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran siswa untuk menumbuhkembangkan nilai kejujuran dalam masyarakat. Begitu pula kenaikan persentase pada nilai kerja keras dari 90,9% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin memahami nilai kerja keras dalam materi pembelajaran. Perkembangan nilai kerja sama sebagai aspek compassion mengalami kenaikan dari 93,9 % menjadi 97,4%. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran siswa yang semakin berkembang untuk mewujudkan sikap kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.

B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa, Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Dokumen terkait