• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

2) Tindakan

Tahap ini adalah tahap implementasi dari rencana pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek

competence, conscience, dan compassion. Tindakan dibagi menjadi

dua kali pertemuan. a) Pertemuan I

Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence

pada siswa. Setelah itu guru menampilakan tujuan pembelajaran pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah:

(1) Konteks

Konteks adalah kondisi nyata siswa, di mana siswa mengalami kegiatannya sehari-hari. Dalam penelitian ini konteks dilakukan guru dengan cara tanya jawab untuk mengetahui kesiapan siswa masuk dalam pembelajaran. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut antara lain: Apakah hari ini kalian semua membawa uang? Coba keluarkan! Mengapa kalian membawa uang? Untuk apa saja? (guru memberi kesempatan kepada 2 – 3 siswa untuk

memberikan pendapat). Sebutkan menurut kalian masing-masing apa pengertian uang? (guru menunjuk 2 – 3 siswa). Seberapa pentingkah bagimu mempunyai uang yang sangat banyak? (memancing siswa untuk berfikir mengenai kebermanfaatan uang).

(2) Pengalaman

Tahap pengalaman adalah tahap di mana siswa mengalami proses pembelajaran berupa materi secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman dimulai dengan guru menjelaskan pengertian uang dengan bantuan media powerpoint. Selanjutnya siswa dibagi dalam enam kelompok untuk memainkan permainan peta konsep (lampiran 23). Sebelum memainkan permainan guru menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa memainkan perminan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek compassion siswa.

Berikut adalah permainannya: Terdapat 29 kartu peta yang harus disusun. Silahkan menempel kartu tersebut pada kertas karton yang sudah disediakan. Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang. Permainan dimulai bersamaan. Pemenangnya adalah kelompok yang mampu menyelesaikan permainan paling cepat dan benar.

Setelah permainan selesai, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi permainannya kepada kelompok lain. Dari persentasi inilah siswa dengan dibantu oleh guru mengambil nilai kerja sama yang termasuk dalam aspek compassion sebagai penentu keberhasilan dalam menyelesaikan permainan. Sebagai upaya meningkatkan aspek conscience siswa, guru memberikan tugas untuk mengomentari artikel yang bercerita tentang ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’ sebagai pekerjaan rumah.

b) Pertemuan II

Pada pertemuan kedua siklus I ini guru mengingatkan siswa akan tugas untuk mengomentari artikel yang pada pertemuan sebelumnya diberikan sebagai pekerjaan rumah. Guru mengajak siswa untuk sharing mengenai komntar atas artikel yang diberikan. Setelah guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa, guru dan siswa menyimpulkan bahwa artikel tersebut bercerita tentang nilai kejujuran sebagai penunjang aspek conscience dalam proses pembelajaran.

Setelah guru dan siswa menyimpulkan nilai yang terkandung pada artikel, siswa memainkan puzzle segitiga (lampiran 24) dalam kelompok. Puzzle segitiga terdiri dari

sembilan bagian berbentuk segitiga keci. Permainan dilakukan dengan cara menghubungkan sisi yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi segitiga besar. Sisi yang satu dengan sisi yang lainnya harus mempunyai hubungan atau keterkaitan yang jelas. Pemenangnya adalah kelompok yang menyelesaikan permaianan paling cepat dan benar. Kelompok diberi waktu enam menit pertama untuk menyelesaikan permainan. Jika kelompok belum dapat menyelesaikan puzzle segitiga, maka siswa diberi kesempatan untuk membuka buku. Kelompok melanjutkan

puzzle yang telah disusun hingga menjadi sebuah segitiga

besar.

Setelah permianan selesai, anggota kelompok tertentu diberi kesempatan untuk sharing pengalaman atas kerja kelompok dalam memainkan permainan. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa nilai yang dapat diambil dalam pembelajaran adalah kerja sama sebagai aspek compassion

yang ingin dituju dalam pembelajaran.

Guru memberikan pertanyaan pancingan untuk melihat nilai kerja keras/pantang menyerah sebagai aspek conscience yang ingin dicapai selain nilai kejujuran. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah: Apakah mendapatkan uang dengan merugikan orang lain dianggap

benar? (lisan) Lalu bagaimana seharusnya cara untuk mendapatkan uang dengan benar? (lisan) Ketika kita sudah susah payah bekerja dan tidak mendapatkan uang, apa yang akan kita lakukan? (lisan) Sikap apa yang perlu kita kembangkan ketika kita gagal? (pantang menyerah) (lisan). Pertanyaan tersebut didukung dengan penyangan video mengenai nilai kerja keras/pantang menyerah sebagai pemantapan akan pentingnya nilai tersebut.

(3) Refleksi

Refleksi adalah sarana untuk menemukan nilai yang terkandung dalam sebuah proses pembelajaran. Nilai tersebut yang nantinya akan dibatinkan dan menjadi wacana dalam pembentukan aksi pada diri siswa. Untuk menemukan nilai tersebut, guru memberikan arahan berupa pertanyaan-pertanyaan refleksi sebagai berikut: Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini? (tertulis) Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur? (tertulis) Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari? (tertulis) Apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa? (tertulis) Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? (tertulis)

(4) Aksi

Aksi dalam PPR merupakan niat atau tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan nilai pada refleksi yang telah ditemukan siswa. Untuk menemukan niat atau tindakan tersebut, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah? (tertulis) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah? (tertulis) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama dengan teman/orang lain? (tertulis)

(5) Evaluasi

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau competence siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan atas materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru tidak memberikan soal post test karena kompetensi dasar yang diajarkan pada materi ini belum selesai dan masih akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Selain itu post test tidak diberikan karena siswa membutuhkan pengendapan atas materi pembelajaran yang diajarkan.

Dokumen terkait